5 TAHUNAN
-
Upload
taufiqurrahman-abdul-djabbar -
Category
Documents
-
view
21 -
download
14
description
Transcript of 5 TAHUNAN
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat
2010.
Untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan
dengan melalui peningkatan jangkauan kesehatan kepada masyarakat secara adil
dan merata dengan terselenggaranya pelayanan umum di bidang kesehatan,
diharapkan pula dapat memberikan pelayanan informasi kesehatan masyrakat
sebagai upaya mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Perencanaan Kesehatan merupakan upaya untuk membantu pelaksanaan
kegiatan program kesehatan Puskesmas selama 5 tahun kedepan. Puskesmas
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang bersentuhan langsung
dengan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas harus mengatahui dan
memahami kondisi kesehatan dan masalah kesehatan yang di hadapi masyarakat
di wilayah kerjanya.
Untuk itulah perlu diadakan perencanaan untuk mengatasi atau
memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam
menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya.
b. Tujuan Khusus
- Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk
tahun berikutnya dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian
masalah kesehatan masyarakat
- Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah
diterimanya alokasi sumber daya untuk tahun berjalan dari berbagai
sumber.
2. MANFAAT
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan secara efektif dan efesien DEMI MENCAPAI TUJUAN
YANG TELAH DITETAPKAN.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan pertanggungjawaban
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi
yang ada.
C. PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang diurut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuanyang
telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara
berhasil guna dan berdaya guna.
D. RUANG LINGKUP
Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) mencakup semua kegiatan yang
termasuk dalam upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan
upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas
Bontomarannnu sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemda,
Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.
BAB II
TAHAP PENYUSUNANPERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
Penyusunan PTP dilakukan melalui 4 (Empat) tahap sebagai berikut :
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap ini dilakukan dengan cara :
1. Kepala Puskesmas Bontomarannu membentuk Tim Penyusun PTP,
yang anggotanya terdiri dari staf puskesmas (SK Terlampir)
2. Kepala Puskesmas Bontomarannu menjelaskan tentang pedoman PTP
kepada tim, agar dapat memahami pedoman tersebut demi
keberhasilan penyusunan PTP
3. Puskesmas Bontomarannu mempelajari kebijakan dan pengarahan
yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, Propinsi dan
Depkes
B. TAHAP ANALISIS SITUASI
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data
yang dikumpulkan.
1. DATA UMUM
a. Kondisi Geografis
Puskesmas Bontomarannu berada pada wilayah Administrasi
Kecamatan Bontomarannu dengan jarak +8 Km dari Ibu Kota
Kabupaten + 20 Km dari ibu kota Propinsi, Luas Wilayah Kerja
Puskesmas Bontomarannu +52,63 Km² dengan waktu tempuh ke
Kabupaten + ¼ Jam. Terdiri dari 9 desa.
Adapun batas- batas wilayahnya terdiri dari :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pattalasang
- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Takalar
- Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Pallangga dan
Somba Opu
- Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan manuju
Luas wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu meliputi 3 Kelurahan dan
6 Desa sebagai berikut :
- Kelurahan Borongloe dgn luas wilayah : 3,13 Km²
- Kelurahan Bontomanai dgn luas wilayah : 6,33 Km²
- Kelurahan Romanglompoa dgn luas wilayah : 3,40 Km²
- Desa Sokkolia dgn luas wilayah : 8,84 Km²
- Desa pakatto dgn luas wilayah : 6,71 Km²
- Desa Nirannuang dgn luas wilayah : 9,20 Km²
- Desa Romangloe dgn luas wilayah : 5,29 Km²
- Desa Mata Allo dgn luas wilayah : 4,30 Km²
- Desa Bili- Bili dgn wilayah : 5,43 Km²
b. Keadaan Demografis
Jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu adalah
28.027 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga 6.141 RT dengan tingkat
kepadatan penduduk 523 jiwa/km dengan jumlah 27 Dusun /
Lingkungan, 69 RW / RK dan 138 RT
Adapun Distribusi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu
menurut Desa/Kel per jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah Penduduk Menurut Desa / Kelurahan dan Jenis KelaminDi Kecamatan Bontomarannu
Tahun 2010
Desa / Kel Laki- Laki Perempuan Jumlah
1. Borongloe
2. Bontomanai
3. Sokkolia
1.548
1.881
1.374
1.682
1.914
1.453
3.230
3.790
2.827
4. Pakatto
5. Nirannuang
6. Bili – Bili
7. Romangloe
8. Mata Allo
9.Romanglompoa
2.209
1.050
862
1.541
1.006
1.969
2.376
1.216
886
1.773
1.164
2.033
4.585
2.266
1.748
3.314
2.170
3.235
JUMLAH 13.435 14.528 27.463
c. Keadaan Transportasi
Keadaan transportasi di Puskesmas Bontomarannu lancar, karena
wilayahnya daratan dan dapat ditempuh dengan menggunakan
kendaraan roda dua maupun roda empat.Adapun jarak tempuh
Puskesmas Ke Desa / Kel sebagai berikut:
1. Kel Borongloe jarak tempuh 0.2 Km
2. Kel Bontomanai jarak tempuh 0,6 Km
3. Desa sokkolia jarak tempuh 4 Km
4. Desa Pakatto jarak tempuh 2 Km
5. Desa Nirannuang jarak tempuh 7 Km
6. Desa Romangloe Jarak tempuh 8 Km
7. Desa Mata Allo jarak tempuh 8 Km
8. Desa Bili-Bili jarak tempuh 9 Km
9. Kel Romanglompoa jarak tempuh 2 Km
d. Keadaan Sarana Pendidikan
Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Bontomarannu tingkat
Pendidikan masyarakat bervariasi mulai dari belum sekolah, tidak
sekolah, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Adapun saran
Pendidikan yang ada Di wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu sbb:
Data Sarana Pendidikan Di wilayah KerjaPuskesmas Bontomarannu
Tahun 2010
NO Desa / Kel TK SD/MIS SMP/MTs SMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Borongloe
Bontomanai
Sokkolia
Pakatto
Nirannuang
Romangloe
Mata Allo
Bili-Bili
Romanglompoa
2
1
1
1
0
1
1
0
0
1
3
2
2
3
3
0
1
3
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
JUMLAH 7 18 3 1
e. Keadaan Sosial Budaya
Penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu sebagian
besar suku Makassar sehingg dalam pergaulan sehari-hari menggunakan
bahasa makassar disamping menggunakan bahasa Indonesia pada saat
diadakan acara resmi yang dilakukan di instansi pemerintah.
Adapun agama yang dianut di wilayah Puskesmas Bontomarannu dibagi
atas :
- Agama Islam : 26.342 Orang
- Agama Kristen : 770 Orang
- Agama Katholik : 438 orang
f.Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat di wilayah Puskesmas Bontomarannu mata
pencahariannya adalah petani dan sebagian lagi bekerja sebagai pegawai
negeri, swasta dan ABRI disamping pedagang dan buruh harian. dan
pedagang eceran.
g. Keadaan Sumber Daya
1). Ketenagaan
Untuk peningkatan mutu jangkauan pelayanan kesehatan, maka
puskesmas Bontomarannu di tunjang Dokter pemeriksa dan tenaga
para medis yang bertugas dengan komposisi pegawai sebagai
berikut:
Dokter Umum : 2 orang
Dokter Gigi : 2 orang
SKM : 2 orang
Akademi Perawat : 13 orang
Akademi Perawat Gigi : 4 orang
Bidan Puskesmas : 3 orang
Bidan Desa : 6 orang
Gizi : 1 orang
Sanitarian : 1 orang
Pekarya / Administrasi TU : 2 orang
Framasi : 1 orang
Laboran : 1 orang
Perawat : 2 orang
Petugas Magang : 3 orang
2). Sarana dan Prasarana
Puskesmas Bontomarannu memiliki 4 Pustu terdiri dari :
- Pustu Pakatto dgn ka. Pustu Kresensiana dan Bidan
Hasnidar
- Pustu Bili- Bili dgn ka Pustu Ramlah, AMK dan Bidan
Darmawati, AMKeb
- Pustu Nirannuang dgn ka Pustu Ruth Anna Lumba, AMK
dan Bidan desa Masjawiah Darma
- Pustu Sokkolia dgn Ka Pustu Hj Nuraeni, AMK dan Bidan
Desa Dian Rochima,AMkeb, SKM
Dan mempunyai 32 Posyandu yang tersebar di Kel / Desa sebagai
berikut:
a). Kel Bontomanai memiliki 4 Posyandu dan bidan Desa Hj
Harmina, Amkeb :
- Posyandu Bontotene
- Posyandu Bontomanai
- Posyandu Songkolo I
- Posyandu Alfa
b). Kel Borongloe memiliki 4 Posyandu dan Bidan Desa
Alnafiah :
- Posyandu Bontotene
- Posyandu beton
- Posyandu Alfa
- Posyandu Songkolo III
c). Kel Romanglompoa memiliki 4 Posyandu Bidan desa Berthin
Danni,Amkeb, SKM :
- Posyandu PKG I
- Posyandu PKG II
- Posyandu Mawang
- Posyandu APP
d). Desa Pakatto memiliki 5 Posyandu :
- Posyandu Pakatto Caddi
- Posyandu Pakatto Lompo
- Posyandu Pakatto Lompo I
- Posyandu Lantebung
- Posyandu Kampung Lette
e). Desa Bili-Bili memiliki 1 Posyandu : Posyandu Bili-Bili
f). Desa Romangloe memiliki 3 Posyandu :
- Posyandu Bonto-bonto
- Posyandu Samaya I
- Posyandu Samaya II
g). Desa Nirannuang memiliki 3 Posyandu :
- Posyandu Batu Napara
- Posyandu Kampung Beru
- Posyandu Tekotanru
i) Desa Sokkolia memiliki 5 Posyandu :
- Posyandu Timbuseng - Posyandu Borongkaluku
- Posyandu Borongrappo I - Posyandu Borongrappo II
- Posyandu Borongbulo
j). Desa Mata Allo memiliki 3 Posyandu dan Bidan Desa
Hj.Herawati, AMkeb, SKM :
- Posyandu Matahari Rindam
- Posyandu Mata Allo I
- Posyandu Mata Allo II
Puskesmas Bontomarannu Memiliki sarana perumahan sbb:
- Perumahan Dokter : 1 Unit
- Perumahan Paramedis: 2 unit ( Bontomanai dan
pakatto)
Puskesmas Bontomarannu memiliki sarana Kendaraan :
- Kendaraan Roda Empat : 1 Unit ( Ka PKM )
- Kendaraan Roda Dua : 10 Unit
h. 10 Penyakit Terbanyak
Gambaran 10 Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa
Tahun 2010
No Jenis Penyakit Kode Penyakit Jumlah
1. Batuk (R05) R 05 3678
2. Demam (R50) R 50 3330
3. Gejala&tanda umum lainnya 3047
4. Dermatitis 2575
5. Influenza 1598
6. Sakit Kepala (R51) R 51 1563
7. K 04 K 04-06 1527
8. Gastritis 1270
9. K 05-06 K 05-06 1117
10. Diare 965
Sumber : PKM Bontomarannu 2010
2. CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN
Upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan Puskesmas
Bontomarannu terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib, terdiri dari :
- Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
- Promosi Kesehatan (Promkes)
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
- Gizi Kesehatan Masyarakat
- Kesehatan Lingkungan
- Pengobatan
b. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan, Terdiri dari :
- Rawat Inap
- Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
- Kesehatan Gigi
- Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (RBM)
- Lansia
- Kekerasan Terhadap Anak KTA), Kekerasan Terhadap
Perempuan (KTP), Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
- Kesehatan Kerja
- Kesehatan Remaja
- Kesehatan Jiwa
c. Upaya Kesehatan Penunjang
- Laboratorium
- SP2TP (Pencatatan dan Pelaporan)
- Administrasi (TU)
PEMBAHASAN KEGIATAN
Evaluasi dapat dilakukan terhadap pencapaian setiap indicator kinerja
kegiatan untuk memberikan penejelasan tentang hal-hal yang mendukung
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan:
a. Kegiatan Pemberantasan Penyakit Menular :
1) Penyakit Kusta
Kegiatan yang dilakukan dalam pemberantasan penyakit kusta adalah
melalui penemuan penderita baru dan pengobatan penderita baru dan
lama. Adapun hasil kegiatan pada tahun 2010 adalah :
- Penemuan penderita baru : 6
- Pengobatan penderita : 6
- Penemuan tersangka penderita kusta, terealisasi 4 penderita
selama satu tahun dari target satu penderita kusta yang
direncanakan. Berarti cakupan 100% dan yang perlu ditingkatkan
adalah penyuluhan dan pemeriksaan kontak penderita.
- Pemeriksaan kontak penderita, terealisasi 10 orang selama satu
tahun dari target yang direncanakan 40 orang, berarti cakupan
25% maka yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi lintas sector
serta peran aktif masyarakat.
2) Penyakit TB Paru
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya pemberantasan penyakit TB
Paru yaitu dengan melakukan pengobatan penderita dan penemuan
penderita baru.
- Pengobatan penderita : 15
- Penderita yang sembuh sebanyak : 15
- Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positif, terealisasi
hanya 22 orang selama satu tahun dari target 53 orang yang
direncanakan berarti cakupan 41,5% dan salah satu penyebabnya
adalah keterampilan petugas harus ditingkatkan melalui pelatihan
serta masih perlu ditingkatkan sosialisasi program TB Paru pada
lintas sector.
3) Penyakit Demam Berdarah
Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencegahan dan penanggulangan
serta pemberantasan penyakit Demam Berdarah yaitu Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), penyuluhan, abatesasi. Hasil kegiatan tersebut
yaitu :
- Pemeriksaan jentik berkala : ...........
- Penyuluhan dan abatesasi : ...........
- Angka bebas jentik (ABJ) yaitu 70,80%.
- Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yaitu 100%.
- Jumlah penderita DBD yang ditangani terealisasi 4 kasus dari
target yang direncanakan 4 kasus. Berarti cakupannya sebesar
100%.
4) Penyakit Diare
Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencegahan dan penanggulangan
diare melalui penyuluhan kepada masyarakat, pengobatan dan
pemberian oralit.
Hasil kegiatan yang dilaksanakan :
- Pengobatan semua umur : 117
- Penderita yang mendapat oralit : 117
- Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader, terealisasi 483
orang selama satu tahun dari target 634 berarti cakupan 100%
masih perlu penyuluhan tentang penyakit diare dan perlu ada
manajemen penanganan diare yang lebih baik
- Kasus diare yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral
dehidrasi, terealisasi 24 orang selama satu tahun dari kasus sebesar
24 orang. Berarti cakupan 100%,maka yang perlu menjadi
perhatian adalah penyuluhan, sosialisasi pada lintas sector dan
lintas program serta peran serta masyarakat.
- Kasus yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan dehidrasi
intravena, terealisasi 78 kasus selama satu tahun dari target yang
direncanakan sebesar 78 kasus. Berarti cakupan sebesar 100%.
5) ISPA
- Penemuan kasus pneumonia berat oleh puskesmas dan kader,
terealisasi 6 orang selama satu tahun dari kasus secara keseluruhan
6 berarti cakupan sebesar 100%.
- Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat yang ditangani
yaitu 1 orang selama satu tahun dan jumlah kasus secara
keseluruhan yaitu 1 orang kasus, berarti cakupan 100%.
- Jumlah kasus pneumonia berat atau dengan tanda bahaya yang
ditangani atau dirujuk yaitu 0 kasus.
6) Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
- Kasus PMS yang diobati tidak ada selama satu tahun.
- Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS tidak ada.
7) Imunisasi
Upaya pada kegiatan imunisasi sebagai bagian dari program
Pencegahan Penyakit Menular (P2M). Hasil cakupan imunisasi UCI
pada Puskesmas Bontomarannu sebagai berikut :
Hasil Cakupan Imunisasi UCI di Puskesmas BontomarannuKecamatan Bontomarannu Kab. Gowa
Tahun 2010
No Desa SasaranHasil Cakupan
Ket BCG DPT-HB 1 DPT-HB 3 POLIO 4 CAMPAK
Kum % Kum % Kum % Kum % Kum %
1 Borongloe
2 Romanglompoa
3 Bontomanai
4 Pakatto
5 Sokkolia
6 Nirannuang
7 Mata Allo
8 Romangloe
9 Bili-Bili
Sumber : PKM Bontomarannu 2010
- Imunisasi DPT 1 pada bayi, terealisasi 592 bayi selama satu tahun
dari target 594 bayi yang direncanakan, berarti cakupan 99,7 % maka
yang perlu ditingkatkan adalah manajemen serta perencanaan dan
peran serta lintas sector dan lintas program
- Drop out DPT3-campak, dimana yang ditargetkan <5% dari cakupan
imunisasi bayi selama satu tahun dan yang terealisasi adalah sebesar
1,5 %.
- Imunisasi HB-1<7 hari, terealisasi 497 bayi selama satu tahun dari
target yang direncanakan 594 bayi berarti cakupan 83,7 % dan target
selama satu tahun.
- Imunisasi campak pada bayi, terealisasi 577 dari target 594 bayi
berarti cakupan 97,1 %
b. KIA dan KB
1) Pelayanan kesehatan bagi BUMIL sesuai standar, untuk kunjungan
lengkap dapat terealisasi 433 Bumil dari target yang direncanakan 643,
berarti cakupan sebesar 67,3 % ini disebabkan oleh beberapa factor
antara lain : kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan melalui
penyuluhan, kinerja dan SDM petugas masih perlu ditingkatkan, kerja
samalintas sector, sosialisasi lintas program, serta pencatatan dan
pelaporan yang perlu ditingkatkan.
2) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan
persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar terealisasi 420
ibu bersalin dari target yang direncanakan 589, berarti cakupan sebesar
71,3 % salah satu penyebab adalah belum bermitra dengan baik antara
dukun dan petugas kesehatan, untuk itu diharapkan peran serta
masyarakat serta kerjasama lintas sektor.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa meliputi :
Hasil Cakupan Program Kesehatan Keluarga Di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa
Tahun 2010
No Kegiatan Cakupan (%)
1 K12 K4 67,3 %3 Neonatus 88,6 %4 Persalinan Nakes 71,3 %5 Deteksi Resti Nakes7 Jumlah Peserta KB Aktif 98,08 %Sumber : PKM Bontomarannu 2010
c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000SI) pada balita 2
kali/tahun, terealisasi 1487 anak yang mendapatkan vitamin A dosis
tinggi 2 kali setahun dari target yang direncanakan 1638 balita. Berarti
cakupan sebesar 90,8%, maka cakupan mencapai target 90% yang
direncanakan.
2) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil, terealisasi 575 ibu
hamil yang mendapat tablet besi selama 1 tahun dari target yang
direncanakan 645 ibu hamil, berarti cakupan sebesar 81%,maka
terpenting adalah sosialisasi manfaat tablet besi terhadap ibu hamil,
serta peran serta lintas program dan lintas sector.
3) Balita naik berat badannya, terealisasi 1018 anak balita yang naik berat
badannya selama satu tahun dari target yang direncanakan 1312 balita.
4) Balita bawah garis merah (BGM), terealisasi 60 anak balita selama
satu tahun dari target yang direncanakan 2150 berarti cakupan 0,40%
Hasil pencapaian program gizi tahun 2010 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Hasil Cakupan Program Gizi di Puskesmas BontomarannuKec. Bontomarannu Kab. Gowa
Tahun 2010
Kegiatan Caukupan (%)
K/S
D/S
N/S
N/D
D/K
BGM
77,59 %
3,6 %
Sumber : Puskesmas Bontomarannu 2010
Hasil cakupan distribusi Kapsul vitamin A dosis tinggi tahun 2010 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Di Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomaranu Kab. Gowa
Tahun 2010
Desa JumlahPosyandu
Jumlah Balita(6 bln - 5 tahun)
Februari Agustus
Borongloe 5
Romanglompoa 4
Bontomanai 4
Sokkolia 5
Pakatto 5
Nirannuang 3
Mata Allo 4
Romangloe 3
Bili-Bili 1
Sumber : PKM Bontomarannu 2010
d. Kesehatan Lingkungan
Program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Bontomarannu kec. Bontomarannu Kab. Gowa meliputi pengawasan
perumahan, pengawasan jamban keluarga, pengawasan SPAL, dan
Pengawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) serta penyuluhan
sanitasi rumah. Adapun hasil kegiatan yang dilaksanakan pada tahun
2010 sebagai berikut :
- Jumlah rumah : .....
- Jumlah rumah yang memenuhi syarat :
- Rumah yang menggunakan air bersih :
- Rumah yang menggunakan jamban :
- Rumah yang menggunakan SPAL :
- TTU :
- TTU yang diperiksa :
- TTU yang memenuhi syarat :
- TPM :
- TPM yang diperiksa :
- TPM yang memenuhi syarat :
- TP2 Perstisida :
- TP2 perstisida yang diperiksa :
- TP2 perstisida yang memenuhi syarat :
e. Kegiatan PKM/PSM
Kegiatan PKM/PSM meliputi kegiatan penyuluhan di dalam dan di luar
gedung Puskesmas, baik secara perorangan maupun kelompok, pendataan
PSM dalam bidang kesehatan, kegiatan PHBS yaitu penyuluhan di
tatanan institusi RT, pendidikan dan tempat-tempat umum (TTU). Hasil
kegiatan dapat dilihat sebagai berikut :
- Penyuluhan kelompok di posyandu : .....
- Penyuluhan dalam gedung :
- Jumlah posyandu yang dibina :
- Jumlah kader yang ada :
- Jumlah kader yang aktif :
f. Kegiatan Pengobatan, Rawat Jalan dan Rawat Inap
Kegiatan pengobatan dan rawat jalan yang dlaksanakan oleh polik umum,
polik gigi maupun pelayanan KIA/KB berdasarkan jumlah kunjungan
selama tahun 2010 sebagai berikut :
Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Jenis KunjunganDi Puskesmas Bontomarannu Kec. Bontomarannu Kab. Gowa
Tahun 2010
Jenis Kunjungan Jumlah %
Yankestis
Jamkesmas
Askes
13.576
19.408
3.536
37,17
53,14
9,68
Jumlah 36.520 100,00
g. Kesehatan Gigi dan Mulut
Kegiatan yang dilaksanakan kesehatan gigi dan mulut adalah pemeriksaan
dan perawatan gigi penderita yang datang di puskesmas serta penyuluhan
kesehatan gigi di Sekolah Dasar dalam wilayah kerja Puskesmas
Bontomarannu. Hasil yang dacapai untuk kesehatan gigi dan mulut pada
tahun 2010 sebagai berikut :
- Penambalan sementara : 50
- Penambalan tetap : 46
- Pencabutan tetap : 750
- Pencabutan gigi susu : 705
- Scalling : 15
h. Perkesemas
Kegiatan yang dilakukan dalam Perawatan Kesehatan Masyarakat
meliputi pembinaan kelompok khusus, pembinaan keluarga rawan,
pembinaan keluarga kasus tindak lanjut pengobatan, perawatan
perorangan, perawatan keluarga, kelompok dan masyarakat. Hasil
kegiatan sebagai berikut :
- Risiko tinggi : ......
- Keluarga rawan :
- Tindak lanjut perawatan :
i. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Upaya yang dilasanakan dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah
pembinaan Sekolah, pembinaan kantin sekolah, dan pembinaan anak
sekolah.
Kegiatan UKS dalam pemberian imunisasi DT/TT serta campak pada
murid SD(kelas 1, 2, 3) sebagai berikut :
- DT/TT Kelas I
- DT/TT Kelas II
- DT/TT Kelas III
- campak
j. Penca
Jumlah Penca yang terdaftar sampai tahun 2010 sebanyak 215 orang,
terdiri dari laki-laki sebanyak ....... orang dan perempuan sebanyak .....
orang. Terdiri dari gangguan penglihatan sebanyak ...... orang,gangguan
bicara/dengar sebanyak ...... orang, gangguan gerak sebanyak ..... orang,
gangguan indera perasa sebanyak ...... orang, gangguan tingkah laku
sebanyak ..... orang.
k. Puskesmas Keliling (Puskel)
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Puskesmas Keliling (Puskel) meliputi
pemeriksaan, pengobatan serta penyuluhan kesehatan. Frekuensi puskel
sebanyak 9 kali kunjungan setiap bulannya dengan jadwal yang
ditentukan sehingga menjangkau semua desa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Bontomarannu.
l. Lansia
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Lansia meliputi pengukuran
Berat Badan, Tekanan darah, Tinggi Badan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan mental emosional, pengobatan dan penyuluhan kesehatan.
Adapun jumlah kelompok lansia yang di bina adalah 4 kelompok dengan
jadwal kunjungan yang ditetapkan setiap bulannya.
m. Laboratorium
Hasil kegiatan laboratorium sederhana pada Puskesmas Bontomarannu
meliputi : pemeriksaan darah, urine, feces, dengan hasil sebagai berikut :
- Darah : ......
- Urine :
- Feces :
- TB Paru :
- TB Kusta :
C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan analisa situasi dan hasil pencapaian pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) 2010, maka dapat di identifikasi masalah-masalah yang
ada sebagai berikut :
a. Upaya kesehatan wajib
b. Upaya kesehatan pengembangan
2. Menetapkan urutan prioritas masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus
serta adanya keterkaitan antara satu masalah dengan masalah yang lain,
maka dipilih masalah prioritas dengan menggunakan metode USG
(Urgensi, Seriousness, Growth) atau melihat masalah dari tingkat urgensi
(U), Keseriusan (S) dan Perkembangan (G).
a. Upaya kesehatan wajib
b. Upaya kesehatan pengembangan
D. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) baik untuk
Upaya kesehatan wajib, Upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan
penunjang maupun inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu dan
terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas yaitu
keterpaduan. RPK ini disusun berdasarkan RUK (Rencana Usulan Kegiatan)
yang sesuai dengan identifikasi permasalahan yang ditemukan di puskesmas
tanpa meninggalkan kegiatan-kegiatan yang rutin di laksanakan, walaupun
kegiatan tersebut telah mencapai target pada tahun berikutnya.
Langkah-langkah penyusunan RPK yaitu :
1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK
yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang aan
dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan
lokasi pelaksanaan.
4. Mengadaka loa karya mini tahunan untuk membahas kesepakatan
RPK
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.
Adapun matriks RPK sebagai berikut :
BAB III
PEMBAHASAN KEGIATAN
Evaluasi dapat dilakukan terhadap pencapaian setiap indicator kinerja
kegiatan untuk memberikan penejelasan tentang hal-hal yang mendukung
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan:
n. Kesehatan Ibu dan Anak
1) Pelayanan kesehatan bagi BUMIL sesuai standar, untuk kunjungan lengkap
dapat terealisasi 433 Bumil dari target yang direncanakan 643, berarti
cakupan sebesar 67,3 % ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain :
kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan melalui penyuluhan, kinerja
dan SDM petugas masih perlu ditingkatkan, kerja samalintas sector,
sosialisasi lintas program, serta pencatatan dan pelaporan yang perlu
ditingkatkan.
2) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan
persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar terealisasi 420 ibu
bersalin dari target yang direncanakan 589, berarti cakupan sebesar 71,3 %
salah satu penyebab adalah belum bermitra dengan baik antara dukun dan
petugas kesehatan, untuk itu diharapkan peran serta masyarakat serta
kerjasama lintas sector.
o. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000SI) pada balita 2 kali/tahun,
terealisasi 1487 anak yang mendapatkan vitamin A dosis tinggi 2 kali setahun
dari target yang direncanakan 1638 balita. Berarti cakupan sebesar 90,8%,
maka cakupan mencapai target 90% yang direncanakan.
2) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil, terealisasi 575 ibu hamil
yang mendapat tablet besi selama 1 tahun dari target yang direncanakan 645
ibu hamil, berarti cakupan sebesar 81%,maka terpenting adalah sosialisasi
manfaat tablet besi terhadap ibu hamil, serta peran serta lintas program dan
lintas sector.
3) Balita naik berat badannya, terealisasi 1018 anak balita yang naik berat
badannya selama satu tahun dari target yang direncanakan 1312 balita.
4) Balita bawah garis merah (BGM), terealisasi 60 anak balita selama satu tahun
dari target yang direncanakan 2150 berarti cakupan 0,40%
p. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1) TB Paru
1. Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positif, terealisasi hanya 22
orang selama satu tahun dari target 53 orang yang direncanakan berarti
cakupan 41,5% dan salah satu penyebabnya adalah keterampilan petugas
harus ditingkatkan melalui pelatihan serta masih perlu ditingkatkan
sosialisasi program TB Paru pada lintas sector.
2) Kusta
1. Penemuan tersangka penderita kusta, terealisasi 4 penderita selama satu
tahun dari target satu penderita kusta yang direncanakan. Berarti cakupan
100% dan yang perlu ditingkatkan adalah penyuluhan dan pemeriksaan
kontak penderita.
2. Pemeriksaan kontak penderita, terealisasi 10 orang selama satu tahun dari
target yang direncanakan 40 orang, berarti cakupan 25% maka yang perlu
ditingkatkan adalah sosialisasi lintas sector serta peran aktif masyarakat.
3) Pelayanan Imunisasi
1. Imunisasi DPT 1 pada bayi, terealisasi 592 bayi selama satu tahun dari
target 594 bayi yang direncanakan, berarti cakupan 99,7 % maka yang
perlu ditingkatkan adalah manajemen serta perencanaan dan peran serta
lintas sector dan lintas program
2. Drop out DPT3-campak, dimana yang ditargetkan <5% dari cakupan
imunisasi bayi selama satu tahun dan yang terealisasi adalah sebesar 1,5
%.
3. Imunisasi HB-1<7 hari, terealisasi 497 bayi selama satu tahun dari target
yang direncanakan 594 bayi berarti cakupan 83,7 % dan target selama
satu tahun.
4. Imunisasi campak pada bayi, terealisasi 577 dari target 594 bayi
berarticakupan 97,1 %
4) Diare
1. Penenmuan kasus diare di Puskesmas dan kader, terealisasi 483 orang
selama satu tahun dari target 634 berarti cakupan 100% masih perlu
penyuluhan tentang penyakit diare dan perlu ada manajemen penanganan
diare yang lebih baik
2. Kasus diare yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral
dehidrasi, terealisasi 24 orang selama satu tahun dari kasus sebesar 24
orang. Berarti cakupan 100%,maka yang perlu menjadi perhatian adalah
penyuluhan, sosialisasi pada lintas sector dan lintas program serta peran
serta masyarakat.
3. Kasus yang ditangani oleh puskesmas dan kader dengan dehidrasi
intravena, terealisasi 78 kasus selama satu tahun dari target yang
direncanakan sebesar 78 kasus. Berarti cakupan sebesar 100%.
5) ISPA
1. Penemuan kasus pneumonia berat oleh puskesmas dan kader, terealisasi 6
orang selama satu tahun dari kasus secara keseluruhan 6 berarti cakupan
sebesar 100%.
2. Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat yang ditangani yaitu 1
orang selama satu tahun dan jumlah kasus secara keseluruhan yaitu 1
orang kasus, berarti cakupan 100%.
3. Jumlah kasus pneumonia berat atau dengan tanda bahaya yang ditangani
atau dirujuk yaitu 0 kasus.
6) Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Angka bebas jentik (ABJ) yaitu 70,80%.
2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yaitu 100%.
3. Jumlah penderita DBD yang ditangani terealisasi 4 kasus dari target yang
direncanakan 4 kasus. Berarti cakupannya sebesar 100%.
7) Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
1. Kasus PMS yang diobati tidak ada selama satu tahun.
2. Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS tidak ada.
q.