BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar...
Laporan Tahunan TA. 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian memegang peranan yang sangat strategis
dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, karena kontribusinya
yang sangat nyata dalam penyediaan pangan nasional. Untuk
terus meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan
ekonomi nasional perlu ditunjang oleh pencapaian empat sukses
pembangunan pertanian sebagai motor penggerak pembangunan
nasional diantaranya pencapaian swasembada berkelanjutan untuk
komoditi padi dan jagung,serta swasembada untuk komoditi
kedele, daging sapi, dan gula. Dalam mewujudkan hal tersebut
pemerintah juga menerapkan 7 strategi gema revitalisasi yaitu
revitalisasi lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan,
revitalisasi infrastruktur dan sarana, revitalisasi sumber daya
manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan
petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
pembangunan Pertanian, Kementerian Pertanian telah menempatkan
target (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,
(2) Peningkatan deversifikasi pangan, (3) Peningkatan nilai tambah,
daya saing dan ekspor, (4) Peningkatan kesejahteraan petani.
Dengan empat target tersebut telah pula ditempatkan beberapa
Laporan Tahunan TA. 2015 2
sasaran dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang
dihadapi. Badan Karantina Pertanian telah menetapkan “Program
Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati” dengan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
operasional sebagai garda terdepan yang berada pada tempat-
tempat pemasukan/pengeluaran baik di Bandar Udara, Pelabuhan
Laut, penyeberangan atau pos lintas batas dalam melaksanakan
tindakan karantina untuk mencegah masuknya produk Pertanian
yang tidak sehat atau tidak memenuhi standart yang ditetapkan,
Badan Karantina Pertanian juga didukung oleh Balai Besar Uji
Standar dan Balai Uji Terap Teknik dan Metode sebagai UPT
pendukung dalam melakukan kajian, analisa resiko ataupun
diagnosa dalam pengambilan keputusan tindakan karantina.
Menyadari peran dan tanggung jawab serta tuntutan dari
pemangku kepentingan terkait operasional karantina Pertanian
diperlukan Petugas yang Tangguh, Tangap dan Tangkas dalam
memberikan pelayanan serta menterjemahkan isu-isu yang
berkembang sebagaimana tergambar sebagi berikut:
1. Pentingnya kemandirian pangan (beras, jagung, kedelai, gula dan
daging Sapi);
2. Peningkatan pengawasan pencegahan penyelundupan pangan;
3. Hambatan persyaratan teknis perdagangan;
4. Peraturan Pengkarantinaan yang tidak sesuai lagi dengan
perkembangan lingkungan stategis;
Laporan Tahunan TA. 2015 3
5. Belum efektifnya pengawasan karantina karena keterbatasan
SDM dan sarana prasarana;
6. Perubahan organisasi dan deliniasi kewenangan;
7. Pelayanan karantina yang belum efisien;
8. Penangan kasus penyelundupan dan pungutan liar.
Di era perdagangan bebas seperti saat ini peran karantina
akan semakin strategis, karantina merupakan instrumen yang diakui
oleh masyarakat dunia bagi setiap negara untuk mengendalikan
terhadap masuknya barang maupun produk impor. Oleh sebab itu
peran karantina perlu ditingkatkan dalam menghadapi semakin
besarnya volume barang impor dengan pemberlakukan perjanjian
perdagangan bebas. Melalui peran karantina berbagai potensi
kerugian akibat masuknya kuman maupun virus serta berbagai
barang terkontaminasi penyakit bisa dihindari. Bukan hanya kerugian
materiil, potensi kerugian juga bisa berupa berjangkitnya berbagai
penyakit menular (zoonosis).
Karantina Pertanian diamanahkan untuk menjaga
sumberdaya alam hayati dari ancaman dan gangguan Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tanaman Karantina (OPTK). Ancaman kelestarian dan keamanan
hayati akan menimbulkan dampak yang sangat luas pada stabilitas
ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis, kestabilan ketahanan
pangan nasional dan kestabilan iklim pariwisata di Pulau Bali.
Dengan demikian Pemerintah Indonesia telah menetapkan pilihan
Laporan Tahunan TA. 2015 4
bahwa salah satu strategi di dalam melindungi kelestarian
sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan adalah melalui
“Penyelenggaraan Perkaratinaan Hewan dan Tumbuhan”
Sebagai daerah tujuan pariwisata, Bali hendaknya dapat
menciptakan suasana yang nyaman dan aman dari ancaman
organisme pengganggu tumbuhan dan penyakit hewan menular yang
ditularkan melalui hewan dan produk hewan (seperti Avian Influenza,
Rabies, Anthrax, Brucella dan PMK). Namun demikian Bali telah
dikejutkan dengan adanya penyakit Avian Influenza (AI) yang sangat
menguras perhatian, dana dan waktu. Seperti diketahui bahwa
penyakit AI merupakan penyakit unggas yang dapat menular ke
manusia khususnya sub tipe H5N1, dimana telah ditemukan adanya
kasus suspect flu burung pada manusia. Untuk hal tersebut Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar telah melakukan langkah-
langkah strategis dalam upaya menekan menyebar dan
berkembangnya penyakit AI melalui peningkatan pengawasan,
koordinasi dengan instansi terkait lainnya dan pelaksanaan public
awareness utamanya kepada masyarakat pesisir.
Dalam mendukung upaya pengendalian Avian Influenza di
Bali, Pemerintah Daerah melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor : 44
Tahun 2005, melarang untuk sementara pemasukan dan transit
unggas dari luar pulau Bali serta didukung dengan adanya Peraturan
Bupati Jembrana No. 26 tahun 2007 tentang Penutupan Sementara
Pemasukan dan Pengeluaran Unggas di Kabupaten Jembrana.
Laporan Tahunan TA. 2015 5
Untuk mengamankan ketentuan pelarangan tersebut, petugas
karantina hewan dituntut dapat melaksanakan pengawasan yang
lebih ketat dan berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah,
terhadap kemungkinan masuknya unggas dan produk unggas secara
ilegal melalui pelabuhan laut, pelabuhan udara dan pelabuhan
penyeberangan yang menuju Bali.
Sementara kenyataan dilapangan masih ada ditangkap unggas
yang hendak diselundupkan melalui pelabuhan Gilimanuk dan
bahkan disinyalir ada unggas masuk secara ilegal dari Jawa yang
kemungkinan dimasukkan melalui pantai disepanjang pesisir Bali
Barat. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat belum
sepenuhnya memahami pentingnya tugas dan fungsi karantina
hewan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit hewan
khususnya penyakit AI yang dapat menular ke manusia.
Bali belum terbebas dari Penyakit Avian Influenza, tetapi pada
bulan Nopember 2008 terjadi kasus Rabies yang sangat meresahkan
masyarakat di Bali. Dengan ditetapkannya Propinsi Bali sebagai
daerah tertular Rabies maka Pemerintah Propinsi Bali menerbitkan
Peraturan Gubernur Bali Nomor : 88 Tahun 2008 tentang penutupan
sementara pemasukan dan / atau pengeluaran anjing, kucing, kera
dan hewan sebangsanya dari dan / atau ke Provinsi Bali pada
tanggal 1 Desember 2008. Adanya peraturan Gubernur Bali tersebut
sehingga Pemda Bali beserta jajarannya dan instansi terkait
termasuk Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar segera
Laporan Tahunan TA. 2015 6
mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan Rabies di Bali
seperti Pengawasan Maksimum Lalulintas Media Pembawa HPR dan
Public Awareness.
Tindakan karantina Pertanian harus dilaksanakan secara
profesional, didukung oleh sumber daya manusia yang handal,
sarana dan prasarana yang memadai, teknik metoda yang modern,
landasan peraturan perundang-undangan yang kuat dan masyarakat
yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan tindakan karantina,
maka kita dapat melindungi masyarakat Bali dari ancaman masuknya
penyakit hewan menular dan organisme pengganggu tumbuhan.
Dengan kondisi yang demikian, seluruh petugas karantina
pertanian diharapkan dapat memberikan pelayanan tindakan
karantina secara profesional dengan mengedepankan pelayanan
prima, mengingat komoditas wajib periksa karantina hewan dan
karantina tumbuhan yang dilalulintaskan semakin beragam jenis dan
bentuknya. Oleh karena itu para petugas karantina diharapkan untuk
terus dapat menambah dan mengembangkan ilmunya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Laporan Tahunan TA. 2015 7
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan tahunan ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang pencapaian pelaksanaan tugas
perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
tahun 2015 .
2. Memberikan gambaran tentang hambatan / permasalahan yang
dihadapi dalam pelaksanaan tugas perkarantinaan di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
3. Sebagai bahan masukan bagi penentu kebijakan dalam
pengambilan keputusan pelaksanaan tindakan karantina
Pertanian baik bidang Karantina Hewan maupun Karantina
Tumbuhan.
4. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
operasional Tindakan Karantina dan Pengelolaan Keuangan,
Barang Milik Negara serta Sumber Daya Manusia.
Laporan Tahunan TA. 2015 8
1.3. Keadaan Umum
1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Pada tanggal 3 April 2008 Balai Karantina Hewan Kelas
I Ngurah Rai dan Balai Karantina Tumbuhan Kelas I Ngurah
Rai berintegrasi menjadi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang organisasi dan tata
kerja unit pelaksana teknis karantina pertanian. Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terdiri dari 5 (lima)
Wilayah Kerja sebagai berikut:
1. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut Benoa
di Denpasar.
2. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Udara
Ngurah Rai di Badung.
3. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan
Penyebrangan Gilimanuk di Jembrana.
4. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan Laut
Celukan Bawang di Buleleng.
5. Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pelabuhan
Penyebrangan Padang Bai di Karangasem.
Laporan Tahunan TA. 2015 9
1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar
Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan /OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 (Gambar
1.)
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar
KEPALA
SUB BAGIAN TATA
USAHA
SEKSI PENGAWASAN
DAN PENINDAKAN
SEKSI KARANTINA
TUMBUHAN
SEKSI KARANTINA
HEWAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
Laporan Tahunan TA. 2015 10
BAB II
KEGIATAN 3 M
2.1. KEUANGAN
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar menerima DIPA
tanggal 14 Nopember 2014 Nomor : SPDIPA-018.12.2.499455/2015
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.17.027.344.000,00 terdiri dari
Anggaran Rupiah Murni sebesar Rp. 16.439.844.000,00 dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar
Rp.587.500.000,00. Jika dibandingkan dengan Alokasi Dana TA 2014
maka mengalami peningkatan sebesar Rp 3.721.712.000,00
(21.86%).
Tabel. 1. Perbandingan Anggaran Tahun 2014 dan Tahun 2015.
Rupiah Murni PNBP
2014 12,850,176,000 455,456,000 13,305,632,000
2015 16,439,844,000 587,500,000 17,027,344,000
Tahun AnggaranJENIS SUMBER DANA
JUMLAH
2.1.1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan
antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur
Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2015.
Laporan Tahunan TA. 2015 11
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.042.678.969,00
atau mencapai 88,74% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar
Rp1.175.000.000,00
Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar
Rp16.609.954.462,00 atau mencapai 97,55% dari alokasi anggaran
sebesar Rp17.027.344.000,00
2.1.2. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2015. Nilai Aset
per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar
Rp65.857.156.005,00 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar
Rp607.054.588,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
65.250.101.417,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar
Rp.0,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp0,00. Nilai Kewajiban
dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp0,00 dan
Rp65.857.156.005,00.
2.1.3. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO,
beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non
operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa,
dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember
Laporan Tahunan TA. 2015 12
2015 adalah sebesar Rp1.032.266.310,00, sedangkan jumlah
beban adalah sebesar Rp15.934.964.416,00 sehingga terdapat
Defisit Kegiatan Operasional senilai Rp-14.902.698.106,00.
Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing
sebesar Defisit Rp-8.440.814,00 dan Defisit Rp0,00 sehingga
entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp-14.911.138.920,00.
2.1.4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar
Rp65.185.901.454,00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp-
14.911.138.920,00 kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi-
koreksi senilai Rp-4.606.522,00 dan ditambah Transaksi Antar
Entitas sebesar Rp15.586.999.993,00 sehingga Ekuitas entitas
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai
Rp65.857.156.005,00.
Tabel 2. Realisasi anggaran untuk periode yang berakhir 31 desember
2015 dan 31 desember 2014
Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Anggaran Realisasi %. Realisasi
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 1.175.000.000,00 1.042.678.969,00 88,74 1.159.763.061,00
Jumlah Pendapatan 1.175.000.000,00 1.042.678.969,00 88,74 1.159.763.061,00
BELANJA B.2
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.2.1 7.948.721.000,00 7.931.847.921,00 99,79 7.368.901.232,00
Belanja Barang B.2.2 6.833.466.000,00 6.458.069.351,00 94,51 4.691.916.637,00
Laporan Tahunan TA. 2015 13
Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Jumlah Belanja Operasi 14.782.187.000,00 14.389.917.272,00 97,35 12.060.817.869,00
Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan dan Mesin B.2.3 161.110.000,00 157.592.830,00 97,82 837.638.483,00
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
B.2.4 2.084.047.000,00 2.062.444.360,00 98,96 221.949.300,00
Jumlah Belanja Modal 2.245.157.000,00 2.220.037.190,00 98,88 1.059.587.783,00
Jumlah Belanja 17.027.344.000,00 16.609.954.462,00 97,55 13.120.405.652,00
Tabel 3. NERACA PER 31 DESEMBER 2015 dan 31 DESEMBER 2014
Uraian Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014
ASET
Aset Lancar
Kas di Bendahara Penerimaan C.1.1 3.103.090,00 12.215.749,00
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 0,00 217.474.519,00
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.3 13.299.808,00 779.484,00
Persediaan C.1.4 590.651.690,00 384.839.190,00
Jumlah Aset Lancar 607.054.588,00 615.308.942,00
Aset Tetap
Tanah C.2.1 47.914.609.400,00 47.914.609.400,00
Peralatan dan Mesin C.2.2 12.525.741.062,00 12.368.148.232,00
Gedung dan Bangunan C.2.3 16.664.936.448,00 14.602.492.088,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 2.354.419.719,00 2.355.719.719,00
Aset Tetap Lainnya C.2.5 55.595.500,00 55.595.500,00
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin C.2.6 -9.413.373.252,00 -8.350.213.802,00
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan C.2.6 -3.026.621.384,00 -2.374.947.527,00
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.6 -1.825.206.076,00 -1.781.480.202,00
Jumlah Aset Tetap 65.250.101.417,00 64.789.923.408,00
Aset Lainnya
Aset Lain-lain C.3.1 0,00 238.794.400,00
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya C.3.2 0,00 -229.053.586,00
Jumlah Aset Lainnya 0,00 9.740.814,00
Jumlah Aset 65.857.156.005,00 65.414.973.164,00
Kewajiban Jangka Pendek
Utang kepada Pihak Ketiga C.4.1 0,00 229.071.710,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 0,00 229.071.710,00
Jumlah Kewajiban 0,00 229.071.710,00
Ekuitas
Ekuitas C.5.1 65.857.156.005,00 65.185.901.454,00
Jumlah Ekuitas 65.857.156.005,00 65.185.901.454,00
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 65.857.156.005,00 65.414.973.164,00
Laporan Tahunan TA. 2015 14
2.1.5 Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
Selama periode berjalan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program
penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan
sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat
pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan
jenis belanja adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Perubahan bersadarkan sumber pendapatan dan jenis belanja
Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah
Revisi
Pendapatan
Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00
Jumlah Pendapatan 1.175.000.000,00 1.175.000.000,00
Belanja
Belanja Pegawai 6.853.535.000,00 7.948.721.000,00
Belanja Barang 6.878.086.000,00 6.833.466.000,00
Belanja Modal 161.110.000,00 2.245.157.000,00
Jumlah Belanja 13.892.731.000,00 17.027.344.000,00
2.1.6.Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp1.042.678.969,00 atau mencapai
88,74% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar
Rp1.175.000.000,00. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya
adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan TA. 2015 15
Tabel 5. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan :
Uraian 2015
Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%
Pendapatan dari Pengelolaan BMN
(Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan) serta Pendapatan
dari Penjualan
0,00 1.671.600,00 0,00
Pendapatan Jasa 1.175.000.000,00 1.039.649.372,00 88,48
Pendapatan Lain-lain 0,00 1.357.997,00 0,00
Jumlah 1.175.000.000,00 1.042.678.969,00 88,74
Realisasi Pendapatan TA 2015 mengalami penurunan sebesar -
10,10% dibandingkan TA 2014. Rincian perbandingan realisasi
pendapatan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
adalah sebagai berikut
Tabel 6. Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember
2014
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
.%
Pendapatan dari Pengelolaan BMN
(Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan) serta Pendapatan
dari Penjualan
1.671.600,00 6.882.400,00 -75,71
Pendapatan Jasa 1.039.649.372,00 1.149.495.257,00 -9,56
Pendapatan Lain-lain 1.357.997,00 3.385.404,00 -59,89
Jumlah 1.042.678.969,00 1.159.763.061,00 -10,10
2.1.7. Belanja
Realisasi Belanja pada TA 2015 adalah sebesar
Rp16.609.954.462,00 atau 97,55% dari anggaran belanja sebesar
Rp17.027.344.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA
2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan TA. 2015 16
Tabel 7. Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember
2015
Uraian 2015
Akun Belanja Anggaran Realisasi .%
Belanja Pegawai 7.948.721.000,00 7.931.847.921,00 99,79
Belanja Barang 6.833.466.000,00 6.458.069.351,00 94,51
Belanja Modal 2.245.157.000,00 2.220.037.190,00 98,88
Total Belanja Kotor 17.027.344.000,00 16.609.954.462,00 97,55
Pengembalian Belanja 0,00 0.00
Total Belanja 17.027.344.000,00 16.609.954.462,00 97,55
Dibandingkan dengan Tahun 2014, Realisasi Belanja TA 2015
mengalami kenaikan sebesar 26,60% dibandingkan realisasi
belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Adanya penambahan pegawai baru dan kenaikan gaji sebesar
6%, sehingga adanya kenaikan di belanja pegawai
2. Adanya penambahan kegiatan teknis berupa upsus
3. Adanya Realokasi Gedung Laboratorium Karantina Hewan
Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
.%
Belanja Pegawai 7.931.847.921,00 7.368.901.232,00 7,64
Belanja Barang 6.458.069.351,00 4.691.916.637,00 37,64
Belanja Modal 2.220.037.190,00 1.059.587.783,00 109,52
Total Belanja 16.609.954.462,00 13.120.405.652,00 26,60
Laporan Tahunan TA. 2015 17
2.1.8. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp7.931.847.921,00 dan Rp7.368.901.232,00. Realisasi belanja TA
2015 mengalami kenaikan sebesar 7,64% dari TA 2014. Hal ini
disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya penambahan pegawai CPNS sebanyak 4 (empat)
orang;
2. Adanya kenaikan gaji pegawai sebesar 6%;
3. Adanya kenaikan uang makan;
4. Adanya perubahan pegawai CPNS menjadi PNS.
Tabel 9. Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7.557.806.921,00 7.095.005.232,00 6,52
Belanja Lembur 374.041.000,00 273.896.000,00 36,56
Jumlah Belanja Kotor 7.931.847.921,00 7.368.901.232,00 7,64
Pengembalian Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja 7.931.847.921,00 7.368.901.232,00 7,64
2.1.9. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp6.458.069.351,00 dan Rp4.691.916.637,00. Realisasi belanja
Laporan Tahunan TA. 2015 18
barang TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 37,64% dari TA
2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya penambahan kegiatan berupa Upsus;
2. Banyaknya barang-barang inventaris yang perlu
pemeliharaan rutin maupun non rutin.
Tabel 10. Perbandingan Belanja Barangper 31 Desember 2015 dan
31 Desember 2014
Uraian Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun)
%
Belanja Barang Operasional 1.064.599.172,00 1.054.305.805,00 0,98
Belanja Barang Non Operasional 762.597.850,00 884.583.575,00 -13,79
Belanja Barang Persediaan 778.529.380,00 0,00 0,00
Belanja Jasa 944.307.857,00 839.767.142,00 12,45
Belanja Pemeliharaan 1.775.062.110,00 961.935.915,00 84,53
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1.132.972.982,00 972.924.200,00 16,45
Jumlah Belanja Kotor 6.458.069.351,00 4.713.516.637,00 37,01
Pengembalian Belanja Barang 0,00 -21.600.000,00 -100,00
Jumlah Belanja 6.458.069.351,00 4.691.916.637,00 37,64
2.1.10. Belanja Modal Peralatan Dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember
2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp157.592.830,00 dan Rp837.638.483,00. Realisasi Belanja Modal
Peralatan dan Mesin TA 2015 mengalami penurunan sebesar -
81,19% dibandingkan TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh
Laporan Tahunan TA. 2015 19
kegiatan 53 (belanja modal) lebih difokuskan ke Gedung dan
Bangunan.
Tabel 11 Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesinper 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Jenis Belanja Realisasi 31
Desember 2015
Realisasi 31
Desember 2014
Naik
(Turun)
%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 157.592.830,00 837.638.483,00 -81,19
Jumlah Belanja Kotor 157.592.830,00 837.638.483,00 -81,19
Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja 157.592.830,00 837.638.483,00 -81,19
2.1.11. Belanja Modal Gedung Dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31
Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing
sebesar Rp2.062.444.360,00 dan Rp221.949.300,00. Realisasi
Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2015 mengalami kenaikan
sebesar 829,24% dibandingkan TA 2014. Hal ini disebabkan antara
lain oleh adanya Realokasi Gedung Laboratorium dan IKH Wilker
Gilimanuk.
Tabel 12. Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunanper 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014
Uraian Jenis Belanja Realisasi 31 Desember 2015
Realisasi 31 Desember 2014
Naik (Turun) %
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
2.062.444.360,00 221.949.300,00 829,24
Jumlah Belanja Kotor 2.062.444.360,00 221.949.300,00 829,24
Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00
Jumlah Belanja 2.062.444.360,00 221.949.300,00 829,24
Laporan Tahunan TA. 2015 20
2.2. KEPEGAWAIAN
Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per 31
Desember 2015 adalah sebanyak 113 orang.
1. Komposisi Pegawai
a. Berdasarkan jabatan
Pejabat Struktural : 5 orang
Medik Veteriner : 19 Orang
Paramedik veteriner : 33 Orang
POPT Ahli : 16 orang
POPT Terampil : 14 orang
Analis Kepegawaian Muda : 1 orang
Tenaga Administrasi : 25 orang
Komposisi Pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihak dalam
grafik 1 berikut ini :
0
20
40
60
80
100
Jabatan
Pj.Struktural
Grafik 1. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Jabatan Tahun 2015
Laporan Tahunan TA. 2015 21
b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan :
Pasca sarjana (S2) : 24 orang
Sarjana (S1) : 26 orang
Diploma/III : 6 orang
SLTA : 57 orang
Komposisi Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan dapat
dilihat dalam grafik 2. berikut ini :
0
10
20
30
40
50
60
Pendidikan
S2
S1
DIII
SLTA
SD
Grafik 2. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015
c. Berdasarkan Pangkat/Golongan/Ruang
Golongan IV : 15 orang
Golongan III : 69 Orang
Golongan II : 29 orang
Komposisi Pegawai berdasarkan pangkat/Gol.Ruang dapat
dilihat dalam grafik 3. berikut ini :
Laporan Tahunan TA. 2015 22
0
10
20
30
40
50
60
70
Pangkat
Gol.IV
Gol.III
Gol. II
Grafik 3. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan
Pangkat/ Gol. RuangTahun 2015
d. Berdasarkan Kelompok Umur
Umur 21 – 25 tahun : 1 orang
Umur 26 -30 tahun : 6 orang
Umur 31 – 35 tahun : 26 orang
Umur 36 – 40 tahun : 12 orang
Umur 41 – 45 tahun : 9 orang
Umur 46 – 50 tahun : 10 orang
Umur 51 – 55 tahun : 30 orang
Umur 56 – 60 tahun : 19 orang
Laporan Tahunan TA. 2015 23
Komposisi Pegawai berdasarkan Kelompok Umur dapat dilihat
dalam grafik 4. berikut ini :
0
5
10
15
20
25
30
21-25
26-30
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
Kelompok Umur
Grafik 4. Komposisi Pegawai BKP Kelas I Denpasar Berdasarkan
kelompok Umur Tahun 2015
Dengan berbagai komposisi pegawai Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar dalam rangka memberikan pelayanan
kepada masyarakat pengguna jasa karantina sebagai upaya dalam
memenuhi tuntutan masyarakat dan pelayanan prima serta
menindaklanjuti kebijakan pemerintah untuk melakukan perubahan
dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai salah
satu tuntutan reformasi birokrasi dalam memberikan pelayanan
yang bersih, efesien, efektif, transparan dan akutabel dalam
melayani dan memperdayakan masyarakat. Semua itu tidak terlepas
dari jumlah dan kualitas SDM yang dibutuhkan.
Laporan Tahunan TA. 2015 24
Untuk memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi tersebut bahwa
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar masih memerlukan
tambahan personil dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat pengguna Jasa Karantina berdasarkan Analisa Jabatan
dan Analisa Beban Kerja
Dengan demikian telah diusulkan jabatan dan personil yang
dibutuhkan seperti Tabel 13. berikut :
Tabel 13. Rekapitulasi Personil BKP Kelas I Denpasar Tahun 2015.
No Jabatan Keadaan Saat ini
Keadaan yang
diinginkan
Kekurangan
1 Pejabat Strutural 5 5 0
2 Medik veteriner 19 25 6
3 POPT Ahli 16 20 4
4 Paramedik Veteriner 33 57 24
5 POPT Trampil 14 49 35
6 Pranata Komputer 0 2 2
7 Analis Kepegawaian Muda 1 1 0
8 Analis Kepegawaian Pelaksana 0 1 1
9 Analis Data dan Informasi (Khusus PPNS) 0 2 2
10 Analis Data dan Informasi 0 2 2
11 Pejabat Pengadaan Barang / Jasa 0 1 1
12 Arsiparis 0 1 1
13 Pranata Humas 0 1 1
14 Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran 0 1 1
15 Bendahara Pengeluaran 1 1 0
Laporan Tahunan TA. 2015 25
16 Bendahara Penerima 1 1 0
17 Pengevaluasi Rencana 0 1 1
18 Penghimpun dan Pengolah Data 0 1 1
19 Pengadministrasian Umum 12 13 1
20 Pengadministrasian Keuangan 4 8 4
21 Pengadministrasian dan Penyaji data 1 6 5
22 Petugas SAK 2 2 0
23 Petugas SIMAK BMN 2 2 0
24 Pembuat Daftar Gaji 2 2 0
25 Ceraka 0 1 1
26 Satpam 0 1 1
27 Pengemudi 0 1 1
JUMLAH 113 208 95
Kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kepegawaian
selama Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut :
1. Untuk meningkatan pengetahuan dan ketrampilan Pegawai
Negeri Sipil maka setiap ada pelatihan baik yang
diselenggarakan di Pusat maupun di daerah senantiasa untuk
mengikuti pelatihan tersebut. Untuk jelasnya Pegawai Negeri
Sipil yang telah mengikuti Pelatihan tahun 2015 dapat dilihat
pada Lampiran 1.
2. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural
Tahun 2015 telah dapat diselesaikan sebagaimana pada tabel
14 berikut :
Laporan Tahunan TA. 2015 26
Tabel 14 Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural PNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.
No Nama / Nip TMT Pangkat lama Pangkat Baru
1. Pretiana Mirthasari,STP,M.Si Nip.19731017.200212.2.001
1 April 2015 Penata Tk.I / III / d Pembina / IV / a
2. Adhika Gumintar Harandy, A.Md Nip.19850325.201101.1.014
1 April 2015 Pengatur / II / c Pengatur Tk.I / II / d
3 Kade Kusuma Dewi,SP Nip.19870712.200912.2.003
1 April 2015 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b
4 Nyoman Reni Andayani Nip.19670610.199803.2.001
1 April 2015 Pengatur Tk.I / II / d Penata Muda / III / a
5 Maliki Arrahman Nip.19910923.201101.1.002
1 April 2015 Pengatur Muda / II / a Pengatur Muda Tk.I / II / b
6 Dwi Martiningsia,SP Nip.19800321.200912.2.004
1 April 2015 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b
7 Ni Ketut Rempini Nip.19720307.199903.2.001
1 April 2015 Pengatur Tk. I / II / d Penata Muda / III / a
8 Putu Shinta Devi,SP Nip.19840813.200912.2.003
1 April 2015 Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III / b
9 Ni Nyoman Fariastini,SE Nip.19821213.201101.2.008
1 April 2015 Penata Muda / III/a Penata Muda Tk.I / III / b
10 Ni Luh Darmini,S.Sos Nip.19610522.199102.2.001
1 April 2015 Penata Muda Tk.I / III / b Penata / III / c
11 I Made Ariadi Nip.19810227.200710.1.001
1 Oktober 2015
Pengatur Muda Tk.I / II / b Pengatur / II / c
12 Ni Nyoman Sri Adnyani Budi Utami,A.Md Nip.19860512.201101.2.016
1 Oktober 2015
Pengatur / II / c Pengatur Tk.I / II / d
13. I Made Oka Suryawan,S.Sos Nip.19650405.199103.1.001
1 Oktober 2015
Penata / III / c Penata Tk.I / III / d
14. Yudith Surfi Sushanti Nip.19770312.199903.2.002
1 Oktober 2015
Penata Muda / III / a Penata Muda Tk.I / III /b
15. Drh. Putu Lisa Gita,M.P Nip.19790330.200312.2.001
1 Oktober 2015
Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a
16. Drh. Ni Wayan Sudarmini,M.P Nip.19740518.200003.2.001
1 Oktober 2015
Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a
17. Drh. I Gusti Agung Ayu Suwarminiwati,M.P Nip.19730706.200312.2.001
1 Oktober 2015
Penata Tk.I / III/ d Pembina / IV /a
3. Proses kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkat
Pertama Pejabat Fungsional , dalam kurun waktu Januari s/d
Desember 2015 telah dapat diselesaikan dan dapat dilihat
pada tabel 15. berikut :
Laporan Tahunan TA. 2015 27
Tabel15. Kenaikan Jabatan Fungsional dan Pengangkatan Pertama Pejabat Fungsional Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015
No.
Nama / Nip TMT Jabatan
1. Drh. Putu Lisa Gita,M.P Nip.19790330.200312.2.001
1 April 2015 Medik Veteriner Madya
2. Drh. Ni Wayan Sudarmini,M.P Nip.19740518.200003.2.001
1 April 2015 Medik Veteriner Madya
3. Drh. I Gusti Agung Ayu Suwarminiwati,M.P Nip.19730706.200312.2.001
1 April 2015 Medik Veteriner Madya
4. Nur Ma’Alifah,S.Si Nip.19830511.201403.2.003
1 September 2015
POPT Pertama
4. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan tabel 16
Tabel 16. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015
No Nama TMT Surat Keputusan
1. Muh Hari Wahyudi Nip.19810131.201503.1.003
1 Juni 2015 Kementan No.244/Kpts/KP.120/A2/03/2015
2. Rani Arnike Marcus,A.Md Nip.19900823.201503.2.002
1 Juni 2015 Kementan No.192/Kpts/KP.120/A2/03/2015
3. Luh Putu Adi Trisnawati,S.Si Nip. 19820930.201503.2.002
1 Juni 2015 Kementan No.170/Kpts/KP.120/A2/03/2015
4. Roji’in Nip. 19811206.201503.1.001
1 Juni 2015 Kementan No.227/Kpts/KP.120/A2/03/2015
5. Proses Pegawai yang telah menjelang Purna Bhakti dan telah
diterbitkan Surat Keputusannya dari Kepala Badan Kepegawaian
Negara sesuai dengan tabel 17 berikut :
Tabel 17 Daftar Pegawai yang Menjelang Purna Bhakti
No Nama Keterangan
1 Achmad Sanhudi
Nip. 19591212.198303.1.006
Karena Meninggal Dunia
2. Edy Sudrajat, SH
Nip. 19621007.198302.1.001
Karena Meninggal Dunia
Laporan Tahunan TA. 2015 28
6. Mutasi Pegawai pada tahun 2015 Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar mendapat Penambahan Pegawai dan
sekaligus Pengurangan Pegawai dapat dilihat pada tabel 18
sebagai berikut :
Tabel 18 Daftar Mutasi Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015
No Nama / Nip Jabatan Lama Jabatan Baru
1 Drh. Dewi Nugrahani Nip. 19770825.200912.2.001
Medik Veteriner pada BKP Kls I Denpasar
Medik Veteriner pada BBKP Tanjung Priok
2 Drh. Ellen Malvinas Nip.19810518.201001.2.016
Medis Veteriner Dinas Perternakan Pemerintah Provinsi
Medik Veteriner pada BKP Kls I Denpasar
7. Pada tahun 2015 pegawai yang kena hukuman disiplin sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
Tabel 19 Daftar Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015. Yang dijatuhi hukuman disiplin
No Nama / Nip No. SK dan Tanggal
Jenis Hukuman
8. Untuk meningkatkan disiplin Pegawai diupayakan berbagai cara
yaitu melaksanakan pengawasan intern , menggunakan absen
Sidik Jari , memberikan peringatan baik lisan maupun secara
tertulis bagi Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan,
Laporan Tahunan TA. 2015 29
untuk tahun 2015 tidak ada pegawai yang mendapat
hukuman/sangsi.
9. Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar Per 31 Desember 2015 dapat dilihat
pada Lampiran 1.
10. Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.3. PERLENGKAPAN
Ringkasan barang milik negara periode tahun 2015
2.3.1. Saldo Awal Periode Tahun 2015
Nilai Barang Milik Negara per 31 Desember 2015 Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD), adalah
sebesar Rp.77.979.958.628 (Tujuh Puluh Tujuh Milyar Sembilan
Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh
Delapan Ribu Enam Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah) yang terdiri
dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang Milik
Negara yang Disajikan Dalam Neraca) sebesar Rp.77.920.198.529
(Tujuh Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Juta Seratus
Sembilan Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Dua Puluh Sembilan
Rupiah) dan nilai Barang Milik Negara Ekstrakomptabel sebesar
Rp.59.760.099 (Lima Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Enam
Puluh Ribu Sembilan Puluh Sembilan Rupiah).
Laporan Tahunan TA. 2015 30
Tabel 20. Saldo periode 2015
Uraian Saldo Akhir
Laporan Sebelumnya
Saldo Awal Laporan Berjalan
Selisih
I. INTRAKOMPTABEL 77.920.198.529 77.920.198.529 0
Barang Persediaan 384.839.190 384.839.190 0
Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0
Peralatan dan Mesin 12.368.148.232 12.368.148.232 0
Gedung dan Bangunan 14.602.492.088 14.602.492.088 0
Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0
Irigasi 1.689.748.761 1.689.748.761 0
Jaringan 37.423.500 37.423.500 0
Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0
Aset Tetap yang tidak digunakan
dalam operasi pemerintahan
238.794.400 238.794.400 0
II. EKSTRAKOMPTABEL 59.760.099 59.760.099 0
Peralatan dan Mesin 51.338.245 51.338.245 0
Gedung dan Bangunan 200.000 200.000 0
Aset Tetap yang tidak digunakan
dalam operasi pemerintahan
8.221.854 8.221.854 0
III. GABUNGAN 77.979.958.628 77.979.958.628 0
Barang Persediaan 384.839.190 384.839.190 0
Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0
Peralatan dan Mesin 12.419.486.477 12.419.486.477 0
Gedung dan Bangunan 14.602.692.088 14.602.692.088 0
Jalan dan Jembatan 628.547.458 628.547.458 0
Irigasi 1.689.748.761 1.689.748.761 0
Jaringan 37.423.500 37.423.500 0
Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0
Aset Tetap yang tidak digunakan
dalam operasi pemerintahan
247.016.254 247.016.254 0
Laporan Tahunan TA. 2015 31
Tidak terdapat perubahan penyajian saldo awal dalam penyajian
laporan ini dengan saldo akhir periode sebelumnya yang menjadi
saldo awal periode berjalan, yaitu sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), yang
terdiri dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel sebesar Rp.0
(*** Nihil ***) dan nilai Barang Milik Negara Ekstrakomptabel
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
2.3.2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Periode Tahun 2015
Mutasi Barang Milik Negara per 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
1. Persediaan
Saldo Persediaan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015
sebesar Rp.590.651.690 (Lima Ratus Sembilan Puluh Juta
Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh
Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Rp.384.839.190 (Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Juta Delapan
Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Seratus Sembilan Puluh
Rupiah), dan total mutasi persediaan selama periode pelaporan
sebesar Rp.205.812.500 (Dua Ratus Lima Juta Delapan Ratus
Dua Belas Ribu Lima Ratus Rupiah).
Laporan Tahunan TA. 2015 32
Tabel 21. Jumlah persediaan 2015
Total nilai Barang Persediaan yang dalam kondisi rusak dan
usang adalah sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), yang terdiri dari
Barang Persediaan dengan kondisi rusak sebesar Rp0 (*** Nihil
***), dan kondisi usang sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
2. Tanah
Saldo Tanah pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015 sebesar
Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus
Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus
Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0
(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp0 (*** Nihil ***).
Uraian Saldo Awal Saldo Akhir Penambahan/
Pengurangan
117111 Barang Konsumsi 110.047.970 205.499.090 95.451.120
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 8.221.150 15.317.550 7.096.400
117114 Suku Cadang 236.023.070 342.008.050 105.984.980
117131 Bahan Baku 30.547.000 27.827.000 -2.720.000
TOTAL 384.839.190 590.651.690 205.812.500
Laporan Tahunan TA. 2015 33
Tabel 22. Tanah 2015
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai
Tanah.
Tabel 23. Rincian data Tanah berdasarkan status kondisinya
Rincian mutasi Tanah per kelompok barang adalah sebagai
berikut:
a.Tanah Persil (2.01.010
Saldo Tanah Persil pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar
Sembilan Ratus Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu
Empat Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar Rp.47.914.609.400 (Empat Puluh Tujuh Milyar
Sembilan Ratus Empat Belas Juta Enam Ratus Sembilan Ribu
Empat Ratus Rupiah), mutasi tambah selama periode
Uraian Intrakomptabel
A. Saldo Awal 47.914.609.400
B. Mutasi Tambah 0
C. Mutasi Kurang 0
D. Saldo Akhir 47.914.609.400
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 66.109 47.914.609.400
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 34
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 24. Jumlah Rincian Tanah Persil
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Tanah Persil.
Tabel 25. Rincian data Tanah Persil berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:
3. Peralatan dan Mesin (132111)
Saldo Peralatan dan Mesin pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar Rp.12.577.079.307 (Dua Belas Milyar
Lima Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Tujuh Puluh Sembilan Ribu
Tiga Ratus Tujuh Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
1.789 unit degan nilai sebesar Rp.12.419.486.477 (Dua Belas
Uraian Intrakomptabel
A. Saldo Awal 47.914.609.400
B. Mutasi Tambah 0
C. Mutasi Kurang 0
D. Saldo Akhir 47.914.609.400
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 66.109 47.914.609.400
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 35
Milyar Empat Ratus Sembilan Belas Juta Empat Ratus Delapan
Puluh Enam Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah),
mutasi tambah 28 unit selama periode pelaporan dengan nilai
sebesar Rp.157.592.830 (Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Lima
Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh
Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar
Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 26. Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Peralatan dan Mesin
adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Peralatan dan Mesin senilai
Rp.157.592.830 (Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Lima Ratus
Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh Rupiah),
berasal dari:
1. Pembelian 3 unit Sepeda Motor Rp.49.169.000
2. Pembelian 2 buah Rak Kayu Rp.42.978.015
3. Pembelian 3 buah Meja Kerja Kayu Rp. 8.358.875
4. Pembelian 9 buah Kursi Besi/Metal Rp.13.146.940
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 12.368.148.232 51.338.245 12.419.486.477
B. Mutasi Tambah 157.592.830 0 157.592.830
Pembelian 157.592.830 0 157.592.830
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 12.525.741.062 51.338.245 12.577.079.307
Laporan Tahunan TA. 2015 36
5. Pembelian 6 unit AC Split Rp.24.000.000
6. Pembelian 2 unit Televisi Rp. 8.000.000
7. Pembelian 3 unit Facsimile Rp.11.940.000
Tabel 27. Data Peralatan dan Mesin berdasarkan status kondisinya
Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per kelompok barang
adalah sebagai berikut:
a. Alat Besar
Saldo Alat Besar pada BALAI KARANTINA PERTANIAN
KELAS I DENPASAR (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awalsebesar 1 unitdengan
nilai Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil***), dan mutasi
kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil***).
Tabel 28. Jumlah rincian alat besar
Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)
Baik 1.817 12.577.079.307
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 2.000.000 0 2.000.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 2.000.000 0 2.000.000
Laporan Tahunan TA. 2015 37
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai
Alat Besar.
Tabel 29. Rincian data Alat Besar berdasarkan status kondisinya
b. Alat Angkutan
Saldo Alat Angkutan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.2.782.038.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus
Delapan Puluh Dua Juta Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 61 unit dengan
nilai sebesar Rp.2.732.869.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Tiga
Puluh Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar 3
unit dengan nilai Rp.49.169.000 (Empat Puluh Sembilan Juta
Seratus Enam Puluh Sembilan Ribu Rupiah), dan mutasi
kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 30. Jumlah rincian alat angkut
Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)
Baik 1 2.000.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 2.732.869.000 0 2.732.869.000
B. Mutasi Tambah 49.169.000 0 49.169.000
Pembelian 49.169.000 0 49.169.000
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 2.782.038.000 0 2.782.038.000
Laporan Tahunan TA. 2015 38
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Alat Angkutan adalah
sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Alat Angkutan senilai Rp.49.169.000
(Empat Puluh Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Sembilan Ribu
Rupiah), berasal dari:
1. Pembelian 3 unit Sepeda Motor senilai Rp.49.169.000(Empat
Puluh Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Sembilan Ribu
Rupiah)
Tabel 31. Rincian data Alat Angkutan berdasarkan status kondisinya
b. Alat Bengkel Dan Alat Ukur
Saldo Alat Bengkel Dan Alat Ukur pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2015 sebesar Rp.118.692.000(Seratus Delapan
Belas Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 20 buah
dengan nilai Rp118.692.000 (Seratus Delapan Belas Juta
Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah), mutasi
tambah selama periode pelaporan sebesar Rp0 (*** Nihil ***),
Uraian
Kuantitas (unit) Nilai (Rp)
Baik 64 2.782.038.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 39
dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp0 (***
Nihil ***).
Tabel 32. Jumlah rincian Alat Bengkel Dan Alat Ukur
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Bengkel Dan Alat Ukur.
Tabel 33 Rincian data Alat Bengkel Dan Alat Ukur berdasarkan status kondisinya
c. Alat Pertanian
Saldo Alat Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015
sebesar Rp.45.429.000 (Empat Puluh Lima Juta Empat Ratus Dua
Puluh Sembilan Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar 24 unit dengan nilai Rp.45.429.000 (Empat Puluh
Lima Juta Empat Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***
Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 118.242.000 450.000 118.692.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 118.242.000 450.000 118.692.000
Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)
Baik 20 118.692.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 40
Tabel 34. Jumlah Alat Pertanian
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai
Alat Pertanian.
Tabel 35. Rincian data Alat Pertanian berdasarkan status kondisinya
3
.
0
d. Alat Kantor & Rumah Tangga
Saldo Alat Kantor & Rumah Tangga pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2015 sebesar Rp.1.945.482.579 (Satu Milyar
Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Juta Empat Ratus Delapan
Puluh Dua Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan Rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 988 unitdengan
nilai Rp.1.848.998.749 (Satu Milyar Delapan Ratus Empat
Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan
Ribu Tujuh Ratus Empat Puluh Sembilan Rupiah), mutasi
tambah selama periode pelaporan sebesar 22 unit dengan nilai
Rp.96.483.830 (Sembilan Puluh Enam Juta Empat Ratus
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 45.429.000 0 45.429.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 45.429.000 0 45.429.000
Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)
Baik 24 45.429.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 41
Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh Rupiah), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 36. Jumlah rincian alat kantor dan rumah tanggal
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Alat Kantor & Rumah
Tangga adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Alat Kantor & Rumah Tangga 22 unit
senilai Rp.96.483.830 (Sembilan Puluh Enam Juta Empat Ratus
Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh Rupiah),
berasal dari:
1. Pembelian 2 buah Rak Kayu senilai
Rp.42.978.015
2. Pembelian 3 buah Meja Kerja Kayu senilai Rp. 8.358.875
3. Pembelian 9 buah Kursi Besi/Metal senilai Rp.13.146.940
4. Pembelian 6 unit AC Split senilai Rp.24.000.000
5. Pembelian 2 unit Televisi senilai Rp. 8.000.000
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.813.063.204 35.935.545 1.848.998.749
B. Mutasi Tambah 96.483.830 0 96.483.830
Pembelian 96.483.830 0 96.483.830
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 1.909.547.034 35.935.545 1.945.482.579
Laporan Tahunan TA. 2015 42
Tabel 37. Rincian data Alat Kantor & Rumah Tangga berdasarkan status kondisinya
e. Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar
Saldo Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar Rp.288.353.683 (Dua Ratus Delapan
Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Enam Ratus
Delapan Puluh Tiga Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar 88 unit dengan nilai Rp.276.413.683 (Dua Ratus Tujuh
Puluh Enam Juta Empat Ratus Tiga Belas Ribu Enam Ratus
Delapan Puluh Tiga Rupiah), mutasi tambah selama periode
pelaporan sebesar 3 unit dengan nilai Rp.11.940.000 (Sebelas Juta
Sembilan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah), dan mutasi kurang
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 38. Jumlah dan rincian alat studio, komunikasi dan pemancar
Uraian Kuantitas
(unit)
Nilai
(Rp)
Baik 1010 1.945.482.579
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 275.013.683 1.400.000 276.413.683
B. Mutasi Tambah 11.940.000 0 11.940.000
Pembelian 11.940.000 0 11.940.000
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 286.953.683 1.400.000 288.353.683
Laporan Tahunan TA. 2015 43
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Alat Studio,
Komunikasi Dan Pemancar adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar
senilai Rp.11.940.000 (Sebelas Juta Sembilan Ratus Empat
Puluh Ribu Rupiah), berasal dari:
Pembelian 3 unit Facsimile senilai Rp.11.940.000(Sebelas Juta
Sembilan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah)
Tabel 39 Rincian data Alat Studio, Komunikasi Dan Pemancar berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:
f. Alat Kedokteran Dan Kesehatan
Saldo Alat Kedokteran Dan Kesehatan Pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) Per
31 Desember 2015 Sebesar Rp.661.607.500 (Enam Ratus
Enam Puluh Satu Juta Enam Ratus Tujuh Ribu Lima Ratus
Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 202
unit dengan nilai Rp.661.607.500 (Enam Ratus Enam Puluh
Satu Juta Enam Ratus Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi
tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil***).
Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)
Baik 88 288.353.683
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 44
Tabel 40. Rincian alat kedokteran dan kesehatan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas nilai
Alat Kedokteran Dan Kesehatan.
Tabel 41. Rincian data Alat Kedokteran Dan Kesehatan berdasarkan status kondisinya
g. Alat Laboratorium
Saldo Alat Laboratorium pada Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.5.333.208.304 (Lima Milyar Tiga Ratus Tiga
Puluh Tiga Juta Dua Ratus Delapan Ribu Tiga Ratus Empat
Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 251
unit dengan nilai Rp.5.333.208.304 (Lima Milyar Tiga Ratus Tiga
Puluh Tiga Juta Dua Ratus Delapan Ribu Tiga Ratus Empat Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil
***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***
Nihil ***).
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 652.002.800 9.604.700 661.607.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 652.002.800 9.604.700 661.607.500
Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp)
Baik 202 661.607.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 45
Tabel 42. Jumlah rincian alat laboratorium
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Laboratorium.
Tabel 43 Rincian data Alat Laboratorium berdasarkan status
kondisinya
h
.
Alat Persenjataan
Saldo Alat Persenjataan pada Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.106.900.000 (Seratus Enam Juta Sembilan
Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar 3 unit dengan nilai Rp.106.900.000 (Seratus Enam
Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi
kurang selama periode pelaporan sebesar Rp0 (*** Nihil ***).
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 5.329.290.304 3.918.000 5.333.208.304
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 5.329.290.304 3.918.000 5.333.208.304
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 248 5.292.763.979
Rusak Ringan 3 40.444.325
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 46
Tabel 44. Jumlah alat persenjataan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Persenjataan.
Tabel 45. Rincian data Alat Persenjataan berdasarkan status kondisinya
i. Komputer
Saldo Komputer pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.1.283.956.241 (Satu Milyar Dua Ratus
Delapan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Enam
Ribu Dua Ratus Empat Puluh Satu Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar 149 unit dengan nilai
Rp.1.283.956.241 (Satu Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Tiga
Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Ribu Dua Ratus Empat
Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 106.900.000 0 106.900.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 106.900.000 0 106.900.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 3 106.900.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 47
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 46. Jumlah rincian komputer
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Komputer.
Tabel 47. Rincian data Komputer berdasarkan status kondisinya
j. Alat Pengeboran
Saldo Alat Pengeboran pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.30.000 (Tiga Puluh Ribu Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 2 unit dengan nilai
Rp.30.000 (Tiga Puluh Ribu Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi
kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.283.956.241 0 1.283.956.241
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 1.283.956.241 0 1.283.956.241
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 147 1.274.593.241
Rusak Ringan 1 9.363.000
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 48
Tabel 48. Jumlah rincian alat pengeboran
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Pengeboran.
Tabel 49. Rincian data Alat Pengeboran berdasarkan status
kondisinya
k. Alat Keselamatan Kerja
Saldo Alat Keselamatan Kerja pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar 1 buah dengan nilai Rp.5.082.000
(Lima Juta Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar Rp.5.082.000 (Lima Juta
Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi
kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 0 30.000 30.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 0 30.000 30.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 2 30.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 49
Tabel 50. Jumlah rincian alat keselamatan kerja
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Alat Keselamatan Kerja.
Tabel 51. Rincian data Alat Keselamatan Kerja berdasarkan status kondisinya
l. Peralatan Proses/produksi
Saldo Peralatan Proses/produksi pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per
31 Desember 2015 sebesar Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga
Ratus Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar 2 unit dengan nilai Rp.4.300.000 (Empat Juta Tiga
Ratus Ribu Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 5.082.000 0 5.082.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 5.082.000 0 5.082.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 1 5.082.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 50
Tabel 52 Jumlah peralatan proses/produksi
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Peralatan Proses/produksi.
Tabel 53. Rincian data Peralatan Proses/produksi berdasarkan status
kondisinya
m. Gedung dan Bangunan (133111)
Saldo Gedung dan Bangunan pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar Rp.16.665.136.448 (Enam Belas Milyar
Enam Ratus Enam Puluh Lima Juta Seratus Tiga Puluh Enam
Ribu Empat Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp.14.602.692.088
(Empat Belas Milyar Enam Ratus Dua Juta Enam Ratus
Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Puluh Delapan Rupiah),
mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar
Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh Dua Juta Empat
Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Enam Puluh
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 4.300.000 0 4.300.000
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 4.300.000 0 4.300.000
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 2 4.300.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 51
Rupiah), dan mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar
Rp0 (*** Nihil ***).
Tabel 54. Jumlah gedung dan bangunan
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Gedung dan
Bangunan adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Gedung dan Bangunan senilai
Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh Dua Juta Empat
Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Enam Puluh
Rupiah), berasal dari:
1. Rehabilitasi Bangunan Gedung Kantor Permanen
Rp.229.762.660
2. Rehabilitasi Bangunan Gedung Laboratorium
Rp.1.432.345.700
3. Rehabilitasi Bangunan untuk Kandang Rp. 349.993.000
4 Bangunan Parkir Terbuka semi Permanen Rp. 50.343.000
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 14.602.492.088 200.000 14.602.692.088
B. Mutasi Tambah 2.062.444.360 0 2.062.444.360
Penyelesaian Pembangunan
Dengan KDP
50.343.000 0 50.343.000
Pengembangan Melalui KDP 2.012.101.360 0 2.012.101.360
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 16.664.936.448 200.000 16.665.136.448
Laporan Tahunan TA. 2015 52
Tabel 55. Rincian data Gedung dan Bangunan berdasarkan status
kondisinya
Rincian mutasi Gedung dan Bangunan per kelompok barang
adalah sebagai berikut:
Bangunan Gedung
Saldo Bangunan Gedung pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar Rp.16.371.200.598 (Enam Belas
Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Dua Ratus Ribu Lima
Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar 75 unit dengan nilai
Rp.14.308.756.238 (Empat Belas Milyar Tiga Ratus Delapan
Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tiga
Puluh Delapan Rupiah), mutasi tambah selama periode
pelaporan sebesar Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh
Dua Juta Empat Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus
Enam Puluh Rupiah), yang terdiri dari
Pengembangan/Rehabilitasi Bangunan Gedung senilai
Rp.2.012.101.360 (Dua Milyar Dua Belas Juta Seratus Satu
Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Rupiah) danperolehan
Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)
Baik 83 16.010.684.448
Rusak Ringan 4 654.452.000
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 53
pembangunan dengan KDP sebesar 1 unit dengan nilai
Rp.50.343.000 (Lima Puluh Juta Tiga Ratus Empat Puluh Tiga
Ribu Rupiah) dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 56. Jumlah bangunan gedung
Penjelasan mutasi penambahan atas nilai Bangunan Gedung
adalah sebagai berikut:
Mutasi tambah atas nilai Bangunan Gedung senilai
Rp.2.062.444.360 (Dua Milyar Enam Puluh Dua Juta Empat
Ratus Empat Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Enam Puluh
Rupiah), berasal dari:
1. Rehabilitasi Bangunan Gedung Kantor Permanen
Rp. 229.762.660
2. Rehabilitasi Bangunan Gedung Laboratorium
Rp.1.432.345.700
3. Rehabilitasi Bangunan untuk Kandang Rp. 349.993.000
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 14.308.556.238 200.000 14.308.756.238
B. Mutasi Tambah 2.062.444.360 0 2.062.444.360
Penyelesaian Pembangunan
Dengan KDP
50.343.000 0 50.343.000
Pengembangan Melalui KDP 2.012.101.360 0 2.012.101.360
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 16.371.000.598 200.000 16.371.200.598
Laporan Tahunan TA. 2015 54
4 Bangunan Parkir Terbuka semi Permanen
Rp. 50.343.000
Tabel 57. Rincian data Bangunan Gedung berdasarkan status kondisinya
Tugu Titik Kontrol/pasti
Saldo Tugu Titik Kontrol/pasti pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar Rp.293.935.850 (Dua Ratus
Sembilan Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima
Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar 11 unit dengan nilai
Rp.293.935.850 (Dua Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta
Sembilan Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Delapan Ratus Lima
Puluh Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode
pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 58. Jumlah rincian tugu titik control / pasti
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 72 15.716.748.598
Rusak Ringan 4 654.452.000
Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 293.935.850 0 293.935.850
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 293.935.850 0 293.935.850
Laporan Tahunan TA. 2015 55
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Tugu Titik Kontrol/pasti.
Tabel 59. Rincian data Tugu Titik Kontrol/pasti berdasarkan status
kondisinya
Jalan dan Jembatan (134111)
Saldo Jalan dan Jembatan pada Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.628.547.458 (Enam Ratus Dua Puluh Delapan
Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Empat Ratus Lima
Puluh Delapan Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal
sebesar 53.167 M2 dengan nilai Rp.628.547.458 (Enam Ratus
Dua Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu
Empat Ratus Lima Puluh Delapan Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil
***).
Tabel 60. Jumlah rincian jalan dan jembatan
Uraian Kuantitas (m2) Nilai (Rp)
Baik 11 293.935.850
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 628.547.458 0 628.547.458
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 628.547.458 0 628.547.458
Laporan Tahunan TA. 2015 56
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Jalan dan Jembatan.
Tabel 61. Rincian data Jalan dan Jembatan berdasarkan status
kondisinya
Irigasi (134112)
Saldo Irigasi pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015 sebesar
Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus Delapan Puluh
Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh
Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari
saldo awal sebesar 32 unit dengan nilai Rp.1.689.748.761 (Satu
Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus
Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0
(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.1.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah).
Tabel 62. Jumlah rincian irigasi
Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)
Baik 53.167 628.547.458
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.689.748.761 0 1.689.748.761
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang -1.300.000 0 -1.300.000
Laporan Tahunan TA. 2015 57
Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Irigasi adalah sebagai
berikut:
Mutasi kurang atas nilai Irigasi senilai Rp.1.300.000 (Tiga Ratus
Ribu Rupiah), berasal dari Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
pada Bak Penyimpanan/Tower Air Baku senilai Rp.1.300.000
(Tiga Ratus Ribu Rupiah)
Tabel 63. Rincian data Irigasi berdasarkan status kondisinya
Rincian mutasi Irigasi per kelompok barang adalah sebagai
berikut:
Bangunan Air
Saldo Bangunan Air pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember
2015 sebesar Rp.1.688.448.761 (Satu Milyar Enam Ratus
Delapan Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Puluh
Delapan Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Satu Rupiah). Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 32 unit dengan nilai
Rp.1.689.748.761 (Satu Milyar Enam Ratus Delapan Puluh
Koreksi Pencatatan
Nilai/Kuantitas
-1.300.000 0 -1.300.000
D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761
Uraian Kuantitas (Unit) Nilai (Rp)
Baik 30 1.485.972.061
Rusak Ringan 2 202.476.700
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 58
Sembilan Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Tujuh
Ratus Enam Puluh Satu Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi
kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.1.300.000 (Tiga
Ratus Ribu Rupiah).
Tabel 64 Jumlah rincian bangunan air
Penjelasan mutasi pengurangan atas nilai Bangunan Air adalah
sebagai berikut:
Mutasi kurang atas nilai Bangunan Air senilai Rp.1.300.000 (Tiga
Ratus Ribu Rupiah), berasal dari Koreksi Pencatatan
Nilai/Kuantitas pada Bak Penyimpanan/Tower Air Baku senilai
Rp.1.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah)
Tabel 65. Rincian data Bangunan Air berdasarkan status kondisinya
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 1.689.748.761 0 1.689.748.761
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang -1.300.000 0 -1.300.000
Koreksi Pencatatan
Nilai/Kuantitas
-1.300.000 0 -1.300.000
D. Saldo Akhir 1.688.448.761 0 1.688.448.761
Uraian Kuantitas
(m2)
Nilai
(Rp)
Baik 30 1.485.972.061
Rusak Ringan 2 202.476.700
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 59
Jaringan (134113)
Saldo Jaringan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
(018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015 sebesar
Rp.37.423.500 (Tiga Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh
Tiga Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo
awal sebesar 3 unit dengan nilai Rp.37.423.500 (Tiga Puluh
Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus
Rupiah), mutasi tambah selama periode pelaporan sebesar Rp.0
(*** Nihil ***), dan mutasi kurang selama periode pelaporan
sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 66. Jumlah rincian jaringan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Jaringan.
Tabel 67. Rincian data Jaringan berdasarkan status kondisinya
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 37.423.500 0 37.423.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 37.423.500 0 37.423.500
Uraian Kuantitas
(Unit)
Nilai
(Rp)
Baik 3 37.423.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 60
Aset Tetap Lainnya (135121)
Saldo Aset Tetap Lainnya pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31 Desember 2015
sebesar Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari saldo awal sebesar 122 buah dengan nilai
Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus Sembilan
Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah selama
periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan mutasi kurang
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***).
Tabel 68. Jumlah asset tetap lainnya
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Aset Tetap Lainnya.
Tabel 69 Rincian data Aset Tetap Lainnya berdasarkan status
kondisinya
R
i
n
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 55.595.500 0 55.595.500
Uraian Kuantitas
(Unit)
Nilai
(Rp)
Baik 122 55.595.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 61
cian mutasi Aset Tetap Lainnya per kelompok barang adalah
sebagai berikut:
Bahan Perpustakaan
Saldo Bahan Perpustakaan pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) per 31
Desember 2015 sebesar Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta
Lima Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar 122 buah
dengan nilai Rp.55.595.500 (Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah), mutasi tambah
selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (*** Nihil ***), dan
mutasi kurang selama periode pelaporan sebesar Rp.0 (***
Nihil ***).
Tabel 70. Jumlah rincian bahan perpustakaan
Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan atas
nilai Bahan Perpustakaan.
Uraian Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
A. Saldo Awal 55.595.500 0 55.595.500
B. Mutasi Tambah 0 0 0
C. Mutasi Kurang 0 0 0
D. Saldo Akhir 55.595.500 0 55.595.500
Laporan Tahunan TA. 2015 62
Tabel 71. Rincian data Bahan Perpustakaan berdasarkan status
kondisinya
Aset Tetap Yang Tidak Digunakan (166112)
Saldo Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi
Pemerintahan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00(nol rupiah).Jumlah
tersebut terdiri dari saldo awal Aset Tetap Yang Tidak Digunakan
Dalam Operasi Pemerintahan total jumlah barang sebesar 263
unit dengan nilai sebesar Rp.247.016.254.00 (Dua ratus empat
puluh tujuh juta enam belas ribu dua ratus dua puluh empat
rupiah).mutasi tambah jumlah barang 0 (nol) unit dengan nilai
sebesar Rp.0.00 (nol), dan mutasi kurang jumlah barang 263
unitdengan nilai sebesar Rp.247.016.254.00 (Dua ratus empat
puluh tujuh juta enam belas ribu dua ratus dua puluh empat
rupiah).
Tabel 72. Jumlah aset tetap yang tidak digunakan
Mutasi
Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai
A. Saldo Awal 0 0 0 0 0 0
B. Mutasi Tambah
C. Mutasi Kurang 0 0 0 0 0 0
Uraian Kuantitas
(m2)
Nilai
(Rp)
Baik 122 55.595.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Laporan Tahunan TA. 2015 63
391. Penghapusan
(BMN yang
dihentikan)
156 238.794.400 107 8.221.854 263 247.016.254
D. Saldo Akhir (A+B+C)
156 238.794.400 107 8.221.854 263 247.016.254
E. Akumulasi Penyusutan
0 0 0 0 0 0
F. Nilai Buku 0 0 0 0 0 0
Penjelasan Mutasi kurang atas nilai gabungan Aset Tetap Yang
Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahansenilai
Rp.247.016.254.00 berasal dari Penghapusan (BMN yang
dihentikan) sebagai berikut :
Alat Bengkel dan Alat Ukur ( 3.03)
Saldo Alat Bengkel dan Alat Ukur pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar
Rp.0.00 (nol rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat
Bengkel dan Alat Ukurtotal jumlah barang sebesar 3 buah
dengan nilai sebesar Rp.492.000.00 (Empat ratus sembilan
puluh dua ribu rupiah). mutasi tambah jumlah barang 0
(nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00 (nol)dan mutasi kurang jumlah
barang 3 (tiga) dengan nilai sebesar Rp.492.000.00 (Empat ratus
sembilan puluh dua ribu rupiah).
Alat Pertanian (3.04)
Saldo Alat Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00 (nol rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat Pertanian total jumlah
Laporan Tahunan TA. 2015 64
barang sebesar 11 buah dengan nilai sebesar Rp.15.445.000.00
(Lima belas juta empat ratus empat puluh lima ribu rupiah).
mutasi tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00
(nol)dan mutasi kurang jumlah barang 11 buah dengan nilai
sebesar Rp.15.445.000.00 (Lima belas juta empat ratus empat
puluh lima ribu rupiah).
Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05)
Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar
Rp.0.00 (nol rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat
Kantor dan Rumah Tangga total jumlah barang sebesar 144
buah dengan nilai sebesar Rp.81.388.450.00 (Delapan puluh
satu juta tiga ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus lima
puluh rupiah). mutasi tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai
sebesar Rp.0.00 (nol)dan mutasi kurang jumlah barang 144 buah
dengan nilai sebesar Rp.81.388.450.00 (Delapan puluh satu juta
tiga ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus lima puluh
rupiah).
Alat Studio Komunikasi dan Pemancar (3.06)
Saldo Alat Studio Komunikasi dan Pemancar pada Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015
sebesar Rp.0.00 (nol rupiah. Jumlah tersebut terdiri dari saldo
Laporan Tahunan TA. 2015 65
awal Alat Studio Komunikasi dan Pemancar total jumlah barang
sebesar 9 buah dengan nilai sebesar Rp.11.305.500.00
(Sebelaas juta tiga ratus lima ribu lima ratus rupiah). mutasi
tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00
(nol)dan mutasi kurang jumlah barang 9 buah dengan nilai
sebesar Rp.11.305.500.00 (Sebelaas juta tiga ratus lima ribu
lima ratus rupiah).
Alat Kedokteran dan Kesehatan (3.07)
SaldoAlat Kedokteran dan Kesehatan pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar
Rp.0.00 (nol rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat
Kedokteran dan Kesehatan total jumlah barang sebesar 1 buah
dengan nilai sebesar Rp.100.00.00(Seratus ribu rupiah). mutasi
tambah jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00
(nol)dan mutasi kurang jumlah barang 1 buah dengan nilai
sebesar Rp.100.000.00(Seratus ribu rupiah).
Alat Laboratorium (3.08)
Saldo Alat Laboratorium pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00 (nol
rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat Laboratorium
total jumlah barang sebesar 46 buah dengan nilai sebesar
Rp.28.693.304.00.00 (Dua puluh delapan juta enam ratus
sembilan puluh tiga ribu tiga ratus empat rupiah).mutasi tambah
Laporan Tahunan TA. 2015 66
jumlah barang 0 (nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00 (nol)dan
mutasi kurang jumlah barang 46 buah dengan nilai sebesar
Rp.28.693.304.00.00(Dua puluh delapan juta enam ratus
sembilan puluh tiga ribu tiga ratus empat rupiah).
Alat Komputer (3.10)
Saldo Alat Komputer pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar per 31 Desember 2015 sebesar Rp.0.00 (nol rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Alat Komputer total jumlah
barang sebesar 49 buah dengan nilai sebesar
Rp.109.592.000.00 (Seratus sembilan juta lima ratus sembilan
puluh dua ribu rupiah). mutasi tambah jumlah barang 0
(nol)dengan nilai sebesar Rp.0.00 (nol)dan mutasi kurang jumlah
barang 49 buah dengan nilai sebesar Rp.109.592.000.00
(Seratus sembilan juta lima ratus sembilan puluh dua ribu
rupiah).
2.3.2 . Barang Milik Negara Pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.Kd) Per 31 Desember
2015
1. Barang Milik Negara Per Akun Neraca
Nilai Barang Milik Negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar (018.12.2200.499465.000.KD) Per 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp.65.841.225.468 (Enam Puluh Lima Milyar
Delapan Ratus Empat Puluh Satu Juta Dua Ratus Dua Puluh
Laporan Tahunan TA. 2015 67
Lima Ribu Empat Ratus Enam Puluh Delapa n Rupiah), yang
terdiri dari nilai Barang Milik Negara Intrakomptabel (Nilai Barang
Milik Negara yang disajikan dalam Neraca) sebesar
Rp.65.840.753.107 (Enam Puluh Lima Milyar Delapan Ratus
Empat Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Seratus
Tujuh Rupiah) dan nilai Barang Milik Negara Ekstrakomptabel
sebesar Rp.472.361 (Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Tiga
Ratus Enam Puluh Satu Rupiah).
Tabel 73. Penyajian nilai Barang Milik Negara dalam pos perkiraan
Neraca
Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
Rp % Rp % Rp %
Aset Lancar 590.651.690 0,90 0 0,00 590.651.690 0,90
Persediaan 590.651.690 0,90 0 0,00 590.651.690 0,90
Aset Tetap 65.250.101.417 99,10 472.361 100,00 65.250.573.778 99,10
Tanah 47.914.609.400 72,77 0 0,00 47.914.609.400 72,77
Peralatan dan Mesin 12.525.741.062 19,02 51.338.245 10,900 12.577.079.307 19,10
Akumulasi
Penyusutan
-9.413.373.252 -14,30 -51.010.884 -10,800 -9.464.384.136 -14,37
Gedung dan Bangunan 16.664.936.448 25,31 200.000 42,34 16.665.136.448 25,31
Akumulasi
Penyusutan
-3.026.621.384 -4,60 -55.000 -11,64 -3.026.676.384 -4,60
Jalan, Irigasi, dan
Jaringan
2.354.419.719 3,58 0 0,00 2.354.419.719 3,58
Akumulasi
Penyusutan
-1.825.206.076 -2,77 0 0,00 -1.825.206.076 -2,77
Aset Tetap Lainnya 55.595.500 0,08 0 0,00 55.595.500 0,08
Aset Lainnya 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Akumulasi
Penyusutan
0 0,00 0 0,00 0 0,00
T O T A L 65.840.753.107 100,00 472.361 100,00 65.841.225.468 100,00
Laporan Tahunan TA. 2015 68
2. Perbandingan Nilai Barang Milik Negara pada Laporan Barang dan
Laporan Keuangan
Tabel 74. Perbandingan nilai BMN
Uraian Neraca Laporan BMN Laporan
Keuangan Selisih
Persediaan 590.651.690 590.651.690 0
Tanah 47.914.609.400 47.914.609.400 0
Peralatan dan Mesin 12.525.741.062 12.525.741.062 0
Akumulasi Penyusutan -9.413.373.252 -9.413.373.252 0
Gedung dan Bangunan 16.664.936.448 16.664.936.448 0
Akumulasi Penyusutan -3.026.621.384 -3.026.621.384 0
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.354.419.719 2.354.419.719 0
Akumulasi Penyusutan -1.825.206.076 -1.825.206.076 0
Aset Tetap Lainnya 55.595.500 55.595.500 0
Akumulasi Penyusutan 0 0 0
T O T A L 65.840.753.107 65.840.753.107 0
Laporan Tahunan TA. 2015 69
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
3.1. KARANTINA HEWAN
Kegiatan pelayanan operasional Karantina Hewan dilakukan di
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan di seluruh wilayah
kerja BKP. Denpasar meliputi kegiatan :
3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa
HPHK yang diimpor.
Kegiatan impor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara
Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa dan Wilayah Kerja
Kantor Pos denpasar. Berdasarkan data impor pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2015 terdiri dari Hewan, Unggas,
Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Benda Lain (Data
terlampir pada lampiran 2), sesuai Grafik 5 sebagai berikut
0 20,000 40,000 60,000 80,000
100,000 120,000
Hewan Unggas BAH HBAH Benda lain
Jumlah 148 23,080 119,893 105,255 876
Frekuensi 1 4 88 37 2
Grafik 5. Data impor tahun 2015
Laporan Tahunan TA. 2015 70
Analisis terkait data grafik tersebut di atas menunjukkan
frekuensi kegiatan impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar adalah : Hewan (0,75%), Unggas (3%), BAH (66,6%),
HBAH (28%) dan Benda Lain (1,5 %) sesuai (Grafik 6)
Grafik 6. Data Frekuensi Import Tahun 2015
Pada Tahun 2015 tindakan karantina impor mengalami
Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun
2014. Peningkatan terjadi pada komoditi Unggas (100%), HBAH
(56,7%) dan Benda Lain (100%) , Sedangkan penurunan terjadi
pada komoditi Hewan (9,8%), BAH (41%), sesuai tabel 75 sebagai
berikut.
Laporan Tahunan TA. 2015 71
Tabel 75. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Impor pada Tahun 2014 dan Tahun 2015.
KOMODITI
2013 2014
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan 1,362 5 148 1
Unggas 0 0 23.080 4
BAH 170,564 95 119,893 88
HBAH 80,104 21 105,255 37
BENDA LAIN 0 0 876 2
Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan
impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Tindakan
Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen
dan fisik seperti Sertifikat Kesehatan Hewan dari Dokter Hewan
Karantina Negara asal, Rekomendasi Persetujuan Pemasukan
benih dan/atau bibit ternak dari Menteri Pertanian atau Pejabat
yang ditunjuk.
Tindakan Karantina dilakukan untuk unggas berupa
pemeriksaan dokumen dan atau pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
dokumen dilakukan untuk mengetahui :
a. Kepelengkapan dokumen yang dipersyaratkan
b. Kebenaran dokumen dengan meneliti kesesuaian antara
isi dokumen dengan jenis dan jumlah unggas
c. Keabsahan dokumen dengan meneliti keaslian, dan/atau
pejabat yang menerbitkan dokumen.
Laporan Tahunan TA. 2015 72
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan klinis untuk
mendeteksi keberadaan HPHK pada unggas. Sedangkan
untuk Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan
dilakukan di Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik
pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu dilakukan
pengambilan sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total
Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina Denpasar.
Khusus untuk daging import secara berkala selain dilakukan
uji TPC, juga dilakukan uji terhadap hormon dan residu
antibiotika dilakukan di Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Jakarta. Pada tahun 2015, terdapat juga kegiatan impor
yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan sehingga
dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan
pemusnahan.
3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
yang diekspor.
Kegiatan ekspor dilakukan di Wilayah Kerja Bandar Udara
Ngurah Rai, Wilayah kerja Pelabuhan Laut Benoa dan Wilayah
Kerja Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data ekspor pada Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2015 terdiri dari
Hewan, Unggas, Serangga, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal
Hewan dan Benda Lain (Data terlampir pada lampiran 2), sesuai
Grafik 7 sebagai berikut.
Laporan Tahunan TA. 2015 73
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
HewanSerangga HBAH
Jumlah
Frekuensi
Grafik 7. Data ekspor tahun 2015
Analisis data grafik di atas tersebut menunjukkan frekuensi
kegiatan ekspor yaitu hewan (3%), unggas (11,5%), Serangga
(30,5%), BAH (32%), HBAH (22%) dan Benda Lain (0,5%) sesuai
grafik 8 sebagai berikut.
Grafik 8. Data Frekuensi Ekspor Tahun 2015
Laporan Tahunan TA. 2015 74
Pada tahun 2015 tindakan Karantina ekspor mengalami
Peningkatan dan penurunan jumlah komoditi dibandingkan tahun
2014. Peningkatan terjadi pada komoditi Hewan (93%), unggas
(72%), BAH (82%) dan HBAH (62,7%). sedangkan Penurunan
terjadi pada komoditi Serangga (48,6%), sesuai tabel 76 sebagai
berikut.
Tabel 76. Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina
Hewan yang diekspor pada Tahun 2014 dan tahun 2015.
KOMODITI
2014 2015
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan 100 4 1,380 6
Unggas 174 11 450 22
Serangga 44,120 65 41,800 58
BAH 1,721 41 7,907 61
HBAH 2,718 25 4,576 42
Benda lain 0 0 1 1
Dalam upaya mencegah keluarnyanya HPHK melalui
kegiatan ekspor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Tindakan Karantina dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan
dokumen dan pemeriksaan fisik seperti , Surat Persetujuan Angkut
Satwa Luar Negeri / CITES dari Balai Konservasi Sumber Daya
Alam, Surat Persetujuan Pengeluaran BAH/HBAH dari Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali khusus untuk
unggas (burung) yang diekspor dilakukan uji laboratorium yaitu uji
Laporan Tahunan TA. 2015 75
PCR terhadap AI sesuai dengan permintaan Negara tujuan.
Sedangkan untuk Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan
dilakukan di Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik
pengguna jasa. Tindakan karantina yaitu dilakukan pengambilan
sampel dan selanjutnya dilakukan uji Total Plate Count (TPC)
dilaboratorium Karantina Denpasar.
3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
Domestik Masuk
Kegiatan domestik masuk dilakukan di Wilayah Kerja Bandar
Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa, Wilayah
Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah Kerja
Pelabuhan Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data domestik
masuk pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun
2015, terdiri dari Hewan besar, Hewan kecil, Hewan Satwa, Hewan
Aquatik, Hewan Percobaan, Reptil, Serangga, unggas, Bahan Asal
Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Benda lain (data terlampir
pada lampiran 2), sesuai grafik 9 sebagai berikut.
Laporan Tahunan TA. 2015 76
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
35,000,000
40,000,000
Jumlah FrekuensiHewan Besar 36 5
Hewan Kecil 22,947 1,080
Hewan aquatik 3 2
Hewan Satwa 29 15
Hewan Percobaan 134 2
Reptil 95 3
Serangga 1 1
Unggas 12,321,537 1,019
BAH 36,355,853 2,863
HBAH 1,712,957 1,291
Benda Lain 30,709,855 1,802
Grafik 9. Data Domestik Masuk Tahun 2015
Analisis terkait data tersebut menunjukkan kegiatan
domestik masuk adalah hewan besar (0,06%), hewan kecil
(13,3%), hewan aquatic (0,02%), Hewan satwa (0,18%), Hewan
percobaan (0,02%), Reptil (0,03%), serangga (0,01%), unggas
(12,6%), Bahan Asal Hewan (35,4%), Hasil Bahan Asal Hewan
(15,9%), Benda lain (22,2%) sesuai pada grafik 10 sebagai berikut.
Laporan Tahunan TA. 2015 77
Grafik 10. Data Frekuensi Domestik Masuk Tahun 2015
Pada tahun 2015 tindakan karantina domestik masuk
mengalami paningkatan dan penurunan dibandingkan tahu 2013.
Peningkatan terjadi pada komoditi Hewan besar (69%), Hewan
kecil (57%), Hewan aquatic (42%), Hewan percobaan (100%),
Reptil (100%) dan Benda lain (99,8%), sedangkan penurunan
terjadi pada Hewan satwa (40%), Serangga (95%), unggas (44%),
BAH (49,8%) dan HBAH (45,7%), sesuai Tabel 77 sebagai berikut.
Laporan Tahunan TA. 2015 78
Tabel 77 Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Domestik Masuk pada Tahun 2014 dan Tahun 2015
KOMODITI
2014 2015
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan Besar 16 3 36 5
Hewan Kecil 16,983 771 22,947 1,080
Hewan Aquatik 4 1 3 2
Hewan Satwa 43 14 29 15
Hewan Percobaan 0 0 134 2
Reptil 0 0 95 3
Serangga 20 1 1 1
Unggas 15,589,047 1,220 12,321,537 1,019
BAH 36,552.944 2,469 36,355,853 2,863
HBAH 2,034,977 1,316 1,712,957 1,291
Benda Lain 40,856 130 30,709,855 1,802
Dalam upaya mencegah masuknya HPHK melalui kegiatan
domestic masuk di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,
tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pemasukan 1
ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan
dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik
seperti Sertifikat Kesehatan Hewan, Sertifikat Sanitasi Pangan dari
Dokter Hewan Karantina pelabuhan pengeluaran, Surat
Persetujuan Pemasukan Hewan/BAH/HBAH dari Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Sedangkan untuk Bahan Asal
Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di Instalasi
Laporan Tahunan TA. 2015 79
Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa. Tindakan
karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan selanjutnya
dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium Karantina
Denpasar. Pada tahun 2015, terdapat juga media pembawa yang
masuk tidak dilengkapi dokumen persyaratan sehingga dilakukan
tindakan karantina penahanan, penolakan dan pemusnahan.
3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK
Domestik Keluar.
Kegiatan domestik keluar dilakukan di Wilayah Kerja Bandar
Udara Ngurah Rai, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Benoa, Wilayah
Kerja Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Wilayah Kerja
Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah Kerja Pelabuhan
Kantor Pos Denpasar. Berdasarkan data domestik keluar pada
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2015, jenis
komoditi yang keluar terdiri dari Hewan besar, Hewan kecil, Hewan
percobaan, Reptil, Serangga, Unggas, Bahan Asal Hewan, Hasil
Bahan Asal Hewan, Benda Lain. (data terlampir pada lampiran 2),
sesuai grafik 11 sebagai berikut.
Laporan Tahunan TA. 2015 80
Grafik 11. Data Domestik Keluar Tahun 2015
Analisis terkait data tersebut menunjukkan bahwa frekuensi
kegiatan domestik keluar adalah: Hewan besar (41,3%), Hewan
kecil (1,3%), Hewan percobaan (0,02%), Reptil (0,07%), Serangga
(0,2%), Unggas (14,1%), Bahan Asal Hewan (24,9%), Hasil Bahan
Asal Hewan (17,5%), dan Benda lain (0,3%) sesuai grafik 12
sebagai berikut.
Laporan Tahunan TA. 2015 81
Grafik 12 Data Domestik Keluar Tahun 2015
Pada tahun 2015 tindakan karantina domestic keluar
mengalami peningkatan dan penurunan dibandingkan tahun 2014.
Peningkatan terjadi pada komoditi Unggas (24%), HBAH (0,53%)
dan Media lain (0,46%), sedangkan penurunan terjadi pada
komoditi hewan besar (0,42%), hewan kecil (0,37%), hewan
percobaan (0,03%), satwa (0,48%), serangga (0,5%), dan BAH
(24%) sesuai pada table 78
Laporan Tahunan TA. 2015 82
Tabel 78 Perbandingan Jumlah dan Frekuensi Komoditi Karantina Domestik Keluar pada Tahun 2014 dan Tahun 2015.
KOMODITI
2014 2015
Jumlah Frek. Jumlah Frek.
Hewan Besar 53,085 3,557 55,989 4,652
Hewan Kecil 7,806 97 55,989 151
Hewan Percobaan
8 2 5 3
Hewan Satwa 12 4 41 9
Serangga 13 11 26 24
Unggas 30,854,150 1,948 12,156,341 1,590
BAH 8,254,729 2,629 7,428,992 2,813
HBAH 1,196,259 2,459 1,723,518 1,976
Benda Lain 29 14 53 39
Dalam upaya mencegah keluarnya HPHK melalui kegiatan
domestic keluar di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar,
tidakan karantina dilakukan terhadap hewan yaitu pengeluaran 1
ekor anjing pelacak milik Polda NTB. Tindakan Karantina dilakukan
dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik
seperti, Surat Persetujuan Pengeluaran Hewan/BAH/HBAH dari
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, khusus
untuk pengeluaran burung selain pemeriksaan dokumen dan fisik
juga dilakukan uji laboratorium dengan uji HA/HI. Sedangkan untuk
Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan dilakukan di
Instalasi Karantina Produk Hewan (IKHP) milik pengguna jasa.
Laporan Tahunan TA. 2015 83
Tindakan karantina yaitu dilakukan pengambilan sampel dan
selanjutnya dilakukan uji Total Plate Count (TPC) dilaboratorium
Karantina Denpasar. Pada tahun 2015, terdapat juga kegiatan
Dokumen keluar yang tidak dilengkapi dokumen persyaratan
sehingga dilakukan tindakan karantina penahanan, penolakan dan
pemusnahan.
3.1.5. Instalasi Karantina Hewan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.
34/Permentan/OT.140/7/2006 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Penetapan Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Produk Hewan,
untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya hama penyakit
hewan karantina maka setiap pemasukan atau pengeluaran hewan,
bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan wajib dilakukan
tindakan karantina. Tindakan Karantina tersebut dilakukan di
Instalasi Karantina Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan
milik pemerintah atau ditempat pemilik yang telah ditetapkan oleh
Badan Karantina Pertanian.
Pada tahun 2015 terdapat 13 (tiga belas) Instalasi Karantina
Hewan dan Instalasi Karantina Produk Hewan yang telah
ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian (Tabel 79), 2 (dua)
Tempat Pemeriksaan Karantina Produk Hewan yang ditetapkan
oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, 4 (empat)
Laporan Tahunan TA. 2015 84
Instalasi Karantina Produk Hewan yang masih dalam proses
perpanjangan.
Tabel 79. Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Instalasi Karantina Produk Hewan (IKPH) yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian Tahun 2015
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Taman Safari Indonesia II
139/KH.340/L.11B/02/2014 (IKH Permanen)
07 Pebruari 2014
2 CV. Bali Harmoni (Bali Zoo)
572/Kpts/KH.040/L/07/2014 (IKH Permanan)
01 Juli 2014
3 PT. Taman Burung Citra Bali Inter (Bali Bird Park)
1054/Kpts/KH.040/L/11/2014 (masa berlaku IKH 3 Tahun)
20 Nopember 2014
4 PT. Reza Perkasa 1825/Kpts/KR.130/L/11/2015 ( masa berlaku IKH 3 Tahun)
20 November 2015
5 PT. Alam Boga Internusa
176/KH.340/L.11B/02/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
12 Pebruari 2015
6 CV. Bayu Lestari 428/Kpts/KH.040/L/04/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
9 April 2015
7 PT. Lotustrad 331/Kpts/KH.040/L/03/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
23 Maret 2015
8 PT. Canning Indonesi Products
850/Kpts/KH.040/L/07/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
3 Juli 2015
9 PT. Classic Fine Foods Indonesia
861/Kpts/KH.040/L/06/2015 (masa berlaku IKPH 3 Tahun)
7 Juni 2015
10 PT. Soejasch Bali 1261/Kpts/KH.040/L/09/2015 (masa berlaku IKPH 8 Bulan)
30 September 2015
Laporan Tahunan TA. 2015 85
Tabel. 80 Daftar Instalasi Karantina Hewan Produk Hewan (IKPH) yang ditetapkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Bahana Gourmet Indonesia
1012/Kpts/KH.040/L/10/2014 31 Oktober 2014
Tabel 81 Daftar Instalasi Karantina Hewan (IKH dan IKPH) yang masih
dalam Proses perpanjangan
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Ikas Amboina 645/kpts/KH.040/L.05/2012 05 Mei 2012
2 PT. Bali Kulina Utama
1.q/Kpts/KH.040/L/10/2012 01 Oktober 2012
3 PT. Bali Camel Safari
3152/Kpts/KH.040/L/10/2014 04 Oktober 2013
4 PT. Sukanda Djaya
328/Kpts/KH.040/L/03/2014 19 Maret 2014
5 CV. Herpa Fauna Indonesia
772/Kpts/KH.040/L/08/2014 25 Agustus 2014
6 CV. Megah Food Trading
757/Kpts/KH.040/L/08/2014 19 Agustus 2014
7 PT. Aromaduta Rasaprima
440/Kpts/KH.040/L/04/2014 788.G/Kpts/KH.040/08/2014
29 April 2014 29 Agustus 2014
8 CV. Indo Hidup 957/Kpts/KH.040/L/10/2014 20 Oktober 2014
9 PT. Sarana Mitra Gelobalindo
Dalam proses -
Laporan Tahunan TA. 2015 86
Tabel. 82 Daftar Tempat Pemeriksaan Tindakan Karantina yang masih dalam proses perpanjangan
NO NAMA IKH/IKPH NOMOR PENETAPAN TANGGAL PENETAPAN
1 PT. Eloda Mitra 4323/KH.220/L.11.B/11/2012 01 Nopember 2012
2 PT. Satria Pangan Sejati
1875/KH.220/L.11.B/12/2014 05 Desember 2014
3 UD. Giok Mas 2015/KH.220/L.11.B/12/2014 31 Desember 2014
4 PT. Karunia Megah Boga Perkasa
Dalam proses -
3.1.6. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan
Formulir Operasional Karantina Hewan tediri dari Formulir
Utama dan Formulir Penunjang. Jumlah formulir utama yang
digunakan sebanyak 4 (empat) jenis yaitu KH. 9, KH. 10, KH.11
dan KH.12. Data rekapitulasi pemakaian formulir utama Karantina
Hewan tahun 2015 menunjukkan KH.9 (6.345 set), KH.10 (4.917
set), KH.11 (63 set) dan KH.12 (7.732 set). Sedangkan sisa formulir
utama yang tersedia saat akhir tahun 2015 adalah KH.9 (1.189 set),
KH 10 (1.211 set), KH 11 (464 set) dan KH 12 (693 set).
perbandingan pemakaian dapat dilihat pada tabel 83
Laporan Tahunan TA. 2015 87
Tabel 83. Perincian blanko
Jenis Blangko Pemakaian
2014 2015
KH.9 5,693 6,345
KH.10 5,050 4,917
KH.11 15 63
KH.12 5,032 7,732
Jumlah 15,790 19,057
Pada tahun 2015 pengunaan formulir utama KH.9
mengalami penurunan di bandingkan pemakaian pada tahun 2015,
sedangkan pengunaan formulir utama KH.10, KH.11 dan KH.12
mengalami peningkatkan dibandingkan pemakaian pada tahun
2014. Data penerimaan dan pengeluaran formulir terlampir pada
(lampiran 2).
3.1.7. Verifikasi Dokumen Karantina Hewan
Kegiatan Verifikasi Dokumen Karantina Hewan, pertama-
tama dilakukan di masing-masing wilayah kerja lingkup Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar oleh Penanggung Jawab
Wilker sebagai Supervisor. Supervisor di wilker melakukan
verifikasi untuk melihat kesesuaian kelengkapan dokumen
persyaratan dan konsistensi pelaksanaan tindakan karantina.
Setelah di verifikasi di wilker, setiap awal bulan dokumen tersebut
Laporan Tahunan TA. 2015 88
dikirim ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, selanjutnya
dilakukan verifikasi lagi oleh Tim Verifikasi yang ditunjuk oleh
Kepala Balai. Setelah seluruh dokumen dilakakukan verifikasi dan
hasilnya sudah sesuai dan dilakukan penjilidan.
3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan
Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang
dalam pelaksanaan tindakan karantina hewan memiliki ruang
lingkup pengujian hama dan penyakit hewan karantina. Data
Laboratorium Karantina Hewan terlampir. Ruang lingkup pengujian
meliputi :
1. Laboratorium Bakteriologi
Pengujian di Laboratorium Bakteriologi meliputi pengujian
Total Plate Count (TPC) terhadap daging dan produknya, susu dan
olahannya serta sarang burung walet dengan metode tuang yang
berpedoman pada SNI No. 2897 : 2008 dan SNI No. 7388 : 2009.
Pengujian TPC sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN) yang ditetapkan pada tanggal 17 Januari 2013. Pengujian
Brucellosis dengan Metode Rose Bengal Test (RBT) dari serum
sapi bibit yang dikirim ke PUSVETMA Surabaya untuk kepentingan
pengujiian vaksin. Jembrana. Data Pengujian TPC dan RBT tahun
2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 84
Laporan Tahunan TA. 2015 89
Tabel 84 Data pengujian TPC dan RBT Tahun 2014 dan 2015
Jenis Pengujian Jumlah/Tahun
2014 2015
TPC 3.014 2.241
RBT 60 59
Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi Bahan
Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) pada
Total Plate Count (TPC) tahun 2015 mengalami penurunan 0.43%
dibandingkan tahun 2014 hal ini disebabkan karena pengujian
terhdap HBAH bersifat monitoring saja, sedangkan pengujian
Brucellosis dengan metode RBT pada serum darah sapi bibit dan
kambing bibit tahun 2015 mengalami penurunan yang tidak berarti
dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam tahun 2015 hasil
pemeriksaan terhadap kedua pengujian TPC maupun Brucellosis
hasilnya negatif.
2. Laboratorium Parasitologi
Jenis pengujian yang dilakukan di laboratorium parasitologi adalah
pengujian Parasit darah terhadap preparat ulas darah (PUD) babi
potong dengan metode pewaarnaan Giemza dan pemeriksaan telur
cacing pada feces dengan metode native. Data pengujian parasit
darah tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada tabel 85
Laporan Tahunan TA. 2015 90
Tabel 85 Data pengujian Parasit Darah dengan Metode Pewarnaan
Giemza dan pemeriksaan telur cacing pada feces dengan
metode native Tahun 2014 dan 2015
JENIS PENGUJIAN TAHUN/JUMLAH
2014 2015
PUD (Metode Pewarnaan Giemza)
1.452 626
Telur Cacing (Metode Native)
- 24
Kegiatan pengujian parasit darah pada preparat ulas darah babi
potong dengan metode pewarnaan Giemza tahun 2015 mengalami
penurunan 0.30% dibandingkan dengan tahun 2014 sedangkan
pemeriksaan telur cacing dengan metode native megalami kenaikan
100%. Hasil pemeriksaan parasit darah dengan metode pewarnaan
Giemza pada babi potong hasilnya negative dan hasil pemeriksaan
feces pada babi potong dan feces gajah hasilnya negatif.
3. Laboratorium Virologi
Jenis pengujian yang telah dilakukan di laboratorium Virologi meliputi
pengujian Avian Influenza dengan metode HA/HI terhadap serum
darah burung dan swab mulut burung dan ayam Data pengujian tahun
2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 86.
Laporan Tahunan TA. 2015 91
Tabel 86. Data pengujian HA/HI Tahun 2014 dan 2015
Jenis Pengujian TAHUN/JUMLAH
2014 2015
HA/HI
96 79
Kegiatan pemeriksaan laboratorium pada komoditi burung terhadap
AI dengan metode HA/HI pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar 0.45% dibandingkan tahun 2014, hal ini disebabkan
sedikitnya pengiriman burung atau ayam keluar Bali
4. Laboratorium Biomolekuler
Pengujian yang dilakukan di Laboratoprium Biologi Molekuler
adalah AI dengan metode PCR. Di tahun 2015 di Laboratorium
Biologi Molekuler terdapat 69 sampel yang diuji dengan hasil
negative virus AI, mengalami kenaikan 0,86% dibandingkan dengan
tahun 2014.
Tabel 87. Data pengujian PCR AI Tahun 2014 dan 2015
Jenis Pengujian Tahun/Jumlah
2014 2015
PCR AI 11 69
Laporan Tahunan TA. 2015 92
3.2. KARANTINA TUMBUHAN
3.2.1 Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa
OPTK Impor
Upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPT dari luar
negeri dan dari suatu area atau pulau ke area atau pulau lain di
dalam wilayah RI dilakukan melalui pelaksanaan karantina
tumbuhan oleh pemerintah. Selain itu, sesuai dengan ketentuan
internasional, maka pemerintah wajib melaksanakan karantina
tumbuhan untuk mencegah keluarnya OPT dari wilayah RI.
Pelaksanaan karantina tumbuhan didasarkan kepada sejumlah
peraturan perundangan yang berlaku secara nasional maupun
internasional. Operasional karantina tumbuhan impor sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, telah
dilakukan terhadap lalulintas media pembawa OPT/OPTK. Kegiatan
impor media pembawa OPT lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar pada tahun 2015 dengan frekuensi sebanyak 385
kali pemeriksaan dengan volume 300 Btg; 5353459,97 Kg ,52 Palet
dan 190 M3.Dibandingkan dengan kegiatan tahun 2014 frekuensi
tindakan karantina tumbuhan impor pada tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 434 kali (47%) yaitu dari 819 kali menjadi 385
kali pemeriksaan.Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan impor
tahun 2014 berdasarkan Golongan media pembawa seperti pada
Tabel. 88
Laporan Tahunan TA. 2015 93
Tabel 88. Volume danfrekuensiKegiatanImpor Media PembawaBerdasarkanGolongan.
Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.
Bibit Tanaman 300 Btg 1
(Golongan A) 0 kg
Hasil Tanaman
5104672,35
Kg 17
IMPOR Hidup (Gol. B)
Hasil Tanaman
248787,62
190
Kg
M3 367
Mati (Gol. C) 52 Pallet
Media Pembawa -
-
Lain (Gol. D)
Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan
impor, dapat dilihat pada Lampiran 3.
Perbandingan kegiatan Impor media pembawa OPT/OPTK
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tahun 2014
dengan 2015 dapat dilihat pada Tabel 89
Tabel 89. Perbandingan data kegiatan Impor Media Pembawa
OPT/OPTK Tahun 2014 dengan 2015.
Kegiatan
Tindakan
Karantina Tumbuhan
Sat.
Tahun 2014 Tahun 2015
Volume Frek. Volume Frek.
Pemeriksaan Kg 10019532,23 819 5353459,97 385
Btg 1834 300
M3 14993,87 190
Butir - -
Laporan Tahunan TA. 2015 94
IMPOR Dll 1022 Pallet 52 Pallet
Pembebasan Kg 10019532,23 819 5353459,97 385
Btg 1834 300
M3 14993,87 190
Butir - -
Dll 1022 Pallet 52 Pallet
Berdasarkan data di atas volume impor media pembawa
baik berupa bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman
mati Mengalami penurunan sedangkandan frekuensi pelakasanaan
tindakan karantina menurun sebesar 47 %.
Adanya impor bibit tanaman dari luar negeri akan
berdampak pada meningkatnya resiko akan masuknya OPTK dari
luar negeri yang terbawa melalui bibit tanaman yang diimpor
terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, POPT telah melakukan
pengawasan dan pengamatan terhadap impor tanaman sesuai
prosedur dan meningkatkan kemampuan laboratorium dalam
teknik dan metode pengujian serta peningkatan kemampuan SDM
di bidang laboratorium.
3.2.2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa
OPTK Ekspor
Pelaksanaan tindakan karantina terhadap Media pembawa
OPT yang diekspor dilakukan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh negara tujuan serta untuk memenuhi kelengkapan
dokumen ekspor. Sertifikasi ekspor (Phytosanitary Certificate/PC)
Laporan Tahunan TA. 2015 95
adalah suatu jaminan terhadap telah bebasnya media pembawa
tersebut dari infeksi/infestasi/kontaminasi organisme pengganggu
tumbuhan. Penerbitan PC harus sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku agar ekspor media pembawa tidak
mengalami hambatan atau ditolak oleh negara tujuan.
Pelayanan sertifikasi ekspor di lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar padaTahun 2015 dengan frekuensi
sejumlah 4836 kali dengan volume sebanyak 2974 Btg, 939
Kemasan, 28405,52 M3, 491615,356 KG. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa frekuensi kegiatan ekspor pada tahun 2015
menurun dibandingkan dengan 2014 yaitu sebanyak 2233 kali (1%)
dari 4836 kali menjadi 4920 kali. Rekapitulasi volume dan frekuensi
kegiatan ekspor media pembawa berdasarkan golongan pada
tahun 2015, seperti terlihat pada Tabel 90.
Tabel 90 Volume dan Frekensi Kegiatan Ekspor Media Pembawa
Berdasarkan Golongan.
Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.
0 Kg
Bibit Tanaman 344 Btg 24
(Golongan A) 939 Btl
Hasil Tanaman 2630 Btg 2268
EKSPOR Hidup (Gol. B) 305085,456 Kg
Hasil Tanaman 186529,9 Kg 2544
Mati (Gol. C) 28405,52 M3
Media Pembawa - Kg -
Lain (Gol. D)
Laporan Tahunan TA. 2015 96
Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan
Ekspor tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 3.
Perbandingan kegiatan Ekspor media pembawa OPT/OPTK
lingkup Balai Karantina Pertanian Denpasar tahun 2014 dengan
2015 dapat dilihat pada Tabel 91.
Tabel 91. Perbandingan Data Kegiatan Ekspor Media
Pembawa OPT/OPTK Tahun 2014 dengan
2015.
Kegiatan
Tindakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015
Karantina
Tumbuhan Volume Frek. Volume Frek.
Pemeriksaan Kg 14291246,126 4920 491615,356 4836
Btg 2132 2974
M3 137136,7 28405,52
Botol 0
939
EKSPOR Dll - -
Pembebasan Kg 14291246,126 4920 491615,356 4836
Btg 2132 2974
M3 137136,7 28405,52
Botol 0
939
Dll - -
Frekuensi kegiatan ekspor mengalami penurunan pada
tahun 2015 dibandingkan dengan 2014 sebesar 1% atau sebanyak
84 kali. Sedangkan volume kegiatan ekspor mengalami penurunan.
Jenis media pembawa yang dieskpor relatif tidak berbeda dengan
tahun sebelumnya, antara lain buah manggis, buah mangga,
Laporan Tahunan TA. 2015 97
tanaman hias, bunga potong, panili, kopi biji, handycraft, dan
furniture.
Peningkatan pengawasan mutu ekspor produk dari bahan
tanaman melalui pelaksanaan system perkarantinaan, mulai dari
teknik pengambilan contoh sampai dengan pelaksanaan perlakuan
harus sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian terutama
perlakuan yang dilakukan oleh provider ISPM#15 dan Fumigator
AFASID. Peningkatan mutu pelaksanaan tindakan Karantina
Tumbuhan oleh petugas maupun pihak ketiga yang teregistrasi
pada akhirnya akan meningkatkan kualitas/mutu layanan kepada
pengguna jasa dan akan berdampak terhadap meningkatnya
kualitas produk ekspor Indonesia khususnya dari Bali.
3.2.3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa
OPTK Domestik Masuk
Kegiatan antar area di wilayah kerja Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar yang dominan adalah di Wilker
Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Bandar Udara Ngurah
Rai. Jumlah media pembawa OPT antar pulau yang dimasukan
kedalam wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
tahun 2015 frekuensinya mencapai 4185 kali dengan volume
sebanyak 1592470,616 kg, 694249,5 btg dan 3256,3376 M3.
Dibandingkan dengan kegiatan tahun 2014 frekuensi tindakan
karantina tumbuhan pemasuan antar area tahun 2015 mengalami
penurunan sebangak 1894 kali (10%) yaitu dari 4457 kali menjadi
Laporan Tahunan TA. 2015 98
4185 kali. Rekapitulasi volume dan frekuensi kegiatan domestik
masuk media pembawa berdasarkan golongan pada tahun 2015,
seperti terlihat pada Tabel 92
Tabel. 92 Volume dan Frekensi Kegiatan Domestik Masuk
Media Pembawa Berdasarkan Golongan.
Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.
27850,85 Kg 1605
Bibit Tanaman 246507 Btg
(Golongan A)
Hasil Tanaman 952185,086 Kg 2212
DOMESTIK Hidup (Gol. B) 441392,5 Btg
MASUK
Hasil Tanaman 612424,68 Kg 367
Mati (Gol. C)
6350
3256,3376
Btg
M3
Media Pembawa 10 Kg 1
Lain (Gol. D)
Secara rinci data kegiatan operasional serta jenis media
pembawa yang dilalulintaskan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Perbandingan data kegiatan pemasukan antar area
media pembawa OPT/OPTK lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar tahun 2014 dengan 2015 dapat dilihat pada Tabel
93.
Laporan Tahunan TA. 2015 99
Tabel 93 Perbandingan Data Kegiatan Domesti Masuk Media
Pembawa OPT/OPTK Tahun 2014 dengan 2015.
Kegiatan
Tindakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015
Karantina
Tumbuhan Volume Frek. Volume Frek.
Pemeriksaan Kg 1.464.819,8
6.351 1592470,616 4185
DOMESTIK
Btg 255.844 694249,5
M3 3256,3376
MASUK Pembebasan Kg 1.464.819,8
6.351 1592470,616 4185
Btg 255.844 694249,5
M3 3256,3376
Penurunan frekuensi dan volume kegiatan operasional
Domestik Masuk, disebabkan oleh adanya Permentan 51 Tahun
2015 Tentang Jenis- Jenis OPTK dan Daerah Sebarnya di Wilayah
Indonesia, sehingga terjadi system tebang pilih dimana dari daerah
bebas ke bebas dan bebas ke tidak bebas bisa diterbitkan SP-7
dan dari daerah tidak bebas ke daerah bebas dilakukan Tindak
Karantina Tumbuhan secara penuh, di Wilayah Kerja Pelabuhan
Penyeberangan Gilimanuk. Peningkatan pengawasan ini
diharapkan dapat mencegah/meminimalisir masuknya OPTK A2
kewilayah Propinsi Bali.
Laporan Tahunan TA. 2015 100
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan
karantina antar area selain keterbatasan tenaga teknis fungsional
adalah kesulitan untuk melakukan pemeriksaan fisik di pintu
pemasukan khususnya pelabuhan penyeberangan. Hal ini
disebabkan oleh karena alat angkut yang bongkar dari Kapal
Penyeberangan langsung ketempat tujuan, tidak ada terminal
khusus untuk dapat dilakukan pemeriksaan. Antisipasi terhadap hal
ini dilakukan pemeriksaan oleh POPT diluar tempat pemasukan
maupun pemantauan daerah sebar OPTK.
3.2.4. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa
OPTK Domestik Keluar
Pada umumnya media pembawa OPT/OPTK yang
dikeluarkan dari wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
dengan tujuan antar pulau didominasi oleh tanaman dan produk
tanaman seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman
perkebunan.
Jumlah media pembawa yang dikeluarkan dari Bali untuk
antar area pada Tahun 2015 frekuensinya mencapai 2.673 kali
dengan volume 231.632 Btg, dan 1.159.143,05 Kg. Terjadi
peningkatan frekuensi kegiatan sebanyak 15 kali (1%) yaitu dari
2.658 kali menjadi 22.673. Rekapitulasi volume dan frekuensi
Laporan Tahunan TA. 2015 101
kegiatan domestik keluar media pembawa berdasarkan golongan
pada tahun 2015, seperti terlihat pada Tabel 94
Tabel 94. Volume dan Frekensi Kegiatan Domestik Keluar
Media Pembawa Berdasarkan Golongan.
Kegiatan Golongan Volume Frek. Ket.
Bibit Tanaman 964 Btg 328
(Golongan A)
204456
3
Kg
Btl
Hasil Tanaman 767178,85 Kg 1988
DOMESTIK Hidup (Gol. B) 26771 Btg
KELUAR
Hasil Tanaman 391000,2 Kg 357
Mati (Gol. C) 405 btg
Media Pembawa - - -
Lain (Gol. D)
Secara rinci data kegiatan operasional karantina tumbuhan
domestik keluar dapat dilihat pada Lampiran 3.
Perbandingan kegiatan domestik keluar media pembawa
OPT/OPTK lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
tahun 2015 dengan 2014 dapat dilihat pada Tabel 95
Laporan Tahunan TA. 2015 102
Tabel 95. Perbandingan Data Kegiatan Domesti Keluar Media
Pembawa OPT/OPTK Tahun 2014 dengan 2015.
Kegiatan
Tindakan Satuan Tahun 2014 Tahun 2015
Karantina Tumbuhan Volume Frek. Volume Frek.
Pemeriksaan Kg 7.498.54
2.202 1.159.143,05
2.673
DOMESTIK
Btg 1.628.50 231632
Dll
KELUAR Pembebasan Kg 7.498.54
2.202 1.159.143,05
2.673
Btg 1.628.50 231632
Dll
Dari data diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemeriksaan
pengeluaran media pembawa antar area mengalami peningkatan
sebesar 1 %. Frekuensi kegiatan pengeluaran domestik diseluruh
Wilker Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pada tahun
2015, frekuensi kegiatan yang dominan adalah di Pelabuhan
Penyeberangan Gilimanuk. Untuk mendukung peningkatan
pelayanan maka BKP Kelas I Denpasar sesuai dengan kebijakan
dan arahan dari Badan Karantina Pertanian telah mengembangkan
sistem Teknologi Informasi seperti Permohonan Pemeriksaan
Karantina Online (PPK Online), Elektronik Plant Quarantine Sistem
(E-plaq), Elektronik Fumigation Certificate (EFC).
Gambaran total frekuensi tindakan Karantina Tumbuhan
terhadap media pembawa OPT pada Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar pada tahun 2015 dapat dilihat seperti Grafik 13.
Laporan Tahunan TA. 2015 103
Grafik 13. Proporsi Frekuensi Tindakan Karantina Tumbuhan
terhadapMedia Pembawa OPT Tahun 2015
3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)
Pangan Segar Asal Tumbuhan, yang selanjutnya disingkat
PSAT adalah pangan asal tumbuhan yang belum mengalami
pengolahan dan dapat dikonsumsi langsung dan/atau dapat
menjadi bahan baku pengolahan PSAT. Keamanan PSAT
merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
PSAT dari kemungkinan cemaran kimia yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia .Adapun
persyaratan keamanan PSAT merupakan standar dan ketentuan-
ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk mencegah PSAT dari
kemungkinan adanya bahaya karena cemaran kimia yang dapat
Laporan Tahunan TA. 2015 104
mengganggu, merugikan, dan/atau membahayakan kesehatan
manusia.
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
88/Permentan/Pp.340/ 12/2011 tentang Pengawasan Keamanan
Pangan Terhadap Pemasukan & Pengeluaran Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT), bahwa Setiap orang yang memasukkan ke atau
mengeluarkan PSAT dari dalam wilayah Negara Republik
Indonesia untuk diedarkan bertanggungjawab atas keamanan
PSAT sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keamanan PSAT sebagaimana dimaksud merupakan suatu
kondisi PSAT yang mengandung cemaran kimia tidak melebihi
batas maksimum. Cemaran kimia sebagaimana dimaksud meliputi
residu pestisida, cemaran mikotoksin dan/atau logam berat.
Pengawasan pengeluaran dilaksanakan terhadap pengeluaran
PSAT yang dipersyaratkan oleh Negara tujuan.
Peraturan ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan
pengawasan keamanan PSAT yang dimasukkan ke atau
dikeluarkan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Peraturan ini bertujuan agar PSAT yang dimasukkan ke atau
dikeluarkan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia tidak
mengandung cemaran kimia melebihi batas maksimum sehingga
aman dan layak dikonsumsi atau memenuhi persyaratan Negara
tujuan.
Laporan Tahunan TA. 2015 105
Pengawasan keamanan pangan terhadap impor media
pembawa pada tahun 2015 dilakukan terhadap komoditas dari
negara yang belum diakui sistem keamanan pangannya dan/atau
belum memiliki perjanjian ekivalensi. Hasil penujian PSAT pada
laboratorium keamanan pangan yang telah terakreditasi terlihat
seperti pada Tabel 96
Tabel 96. Hasil pengujian Keamanan Pangan Asal Tumbuhan
(PSAT) Balai KarantinaPertanianKelas I Denpasar
Tahun 2015
No NAMA PEMILIK asal nama_komoditas HASIL PENGUJIAN (RESULT) KETERANGAN
1 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED APRICOT DICED ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
2 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED APRICOT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
3 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI SULTANA RAISINS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
4 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI GREEN LENTILS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
5 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI RED SPLIT LENTILS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
6 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI BIJI CHIA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
7 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI KACANG LIMA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
8 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI TOMAT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
9 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED APRICOT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
10 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI CHICKPEAS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
11 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI RED LENTILS SPLIT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
12 Perum BULOG VIETNAM BERAS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
13 CV. Dharma jakti JERMAN TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
14 CV. Dharma jakti JERMAN TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
15 CV. Dharma jakti INDIA TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
16 CV. Dharma jakti JERMAN TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
17 CV. Dharma jakti CINA TEH ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
18 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED TOMATO ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
19 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI APRICOT ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
20 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED SULTANAS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
21 PT.ALAMBOGA INTERNUSA TURKI DRIED FIGS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
22 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN BLACKBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
23 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN BLACKBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
24 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN CRANBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
25 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN CRANBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
26 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN RASPBERRIES ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
27 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN RASPBERRIES CRUMBLE ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
28 PT.ALAMBOGA INTERNUSA AUSTRALIA FROZEN RASPBERRIES WHOLE ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
29 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA SEMOLENA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
30 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA TEPUNG GANDUM ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
31 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA OATS ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
32 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA Pecan Nut ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
33 CV. BAYU LESTARI AUSTRALIA MAKADAMIA ND Sesuai dengan Permentan 88/2011
Laporan Tahunan TA. 2015 106
3.2.6. Skim Audit Fumigasi Dan KemasanKayu ISPM#15
Karantina Pertanian telah mengembangkan suatu skim
audit untuk perusahaan fumigasi, Kemasan Kayu ISPM#15 dan
IKT khususnya yang melakukan Kegiatan yang dilakukan oleh
pihak ketiga untuk keperluan karantina tumbuhan.
PadaTahun 2015, perusahaanfumigasi yang beroperasi di
wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dan telah
diakreditasi oleh Badan Karantina Pertanian, sebanyak 8 (Delapan)
perusahaan tetapi ada (satu) perusahaan yaitu CV. Dana karya
terkena sangsi suspend dari Skim Audit Badan Karantina Pertanian
karena tidak mempunyai manajer teknis (MT) dan sampai saat ini
masih dalam proses untuk pencairan nomor registrasinya. Ditahun
2015 Balai Karantina pertanian Kelas I Denpasar mendapat
kesempatan kunjungan Tim AQIS (Australian Quarantine and
Inspestion Service) dalam rangka Joint System Review (JSR) dan
BARANTAN (Badan Karantina Pertanian) terhadap perusahaan
fumigasi yang teregistrasi BARANTAN. Hasil pelaksanaan JSR
tersebut ada beberapa perusahaan fumigasi yang tidak memenuhi
standar pelaksanaan sehingga perlu diverifikasi pelaksanaannya,
berkaitan dengan target barang yang di fumigasi khusus tujuan
Australia. Perusaan CV. Majesty mendapat sangsi Suspend khusus
tujuan Australia dan untuk beberapa perusahaan dilakukan Under
Investigation khusus fumigasi tujuan Australia Data perusahaan
fumigasi seperti pada Tabel 97.
Laporan Tahunan TA. 2015 107
Tabel 97. Daftar Perusahaan Fumigasi di Provinsi Bali yang TelahDiakreditasiolehBadanKarantinaPertaniansampaidengan 31 Desember 2015
No. Nama Perusahaan AFASID Alamat Keterangan
1 PT. Sucofindo Cabang Denpasar 0010 Jl. Raya Puputan III No. 55, Renon Masih Aktif, tp tidak ada ke-
Denpasar - Bali giatan mulai bln Agustus 2015
2 PT. Jasa Dwi Karya 0051 Jl. Raya Pamogan Perum Parerepan Masih Aktif
No. 2, Denpasar.
3 PT. Waringin Internusa Jasa Pratama 0074 Jl. Kertawinangun I A No. 11, Perum Masih Aktif
Cabang Denpasar Sambandha Asri, Sidakarya - Denpasar.
4 CV. Karya Mandiri 0077 Jl. Taman Baruna No. 2, By Pass Masih Aktif
Ngurah Rai - Jimbaran, Nusa Dua - Bali
5 CV. Dana Karya 0080 Jl. Tukad Balian Gg. Nuri 29, Sementara disuspend mulai
Denpasar - Bali 21 Desember 2015.
6 CV. Majesty 0102 Jl. Pengalasan III No. 2, Lingkungan Masih Aktif
Buana Kubu, Denpasar - Bali.
7 CV. Citra Karya Mandiri 0101 Jl. By Pass Ngurah Rai No. 274, Masih Aktif
Suwung Kangin, Denpasar - Bali.
8 PT. Biofrost Indonesia 0123 Jl. Drupadi No. 10X, Denpasar - Bali Disuspend mulai tgl. 20 Okt.
2014 s/d 15 Mei 2015 dan
sudah aktif kembali.
Sedangkan untuk perusahaan Kemasan Kayu ISPM#15
pada tahun 2015 yang beroperasi di Bali sebanyak 10 (sepuluh)
perusahaan. Pembinaan terhadap perusahaan fumigasi Afasid dan
perusahaan kemasan kayu ISPM#15 dilakukan oleh koordinator
lapangan (korlap), Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Guna meningkatkan kinerja provider. Pembinaan Yang dilakukan
oleh Balai Karantina pertanianan Kelas I Denpasar dilakukan agar
mencapai daya guna dan hasil guna pelaksanaan Skim Audit
Badan Karantina Pertanian pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar diperlukan Tim pengelola secara terkoordinasi. Dari
Pemantauan di lapangan ada beberapa provider ISPM #15 yang
dalam pelaksanaan tindakan marking atau perlakuannya tidak
sesuai standar ISPM # 15 hingga harus dilakukan Investigasi
Laporan Tahunan TA. 2015 108
sehingga ada beberapa provider tersebut di berikan tindakan
suspend.
Tabel 98. Susunan Tim Pengelolaskim Audit Badan Karantina Pertanian
(Sab) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
NO. N A M A JABATAN
1 Drh. Saiful Muhtadin, MM. Kepala Balai/Koordinator Lapangan SAB
2 Ir. I Nyoman Arnawa Ketua
3 Ristono, SP. Sekretaris
4 Ir. Ni Wayan Masni Staf Administrasi
5 Putu Shinta Devi, SP.
Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Fumigasi
6 Irsan Nuhantoro, S.Si. Pengelola kegiatan monitoring perusahaan Kemasan Kayu
7 POPT Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Pelaksana monitoring dan pembinaan pelaksanaan Skim Audit Badan Karantina Pertanian
Skim Audit Badan Karantina Pertanian (SAB) telah membuat
program aplikasi untuk memantau pelaksanaan SAB maupun
registrasi provider secara online.
Secara berkalaSkim Audit Badan Karantina menugaskan
Auditor setempat maupun dari UPT lain untuk melakukan audit
keperusahaan-perusahaan secara regular dengan tujuan agar
pelaksanaan perlakuan terhadap komoditi tanaman maupun
kemasan kayu sesuai dengan standar Badan Karantina Pertanian.
Laporan Tahunan TA. 2015 109
Tabel 99. Daftar Perusahaan Penyedia Jasa Layanan Sertifikasi Kemasan Kayu di Provinsi Bali yang Telah Diakreditasi oleh Badan Karantina Pertanian sampai dengan 31 Desember 2015
No. Nama Perusahaan ID Alamat Keterangan
1 PT. Bali Rekamandiri 009 Jl. Muding Sari 96X, Kerobokan - Kuta, Masih Aktif
Denpasar - Bali
2 PT. Wisnu Karya Putra International 014 Jl. P. Moyo Tirtasari 19, Denpasar Sementara disuspend mulai
09 Juni 2015.
3 CV. Surya Kemasan Abadi 029 Jl. Adipura 3, Denpasar - Bali Masih Aktif
4 PT. Yasa Bali Sujati 040 Jl. Mertasari No. 5A, Br. Pengubengan Sementara disuspend mulai
Kangin, Kerobokan, Denpasar - Bali 21 Desember 2015.
5 CV. Arjuna Securitas Abadi 057 Perum Puri Dewata Kav. A No. 8, Sementara disuspend mulai
Cabang Denpasar Jl. Dewata 26, Sidakarya, Denpasar - Bali 21 Desember 2015.
6 CV. Multi Utama 084 Jl. Waturenggong Gg. XVII No. 5 Mengundurkan diri dari SAB mulai
Cabang Denpasar Denpasar - Bali 03 Nop. 2015, dan telah dicabut
No. Registrasinya 21 Des. 2016.
7 PT. Narayana Bali International 092 Jl. Drupadi No. 14 A, Denpasar - Bali Sementara disuspend mulai
21 Desember 2015.
8 UD. Bina Sarana Cipta 105 Jl. P. Moyo, Gg. Cemara No. 3, Pedungan, Masih AktifDenpasar - Bali
3.2.7. PenggunaanFormulir Operasional Karantina Tumbuhan
Formulir Operasional Karantina Tumbuhan tediri dari
Formulir Utama dan Formulir Penunjang. Formulir utama digunakan
untuk melakukan sertifikasi Karantina Tumbuhan, sedangkan
Formulir Penunjang digunakan untuk merekam proses tindakan
karantina tumbuhan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Jumlah formulir utama yang digunakan sebanyak 3 (tiga) jenis,
Sedangkan formulir penunjang yang digunakan sebanya 31 (tiga
puluh satu) jenis. Rincian penggunaan formulir Utama karantina
tumbuhan pada tahun 2015 seperti pada Tabel 100
Laporan Tahunan TA. 2015 110
Tabel 100. Penggunaan Formulir Operasional Karantina Tumbuhan
Tahun 2014
Rekapitulasi Data Penggunaan Dokumen Utama di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.
Jenis Dokumen Jan. Peb. Maret April Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt. Nop. Des. Jumlah
KT-9 500 336 343 385 426 366 240 318 286 309 208 230 3.947
KT-10 250 158 189 252 200 211 134 244 201 265 205 208 2.517
KT-12 300 155 147 147 137 105 80 135 137 162 165 221 1.891
Rekapitulasi Data Penerimaan Dokumen Utama di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.
Jenis Dokumen Jan. Peb. Maret April Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt. Nop. Des. Jumlah
KT-9 1.500 2.000 0 0 0 0 0 0 1.500 0 0 0 5.000
KT-10 500 2.000 0 0 0 0 199 0 1.000 0 0 0 3.699
KT-12 1.050 2.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.050
3.2.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan
Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan telah
melakukan pengujian baik terhadap sampel dari media pembawa
OPT/OPTK maupun sampel/spesimen dari hasil pemantauan
OPTK. Metode pengujian juga telah mengalami peningkatan, jika
sebelumnya pengujian hanya sampai metode blotter dan PDA, kini
telah mampu menggunakan metode Elisa Test dan PCR.
Pada tahun 2015 telah dilakukan pengujian dari sampel
pemeriksaan dan pengamatan media pembawa maupun hasil
pemantauan OPTK. Metode pengujian yang digunakan untuk
mendeteksi OPT/OPTK yaitu : Pemeriksaan
Langsung/Mikroskopis, Pencucian/Washing Test, Bloter Test,
Cawan Agar, Corong Baerman, Maserasi, Purity Analysis Testing,
Laporan Tahunan TA. 2015 111
Elisa, PCR dan RT PCR. Secara rinci data pemeriksaan
laboratorium uji Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar Tahun 2015 seperti pada Tabel 101.
Tabel 101. Data Pemeriksaan Laboratorium Uji Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015.
No Uraian Metode Uji Target uji Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jumlah
Frekuensi
1 Laboratorium Serologi ELISA PSS 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
TUMV 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 2 2 8
CMM 0 6 0 2 0 0 0 0 0 6 4 2 20
Pantoea stewartii 0 0 0 3 3 0 4 0 2 0 0 0 12
ECA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
GLRaV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SLRSV 0 0 0 0 3 6 0 0 0 0 0 0 9
BSMV 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 4
BCMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subtotal 0 12 2 5 6 8 4 4 2 6 6 4 59
2 Laboratorium Mikologi Pencucian Cendawan 27 16 21 18 50 17 4 45 28 31 20 67 344
Bloter Cendawan 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 6
Cawan agar Cendawan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PL Cendawan 6 11 2 9 12 2 0 14 12 5 12 2 87
Subtotal 33 27 23 33 62 19 4 59 40 36 32 69 437
3 Laboratorium Malakologi PL Molusca 0 2 62 62 0 0 0 0 3 0 0 2 131
Subtotal 0 2 62 62 0 0 0 0 3 0 0 2 131
4 Laboratorium Nematologi CB Nematoda 5 3 7 6 13 2 8 7 12 2 1 2 68
PL Nematoda 0 5 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 8
Maserasi Nematoda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subtotal 5 8 7 7 13 2 8 8 13 2 1 2 76
5 Laboratorium Entomologi PL Serangga 79 48 123 103 107 40 32 73 68 57 51 110 891
Rearing Serangga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
Subtotal 79 48 123 103 107 40 32 73 68 57 51 114 895
Laporan Tahunan TA. 2015 112
6 Laboratorium Biomolekuler PCR GLRaV 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3
TuMV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Xad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CMM 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
PSS 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
Pantoea stewartii 0 0 0 0 0 8 2 0 4 2 0 0 16
PRSV 0 0 0 4 6 4 10 10 20 6 0 0 60
Pernosclerospora sorgii 0 0 0 0 4 4 4 2 0 0 0 0 14
TICV/ToCV 0 0 0 4 0 4 0 0 0 6 0 0 14
Bactrocera 0 0 0 4 6 0 0 0 4 0 0 0 14
Subtotal 0 6 0 12 16 23 16 12 28 14 0 0 127
7 Laboratorium Gulma PA Gulma 1 0 5 3 3 2 7 6 1 1 2 4 35
Subtotal 1 0 5 3 3 2 7 6 1 1 2 4 35
8 Laboratorium Akarologi PL Acarina 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0 0 0 8
Sub Total 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0 0 0 8
Total 1768
NB. Pendataan sampai 31 Desember 2015
Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas
I Denpasar sebagai salah satu Laboratorium penunjang dalam
pelaksanaan Tindakan Karantina memiliki ruang lingkup pengujian
di bidang Organisme Pengganggu Tumbuhan atau Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina. Ruang lingkup pengujian
meliputi ;
1. Pengujian Serangga (Entomologi)
2. Pengujian Nematoda (Nematologi)
3. Pengujian Fungi (Mikologi)
4. Pengujian Virus (pada tanaman)
5. Pengujian Bakteri (pada tanaman)
Laporan Tahunan TA. 2015 113
6. Pengujian Biomolekuler
1. Pengujian Serangga (Entomologi)
Pengujian Serangga yang dilakukan di Laboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :
Pemeriksaan Langsung
Rearing
PCR
Pengujian dilakukan terhadap hama terutama hama
gudang (stored pest) dan lalat buah. Hasil pengujian yang pernah
dilakukan oleh Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I
Denpasar antara lain :Hypothenemus hampei, Lasioderma
serricorne, Tribolium castaneum, Tribolium confusum, R
Bactrocera carambolae, Bactrocera tau, Bactrocera papayae,
Bactrocera dorsalis complex, Bactrocera umbrosa, Bactrocera
cucurbitae, Bactrocera caudata, Bactrocera occipitalis, Bactrocera
bryoniae, Bactrocera musae, dll
Pengujian identifikasi serangga dengan metode PCR yang telah
dilakukan Laboratorium BKP kelas I Denpasar adalah Bactrocera
spp.
2. Pengujian Nematoda
Laporan Tahunan TA. 2015 114
Pengujian Nematoda yang dilakukan diLaboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :
Pemeriksaan langsung
Filtrasi (saringan bertingkat) / Maserasi
Corong Bearman
Pengujian dilakukan terhadap nematoda parasit. Hasil pengujian
yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar antara lain : Rhadopolus similis, Meloidogyne,
Pratylenchus, Rotylenchus, Bursapylenchus, dll
3. Pengujian Fungi (Mikologi)
Pengujian Fungi parasit pada tanaman yang dilakukan
diLaboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar
menggunakan metode :
Pemeriksaan langsung
Metode Pencucian
Metode Cawan Agar / PDA / NA
Metode Bloter Test
Pengujian dilakukan terhadap fungi parasit pada tanaman. Hasil
pengujian yang pernah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar antara lain : Helmitosporium solani, Verticillium
dahliae, Nectria, Drescelera, Alternaria, Culvularia, Fusarium, dll
4. Pengujian Virus
Laporan Tahunan TA. 2015 115
Pengujian virus yang dilakukan diLaboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :
DAS ELISA
TAS ELLISA
RT PCR (Reverse Transcription PCR)
Pengujian dilakukan terhadap virus pada tanaman.
Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina
Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain
1. Turnip Mosaic Virus (TuMV),
2. Grapevein Leafroll associated Virus (GLRaV) 1
3. GLRaV 2
4. GLRaV 3
5. GLRaV 5
6. GLRaV 7
7. Grapevein Fanleaf Virus (GFLV)
8. Arabis Mosaic Virus (ArMV)
9. Strawberry Latent Ringspot Virus (SLRSV)
10. Carnation Ringspot Virus (CRSV).
11. Tomato Ringspot Virus (ToRSV)
12. Prunus Necrotic Ringspot Virus (PNRSV)
13. Papaya RingSpot Virus (PRSV)
14. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)
15. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)
Laporan Tahunan TA. 2015 116
Pengujian virus dengan metode PCR yang telah dilakukan
Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain:
1. GLRaV 3
2. TUMV
3. Papaya RingSpot Virus (PRSV)
4. Tomato Chlorosis Virus (ToCV)
5. Tomato Infectious Chlorosis Virus (TICV)
5. Pengujian Bakteri
Pengujian bakteri yang dilakukan diLaboratorium Karantina
Tumbuhan BKP Kelas I Denpasar menggunakan metode :
DAS ELISA
Indirect ELLISA
Pewarna Gram
Medium Selektif
PCR
Pengujian dilakukan terhadap bakteri pada tanaman.
Pengujian yang pernah dilakukan oleh Laboratorium Karantina
Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar antara lain
1. Pseudomonas syringae pv syringae
2. Pseudomonas syringae pv lachryman
3. Clavibacter michiganensis supsp michiganensis
4. Xanthomonas axonopodis pv. Dieffenbachiae
5. Pantoea stewartii subsp stewartii
Laporan Tahunan TA. 2015 117
6. Peronoschlerospora shorgii
7. Erwinia cartovora subsp atroseptica.
Pengujian bakteri dengan metode PCR yang telah dilakukan
Laboratorium BKP kelas I Denpasar antara lain:
1. Pantoea stewartii subsp stewartii
2. Clavibacter michiganensis subsp michiganensis
3. Pseudomonas syringae pv syringae
4. Pseudomonas syringae pv lachryman
5. Xanthomonas axonopodis
Tabel 102. Ruang lingkup pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan
No
TAHUN
RUANG LINGKUP PENGUJIAN
Entomologi Nematologi Mikologi Virologi Bakteriologi Gulma Akarologi Biomolekuler
1
2014 1.DI 2.R
1.DI 2.F/M 3.CB
1. DI 2.BT 3. MCA/ PDA 4. MP
1. Di-ELISA
2. TAS ELISA GLRaV
3. PCR 4. RT
PCR
1. D-ELISA
2. Indirect ELISA
3. PCR 4. RT
PCR
1. Physica
l Purity
Testing
5. PCR 6. RT PCR
2 2015 Sda 3.PCR
Sda 4.PCR
sda Sda Sda sda 1. DI Sda 3. Sekuen
4.Nested PCR
3 2016 Sda sda 5. Scaning Mikroskop Electron
sda 5. Scaning Mikroskop Electron
Sda sda 5.Nested PCR
sda sda Sda 5. Bank Kontrol
Positif DNA
4 2017 Sda Sda Sda Sda Sda sda sda Sda 6. Real Time
PCR
Laporan Tahunan TA. 2015 118
5 2018 Sda 4. Koleksi serangga hidup
Sda Sda 5. Real Time PCR
Sda sda sda Sda
6 2019 Sda sda Sda Sda 6.Real Time PCR
sda sda Sda 7. Sekuen
DNA
3.3. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN
Dalam upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran peraturan
perundang-undangan dibidang karantina hewan, tumbuhan dan
kemanan hayati, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terus
berupaya menjalin koordinasi dan kerja sama yang lebih intensif
guna meningkatkan kegiatan pengawasan dan penanganan
pelanggaran dilapangan bersama intansi terkait, untuk mencegah
secara dini terjadinya tindak pidana di bidang karantina, khususnya
dipelabuhan-pelabuhan pemasukan dan pengeluaran yang sudah
ditetapkan. Untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya tindak
pidana pelanggaran peraturan dibidang karantina, dilakukan strategi
3 Pilar Kewasdakan yaitu kegiatan pre-emptif, kegiatan preventif dan
kegiatan represif/penegakan hukum. Tindakan pre-emptip adalah
upaya yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman serta membina kesadaaran masyarakat agar mematuhi
dan mentaati peraturan perundangan dibidang karantina, dengan
cara melaksaanakan sosialisasi, penyebarluasan informasi, pameran
hasil hasil pembangunan, forum komunikasi dan lain lain. Tindakan
Laporan Tahunan TA. 2015 119
preventif adalah upaya petugas untuk mencegah atau mediadakan
kesempatan masyarakat untuk melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundangan dibidang karantina, dengan cara melakukan
kegiatan intelijen terbatas dan melaksanakan patroli lalu lintas media
pembawa HPHK dan OPTK pada pelabuhan pelabuhan pemasukan
dan pengeluaran yang sudah ditetapkan maupun yang belum
ditetapkan.
Tindakan represif adalah tindakan penegakan hukum yang
dilakukan oleh PPNS untuk melakukan penyidikan terhadap dugaan
adanya tindak pidana dibidang karantina hewan, karantina tumbuhan
dan pengawasan keamanan hayati. Pelaksanaan tugas tugas
Kewasdakan dan penanganan kasus-kasus pelanggaran peraturan
perundangan dibidang karantina ditangani oleh sumber daya
manusia (SDM) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, yang
terdiri dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil/PPNS sebanyak 14
(empat belas) orang, Polisi Khusus Karantina/Polsus sebanyak 2
(dua) orang dan petugas Intelijen Karantina sebanyak 6 (enam)
orang (data personil, terlampir 4).
3.3.1. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina
Tumbuhan
Untuk dapat melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi
Karantina Pertanian diantaranya adalah pelaksanaan operasional
tindakan karantina dalam upaya pencegahan masuk dan
Laporan Tahunan TA. 2015 120
tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan karantina ke dalam
wilayah RI, khususnya ke pulau Bali, Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar telah melakukan tindakan karantina berupa
tindakan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
pembebasan terhadap media pembawa organisme pengganggu
tumbuhan karantina termasuk juga tindakan penahanan, penolakan
dan pemusnahan terhadap media pembawa organisme pengganggu
tumbuhan yang tidak memenuhi persyaratan karantina tumbuhan,
yakni tidak dilengkapi dokumen Phytosaniotary Certificate dari
negara asal dan Surat Izin Pemasukan dari Menteri Pertanian dan
atau ditemukan membawa organisme pengganggu tumbuhan
karantina.
Pada tahun anggaran 2015 telah dilakukan tindakan
penahanan atau penangkapan dengan frekuensi sebanyak 48
(empat puluh delapan) kali dengan rincian 26 (dua puluh enam) kali
berasal dari China berupa bibit tanaman hias, bibit sayuran, benih
padi, akar tanaman, jamur kering dan bibit rumput gelagah, 3 (tiga)
kali dari Thailand berupa bibit kelapa, bibit rempah dan bibit bunga
gemitir, 4 (empat) kali dari Inggris berupa bibit tanaman, 2 (dua) kali
dari Australia berupa cabe kering dan tanaman hias, 2 (dua) kali dari
Jepang berupa benih padi dan tanaman hidup, 2 (dua) kali dari USA
berupa benih tanaman hias, 1 kali dari Singapore berupa bibit
sayuran, 1 kali dari Jerman berupa bibit tanaman, 1 kali dari Prancis
berupa bibit tanaman hias, 1 kali dari Turki berupa bibit tanaman, 1
Laporan Tahunan TA. 2015 121
kali dari Vietnam berupa benih sayuran, 1 kali dari Ghana berupa
kayu kering dan 1 kali dari India berupa beras dan bumbu rempah.
Setelah dilakukan penahanan selama 14 hari, pemilik tidak
juga dapat melengkapi dokumen persyaratan importasi, maka
komoditi tersebut dilakukan tindakan penolakan. Karena selama 14
hari setelah penolakan, pemilik tidak dapat mengirimkan kembali
komoditi tersebut ke negara asalnya maka terhadap komoditi
tersebut dilakukan pemusnahan.
Pada tahun 2015, tindakan karantina pemusnahan terhadap
media pembawa OPTK yang berasal dari luar negeri telah dilakukan
sebanyak 46 (empat pulu enam) kali. Terhadap komoditi bibit bunga
gemitir asal Thailand dan benih rumput gelagah asal China belum
dimusnahkan masih menunggu konfirmasi pemilik dapat tidaknya
ditolak ke negara asalnya.
Tindakan Penahanan, penolakan dan pemusnahan yang
dilakukan terhadap media pembawa tersebut adalah disebabkan
karena tidak dipenuhinya persyaratan karantina impor yaitu tidak
dilengkapi Phytosanitary Certificate (PC) negara asal dan Surat Izin
Pemasukan dari Menteri Pertanian. Adapun data tindakan karantina
penahanan, penolakan dan pemusnahan yang dilakukan terhadap
komoditas karantina tumbuhan dapat dilihat dalam tabel ( lampiran
4).
Tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan pada
tahun 2015 nampaknya mempunyai trand meningkat dibandingkan
Laporan Tahunan TA. 2015 122
pada tahun 2014. Ini mungkin disebabkan karena kurangnya
pemahaman masyarakat tentang persyaratan impor bagi komoditas
wajib periksa karantina tumbuhan.
3.3.2. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina
Hewan
Tujuan dari pelaksanaan tindakan karantina pertanian adalah
melindungi Sumber daya alam hayati dari ancaman masuk dan
menyebarnya hama dan penyakit hewan karantina, organisme
pengganggut tumbuhan karantina dari luar negeri atau dari area lain
didalam wilayah negara Republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan
itu maka setiap komoditi pertanian baik hewan beserta produknya
maupun tumbuhan beserta produknya yang dilalulintaskan baik
masuk maupun keluar, harus mendapatkan tindakan karantina.
Tindakan karantina tersebut meliputi pemeriksaan, pengasingan,
pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan
pembebasan.
Tindakan pemeriksaan meliputi pemeriksaan dokumen dan
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dokumen meliputi pemeriksaan
dokumen yang dipersyaratkan baik dari daerah asal maupun dari
daerah tujuan. Khusus untuk pengeluaran maupun pemasukan
komoditi karantina hewan dari dan ke Propinsi Bali, persyaratan
dokumen harus dilengkapi dengan Rekomendasi pemasukan
maupun pengeluaran dari Dinas/Instansi terkait yang berwenang.
Laporan Tahunan TA. 2015 123
Untuk melindungi Sumber Daya Alam Hayati pulau Bali dari
ancaman masuk dan tersebarnya penyakit hewan menular dan
organisme pengganggu tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar melaksanakan operasional tindakan karantina mengacu
pada amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah No. 82
tahun 2000 tentang Karantina Hewan, Peraturan Pemerintah No. 14
tahun 2002, tentang Karantina Tumbuhan dan ketentuan lainnya
yang mengatur tentang perkarantinaan hewan dan tumbuhan.
Sehubungan dengan penetapan provinsi Bali di tahun 2008 sebagai
Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies) yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
1696/Kpts/PD.610/12/2008, pemerintah melarang pengeluaran,
pemasukan atau transit media pembawa penyakit anjing gila (rabies)
dari dan ke kawasan karantina rabies berupa anjing, kucing, kera
dan hewan sebangsanya, bahan asal hewan HPR dari/ke provinsi
Bali. Adanya pemberlakuan ketentuan Peraturan Gubernur Bali No.
44 tahun 2005 oleh pemerintah daerah Bali yang melarang untuk
sementara waktu pemasukan atau transit unggas dewasa ke provinsi
Bali.
Untuk mengamankan pulau Bali dari ancaman masuk dan
menyebarnya HPHK ke provinsi Bali, Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar berupaya melakukan pengawasan lalu lintas
komoditi karantina hewan secara maksimal di tempat tempat
Laporan Tahunan TA. 2015 124
pemasukan dan pengeluaran yang sudah ditetapkan dan melakukan
kegiatan pengumpulan informasi lalu lintas media pembawa pada
pelabuhan-pelabuhan yang belum ditetapkan. Untuk
mengoptimalkan pengawasan di pelabuhan, dilakukan koordinasi
pengawasan bersama dengan instansi terkait yang ada di pelabuhan
dan untuk pelaksanaan pengawasan di tempat tempat lain
dikoordinasikan dengan aparat kepolisian dan aparat daerah
setempat. Pengawasan terhadap lalu lintas HPR dan unggas
dewasa lebih ditekankan karena sampai saat ini pulau Bali masih
berstatus sebagai Kawasan Karantina Penyakit Anjing Gila (Rabies)
dengan kasus gigitan yang semakin meningkat dan daerah endemis
Avian Influenza atau penyakit Flu Burung, yang mana kedua
penyakit tersebut adalah bersifat Zoonosis, yang artinya dapat
menular dari hewan ke manusia dan dapat menyebabkan kematian.
Selama Tahun Anggaran 2015, Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar telah memberikan tindakan terhadap setiap
pelanggaran ketentuan peraturan di bidang karantina hewan dengan
melakukan tindakan penahanan, penolakan, pemusnahan bahkan
sampai kepada tindakan represif atau penegakan hukum. Tindakan
penahanan dilakukan sebanyak 69 (enam puluh sembilan) kali,
tindakan penolakan sebanyak 24 (dua puluh empat) kali dan
tindakan pemusnahan sebanyak 41 (empat puluh satu) kali (data
terlampir)
Laporan Tahunan TA. 2015 125
Jika disandingkan dengan data pelanggaran tahun yang lalu,
tampaknya data pelanggaran tahun ini menunjukkan trend
peningkatan. Hal ini mungkin disebabkan karena masyarakat
tertentu masih tidak paham dengan tugas dan tujuan pelaksanaan
tindakan karantina dan berlaksana tidak sesuai peraturan
perundangan karantina pertanian. Kalau hal ini berlangsung terus
menerus, maka kemungkinan terjadi ancaman masuknya hama dan
penyakit hewan karantina yang merusak kelestarian sumber daya
alam hayati provinsi Bali.
3.3.3. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina.
Pada tahun 2015, Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar bekerja sama dengan pihak kepolisian Polres Jembrana
sudah melakukan kegiatan penindakan terhadap kasus
pelanggaran ketentuan dan peraturan perundangan karantina
dengan melakukan penyidikan atas kasus tindak pidana dibidang
karantina hewan diantaranya adalah:
1. Kasus pemasukan 400 (empat ratus) ekor ayam jago, 3 (tiga)
keranjang plastik burung berbagai jenis dan 1 (satu) ekor kucing
ras secara ilegas dari Jember Jawa Timur ke wilayah Provinsi
Bali melalui pelabuhan Gilimanuk yang tertangkap di wilayah
hukum Polres Jembrana dengan tersangka sdr. Solechudin,
pekerjaan sopir yang beralamat di Jember Jawa Timur.
Terdakwa dijatuhi hukuman penjara selama 6 bulan dengan
Laporan Tahunan TA. 2015 126
masa percobaab 1 tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah) subsider pidana kurungan selama 2 (dua)
bulan, sesuai dengan petikan putusan pidana Pengadilan
Negeri Negara nomor : 177/Pid.Sus/2015/PN.Nga. tertanggal 21
Desember 2015.
2. Kasus dengan sengaja membawa hewan berupa 3 (tiga) ekor
anjing jenis Belgium Malanois dan 2 (dua) ekor anjing jenis
Doberman dari Surabaya Jawa Timur ke Provinsi Bali tanpa
dilengkapi sertifikat kesehatan hewan dari daerah asal yang
dibawa sdr. Lucky Lee J. Tahuttu bertempat tinggal di Gianyar
Bali. Majelis Hakim menjatuhkan pidana terhadap terdakwa
dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dengan masa
percobaan selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan ketentuan bila denda tidak
dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga)
bulan, sesuai dengan petikan putusan pidana Pengadilan
Negeri Negara nomor : 151/Pid.Sus/2015/PN.Nga, tanggal 27
Oktober 2015.
Maksud dan tujuan dari dilakukannya kegiatan
penegakan hukum tersebut adalah untuk memberikan efek jera
kepada oknum yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundangan di bidang karantina dan untuk dapat
diketahui oleh khalayak ramai sehingga selanjutnya semua
masyarakat yang mengatahuinya tidak akan berani melakukan
Laporan Tahunan TA. 2015 127
pelanggaran di bidang karantina untuk seterusnya mengikuti
ketentuan dan prosedur karantina yang berlaku.
3.4. KEGIATAN OPERASIONAL LAINNYA
Kegiatan operasional lainnya yang dilaksanakan Balai Karantina
Pertanian kelas I Denpasar selama tahun 2015 adalah kegiatan yang
sumber dana dari DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
TA 2015 seperti :
3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training
Karantina Hewan
Dengan semakin meningkatkanya kemajuan teknologi
dibidang komunikasi dan transpotasi serta dalam menghadapi era
perdagangan bebas, karantina sebagai benteng terdepan akan
menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks. Sehubungan
dengan itu, pemeriksaan laboratorium mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pelayanan diagnosis penyakit pada hewan
maupun perlindungan keamanan pangan segar asal hewan. Untuk
mengantisipasi kondisi tersebut diatas, karantina hewan harus
mengimbangi dengan kesiapan dan kemampuan infrastruktur
teknisnya, khususnya laboratorium karantina pertanian dan
keamanan hayati hewani dan nabati.
Laporan Tahunan TA. 2015 128
Agar pelayanan kepada pengguna jasa dan masyarakat luas
berjalan optimal serta hasilnya akurat, teliti dan dapat dipercaya,
maka laboratorium harus ditunjang dengan sarana yang memadai
serta petugas dan sumber daya manusia yang handal dan
professional. Kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan tidak
hanya terbatas pada kemampuan dasar tetapi juga pengetahuan
manajemen laboratorium sehingga hasil pengujian laboratorium
akurat dan memuaskan pengguna jasa sehingga laboratorium
dapat dakui secara nasional dan international karena telah sesuai
dengan ISO 17025:2008
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar mengadakan In House Training
sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang
handal dan professional. Serta dalam menghadapi persiapan
pelaksanaan uji profesiensi yang selanjutnya untuk pengajuan
proses akreditasi laboratorium sebagai upaya peningkatan
kompetensi sumber daya manusia / petugas laboratorium.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In
House Training ini adalah :
1. Untuk mendapatkan teori-teori yang baru dalam pemeriksaan
laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.
Laporan Tahunan TA. 2015 129
2. Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian / kompetensi
petugas Karantina Pertanian dalam pemeriksaan laboratorium
pada media pembawa HPHK.
3. Peningkatan kemampuan uji diagnostic HPHK sebagai
pendukung pelaksanaan tindakan karantina.
4. Diharapkan para peserta dapat mentransfer materi In
Housetraining tersebut kepada petugas karantina yang lain.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In
Housetraining ini adalah :
1. Terwujudnya kualitas sumber daya manusia Karantina
Pertanian yang ahli dan terampil dalam melaksanakan tugas
dan fungsi pokoknya.
2. Meningkatnya kualitas karantina pertanian dan keamanan
hayati.
Pelaksanaan kegiatan In Housetraining ini dilakukan dengan
metode :
1. Tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan Tanya
jawab.
2. Praktek di laboratorium
Kegiatan ini dipandu oleh expert yang berasal dari FKH IPB
Bogor, BBPOM Denpasar dan FKH Universitas Udayana
Denpasar.
Laporan Tahunan TA. 2015 130
Pelaksanaan kegiatan In Housetraining ini diadakan di
Ruang Pertemuan dan Laboratorium Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar pada tanggal 15 s/d 17 September 2015.
Materi yang diberikan kepada peserta In Housetraining
adalah meteri yang ada kaitannya dengan ruang lingkup pengujian
yang akan di akreditasi di masing-masing bagian laboratorium
terdiri dari Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner yang
berjumlah 35 orang. Acara Kunjungan ke lapangan dengan tujuan
untuk mempelajari teknik pengambilan contoh produk hewan yang
di lakukan di PT. Aroma Duta Rasa Prima dan PT. CIP Denpasar
Bali.
Pelaksanaan kegiatan inhousetraining untuk peningkatan
kapasitas tenaga fungsional tahun 2015 dapat disimpulkan:
1. Peserta mendapatkan pengetahuan baru tentang
pemeriksaan laboratorium yang sangat berguna untuk
pengujian dalam pelaksanaan tindakan karantina.
2. Ketrampilan peserta dalam pengujian laboratorium
meningkat, dengan adanya teori dan praktek dalam inhouse
training.
3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional / Inhouse Training
Karantina Tumbuhan
Kompetensi teknis merupakan salah satu kompetensi yang
harus dimiliki oleh para penguji maupun tenaga fungsional POPT.
Laporan Tahunan TA. 2015 131
Kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan penguji dalam
rangka pengujian, jaminan mutu hasil pengujian maupun unjuk
kerja laboratorium sesuai dengan ISO 17025:2008. Penguji secara
spesifik harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian
serta melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil uji jika
ditemukan ketidaksesuaian uji. Penjabaran pengembangan
kemampuan uji yang ada pada silabus pendidikan tersebut
diwujudkan dengan suatu pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan kompetensi teknik tenaga fungsional POPT yaitu
Inhouse Training. Hal ini sejalan dengan Panduan Mutu BKP
Kelas I Denpasar PM 5.2 Point 5.2.2 Program pendidikan dan
pelatihan; dokumen prosedur DP 21 Prosedur Pelaksanaan
Program Pendidikan dan Pelatihan serta mempertimbangkan
DIPA BKP Kelas I Denpasar.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan In
House Training ini adalah :
1. Mendapatkan teori dan teknis yang baru dalam pemeriksaan
laboratorium bagi petugas Karantina Pertanian.
2. Meningkatkan keterampilan dan keahlian / kompetensi
petugas Karantina Pertanian dalam pemeriksaan
laboratorium pada media pembawa OPTK, sehingga hasil
pemeriksaan tersebut akurat, efektif dan efesien serta dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah sebagai pendukung
pelaksanaan tindakan karantina.
Laporan Tahunan TA. 2015 132
Peserta dapat mentransfer materi Inhouse training tersebut kepada
petugas karantina yang lain.
Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini diadakan di Ruang
pertemuan dan laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar, kegiatan inhouse dibagi menjadi dua
kegiatan yaitu bagian pertama adalah identifikasi serangga gudang
Araecerus fasciculatus, Hipotenemus hampeii, Sitophillus oryzae,
Tribolium sp, Rhizopertha dominica, Trogoderma granarium pada
tanggal 3 – 4 Juni 2015 dan bagian kedua adalah Kloning DNA
Bactrocera bryoniae dan B. occipitalis secara biomolekuler pada
tanggal 27 – 28 oktober 2015.
Pelaksanaan kegiatan Inhouse training ini dilakukan dengan
metode tatap muka dalam bentuk presentasi, diskusi dan tanya
jawab dilanjutkan dengan praktek di laboratorium. Adapun
pemberian teori dan praktek dipandu oleh ahli yang berasal dari
Institut Pertanian Bogor dan Universitas Udayana Bali. Materi yang
diberikan pada Inhouse training adalah identifikasi serangga
gudang Araecerus fasciculatus, Hipotenemus hampeii, Sitophillus
oryzae, Tribolium sp, Rhizopertha dominica, Trogoderma granarium
oleh dan Kloning DNA Bactrocera bryoniae dan B. occipitalis
secara biomolekuler oleh I Putu Sudiarta,SP, M.Si,Ph.D.
Pada pelaksanaan kegiatan inhousetraining peningkatan
kapasitas tenaga fungsional ini ada beberapa hambatan, yaitu :
Laporan Tahunan TA. 2015 133
1. Penyesuaian jadwal Inhouse training dengan jadwal kegiatan
narasumber. Komunikasi dengan narasumber telah
dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan Inhouse training.
Namun ditemukan kesulitan untuk penyesuaian jadwal dari
kedua narasumber yang berasal dari dua universitas yang
berbeda. Solusi yang dilakukan adalah dengan membagi
kegiatan inhouse training menjadi dua kegiatan sesuai
dengan waktu yang telah disepakati oleh masing-masing
narasumber.
2. Keterlambatan pemesanan bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum Kloning. Pemesanan bahan cloning dilakukan
setelah konsultasi dengan pembimbing. Penentuan bahan
juga menunggu urutan DNA yang akan dikloning yang
disekuensing di Laboratorium rujukan oleh pembimbing.
3.4.3. Sosialisasi Peraturan Perundangan Karantina Pertanian Tahun
2015
Dalam era globalisasi arus perdagangan dunia semakin tidak
terbendung yang diikuti dengan meningkatnya arus lalu lintas
komoditas pertanian dan produknya, antara lain lalu lintas hewan
dan produk hewan, lalu lintas tanaman dan produknya menuntut
kesiapan Karantina Pertanian, sebagai pertahanan pertama dalam
melindungi dan melestarikan sumber daya hayati hewani dan
nabati dari ancaman Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Laporan Tahunan TA. 2015 134
ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)
yang sangat berpengaruh terhadap potensi produksi dan
produktivitas komoditi peternakan dan tanaman pangan, terutama
saat ini yang berkaitan dengan penyakit Avian Influenza dan Rabies
juga penyakit pada Tanaman.
Tindakan pemeriksaan dan pengawasan secara ketat
terhadap komoditi karantina hewan dan tumbuhan yang masuk
dan keluar Bali telah dilakukan oleh Petugas Karantina Pertanian di
pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran. Dengan pelaksanaan
tindakan tersebut diharapkan mampu mempercepat proses
terbebasnya Bali dari penyakit hewan menular dan organisme
pengganggu tumbuhan serta tidak terjadi pemasukan dan
pengeluaran hewan dan tumbuhan serta produknya secara illegal.
Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar melaksanakan kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian
Tahun 2015. Sosialisasi dilaksanakan sebanyak 4 kali yaitu :
3.4.3.1. Sosialisasi Karantina Pertanian tanggal 20 Januari 2015 di
Ruang Pertemuan Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan, memberikan
informasi dan pemahaman kepada masyarakat (mahasiswa)
tentang penguatan peran karantina melalui inovasi pelayanan
public dan penguatan operasional laboratorium serta menjalin
Laporan Tahunan TA. 2015 135
kerjasama yang baik dengan instansi terkait dan perguruan tinggi
dalam upaya pencegahan penyebaran HPHK/OPTK.
Peserta berasal dari mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Brawijaya, Malang sebanyak 14 orang
Setelah pelaksanaan kegiatan ini maka :
- Masyarakat khususnya kalangan mahasiswa FKH Universitas
Brawijaya Malang telah mengetahui dan memahami tentang
pelayanan Publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
- Mengetahui dan memahami informasi tentang Perkarantinaan
sehingga nantinya dapat ikut berpartisipasi dalam upaya
pencegahan penyebaran organism pengganggu tumbuhan dan
hama penyakit hewan karantina.
3.4.3.2. Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan Bakti
Karantina Pertanian
Badan Karantina Pertanian saat ini didukung SDM,
infrastruktur, kelembagaan dan perangkat hukum dalam
menjalankan amanah UU No. 16/1992 yakni melaksanakan
perlindungan dan fasilitasi perdagangan global produk pertanian
sehingga mengantarkan lembaga ini sebagai supporting institution
yang strategis. Dukungan Stake-holders yang terdiri atas
masyarakat pemegang kebijakan (baik unsur eksekutif, legislatif dan
yudikatif), akademisi, pers, penggguna jasa/dunia usaha dan
Laporan Tahunan TA. 2015 136
masyarakat umum sebagai komponen yang sangat penting dalam
upaya perlindungan kekayaan alam hayati serta meningkatkan
akselerasi ekspor produk pertanian.
Penyelenggaraan Bulan Bakti Karantina Pertanian adalah
sebuah momentum public awareness untuk mengerahkan,
mendorong serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya
perlindungan kekayaan alam hayati. Tema Bulan Bakti Karantina
Pertanian yang ke 138 tahun 2015 adalah “Perkuat Cegah-Tangkal
OPTK/HPHK Mendukung UPSUS Peningkatan Produksi
Pangan”. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
melaksanakan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan
Bakti Karantina Pertanian yang ke 138 Tahun 2015.
Kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan
Bakti Karantina Pertanian yang ke 138 bertujuan untuk
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang
Perkarantinaan
2. Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang
Karantina Pertanian
Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka Bulan Bakti
Karantina Pertanian yang ke 138 dilaksanakan pada tanggal 9 Juni
2015 dan 5 Juli 2015.
Pelaksanaan Sosialisasi Karantina Pertanian dalam rangka
Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke 138 adalah :
Laporan Tahunan TA. 2015 137
1. Pembukaan Bulan Bakti Karantina Pertanian yang dihadiri
oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar, Darmawanita,
Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.
2. Penyerahan Quarantine Award kepada, instansi terkait,
penggunajasa karantina pertanian dan pegawai BKP Kelas I
Denpasar.
3. Senam Pagi yang diikuti oleh pegawai BKP Kelas I Denpasar,
Darmawanita, Penggunajasa, instansi terkait dan masyarakat.
4. Karantina Pertanian Peduli dengan kegiatan Donor Darah
yang bekerjasama dengan PMI Provinsi Bali
5. Media Campain / Kampanye media
6. Cosmo-Quarantine Ecofest dan Program Sapa Masyarakat
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
a. Tanggal 9 Juni 2015 di Halaman Kantor BKP Kelas I Denpasar.
Peserta yang hadir sebanyak 265 orang terdiri dari PNS BKP
Kelas I Denpasar, Darmawanita BKP Kelas I Denpasar,
Penggunajasa Karantina , Instansi terkait dan Mahasiswa FKH
UNUD. Sosialisasi Karantina Pertanian melalui kampanye
media dilakukan melalui media elektronik, promosi dengan
balon udara, umbul-umbul, spanduk, bener, t-shirt dan mug.
Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan ” Quarantine
Award” kepada :
Laporan Tahunan TA. 2015 138
1. Penggunajasa Karantina Pertanian dengan tingkat
kepatuhan yang baik dalam memenuhi prosedur
pelaksanaan tindakan karantina pertanian yaitu :
- PT. Bening Big Tree Farm
- UD. Bina Sarana Cipta
- CV. Megah Food Traiding
- PT. Bali Safari Marine Park
2. Pegawai BKP Kelas I Denpasar yang berdedikasi tinggi
dalam melaksanakan tugas perkarantinaan yaitu
- Drh. Putu Lisa Gita, MP
- Irsan Nuhantoro, Ssi
- I Ketut Suwendra
- Daryono
- I Gusti Ketut Sumertia
- I Made Arka
3. Quarantine Award dari Badan Karantina Pertania kepada
instansi terkait dan PPNS BKP Kelas I Denpasar juga
diserahkan oleh kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar kepada :
- Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar atas
partisipasinya dalam melakukan penegakan hukum
dibidang Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan
Hayati Sesuai UU No. 16 Tahun 1992
Laporan Tahunan TA. 2015 139
- Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Gilimanuk
atas partisipasinya dalam melakukan penyidikan
tindakan pidana dibidang perkarantinaan dan
pengawasan Keamanan Hayati sesuai UU No. 16 Tahun
1992
- Satuan Reskrim Polres Tabanan atas partisipasinya
melakukan penegakan hukum dibidang Perkarantinaan
dan Pengawasan Keamanan Hayati Sesuai UU No. 16
Tahun 1992.
- PPNS Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Drh. IGM Suastawa, MMA
Erfendi
I Made Nasiun, SH
Karantina Pertanian Peduli dengan Pelaksanaan Donor
Darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia
Provinsi Bali. Jumlah Peserta sebanyak 50 orang namun yang
dapat dilakukan pengambilan darah donor sebanyak 42
kantung. Untuk 8 orang peserta lainnya tidak dapat dilakukan
donor darah karena tidak memenuhi persyaratan donor.
b. Cosmo Cosmo-Quarantine Ecofest dan Program Sapa
Masyarakat dilaksanakan tanggal 5 Juli 2015 di Lapangan
Puputan Renon Denpasar. Peserta yang hadir sebanyak 150
orang. Kegiatan ini berupa fun walk bersama masyarakat
Laporan Tahunan TA. 2015 140
umum dan pegawai BKP Kelas I Denpasar dan pembagian
media campaign yang selanjutnya sosialisasi karantina
pertanian oleh Kepala Balai melalui acara Forum Bali Bebas
Bicara dengan memberikan informasi tentang perkarantinaan.
Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Gubernur Bali dan ibu
beserta staf.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini akan dapat
mensosialisasikan dan memberikan informasi kepada masyarakat
penggunajasa Karantina tentang pentingnya isu perlindungan
kekayaan alam hayati, meningkatkan dukungan dan partisipasi
masyarakat dalam isu perlindungan kekayaan alam hayati serta
membangun citra positif program Badan Karantina Pertanian.
Setelah pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina
Pertanian dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian yang ke
138 dapat disimpulkan :
1. Peraturan Perkarantinaan telah dipahami oleh penggunajasa
karantina dan instansi terkait.
2. Masyarakat Umum telah mengetahui dan memahami tentang
Karantina Pertanian.
3.4.3.3. Sosialisasi Karantina Pertanian di Padang Bai
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian tahun
2015 ini bertujuan :
Laporan Tahunan TA. 2015 141
- Memberikan pemahaman tentang dampak penyakit hewan menular
Rabies dan memberikan pemahaman tentang penyelenggaraan
fungsi Karantina Pertanian serta Penerapan Kawasan Karantina
Rabies di Provinsi Bali.
- Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam upaya
pencegahan penyebaran penyakit hewan menular khususnya
Rabies dan organisme pengganggu tumbuhan.
- Membangun partisipasi aktif masyarakat untuk ikut di dalam
pengawasan dini terhadap penyebaran penyakit hewan menular
khususnya Rabies dan organisme pengganggu tumbuhan.
- Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam
rangka mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan menular
khususnya Rabies dan organisme pengganggu tumbuhan ke Bali.
Kegiatan Sosialisasi Karantina Pertanian Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2015, dilaksanakan di Wantilan
Pura Silayukti, Desa Padang Bai, Kecamatan Manggis, Kabupaten
Karangasem, pada hari Senin tanggal 30 Nopember 2015.
Materi yang diberikan kepada peserta Sosialisasi Karantina
Pertanian Tahun 2015 adalah :
1. Sosialisasi Karantina Pertanian dalam mendukung upaya
penanggulangan Penyakit Anjing Gila (Rabies) di Provinsi Bali. Oleh
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
2. Situasi Kasus Penyakit Anjing Gila (Rabies) di Provinsi Bali. Oleh
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.
Laporan Tahunan TA. 2015 142
3. Budaya Pemeliharaan Anjing dan Penyakit Anjing Gila (Rabies) di
Bali. Oleh Fakultas Kedekteran Hewan Universitas Udayana.
Peserta Sosialisasi Karantina Pertanian sebanyak 100 orang.
Sebagai narasumber dalam pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Karantina
Pertanian Tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
adalah sebagai berikut :
1. Ir. I Putu Sumantra, A.App.Sc. (Kepala Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Bali).
2. Drh. Putu Gede Widiarsa Putra, Msi (Ka. Seksi Hewan BKP Kls I
Denpasar)
3. Dr.Drh. I Wayan Sudira, M.Si ( Dosen Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana ).
Setelah dilaksanakan Kegiatan Sosialisasi Karantina
Pertanian Tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Masyarakat dan Pengguna jasa telah memahamai tentang
Karantina Pertanian dan bahaya penyakit hewan menular serta
organisme pengganggu tumbuhan.
2. Meningkatnya Koordinasi yang sinergis antara instansi
terkait/lembaga pemerintah maupun swasta dan masyarakat
untuk mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
karantina pertanian, penyelenggaraan fungsi kesehatan hewan
dan penanggulangan Rabies di Provinsi Bali.
Laporan Tahunan TA. 2015 143
3.4.3.4. Sosialisasi Karantina Pertanian terkait dengan ISPM 15
Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan dapat
dilakukan oleh Pihak Ketiga di bawah pengawasan petugas
Karantina Tumbuhan sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor : 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan pasal 72
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor :
271/KPTS/HK.310/4/2006 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pelaksanaan Tindakan Karantia Tumbuhan Tertentu oleh Pihak
Ketiga. Tindakan Karantina Tumbuhan yang dapat dilakukan
oleh pihak ketiga, yaitu pemeriksaan fisik, pengasingan,
pengamatan, perlakuan dan/atau pemusnahan.
Badan Karantina Pertanian melalui program Skim Audit
Badan Karantina Pertanian (SAB), telah melakukan registrasi
pihak ketiga sebagai pelaksana tindakan Perlakuan berdasarkan
pedoman registrasi yang ditetapkan oleh Badan Karantina
Pertanian. Pihak ketiga yang diregistrasi adalah Perusahaan
Fumigasi untuk melakukan fumigasi dan Perusahaan Kemasan
Kayu untuk melakukan marking kemasan kayu sesuai standar
ISPM#15 dengan perlakuan Methyl Bromide (MB) atau Heat
Treatment (HT).
Pengelolaan SAB untuk memastikan proses registrasi dan
pelaksanaan tindakan karantina oleh pihak ketiga dilakukan
sesuai standar dan ketentuan yang telah ditetapkan, maka
Kepala Badan Karantina Pertanian membentuk Sekretariat Skim
Laporan Tahunan TA. 2015 144
Audit Badan Karantia Pertanian sesuai dengan Keputusan
Kepala Badan Karantina Pertanian nomor :
1158/Kpts/OT.160/L/12/2014.
Salah satu unsur dari sekretariat SAB adalah Kordinator
Lapangan (KORLAP) yaitu Kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar. Korlap bertugas untuk melakukan pembinaan
kepada pihak ketiga agar tetap komitmen dan konsisten didalam
menerapkan prosedur dan standar-standar dari SAB.
Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan dilakukan kegiatan
sosialisasi dengan tema “PENGUATAN KOMITMEN
PROVIDER FUMIGASI DAN ISPM#15 DALAM
IMPLEMENTASI STANDAR BARANTAN”
Tujuannya adalah agar pihak ketiga memahami dan
mengimplementasikan prosedur dan ketentuan standar yang
ditetapkan oleh Badan karantina pertanian, sehingga tidak terjadi
penolakan komoditi ekspor oleh Negara tujuan maupun
notification of non compliance (NNC) yang diterima oleh Badan
Karantina Pertanian.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Ruang Pertemuan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pada tanggal 3
Desember 2015. Peserta sosialisasi adalah pimpinan
perusahaan, manajer teknis dan manajer mutu perusahaan
fumigasi dan perusahaan kemasan kayu serta POPT Balai
Laporan Tahunan TA. 2015 145
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Narasumber yang
menyampaikan materi sosialisasi adalah :
a. Tim dari Sekretariat SAB yang dihadiri oleh Ir. Dwi Susilo, MP
dan Endang Syarifudin.
b. Ir. I Nyoman Arnawa Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Materi sosialisasi
a. Koordinasi Pelaksanaan SAB Di BKP Kelas I Denpasar oleh
Tim dari Sekretariat SAB Badan Karantina Pertanian (materi
terlampir)
b. Pelaksanaan SAB di BKP Kelasi I Denpasar oleh Ir. I Nyoman
Arnawa
Setelah pelaksanaan kegiatan ini maka dapat disimpulkan bahwa
Badan akan melakukan pembenahan / pembinaan SAB, antara lain
Revisipedomanregistrasi
Pengawasan / monitoring sesuai dengan ketentuan dan prosedur
yang ditetapkan
Setiap ada ketidak sesuaian di lapangan akan dicatat dan
dilaporkan ke SKIM Audit Barantan dan akan seger aditindak
lanjuti.
Tambahan kolom pada form FC akan dikomunikasikan dengan
pihak terkait
Laporan Tahunan TA. 2015 146
3.4.4. Pameran dalam rangka Penyebaran Informasi Karantina
Pertanian Tahun 2013
Pameran Pembangunan Provinsi Bali Tahun 2015
dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan HUT Proklamasi
Kemerdekaan RI ke 70 dan HUT Provinsi Bali ke 57. Hal ini
dimaksudkan sebagai upaya dan bentuk pertanggungjawaban
Pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan. Pameran Pembangunan adalah sebagai media
untuk menyampaikan dan menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat. Salah satu Instansi yang terlibat dalam Pameran
Pembangunan tersebut adalah Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar.
Peningkatan pemahaman terhadap karantina dapat
dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi / public awareness
kepada penggunajasa dan masyarakat. Pameran Pembangunan
merupakan media yang sangat akurat untuk menyampaikan dan
menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui peragaan
visual untuk dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas.
Disamping itu pameran pembangunan juga dapat dimanfaatkan
sebagai sarana hiburan dan pendidikan. Kegiatan ini diharapkan
dapat menjadi momentum kampanye public awareness
perkarantinaan yang dapat digunakan untuk mengarahkan,
mendorong dan menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaan
perkarantinaan melalui kegiatan yang berhasil dan berdaya guna.
Laporan Tahunan TA. 2015 147
Pada akhirnya diharapkan partisipasi dan dukungan masyarakat
dalam pelaksanaan mencegah-tangkal hama penyakit hewan
tumbuhan untuk perlindungan kekayaan alam hayati dan
perekonomian bangsa.
Pelaksanaan Pameran dalam rangka Penyebaran
Informasi Karantina Pertanian Tahun 2015 ini bertujuan untuk :
1. Memberikan informasi secara visual kepada masyarakat
terutama pihak-pihak yang terkait erat tentang tindakan karantina
pertanian.
2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tugas
pokok dan fungsi karantina dalam melindungi komoditi pertanian
dan produknya dari hama penyakit hewan dan organisme
pengganggu tumbuhan.
3. Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam
rangka perlindungan terhadap Sumber Daya Alam Hewani dan
Nabati di Indonesia
Kegiatan Pameran Pembangunan Tahun 2015 dilaksanakan
di Taman Budaya Art Centre, Denpasar, Bali. Pameran
berlangsung selama 10 (sepuluh) hari dari tanggal 14 – 23 Agustus
2015. Pembukaan pameran dilaksanakan pada hari Jumat tanggal
14 Agustus 2015 yang dibuka langsung oleh Bapak Gubernur Bali.
Acara penutupan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 23
Agustus 2015.
Laporan Tahunan TA. 2015 148
Adapun materi pameran pembangunan berupa Informasi
dalam bentuk pajangan seperti : Jenis komoditi wajib periksa
karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan beserta hasil / produk
olahannya, jenis koleksi Media Pembawa HPHK dan OPTK dan
foto-foto kegitan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Alur
Mekanisme Pelayanan Tindakan Karantina, Persyaratan Tindakan
Karantina Hewan dan Tumbuhan. Informasi dalam bentuk broser /
leflet, booklet dan buku antara lain Brosur/leaflet Persyaratan
Tindakan Karantina Pertanian dan Buku peraturan perundangan
karantina. Adapun hadiah/merchendaise berupa mug yang berisi
gambar logo karantina untuk diberikan kepada pengunjung setelah
mengisi kuisoiner yang disediakan.
Metode yang digunakan pada kegiatan pameran
pembangunan ini adalah dengan cara menyediakan satu unit stand
pameran dengan ukuran 4 m x 2 m. Pada stand tersebut
dipamerkan materi berupa brosur/ lefleat, buku peraturan
perundangan karantina, memajang contok – contoh komoditi
karantina baik karantina hewan maupun karantina tumbuhan,
koleksi Media Pembawa HPHK dan OPTK serta foto-foto kegitan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Pada kesempatan
tertentu dibagikan mug yang berlogo karantina terhadap
pengunjung yang dapat menjawab quisioner dengan benar tentang
karantina dan pemuteran film Rabies. Pada pameran tersebut
dipandu oleh 2 (dua) orang penjaga stand yang terdiri dari 1 (satu)
Laporan Tahunan TA. 2015 149
orang dari karantina hewan dan 1 (satu) orang dari karantina
tumbuhan. Penjaga stand akan menjelaskan dan memberikan
informasi secara lisan kepada pengunjung pameran.
Kegiatan pameran pembangunan Balai Karantina Pertanian
Kelas 1 Denpasar Tahun 2015 telah dilaksanakan dengan
perencanaan. Pelaksanaan Pameran Pembangunan dari segi
tempat, waktu, materi pameran, jadwal, dan pengadministrasian
telah terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan pameran pembangunan ini dapat memberikan
informasi secara visual kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesadaran dan pemahamam masyarakat akan
pentingnya peranan karantina pertanian untuk melindungi
masyarakat terhadap ancaman dari penularan Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan.Karantina (OPTK)
Antusias dari masyarakat untuk mengunjungi stand pameran
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar tinggi, baik dari
masyarakat umum, masyarakat pendidik maupun penggunajasa
karantina. Masyarakat berkeinginan untuk mengetahui tentang
karantina telah dapat dipenuhi dengan menyediakan brosur /
leaflet, buku peraturan perundangan karantina, penjelasan secara
lisan oleh petugas penjaga stand pameran dan pemajangan secara
fisik komoditi karantina pertanian, maupun koleksi media pembawa
Laporan Tahunan TA. 2015 150
hama dan penyakit hewan karantina serta organisme pengganggu
tumbuhan.
Pengunjung pameran juga telah mengisi kuisioner tentang
karantina yang sediakan oleh panitia. Kuisioner yang disebarkan
selama pameran terisi sebanyak 85 (delapan puluh lima) lembar.
Dari 85 kuisioner tersebut 80 % sudah mengetahui tentang
karantina, 79% sudah mengetahui warna seragam petugas
karantina pertanian, 82% sudah mengetahui salah satu komoditi
yang diperiksa di karantina hewan, 78 % sudah mengetahui
komoditi yang diperiksa karantina tumbuhan, 92% sudah
mengetahui cara pengiriman tanaman ke luar pulau Bali dan 87%
sudah mengetahui petugas karantina bisa ditemukan.
Dengan melihat prosentase hasil kuisioner berarti
masyarakat sudah banyak yang mengetahui tentang karantina
pertanian, komoditi wajib yang diperiksa di karantina pertanian
serta keberadaan petugas karantina. Melalui pameran
pembangunan ini penyebarluasan informasi tentang karantina
pertanian kepada masyarakat lebih mengena dan tepat sasaran
karena masyarakat mendapat penjelasan secara langsung tentang
karantina dari petugas penjaga stand.
Laporan Tahunan TA. 2015 151
3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina di
Provinsi Bali
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 22/Permentan.OT.140/ 4/2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian bahwa salah satu
fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah
Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina.
Fungsi tersebut dilaksanakan dengan melakukan pengamatan
status dan situasi HPHK. Pengamatan satus dan situasi HPHK
dilakukan secara tidak langsung dengan memperoleh informasi dari
instansi berwenang yaitu BBVet dan Dinas yang membidangi
kesehatan hewan.
Pengamatan terhadap situasi HPHK dapat dilakukan melalui
dua cara yaitu secara langsung dan atau secara tidak langsung.
Pengamatan secara langsung dilakukan ditempat pemasukan,
tempat pengeluaran, instalasi karantina, tempat transit dan diatas
alat angkut. Pengamatan secara tidak langsung dilakukan ditempat
lainnya dengan melibatkan atau memperoleh informasi dari pihak
yang berwenang dalam kegiatan tersebut. Informasi status dan
situasi HPHK yang telah diperoleh selanjutnya diverifikasi dan
dikompilasi dalam bentuk Peta Status dan Situasi HPHK. Dengan
adanya peta status dan situasi HPHK di Indonesia maka kebijakan
pencegahan penyebaran HPHK di dalam wilayah RI diharapkan
akan menjadi optimal.
Laporan Tahunan TA. 2015 152
Sesuai dengan surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.
207/Kpts/OT.160/L/02/2015 tentang Pedoman Pemantauan Daerah
Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2015 maka
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan
Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan Situasi
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Provinsi Bali.
Maksud pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah pengamatan
status dan situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali.
Tujuan kegiatan pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah
Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah :
1. Memperoleh informasi status dan situasi HPHK di Provinsi Bali
2. Memetakan status dan situasi HPHK di Provinsi Bali.
Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan
Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) pada 9
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Pengambilan data sekunder juga
dilaksanakan di BBVet Denpasar, FKH UNUD dam Laboratorium
Kesehatan Hewan Provinsi Bali. Pelaksanaan kegiatan ini dari
bulan Pebruari – September 2015
Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) dengan melaksanakan Pengamatan Status dan
Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Provinsi Bali
Laporan Tahunan TA. 2015 153
menggunakan kuesioner yang berisikan tentang data gejala klinis
suatu penyakit, data pengujian laboratorium pasif dan aktif serta
data hasil surveilance atau penelitian.
Pengumpulan informasi status dan situasi HPHK di Provinsi
Bali diperoleh berdasarkan data dari BBVet Denpasar, Dinas yang
membidangi kesehatan hewan di Provinsi Bali, Laboratorium
pengujian serta Perguruan tinggi dengan menggunakan metode
Kuesioner dan Participatory Epidemiologi (PE). Untuk menggali
informasi yang lebih mendalam, tim melakukan dengan metode In
Depth Interview (IDI).
Data hasil Pemantauan Pengamatan Status dan Situasi
HPHK di Provinsi Bali dianalisis secara deskriptif berdasarkan data
sekunder dari Dinas yang membidangi kesehatan Hewan di
Provinsi Bali, BBvet Denpasar, Laboratorium pengujian dan
penelitian.
Pengamatan difokuskan pada pengamatan status dan situasi
terhadap HPHK yang dapat menimbulkan gangguan reproduksi dan
HPHK golongan II. Dari data sekunder yang diperoleh maka
terdapat 9 (sembilan) jenis Hama Penyakit Hewan Karantina yang
merupakan penyakit stategis di Provinsi Bali berdasarkan gejala
klinis sebagai berikut pada Tabel 103:
Laporan Tahunan TA. 2015 154
Tabel 103. Data Status dan Situasi HPHK di Provinsi Bali
NO LOKASI AI RABIES ND HC SE BVD SCABIES MCF ORF
1 Karangasem 9 26 2.180 9 0 84 2.801 3 6
2 Buleleng 82 25 973 173 109 0 1.458 0 0
3 Bangli 0 23 43 94 2 0 2.724 0 0
4 Gianyar 0 10 0 318 68 0 6.039 0 0
5 Jembrana 700 22 0 0 0 0 3.227 0 0
6 Denpasar 0 2 0 0 0 0 253 0 0
7 Badung 0 5 102 38 0 100 4727 0 0
8 Klungkung 1 10 0 9 0 0 634 0 0
9 Tabanan 0 9 0 20 0 1 2.051 0 0
Jumlah 792 132 3.298 661 179 185 23.914 3 6
Tabel 104. Data status dan situasi penyakit berdasarkan pengujian Laboratorium Pasif
No Jenis HPHK Lokasi Data Uji Lab. Pasif
Jumlah Jenis Uji dan Jenis Uji dan
sampel jumlah positif jumlah negatif
1 Highly Pathogenic Lab Biomedik 27 1 (PCR) 6 (PCR)
Avian Influenza (HPAI)
4 (HA/HI) 16 (HA/HI)
BBVet 680 HA/HI, 239 441
2 Hog Cholera/Classical BBVet 120 114 6
Swine Fever (CSF)/Swine fever/Sampar babi
3 Jembrana BBVet 937 0 937
4 New Castle Disease (ND) Lab Biomedik 31 8 (PCR) 3 (PCR)
Tetelo
4 (HA/HI) 16 (HA/HI)
BBVet 34 22 12
Laporan Tahunan TA. 2015 155
5 Rabies/Penyakit anjing Lab Biomedik 1 0 (RT-PCR) 1
Gila Lab Keswan 753 132 621
BBVet 245 0 245
6 Septichaemia Epizootica Bbvet 45 12 33
(SE)/Penyakit Ngorok
7 Brucellosis Lab Keswan 0 0 0
Bbvet 292 0 292
Tabel 105. Data Status dan situasi penyakit berdasarkan hasil Surveilans
No Jenis HPHK Lokasi Data Hasil Surveilans
Jumlah Jenis Uji dan Jenis Uji dan
sampel jumlah positif jumlah negatif
1 Highly Pathogenic BBVet 3757 HA/HI, 11 3746
Avian Influenza (HPAI) Lab. Keswan 431 0 431
2 Hog Cholera/Classical BBVet 991 Elisa, 294 697
Swine Fever (CSF)/Swine fever/Sampar babi
3 Jembrana BBVet 5620 Elisa, 541 5079
4392 PCR, 0 4392
4 New Castle Disease (ND) BBVet 955 146 809
Tetelo
5 Rabies/Penyakit anjing BBVet 1279 FAT, 130 1149
Gila 1299 Elisa, 567
6 Septichaemia Epizootica BBVet 2477 Elisa, 389 2088
(SE)/Penyakit Ngorok
7 Brucellosis Lab Keswan 647 0 RBPT, 647
BBVet 2753 0 2753
8 Tripanosomiasis BBVet 1908 Pewarnaan giemsa, 4 1904
9 BVD BBVet 620 Elisa, 180 440
10 IBR BBVet 390 0 Elisa, 390
11 PMK BBVet 334 0 Elisa, 334
Laporan Tahunan TA. 2015 156
Tabel 106. Data Status dan situasi penyakit berdasarkan Hasil Penelitian
No Jenis HPHK Lokasi Data Hasil Penelitian Ket.
Jumlah Jenis Uji dan Jenis Uji dan
sampel jumlah positif jumlah negatif
A PENYAKIT GOLONGAN I
1 Highly Pathogenic Lab Biomedik 19 1 (PCR) 7 (PCR) mhs koas
Avian Influenza (HPAI) 7 (HA/HI) 4 (HA/HI)
mhs penelitian1
2 Hog Cholera/Classical Lab Biomedik 2 0 2 (PCR) mhs koas
Swine Fever (CSF)/Swine
fever/Sampar babi
3 New Castle Disease (ND) Lab Biomedik 86 47 (PCR) 22 (PCR)
Tetelo 14 (HA/HI) 3 (HA/HI)
4 Tuberkulosis FKH UNUD 200 1 (Elisa) 199
Tabel 107. Gangguan Reproduksi pada ternak Sapi
No Gangguan Reproduksi Kabupaten Bangli Kota Denpasar
1 CLV 412 18
2 Cyste 37 0
3 Endometritis 84 0
4 Pyometra 24 5
5 Hypofungsi 24 15
6 Prolapsus 2 0
7 Cystik Ovari 17 0
8 Anestrus 0 51
9 Metritis 0 19
Laporan Tahunan TA. 2015 157
Gambar 2. Peta status situasi penyakit HPHK di Provinsi Bali Tahun 2014
Tabel 108. Potensi penyebaran HPHK di Provinsi Bali
NO HKHK POTENSI
PENYEBARAN KETERANGAN
1 HPAI Tinggi Merupakan daerah endemis AI kecuali P. Flores dan adanya peraturan penutupan/pelarangan pemasukan unggas dewasa dan DOD
2 Rabies Tinggi Adanya wabah Rabies di Pulau Bali dan P. Flores sehingga Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara timur kecuali Flores menjadi daerah terancam
3 Brucellosis Tinggi Terdapat kasus Brocellosis di Pulau Timor menyebabkan Bali dan NTB sebagai daerah bebas menjadi terancam
4 Antrak Tinggi NTB dan NTT merupakan daerah tertular sedangkan Bali daerah bebas sehingga Bali menjadi daerah Terancam
5 SE dan Hog Cholera
Tinggi Bali, NTT dan NTB kecuali P. Lombok merupakan daerah endemis sehingga P.Lombok menjadi daerah terancam
Buleleng : 6
AI, Rabies,
ND, HC, SE,
Scabies
Bangli : 5
Rabies,
ND, HC, SE,
Scabies
Karangasem : 8
AI, Rabies, ND, HC,
BVD, Scabies,
MCF, ORF
Tabanan : 4
Rabies, HC,
BVD, Sabies
Klungkung : 4 AI,
Rabies, HC,
Scabies
Badung : 5
Rabies, ND,
HC, BVD,
Scabies
Denpasar : 2
Rabies,
Scabies
Gianyar : 4
Rabies, HC,
SE, Scabies
Jembrana : 3
AI, Rabies,
Scabies
Laporan Tahunan TA. 2015 158
Berdasarkan hasil pengamatan Status dan Situasi Hama Penyakit
Hewan Karantina di Provinsi Bali, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Terdapat 9 jenis Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di
Provinsi Bali yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle
Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus
Diarrhoea, Scabies, Rabies, MCF dan ORF.
2. Tingkat kejadian penyakit di Provinsi Bali yang paling tinggi adalah
Scabies, HC, AI dan Rabies.
3. Kejadian Penyakit HPHK berdasarkan laporan gejala klinis yang
tinggi terjadi di Kabupaten Karangasem dan Buleleng
4. Pengujian Laboratorium pasif dan Surveilan yang dilaksanakan
oleh BBVet dan Laboratorium Kesmavet Provinsi Bali dengan
hasil positif yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle
Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus
Diarrhoea, Rabies, dan Tripanosomiasis.
5. Pelaksanaan pengujian Laboratorium untuk tujuan penelitian
dilaksanakan Lab. Biomedik FKH Unud terhadap Avian Influenza
New Castle Disease, Hog Cholera dan Tubercollosis.
Laporan Tahunan TA. 2015 159
3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Provinsi
Bali
Sesuai dengan surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.
207/Kpts/OT.160/L/02/2015 tentang Pedoman Pemantauan Daerah
Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun 2015 maka
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan
Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)
dengan melaksanakan Pengamatan Status dan Situasi Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di Provinsi Bali. Hasil dari
Pemantauan Daerah Sebar HPHK tersebut disampaikan dalam
seminar Daerah Pemantauan Daerah sebar HPHK sebelum
diseminarkan secara nasional.
Tujuan kegiatan pelaksanaan kegiatan Pemantauan Daerah
Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah :
1. Memberikan hasil pengamatan status dan situasi HPHK di
Provinsi Bali
2. Memetakan status dan situasi HPHK di Provinsi Bali.
Kegiatan Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dilaksanakan tanggal 27 Agustus
2015 di Ruang Pertemuan BKP Kelas I Denpasar. Narasumber dalam
kegiatan Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) adalah
1. Balai Besar Veteriner Denpasar
2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali
Laporan Tahunan TA. 2015 160
3. FKH UNUD
4. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Materi seminar daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) adalah
1. Peran BBVet dalam penegakan diagnose penyakit HPHK dan
Gangguan Reproduksi pada Sapi di Provinsi Bali
2. Situasi Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis (PHMSZ)
di Provinsi Bali
3. Peranan FKH UNUD dalam penanggulangan HPHK dan Gangguan
Reproduksi
4. Pengamatan Status dan Situasi HPHK di Provinsi Bali
5. Penyakit Gangguan Reproduksi pada sapi di Provinsi Bali
Peserta Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) sebanyak 50 orang.
Berdasarkan hasil Seminar Daerah pengamatan Status dan
Situasi Hama Penyakit Hewan Karantina di Provinsi Bali, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat 9 jenis Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di
Provinsi Bali yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle
Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus
Diarrhoea, Scabies, Rabies, MCF dan ORF.
2. Pengujian Laboratorium pasif dan Surveilan yang dilaksanakan
oleh BBVet dan Laboratorium Kesmavet Provinsi Bali dengan
hasil positif yaitu Avian Influenza, Hog Cholera, New Castle
Laporan Tahunan TA. 2015 161
Disease (ND), Septichaemia Epizootica SE, Bovine Virus
Diarrhoea, Rabies, dan Tripanosomiasis.
3. Pelaksanaan pengujian Laboratorium untuk tujuan penelitian
dilaksanakan Lab. Biomedik FKH Unud terhadap Avian Influenza
New Castle Disease, Hog Cholera dan Tubercollosis.
4. Gangguan reproduksi pada ternak di Provinsi Bali adalah CLP,
Endometritis, Pyometra, Prolapsus Uteri, Metritis dan Anestrus.
3.4.7. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002, Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai salah
satu Unit Pelaksana Teknis adalah mencegah masuk dan tersebarnya
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari luar negeri
dan dari daerah ke daerah lain di dalam negeri, atau tersebarnya di
dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis-Jenis Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina serta Surat Edaran Kepala Badan
Karantina Pertanian Nomor 16.a/KR.010/L/1/2015 tentang Pedoman
Pemantauan OPTK Tahun 2015, menjadi acuan bagi pelaksanaan
kegiatan pemantauan.
Laporan Tahunan TA. 2015 162
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pemantauan daerah sebar
OPTK adalah
a. Melaksanakan salah satu tugas pokok dan fungsi Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar untuk mengetahui keberadaan OPTK
A1 dan A2 seperti yang terdapat pada tabel 1.
b. Untuk mengetahui keberadaan OPTK A1 dan OPTK A2, di wilayah
Provinsi Bali.
c. Untuk mengetahui daerah penyebaran organisme pengganggu
tumbuhan tersebut di wilayah Provinsi Bali.
d. Untuk menambah / memperbaharui koleksi organisme
pengganggu tumbuhan yang dimiliki Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar sebagai salah satu acuan dalam melaksanakan
determinasi.
e. Sebagai bahan dalam rangka penyempurnaan kebijakan dalam
bidang perkarantinaan tumbuhan yang berlaku.
Kegiatan pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan
data primer dan data sekunder. Kegiatan pemantauan ini diawali
dengan pencarian data sekunder di 9 Kota/Kabupaten di propinsi
Bali. Adapun data sekunder yang diperoleh berasal dari data Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan
Provinsi Bali maupun Kabupaten, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura (BPTPH).
Laporan Tahunan TA. 2015 163
Kegiatan selanjutnya adalah pengambilan data primer. Data
primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan
secara langsung terhadap gejala spesifik OPTK yang menjadi sasaran
pemantauan di lapangan. Hasilnya dapat berupa spesimen OPT atau
OPTK pada tanaman, sampel bahan tanaman / bagiannya yang
menunjukan gejala khas serangan. Sampel tersebut kemudian diuji
di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Kesimpulan dari kegiatan pemantauan OPT/OPTK Balai Karantina
Kelas I Denpasar adalah sebagai berikut :
a. Beberapa OPT dan OPTK A1/A2 yang termasuk dalam target
pemantauan 2015 telah ditemukan di propinsi Bali yaitu
Bactrocera bryonie, Bactrocera musae, Bactrocera occipitalis,
Pantoea stewartii, Burkholderia glumae, Peronosclerospora
sorghii, GLRAV 3, TICV, ToCV dan PRSV..
b. Persebaran OPT dan OPTK sudah meluas di beberapa
kabupaten di propinsi Bali.
3.4.8. Seminar Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK 2015
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002, Tugas Pokok dan
Fungsi (TUPOKSI) Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis adalah mencegah masuk
dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
Laporan Tahunan TA. 2015 164
(OPTK) dari luar negeri dan dari daerah ke daerah lain di dalam
negeri, atau tersebarnya di dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina serta Surat Edaran Kepala Badan Karantina
Pertanian Nomor 16.a/KR.010/L/1/2015 tentang Target Pemantauan
OPTK Tahun 2015, menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan
pemantauan.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemantauan, dilaksanakan
kegiatan Seminar lokal Hasil Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK di
Propinsi Bali. Seminar ini merupakan penyampaian hasil deteksi dan
identifikasi OPT/OPTK hasil pemantauan pada 8 (delapan) kabupaten
dan kota di Propinsi Bali. Hasil diskusi seminar ini akan dibawa pada
Seminar Pemantauan OPT/OPTK Nasional yang dilaksanakan oleh
Pusat Karantina Tumbuhan Badan Karantina Pertanian pada bulan
November 2015.
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan seminar pemantauan daerah
sebar OPTK adalah :
1. Memberikan informasi temuan OPT/OPTK hasil pemantauan
kepada instansi
2. Sebagai forum tukar menukar informasi tentang OPT/OPTK
berkaitan dengan upaya cegah tangkal masuk dan tersebarnya
OPT/OPTK di Propinsi Bali
Laporan Tahunan TA. 2015 165
3. Merumuskan / Merangkum Hasil Pemantauan, Rekomendasi dan
Tindak Lanjutnya untuk disampaikan dalam Seminar Nasional
Pemantauan OPT/OPTK Badan Karantina Pertanian.
Pelaksanaan Kegiatan Seminar Lokal Pemantauan Daerah
Sebar OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2015 Bertempat di Ruang
Pertemuan Balai Karantina Pertaian Kelas I Denpasar, Jalan Raya
Benoa No. 20 Denpasar Bali, pada tanggal 22 September 2015.
Seminar ini buka langsung oleh Kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar, dan dihadiri pula oleh para pejabat struktural
lingkup BKP Kelas I Denpasar, Para Peserta seminar yang terdiri dari
POPT, Calon POPT, dan Peserta dari dinas-dinas terkait se-Propinsi
Bali.
Kegiatan “Seminar Daerah Pemantauan Penyebaran
OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2015” ini berisi pemaparan hasil
Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Provinsi Bali Tahun 2015,
Pemaparan data dari para narasumber yang berasal dari Dinas
Perkebunan Propinsi Bali, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Bali, dan Universitas Udayana. Narasumber yang
hadir pada kegiatan ini adalah:
1. Dewa Ngurah Alit Santika, SP dari Dinas Perkebunan Provinsi
Bali
2. Ir. Luh Putu Enny Ratini, M.Si dai Balai Perlindungan Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali
Laporan Tahunan TA. 2015 166
3. Prof. Dr. I Gede Rai Maya Temaja dari Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
Seminar dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada
Instansi terkait tentang hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK
2015, bertukar informasi tentang OPT/OPTK dengan instansi terkait,
dan membuat rumusan yang akan dibawa pada seminar regional
pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Tahun 2015 yang dilaksanakan
di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian. Kegiatan ini
berlangsung secara panel, diawali dengan pemaparan hasil
Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK Propinsi Bali 2015.
Rumusan Hasil Pemantauan yang akan dibawa pada seminar
Nasional Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Tahun 2015, yaitu
hasil pemantauan di Propinsi Bali tahun 2015 didapatkan Positif virus
GLRAV-3, ToCV, TiCV, PRSV, Positif bakteri Pantoea stewartii subsp
stewartii, Burkholderia glumae ; Positif cendawan Peronosclerospora
sorghii serta ditemukan lalat buah A2 Bactrocera occipitalis
Dalam kegiatan Seminar Lokal Pemantauan OPT/OPTK Propinsi
Bali Tahun 2014, tidak terdapat hambatan yang berarti. Pelaksanaan
Seminar berjalan sesuai rencana kegiatan, dan setiap tahapan
kegiatan berlangsung dengan lancar
Laporan Tahunan TA. 2015 167
3.4.9. Akreditasi Laboratorium
Kegiatan akreditasi laboratorium karantina hewan dan
laboratorium karantina tumbuhan merupakan upaya untuk
memperkuat tupoksi karantina melalui pemeriksaan laboratorium
dari komoditi pertanian yang dilalulintaskan sehingga hasil
laboratorium yang dikeluarkan valid dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada bulan Januari 2013
berdasarkan surat Sekretariat Jenderal KAN No.
254/3.a2/LP/01/13 tanggal 28 Januari 2013 tentang Keputusan
Akreditasi maka Laboratroium BKP Kelas I Denpasar
mendapatkan sertifikat akreditasi dengan No. LP-691-IDN
dengan ruang lingkup sebagai berikut :
Gambar 3. Ruang lingkup terakreditasi
Laporan Tahunan TA. 2015 168
Setelah Pencapaian tersebut kegiatan akreditasi
Laboratorium BKP Kelas I Denpasar yang dilaksanakan pada tahun
anggaran 2015 antara lain :
1. Kegiatan Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan satu
tahun sekali oleh setiap laboratorium yang menerapkan sistem
manajemen mutu ISO/IEC 17025 : 2008. Laboratorium BKP
Kelas I Denpasar sebagai laboratorium yang dalam proses
akreditasi KAN mengadakan kegiatan audit internal dan kaji
ulang manajemen pada bulan Nopember 2015.
2. Kegiatam Kalibrasi Peralatan Laboratorium
Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan peralatan
yang termasuk dalam ruang lingkup yang diajukan untuk proses
akreditasi. Peralatan laboratorium yang dikalibrasi diutamakan
pada peralatan laboratorium yang masuk dalam ruang klingkup
pengajuan proses akreditasi.
Kalibrasi peralatan laboratorium merupakan salah satu kriteria
dalam ketelususran pengukuran, shingga menjadi salah satu
syarat bagi laboratorium yang akan terakreditasi.
3. Kegiatan Uji Profesiensi dan Uji Banding
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi unjuk kerja/
kemampuan pengujian laboratorium Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar terhadap suatu metode pengujian
Laporan Tahunan TA. 2015 169
sampel/spsimen, dalam rangka memelihara standar/mutu
pengujian.
3.4.10. Akreditasi ISO 9001;2008
Tantangan global menuntut akan pentingnya mutu dan usaha
untuk meningkatkan pelayanan aparatur pemerintahan dengan cara
melakukan perbaikan secara konsisten dan terus menerus.
Persoalan mutu merupakan isu kritis bagi institusi milik pemerintah
di Indonesia mengingat makin tingginya tuntutan publik atas kinerja
institusi pemerintah. Terwujudnya pelayanan publik yang
berkualitas (prima) merupakan salah satu ciri pemerintahan yang
baik (Good Governance) sebagai tujuan dari pendayagunaan
aparatur negara.
Standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008
merupakan konsensus internasional yang berkenaan dengan
praktek manajemen yang baik (good management practices)
dengan tujuan untuk memastikan suatu organisasi dari waktu ke
waktu senantiasa dapat menyampaikan produk atau jasa sesuai
dengan persyaratan pelanggannya (pelayanan prima). Selain itu
ISO 9001:2008 juga menyediakan kerangka kerja yang sistematis
sehingga bukan saja bermanfaat untuk peningkatan pelayanan,
tetapi juga mengintegrasikan program-program dari Kementerian
Pertanian dan peraturan perundangan lainnya.
Laporan Tahunan TA. 2015 170
Tujuan pelaksanaan Kegiatan Sertifikasi ISO 9001:2008
adalah :
a. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui
jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.
b. Pengakuan Internasional terhadap pelayanan Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar.
c. Audit sistem manajemen kualitas dari Instansi yang telah
memperoleh sertifikat ISO 9000 : 2008 dilakukan secara
priodik oleh registrar dari lembaga registrasi.
d. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen
melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem
pengendali yang konsisten, serta pengurangan dan
pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi
lebih baik.
Audit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001:2008
Audit internal dilaksanakan pada tanggal 21 sampai dengan 23
September 2015. Pembukaan Audit Internal dilakukan oleh Ketua tim
yaitu Drh. Putu Gede Widiarsa Putra, M.Si. yang selanjutnya
pelaksanaan audit internal dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Audit Internal dilaksanakan untuk mengevaluasi
kecukupan, kesesuaiaan dan kepatuhan penerapan sistem. Jika
hasil audit internal dan tinjauan manajemen masih ditemukan kondisi
Laporan Tahunan TA. 2015 171
ketidakcukupan, ketidaksesuaian, dan ketidakpatuhan maka segera
dilakukan tindakan koreksi. Proses evaluasi yang dilakukan meliputi :
Evaluasi kelengkapan dokumen dan konsistensi format dokumen
yang telah dibangun
Evaluasi kecukupan isi setiap dokumen terhadap persyaratan
standar
Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian rekaman dari penerapan
sistem dan realisasi program ISO 9001:2008.
Evaluasi kelengkapan dan kesiapan sarana/fasilitas pendukung
penerapan sistem dan kondisi umum yang menggambarkan
peduli terhadap mutu.
Evaluasi efektivitas Implementasi Sistem ISO 9001:2008 di
organisasi.
Kegiatan tinjauan manajemen dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober
2015. dengan agenda kegiatannya adalah :
1. Hasil audit internal
2. Indeks kepuasan masyarakat dan keluhan
3. Kinerja proses, evaluasi kegiatan di masing-masing sub unit serta
pencapaian sasaran mutu
4. Status tindakan perbaikan dan pencegahan
5. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
6. Perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi sistem
manajemen mutu
7. Usulan-usulan untuk penyempurnaan
Laporan Tahunan TA. 2015 172
Assesment oleh Lembaga Serifikasi
Penilaian lembaga sertifikasi meliputi audit stage 1 (dokumen
review) dan stage 2 (survailance). Penilaian dilakukan untuk
menunjukkan konsitensi penerapan sistem manajemen mutu di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Survailance dilakukan pada tanggal 3 s/d 5 Nopember 2015
oleh Mutuagung Lestari, dengan Lead Auditor adalah Arka A.
Hidayat. Ketidaksesuaian terhadap standar audit ditemukan
sebanyak : 0 ketidaksesuaian mayor, 1 ketidaksesuaian minor, dan 2
saran untuk ditindaklanjuti. Detil dari ketidaksesuaian dituangkan
dalam Lembar Ketidaksesuaian (LKS). Catatan positif dari auditor
selama melakukan audit, terdapat beberapa hal yang diamati
sebagai catatan (penerapan sistem di Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar yang sesuai dengan persyaratan standar ISO
9001:2008), antara lain:
1. Seluruh dokumen di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar yang diperlukan untuk pelaksanaan sistem
manajemen mutu telah ditetapkan dengan cukup baik misal
Pedoman Mutu, Prosedur yang disyaratkan standard dan
dokumen lain yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem
secara efektif seperti standard internal, SOP pelayanan dll.
2. Top manajemen telah menunjukkan komitmennya dengan baik,
misal menetapkan komunikasi internal dengan baik, fokus
kepada pelanggan melalui selalu melakukan pengukuran
Laporan Tahunan TA. 2015 173
kepuasan pelanggan setiap 6 bulan sekali (IKM), pelayanan
kepada pelanggan setiap waktu, kebijakan mutu dan sasaran
mutu telah dikomunikasikan walaupun perlu dilakukan
peningkatan dan peninjauan ulang dan pemahaman kepada
seluruh personil organisasi. Pimpinan puncak telah melakukan
tinjauan manajemen terakhir pada 13 Oktober 2015 bersamaan
dengan pelaporan kinerja oleh Wakil manajemen.
3. Sumber daya telah dilakukan pengelolalaan dengan cukup baik
, jumlah pegawai Balai Karantina Kelas I Denpasar adalah
sebanyak 111 pegawai, dan untuk setiap pegawai tersebut
sudah ditetapkan job diskripsi dan teridentifikasi sudah
tersedianya kriteria kompetensi untuk setiap jabatan dalam
dokumen analisis jabatan. Perencanaan terhadap pelatihan,
telah dilakukan dengan baik dan telah direalisasikan dan setiap
pelatihan yang terealisasi tersebut terdapat evaluasinya dalam
bentuk Penilaian pasca pelatihan.
4. Proses realisasi pelayanan telah dijalankan dengan baik, telah
ditetapkan perencanaan realisasi pelayanan melalui alur proses
yang ditetapkan dimulai dari surat permohonan Karantina
(masuk/keluar) dan menetapkan petugas yang akan memeriksa
komoditas berdasarkan kompetensi masing-masing petugas.
Tinjauan kemampuan organisasi dalam memenuhi permintaan
pelanggan telah dilakukan berdasarkan permohonan yang
diterima.
Laporan Tahunan TA. 2015 174
5. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan melalui IKM
(Indeks kepuasan masyarakat). IKM dilakukan rutin setiap 2 kali
setahun, dan terakhir dilaksanakan untuk Periode 1 2015
(Januari-Juni 2015).
6. Audit internal dilakukan secara rutin setiap 1 tahun sekali,
sesuai dengan prosedur PM 8.2.2 yang mana audit internal
terakhir dilaksanakan pada tanggal 21 September 2015. Pada
tahun sebelumnya audit internal dilaksanakan pada 9 Oktober
2014, sehingga hal ini menunjukkan bahwa organisasi cukup
konsisten dalam melaksanakan internal audit.
7. Penunjukkan auditor internal ditetapkan sesuai dengan kriteria
kompetensi yang tercantum pada prosedur dan syarat
jabatan/kompetensi pegawai.
8. Pemantauan dan pengukuran terhadap waktu pelayanan
dilakukan dengan baik, melalui mekanisme "Lembar verifikasi
dokumen" yang dilakukan rutin setiap adanya permohonan dan
rekamannya melekat tergabung dalam dokumentasi
permohonan. Lembar verifikasi dokumen karantina akan
memantau kelengkapan dokumen yang ditetapkan mulai dari
permohonan diterima hingga penerbitan sertfikat.
9. Sistem Eplaq dan Sikawan merupakan sistem pemantauan
proses yang merupakan software dikembangkan oleh
Kementan, sehingga dengan perangkat tersebut Organisasi
bisa secara cepat dan mudah memantau proses yang berjalan
per hari, per minggu, dan per bulan. Selain menggunakan
Eplaq dan Equivet, BKP Kelas II Medan pun menerapkan
mekanisme Pelaporan terhadap Monitoring SLA (Service Level
Agreement) yang bertujuan untuk memantau
kesesuaian/ketidaksesuaian terhadap pencapain standar waktu
proses pelayanan terhadap masing-masing komoditi sesuai
dengan ketetapan resiko pada SLA.
Laporan Tahunan TA. 2015 175
Gambar 4. Sertifikat ISO 9001: 2008
3.4.11. Kegiatan kerjasama dan koordinasi pengawasan penindakan
pelaksanaan tindakan karantina pertanian dengan instansi
terkait.
Tugas Karantina Pertanian kedepan tidak hanya terkait
dengan pengawasan HPHK dan OPTK tetapi juga pengawasan
keamanan hayati baik PSAT maupun PSAH. Karantina Pertanian
disamping sebagai institusi teknis juga sebagai salah satu institusi
penegak hukum terutama terhadap pelanggaran ketentuan dan
Laporan Tahunan TA. 2015 176
peraturan perundang-undangan karantina sesuai UU no. 16 tahun
1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Badan Karantina Pertanian telah mencanangkan sebagai
Tahun Kewasdakan dan pelaksanaan penegakan hukum , yang
kegiatannya telah ditetapkan di dalam tiga pilar kewasdakan yaitu
tindakan pre-emtif, preventif dan represif/penegakan hukum.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran penggunajasa, instansi terkait, petugas karantina serta
masyarakat luas tentang pentingnya mentaati peraturan
perkarantinaan dan keamanan hayati, dalam rangka melindungi
kelestarian sumber daya alam hayati dari ancaman HPHK dan
OPTK dan pangan yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat.
Terkait dengan hal tersebut maka Balai Karantina Pertanian
Kelas I Denpasar pada tahun 2015 melaksanakan kegiatan rapat
koordinasi pengawasan dan penindakan Karantina Pertanian
dengan instansi terkait.
Pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi pengawasan
penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian
dengan instansi terkait bertujuan :
1. Meningkatkan komunikasi dan pemahaman untuk
mendukung operasional tindakan karantina pertanian dan
pengawasan Keamanan Hayati.
Laporan Tahunan TA. 2015 177
2. Meningkatkan koordinasi, kerjasama, dan sinergitas
pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran
peraturan perundangan karantina pertanian dan
Pengawasan Keamanan Hayati
3. Penguatan peran karantina pertanian di Propinsi Bali
Kegiatan rapat koordinasi pengawasan dan penindakan
pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian dengan
instansi terkait dilaksanakan pada hari kamis, 29 Oktober 2015 di
Ruang Pertemuan Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat di
Gilimanuk
Narasumber dalam kegiatan rapat koordinasi pengawasan
penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian
dengan instansi terkait adalah
1. Polda Bali “ Kompol Subiran, SH”
2. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali “ drh.
IKG. Nata Kusuma, MMA”
3. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar “drh. Saiful
Muhtadin, MM, drh. Putu Gede Widiarsa Putra, MSi”
4. Kejaksaan “Subekhan, Sh, MH”
5. Polisi Resort Kembrana “ Julkipli Ritonga”
Materi pada kegiatan rapat koordinasi pengawasan
penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian
dengan instansi terkait adalah
Laporan Tahunan TA. 2015 178
1. Upaya POLRI dalam pencegahan, pengawasan dan penegakan
hukum terhadap Hewan/Ternak/Satwa di Wilayah Provinsi Bali
2. Situasi Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis (PHMSZ)
di Provinsi Bali
3. Koordinasi Pengawasan dan Penindakan Mendukung Penguatan
Peran Karantina Pertanian diProvinsi Bali
4. Dukungan Kejaksaan dalam upaya Pengawasan Karantina
Pertanian
5. Dukungan Kepolisian dalam upaya pengawasan dan penindakan
pelanggaran terhadap UU RI No. 16 tahun 1992
Peserta pada kegiatan rapat koordinasi pengawasan
penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian
dengan instansi terkait sebanyak 50 orang terdiri dari :
Hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
- Kerjasama antara penyidik PPNS karantina pertanian dengan
penyidik POLRI melalui korwas PPNS telah dilaksanakan berupa
tindakan penegakan hukum terhadap pelanggaran perundangan
karantina.
- Kerjasama antara instansi terkait dipelabuhan maupun pemerintah
daerah dapat terus ditingkatkan untuk pengawasan lalulintas media
pembawa HPHK dan OPTK
- Karantina Pertanian perlu mengadakan konsultasi tentang
peraturan – peraturan daerah untuk meminimalisir perbedaan –
Laporan Tahunan TA. 2015 179
perbedaan dalam mengimplementasikan peraturan daerah
tersebut.
- Perlu ditindaklanjuti dengan pembuatan MOU antara Karantina
Pertanian dengan Kejaksaan Tinggi Bali sebagai Jaksa Pengacara
Negara dalam pelaksanaan penegakan perundang-undangan
karantina.
- Diharapkan untuk ditindaklanjuti mengadakan pertemuan khusus
antara Reskrimsus POLDA Bali dengan PPNS BKP Kelas I
Denpasar terkait penanganan kasus pelanggaran yang telah
ditangani.
- Pentingnya dilakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk
bekerja sama dalam mencegah pelanggaran peraturan yang
berlaku. kordinasi perlu dilakukan setiap saat baik formal maupun
informal.
- Meningkatkan Koordinasi dengan UPTKP yang berhubungan
langsung (BBKP Surabaya dan BKP Kelas I Mataram).
- Mensosialisikan Peraturan Karantina Pertanian melalui Media Masa
Dari hasil pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi pengawasan
penindakan pelaksanaan perundang-undangan Karantina Pertanian
dengan instansi terkait dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Peningkatan pemahaman tentang peraturan perundang –
undangan karantina pertanian.
Laporan Tahunan TA. 2015 180
2. Peningkatan jalinan kerjasama, koordinasi dan penegakan hukum
terhadap pelanggaran peraturan perundangan karantina pertanian
dan Pengawasan Keamanan Hayati.
3. Terlaksananya optimalisasi tindakan karantina pertanian dalam
mencegah masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK di Propinsi
Bali.
3.4.12. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK dan OPTK
Karantina Pertanian
Untuk meningkatkan pengawasan lalulintas hewan, tumbuhan
beserta produknya dan pencegahan penyebaran penyakit hewan
menular serta organisme pengganggu tumbuhan diperlukan
pengawasan bersama dengan instansi terkait dan masyarakat luas.
Karantina Pertanian mempunyai tugas yang sangat berat dan mulia
yaitu membangun kepercayaan dan pemahaman kepada masyarakat
luas tentang bahaya penyakit hewan menular dan organisme
pengganggu tumbuhan. Masyarakat dan pengguna jasa karantina
wajib mengikuti tata cara karantina yang baik dan benar untuk hewan
dan tumbuhan serta produknya yang akan dilalulintaskan merupakan
salah satu upaya mencegah resiko penularan penyakit. Untuk itu
diharapkan kesadaran masyarakat dan pengguna jasa agar
melaporkan hewan dan tumbuhan beserta produknya yang akan
dilalulintaskan.
Laporan Tahunan TA. 2015 181
Atas dasar tersebut maka Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar melaksanakan kegiatan “ Operasi Pengawasan Media
Pembawa HPHK dan OPTK Karantina Pertanian “ Dengan
melaksanakan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat menyadari
bahwa persyaratan terhadap lalu lintas komoditas pertanian harus
sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku di Balai
Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar. Dengan terlaksananya
tugas pokok dan fungsi Karantina Pertanian secara optimal,
diharapkan Bali dapat dipercepat terbebas dari penyakit hewan
menular seperti Avian Influenza dan Rabies serta tetap mampu
mempertahankan Bali segabai daerah bebas penyakit Antrax dan
Brucellosis
Pelaksanaan kegiatan Operasi Pengawasan Media Pembawa
HPHK dan OPTK Karantina Pertanian ini bertujuan :
1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya kegiatan
pengawasan oleh petugas Karantina Pertanian terhadap lalu
lintas media pembawa HPHK dan OPTK guna memperkecil
terjadinya lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK secara
illegal.
2. Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam
upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular dan
organisme pengganggu tumbuhan.
Laporan Tahunan TA. 2015 182
3. Membangun partisipasi aktif masyarakat untuk dapat mengikuti
dan mentaati Peraturan Perundangan Karantina Pertanian yang
berlaku.
4. Mendukung keberhasilan pelaksanaan perkarantinaan dalam
rangka mencegah masuk dan tersebarnya penyakit hewan
menular dan organisme pengganggu tumbuhan ke Bali
Pelaksanaan Kegiatan Operasi Pengawasan Media Pembawa
HPHK dan OPTK Karantina Pertanian pada Balai Karantina
Pertanian Kelas 1 Denpasar di laksanakan di seluruh Wilayah Kerja
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar, khususnya
Wilayah Kerja Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk dan Wilayah
Kerja Pelabuhan Penyebrangan Padang Bai, dilaksanakan
sebanyak 10 (sepuluh) kali kegiatan.
Kegiatan Pengawasan terhadap lalu lintas wajib periksa
karantina pertanian di wilayah kerja seperti tersebut diatas
dilaksanakan secara berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada
di Pelabuhan tersebut, khusus terhadap komoditas wajib periksa
karantina yang belum memenuhi syarat prosedur karantina
pertanian dilakukan penindakan berupa penahanan terhadap
komoditas yang dibawanya, dilakukan pembinaan dengan cara
memberitahukan persyaratan dan prosedur karantina pertanian bagi
pengguna jasa yang melakukan pelanggaran tidak dengan sengaja.
Bagi pengguna jasa yang dengan sengaja melakukan
pelanggaran terhadap persyaratan dan prosedur karantina pertanian
Laporan Tahunan TA. 2015 183
dilakukan penyidikan, penahanan terhadap komoditas yang
dibawanya sebagai barang bukti dan dilakukan pemusnahan
terhadap komoditas wajib periksa karantina pertanian yang
merupakan komoditas larangan masuk ke Pulau Bali. Terhadap
petugas karantina pertanian yang melaksanakan tugas di masing-
masing pelabuhan penyebrangan tersebut diatas dilakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan karantina pertanian
yang dilakukannya, sehingga pelaksanaan tindakan karantina
pertanian terhadap media pembawa HPHK dan OPTK dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur.
3.4.13. Pembinaan Mental Pegawai
Pelaksanaan pembangunan mengikutsertakan pegawai atau
aparatur pemerintah bersama rakyat memegang peranan penting
yaitu sebagai pelaksana dalam menjalankan pembangunan dan
sebagai penggerak laju pembangunan disegala bidang. Peranan
pegawai atau aparatur negara sangat dituntut dalam menjalankan
tugas dibidang masing-masing untuk lebih ulet, terampil, cekatan,
berdedikasi tinggi dan menuju kepada suatu efisiensi untuk dapat
mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata dan berkesinambungan baik materil maupun
spiritual.
Untuk dapat menggerakkan atau mengarahkan dengan
tepat sehingga pegawai dapat bekerja lebih efisien guna mencapai
Laporan Tahunan TA. 2015 184
tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi, maka unsur
manusia dalam organisasi khususnya pegawai atau aparatur
pemerintah perlu mendapat perhatian yang serius dari setiap
organisasi. Salah satu kunci keberhasilan suatu organsiasi dalam
usaha pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh kemampuan
serta keterampilan pegawainya disamping kemampuan untuk
menggerakkan dan mengarahkan bawahan atau pegawai dari
pimpinan organisasi itu sendiri yang tangguh, professional dan
terpercaya, yang memiliki disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas
maupun pegawai yang berkualitas maka diperlukan pembinaan
mental pegawai baik secara rohani maupun organisasi.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dalam
melaksanakan pembinaan mental pegawai melaksanakan kegiatan
tatap muka dan diskusi dengan petugas secara langsung dan
melaksanakan outbond. Dalam penerapan manejemen outbond
diharapkan petugas dapat memiliki profesionalitas tinggi, terbentuknya
suatu komitmen yang utuh dari setiap peserta outbond training melalui
peningkatan kompetensi, pembentukan konsepsi, pemikiran yang
komprehensif, terjadinya hubungan yang semakin erat diantara para
pimpinan organisasi dan khususnya relasi kerja antara bawahan dan
atasan, serta munculnya keyakinan akan kepercayaan diri akan
kemampuan masing-masing peserta yang pada akhirnya akan pula
berpengaruh dalam membangun rasa memiliki.
Laporan Tahunan TA. 2015 185
Tujuan dari kegiatan pembinaan mental pegawai Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah :
1. Memberikan pencerahan kepada pegawai/petugas karantina dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari dan untuk meningkatkan
semangat dalam menjalankan tugas.
2. Pembinaan petugas karantina dalam rangka pelaksanaan tugas
sehari-hari guna membangun kondisi organisasi yang kondusif,
efektif dan efisien dalam mencapai sasarannya.
3. Meningkatkan pengetahuan petugas karantina terhadap
pengembangan tim (tim building), pengembangan kepemimpinan
(leadership), pengelolaan perubahan (managing change),
pengembangan budaya organisasi (culture development),
perencanaan strategis (strategik planning) dan pengembangan diri
(personal development).
4. Meningkatkan kemampuan petugas karantina menghadapi
berbagai tantangan dan hambatan dalam setiap penyelesaian
tugas-tugas yang dihadapi.
Kegiatan pembinaan mental pegawai BKP Kelas I Denpasar
di bagi ke dalam dua bentuk kegiatan :
1. Outbond dan Family Gathering
Pelaksanaan outbond dan family gathering seluruh pegawai
lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dilaksanakan
pada tanggal 23 Agustus 2015 bertempat di Wisma Nangun Kerti
Pancasari, Bedugul,, Singaraja.
Laporan Tahunan TA. 2015 186
2. Pembinaan Pegawai dengan tatap muka
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 dan
tanggal 4 Mei 2015 bertempat di ruang Pertemuan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
Metode Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Outbond dan Family Gathering
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Nangun Kerti
Pancasari, Badugul, Singaraja, menggunakan EO sebagai
pembimbing. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pegawai lingkup
Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar beserta keluarga.
Pada kegiatan outbond ini pihak pembimbing memberikan
berbagai permainan dan kegiatan yang sesuai dengan tujuan
pembinaan mental organisasi dan emotional.
2. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dengan Tatap Muka
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar yang pelaksanaannya sebanyak 2 kali pertemuan :
1. Pertemuan yang pertama pada tanggal 17 Maret 2015
dengan kegiatan berupa Sosialisasi Bahaya Narkoba dari
Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali, dengan narasumber
berasal dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali (I
Nyoman Artana, SH, MH)..
2. Pertemuan yang kedua pelaksanaannya pada tanggal 4 Mei
2015 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar dengan
Laporan Tahunan TA. 2015 187
Narasumber berasal dari staf ahli kementerian pertanian
(Dr.Drh.Prabowo Prasetyo Subiyanto, SH, MH).
Pelaksanaan kegiatan Pembinaan Mental Pegawai (tatap
muka) yang pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan 2 (dua) kali
pertemuan yaitu :
a. Pada tanggal 17 Maret 2015 dilaksanakan kegiatan sosialisasi
bahaya narkoba dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali,
yang dirangkaikan dengan pemeriksaan (test Urine) bagi seluruh
pengawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai
upaya untuk menindaklanjuti Surat Keputusan Kepala Badan
Karantina Pertanian No.9098/HM.110/L/11/2014, tanggal 14
Nopember 2014, perihal Kewajiban Test Urine Bagi Seluruh
Pegawai Badan Karantina Pertanian. Pemeriksaan test urine
pegawai BKP Kelas I Denpasar dilaksanakan pada tanggal 17
Maret 2015, bertempat di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas
I Denpasar, diikuti oleh seluruh pegawai BKP Kelas I Denpasar
sebanyak 117 orang. Hasil test urine dari 117 pegawai diperoleh
hasil sebagai Berikut :
1. 116 negatif (tidak mengandung narkona jenis Cocain,
Amphetamine, Methapetamine, Tetrahydroconnabinol,
Morphine dan Benzodiazepines).
2. 1 orang positif mengandung BZQ (Benzodiazepines) yaitu no
absensi 71 karena mengkonsumsi obat dari Dokter karena
menderita sakit radang ginjal dan asam lambung.
Laporan Tahunan TA. 2015 188
3. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai (tatap muka) yang kedua
dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015, dengan tema Peran UPT
Mendukung Katahanan Pangan, dengan Narasumber
Dr.Drh.Prabowo Prasetyo Subiyanto, SH, MH dari staf ahli
Menteri Pertanian.
Dari pemaparan narasumber menekankan pada permasalahan
swasembada pangan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Demi terwujudnya suatu swasembada pangan tidak terlepas dari
kemampuan Negara dan bangsa dalam memproduksi pangan
yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin
pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai tingkat
perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam,
manusia, social, ekonomi, dan kearifan local secara bermartabat.
4. Pelaksanaan Kegiatan Outbound
Kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Nangun Kerti, Pancasari,
Singaraja, Bali, sekaligus dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
family gathering yang bertujuan sebagai ajang silaturahmi diantara
pegawai dan keluarganya. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.
Dalam kegiatan ini diisi dengan berbagai macam perlombaan
untuk keluarga, anak-anak antara lain : lomba lari kelerang, lomba
lari membawa bendera, lomba minum susu, lomba memindahkan
bola. Sedangkan untuk pegawai mengikuti outbound.
Laporan Tahunan TA. 2015 189
Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh perwakilan seluruh wilker
lingkup UPT BKP Kelas I Denpasar, Pejabat struktural dan staf Balai.
Adapun permainan yang digunakan dalam outbound yaitu :
1. Ice Breaking
Tujuan dalam pelaksanaan permainan ini yaitu :
Focus dan konsentrasi
Membangun semangat dan fanatisme
Membentuk regu
Membangun kompetensi
Problem solving together
2. Fun Games
Dalam aktivitas Fun games ini terdiri dari beberapa games
yaitu :
Magic karpet
Labirin
Transformer
Soccer stick
Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai tahun
2015 dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dapat memberikan
pencerahan kepada pegawai/petugas karantina dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari dan untuk meningkatkan
semangat dalam menjalankan tugas.
Laporan Tahunan TA. 2015 190
2. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dapat mencipatakan
petugas karantina dalam rangka pelaksanaan tugas sehari-hari
guna membangun kondisi organisasi yang kondusif, efektif dan
efisien dalam mencapai sasarannya.
3. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai dapat meningkatkan
pengetahuan petugas karantina terhadap pengembangan tim
(tim building), pengembangan kepemimpinan (leadership),
pengelolaan perubahan (managing change), pengembangan
budaya organisasi (culture development), perencanaan strategis
(strategik planning) dan pengembangan diri (personal
development).
4. Kegiatan Pembinaan Mental Pegawai meningkatkan
kemampuan petugas karantina menghadapi berbagai tantangan
dan hambatan dalam setiap penyelesaian tugas-tugas yang
dihadapi.
3.4.14. Kegiatan lainnya
Balai Karantina pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan
apel pagi setiap hari senin yang dihadiri oleh pejabat struktural,
staf balai, wilker lingkup BKP Kelas I Denpasar. Apel dipimpin
oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar selaku
pembina apel. Petugas apel seperti MC dan komandan apel
dilakukan oleh staf balai, wilker Benoa dan wilker ngurah rai
secara bergilir.
Laporan Tahunan TA. 2015 191
Untuk meningkatkan kebugaran pegawai, Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar melaksanakan senam pagi setiap hari
jumat dengan mendatangkan instruktur senam. Peserta senam
adalah seluruh pegawai BKP Kelas I Denpasar dan Wilker terdekat
seperti Wilker Benoa, Wilker Ngurah Rai dan Wilker Padang Bai.
3.4.15. Pengembangan Teknologi Informasi ( TI ) dalam rangka
Pelayanan Tindakan Karantina menuju Pelayanan Prima
Dalam studi awal pengembangan sarana IT BKP Kelas I
Denpasar didapatkan hasil bahwa keterbatasan sarana dari segi
kualitas maupun kuantitas guna menunjang operasional tindakan
karantina merupakan permasalah yang paling utama. Arsitektur
teknologi informasi yang cepat, tepat dan efisien dibutuhkan guna
memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Balai
Karantina Pertanian Kelas I Denpasar menetapkan sebuah strategi
guna mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan kebijakan
jumlah PC yang terbatas dapat digunakan dengan multi user. Hal
ini dikarenakan komputer di era sekarang sudah sangat canggih di
mana terdapat banyak aplikasi yang sebenarnya hanya
memerlukan kapasitas sangat kecil dari sebuah komputer.
Software dan hardware yang berbentuk virtual memanfaatkan
kelebihan kapasitas yang dimiliki komputer, sehingga dapat
dipakai bersama oleh banyak pengguna komputer lainnya
sekaligus tanpa harus membeli komputer. Setiap pengguna hanya
Laporan Tahunan TA. 2015 192
memerlukan monitor, keyboard, dan mouse yang dihubungkan ke
sebuah komputer inti (server) menggunakan perangkat PC
Cloning. Perangkat penghubung itu sendiri tidak memerlukan
CPU, memori, atau bagian komputer lain, sehingga memudahkan
pemasangan dan perawatannya.
Disaster Recovery Plan merupakan hal yang sangat vital,
karena bencana adalah suatu hal yang tidak direncanakan dan
dapat terjadi kapan saja. Salah satu upaya untuk disaster recovery
adalah backup harian dengan media backup yang disimpan
dilokasi berbeda. Berbagai aplikasi baik operasional karantina,
keuangan, kepegawaian dan pelaporan menggunakan sistem
database yang harus di backup setiap hari. Balai Karantina
Pertanian Kelas I Denpasar menggunakan strategi yaitu
penyediaan server di masing masing wilker sebagai penyimpanan
data Balai. Untuk saat ini belum dilakukan penyimpanan dengan
metode media penyimpanan online karena pertimbangan
kerahasiaan data.
Data elektronik institusional adalah aset yang vital dalam
memdukung pencapain visi Barantan. Manajemen data base
institusional baik data base operasional karantina, keuangan,
kepegawaian dan pelaporan keuangan harus dilakukan oleh BKP
Kelas I Denpasar sebagai upaya pencapain kinerja. BKP Kelas I
Denpasar mengembankan manajemen data base institusional
tersebut sesuai kaidah hukum dan persyaratan administrasi yang
Laporan Tahunan TA. 2015 193
baik. Dalam pelaksanaan manajemen data institusional BKP Kelas
I Denpasar mengambil strategi data center sehingga BKP Kelas I
Denpasar dapat mengontrol akses data. Terdapat tiga bentuk
kewenangan akses data institusional yaitu : public, internal, dan
data rahasia.
Badan Karantina Pertanian mengembangkan inhouse
system dalam pelaksanaan tindakan karantina, seluruh aplikasi
operasional karantina terintegrasi dalam sebuah sistem BKP Kelas
I Denpasar sebagai salah satu UPT yang mengaplikasikan aplikasi
tersebut dalam pelaksanaan tindakan karantina dituntut untuk
mampu membangun sistem guna mengintegrasikan database
aplikasi tersebut. Untuk itu BKP Kelas I Denpasar akan melakukan
integrasi data base sistem aplikasi e-Plaq dan e-Qvert dengan
PPK ONLINE dengan SIMLAB pada server. Penggunaan user
managemen sebagai upaya reformasi birokrasi BKP Kelas I
Denpasar. Dengan penerapan sistem ini maka proses pelayanan
tindakan karantina tidak secara birokrasi akan tetapi pelayanan
karantina dengan pendekatan secara kesisteman. Sehingga
pelayanan yang dilakukan dapat transparan, akuntabel dan jelas.
Penggunaan PPK online sebagai indikator peningkatan
kualitas pelayanan kepada publik serta penilaian kinerja oleh
UKP4. Oleh karena BKP Kelas I Denpasar ditunjuk sebagai salah
satu dari 5 UPT yang wajib menerapkan PPK Online, maka BKP
Kelas I Denpasar telah melaksanakan penggunaan PPK Online
Laporan Tahunan TA. 2015 194
sebgai upaya dalam perwujudan pelayanan prima.
3.4.16. Penghargaan yang telah diraih BKP Kelas I Denpasar
TA 2015
Pada tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar telah memperoleh beberapa penghargaan antara lain :
1. Plakat Abdi Bakti Tani
Pemerintah dalam upaya mendorong peningkatan
kualitas pelayanan publik sesungguhnya secara normatif telah
melakukan upaya nyata dengan menetapkan Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78 tahun 2012 tentang
tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar
Pelayanan Publik Kementerian Pertanian. Upaya penerapan
Undang-Undang ini agar secara nyata dilaksanakan dengan
diawali penerapannya melalui pendayaan aparatur negara,
percepatan pendayagunaan aparatur negara dilakukan melalui
reformasi birokrasi dengan sasaran mengubah pola pikir
(mindset), budaya kerja (culture set), dan sistem manajemen
pemerintahan, upaya ini seharusnya dilaksanakan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan yang kemudian akan
berujung pada pelayanan publik yang prima. Evaluasi untuk
mendorong agar aparatur negara yang melaksanakan unit
Laporan Tahunan TA. 2015 195
pelayanan secara cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan dan
akuntabel dapat diapresiasi pemerintah melalui Kementerian
Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi.
Berdasarkan hal tersebut kementerian Pertanian
menetapkan salah satu UPT Badan Karantina Pertanian yaitu
Balai Karantina Pertanian menerima Plakat Abdi Bakti Tani
sebagai unit kerja pelayanan berprestasi utama atas
upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat
dengan baik.
2. Piagam Kepatuhan Penerapan SPP dari Barantan
Dalam Upaya penerapan Undang-Undang Nomor 25
tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 78 tahun 2012 tentang tentang Pedoman
Laporan Tahunan TA. 2015 196
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik
Kementerian Pertanian, Badan Karantina Pertanian telah
melakukan evaluasi impelementasi dari Sistem Pelayanan
Publik di setiap UPT Barantan. Salah satu UPT Lingkup
Barantan yaitu Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
ditetapkan sebagai salah satu UPT Penerima
Penganugrahan Predikat Standar Pelayanan Publik dari
Ombudsman tahun 2015.
3. Piagam Penghargaan Penegakan Hukum Bidang Perkarantinaan dan Pengawasan Kemananan Hayati
Penganugerahan Piagam Penghargaan ini tahun
2015 merupakan penghargaan dari Badan Karantina
Pertanian terhadap salah satu UPT lingkup Karantina
Pertanian yang nyata-nyata telah menunjukkan prestasi,
Laporan Tahunan TA. 2015 197
dalam melaksanakan tugas Penegakan Hukum di Bidang
Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan Hayati sesuai
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992. Penghargaan
tersebut diatas merupakan kebanggaan yang mempunyai
arti sangat penting bagi UPT karantina pertanian untuk lebih
meningkatkan semangat kerja.
Berdasarkan hal tersebut Badan karantina Pertanian
pada tanggal 8 Juni 2015 menganugrahkan Piagam
Penghargaan kepada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar atas prestasinya Melakukan Penegakan Hukum di
Bidang Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan Hayati
sesuai Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992.
4. Penghargaan Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan Hewan Indonesia.
Penganugerahan ini merupakan penghargaan dari
Badan Karantina Pertanian terhadap Pegawai Karantina
Laporan Tahunan TA. 2015 198
Pertanian yang nyata-nyata telah menunjukkan prestasi,
kompetensi, kemampuan kerjasama, memiliki moral dan
akhlak yang baik dalam melaksanakan tugas dijadikan
teladan bagi orang lain. Penghargaan tersebut diatas
merupakan kebanggaan yang mempunyai arti sangat
penting bagi setiap pegawai karantina pertanian dan pihak
lain untuk lebih meningkatkan semangat kerja.
Berdasarkan hal tersebut tanggal 2 September 2015 Badan
Karantina Pertanian Memberikan Penghargaan kepada
Pegawai Negeri Sipil teladan Badan Karantina Pertanian
yaitu : Medik Veteriner : Drh. Putu Gede Widiarsa Putra,
M.Si, atas dedikasi dan kinerja Perlindungan Kawasan
Rabies di Provinsi Bali sehingga Rabies tidak Menyebar
Keluar dan Tidak Menulari Provinsi Bebas yang Berada di
Sekitar Provinsi Bali.
Laporan Tahunan TA. 2015 199
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari uraian beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2012
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Alokasi Anggaran TA. 2015 sebesar Rp 17.027.344.000 mengalami
kenaikan sebesar Rp 3.721.712.000 atau meningkat 21,86 % dari
DIPA tahun 2014.
2. Realisasi sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp.
16.609.954.462,- atau mencapai 97.55 %
3. Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per
31 Desember 2015 adalah sebanyak 113 orang
4. Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional dan Struktural
Tahun 2015 sebanyak 17 orang
5. Mutasi Pegawai pada tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar mendapat Penambahan Pegawai dan sekaligus
Pengurangan Pegawai sebanyak 2 orang.
6. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 terdapat
peningkatan komoditi unggas 100%, HBAH 56.7% dan benda lain
100%, penurunan terjadi pada komoditi hewan 9,8%, BAH 41%.
Laporan Tahunan TA. 2015 200
7. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 untuk ekspor
mengalami peningkatan komoditi hewan 93%, unggas 72%, BAH
82% dan HBAH 62,7%, penurunan pada serangga 48,6%
8. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 untuk
domestik masuk mengalami peningkatan hewan besar 69%, hewan
kecil 57%, hewan aquatik 42%, hewan percobaan dan reptil 100%,
benda lain 99.8% serta penurunan satwa 40%, serangga 95%,
unggas 44%, BAH 49.8% dan HBAH 45,7%
9. Kegiatan Operasional Karantina Hewan Tahun 2015 untuk
pengeluaran domestik mengalami mengalami peningkatan unggas
24%, HBAH 0,53% dan media lain 0,46%. Penurunan pada hewan
besar 0.42%, hewan kecil 0.37% , hewan percobaan 0.03%, satwa
0.48%, serangga 0.5% dan BAH 24%.
10. Kegiatan pemeriksaan laboratorium Karantina Hewan tahun 2015
untuk Uji TPC sebanyak 2,241 sampel, RBT sebanyak 59 sampel,
PUD sebanyak 626 sampel, telur cacing 24 sampel, HA/HI 79
sampel, PCR AI 69 sampel
11. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Impor pada tahun
2015 mengalami penurunan sebesar 434 kali (47%) yaitu dari 819
kali menjadi 385 kali pemeriksaan.
Laporan Tahunan TA. 2015 201
12. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Ekspor pada tahun
2015 menurun dibandingkan dengan 2015 yaitu sebanyak 2233 kali
(1%) dari 4836 kali menjadi 4920 kali.
13. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan pemasuan antar area
tahun 2015 mengalami penurunan sebangak 1894 kali (10%) yaitu
dari 4457 kali menjadi 4185 kali.
14. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Pengeluaran Domestik
pada Tahun 2015 frekuensinya mencapai 15 kali (1%) dari 2.658
kali menjadi 22.673 kali.
15. Laboratorium Karantina Tumbuhan telah melaksanakan pengujian
Serologi, Mikologi, Malakologi, Nematologi, Entomologi,
Biomolekuler, Gulma dan Akarologi dengan frekuensi pengujian
sebanyak 1.768 kali.
16. Karantina Tumbuhan selama tahun 2015 telah dilakukan tindakan
penahanan sebanyak 48 kali, tindakan penolakan 2 kali dan
tindakan pemusnahan 46 kali
17. Karantina Hewan selama tahun 2015 melakukan tindakan
penahanan 69 kali, penolakan 24 kali dan pemusnahan 41 kali dan
pembebasan 4 kali.
18. Kegiatan penindakan kasus pelanggaran ketentuan dan peraturan
perundangan karantina melakukan penyidikan bidang Karantina
Hewan sebanyak 2 kasus.
Laporan Tahunan TA. 2015 202
19. Kegiatan Operasional Lainnya yang diselenggarakan BKP Kelas I
Denpasar adalah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK dan
Seminar Daerah Pemantauan Daerah Sebar HPHK/OPTK, Inhouse
Training / Peningkatan Tenaga Fungsional Karantina Hewan dan
Tumbuhan, Pameran, Sosialisasi Karantina Pertanian, Kerjasama
dan Koordinasi dengan Instansi Terkait, Operasi Pengawasan
Media Pembawa HPHK/OPTK, Pembinaan Mental Pegawai,
Akreditasi ISO/IEC 17025:2008 dan ISO 9001:2008 dan
Pengembangan Teknologi Informasi ( TI ), Apel pagi serta Senam
pagi bersama.
20. Pada Tahun 2015 BKP Kelas I Denpasar menerima penghargaan
sebagai berikut :
1. Plakat Abdi Bakti Tani
2. Piagam Kepatuhan Penerapan SPP
3. Piagam Penghargaan Penegakan Hukum Bidang
Perkarantinaan dan Pengawasan Keamanan Hayati
4. Penghargaan Masyarakat Perlindungan Tumbuhan dan
Hewan Indonesia
Laporan Tahunan TA. 2015 203
4.2. SARAN- SARAN
Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan tahun 2015 kiranya
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Untuk mengoptimalkan pelayanan terkait dengan Tindakan
Karantina Pertanian dan untuk mewujudkan pelayan Prima
kepada masyarakat pengguna Jasa karantina maka
diharapkan untuk penambahan personil yang memiliki
tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan.
2. Perlu kegiatan Pelatihan untuk peningkatan pemahaman dan
penerapan atas uraian tugas tanggung jawab dan hasil kerja
yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya.
3. Diperlukan peningkatan kemampuan uji laboratorium bidang
molekuler baik peningkatan penggunaan metode dan
peralatan maupun dengan peningkatan kualitas SDM
petugas laboratorium
4. Dengan terakreditasinya beberapa uji di Laboratorium BKP
kelas I Denpasar, maka perlu dilakukan pengembangan
ruang lingkup akreditasi di tahun 2016.
Laporan Tahunan TA. 2015 204
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat Rahmat-Nya, sehingga Laporan Tahunan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini berisi tentang Kegiatan
yang telah dilakukan BKP Kelas I Denpasar, baik kegiatan operasional
maupun non operasional pada Tahun 2015.
Penyusunan Laporan Tahunan bertujuan untuk melaporkan semua
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar, selama kurun waktu satu tahun. Diharapkan laporan ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan operasional oleh Badan Karantina Pertanian di Masa yang akan
datang.
Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini belum sempurna,
untuk kesempurnaan laporan ini kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat kosnstruktif untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata kami mengharapkan Laporan Tahunan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, yang pada gilirannya nanti dapat
menunjang kemajuan pelaksanaan perkarantinaan di masa yang akan
datang.
Denpasar, Januari 2016
Kepala Balai,
Drh. Saiful Muhtadin, MM
NIP. 19610815.199003.1.002
i
Laporan Tahunan TA. 2015 205
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ............... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... .......... xi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 7
1.3. Keadaan Umum .................................................................................... 8
1.3.1. Sejarah Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar .................. 8
1.3.2. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Denpasar ................................................................................... 9
BAB II KEGIATAN 3 M
2.1. Keuangan ............................................................................................. 10
2.1.1. Laporan Realisasi Anggaran ..................................................... 10
2.1.2. Neraca ....................................................................................... 11
2.1.3. Laporan Operasional .................................................................. 11
2.1.4. Laporan Perubahan Ekuitas ....................................................... 12
2.1.5. Penjelasan atas pos-pos laporan realisasi anggaran ................. 14
2.1.6. Pendapatan .............................................................................. 15
2.1.7. Belanja ...................................................................................... 16
2.1.8. Belanja Pegawai ........................................................................ 17
2.1.9. Belanja Barang ........................................................................... 17
ii
Laporan Tahunan TA. 2015 206
2.1.10. Belanja Modal Peralatan dan Mesin ......................................... 18
2.1.11. Belanja Modal Gedung dan Bangunan ..................................... 19
2.2. Kepegawaian ......................................................................................... 20
2.3. Perlengkapan ........................................................................................ 29
2.3.1. Saldo awal periode tahun 2015 .................................................. 29
2.3.2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Periode Tahun 2015 ..... 31
2.3.3. Barang Milik Negara Per-Tahun Anggaran 2015 ........................ 66
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL ...................................................................... 69
3.1. Karantina Hewan ............................................................................... 69
3.1.1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK yang Diimpor ................................................................ 69
3.1.2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK yang Diekspor ............................................................... 72
3.1.3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK Domestik Masuk .......................................................... 75
3.1.4. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa
HPHK Domestik Keluar .......................................................... 79
3.1.5. Instalasi Karantina Hewan ...................................................... 83
3.1.5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan .................................. 86
3.1.7. Verifikasi Dokumen Karantina Hewan ....................................... 87
3.1.8. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan ................................. 88
3.2. Karantina Tumbuhan ......................................................................... 92
3.2.1. Impor ....................................................................................... 92
3.2.2. Ekspor ..................................................................................... 94
3.2.3. Antar Area Masuk .................................................................... 97
3.2.4. Antar Area Keluar .................................................................... 100
iii
Laporan Tahunan TA. 2015 207
3.2.5. Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) .............. 103
3.2.6. Skim Audit Fumigasi dan Kemasan Kayu ISPM#15 ................. 106
3.2.7. Penggunaan Formulir Operasional Karantina Tumbuhan ......... 109
3.2.8. Kegiatan Intersepsi Laboratorium Karantina Tumbuhan ........... 110
3.3. Pengawasan dan Penindakan ........................................................... 118
3.3.1. Pengawasan Tindakan Karantina Tumbuhan .......................... 119
3.3.2. Pengawasan Tindakan Karantina Hewan ................................ 122
3.3.3. Penyidikan Kasus Tindak Karantina ......................................... 125
3.4. Kegiatan Operasional Lainnya ........................................................... 127
3.4.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ...............
Training Karantina Hewan ........................................................ 127
3.4.2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Fungsional/ Inhouse ...............
Training Karantina Tumbuhan ................................................. 130
3.4.3. Sosialisasi Peraturan Perundakan Karantina Pertanian ............ 133
3.4.3.1. Sosialisasi Karantina Pertanian .......................................... 134
3.4.3.2. Sosialisasi dalam rangka Bulan Bakti karantina Pertanian .. 135
3.4.3.3. Sosialisasi Karantina Pertanian di Padang Bai .................... 140
3.4.3.4. Sosialisasi Karantina Pertanian Terkait degan ISPM #15 ... 143
3.4.4. Pameran ................................................................................... 146
3.4.5. Pemantauan Daerah Sebar HPHK ........................................... 151
3.4.6. Seminar Daerah Pemantauan HPHK ....................................... 159
3.4.7. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK ................................... 161
3.4.8.Seminar Daerah Pemantauan OPTK ......................................... 163
3.4.9. Akreditasi Laboratorium ........................................................... 167
3.4.10. Akreditasi ISO 9001 : 2008 ..................................................... 169
3.4.11. Kegiatan Kerjasama dan Koordinasi dengan Instansi Terkait . 175
3.4.12. Operasi Pengawasan Media Pembawa HPHK/OPTK ............. 180
iv
Laporan Tahunan TA. 2015 208
3.4.13. Pembinaan Mental Pegawai ................................................... 183
3.4.14. Kegiatan Lainnya .................................................................... 190
3.4.15. Pengembangan Teknologi Informasi ....................................... 191
3.4.16. Penghargaan yang telah diraih BKP Kelas I Denpasar ........... 194
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 199
4.1.Kesimpulan .......................................................................................... 199
4.2. Saran-Saran ....................................................................................... 203
LAMPIRAN - LAMPIRAN
v
Laporan Tahunan TA. 2015 209
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel. 1. Perbandingan Anggaran TA.2014 dan Tahun 2015 ............................... 10
2. Realisasi Anggaran TA. 2015 .............................................................. 12
3. Neraca TA. 2014 dan TA. 2015 ............................................................ 13
4. Perubahan berdasarkan sumber pendapatan ........................................ 14
5. Rincian estimasi dan realisasi pendapatan ............................................ 15
6. Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 ........ 15
7. Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2015 ................. 16
8. Perbandingan realisasi Belanja ............................................................ 16
9. Perbandingan belanja pegawai ............................................................. 17
10. Perbandingan belanja barang ............................................................... 18
11. Perbandingan belanja modal ................................................................ 19
12. Perbandingan belanja modal gedung dan bangunan ............................ 19
13. Rekapitulasi personil ............................................................................. 24
14. Kenaikan jabatan fungsional dan struktural ........................................... 26
15. Kenaikan jabatan fungsional dan pengangkatan pertama ..................... 27
16. Pengangkatan CPNS ............................................................................ 27
17.Proses Pegawai menjelang Purna Bakti ................................................. 27
18. Daftar mutasi pegawai .......................................................................... 28
19. Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin ................................................ 28
20. Saldo periode 2015 ............................................................................... 30
21. Jumlah Persediaan ................................................................................ 32
22. Tanah 2015 ........................................................................................... 33
23. Rincian tanah ....................................................................................... 33
24. Jumlah rincian tanah ............................................................................. 34
vi
Laporan Tahunan TA. 2015 210
25. Rincian Data tanah persil ...................................................................... 34
26. Jumlah rincian ..................................................................................... 35
27. Data Peralatan dan Mesin ..................................................................... 36
28. Jumlah rincian alat besar ....................................................................... 36
29. Rincian data alat besar .......................................................................... 37
30. Jumlah rincian alat angkut ..................................................................... 37
31. Rincian data alat angkut ........................................................................ 38
32. Jumlah rincian alat bengkel ................................................................... 39
33. Rincian data alat bengkel ...................................................................... 39
34. Jumlah alat pertanian ............................................................................ 40
35. Rincian data alat pertanian .................................................................... 40
36. Jumlah rincian alat kantor ................................................................... 41
37. Rincian data alat kantor dan rumah tangga ........................................... 42
38. Jumlah dan rincian alat studio ............................................................... 42
39. Rincian alat studio ................................................................................. 43
40. Rincian alat kedokteran ......................................................................... 44
41. Rincian data alat kedokteran ................................................................. 44
42. Jumlah rincian alat laboratorium ............................................................ 45
43. Rincian data alat laboratorium ............................................................... 45
44. Jumlah alat persenjataan ...................................................................... 46
45. Rincian alat persenjataan ...................................................................... 46
46. Jumlah rincian komputer ....................................................................... 47
47. Rincian data komputer .......................................................................... 47
48. Jumlah rincian alat pengeboran ............................................................. 48
49. Rincian data alat pengeboran ................................................................ 48
50. Jumlah rincian alat keselamatan kerja ................................................... 49
51. Rincian data alat keselamatan............................................................... 49
vii
Laporan Tahunan TA. 2015 211
52. Jumlah peralatan proses/produksi ......................................................... 50
53. Rincian data peralatan .......................................................................... 50
54. Jumlah Gedung dan Bangunan ............................................................. 51
55. Rincian data Gedung dan Bangunan ..................................................... 52
56. Jumlah bangunan gedung ..................................................................... 53
57. Rincian data bangunan gedung ............................................................. 54
58. Jumlah rincian tugu ............................................................................... 54
59. Rincian data tugu .................................................................................. 55
60. Jumlah rincian jalan dan jembatan ........................................................ 55
61. Rincian data jalan .................................................................................. 56
62. Jumlah rincian irigasi ............................................................................. 56
63. Rincian data irigasi ................................................................................ 57
64. Jumlah rincian bangunan air ................................................................. 58
65. Rincian data bangunan air ..................................................................... 58
66. Jumlah rincian jaringan ......................................................................... 59
67. Rincian data jaringan ............................................................................. 59
68. Jumlah aset tetap .................................................................................. 60
69. Rincian data aset................................................................................... 60
70. Jumlah rincian bahan perpustakaan ...................................................... 61
71. Rincian data bahan perpustakaan ......................................................... 62
72. Jumlah aset tetap .................................................................................. 62
73. Penyaringan nilai BMN .......................................................................... 67
74. Perbandingan nilai BMN ........................................................................ 68
75. Perbandingan jumlah dan frekuensi impor ............................................ 71
76. Perbandingan jumlah dan frekuensi ekspor ........................................... 74
77. Perbandingan jumlah dan frekuensi komoditi domestik masuk .............. 78
78. Perbadingan jumlah dan frekuensi komoditi domestik keluar ................ 82
viii
Laporan Tahunan TA. 2015 212
79. Daftar IKHS .......................................................................................... 84
80. Daftar IKPH ........................................................................................... 85
81. Daftar IKH dan IKPH ............................................................................. 85
82. Data tempat pemeriksaan ..................................................................... 86
83. Perincian blanko .................................................................................... 87
84. Data pengujian TPC dan RBT ............................................................... 89
85. Data pengujian Parasit darah ................................................................ 90
86. Data Pengujian HA/HI ........................................................................... 91
87. Data pengujian PCR AI ......................................................................... 91
88. Volume dan frekuensi kegiatan impor .................................................... 93
89. Perbandingan data kegiatan impor ........................................................ 93
90. Volume dan frekuensi kegiatan ekspor .................................................. 95
91. Perbandingan data kegiatan ekspor ...................................................... 96
92. Volume dan frekuensi kegiatan domestik masuk ................................... 98
93. Perbandingan data kegiatan domestik masuk ....................................... 99
94. Volume dan frekuensi kegiatan domestik keluar .................................... 101
95. Perbandingan data kegiatan domestik keluar ........................................ 102
96. Hasil pengujian PSAT ........................................................................... 105
97.Data perusahaan fumigasi ...................................................................... 107
98. Susunan tim pengelola skim audit ......................................................... 108
99. Data Perusahaan kemasan kayu ........................................................... 109
100. Penggunaan formulir KT ...................................................................... 110
101. Data pemeriksaan laboratorium KT ..................................................... 111
102. Ruang lingkup pengujian laboratorium KT .......................................... 117
103. Data status dan situasi HPHK di Provinsi Bali ..................................... 154
104. Data pengujian laboratorium pasif ....................................................... 154
105. Data hasil surveilan ............................................................................. 155
ix
Laporan Tahunan TA. 2015 213
106. Data hasil penelitian ............................................................................ 156
107. Gangguan Reproduksi......................................................................... 156
108. Potensi penyebaran HPHK .................................................................. 157
x
Laporan Tahunan TA. 2015 214
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Bagan Stuktur Organisasi BKP Kelas I Denpasar ................................... 9
2. Peta status situasi HPHK ..................................................................... 157
3. Ruang lingkup terakreditasi .................................................................. 167
4. Sertifikat ISO 9001 : 2008 ..................................................................... 175
xi
Laporan Tahunan TA. 2015 215
DAFTAR GRAFIK
Hal
Grafik 1. Komposisi pegawai berdasarkan jabatan ...................................... 20
2. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan ................... 21
3. Komposisi pegawai berdasarkan pangkat ................................... 22
4. Komposisi pegawai berdasarkan kelompok umur ......................... 23
5. Data impor .................................................................................... 69
6. Data frekuensi impor ..................................................................... 70
7. Data Ekspor .................................................................................. 73
8. Data frekuensi ekspor ................................................................... 73
9. Data domestik masuk ................................................................... 76
10. Data frekuensi domestik masuk .................................................... 77
11. Data Domestik keluar ................................................................... 80
12. Data Domestik Keluar ................................................................. 81
13. Proporsi frekuensi tindakan Karantina Tumbuhan ...................... 103
xii
Laporan Tahunan TA. 2015 216
LAPORAN TAHUNAN
TAHUN 2015
BALAI KARANTINA PERTANIAN
KELAS I DENPASAR
2016
Laporan Tahunan TA. 2015 217