5 Tipe Masyarakat Dalam Mengadopsi Inovasi

3
5 tipe masyarakat dalam mengadopsi inovasi Anggota sistem sosial dapat dibagi ke dalam kelompok- kelompok adopter (penerima inovasi) sesuai dengan tingkat keinovatifannya (kecepatan dalam menerima inovasi). Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujuakan adalah pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh Rogers (1961). Gambaran tentang pengelompokan adopter dapat dilihat sebagai berikut: 1. Innovators: Sekitar 3% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi 2. Early Adopters (Perintis/Pelopor): 14% yang menjadi para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di dalam tinggi 3. Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera pengikut awal. Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi. 4. Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social, terlalu hati-hati. 5. Laggards (Kelompok tertinggal): 14% terakhir adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,sumberdaya terbatas.

Transcript of 5 Tipe Masyarakat Dalam Mengadopsi Inovasi

Page 1: 5 Tipe Masyarakat Dalam Mengadopsi Inovasi

5 tipe masyarakat dalam mengadopsi inovasi

Anggota sistem sosial dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok adopter

(penerima inovasi) sesuai dengan tingkat keinovatifannya (kecepatan dalam

menerima inovasi). Salah satu pengelompokan yang bisa dijadikan rujuakan adalah

pengelompokan berdasarkan kurva adopsi, yang telah duji oleh Rogers (1961).  

Gambaran tentang pengelompokan adopter dapat dilihat sebagai berikut:

1.  Innovators: Sekitar 3% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya:

petualang, berani mengambil resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi

2.   Early Adopters (Perintis/Pelopor): 14% yang menjadi para perintis dalam

penerimaan inovasi. Cirinya: para teladan (pemuka pendapat), orang yang

dihormati, akses di dalam tinggi

3.   Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera pengikut awal. Cirinya:

penuh pertimbangan, interaksi internal tinggi.

4.   Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam

penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi

atau tekanan social, terlalu hati-hati.

5.   Laggards (Kelompok tertinggal): 14% terakhir adalah kaum kolot/tradisional.

Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion

leaders,sumberdaya terbatas.

6.  Dan untuk sisanya adalah die hard (kepala batu) yang tidak pernah mengadopsi

inovasi.

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat

tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan,

kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan

yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat

sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan

dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan

mencemari lingkungan

Rujukan Kesehatan

Page 2: 5 Tipe Masyarakat Dalam Mengadopsi Inovasi

Rujukan kesehatan terutama berkaitan dengan upaya peningkatan dan pencegahan. Rujkan horizontal dapat dilakukan melalui wadah-wadah koordinat yang

Permintaan bantuan dapat diajukan dari tingkat bawah termasuk masyarakat kepada puskesmas pembantu. Jika puskesmas pembantu tidak dapat memenuhinya, maka ia akan melanjutkan kepada puskesmas dan seterusnya: untuk rujukan tertentu yang berkaitan dengan kesehatan, permintaan bantuan dapat juga diajukan oleh puskesmas kepada sector-sector teknis lain diluar kesehatan, seperti pekerjaan umum , pembangunan desa, peternakan, dan swasta.

Rujukan ada tiap tingkatan upaya kesehatan seperti Lembaga ketahanan Masyarakat Desa di tingkat desa, badan-badan koordinasi lintas sektoral yang berada di tingkat kecamatan, kabupaten, dan kotamadya, propinsi, atau tingkat nasional.

Bantuan Teknologi

Rujukan ini dapat berupa permintaan bantuan teknologi tertentu baik dalam bidang kesehatan maupun yang berkaitan dengan kesehatan, dimana eselon-eselon yang mampu dapat memberikan teknologi tersebut. Teknologi yang diberikan harus tepat guna dan cukup dibiayai oleh masyarakat yang bersangkutan.

Bantuan teknologi tersebut dapat berupa, antara lain :

a)     Pembuatan jamban keluarga dan sarana air minum

b)    Pemugaran rumah

c)     Pembuangan air limbah

d)    Penimbangan bayi untuk pengisian kartu sehat menuju sehat

e)     Pemeliharaan

f)     Perbaikan dan sarana kalibrasi peralatan kesehatan