5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

8
5 Prinsip dasar dalam penerapan SMK3 sesuai dengan kebijakan Nasional tsb yaitu : A. Penetapan kebijakan K3; Penyusunan Kebijakan K3: Penetapan Kebijakan: Pelaksanaan No.2 diatas harus: a s/e Peninjauan ulang no.3 Komitmen tingkatan pimpinan Peran serta pekerja & orang lain di tempat B. Perencanaan K3; Rencana K3 berdasarkan: penelahaan awal, HIRA, peraturan & sumber daya Rencana K3 memuat: tujuan & sasaran, skala prioritas, upaya pengendalian bahaya, penetapan sumber daya, jangka waktu pel, indikator pencapaian, sistem pertanggung jawaban C. Pelaksanaan rencana K3 Penyediaan SDM Penyediaan sarana & prasarana : Organisasi/unit K3, Anggaran, Prosedur kerja, informasi, pelaporan, pendokumentasian, Instruksi kerja Kegiatan pelaksanaan meliputi: Tindakan pengendalian risiko kec. & PAK Perancangan dan rekayasa Prosedur & instruksi kerja Penyerahan sbg Pelaksana Pekerjaan Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa Produk Akhir Keadaan Darurat Kec. dan Bencana Industri Rencana & Pemulihan Keadaan Darurat D. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3;

description

materi ttutorial keperawatan komuntas

Transcript of 5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

Page 1: 5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

5 Prinsip dasar dalam penerapan SMK3 sesuai dengan kebijakan Nasional tsb yaitu :

A. Penetapan kebijakan K3;

Penyusunan Kebijakan K3: Penetapan Kebijakan: Pelaksanaan No.2 diatas harus: a s/e Peninjauan ulang no.3 Komitmen tingkatan pimpinan Peran serta pekerja & orang lain di tempat

B. Perencanaan K3;

Rencana K3 berdasarkan: penelahaan awal, HIRA, peraturan & sumber daya Rencana K3 memuat: tujuan & sasaran, skala prioritas, upaya pengendalian bahaya,

penetapan sumber daya, jangka waktu pel, indikator pencapaian, sistem pertanggung jawaban

C. Pelaksanaan rencana K3

Penyediaan SDM Penyediaan sarana & prasarana : Organisasi/unit K3, Anggaran, Prosedur kerja,

informasi, pelaporan, pendokumentasian, Instruksi kerja

Kegiatan pelaksanaan meliputi:

Tindakan pengendalian risiko kec. & PAK Perancangan dan rekayasa Prosedur & instruksi kerja Penyerahan sbg Pelaksana Pekerjaan Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa Produk  Akhir Keadaan Darurat Kec. dan Bencana Industri Rencana & Pemulihan Keadaan Darurat

D. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3;

Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran Audit Internal SMK3

E. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3

Tinjauan ulang secara berkala dengan melakukan Rapat Tinjauan Manajemen Dapat mengatasi implikasi K3

Page 2: 5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

Dari penjelasan diatas pada point C. Pelaksanaan Rencana K3, perusahaan berkewajiban untuk memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dan bersertifikat sesuai peraturan perundangan.

Maka, salahsatunya diperlukan pelatihan Ahli K3 Umum untuk Sekretaris P2K3. Pelatihan Ahli K3 Umum kali ini dilaksanakan pada tgl 08-19 Desember 2014 dengan PJK3 LENTERA SAFETY dengan 15 orang peserta yang bertempat di @Hom Hotel Bekasi.

Tujuan penerapan SMK3 :

1. Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia

2. Meningkatkan komitmen pimpinan dalam melindungi tenaga kerja

3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi globalisasi

4. Proteksi terhadap industri dalam negeri

5. Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional

6. Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional

7. Meningkatkan pencegahan kecelakaan melalui pendekatan sistem

8. Pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi terkait dengan penerapan K3L

Sesuai Pasal 3 Permenaker 05/MEN/1996, perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga

kerja dan atau ada potensi bahaya ledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja,

wajib menerapkan SMK3.

Pokok-Pokok Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

SMK3 diatur dalam Permenaker No.05/MEN/1996 tentang Sistem Menejemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan

secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan

pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja

guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produkatif.

Page 3: 5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

Factor penghambat smk3 dan keberhasilan

1. Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan smk32. Dampa krisis ekonomi3. Tidak terdapatnya konsekwensi bagi perusahaan yang menunda dan menolak audit

smk34. Kekurang siapan perusahan karena ketidak tauan perusahaan menerapkan smk35. Biyaya audit yang dianggap memberatkan perusahan6. Frame koordinasi pelaksanan audit dengan departemen tehnik lain belum terwujud

Factor factor keberhasilan 1. Telah diterapkanya beberapa system manajemen yang mendukung penerapan

smk 32. Tingginya komitmen k3 dari dari managemen puncak atau perusahan induknya 3. Melakukan studi banding4. Adanya tenaga ahli dibidang k35. Adanya departemen atau bagian yang khusus bagi k36. Telah di perolehnya penghargaan k3 dari institusi lain7. Telah dimiliki safety committee yang berperan aktif dalam pelaksanaan k38. Terdapan tutntutan dari konsumen terhadap perusahaan untuk menerapkan

smk39. Terpacunya perusahan dalam suatu sector karena perusahaan lain telah berhasil

menerapkan amk310. Adanaya upaya pembinaan mengenai smk3 baik dari asosiasi dari profesi

ataupun dari pembinaan kawasan perusahaan.

1. Dasar Hukum yang digunakan :

Permennaker No. 05/1996 Peraturan Pemerintah No. 50/2012

1)      UU No.14 th1969 tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja

2)      UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja

1)      UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan

2)      UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja

Standar Keselamatan Kerja

Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan digolongkan sebagai berikut:

A. Pelindung badan, meliputi pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga.

Page 4: 5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

B. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri

C. Alat pengaman listrik, yang setiap saat dapat membahayakan.

D. Pengaman ruang, meliputi pemadam kebakaran, sistem alarm,

air hidrant, penerangan yang cukup, ventilasi udara yang baik,

dan sebagainya.

CeramahCeramah diartikan sebagai proses penyampaian informasi dengan

jalan menuturkan sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama maeri itu diterima oleh sekelompok seubjek.

Keunggulan metode ceramah adalah:01) Dapat digunakan pada orang dewasa02) Penggunaan waktu yang efisien03) Dapat dipakai pada kelompok yang besar04) Tidak terlalu banyak menggunakn alat bantu05) Dapat dipakai sebagai pengantar pada suatu kegiatan

Diskusi KelompokDiskusi kelompok diartikan sebagai suatu proses penyampaian materi,

dimana guru bersama subjek didik mengadakan dialog bersama untuk memudahkan dalam penguasaan materi, melatih untuk membentuk kelompok dengan memodifikasi sikap kepemimpinan, menghargai oran g lain, komunikasi dan adopsi dari perilaku, serta berorientasi ada pemecahan maslah. Dalam diskusi, guru berperan sebagai pengatur lalu lintas informasi, pemberi jalan dan penampung informasi.

Metode ini digunakan apabila sasaran pendidikan kesehatan, diharapkan:

01)   Dapat saling mengemukakan pendapat.02)   Dapat mengenal dan menganalisa masalah  kesehatan yang dihadapi.03)   Mengharapkan suasana yang lebih informal.04)   Diperoleh pendapat dari orang-orang yang cenderung tidak suka berbicara.05)   Masalah kesehatan yang dihadapi lebih menraik untuk dibahas.

Page 5: 5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

 Permainan Peran

Permainan peran adalah pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan analisis oleh kelompok dengan tujuan memecahkan masalah. Metode permainan peran digunakan apabila peserta mempunyai kemampuan untuk melakukan metode tersebut dengan harapan membantu peserta memahami suatu masalah sehingga akan dapat mengubah sikapnya kelak.

Keunggulan metode permainan peran adalah :

01)   Segera mendapat perhatian.

02)   Dapat dipakai pada kelompok besar dan kecil.

03)   Membantu anggota untuk menganalisa kembali.

04)   Menambah rasa percaya diri peserta.

05)   Membantu anggota menganalisa masalah.

06)   Membantuk anggota mendapatkan pengalaman yang ada pada pikiran orang lain.

07)   Membangkitkan semangat untuk pemecahan masalah.

  Demonstrasi

Merupakan metode pendidikan kesehatan dengan cara memperagakan suatu prosedur dengan menggunakan alat. Metode ini dilaksanakan dirumah sakit maupun dilapangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan ini diantaranya :

01)   Tujuan demonstrasi harus dirumuskan dengan jelas.

02)   Demonstrasi harus terlihat dengan jelass oleh setiap klien.

03)   Jumlah klien dalam demonstrasi tidak terlalu besar.

04)   Sebelum mendemonstrasikan, penyuluh harus menjelaskan dan mengorientasikan klien pada peragaan yang akan dilihatnnya.

05)   Klien harus diberi kesempatan untuk menangani peralatan atau bahan yang akan digunakan pada saat demonstrasi.

06) Penyuluh harus konsisten dengan hal-hal yang diucapkan dan yang didemonstrasikan.

07)   Sangat diperlukan alat penunjang demonstrasikan seperti gambar, slide, atau film.

08)   Demonstrasi harus dilakukan dengan tahapan yang sistematis.

Page 6: 5 Prinsip Dasar Dalam Penerapan SMK3 Sesuai Dengan Kebijakan Nasional Tsb Yaitu

Pendidikan Kesehatan di Masyarakat

Bentuk pendidikan kesehatan di masyarakat dilaksanakan melalui pembinaan dalam mengatasi masalah kesehatan sebagai bentuk implementasi asuhan keperawatan. Fokus program pendidikan kesehatan ini adalah masyarakat sebagai sistem sosial dan subsistemnya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan. Metode pendidikan kesehatan ini, menekankan pada peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Metode pendidikan kesehatan dimasyarakat yang sering dipakai adalah sebagai berikut:

01)   Konseling « kontak antara klien dengan petugas sangat dekat. Setiap masalah yang dihadapi klien dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki klien. Diharapkan klien dapat menerima perilaku dan mengubah perilakunya menjadi lebih baik.

02)   Wawancara « merupakan bagian dari cara konseling. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi yang belum diketahui klien dan mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan. Apabila belum terdapat “perubahan” makan pendidikan kesehatan ini akan dilakukan lebih mendalam lagi.

03)   Pendidikan massa « bertujuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang luas (bersifat umum). Pendekatan ini biasanya menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi dalam ranah pengetahuan, belum diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku.

Sejarah Munculnya K3 di Indonesia. Didasari Kemajuan perkembangan K3 yang dicapai di eropa sangat dirasakan sejak timbulnya revolusi industri, dan yang perlu anda ketahui bahwa perkembangan K3 sesungguhnya baru dirasakan beberapa tahun setelah negara kita/ Indonesia merdeka yaitu pada saat munculnya Undang-Undang Kerja dan Undang-Undang Kecelakaan, meskipun permulaannya belum berlaku, namun telah memuat pokok-pokok tentang K3.

Pada tahun 1967 Departemen Perburuhan mendirikan lembaga Kesehatan Buruh yang kemudian pada tahun 1965 berubah menjadi Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Buruh.