5 Kegelapan Dan Penerangnya

3
5 kegelapan dan 5 Penerangnya Imam Muhammad Nawawi Al Bantani wonten bukunipun Nashaihul ‘Ibad, meniko jelasaken bilih kegelapan meniko wonten 5 lan lampu penerangipun wonten 5, inggih meniko : 1. Cinta dunia meniko suatu kegelapan, ananging lampu penerangipun kanthi ketaqwaan. Allah SWT berfirman : "Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al Hadid : 20) Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)”. (HR Ibnu Majah) 2. Berbuat dosa meniko suatu kegelapan, ananging lampu penerangipun kanthi taubat. Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, maka di dalam hatinya timbul satu titik noda hitam. Apabila ia berhenti dari perbuatan dosanya dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihkahlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, maka bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya. Inilah arroon (penutup hati) sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah dalam (QS. Al-Muthaffifiin:14):’Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa yang selalu mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.’” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim) “Setiap anak adam meniko senantiasa berbuat salah, lan sebaik-baik tiang ingkang berbuat salah inggih meniko ingkang senantiasa bertaubat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Syarat taubat : a. Kanthi Ikhlas b. Menyesali perbuatan dosa ingkang nate dilakukan c. Berjanji mboten mengulangi perbuatan dosa lagi d. Mengucapkan istighfar (mohon ridlo terhadap seseorang yg telah didzalimi) Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla meniko badhe menerima taubat seseorang, sakderengipun nyawanipun sampai di tenggorokan (sebelum ia sekaratul maut).” (HR. at-Tirmidzi) Allah SWT berfirman : “Dan tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat) orang-

description

5 kegelapan

Transcript of 5 Kegelapan Dan Penerangnya

5 kegelapan dan 5 PenerangnyaImam Muhammad Nawawi Al Bantani wonten bukunipun Nashaihul Ibad, meniko jelasaken bilih kegelapan meniko wonten 5 lan lampu penerangipun wonten 5, inggih meniko :1. Cinta dunia meniko suatu kegelapan, ananging lampu penerangipun kanthi ketaqwaan.Allah SWT berfirman :"Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al Hadid : 20)Rasulullah SAW bersabda:Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya). (HR Ibnu Majah)

2. Berbuat dosa meniko suatu kegelapan, ananging lampu penerangipun kanthi taubat.Nabi SAW bersabda :Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, maka di dalam hatinya timbul satu titik noda hitam. Apabila ia berhenti dari perbuatan dosanya dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihkahlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, maka bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya. Inilah arroon (penutup hati) sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah dalam (QS. Al-Muthaffifiin:14):Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa yang selalu mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai, Ibnu Hibban dan Hakim)

Setiap anak adam meniko senantiasa berbuat salah, lan sebaik-baik tiang ingkang berbuat salah inggih meniko ingkang senantiasa bertaubat. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)Syarat taubat :a. Kanthi Ikhlasb. Menyesali perbuatan dosa ingkang nate dilakukanc. Berjanji mboten mengulangi perbuatan dosa lagid. Mengucapkan istighfar (mohon ridlo terhadap seseorang yg telah didzalimi) Rasulullah SAW bersabda :Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla meniko badhe menerima taubat seseorang, sakderengipun nyawanipun sampai di tenggorokan (sebelum ia sekaratul maut). (HR. at-Tirmidzi)Allah SWT berfirman : Dan tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu Telah kami sediakan siksa yang pedih. (QS. an-Nisa : 18)

3. Kubur meniko kegelapan, ananging lampu penerangipun kanthi waosan Laa ilaha illallooh Muhammadur Rosuulullaah. Nabi SAW bersabda :Sesungguhnya Allah taala mengharamkan masuk neraka bagi orang yang membaca laa ilaaha illallaah muhammadur Rasuulullaah dengan niat semata-mata karena Allah taala. (HR. Bukhari dan Muslim)

Barang siapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallooh, maka ia akan masuk surga. Para shahabat bertanya: Ya Rasulullah, apa wujud keikhlasannya? Beliau menjawab: Kalimat laa ilaaha illallaah tersebut dapat mencegah kalian dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian. (HR. Al-Khatib)Wonten beberapa hal ingkang saget menerangi alam kubur, yaitu:a. Ikhlas dalam beribadah;b. Berbakti kepada orang tua;c. Senang bersilturrahmi;d. Tidak menyia-nyiakan umur untuk melakukan kemaksiatan;e. Tidak mengikuti kehendak hawa nafsu;f. Bersungguh-sungguh dalam taat kepada allah; dang. Memperbanyak dzikir kepada Allah.

4. Alam akhirat meniko penuh kegelapan, ananging penerangipun kanthi amal shalihShalih wonten ing Alquran asring diulang wonten ing beberapa ayat lan sedoyoipun menunjukkan setunggal predikat, inggih meniko indikator keimanan seseorang. Sedoyo istilah amal sholih meniko merujuk pada satu kata kebaikan. Tentu kebaikan ingkang menurut Allah lan RasulNya. Jadi amal sholih lan perbuatan baik meniko berbeda. Amal sholih meniko pasti baik, ananging berbuat baik belum tentu amal sholih. Menawi perbuatan baik meniko biasanipun dilihat dari sisi moral utawi tata nilai yang dibatasi oleh daerah tertentu. Contoh : wonten ing pantai Kute bali, orang yang membuka aurat di sana dianggap perbuatan baik atau biasa. Tapi menurut ketentuan Allah lan RasulNya amal sholih mboten dibatasi ruang lan waktu. Kapan dan dimana saja, menawi menurut Allah lan RasulNya itu haram, di mana pun juga haram. Menawi menurut Allah dan Rasul-Nya perbuatan itu shalih, di mana pun dikerjakan meniko membawa manfaat lan kebaikan.Allah berfirman Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Ankabut : 7)

5. Shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) sangat gelap, ananging penerangipun kanthi yaqin.Yaqin inngih meniko membenarkan kanthi sepenuh hati segala hal ghaib kanthi menghilangkan segala bentuk keraguan.Yaqin utawi tasdiqu fi qalbi inggih meniko salah satu syarat dari Iman. Iman, mboten namung gadahi rukun. Iman nggih wonten syaratipun;a. Tasdiqu fi qalbi (yaqin, membenarkan dalam hati)b. Qolu bi lisan (diucapkan dengan lisan)c. Afalu bil arkan (dikerjakan dengan perbuatan)

Mugi-mugi Allah swt melimpahkan taufiq ipun sehinggo kita dimampukan untuk menjadikan dunia meniko ladang akhirat, diperbanyak anggenipun melakukan amal shaleh lan ditetapkan manah kita terhadap keimanan kita. Sehingga wonten gesang kita akan terus mendapatkan penerang dalam menghadapi segala kegelapan. Amiin..