5 Seismogram Sintetik

16
Seismogram Sintetik Seismogram sintetik disebut juga geogram atau teogram adalah rekaman seismik buatan, yang dibuat dari data log kecepatan dan densitas. Data kecepatan dan densitas membentuk fungsi koefisien refleksi (stikogram) yang selanjutnya dikonvolusikan dengan wavelet. Seismogram sintetik dibuat untuk mengkorelasikan antara informasi sumur (lithologi, umur, kedalaman dan sifat- sifat fisis lainnya) terhadap penampang seismik guna memperoleh informasi lebih yang lebih lengkap dan komprehensif. Sering diperoleh korelasi yang kurang tepat antara data penampang seismik terhadap seismogram sintetik, karena tidak mudah untuk memperoleh korespondensi satu- satu antara seismogram sintetik dengan penampang seismik, mengingat sistem pengumpulan dan akurasi data berbeda.

Transcript of 5 Seismogram Sintetik

Page 1: 5 Seismogram Sintetik

Seismogram Sintetik• Seismogram sintetik disebut juga geogram atau teogram adalah

rekaman seismik buatan, yang dibuat dari data log kecepatan dan densitas. Data kecepatan dan densitas membentuk fungsi koefisien refleksi (stikogram) yang selanjutnya dikonvolusikan dengan wavelet.

• Seismogram sintetik dibuat untuk mengkorelasikan antara informasi sumur (lithologi, umur, kedalaman dan sifat-sifat fisis lainnya) terhadap penampang seismik guna memperoleh informasi lebih yang lebih lengkap dan komprehensif.

• Sering diperoleh korelasi yang kurang tepat antara data penampang seismik terhadap seismogram sintetik, karena tidak mudah untuk memperoleh korespondensi satu-satu antara seismogram sintetik dengan penampang seismik, mengingat sistem pengumpulan dan akurasi data berbeda.

Page 2: 5 Seismogram Sintetik
Page 3: 5 Seismogram Sintetik
Page 4: 5 Seismogram Sintetik
Page 5: 5 Seismogram Sintetik

Koefisien refleksi• Koefisien refleksi adalah perbandingan amplitudo pulsa terpantul terhadap

amplitudo pulsa datang. Bila lintasan pulsa normal terhadap bidang batas, maka koefisien refleksinya dapat dihitung dari persamaan,

(5.1)• dengan Ar = amplitudo pulsa terpantul,

• Ai = amplitudo pulsa datang, dan V adalah kecepatan dan densitas pada

masing-masing indek lapisan.

RA

A

V V

V Vr

i

2 2 1 1

2 2 1 1

Polaritas Pulsa TerpantulKoefisien refleksi dapat bernilai antara -1 dan +1, bila R = 0, berarti tidak terjadi

pemantulan. Perjanjian mengenai polaritas adalah,

1. Untuk hydrophone (peka terhadap tekanan), kompresi adalah positif dan merenggang adalah negatif.2. Untuk geophone (peka terhadap kecepatan), gerakan partikel dalam arah rambat gelombang adalah positif, bila berlawanan dengan arah rambat gelombang adalah negatif.

Page 6: 5 Seismogram Sintetik

Estimasi Wavelet

• 1. Dekonvolusi• Sebuah trace seismik s(t) berasal dari konvolusi antara wavelet w(t)

dengan stikogram r(t), ditulis sebagai w(t) * r(t) = s(t). Di dalam transformasi Z ditulis

W(z).R(z) = S(z) (5.2)• Jika kita punya log stikogram R(z) dari sumur dan trace seismik (tanpa

noise) S(z), maka dengan pembagian polinomial dapat dihitung wavelet w(z), yaitu

(5.3)

• Kemudian wavelet w(t) diperoleh melalui transformasi Z balik terhadap W(z) tersebut.

W zS z

R z( )

( )

( )

Page 7: 5 Seismogram Sintetik

2. Auto korelasi• Trace seismik secara normal

mengandung banyak wavelet refleksi, walaupun berbeda kuat, posisi dan polaritasnya, kita anggap mempunyai bentuk dasar yang sama. Sehingga auto korelasi wavelet akan sama dengan auto korelasi trace-trace pada bagian tengahnya. Bagian tengah di sini artinya bagian yang terletak antara -L/2 dan +L/2 dengan L adalah panjang pulsa perpantul (daerah wavelet refleksi).

Page 8: 5 Seismogram Sintetik

3. Deterministik

• Pada survey lepas pantai (marine) biasanya ditempatkan sebuah hydrophone beberapa meter di bawah sumber seismik, agar dapat merekam sinyal sumber yang ke bawah. Dari sinyal tersebut dapat digunakan untuk mengestimasi efek serapan dan bentuk wavelet terpantul.

Page 9: 5 Seismogram Sintetik

4. Analitik

• Bentuk wavelet dapat diperoleh dari analisis atau dibuat wavelet tiruan, seperti wavelet Klauder (pada vibroseis) dan wavelet Ricker. Wavelet Klauder adalah auto korelasi dari sinyal sweep vibroseis, sedangkan wavelet Ricker dibuat berdasarkan rumus,

 

(5.4)

 

dengan x = f t, dan f adalah frekuensi t waktu rambat.

R t x e x( ) ( ). 1 2 2 2

Page 10: 5 Seismogram Sintetik
Page 11: 5 Seismogram Sintetik

Data Sumur• Data sumur yang diperlukan adalah log sonic, chek shot dan log densitas. Data

yang ideal tentu bebas noise, baik noise instrumen, efek caving maupun noise koheren dan random lainnya.

• Dari data sumur sering diperoleh data log bagian atas dan data log bagian bawah tidak sama antara log sonic dengan log densitas, sehingga pada kedalaman tertentu salah satu datanya tidak lengkap (biasanya data densitas yang tidak ada). Untuk mengatasi hal yang demikian dianggap data densitas konstan.

• Chek shot sangat diperlukan untuk koreksi waktu dan kalibrasi waktu sampel sonic dimulai. Nilai koreksi ini disebut drift yang besarnya dapat positif atau negatif. Chek shot yang baik diperoleh dari sumur yang sama, karena sering diperoleh data sonic dari sumur A, sedangkan data chek shotnya dari sumur B, walaupun sumur tersebut berdekatan. Namun demikian apabila tidak terdapat chek shot pada sumur tersebut, maupun pada sumur-sumur yang berdekatan dapat pula dilakukan pencocokan secara manual dengan menggeser-geser skala waktu sedemikian rupa sehingga diperoleh persesuaian yang cukup baik.

Page 12: 5 Seismogram Sintetik
Page 13: 5 Seismogram Sintetik
Page 14: 5 Seismogram Sintetik
Page 15: 5 Seismogram Sintetik
Page 16: 5 Seismogram Sintetik

Soal