5. proses skoring kep. keluarga

14
PROSES SKORING Prodalima, S.Kep, Ners

Transcript of 5. proses skoring kep. keluarga

Page 1: 5. proses skoring kep. keluarga

PROSES SKORING

Prodalima, S.Kep, Ners

Page 2: 5. proses skoring kep. keluarga

ReviewPERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

a. Masalah (problem) P, adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota (individu) keluarga.

b. Penyebab (etiologi) E, adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada 5 (lima) tugas keluarga.

c. Tanda (sign) S, adalah sekumpulan data subyektif dan obyektif yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

Page 3: 5. proses skoring kep. keluarga

NexT...

Tipologi diagnosa keperawatan terdapat 3 (tiga):• Diagnosa Aktual• Diagnosa Resiko / Resiko Tinggi• Diagnosa Potensial / Wellness

Page 4: 5. proses skoring kep. keluarga

DIAGNOSA CONTOH

AKTUALAdalah masalah keperawatan yang sedang dialami keluarga & memerlukan bantuan perawat dengan cepat.

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur khususnya pada Ny. W keluarga Tn. S yang b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk istirahat dan tidur.2. Perubahan peran menjadi orang tua tunggal (single parent) pada Tn. M yang b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran orang tua tunggal setelah istrinya meninggal.

RESIKO / RESTIAdalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keparawatan actual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segara mendapat bantuan / ditangani.

1. Resiko terjadinya serangan ulang yang berbahaya khususnya pada lansia Ny. P keluarga Tn. N yang b/d ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas) yang dekat dengan tinggal keluarga.2. Resiko tinggi gangguan perkembangan balita khususnya pada An. U yang b/d ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi pada balita.

POTENSIAL / WELLNESSAdalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya & mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.

1. Potensial peningkatan kesejahteraan khususnya Ny. S yang sedang hamil pada keluarga Tn. B.2. Potensial tumbuh kembang yang optimal bagi anak khususnya An. Y pada keluarga Tn. W.

Page 5: 5. proses skoring kep. keluarga

Adalah Skoring dilakukan apabila rumusan diagnosis keperawatan lebih dari satu, proses scoring menggunakan skala dirumuskan oleh Bailon & Maglaya (1978).

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan, yang terdiri dari :

• Tentukan skornya sesuai dengan criteria yang telah dibuat.

• Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.

Page 6: 5. proses skoring kep. keluarga

Bailon & maglaya (1978)No. Kriteria Skor Bobot

1. Sifat Masalah Tidak/kurang sehat Ancaman kesehatan Krisis atau keadaan sejahtera

321

1

2. Kemungkinan Masalah Dapat Di ubah Dengan mudah Hanya sebagian Tidak dapat

210

2

3. Potensi Masalah Dapat Dicegah Tinggi Cukup Rendah

321

1

4. Menonjolnya Masalah Masalah berat, harus segera ditangani Ada masalah, tetapi tidak perlu segera

ditangani Masalah tidak dirasakan

210

1

Page 7: 5. proses skoring kep. keluarga

Keterangan :• Proses skoring dilakukan untuk diagnose

keperawatan dengan ketentuan:• Tentukan skor untuk setiap kriteria yang telah

dibuat• Selanjutnya skor dibagi dengan angka yang

tertinggi dan dikalikan dengan bobot

Page 8: 5. proses skoring kep. keluarga

NexT...• Jumlah skor untuk setiap ktiteria, skor tertinggi adalah 5, sama

dengan jumlah keseluruhan dari bobot• Kriteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah :

1. Sifat masalahSifat masalah dapat dikelompokkan kedalam tidak atau kurang sehat diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan tindakan yang segera dan biasanya masalahnya dirasakan atau disadari oleh keluarga. Krisis atau keadaan sejahtera diberikan yang paling sedikit atau rendah karena faktor-faktor kebudayaan biasanya dapat memberikan dukungan bagi keluarga untuk mengatasi masalahnya dengan baik.

Page 9: 5. proses skoring kep. keluarga

NexT...2. Kemungkinan masalah dapat dicegah

Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada tindakan (intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kemungkinan masalah dapat dicegah :

Pengetahuan dan tekhnologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani masala

Sumber-sumber yang ada pada keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan atau tenaga

Sumber-sumber dari keperawatan misalnya : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu

Sumber-sumber di masyarakat misalnya : dalam bentuk fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat, dukungan sosial masyarakat

Page 10: 5. proses skoring kep. keluarga

NexT...3. Potensi masalah dapat dicegah• Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat

dikurangi atau dicegah. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : Kepelikan dari masalah

Yaitu berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah,prognosa penyakit atau kemungkinan merubah masalah. Pada

Lamanya masalahHal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut. Biasanya lamanya masalah mempunyai dukungan langsung dengan potensi masalah bila dicegah.

Adanya kelompok high risk atau kelompok yang peka atau rawanAdanya kelompok atau individu tersebut pada keluarga akan menambah potensi masalah bila dicegah

Page 11: 5. proses skoring kep. keluarga

NexT...

4. Menonjolnya masalahAdalah merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah tentang beratnya masalah serta mendeksaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan skor pada criteria ini adalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga tersebut melihat masalah. Dalam hal ini jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani segera maka harus diberikan skor yang tinggi.

Page 12: 5. proses skoring kep. keluarga

Contoh Prioritas : Resiko terjatuh (terpeleset) pada lansia yang tinggal di keluarga Tn. A yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia.

No. Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalahSkala : Ancaman kesehatan

2/3 X 1 = 2/3

Bila keadaan tersebut tidak segera diatasi akan membahayakan lansia yang tinggal bersama keluarga, karena lansia setiap hari dirumah tanpa pengawasan

2. Kemungkinan masalah dapat diubahSkala : Mudah

2/2 X 2 = 2 Penyediaan sarana yang murah dan mudah didapat oleh keluarga (misal; sandal karet)

3. Potensial masalah untuk dicegahSkala : Cukup

2/3 X 1 = 2/3

Keluarga mempunyai kesibukan yang cukup tinggi, tetapi merawat orang tua yang telah lansia merupakan penghormatan & pengabdian anak yang perlu dilakukan.

4. Menonjolnya masalahSkala : Masalah tidak dirasakan

0/2 X 1 = 0 Keluarga merasa keadaan tersebut telah berlangsung lama dari tidak pernah ada kejadian yang mengakibatkan lansia mengalami suatu cidera (terjatuh) dirumah akibat lantai yang licin.

Total Skor 3 1/3

Page 13: 5. proses skoring kep. keluarga

NexT...Rencana tindakan pada keluarga meliputi : 1.Menstimulasi kesadaran / penerimaan keluarga mengenai masalah dan

kebutuhan, dengan cara; memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan keluarga, mendorong sikap emosi untuk mendukung upaya kesehatan.

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara; mengidentifikasi konsekuensi bila tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga, diskusi tentang tipe tindakan.

3. Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara; demonstrasi, menggunakan alat dan fasilitas dirumah, mengawasi keluarga melakukan perawatan.

4. Membantu keluarga untuk memelihara (memodifikasi) lingkungan.5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

disekitar.

Page 14: 5. proses skoring kep. keluarga

NexT...

Hal penting dalam menyusun rencana :1.Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan mempunyai

jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klien.2. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur

dan diobservasi dengan pancaindra perawat yang obyektif.

3.Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki oleh keluarga dan mengarah ke kemandirian klien sehingga tingkat ketergantungan dapat diminimalisasi.