PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK(INFORMED CONSENT)KARENA SERING ADA PENYIMPANGAN TINDAK MEDIK ANTARA LAIN DORONGAN UANGHUBUNGAN DOKTER-PASIEN DIATUR DALAM TRANSAKSI TERAPEUTIKPEMBERI DAN PENERIMA PELAYANAN KESEHATANDOKTER: DIAGNOSA, PENGOBATAN DAN TINDAKAN MEDIK TERBAIKPASIEN: IKUT MENENTUKAN PENGOBATAN DAN TINDAK MEDIK YANG AKAN DIJALANIPERTIMBANGAN DOKTER PERTIMBANGAN PASIENPASIEN: UANG, AGAMA, KELUARGA DSB

PERKEMBANGAN INTERNASIONALDUA PERKEMBANGAN:(1) DECLARATION OF LISBON (1981)(2) PATIENTS BILL RIGHT (AHA, 1972)PASIEN MEMPUNYAI HAK MENERIMA ATAU MENOLAK PENGOBATAN YANG DISARANKAN DOKTER DAN PASIEN BERHAK MENERIMA INFORMASI DARI DOKTER SEBELUM MEMBERI PERSETUJUAN ATAS TINDAKAN MEDIKHAK INI BERASAL DARI HAM (PBB):THE RIGHT TO SELF DETERMINATION ATAU HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI

PENGERTIAN PTM(INFORMED CONSENT)INFORMED = TELAH DIINFORMASIKAN TELAH DIBERITAHUKANCONSENT = PERSETUJUAN YANG DIBERIKAN KEPADA SESEORANG UNTUK BERBUAT SESUATUTERMUAT DALAM PERMENKES NO. 585/KES/PER/IX/1989PTM ADA 2 ARTI:(1) PERSETUJUAN UMUM SEJAK MULAI PEMERIKSAAN PASIEN(2) PERSETUJUAN KHUSUS, UNTUK SUATU TINDAKAN MEDIS SEPERTI OPERASIFORMULIR INFORMED CONSENT = HASIL SUATU PROSES BUKAN SEKEDAR FORMALITASPTM ADA 2 BENTUK: (1) TERSIRAT/DIANGGAP TELAH DIBERIKAN:(a) PRESUMED CONSENT (NOR,MAL)(b) IMPLIED CONSENT (DARURAT)(2) DINYATAKAN (EXPRESSED)(a) LISAN (VERBAL)(b) TULISAN (WRITTEN)

PEMBERI PERSETUJUANPASIEN DEWASA DI ATAS 21 TAHUN/ SUDAH MENIKAH DALAM KEADAAN SEHAT MENTALDI INDONESIA PERSETUJUAN SERING DI TANDA TANGANI KELUARGASYARAT PTM:(1) DIBERIKAN SECARA BEBAS(2) DIBUAT OLEH ORANG YANG SANGGUP MEMBUAT PERJANJIAN(3) TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN JELAS BAGI KEDUA PIHAK(4) MENGENAI SESUATU HAL YANG KHAS(5) TINDAKAN ITU DILAKUKAN PADA SITUASI YANG SAMA (UNTUK ORANG LAIN)

PENOLAKAN SEPERTI TELAH DIJELASKAN DI ATAS PASIEN DAPAT MENERIMA ATAU MENOLAK SARAN DOKTER (SELFT DETERMINATION)DALAM HAL INI DISEBUT: INFORMED REFUSALUNTUK CATATAN KEMUDIAN HARI: SEBAIKNYA DOKTER MEMINTA PASIEN ATAU KELUARGA MENANDA TANGANI SURAT PENOLAKAN ANJURAN DOKTERSURAT PENOLAKAN DIANGGAP SEBAGAI PEMUTUSAN TRANSAKSI TERAPEUTIK