5 pengamatan2

18

Transcript of 5 pengamatan2

Page 1: 5 pengamatan2
Page 2: 5 pengamatan2

Metode Pengamatan merupakan metode pertama-tama yang digunakan dalam melakukan penelitian ilmiah

• mulanya diarahkan pada usaha untuk memperoleh sebanyak mungkin pengetahuan mengenai lingkungan alam

• dalam antropologi (meneliti kebudayaan), pengamatan juga merupakan metode awal yang digunakan para etnografer melukiskan kehidupan masyarakat sederhana merupakan teknik tunggal

METODE PENGAMATAN /OBSERVASI

Page 3: 5 pengamatan2

• PENELITIAN ETNOGRAFI TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI METODE PENGAMATAN

• MEMUNGKINKAN PENGAMAT UNTUK MELIHAT SITUASI SOSIAL SEBAGAIMANA ADANYA

Page 4: 5 pengamatan2

•Metode pengamatan merupakan metode pengumpulan data yang paling kurang mendapat perhatian secara selayaknya dan telah digunakan oleh para peneliti secara kurang sempurna.

•Padahal kalau digunakan sesuai dengan persyaratan yang ada dalam teknik-tekniknya, akan sangat berguna untuk memperoleh data yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 5: 5 pengamatan2

•Ada anggapan bahwa metode ini bukanlah suatu metode penelitian yang ilmiah, karena nampaknya sederhana dan tidak rumit teknik-tekniknya dan tidak susah untuk memahami dan menggunakannya

• Mungkin juga dianggap sebagai metode yang gampang dan sepele sehingga tidak perlu dilakukan usaha pemahaman yang mendalam

Page 6: 5 pengamatan2

Alasan mengapa penelitian kebudayaan (kualitatif) menggunakan teknik pengamatan (Guba dan Lincoln, 1981: 191-193):

1. pengamatan didasarkan pengalaman secara langsung:

• pengalaman adalah guru terbaik• pengamatan langsung merupakan alat yang

ampuh untuk mengetes suatu kebenaran• jika data yang diperoleh kurang

meyakinkan, peneliti mengamati langsung peristiwanya

Page 7: 5 pengamatan2

2. pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya

3. pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional atau pengetahuan yang langsung diperoleh dari data

4. keraguan peneliti (akan terjadinya data yang “bias” atau menceng) karena adanya jarak antara peneliti dengan yang diteliti, reaksi peneliti yang emosional untuk mengecek dilakukan pengamatan

Page 8: 5 pengamatan2

5. pengamatan memunginkan peneliti mampu memaknai situasi yang rumit. Situasi yang rumit terjadi jika peneliti ingin memperhatikan beberapa tingkah laku sekaligus. Sejuta cerita tentang Jakarta tidak akan mampu menyamai pengamatan yang hanya sesaat

6. dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi (wawancara) tidak dimungkinkan, pengamatan menjadi alat yang amat bermanfaat

Page 9: 5 pengamatan2

Dalam suatu penelitian kualitatif lazimnya yang diobservasi adalah suatu situasi sosial tertentu.

Setiap situasi sosial setidak-tidaknya mempunyai 3 elemen utama, yaitu:

1. lokasi/fisik tempat situasi sosial berlangsung2. manusia pelaku (actors) yang menduduki status

dan posisi tertentu dan memainkan peranan-peranan tertentu

3. kegiatan atau aktivitas para pelaku pada lokasi/tempat berlangsungnya suatu situasi sosial

Page 10: 5 pengamatan2

LOKASI

PELAKU/ACTORS

AKTIVITAS

Page 11: 5 pengamatan2

Tiga elemen utama tersebut dapat dikembangkan menjadi sembilan item yang dapat diobservasi pada suatu situasi sosial, yaitu:

1. gambaran keadaan tempat dan ruang suatu situasi sosial2. benda/peralatan/perlengkpan yang terdapat pada medan

situasi sosial, termasuk letak dan penggunaannya3. para pelaku suatu situasi sosial, termasuk karakteristik yang

melekat pada mereka ( status, kelamin, usia, dsb)4. kegiatan atau aktivitas yang berlangsung5. tingkah laku para pelaku dalam proses berlangsungnya

aktivitas6. waktu berlangsungnya peristiwa7. peristiwa yang berlangsung di suatu situasi sosial 8. ekspresi perasaan yang tampak9. produk atau hasil yang ingin dicapai

Page 12: 5 pengamatan2

Tahap-tahap observasi

1. OBSERVASI DESKRIPTIF: dilakukan pada tahap eksplorasi umum. Peneliti memperhatikan dan merekam sebanyak mungkin aspek/ elemen situasi sosial yang diobservasi sehingga mendapat gambaran umum yang menyeluruh. Yang dipertanyakan masih berkisar pada apa yang ada dan tengah berlangsung pada satu situasi sosial grand tour observations

2. OBSERVASI TERFOKUS: biasanya dilakukan sebagai kelanjutan observasi deskriptif. Pada tahap ini observasi sudah lebih terfokus terhadap detail atau rincian suatu domain mini tour obsevations

Page 13: 5 pengamatan2

3. OBSERVASI TERSELEKSI: biasanya dilakukan untuk mendapatkan data/informasi yang diperlukan untuk analisis komponensial (suatu analisis dalam penelitian kualitatif yang arahnya mengenai kontras-kontras antar kategori dalam berbagai dimensi yang mungkin saling berbeda antara satu dengan lainnya mini tour obsevations

Page 14: 5 pengamatan2

MACAM-MACAM OBSERVASI

PENGAMATAN TERBUKA

PENGAMATAN ALAMIAH

PENGAMATAN BUATAN

PENGAMATAN TERTUTUP

PENGAMATAN BIASA

PENGAMATAN TERLIBAT

Page 15: 5 pengamatan2

Metode Pengamatan Terlibat

• Keterlibatan Yang Pasif. peneliti tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku yang diamatinya, dan dia juga tidak melakukan sesuatu bentuk interaksi sosial dengan pelaku atau para pelaku yang diamatinya. Keterlibatannya dengan para pelaku terwujud dalam bentuk keberadaannya dalam arena kegiatan yang diwujudkan oleh tindakan-tindakan pelakunya.

Page 16: 5 pengamatan2

• Keterlibatan Setengah-Setengah/ moderat

peneliti mengambil posisi yang seimbang antara peranan berpartisipasi dengan peranan sebagai pengamat

• Keterlibatan Aktif Dalam kegiatan pengamatannya, si peneliti ikut mengerjakan apa yang dikerjakan oleh para pelakunya dalam kehidupan sehari-harinya. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukannya untuk dapat betul-betul memahami dan merasakan (menginternalisasikan) kegiatan-kegiatan dalam kehidupan mereka dan aturan-aturan yang berlaku serta pedoman-pedoman hidup yang mereka jadikan sandaran pegangan dalam melakukan kegiatan-kegitan tersebut.

Page 17: 5 pengamatan2

• Keterlibatan Penuh atau Lengkap

Pada waktu si peneliti telah menjadi sebagian dari kehidupan warga masyarakat yang ditelitinya, artinya dalam kehidupan warga masyarakat tersebut kehadiran si peneliti dianggap biasa dan kehadirannya dalam kegiatan-kegiatan para warga telah dianggap sebagai suatu "keharusan", maka pada saat tersebut si peneliti sebenarnya telah mencapai suatu tahap keterlibatan yang penuh atau lengkap.

Page 18: 5 pengamatan2

Non partisipan

Partisipan penuh

Bahaya etnosentrisme

Bahaya going native

Tingkat partisipasi mana yang dipilih amat tergantung pada : kesempatan, karakteristik situasi sosial, permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian

KONSEKUENSI

moderat