5 TAHUNAN

37
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010. Untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan dengan melalui peningkatan jangkauan kesehatan kepada masyarakat secara adil dan merata dengan terselenggaranya pelayanan umum di bidang kesehatan, diharapkan pula dapat memberikan pelayanan informasi kesehatan masyrakat sebagai upaya mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Perencanaan Kesehatan merupakan upaya untuk membantu pelaksanaan kegiatan program kesehatan Puskesmas selama 5 tahun kedepan. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas harus mengatahui dan memahami kondisi kesehatan dan

description

evaluasi 5 tahun

Transcript of 5 TAHUNAN

Page 1: 5 TAHUNAN

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat

2010.

Untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan

dengan melalui peningkatan jangkauan kesehatan kepada masyarakat secara adil

dan merata dengan terselenggaranya pelayanan umum di bidang kesehatan,

diharapkan pula dapat memberikan pelayanan informasi kesehatan masyrakat

sebagai upaya mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Perencanaan Kesehatan merupakan upaya untuk membantu pelaksanaan

kegiatan program kesehatan Puskesmas selama 5 tahun kedepan. Puskesmas

merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang bersentuhan langsung

dengan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas harus mengatahui dan

memahami kondisi kesehatan dan masalah kesehatan yang di hadapi masyarakat

di wilayah kerjanya.

Untuk itulah perlu diadakan perencanaan untuk mengatasi atau

memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam

menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas

penyelenggaraannya.

Page 2: 5 TAHUNAN

b. Tujuan Khusus

- Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk

tahun berikutnya dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian

masalah kesehatan masyarakat

- Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah

diterimanya alokasi sumber daya untuk tahun berjalan dari berbagai

sumber.

2. MANFAAT

a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan secara efektif dan efesien DEMI MENCAPAI TUJUAN

YANG TELAH DITETAPKAN.

b. Perencanaan memudahkan pengawasan pertanggungjawaban

c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi

yang ada.

C. PENGERTIAN

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang diurut yang harus

dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuanyang

telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara

berhasil guna dan berdaya guna.

D. RUANG LINGKUP

Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) mencakup semua kegiatan yang

termasuk dalam upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan

upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas

Bontomarannnu sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemda,

Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.

Page 3: 5 TAHUNAN

BAB II

TAHAP PENYUSUNANPERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Penyusunan PTP dilakukan melalui 4 (Empat) tahap sebagai berikut :

A. TAHAP PERSIAPAN

Tahap ini dilakukan dengan cara :

1. Kepala Puskesmas Bontomarannu membentuk Tim Penyusun PTP,

yang anggotanya terdiri dari staf puskesmas (SK Terlampir)

2. Kepala Puskesmas Bontomarannu menjelaskan tentang pedoman PTP

kepada tim, agar dapat memahami pedoman tersebut demi

keberhasilan penyusunan PTP

3. Puskesmas Bontomarannu mempelajari kebijakan dan pengarahan

yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, Propinsi dan

Depkes

B. TAHAP ANALISIS SITUASI

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan

dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data

yang dikumpulkan.

1. DATA UMUM

a. Kondisi Geografis

Puskesmas Bontomarannu berada pada wilayah Administrasi

Kecamatan Bontomarannu dengan jarak +8 Km dari Ibu Kota

Kabupaten + 20 Km dari ibu kota Propinsi, Luas Wilayah Kerja

Puskesmas Bontomarannu +52,63 Km² dengan waktu tempuh ke

Kabupaten + ¼ Jam. Terdiri dari 9 desa.

Adapun batas- batas wilayahnya terdiri dari :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pattalasang

- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Takalar

Page 4: 5 TAHUNAN

- Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Pallangga dan

Somba Opu

- Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan manuju

Luas wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu meliputi 3 Kelurahan dan

6 Desa sebagai berikut :

- Kelurahan Borongloe dgn luas wilayah : 3,13 Km²

- Kelurahan Bontomanai dgn luas wilayah : 6,33 Km²

- Kelurahan Romanglompoa dgn luas wilayah : 3,40 Km²

- Desa Sokkolia dgn luas wilayah : 8,84 Km²

- Desa pakatto dgn luas wilayah : 6,71 Km²

- Desa Nirannuang dgn luas wilayah : 9,20 Km²

- Desa Romangloe dgn luas wilayah : 5,29 Km²

- Desa Mata Allo dgn luas wilayah : 4,30 Km²

- Desa Bili- Bili dgn wilayah : 5,43 Km²

b. Keadaan Demografis

Jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu adalah

28.027 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga 6.141 RT dengan tingkat

kepadatan penduduk 523 jiwa/km dengan jumlah 27 Dusun /

Lingkungan, 69 RW / RK dan 138 RT

Adapun Distribusi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu

menurut Desa/Kel per jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Jumlah Penduduk Menurut Desa / Kelurahan dan Jenis KelaminDi Kecamatan Bontomarannu

Tahun 2010

Desa / Kel Laki- Laki Perempuan Jumlah

1. Borongloe

2. Bontomanai

3. Sokkolia

1.548

1.881

1.374

1.682

1.914

1.453

3.230

3.790

2.827

Page 5: 5 TAHUNAN

4. Pakatto

5. Nirannuang

6. Bili – Bili

7. Romangloe

8. Mata Allo

9.Romanglompoa

2.209

1.050

862

1.541

1.006

1.969

2.376

1.216

886

1.773

1.164

2.033

4.585

2.266

1.748

3.314

2.170

3.235

JUMLAH 13.435 14.528 27.463

c. Keadaan Transportasi

Keadaan transportasi di Puskesmas Bontomarannu lancar, karena

wilayahnya daratan dan dapat ditempuh dengan menggunakan

kendaraan roda dua maupun roda empat.Adapun jarak tempuh

Puskesmas Ke Desa / Kel sebagai berikut:

1. Kel Borongloe jarak tempuh 0.2 Km

2. Kel Bontomanai jarak tempuh 0,6 Km

3. Desa sokkolia jarak tempuh 4 Km

4. Desa Pakatto jarak tempuh 2 Km

5. Desa Nirannuang jarak tempuh 7 Km

6. Desa Romangloe Jarak tempuh 8 Km

7. Desa Mata Allo jarak tempuh 8 Km

8. Desa Bili-Bili jarak tempuh 9 Km

9. Kel Romanglompoa jarak tempuh 2 Km

d. Keadaan Sarana Pendidikan

Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Bontomarannu tingkat

Pendidikan masyarakat bervariasi mulai dari belum sekolah, tidak

sekolah, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Adapun saran

Pendidikan yang ada Di wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu sbb:

Page 6: 5 TAHUNAN

Data Sarana Pendidikan Di wilayah KerjaPuskesmas Bontomarannu

Tahun 2010

NO Desa / Kel TK SD/MIS SMP/MTs SMA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Borongloe

Bontomanai

Sokkolia

Pakatto

Nirannuang

Romangloe

Mata Allo

Bili-Bili

Romanglompoa

2

1

1

1

0

1

1

0

0

1

3

2

2

3

3

0

1

3

0

1

0

1

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

JUMLAH 7 18 3 1

e. Keadaan Sosial Budaya

Penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu sebagian

besar suku Makassar sehingg dalam pergaulan sehari-hari menggunakan

bahasa makassar disamping menggunakan bahasa Indonesia pada saat

diadakan acara resmi yang dilakukan di instansi pemerintah.

Adapun agama yang dianut di wilayah Puskesmas Bontomarannu dibagi

atas :

- Agama Islam : 26.342 Orang

- Agama Kristen : 770 Orang

- Agama Katholik : 438 orang

f.Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat di wilayah Puskesmas Bontomarannu mata

pencahariannya adalah petani dan sebagian lagi bekerja sebagai pegawai

Page 7: 5 TAHUNAN

negeri, swasta dan ABRI disamping pedagang dan buruh harian. dan

pedagang eceran.

g. Keadaan Sumber Daya

1). Ketenagaan

Untuk peningkatan mutu jangkauan pelayanan kesehatan, maka

puskesmas Bontomarannu di tunjang Dokter pemeriksa dan tenaga

para medis yang bertugas dengan komposisi pegawai sebagai

berikut:

Dokter Umum : 2 orang

Dokter Gigi : 2 orang

SKM : 2 orang

Akademi Perawat : 13 orang

Akademi Perawat Gigi : 4 orang

Bidan Puskesmas : 3 orang

Bidan Desa : 6 orang

Gizi : 1 orang

Sanitarian : 1 orang

Pekarya / Administrasi TU : 2 orang

Framasi : 1 orang

Laboran : 1 orang

Perawat : 2 orang

Petugas Magang : 3 orang

2). Sarana dan Prasarana

Puskesmas Bontomarannu memiliki 4 Pustu terdiri dari :

- Pustu Pakatto dgn ka. Pustu Kresensiana dan Bidan

Hasnidar

- Pustu Bili- Bili dgn ka Pustu Ramlah, AMK dan Bidan

Darmawati, AMKeb

Page 8: 5 TAHUNAN

- Pustu Nirannuang dgn ka Pustu Ruth Anna Lumba, AMK

dan Bidan desa Masjawiah Darma

- Pustu Sokkolia dgn Ka Pustu Hj Nuraeni, AMK dan Bidan

Desa Dian Rochima,AMkeb, SKM

Dan mempunyai 32 Posyandu yang tersebar di Kel / Desa sebagai

berikut:

a). Kel Bontomanai memiliki 4 Posyandu dan bidan Desa Hj

Harmina, Amkeb :

- Posyandu Bontotene

- Posyandu Bontomanai

- Posyandu Songkolo I

- Posyandu Alfa

b). Kel Borongloe memiliki 4 Posyandu dan Bidan Desa

Alnafiah :

- Posyandu Bontotene

- Posyandu beton

- Posyandu Alfa

- Posyandu Songkolo III

c). Kel Romanglompoa memiliki 4 Posyandu Bidan desa Berthin

Danni,Amkeb, SKM :

- Posyandu PKG I

- Posyandu PKG II

- Posyandu Mawang

- Posyandu APP

d). Desa Pakatto memiliki 5 Posyandu :

- Posyandu Pakatto Caddi

- Posyandu Pakatto Lompo

- Posyandu Pakatto Lompo I

- Posyandu Lantebung

Page 9: 5 TAHUNAN

- Posyandu Kampung Lette

e). Desa Bili-Bili memiliki 1 Posyandu : Posyandu Bili-Bili

f). Desa Romangloe memiliki 3 Posyandu :

- Posyandu Bonto-bonto

- Posyandu Samaya I

- Posyandu Samaya II

g). Desa Nirannuang memiliki 3 Posyandu :

- Posyandu Batu Napara

- Posyandu Kampung Beru

- Posyandu Tekotanru

i) Desa Sokkolia memiliki 5 Posyandu :

- Posyandu Timbuseng - Posyandu Borongkaluku

- Posyandu Borongrappo I - Posyandu Borongrappo II

- Posyandu Borongbulo

j). Desa Mata Allo memiliki 3 Posyandu dan Bidan Desa

Hj.Herawati, AMkeb, SKM :

- Posyandu Matahari Rindam

- Posyandu Mata Allo I

- Posyandu Mata Allo II

Puskesmas Bontomarannu Memiliki sarana perumahan sbb:

- Perumahan Dokter : 1 Unit

- Perumahan Paramedis: 2 unit ( Bontomanai dan

pakatto)

Puskesmas Bontomarannu memiliki sarana Kendaraan :

- Kendaraan Roda Empat : 1 Unit ( Ka PKM )

- Kendaraan Roda Dua : 10 Unit

Page 10: 5 TAHUNAN

h. 10 Penyakit Terbanyak

Gambaran 10 Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa

Tahun 2010

No Jenis Penyakit Kode Penyakit Jumlah

1. Batuk (R05) R 05 3678

2. Demam (R50) R 50 3330

3. Gejala&tanda umum lainnya 3047

4. Dermatitis 2575

5. Influenza 1598

6. Sakit Kepala (R51) R 51 1563

7. K 04 K 04-06 1527

8. Gastritis 1270

9. K 05-06 K 05-06 1117

10. Diare 965

Sumber : PKM Bontomarannu 2010

2. CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN

Upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan Puskesmas

Bontomarannu terdiri dari :

a. Upaya Kesehatan Wajib, terdiri dari :

- Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

- Promosi Kesehatan (Promkes)

- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

- Gizi Kesehatan Masyarakat

- Kesehatan Lingkungan

- Pengobatan

b. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan, Terdiri dari :

- Rawat Inap

- Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Page 11: 5 TAHUNAN

- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

- Kesehatan Gigi

- Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (RBM)

- Lansia

- Kekerasan Terhadap Anak KTA), Kekerasan Terhadap

Perempuan (KTP), Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

- Kesehatan Kerja

- Kesehatan Remaja

- Kesehatan Jiwa

c. Upaya Kesehatan Penunjang

- Laboratorium

- SP2TP (Pencatatan dan Pelaporan)

- Administrasi (TU)

PEMBAHASAN KEGIATAN

Evaluasi dapat dilakukan terhadap pencapaian setiap indicator kinerja

kegiatan untuk memberikan penejelasan tentang hal-hal yang mendukung

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan:

a. Kegiatan Pemberantasan Penyakit Menular :

1) Penyakit Kusta

Kegiatan yang dilakukan dalam pemberantasan penyakit kusta adalah

melalui penemuan penderita baru dan pengobatan penderita baru dan

lama. Adapun hasil kegiatan pada tahun 2010 adalah :

- Penemuan penderita baru : 6

- Pengobatan penderita : 6

- Penemuan tersangka penderita kusta, terealisasi 4 penderita

selama satu tahun dari target satu penderita kusta yang

direncanakan. Berarti cakupan 100% dan yang perlu ditingkatkan

adalah penyuluhan dan pemeriksaan kontak penderita.

Page 12: 5 TAHUNAN

- Pemeriksaan kontak penderita, terealisasi 10 orang selama satu

tahun dari target yang direncanakan 40 orang, berarti cakupan

25% maka yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi lintas sector

serta peran aktif masyarakat.

2) Penyakit TB Paru

Kegiatan yang dilakukan dalam upaya pemberantasan penyakit TB

Paru yaitu dengan melakukan pengobatan penderita dan penemuan

penderita baru.

- Pengobatan penderita : 15

- Penderita yang sembuh sebanyak : 15

- Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positif, terealisasi

hanya 22 orang selama satu tahun dari target 53 orang yang

direncanakan berarti cakupan 41,5% dan salah satu penyebabnya

adalah keterampilan petugas harus ditingkatkan melalui pelatihan

serta masih perlu ditingkatkan sosialisasi program TB Paru pada

lintas sector.

3) Penyakit Demam Berdarah

Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencegahan dan penanggulangan

serta pemberantasan penyakit Demam Berdarah yaitu Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN), penyuluhan, abatesasi. Hasil kegiatan tersebut

yaitu :

- Pemeriksaan jentik berkala : ...........

- Penyuluhan dan abatesasi : ...........

- Angka bebas jentik (ABJ) yaitu 70,80%.

- Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yaitu 100%.

- Jumlah penderita DBD yang ditangani terealisasi 4 kasus dari

target yang direncanakan 4 kasus. Berarti cakupannya sebesar

100%.

Page 13: 5 TAHUNAN

4) Penyakit Diare

Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencegahan dan penanggulangan

diare melalui penyuluhan kepada masyarakat, pengobatan dan

pemberian oralit.

Hasil kegiatan yang dilaksanakan :

- Pengobatan semua umur : 117

- Penderita yang mendapat oralit : 117

- Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader, terealisasi 483

orang selama satu tahun dari target 634 berarti cakupan 100%

masih perlu penyuluhan tentang penyakit diare dan perlu ada

manajemen penanganan diare yang lebih baik

- Kasus diare yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral

dehidrasi, terealisasi 24 orang selama satu tahun dari kasus sebesar

24 orang. Berarti cakupan 100%,maka yang perlu menjadi

perhatian adalah penyuluhan, sosialisasi pada lintas sector dan

lintas program serta peran serta masyarakat.

- Kasus yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan dehidrasi

intravena, terealisasi 78 kasus selama satu tahun dari target yang

direncanakan sebesar 78 kasus. Berarti cakupan sebesar 100%.

5) ISPA

- Penemuan kasus pneumonia berat oleh puskesmas dan kader,

terealisasi 6 orang selama satu tahun dari kasus secara keseluruhan

6 berarti cakupan sebesar 100%.

- Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat yang ditangani

yaitu 1 orang selama satu tahun dan jumlah kasus secara

keseluruhan yaitu 1 orang kasus, berarti cakupan 100%.

- Jumlah kasus pneumonia berat atau dengan tanda bahaya yang

ditangani atau dirujuk yaitu 0 kasus.

Page 14: 5 TAHUNAN

6) Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS

- Kasus PMS yang diobati tidak ada selama satu tahun.

- Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS tidak ada.

7) Imunisasi

Upaya pada kegiatan imunisasi sebagai bagian dari program

Pencegahan Penyakit Menular (P2M). Hasil cakupan imunisasi UCI

pada Puskesmas Bontomarannu sebagai berikut :

Hasil Cakupan Imunisasi UCI di Puskesmas BontomarannuKecamatan Bontomarannu Kab. Gowa

Tahun 2010

No Desa SasaranHasil Cakupan

Ket BCG DPT-HB 1 DPT-HB 3 POLIO 4 CAMPAK

Kum % Kum % Kum % Kum % Kum %

1 Borongloe

2 Romanglompoa

3 Bontomanai

4 Pakatto

5 Sokkolia

6 Nirannuang

7 Mata Allo

8 Romangloe

9 Bili-Bili

Sumber : PKM Bontomarannu 2010

- Imunisasi DPT 1 pada bayi, terealisasi 592 bayi selama satu tahun

dari target 594 bayi yang direncanakan, berarti cakupan 99,7 % maka

yang perlu ditingkatkan adalah manajemen serta perencanaan dan

peran serta lintas sector dan lintas program

- Drop out DPT3-campak, dimana yang ditargetkan <5% dari cakupan

imunisasi bayi selama satu tahun dan yang terealisasi adalah sebesar

1,5 %.

- Imunisasi HB-1<7 hari, terealisasi 497 bayi selama satu tahun dari

target yang direncanakan 594 bayi berarti cakupan 83,7 % dan target

selama satu tahun.

Page 15: 5 TAHUNAN

- Imunisasi campak pada bayi, terealisasi 577 dari target 594 bayi

berarti cakupan 97,1 %

b. KIA dan KB

1) Pelayanan kesehatan bagi BUMIL sesuai standar, untuk kunjungan

lengkap dapat terealisasi 433 Bumil dari target yang direncanakan 643,

berarti cakupan sebesar 67,3 % ini disebabkan oleh beberapa factor

antara lain : kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan melalui

penyuluhan, kinerja dan SDM petugas masih perlu ditingkatkan, kerja

samalintas sector, sosialisasi lintas program, serta pencatatan dan

pelaporan yang perlu ditingkatkan.

2) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan

persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar terealisasi 420

ibu bersalin dari target yang direncanakan 589, berarti cakupan sebesar

71,3 % salah satu penyebab adalah belum bermitra dengan baik antara

dukun dan petugas kesehatan, untuk itu diharapkan peran serta

masyarakat serta kerjasama lintas sektor.

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)

di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa meliputi :

Hasil Cakupan Program Kesehatan Keluarga Di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa

Tahun 2010

No Kegiatan Cakupan (%)

1 K12 K4 67,3 %3 Neonatus 88,6 %4 Persalinan Nakes 71,3 %5 Deteksi Resti Nakes7 Jumlah Peserta KB Aktif 98,08 %Sumber : PKM Bontomarannu 2010

c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

1) Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000SI) pada balita 2

kali/tahun, terealisasi 1487 anak yang mendapatkan vitamin A dosis

tinggi 2 kali setahun dari target yang direncanakan 1638 balita. Berarti

Page 16: 5 TAHUNAN

cakupan sebesar 90,8%, maka cakupan mencapai target 90% yang

direncanakan.

2) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil, terealisasi 575 ibu

hamil yang mendapat tablet besi selama 1 tahun dari target yang

direncanakan 645 ibu hamil, berarti cakupan sebesar 81%,maka

terpenting adalah sosialisasi manfaat tablet besi terhadap ibu hamil,

serta peran serta lintas program dan lintas sector.

3) Balita naik berat badannya, terealisasi 1018 anak balita yang naik berat

badannya selama satu tahun dari target yang direncanakan 1312 balita.

4) Balita bawah garis merah (BGM), terealisasi 60 anak balita selama

satu tahun dari target yang direncanakan 2150 berarti cakupan 0,40%

Hasil pencapaian program gizi tahun 2010 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Hasil Cakupan Program Gizi di Puskesmas BontomarannuKec. Bontomarannu Kab. Gowa

Tahun 2010

Kegiatan Caukupan (%)

K/S

D/S

N/S

N/D

D/K

BGM

77,59 %

3,6 %

Sumber : Puskesmas Bontomarannu 2010

Hasil cakupan distribusi Kapsul vitamin A dosis tinggi tahun 2010 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 17: 5 TAHUNAN

Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomaranu Kab. Gowa

Tahun 2010

Desa JumlahPosyandu

Jumlah Balita(6 bln - 5 tahun)

Februari Agustus

Borongloe 5

Romanglompoa 4

Bontomanai 4

Sokkolia 5

Pakatto 5

Nirannuang 3

Mata Allo 4

Romangloe 3

Bili-Bili 1

Sumber : PKM Bontomarannu 2010

d. Kesehatan Lingkungan

Program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas

Bontomarannu kec. Bontomarannu Kab. Gowa meliputi pengawasan

perumahan, pengawasan jamban keluarga, pengawasan SPAL, dan

Pengawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) serta penyuluhan

sanitasi rumah. Adapun hasil kegiatan yang dilaksanakan pada tahun

2010 sebagai berikut :

- Jumlah rumah : .....

- Jumlah rumah yang memenuhi syarat :

- Rumah yang menggunakan air bersih :

- Rumah yang menggunakan jamban :

- Rumah yang menggunakan SPAL :

- TTU :

- TTU yang diperiksa :

- TTU yang memenuhi syarat :

- TPM :

- TPM yang diperiksa :

Page 18: 5 TAHUNAN

- TPM yang memenuhi syarat :

- TP2 Perstisida :

- TP2 perstisida yang diperiksa :

- TP2 perstisida yang memenuhi syarat :

e. Kegiatan PKM/PSM

Kegiatan PKM/PSM meliputi kegiatan penyuluhan di dalam dan di luar

gedung Puskesmas, baik secara perorangan maupun kelompok, pendataan

PSM dalam bidang kesehatan, kegiatan PHBS yaitu penyuluhan di

tatanan institusi RT, pendidikan dan tempat-tempat umum (TTU). Hasil

kegiatan dapat dilihat sebagai berikut :

- Penyuluhan kelompok di posyandu : .....

- Penyuluhan dalam gedung :

- Jumlah posyandu yang dibina :

- Jumlah kader yang ada :

- Jumlah kader yang aktif :

f. Kegiatan Pengobatan, Rawat Jalan dan Rawat Inap

Kegiatan pengobatan dan rawat jalan yang dlaksanakan oleh polik umum,

polik gigi maupun pelayanan KIA/KB berdasarkan jumlah kunjungan

selama tahun 2010 sebagai berikut :

Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Jenis KunjunganDi Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa

Tahun 2010

Jenis Kunjungan Jumlah %

Yankestis

Jamkesmas

Askes

13.576

19.408

3.536

37,17

53,14

9,68

Jumlah 36.520 100,00

Page 19: 5 TAHUNAN

g. Kesehatan Gigi dan Mulut

Kegiatan yang dilaksanakan kesehatan gigi dan mulut adalah pemeriksaan

dan perawatan gigi penderita yang datang di puskesmas serta penyuluhan

kesehatan gigi di Sekolah Dasar dalam wilayah kerja Puskesmas

Bontomarannu. Hasil yang dacapai untuk kesehatan gigi dan mulut pada

tahun 2010 sebagai berikut :

- Penambalan sementara : 50

- Penambalan tetap : 46

- Pencabutan tetap : 750

- Pencabutan gigi susu : 705

- Scalling : 15

h. Perkesemas

Kegiatan yang dilakukan dalam Perawatan Kesehatan Masyarakat

meliputi pembinaan kelompok khusus, pembinaan keluarga rawan,

pembinaan keluarga kasus tindak lanjut pengobatan, perawatan

perorangan, perawatan keluarga, kelompok dan masyarakat. Hasil

kegiatan sebagai berikut :

- Risiko tinggi : ......

- Keluarga rawan :

- Tindak lanjut perawatan :

i. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Upaya yang dilasanakan dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah

pembinaan Sekolah, pembinaan kantin sekolah, dan pembinaan anak

sekolah.

Kegiatan UKS dalam pemberian imunisasi DT/TT serta campak pada

murid SD(kelas 1, 2, 3) sebagai berikut :

- DT/TT Kelas I

- DT/TT Kelas II

Page 20: 5 TAHUNAN

- DT/TT Kelas III

- campak

j. Penca

Jumlah Penca yang terdaftar sampai tahun 2010 sebanyak 215 orang,

terdiri dari laki-laki sebanyak ....... orang dan perempuan sebanyak .....

orang. Terdiri dari gangguan penglihatan sebanyak ...... orang,gangguan

bicara/dengar sebanyak ...... orang, gangguan gerak sebanyak ..... orang,

gangguan indera perasa sebanyak ...... orang, gangguan tingkah laku

sebanyak ..... orang.

k. Puskesmas Keliling (Puskel)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Puskesmas Keliling (Puskel) meliputi

pemeriksaan, pengobatan serta penyuluhan kesehatan. Frekuensi puskel

sebanyak 9 kali kunjungan setiap bulannya dengan jadwal yang

ditentukan sehingga menjangkau semua desa yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Bontomarannu.

l. Lansia

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Lansia meliputi pengukuran

Berat Badan, Tekanan darah, Tinggi Badan, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan mental emosional, pengobatan dan penyuluhan kesehatan.

Adapun jumlah kelompok lansia yang di bina adalah 4 kelompok dengan

jadwal kunjungan yang ditetapkan setiap bulannya.

m. Laboratorium

Hasil kegiatan laboratorium sederhana pada Puskesmas Bontomarannu

meliputi : pemeriksaan darah, urine, feces, dengan hasil sebagai berikut :

- Darah : ......

- Urine :

- Feces :

- TB Paru :

- TB Kusta :

Page 21: 5 TAHUNAN

C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan analisa situasi dan hasil pencapaian pada Standar Pelayanan

Minimal (SPM) 2010, maka dapat di identifikasi masalah-masalah yang

ada sebagai berikut :

a. Upaya kesehatan wajib

b. Upaya kesehatan pengembangan

2. Menetapkan urutan prioritas masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus

serta adanya keterkaitan antara satu masalah dengan masalah yang lain,

maka dipilih masalah prioritas dengan menggunakan metode USG

(Urgensi, Seriousness, Growth) atau melihat masalah dari tingkat urgensi

(U), Keseriusan (S) dan Perkembangan (G).

a. Upaya kesehatan wajib

b. Upaya kesehatan pengembangan

D. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) baik untuk

Upaya kesehatan wajib, Upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan

penunjang maupun inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu dan

terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas yaitu

keterpaduan. RPK ini disusun berdasarkan RUK (Rencana Usulan Kegiatan)

yang sesuai dengan identifikasi permasalahan yang ditemukan di puskesmas

tanpa meninggalkan kegiatan-kegiatan yang rutin di laksanakan, walaupun

kegiatan tersebut telah mencapai target pada tahun berikutnya.

Langkah-langkah penyusunan RPK yaitu :

1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.

2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK

yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK

Page 22: 5 TAHUNAN

3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang aan

dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan

lokasi pelaksanaan.

4. Mengadaka loa karya mini tahunan untuk membahas kesepakatan

RPK

5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.

Adapun matriks RPK sebagai berikut :

Page 23: 5 TAHUNAN

BAB III

PEMBAHASAN KEGIATAN

Evaluasi dapat dilakukan terhadap pencapaian setiap indicator kinerja

kegiatan untuk memberikan penejelasan tentang hal-hal yang mendukung

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan:

n. Kesehatan Ibu dan Anak

1) Pelayanan kesehatan bagi BUMIL sesuai standar, untuk kunjungan lengkap

dapat terealisasi 433 Bumil dari target yang direncanakan 643, berarti

cakupan sebesar 67,3 % ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain :

kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan melalui penyuluhan, kinerja

dan SDM petugas masih perlu ditingkatkan, kerja samalintas sector,

sosialisasi lintas program, serta pencatatan dan pelaporan yang perlu

ditingkatkan.

2) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan

persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar terealisasi 420 ibu

bersalin dari target yang direncanakan 589, berarti cakupan sebesar 71,3 %

salah satu penyebab adalah belum bermitra dengan baik antara dukun dan

petugas kesehatan, untuk itu diharapkan peran serta masyarakat serta

kerjasama lintas sector.

o. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

1) Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000SI) pada balita 2 kali/tahun,

terealisasi 1487 anak yang mendapatkan vitamin A dosis tinggi 2 kali setahun

dari target yang direncanakan 1638 balita. Berarti cakupan sebesar 90,8%,

maka cakupan mencapai target 90% yang direncanakan.

2) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil, terealisasi 575 ibu hamil

yang mendapat tablet besi selama 1 tahun dari target yang direncanakan 645

ibu hamil, berarti cakupan sebesar 81%,maka terpenting adalah sosialisasi

Page 24: 5 TAHUNAN

manfaat tablet besi terhadap ibu hamil, serta peran serta lintas program dan

lintas sector.

3) Balita naik berat badannya, terealisasi 1018 anak balita yang naik berat

badannya selama satu tahun dari target yang direncanakan 1312 balita.

4) Balita bawah garis merah (BGM), terealisasi 60 anak balita selama satu tahun

dari target yang direncanakan 2150 berarti cakupan 0,40%

p. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

1) TB Paru

1. Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positif, terealisasi hanya 22

orang selama satu tahun dari target 53 orang yang direncanakan berarti

cakupan 41,5% dan salah satu penyebabnya adalah keterampilan petugas

harus ditingkatkan melalui pelatihan serta masih perlu ditingkatkan

sosialisasi program TB Paru pada lintas sector.

2) Kusta

1. Penemuan tersangka penderita kusta, terealisasi 4 penderita selama satu

tahun dari target satu penderita kusta yang direncanakan. Berarti cakupan

100% dan yang perlu ditingkatkan adalah penyuluhan dan pemeriksaan

kontak penderita.

2. Pemeriksaan kontak penderita, terealisasi 10 orang selama satu tahun dari

target yang direncanakan 40 orang, berarti cakupan 25% maka yang perlu

ditingkatkan adalah sosialisasi lintas sector serta peran aktif masyarakat.

3) Pelayanan Imunisasi

1. Imunisasi DPT 1 pada bayi, terealisasi 592 bayi selama satu tahun dari

target 594 bayi yang direncanakan, berarti cakupan 99,7 % maka yang

perlu ditingkatkan adalah manajemen serta perencanaan dan peran serta

lintas sector dan lintas program

2. Drop out DPT3-campak, dimana yang ditargetkan <5% dari cakupan

imunisasi bayi selama satu tahun dan yang terealisasi adalah sebesar 1,5

%.

Page 25: 5 TAHUNAN

3. Imunisasi HB-1<7 hari, terealisasi 497 bayi selama satu tahun dari target

yang direncanakan 594 bayi berarti cakupan 83,7 % dan target selama

satu tahun.

4. Imunisasi campak pada bayi, terealisasi 577 dari target 594 bayi

berarticakupan 97,1 %

4) Diare

1. Penenmuan kasus diare di Puskesmas dan kader, terealisasi 483 orang

selama satu tahun dari target 634 berarti cakupan 100% masih perlu

penyuluhan tentang penyakit diare dan perlu ada manajemen penanganan

diare yang lebih baik

2. Kasus diare yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral

dehidrasi, terealisasi 24 orang selama satu tahun dari kasus sebesar 24

orang. Berarti cakupan 100%,maka yang perlu menjadi perhatian adalah

penyuluhan, sosialisasi pada lintas sector dan lintas program serta peran

serta masyarakat.

3. Kasus yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan dehidrasi

intravena, terealisasi 78 kasus selama satu tahun dari target yang

direncanakan sebesar 78 kasus. Berarti cakupan sebesar 100%.

5) ISPA

1. Penemuan kasus pneumonia berat oleh puskesmas dan kader, terealisasi 6

orang selama satu tahun dari kasus secara keseluruhan 6 berarti cakupan

sebesar 100%.

2. Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat yang ditangani yaitu 1

orang selama satu tahun dan jumlah kasus secara keseluruhan yaitu 1

orang kasus, berarti cakupan 100%.

3. Jumlah kasus pneumonia berat atau dengan tanda bahaya yang ditangani

atau dirujuk yaitu 0 kasus.

6) Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Angka bebas jentik (ABJ) yaitu 70,80%.

Page 26: 5 TAHUNAN

2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yaitu 100%.

3. Jumlah penderita DBD yang ditangani terealisasi 4 kasus dari target yang

direncanakan 4 kasus. Berarti cakupannya sebesar 100%.

7) Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS

1. Kasus PMS yang diobati tidak ada selama satu tahun.

2. Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS tidak ada.

q.