59394139 ASKEP Anak Demam Berdarah Dengue

11
TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian DHF (Dengue Haemorhagic Fever) atau DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. B. Etiologi Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti C. Tanda dan gejala: - Demam tinggi selama 5-7 hari - Perdarahan terutama perdarahan di bawah kulit - Anoreksia, mual dan muntah, diare, konstipasi - Sakit kepala - Pembengkakan sekitar mata - Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah) - Hematuria, melena, epistaksis, hematemesis - Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar geteh bening. D. Klasifikasi Derajat I : Demam, uji torniqet positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi Derajat II : Perdarahan spontan di kulit Derajat III : Kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah) Derajat IV : Renjatan berat (denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur) 1

description

edgfrdhgyf

Transcript of 59394139 ASKEP Anak Demam Berdarah Dengue

KATA PENGANTAR

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian DHF (Dengue Haemorhagic Fever) atau DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

B. EtiologiVirus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti

C.Tanda dan gejala: Demam tinggi selama 5-7 hari Perdarahan terutama perdarahan di bawah kulit Anoreksia, mual dan muntah, diare, konstipasi Sakit kepala Pembengkakan sekitar mata Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah) Hematuria, melena, epistaksis, hematemesis Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar geteh bening.

D.KlasifikasiDerajat I: Demam, uji torniqet positif, trombositopeni dan hemokonsentrasiDerajat II: Perdarahan spontan di kulitDerajat III: Kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah)Derajat IV: Renjatan berat (denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur)

E. PatofisiologiInfeksi virus Dengue

Kompleks Virus-Antibody Depresi sum-sum tulang Aktivasi komplemen Perdarahan : trombositopenia Anti histamin dilepaskanPermeabilitas membran meningkat Kebocoran plasma Hipovolemia Renjatan hipovolemia, hipertensiAsidosis metabolik

F. Penatalaksanaan Minum banyak Antipiretik jika hiperpireksia Kompres dingin Antikonvulsan jika terdapat kejang Pemberian cairan melalui infus (jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat)

G. Komplikasi Syok Kematian

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian 1) Identitas pasienNama:Umur:Jenis kelamin:Alamat:Agama:Suku/bangsa:Tanggal MRS:Tanggal pengkajian:Ruangan:Diagnosa medis:No. Med. Rec.:2) Identitas penanggung jawabNama orang tua:Agama:Pendidikan:Pekerjaan:Alamat:Umur:

2. Riwayat Kesehatan1) Riwayat kesehatan sekarang Keluhan utamaPasien dengan DBD biasanya datang dengan keluhan panas tinggi dengan keluhan yang menyertai demam, anoreksia, mual-muntah, perdarahan terutama perdarahan dibawah kulit.2) Riwayat kesehatan dahulu Kaji penyakit yang pernah diderita. Pada DBD biasanya pasien bisa mengalami serangan ulang DBD dengan tipe virus yang lain Kaji riwayat kehamilan/persalinan (prenatal, natal, neonatal, posnatal, riwayat tumbang, dan riwayat imunisasi.

3) Riwayat kesehatan keluargaKaji apakah dalam keluarga pernah mengalami penyakit yang sama atau penyakit lainnya.4) Riwayat sosialKaji hubungan pasien dengan keluarganya5) Riwayat kesehatan lingkungan Pasien DBD biasanya berada dilingkungan yang kurang bersih dan padat penduduknya.6) Kebutuhan dasara. Pola nafas : Frekuensi pernafasan meningkatb. Nutrisi : Pasien dengan DBD mengalami anoreksia, mual dan muntahc. Eliminasi : - Bak : Pada grade IV sering terjadi hemafuria - Bab : Pada grade III-IV sering terjadi melena.d. Istirahat dan tidur : Pada tidur pasien mengalami perubahan karena hipertermia dan pengaruh lingkungan rumah sakit yang ribute. Aktifitas : Pergerakan yang berhubungan dengan sikap aktifitas pasien tergangguf. Kebersihan dan kesehatan tubuh : Pemenuhan kebersihan dan kesehatan tubuh pasien dibantu.7) Pemeriksaan fisika. Keadaan umum: Lemahb. Kesadaran : - Grade I : Compos mentis - Grade II: Compos mentis - Grade III: Apatis - Grade IV: Koma.c. TTV: TD : Menurun R : Meningkat N : Menurun SB : MeningkatWajah: Ekspresi wajah meringisKulit: Adanya petekia, turgor kulit menurunKepala: Terasa nyeriMata: AnemisHidung: Kadang mengalami perdarahanMulut : Mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi, dan nyeri tekanDada: Bentuk simetis dan kadang-kadang sesak, ronchi.Abdomen: Nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali)Ekstremitas: Akral dingin, sering terjadi nyeri otot, sendi, dan tulang.8) Pemeriksaan penunjanga. Hemoglobinb. Hematokritc. Hitung trombositd. Uji serologie. Dengue blotf. HIA

Analisa DataNoDataEtiologiMasalah

1 Hipertermia Demam Gelisah Keringat banyakIvasi virus dengueInfeksi virus dengue dalam tubuhMelepaskan endotoksinMerangsang sistem imunRespon tubuhTerjadi inflamasiMerangsang hipotalamusPeningkatan suhu tubuhPeningkatan suhu tubuh

2 Anoreksia Mual/muntah Tampak lemah Berat badan menurunRespon peningkatan suhu tubuhMerangsang medulla vonithing centreAnoreksiaKebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhGangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3 Epistaksis Perdarahan gusi Perdarahan kulit Uji tornikuet positif memarTrombositopeniGangguan fungsi trombositKelainan fungsi koagulasiperdarahanPotensial terjadi perdarahan

4 Mual/muntah Turgor kulit jelek Mulut dan bibir kering Keringat banyak Intake/output tidak seimbangPeningkatan suhu tubuhMerangsang medula vomiting centreAnoreksiaPeningkatan asam lambungMual/muntahPengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihanGangguam pemebuhan istirahat dan tidur

5 Pasien tidak dapat tidur Tampak lemah dan lesuh Nyeri epigastriumStimulus nyeriMerangsang susunan saraf otonom mengaktifasi norephinephrinSaraf simptis terangsang untuk mengaktivasi RAS mengaktifkan kerja organ tubuhREM menurunPasien terjagaGangguan pemenuhan istirahat dan tidur

- 2 -

Asuhan KeperawatanNoDiagnosa keperawatanTujuanintervensirasional

1Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan invasi virus dengue ditandai dengan1. Hipertermia1. Demam1. Gelisah1. Keringat banyakSuhu tubuh kembali normal1. Observasi tanda-tanda vital

1. Berikan kompres dingin

1. Anjurkan untuk banyak minum

1. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik dan antibiotik1. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital dapat menunjukkan respon dan efek peningkatan suhu tubuh

1. Dengan kompres dingin dapat menurunkan suhu tubuh1. Dengan banyak minum dapat menggantikan cairan yang keluar1. Dengan pemberian antipiretik dan antibiotik dapat mengontrol demam dan panas

2Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan1. Mual/muntah1. Tampak lemah1. Berat badan menurunKebutuhan nutrisi terpenuhi1. Kaji pola makan pasien, makanan yang disukai dan tidak disukai1. Jelaskan pada pasien tentang pentingnya makanan bagi kesembuhan penyakitnya1. Lakukan perawatan mulut sesudah dan sebelum makan1. Anjurkan makan dengan porsi kecil tapi sering1. Timbang berat badan pasien1. Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien1. Memotivasi pasien untuk makan

1. Memberikan rasa segar pada saat makan1. Mencegah pasien merasa mual

1. Memberikan terapi tentang keektifan terapi

3Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan faktor pembeku darah trombosit akibat virus dengue ditandai dengan1. Epistaksis1. Perdarahan gusi1. Perdarahan kulit1. Uji tornikuet positif 1. Memar

Perdarahan tidak terjadi1. Observasi tanda-tanda vital

1. Observasi hasil pemeriksaan laboratorium1. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital dapat mengetahui respon dan efek perdarahan1. Sebagai patokan klinis dapat menetukan diagnosis banding

4Potensial gangguan keseimbanan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh ditandai dengan1. Mual/muntah1. Turgor kulit jelek1. Mulut dan bibir kering1. Keringat banyak1. Intake/output tidak seimbangKeseimbangan cairan dan eletrolit terpenuhi1. Observasi tanda-tanda vital

1. Anjurkan pasien untuk banyak minum1. Observasi intake output

1. Kolaborai pemberian cairan infus sesuai kebutuhan1. Observasi hasil pemeriksaan laboratorium1. Dengan mengobservasi tanda-tanda vital dapat diketahui perkembangan keadaan pasien1. Dengan banyak minum dapat menggantikan cairan yang keluar1. Memberi informasi tentang keseimbangan cairan 1. Menggantikan cairan yang keluar

1. Sebagai patokan klinis dalam menentukan diagnosis banding

5Gangguan pemenuhan istirahat dan tidur berhubungan dengan stimulus nyeri ditandai dengan 1. Pasien tidak dapat tidur1. Tampak lemah dan lesu1. Nyeri epigastriumKebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi1. Atur posisi yang nyaman

1. Kolaborasi pemberian obat antibiotik1. Ciptakan lingkungan yang tenag dengan membatasi pengunjung1. Posisi yang nyaman dapat membantu menghilangkan nyeri1. Untuk menghambat proses infeksi

1. Dengan lingkungan yang tenang diharapkan pasien dapat istirahat dengan tenang