5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
-
Upload
david-gunawan-td-gampa -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
-
8/16/2019 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
1/7
Agri-tek Volume 16 Nomor 1 Maret 2015 EVALUASI KEKUATAN, 48
Evaluasi Kekuatan Struktur Atas Gedung SD Madiun Lor 3Kota Madiun
Rosyid Kholilur Rohman 1), Rochidajah 2)
1),2) Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiunemail : [email protected]
Abstract :
Madiun Lor 3 Elementary school building located at Yos Sudarso street in Madiuncity. Early this building constructed one floor. Then to fulfil need of classroom planned this building 2 floor. In the process of construction there is doubt instrength of structure. This research focused to evaluation of slab, beam andcolumn based on SNI 2847 2002. Hammer test was be done to slab, beam andcolumn. Field observation result show quality of conc rete fc’ 16 MPa. Steel quality
assumed fy 240 MPa. Analysis result indicated that slab structure was strongenough, beam and column structure were strong enough either.
Keyword : hammer test, slab, beam, column
PendahuluanBangunan gedung SD Madiun Lor
3 terletak di Jl. Yos Sudarso KotaMadiun. Sesuai dengan konseprancangan arsitektur yang telahditetapkan, bangunan gedung sekolahSD Madiun Lor 3 Kota Madiun
dirancang sebagai struktur yang terdiridari 2 lantai. Awalnya bangunantersebut berupa bangunan satu lantai.Mengingat adanya kebutuhan ruanguntuk pembelajaran sertaketerbatasan lahan yang tersedia,maka direncanakan penambahan satulantai untuk ruang kelas.
Pertimbangan-pertimbanganstruktural bangunan yang diambildalam persyaratan-persyaratan umumpada rancangan struktur adalahsebagai berikut :a. Memenuhi syarat struktural yaitu
struktur yang dirancang haruscukup kuat, kaku dan stabil sesuaidengan regulasi yang berlaku.Dalam kata lain, struktur tersebutdapat mendukung beban - bebanyang akan diterimanya baik bebanvertikal maupun beban horizontal,tanpa mengalami keruntuhan serta
tetap memberikan kenyamananbagi pemakainya.
b. Sesuai dengan kebutuhanrancangan arsitektur yang ada.
c. Mendukung "Service System"misalnya elektrikal, mekanikal dansebagainya.
d. Mempunyai interaksi yang baikantara struktur atas, pondasi dantanah.Elemen - elemen struktur bagian
atas yang berupa pelat lantai, balok,kolom merupakan konstruksi betonbertulang. Mutu beton betondirencanakan fc 19,3 Mpa (K225).Sesuai gambar rencana, strukturpondasi menggunakan pondasitelapak. Konstruksi atapmenggunakan baja ringan denganpenutup atap genting.
Dalam proses pembangunannyaterdapat keraguan dari pihakpengawas terhadap kekuatan strukturbangunan. Untuk memastikankekuatan struktur maka perludilakukan analisis terhadap komponenstruktur berdasarkan data yang ada.
Perhitungan struktur dalam laporanini dimaksudkan untuk melakukanevaluasi kekuatan struktur terhadap
bangunan tersebut sesuai SNI 2847
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
-
8/16/2019 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
2/7
Agri-tek Volume 16 Nomor 1 Maret 2015 EVALUASI KEKUATAN, 49
2002. Evaluasi dititikberatkan padastruktur plat lantai, balok dan kolomterhadap beban mati dan hidup yangbekerja sesuai PeraturanPembebanan Indonesia untuk Gedung1989.
Pembatasan masalah dalampenelitian ini antara lain :
Sistem struktur adalah SistemRangka Pemikul Momen (SRPM)
Beban yang bekerja yaitu bebanmati dan beban hidup
Evaluasi struktur mengacu SNI2847 2002
Analisis struktur dengan programbantu ETABS versi 9.0
Tidak dilakukan analisis ekonomi.
Tinjauan PustakaKekuatan Struktur Yang telahBerdiri
Evaluasi terhadap kekuatanstruktur bangunan dapat dilakukansecara analisis ataupun dengan carauji beban, atau dengan kombinasianalisis dan uji beban. Bila pengaruhdefisiensi kekuatan struktur diketahui
dengan baik dan bila dimensi strukturserta sifat bahan yang dibutuhkanuntuk tujuan analisis dapat diukurnilainya, maka evaluasi kekuatanstruktur secara analisis berdasarkandata hasil pengukuran tersebutdianggap sudah memadai. Data yangdiperlukan harus ditentukan sesuaidengan Butir 22.2. SNI 2847 2002.Bila pengaruh defisiensi kekuatanstruktur tidak diketahui dengan baik
atau bila dimensi struktur serta sifatbahan yang dibutuhkan untuk tujuananalisis tidak memungkinkan untukdiukur nilainya, maka uji beban harusdilakukan bila struktur tersebutdiinginkan untuk tetap berfungsi. Bilakeraguan terhadap keamanan strukturatau bagian struktur adalah terkaitdengan penurunan kinerja struktursebagai fungsi waktu, dan bila responstruktur selama uji beban ternyatamasih memenuhi kriteria penerimaan,maka struktur atau bagian dari strukturtersebut boleh tetap digunakan untuk jangka waktu tertentu. Pemeriksaansecara berkala harus dilakukan jika
dianggap perlu oleh konsultan penilai(Christiawan, 2007).
Ketentuan Mengenai Kekuatan danKemampuan Layan
Menurut SNI 03 – 2847 – 2002pasal 11.1(1) struktur dan komponenstruktur harus direncanakan hinggasemua penampang mempunyai kuatrencana minimum sama dengan kuatperlu yang dihitung berdasarkankombinasi beban dan gaya terfaktor
yang sesuai dengan ketentuan.Bila dimensi dan sifat fisik bahan
yang diperlukan ditentukan melaluipengukuran dan pengujian, dan bilaperhitungan dapat dilakukan sesuaidengan ketentuan, maka faktorreduksi kekuatan yang berlaku bolehdiperbesar, tetapi faktor reduksikekuatan tersebut tidak boleh melebihinilai berikut:
Tabel 1. Faktor Reduksi KekuatanBeban Yang Bekerja
lentur, tanpa beban aksial 0,9tarik aksial, dan tarik aksial dengan lentur 0,9
tekan aksial dan tekan aksial dengan lentur :komponen dengan tulangan spiralkomponen lain
0,80
0,75
geser dan/atau puntir 0,80
tumpuan pada beton 0,75
Sumber : SNI 2847 2002
-
8/16/2019 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
3/7
Agri-tek Volume 16 Nomor 1 Maret 2015 EVALUASI KEKUATAN, 50
Kapasitas Lentur Balok Analisis penampang beton
bertulangan tunggal dapat diperolehdengan menggunakan rumus :
Mn = As.fy (d - a/2)
b fc
f Aa
y s
..85,0
.
Dimana :Mn = momen nominal balok As = luas tulangan tarikfy = mutu bajafc = mutu betonb = lebar penampangd = tinggi efektif
Balok dikatakan kuat apabila Mn > Mu.
dimana : = faktor reduksi (sebesar 0,8)Mu = momen ultimate penampang
KolomKegagalan kolom akan berakibat
langsung pada runtuhnya komponenstruktur lain yang berhubungandengannya, atau bahkan merupakanbatas runtuh total keseluruhan strukturbangunan.
Pada umumnya kegagalan ataukeruntuhan komponen tekan tidakdiawali dengan tanda peringatan yang jelas, bersifat mendadak. Oleh karenaitu, dalam merencanakan strukturkolom harus memperhitungkan secaracermat dengan memberikan cadangankekuatan lebih tinggi dari padakomponen struktur lainnya.
Karena penggunaan di dalampraktek umumnya kolom tidak hanyabertugas menahan beban aksial
vertikal, sehingga definisi kolomdiperluas dengan mencangkup jugatugasnya menahan kombinasi bebanaksial dan lentur. Dengan kata lainkolom harus diperhitungkan untukmenyangga beban aksial tekandengan eksentrisitas tertentu.(Dipohusodo, 1994)
SNI 03 – 2847 – 2002 pasal 12.9(1) memberikan batasan untuk rasiopenulangan longitudinal komponenstruktur tekan non komposit antara
0,01 sampai 0,08.
Diagram interaksi kolom dapatdigunakan untuk analisis dan desainkolom. Diagram interaksi sangatberguna untuk mempelajari kekuatankolom dengan perbandingan bebandan momen yang bervariasi. Setiapkombinasi beban yang berada padabagian dalam kurva berarti aman,sedangkan setiap kombinasi yangberada di luar kurva menyatakankeruntuhan/ tidak aman (McCormac,2004).
GeserDasar pemikiran perencanaan
penulangan geser adalah usaha
menyediakansejumlah tulangan baja untukmenahan gaya tarik arah tegak lurusterhadap retak tarik diagonalsedemikian rupa sehingga mampumencegah bukaan retak lebih lanjut(Dipohusodo, 1994). Berdasarkanatas pemikiran tersebut, penulangangeser dapat dilakukan dalambeberapa cara, seperti :
Sengkang vertikal
Jaringan kawat baja las yang
dipasang tegak lurus terhadapsumbu aksial
Batang tulangan miring diagonalyang dapat dilakukan dengan caramembengkok batang tulanganpokok balok ditempat – tempatyang diperlukanUntuk komponen – komponen
struktur yang menahan geser danlentur saja persamaan SNI 03 – 2847 – 2002 pasal 13.3 (1) memberikankapasitas kemampuan beton untuk
menahan gaya geser adalah cV
d b f
V wc
c
6
atau yang lebih rinci
7120
d b
M
d V f V w
u
uwcc
-
8/16/2019 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
4/7
Agri-tek Volume 16 Nomor 1 Maret 2015 EVALUASI KEKUATAN, 51
dimana : cV = kuat geser nominal
beton
c f = kuat tekan beton
wb = lebar badan balok
d = jarak dari serat tekan terluarke titik berat tulangan tariklongitudinal
w =d b
A
w
s
uV = gaya geser terfaktor pada
penampang
u M = momen terfaktor pada
penampang
Untuk komponen struktur yangmenerima gaya aksial kapasitaskemampuan beton untuk menahangaya geser adalah
d bV wc
c
6
u
14Ag
Apabila gaya geser yang bekerja uv
lebih besar dari kapasitas geser beton
cv maka diperlukan penulangan
geser untuk memperkuatnya.
Dasar perencanaan tulangan geseradalah :
un vv
dimana : scn vvv
sehingga : scu vvv dimana :
uv = gaya geser terfaktor pada
penampang
nv = kuat geser nominal
cv = kuat geser nominal beton
sv = kuat geser nominal tulangan
geser
= faktor reduksi
Untuk sengkang yang tegak lurusterhadap sumbu aksial komponenstruktur SNI 03 – 2847 – 2002 pasal13.5 (6) memberikan ketentuan :
s
d f Av
yv
s
dengan v A adalah luas tulangan
geser yang berada dalam rentang jarak s.
MetodologiLangkah-langkah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Pengumpulan DataData yang dipergunakan berupadata sekunder berupa gambarrencana dan diperoleh darikonsultan perencana yaitu CV
Pandega Raya Magetan. Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengujian beton telah dilakukanoleh Laboratorium BetonUniversitas Merdeka Madiun padabagian struktur pelat, balok dankolom.
PembebananPerhitungan pembebananmengacu pada PeraturanPembebanan Indonesia UntukGedung SNI 1728 1989. Beban
yang dimasukkan dalam analisisyaitu beban mati dan beban hidup.Beban hidup untuk sekolah 250kg/m2.
Pemodelan dan analisis strukturPembuatan model struktur denganmenggunakan software ETABSV.9, kemudian dilakukan input datamaterial, dimensi dan beban-bebanyang bekerja. Setelah penginputanbeban selesai lalu dilakukanrunning analisis. Setelah dianalisismaka didapat gaya-gaya dalamyang bekerja pada struktur. Hasilanalisis meliputi gaya dalamberupa momen dan gaya lintangserta gaya aksial.
Evaluasi Kekuatan Balok danKolomEvalusi kekuatan dilakukan denganmembandingkan momen nominaldengan momen ultimate yangbekerja, gaya geser nomimal
dengan gaya geser ultimate yang
-
8/16/2019 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
5/7
Agri-tek Volume 16 Nomor 1 Maret 2015 EVALUASI KEKUATAN, 52
bekerja dan gaya aksial nominalyang bekerja dengan gaya aksialultimate yang bekerja.
Hasil dan PembahasanMutu Beton
Pengujian beton telah dilakukanoleh Laboratorium Beton UniversitasMerdeka Madiun pada bagian struktur
pelat, balok dan kolom gedung SDMadiun Lor 3 Kota Madiun denganmenggunakan Schmidt ReboundHammer Test sesuai ketentuan SNI03 4430 1997. Dari hasil HammerTest didapat kuat tekan rata-rata fc’ 16MPa. Kuat tekan tersebut masih dibawah kuat tekan rencana fc’ 19,3
Mpa (K225).
Gambar 1. Hammer Test
Mutu BajaMutu baja yang digunakan dalam
evaluasi kekuatan struktur ditentukanberdasar data dari gambar danlaporan perhitungan struktur yangmenyebutkan bahwa tulangan yangdigunakan adalah U24 dengantegangan leleh 240 MPa.Analisis Struktur
Beban mati yang bekerja meliputiberat sendiri plat, spesi, plafond danpenggantung serta beban dinding.Beban hidup yang bekerjadirencanakan 250 kg/m2. Bebantersebut mengacu pada Peraturan
Pembebanan Indonesia UntukGedung 1989.
Penyelesaian persamaan-persamaan statika pada modelstruktur dilakukan menggunakanmetode elemen hingga (finite elementmethod) yang terdapat pada programbantu analisis struktur ETABS versi9.0. Permodelan struktur dapat dilihatpada gambar 2.
Hasil analisis struktur berupa gayadalam yang bekerja yaitu momenultimate (Mu), gaya geser (Vu) dangaya normal (N).
Gambar 2. Permodelan struktur
-
8/16/2019 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
6/7
Agri-tek Volume 16 Nomor 1 Maret 2015 EVALUASI KEKUATAN, 53
Evaluasi struktur platTebal plat = 12 cmBeban mati yang bekerja = 406 kg/m2 Beban hidup yang bekerja = 250 kg/m2 Beban ultimate = 887 kg/m2 Mtx = 0,001.q.lx2.CtxMtx = 0,001x 8878 x 3,0 2 x 59
= 586,88 kgm
Perhitungan Momen Kapasitas Plat
Tulangan yang digunakan 10 – 125(As = 628 mm2)
b fc
f Aa
y s
..85,0
. =
1000.16.85,0
240.628= 11,08
mm
Mn =
2
. ad f A y s
= 628.240.(95 –11,08/2)10-4 = 1348 kgm
Mu = 0,8.1348 = 1079 kgm> Mu.
Evaluasi struktur balokDari hasil analisis struktur diperoleh :Mu = 13774 kgmVu = 11741 kg
Dimensi balok yang dipakai :b = 250 mmh = 650 mm
Perhitungan Momen Kapasitas Balok Tulangan tarik 6D19 (As = 1700,31mm2)
b fc
f Aa
y s
..85,0
. =
250.16.85,0
240.31,1700= 120 mm
Mn =
2
. ad f A y s
= 1700,31.240.(602,5 –120/2)10-4 = 22.138 kgm
Mu = 0,8.22138 = 19924 kgm> Mu Mn>MuBalok aman terhadap lentur
Perhitungan Kapasitas Geser BalokKuat geser beton
Vc = d bw fc ..6
1
= 5,602.250.166
1= 100416,67 N
Kuat geser baja tulanganVs = Av.fy.d/s
= 157. 240. 602,5/100 = 145294 NKuat geser nominal balokVn = Vc + Vs = 245711 kg Vn = 0,75 x 245711 = 184283 kg >Vu Balok aman terhadap geser
Evaluasi struktur kolomGari hasil analisis struktur diperoleh :Nu = 33870 kg
Mu = 4501 kgmVu = 2345 kgDengan menggunakan programPCACOL dapat diperoleh gambardiagram interaksi kolom dan diketahuikuat tidaknya penampang menahanMu dan Pu yang bekerja.
Gambar 3. Diagram Inetraksi Kolom
-
8/16/2019 5. Rosyid K hal 48 - 54.pdf
7/7
Agri-tek Volume 16 Nomor 1 Maret 2015 EVALUASI KEKUATAN, 54
Dari gambar di atas dapat disimpulkankolom aman terhadap Pu dan Muyang bekerja.Kuat geser beton
Vc = (1+Nu/14.Ag). d bw fc ..61
= (1+
338700/14.120000) 360.300.166
1
= 189455,7 NKuat geser baja tulangan dengantulangan geser 10 – 100 (As = 157mm2)Vs = Av.fy.d/s
= 157. 240. 360 /100
= 90432 N
Vn = Vc + Vs = 279887,7 N Vn = 209915,8 N > VuKolom aman terhadap geser
Kesimpulan
Berdasarkan evalusi struktur yangtelah dilaksanakan, dapat diambilbeberapa kesimpulan diantaranya :1. Berdasar hasil Hammer Test
terhadap plat lantai, balok dankolom diperoleh mutu betonsebesar fc’ 16 MPa.
2. Struktur plat lantai cukup aman.Mu balok > Mu akibat beban yangbekerja.
3. Struktur balok memenuhi syaratkeamanan berdasar SNI 28472002.Mu balok > Mu akibat beban yangbekerjaVu balok > Vu akibat beban yang
bekerja.
4. Struktur kolom memenuhi syaratkeamanan berdasar SNI 28472002.Pu kolom > Pu akibat beban yangbekerjaVu balok > Vu akibat beban yangbekerja.
UCAPAN TERIMA KASIHUcapan terima kasih disampaikankepada semua pihak yang telahmemberikan bantuan dalampenyusunan penelitian ini, diantaranyayaitu CV Pandega Raya, CV UsahaMandiri, CV Sumber Rejeki danDIKBUDMUDORA Kota Madiun.
Daftar Pustaka
Anonim 2002, Tata Cara PerhitunganStruktur Beton Untuk BangunanGedung, SNI 03 2847 2002, BSNBandung
Anonim, 1997 Tata Cara PerhitunganStruktur Beton Untuk BangunanGedung, SNI 03 4430 1997, BSNBandung
Anonim, 2001. Computer andStructure, Inc, ETABS Manual,Integrated Building Design Manual,California Barkeley
Christiawan 2007, Evaluasi Kinerjadan Perkuatan Struktur GedungGuna Alih Fungsi Bangunan,Master Thesis UGM
Dipohusodo 1994, Struktur BetonBertulang, Gramedia PustakaTama, Jakarta
McCormac 2004, Desain Beton
Bertulang 1 (alih bahasa Sumargo),Penerbit Erlangga, Jakarta