567-1461-1-PB.pdf

9
Anwar Ramli Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013 250 Analisis Pengembalian Bantuan Dana Bergulir Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Makassar (Studi Kasus BKM ”Maccini Salewangang” Kelurahan Maccini Kecamatan Makassar) Anwar Ramli Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar Abstract: The problem statements of this research were whether the factors of LAR, PAR, CCr, and ROI gave significant influence on aid fund repayment at BKM Maccini Salewangang PNPK Makassar, and which factor that influences the aid fund repayment dominantly. This research aims to analyze the role of LAR, PAR, CCr and ROI variables on aid fund repayment at BKM Maccini Salewangang, Makassar City as well as to analyze the dominant variable which influences aid fund repayment at BKM Maccini Salewangang, Makassar City. The result reveals that the partial influence among LAR, PAR, CCr, and ROI variables on the aid fund repayment particularly at BKM Maccini Salewangang demonstrating that LAR and PAR variables give negative influence on the aid fund repayment as high LAR and PAR causes the aid fund repayment become low. The result of the regression test indicates that the dominant variable which influences the aid fund repayment is ROI as the higher the ROI, results in more current aid fund repayment particularly at BKM Maccini Salewangang. Keywords: fund repayment, national community empowerment program Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor LAR, PAR, CCr dan ROI berpengaruh signifikan terhadap pengembalian dana pinjaman bergulir di BKM Maccini Salewangan PNPK Kota Makassar, serta faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel LAR, PAR, CCr dan ROI terhadap pengembalian pinjaman dana bergulir di BKM Maccini Salewangan Kota Makassar serta untuk menganalisis variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi kelancaran pengembalian pinjaman dana bergulir di BKM Maccini Salewangan Kota Makassar. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh secara parsial antara variabel LAR, PAR, CCr dan ROI terhadap kelancaran pengembalian dana bergulir khususnya pada BKM Maccini Salewangan menunjukkan bahwa variabel LAR dan PAR berpengaruh negatif terhadap kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir, dimana LAR dan PAR yang tinggi menyebabkan kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir menjadi rendah. Hasil analisis uji regresi menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir adalah ROI, dimana semakin tinggi ROI maka akan semakin tinggi pula kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir khususnya pada BKM Maccini Salewangan. Kata Kunci: pengembalian dana, program nasional pemberdayaan masyarakat Alamat Korespondensi: Anwar Ramli, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar, E-mail: anwar288347yahoo.com 250

Transcript of 567-1461-1-PB.pdf

Page 1: 567-1461-1-PB.pdf

Anwar Ramli

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013 250

Analisis Pengembalian Bantuan Dana Bergulir Melalui Program NasionalPemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Makassar

(Studi Kasus BKM ”Maccini Salewangang” Kelurahan Maccini KecamatanMakassar)

Anwar Ramli Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar

Abstract: The problem statements of this research were whether the factors of LAR, PAR, CCr, and ROI gavesignificant influence on aid fund repayment at BKM Maccini Salewangang PNPK Makassar, and whichfactor that influences the aid fund repayment dominantly. This research aims to analyze the role of LAR,PAR, CCr and ROI variables on aid fund repayment at BKM Maccini Salewangang, Makassar City as wellas to analyze the dominant variable which influences aid fund repayment at BKM Maccini Salewangang,Makassar City. The result reveals that the partial influence among LAR, PAR, CCr, and ROI variables on theaid fund repayment particularly at BKM Maccini Salewangang demonstrating that LAR and PAR variablesgive negative influence on the aid fund repayment as high LAR and PAR causes the aid fund repaymentbecome low. The result of the regression test indicates that the dominant variable which influences the aidfund repayment is ROI as the higher the ROI, results in more current aid fund repayment particularly atBKM Maccini Salewangang.

Keywords: fund repayment, national community empowerment program

Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor LAR, PAR, CCr dan ROI berpengaruhsignifikan terhadap pengembalian dana pinjaman bergulir di BKM Maccini Salewangan PNPK Kota Makassar,serta faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel LAR, PAR, CCr dan ROI terhadappengembalian pinjaman dana bergulir di BKM Maccini Salewangan Kota Makassar serta untuk menganalisisvariabel manakah yang paling dominan mempengaruhi kelancaran pengembalian pinjaman dana bergulir diBKM Maccini Salewangan Kota Makassar. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruhsecara parsial antara variabel LAR, PAR, CCr dan ROI terhadap kelancaran pengembalian dana bergulirkhususnya pada BKM Maccini Salewangan menunjukkan bahwa variabel LAR dan PAR berpengaruh negatifterhadap kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir, dimana LAR dan PAR yang tinggi menyebabkankelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir menjadi rendah. Hasil analisis uji regresi menunjukkan bahwavariabel yang paling dominan mempengaruhi kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir adalah ROI,dimana semakin tinggi ROI maka akan semakin tinggi pula kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulirkhususnya pada BKM Maccini Salewangan.

Kata Kunci: pengembalian dana, program nasional pemberdayaan masyarakat

Alamat Korespondensi:Anwar Ramli, Fakultas Ekonomi Universitas NegeriMakassar, E-mail: anwar288347yahoo.com

250

Page 2: 567-1461-1-PB.pdf

251TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembalian Bantuan Dana Bergulir

Kemiskinan adalah masalah utama suatu bangsa yangsampai hari ini pemerintah bersama masyarakat belummampu mengatasinya. Dalam menanggulangi kemis-kinan itu, salah satu program pemerintah yang telahdan sedang dilaksanakan yaitu Program Penanggu-langan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). ProgramPenanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)dilakukan sejak tahun 1999 sebagai upaya pemerintahuntuk membangun kemandirian masyarakat danpemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinansecara berkelanjutan. Penangulangan kemiskinandilakukan dengan memberdayakan masyarakatmelalui tiga jenis pokok yaitu: infrastruktur, sosial danekonomi yang dikenal Tridya. Khusus kegiatanekonomi masyarakat diberikan pinjaman bergulir yaitupemberian dana pinjaman dalam skala mikro kepadamasyarakat miskin di wilayah Kelurahan atau desayang disebut Program Nasional PemberdayaanMasyarakat Mandiri (PNPM). Fungsi dan peranPNPM perkotaan yaitu menyediakan proses layanankeuangan kepada rumah tangga miskin denganpinjaman mikro berbasis pasar untuk memperbaikikondisi ekonomi mereka dengan membelanjakan danmengelola pinjaman serta menggunakannya secarabenar. Peran PNPM tidak hanya diarahkan berperandalam pengentasan kemiskinan, namun juga menye-diakan jasa pemberian pinjaman kepada KelompokSwadaya Masyarakat (KSM).

Pinjaman bergulir PNPM Mandiri perkotaanmemiliki peluang dapat menjangkau sekitar 2,5 jutarumah tangga miskin di seluruh Indonesia yang samasekali belum menerapkan akses kelembagaankeuangan. Pertumbuhan penyaluran dana pinjamanbergulir yang meningkat dari tahun ke tahun, sehinggaperlu dilakukan penilaian mengenai faktor-faktor yangmempengaruhi kelancaran dana pinjaman bergulir.

Kelancaran membayar pinjaman merupakan sa-lah satu faktor yang mempengaruhi kelancaranpinjaman, di mana kriteria lancar adalah membayarkewajiban secara lancar dan tidak menunggak selama2 bulan. Selanjutnya kriteria kurang lancar yaitu pem-biayaan debitur yang menunggak di atas 3 bulan,diragukan adalah kewajiban yang termasuk dalampiutang ragu-ragu, dan macet kriterianya yaitu kredityang selama 6 bulan berturut-turut kewajibannya tidakdibayar oleh debitur. Berdasarkan hasil penelitianfaktor yang mengakibatkan adanya kredit macet

adalah karena tidak memadainya surveyor dalammelakukan kelayakan pemberian pinjaman, dan selainitu kolektor tidak efektif dalam melakukan penagihanpinjaman dana bergulir kepada debitur.

Pinjaman dana bergulir menurut yang dikutip dariPNPM (2010) adalah merupakan pinjaman dalamPNPM Mandiri Perkotaan yang diberikan kepadamasyarakat miskin melalui Kelompok SwadayaMasyarakat (KSM) untuk meningkatkan pendapatandan kesejahteraannya. Beberapa pertimbangan dalammelanjutkan pinjaman bergulir melalui PNPM MandiriPerkotaan antara lain: 1) Tersedianya akses layanankeuangan yang berkelanjutan telah terbukti merupakansalah satu alat efektif untuk membantu rumah tanggamiskin meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan-nya. 2) Akses rumah tangga miskin ke jasa layanankeuangan formal masih sangat rendah, di mana ber-dasarkan hasil penelitian Don Johnson dan Murdoch,sekitar 29 juta rumah tangga miskin ke jasa layanankeuangan formal. 3) Pinjaman bergulir PNPM MandiriPerkotaan memiliki peluang dapat menjangkau sekitar2,5 juta rumah tangga miskin yang sama sekali belummenerima akses ke lembaga keuangan formal. 4).Permintaan pinjaman bergulir pada rencana pemba-ngunan masyarakat masih tinggi. 5) Pemutusan pen-dampingan yang telah berjalan selama ini bila tanpadisertai kinerja yang memadai akan merusak budayameminjam dan jaminan sekitar 2,5 juta rumah tanggamiskin yang sama sekali belum menerima akses kelembaga keuangan formal. Selanjutnya, tujuan yangingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meng-analisis pengaruh faktor LAR, PAR, CCR, dan ROIterhadap pengembalian pinjaman dana bergulir,kemudian untuk menganalisis variabel manakah yangpaling dominan mempengaruhi kelancaran pengem-balian pinjaman dana bergulir di BKM MacciniSalewangan Kelurahan Maccini Kecamatan Makassar.

Hipotesis Penelitian• Diduga bahwa faktor LAR, PAR, CCR dan ROI

baik simultan maupun parsial berpengaruh positifdan signifikan terhadap kelancaran pengembaliandana pinjaman bergulir khususnya BKM MacciniSalewangang Kelurahan Maccini, KecamatanMakassar.

• Diduga bahwa faktor yang paling dominan mem-pengaruhi kelancaran pinjaman dana bergulir

Page 3: 567-1461-1-PB.pdf

Anwar Ramli

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013 252

pada BKM Maccini Salewangan, KelurahanMaccini, Kecamatan Makassar adalah ROI.

METODEPenelitian ini bersifat assosiatif/hubungan yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara dua variabel atau lebih. Pene-litian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi jika diban-dingkan dengan penelitian deskriptif (Sugiyono, 2009:11). Dengan penelitian ini maka akan dapat dibanding-kan suatu teori yang dapat bersifat untuk menjelaskan,merumuskan dan menganalisis gejala. Sasaran dalampenelitian ini ditekankan pada pengaruh faktor- faktor(LAR, PAR, CCR dan ROI) terhadap pengembangandana bergulir. Sasaran dalam penelitian ini adalah lebihdiarahkan pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)di Kelurahan Maccini Salewangan KecamatanMakassar, yang memiliki 80 KSM dengan anggota 5orang per kelompok. Tehnik penarikan sampel yangdigunakan adalah purposive sampling, dimana sam-pel penelitian yang dijadikan sebagai responden bagikelompok swadaya masyarakat adalah anggota yangmenjadi nasabah BKM Maccini Salewangan PNPM,Kecamatan Makassar di atas dari 1 tahun denganjumlah responden sebesar 80 orang.

Definisi Operasional VariabelAdapun definisi operasional variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:• Pinjaman dana bergulir yaitu pinjaman dalam

PNPM Mandiri Perkotaan yang diberikan kepa-da masyarakat miskin melalui kelompok SwadayaMasyarakat, untuk meningkatkan pendapatandan kesejahteraan yang diukur dari jumlah danapinjaman yang disalurkan kepada kelompok swadayamasyarakat di BKM Maccini Salewangan,Kelurahan Maccini, Kecamatan Makassar.

• Loan at risk (LAR) yaitu ratio yang mengukurberapa persen peminjam yang menunggak yangdiukur dari jumlah KSM yang menunggak > 3bulan ditambah jumlah KSM migrasi denganjumlah KSM yang aktif.

• Portfolio at Risk (PAR) adalah suatu rasio untukmengukur pinjaman yang tertunggak yang diukurdari jumlah saldo pinjaman yang menunggak diatas dari 3 bulan dengan realisasi saldo pinjaman.

• Cost Coverage (CCr) yaitu mengukur kemam-puan UPK untuk menutup biaya dari pendapatanyang diperolehnya yang diukur dengan memban-dingkan antara total pendapatan dengan totalbiaya.

• ROI adalah mengukur kemampuan UPK untukmenghasilkan laba dari modal yang digunakandalam pinjaman dana bergulir yang diukur darijumlah laba dengan modal awal.

• Kelancaran dana pinjaman bergulir yang skalapengukurannya yakni: lancar (L), dalam perhatiankhusus (PK), kurang lancar (KL), diragukan(D)dan macet (M).

HASILSalah satu cara yang dilakukan dalam memenuhi

kriteria pengelolaan keuangan yang baik dan tepatsasaran adalah perlu dilakukan monitoring yangdilakukan oleh petugas UPK. Kegiatan monitoringyang dilakukan dengan memperhatikan indikatorkinerja keuangan pinjaman bergulir yang meliputipinjaman tertunggak. Indikator utama dalam menilaikinerja keuangan di atas dapat meliputi: LAR, PAR,ROI dan CCR.

Berdasarkan rumus LAR, maka besarnya LARpada BKM Maccini Salewangan, Kelurahan MacciniKecamatan Makassar untuk tahun 2008 s/d tahun2010, adalah 29% tahun 2008, 29% tahun 2009 dan14% tahun 2010, sehingga rata-rata LAR pertahunsebesar 24%. Untuk jelasnya, maka tabelnya sebagaitabel 1.

Berdasarkan tabel 1, penilaian kinerja LAR dangrafik LAR untuk tahun 2008 s/d tahun 2010, terlihatbahwa LAR dalam 2 tahun terakhir (tahun 2009 s/dtahun 2010) menurun. Faktor yang menyebabkanterjadinya penurunan LAR karena turunnya jumlahKSM yang menunggak > 3 bulan, dan selain itu kriteriapenilaian LAR untuk tahun 2008–2009 dalam kategoriditunda sebab LAR di atas atau sama dengan 20%,kemudian dalam tahun 2010 LAR dikategorikanminimal karena LAR di bawah 20%, sehingga rata-rata kinerja LAR sebesar 24% dan dapatdikategorikan ditunda sebab LAR sudah di atas atausama dengan 20%. Kemudian berdasarkan hasilanalisis, participation at risk (PAR) adalah sebagaitabel 2.

Page 4: 567-1461-1-PB.pdf

253TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembalian Bantuan Dana Bergulir

Berdasarkan Tabel 2, yakni perkembangan PARuntuk tahun 2008 s/d tahun 2010 terlihat bahwa untuk2 tahun terakhir mengalami penurunan. Oleh karenaitulah dilihat dari kriteria penilaian kinerja untuk tahun2008 dan tahun 2010 dapat dikategorikan ditunda,alasannya karena nilai PAR di atas 20%, sedangkandalam tahun 2009 PAR dapat dikategorikan minimalsebab PAR dibawah dari 20%. Selanjutnya analisiskinerja cost coverage (CCr) tahun 2008 s/d tahun2010 dapat dilihat melalui tabel 3.

Berdasarkan data mengenai perhitungan CCruntuk tahun 2008 s/d tahun 2010 yang dapat diartikanbahwa setiap Rp.1, biaya yang dikeluarkan dapatmenghasilkan pendapatan Rp.1,21 atau 121%, tahun2009 sebesar 123%, dan tahun 2010 sebesar 121%.Jika berdasarkan perkembangan cost coverage,

dapat dikategorikan minimal karena nilai cost covera-ge (CCr) yang dicapai oleh BKM Maccini Salewangangsudah di atas 100%.

Kemudian analisis Return On Investment (ROI),tabelnya sebagai tabel 4.

Kelancaran pengembalian dana pinjaman berguliradalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerjaPNPM Mandiri Perkotaan, sebab dengan tidak lan-carnya pengembangan dana pinjaman bergulir akanmengakibatkan rendahnya ROI yang diperoleh mela-lui pengembalian dana pinjaman bergulir oleh PNPMperkotaan. Oleh karena itulah maka perlu dilakukanpenilaian mengenai kelancaran pengembalian pinjam-an bergulir.

Tabel 5 yakni dilihat dari kolektibilitas pengem-balian dana pinjaman bergulir selama 3 tahun terakhir

Tabel 1. Loan at Risk (LAR) Tahun 2008–2010

Sumber: Data diolah, 2011

Tahun Jumlah KSM Jumlah Loan AT Kriteria Menunggak KSM Risk Penilaian > 3 Bulan Peminjam (%) LAR

2008 277 966 29 Ditunda 2009 259 902 29 Ditunda 2010 87 627 14 Minimal

Rata-Rata 208 832 24 Ditunda

Tabel 2. Participation at Risk (PAR) 2008–2010

Sumber: Data diolah, 2011

Tahun Pinjaman Realisasi Participation Kriteria

Tertunggak Saldo At Risk Penilaian > 3 Bulan Pinjaman (%) PAR

2008 26.614.832 133.563.902 20 Minimal 2009 12.956.823 109.179.797 12 Minimal 2010 22.618.868 68.127.691 33 Ditunda

Rata-Rata 20730174 103623797 22 Ditunda

Tabel 3. Cost Coverage (CCr) Tahun 2008–2010

Sumber: Data diolah, 2011

Tahun Total Total Cost Kriteria

Pendapatan Biaya Coverage Penilaian UPK UPK (%) CCr

2008 159.890.356 132.026.986 121 Minimal 2009 153.159.678 122.890.223 125 Minimal 2010 151.199.868 124.913.192 121 Minimal

Rata-Rata 154.749.967 126610134 122 Minimal

Page 5: 567-1461-1-PB.pdf

Anwar Ramli

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013 254

Tabel 4. Return On Investment (ROI) tahun 2008 s/d 2010

Sumber: Hasil olahan data

Tahun Laba Modal Return Kriteria

Bersih Investasi On Penilaian (Rp) (Rp) Investment ( %) ROI

2008 27.863.370 145.539.252 19,14 Memuaskan 2009 30.269.455 123.680.640 24,47 Memuaskan 2010 26.286.676 91.351.445 28,78 Memuaskan

Rata-Rata 28.139.834 120.190.446 24,13 Memuaskan

(tahun 2008 s/d tahun 2010) yang menunjukkanbahwa kolektibilitas pengembalian dana pinjamanbergulir dalam kategori lancar (L) sebesar 49.884,25sedangkan yang termasuk dalam kategori perhatiankhusus (PK) sebesar 30.535,503 dan kategori kuranglancar (KL) sebesar 10.032.002 dan macet (M) sebe-sar 6.184.057. Salah satu faktor yang menyebabkanadanya penurunan karena adanya penurunan dalampenyaluran dana pinjaman bergulir oleh BKM MacciniSalewangang, khususnya dalam tahun 2010.

Tabel 5. Kelancaran Pengembalian Pinjaman dari Kolektibilitasnya Tahun 2008–2010

Sumber: Hasil olahan data

Tahun Kolektibilitas Pengembalian Dana Pinjaman Bergulir (Rp) L PK KL D M

2008 58.509.920 39.763.917

11.970.681 11.970.681

9.257.122

2009

63.144.116 34.332.467

5.655.475 5.655.475

4.870.433

2010

27.998.698 17.510.125

7.936.710 12.469.850

4.424.615 Rata Rata

49.884.245 30.535.503

8.520.956 10.032.002

6.184.057

Selanjutnya, hasil olahan data statistik deskriptifdengan menggunakan program SPSS versi 17 yangdapat dilihat melalui tabel 6.

PEMBAHASANBerdasarkan pengujian normalitas, diketahui

bahwa dari 36 sampel penelitian, menunjukkan bahwanilai mean dari setiap variabel sebesar 7,18E-16,standar deviasi sebesar 0,941. Sehingga dalam uji

Tabel 6. Hasil olahan data statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS Versi 17

Sumber: Hasil olahan data

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Loan At Risk (LAR) 36 2.35 41.46 23.7875 12.38395 Participation At Risk (PAR) 36 1.49 84.35 21.8253 18.14797 Cost Coverage (CCr) 36 103.20 156.70 123.3311 13.68726 Return On Investment (ROI) 36 12.34 37.98 24.9539 7.12868 Kelancaran Pengembalian Dana Pinjaman Bergulir

36 1.00 5.00 3.4722 1.25325

Valid N (listwise) 36

Page 6: 567-1461-1-PB.pdf

255TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembalian Bantuan Dana Bergulir

normalitas dari setiap variabel yang akan dimasukkandalam model regresi dapat dikatakan telah memenuhiasumsi normalitas.

Dari Tabel 7, hasil olahan data normalitas denganone sample smirnov, terlihat bahwa semua variabelpenelitian (LAR, PAR, CCr, ROI, kelancaranpengembalian dana pinjaman bergulir) semuanyamemiliki distribusi normal, alasannya karena memilikinilai sig > 0,05. Hal ini dapatlah disimpulkan bahwasemua variabel penelitian yang akan digunakan dalampengujian statistik parametrik semuanya berdistribusinormal.

Pengujian Asumsi MultikolineritasTabel 8. Hasil Olahan Data Colineritas Statistics

Sumber: Data diolah melalui data SPSS

Model Regresi Colineritas Statics

Tollerance VIF LAR 0,988 1,012 PAR 0,884 1,131 CCR 0,953 1,049 ROI 0,873 1,146

Pengujian Asumsi AutokorelasiBerdasarkan tabel 9 terlihat bahwa nilai dL =

1,236 > dw = 1,990 dan selanjutnya karena nilai dwTabel 7. Hasil olahan data uji normalitas dengan one-sample smirnov

Sumber: Data diolah dengan SPSS

No. Variabel Nilai Taraf Keputusan Penelitian Asimp sig Signifikan 1. LAR 0,243 0,05 Data normal 2. PAR 0,079 0,05 Data normal 3. CCr 0,873 0,05 Data normal 4. ROI 0,811 0,05 Data normal 5. Kelancaran pengembalian dana

pinjaman bergulir 0,133 0,05 Data normal

1,990 < 4 dw (4 – 1,726) berarti data penelitian yangdigunakan tidak memiliki persoalan autokorelasi.

Pengujian heterokesdastisitasAdapun hasil olahan data heterokesdastisitas

dengan uji Glesjer dapat dilihat pada tabel 10.Melihat dari tabel 10 yang menunjukkan bahwa

setiap variable penelitian memiliki thitung > ttabel berartidalam penelitian ini tidak memiliki persoalan hetero-kesdastisitas.

Tabel 9. Hasil olahan data autokorelasi

Sumber: data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17

Indikator Dl dU Dw Nilai durbin Watson (dw) 1,236 1,726 1,990

Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa nilaivariabel inflation faktor (VIF) yaitu : LAR, PAR, CCRdan ROI tidak lebih dari 10, sehingga disimpulkan bah-wa dalam penelitian tidak memiliki persoalan multikoli-neritas.

Analisis Regresi dan KorelasiPada penelitian ini digunakan model regresi

berganda dengan variabel dependen (variabel terikat)adalah kelancaran pengembalian dana pinjaman

Page 7: 567-1461-1-PB.pdf

Anwar Ramli

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013 256

bergulir (Y) dan variabel independen (variabel bebas)adalah variable LAR (X1), PAR (X2), CCR (X3) danROI (X4). Model hubungan yang terbentuk padapenelitian ini adalah sebagai berikut:Y =

Berdasarkan hasil olahan data SPSS maka dapatdisajikan persamaan regresi yaitu: Y = 0,004 + (-0,421)+ (-0,414) + 0,316 + 0,352

Dari hasil olahan data regresi antara LAR dengankelancaran penyaluran dana pinjaman bergulir makadiperoleh koefisien sebesar -0,421 dengan nilai pvalue= 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan 1%Loan At Risk (LAR) akan mengakibatkan kelancaranpengembalian dana pinjaman bergulir akan menurunsebesar 0,421%. Sehingga dapatlah disimpulkan bah-wa semakin tinggi resiko pengembalian dana pinjam-an bergulir maka kelancaran pengembalian dana pin-jaman bergulir akan semakin rendah (turun). Kemu-dian dilihat dari nilai pvalue yaitu sebesar 0,002, karenanilai pvalue 0,002 < 0,05 berarti kesimpulan yang dapatdiambil adalah LAR berpengaruh negative terhadapkelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir,alasannya karena memiliki nilai pvalue < 0,05.

Kemudian Pengaruh antara PAR dengan kelan-caran penyaluran dana pinjaman bergulir berpengaruhnegatif terhadap kelancaran penyaluran dana pinjam-an bergulir. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan1% participation at risk (PAR) akan mengakibatkanadanya penurunan kelancaran pengembalian dana pin-jaman bergulir. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwasemakin tinggi resiko pengembalian dana pinjamanbergulir maka kelancaran pengembalian dana pinjam-an bergulir akan semakin turun.

Kemudian dilihat dari nilai pvalue yaitu sebesar0,004, karena nilai pvalue 0,004 < 0,05, berarti dapatlahdisimpulkan ada pengaruh yang negatif dan signifikanantara PAR dengan kelancaran pengembalian dana

pinjaman bergulir, alasannya karena memiliki nilaipvallue < 0,05. Dari hasil olahan data regresi antaraCCr dengan kelancaran penyaluran dana pinjamanbergulir maka diperoleh koefisien sebesar 0,316 dengannilai pvalue = 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa pe-ningkatan 1% Cost of coverage (CCr) akan meng-akibatkan adanya peningkatan kelancaran pengem-balian dana pinjaman bergulir. Sehingga dapatlahdisimpulkan bahwa semakin tinggi CCr maka kelan-caran pengembalian dana pinjaman bergulir akansemakin turun. Kemudian dilihat dari nilai pvalue yaitusebesar 0,021, karena nilai pvalue 0,021 < 0,05 berartidapatlah disimpulkan ada pengaruh yang positif dansignifikan antara CCR dengan kelancaran pengem-balian dana pinjaman bergulir, alasannya karena me-miliki nilai pvallue < 0,05.

Dari hasil olahan data regresi antara ROI dengankelancaran penyaluran dana pinjaman bergulir makadiperoleh koefisien sebesar 0,352 dengan nilai pvalue= 0,015. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan 1%return on investment (ROI) akan mengakibatkanadanya peningkatan kelancaran pengembalian danapinjaman bergulir. Sehingga dapatlah disimpulkanbahwa semakin tinggi ROI maka akan semakin tinggikelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir.

Selanjutnya, dilihat dari nilai pvalue yaitu sebesar0,015, karena nilai pvalue 0,015 < 0,05 berarti dapatlahdisimpulkan ada pengaruh yang positif dan signifikanantara ROI dengan kelancaran pengembalian danapinjaman bergulir, alasannya karena memiliki nilaipvalue < 0,05, selanjutnya dari hasil hipotesis yangtelah diuraikan sebelumnya maka setelah dilakukanhasil pengujian regresi maka terbukti ada pengaruhsecara signifikan antara LAR, PAR, CCr DAN ROIterhadap kelancaran pengembalian dana pinjamanbergulir, khususnya pada BKM Maccini SalewanganKelurahan Maccini Kecamatan Makassar, sehinggahipotesis pertama terbukti.

Tabel 10.Hasil olahan data uji heterokesdastisitas dengan metode glesjer

Sumber: Data diolah dengan menggunakan SPSS

No. Variabel Fhitung Ttabel Keterangan Penelitian

1. LAR -1,647 1,688 Tidak ada persoalan heterokesdastisitas 2. PAR -0,644 1,688 Tidak ada persoalan heterokesdastisitas 3. CCr 0,210 1,688 Tidak ada persoalan heterokesdastisitas 4. ROI 1,365 1,688 Tidak ada persoalan heterokesdastisitas

Page 8: 567-1461-1-PB.pdf

257TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241

Analisis Pengembalian Bantuan Dana Bergulir

Berdasarkan tabel mengenai hasil analisis kore-lasi berganda maka diperoleh angka R sebesar 0,707,hal ini menunjukkan bahwa LAR, PAR, CCr dan ROIsecara bersama-sama memiliki hubungan yang signi-fikan dengan kelancaran pengembalian dana pinjamanbergulir, sebab nilai R positif dan mendekati1. Kemu-dian nilai R2 (R square) sebesar 0,500 (50%), hal inimenunjukkan bahwa persentase pengaruh variableindependen (LAR, PAR, CCr dan ROI) mampumenjelaskan sebesar 50% variasi variable pengem-balian dana pinjaman bergulir.

Kemudian standar error of the estimatedadalah suatu ukuran banyaknya kesalahan modelregresi dalam memprediksikan pengembalian danapinjaman bergulir (Y). Dari hasil analisis regresi makadiperoleh nilai standar error of the estimated sebesar0,941. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknyakesalahan dalam memprediksi pengembalian danapinjaman bergulir dapat ditentukan sebesar 0,941.

Berdasarkan hasil analisis mengenai kinerjaBKM Maccini Salewangang khususnya dalam tahun2008 s/d tahun 2010 dimana diukur dengan LAR, PAR,CCr dan ROI. Dari aspek LAR terlihat bahwa untuktahun 2008–2009 dapat dikategorikan ditunda. Halini menunjukkan bahwa BKM Maccini Salewangangtidak efektif dalam melakukan penyaluran dana pin-jaman bergulir, di mana banyaknya KSM yangmenunggak.

Kemudian dilihat dari aspek PAR untuk tahun2009 dapat dikategorikan ditunda. Hal ini menunjukkanbahwa nilai PAR yang dicapai cukup tinggi. Dimanamemiliki standar yaitu dibawah 10%. Salah satu faktoryang menyebabkan karena adanya jumlah KSM yangmenunggak, dimana dapat dilihat bahwa jumlahpinjaman tertunggak > 3 bulan meningkat. Oleh karenaitulah upaya yang harus dilakukan oleh BKM MacciniSalewangan adalah melakukan penagihan kepadasetiap KSM yang menunggak, dimana dapat dilihatdengan mengintensifkan collector untuk melakukanpenagihan kepada KSM, melakukan analisis 5C dalampemberian pinjaman dana bergulir, seperti: capital,collateral, character, capacity, dan condition.

Kemudian dilihat dari aspek cost coverage (CCr)yang dicapai oleh BKM Salewangang khususnyadalam tahun 2008 s/d tahun 2010 terlihat bahwa CCryang dicapai oleh BKM Maccini Salewangang dapatdikategori minimal, sehingga kesimpulan yang dapat

diambil adalah BKM Maccini Salewangang sudahmampu menggunakan biaya secara efisien dan efek-tif. Selanjutnya dari aspek Return on Investment(ROI), terlihat bahwa ROI untuk 3 tahun terakhir yaknidari tahun 2008 s/d tahun 2010 dapat dikategorikanmemuaskan dan mengalami peningkatan dari tahunke tahun khususnya pada BKM Maccini Salewangangdi Kelurahan Maccini Kecamatan Makassar.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Dari hasil analisis pengaruh antara LAR dengankelancaran pengembalian dana pinjaman bergilir khu-susnya pada BKM Maccini Salewangang, ternyatapengaruhnya negatif artinya semakin tinggi LAR ma-ka kelancaran pengembalian dana pinjaman bergulirsemakin rendah. Begitu pula dengan PAR juga memi-liki pengaruh yang negative terhadap kelancaranpengembalian dana pinjaman bergulir.

Selanjutnya pengaruh antara Cost Coverage dengankelancaran pengembalian dana pinjaman bergulir,berpengaruh positif dan signifikan, artinya semakintinggi cost coverage, semakin lancar pula tingkat pe-ngembalian dana pinjaman bergulir. Begitu pula ROIberpengaruh positif dan signifikan terhadap kelancaranpengembalian dana pinjaman bergulir pada BKMMaccini Salewangang.

SaranDisarankan agar perlunya BKM Maccini

Salewangang untuk mengurangi rasio LAR, dimanadengan jalan mengurangi jumlah KSM yang meru-gikan dan selain itu lebih selektif dalam pemberianbantuan dana pinjaman bergulir kepada KSM. Disa-rankan pula agar perlunya BKM ini untuk mengurangisaldo pinjaman yang menunggak, sehingga PAR dapatmenurun. Hal ini dilakukan dengan jalan melakukansecara intensif dalam penagihan tagihan yang me-nunggak.

Kemudian agar perlunya BKM lebih mening-katkan cost coverage hal ini dilakukan dengan jalanmenambah jumlah pendapatan dalam penyaluran ban-tuan dana pinjuaman bergulir kepada KSM. Disaran-kan agar salah satu cara dalam meningkatkan ROIadalah dengan meningkatkan laba dalam penyaluranbantuan dana pinjaman bergulir kepada KSM.

Page 9: 567-1461-1-PB.pdf

Anwar Ramli

Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 2 | JUNI 2013 258

DAFTAR RUJUKANGill O. James, dan Moira, C. 2005, Memahami Laporan

Keuangan (Memanfaatkan Informasi KeuanganUntuk Mengendalikan Bisnis Anda), cetakan ketiga,Jakarta: PPM.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, edisi pertama,cetakan Pertama. Jakarta: Rajawali Pers.

Manullang, M. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan,edisi pertama, cetakan pertama. Yogyakarta: Andi.

PNPM Mandiri Perkotaan. 2008, Pedoman PelaksanaanKegiatan Pinjaman Bergulir Bagian 1, DepartemenPekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya.

PNPM Mandiri Perkotaan. 2009. OJT Utama BKM/UP-UP(Pinjaman Bergulir), Kementerian Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Cipta Karya.

Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan, 2010,Bersama Membangun Kemandirian: Dalam Pengem-bangan Lingkungan Permukiman yang Berkelan-jutan, Departemen Pekerjaan Umum, DirektoratJenderal Cipta Karya.

PNPM Mandiri Perkotaan, 2008, Pedoman Teknis Pem-bukuan UPK: Bersama Membangun KemandirianBagian I, Departemen Pekerjaan Umum, DirektoratJenderal Cipta Karya.

PNPM Mandiri Perkotaan. 2008. Pedoman Teknis Pem-bukuan UPK: Bersama Membangun KemandirianBagian 2, Departemen Pekerjaan Umum, DirektoratJenderal Cipta Karya.

PNPM Mandiri Perkotaan. 2010, Pedoman Teknis KegiatanPinjaman Bergulir Bagian 1, Departemen PekerjaanUmum, Direktorat Jenderal Cipta Karya.

PNPM Mandiri Perkotaan. 2010. Pedoman Teknis KegiatanPinjaman Bergulir Bagian 2, Departemen PekerjaanUmum, Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Sartono, Agus, R. 1997. Manajemen Keuangan, Edisiketiga, Cetakan Ketiga. Jogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian, edisi kedua,cetakan kedua. Jakarta: Ikatan Penerbit Indonesia(IKAPI).

Supranto, J. 2001, Teknik Riset Pemasaran dan RamalanPenjualan, cetakan kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutojo, S. 2008. Menangani Kredit Bermasalah, Konsepdan Kasus, edisi kedua. Jakarta: Damar MuliaPustaka.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan, Teori Konsep danAplikasi, Edsi Pertama, Cetakan ketiga, Jakarta:Ekonisia.

Suyatno, T. 2007. Dasar-Dasar Perkreditan, edisi keempat,cetakan kedelapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.