5. Body Aligment 2003

9
BODY ALIGNMENT OLEH : 1. Ayu Fitria Utami 2. Nancy Monika Sormin 3. Riyan Rosalin A. Apa Itu Body Alignment? Body alignment adalah susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Body alignment yang baik akan membantu berfungsinya organ tubuh secara maksimal dan dapat tersupport dengan baik sebaliknya body alignment yang buruk akan menjauhkan seseorang dari penampilan yang menarik dan berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang. Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat : - Status Kesehatan - Fisikal fitness - Daya tarik seseorang Postur tubuh dapat menunjukkan : - Perasaan hati - Harga diri - Kepribadian Perubahan Dalam Postur Beberapa posisi tubuh dalam aktifitas tertentu benar ataupun salah, jika berlangsung lama akan menyebabkan

description

IDK

Transcript of 5. Body Aligment 2003

BODY ALIGNMENTOLEH : 1. Ayu Fitria Utami

2. Nancy Monika Sormin

3. Riyan Rosalin

A. Apa Itu Body Alignment?Body alignment adalah susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Body alignment yang baik akan membantu berfungsinya organ tubuh secara maksimal dan dapat tersupport dengan baik sebaliknya body alignment yang buruk akan menjauhkan seseorang dari penampilan yang menarik dan berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang.

Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat :

Status Kesehatan

Fisikal fitness

Daya tarik seseorang

Postur tubuh dapat menunjukkan :

Perasaan hati

Harga diri

Kepribadian

Perubahan Dalam Postur

Beberapa posisi tubuh dalam aktifitas tertentu benar ataupun salah, jika berlangsung lama akan menyebabkan kerusakan syaraf-syaraf superfasialis, kerusakan pembuluh darah serta kontraktur.

Perubahan Individual Dalam Struktur Anatomi

Setiap orang mempunyai anatomi yang berbeda, ini akan membawa pengaruh pada postur tubuh seseorang, meskipun hanya sedikit.

B.Prinsip Prinsip Body Alignment1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of support.

2. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan keseimbangan lebih besar.

3.Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.

4.The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.

5.Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.

6.Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri kelelahan otot dan kontraktur.

7.Karena stuktur anatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus secara individual dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.

8.Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen ketika body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang hati-hati.

C.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Body Alignment

I.Faktor Yang Mempengaruhi Body Alignment (Dari Segi Pasien/Internal) :

1. Tumbuh kembang

2. Kesehatan fisik

3. Kesehatan mental

4. Nutrisi

5. Sikap/perilaku dan nilai individu

6. Emosi

7. Faktor social

8. Gaya hidup (life style)

9. Hidrasi pasien

II.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Body Alignment (Eksternal)

1. Gravity

Keseimbangan adalah suatu equilibrium yang dipertahankan oleh adanya kekuatan yang saling berlawanan dan merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar yaitu memandang grafitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Seseorang dapat mempertahankan keseimbangan selama garis grafitasi (garis khayal vertical yang melalui pusat grafitasi) melalui pusat grafitasi (titik pusat dari seluruh massa tubuh) dan landasan (tempat terjadinya suatu obyek).

2. Pontural Reflek dan Apposing Muscles Group

Merupakan aksi dari otot postural (ekstensor) yang terus menerus menahan seseorang pada posisi tegak melawan grafitasi bumi.

Otot ekstensor : otot-otot anti gravity.

Kontraksi otot-otot menyokong posisi tegak disebut postural tonus.

Numorous postural/righting reflek merangsang dan mempertahankan postural tonus.

Jenis dari postural reflek :

1. Labryn Sense

Organ sensor yang terdapat dalam organ telinga bagian dalam.

2. Visual / Optic Reflek

Sensai visual membantu seseorang dalam mendapatkan kesadaran mengenai tata ruang dan hubungan antara satu subyek dengan lingkungannya.

3. Proprioceptor / Kinestik Sense

Ini sering disebut sebagai indra keenam.

4. Ekstensor atau Anti Grafitasi Reflek

Yang termasuk otot-otot ekstensor diantaranya otot-otot pada ekstremitas bawah, otot-otot abdomal, otot-otot adductor pada scapula dan otot-otot kaki bawah.

5. Plantar Reflek

Tekanan melawan telapak kaki oleh permukaan tanah akan menimbulkan reflek kontraksi otot-otot ekstensor dari otot-otot kaki bagian bawah.

D.Pengkajian Keperawatan

Untuk melakukan pengkajian body alignment lakukan inspeksi terhadap pada pasien pada saat berdiri, duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji antara lain :

1. Posisi Berdiri

Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior, Lateral dan Posterior. Sehingga posisi yang tidak dialami/biasa atau kaku dapat dihindari. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.

2. Posisi Duduk

Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf).

3. Posisi Berbaring

Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada. Apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.

4. Cara Berjalan

Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.

b. Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.

c. Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik.

d. Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan.

e. Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X per menit.

Tujuan dari pengakajian Body Alignment adalah :

1. Menentukan perubahan normal akibat dari tumbuh kembang

2. Mengidentifikasi postur tubuh yang jelek

3. Mempelajari kebutuhan untuk mempertahankan postur tubuh yang baik

4. Mengidentifikasi kelemahan otot dan kerusakan motorik lainnya.

E.Diagnosa Keperawatan1. Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada daerah ekstremitas.

2.Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut akibat kontraktur.

3.Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan otot.

F.Perencanaan1.Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi yang tepat

2.Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih berdiri, duduk dan berbaring secara optimal.

3.Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan membantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari.

4.Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan pasien dan bantu pasien pada saat melakukan kegiatan yang bersifat berat.

5.Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.

Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik :

Berjalan

Berenang

G.Pelaksanaan/Intervensi1. Berdiri

Untuk masalah standing alignment : Jika kontraktur fleksi pada spina servikal : cegah kontraktur yang lebih lanjut kurangi kontraktur yang ada

Jika tidak mengalami kontraktur : cegah jangan sampai terjadi ontraktur

Kondosis

Latihan mengempeskan perut

Latihan menguatkan dan menyokong otot-otot tulang belakang yang menyokong spina lumbaris dan otot-otot abdomen.

2. Duduk

Intervensi untuk masalah pada sitting alignment :

Duduk dikursi

Duduk dikursi roda

Mempengaruhi tulang belakang dan duduk disamping tempat tidur berhubungan dengan ukuran dan bentuk objek yang ekstremitas atas digunakan.

Tempat duduk dan sandaran kursi harus pas untuk individu tersebut :

Tempat duduk tidak terlalu tinggi

Tempat duduk tidak terlalu rendah

Sandaran kursi tidak terlalu jauh

3. Posisi fowler (posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan setinggi 150-450. Posisi dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien).4. Posisi dorsal recumbent (dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua lengan berada disamping sisi tubuh, posisi kaki datar diatas tempat tidur).

5. Posisi pronasi (dimana posisi pasien berbaring diatas abnomen dengan kepala menoleh kesalah satu sisi). Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya :

Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut

Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul dan sendi

Membantu drainase dari mulut

6. Posisi lateral (side lying) (seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk fleksi pada pinggul dan lutut bagian atas dan meletakkannya lebih depan dari bagian tubuh yang lain. Posisi ini sangat baik untuk istirahat dan tidur serta membantu menghilangkan tekanan-tekanan pada sacrum dan tumit. Bagi pasien yang mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi bagian tubuh akan merasa nyaman pada posisi ini dengan berbaring pada sisi yang normal).

7. Sim (semi pronasi) (posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan. Posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositorial)).

Petunjuk Posisi Pasien di Tempat Tidur

1. Yakin bahwa kasur pas untuk pasien tidak terlalu keras/lembut dan dapat menyokong body curvature

2. Menjamin body alignment yang baik mencegah stress pada otot-otot dan persendian pasien. Dapat dicapai dengan menggunakan support devices pada daerah yang perlu disupport.

3. Tidak semua pasien memerlukan support identik.

4. Rencanakan jadwal yang sistematik untuk perubahan posisi selama 24 jam.

5. Memberikan support devices untuk daerah-daerah yang tertekan.

6. Yakin bahwa dasar dari tempat tidur bersih, kering dan licin.

7. Yakin bahwa bagian ekstremitas dapat bergerak bebas.

8. Yakin bahwa sikut, pinggul dan lutut sedikit fleksi untuk mempertahankan body alignment.

9. Support natural body curvature tubuh baik.

10. Hindari meletakkan salah satu bagian tubuh terutama dengan body prominincis, langsung pada bagian atas yang lainnya.

11. Mencegah penekanan yang berlebihan pada permukaan poplitea untuk mencegah gangguan pada nervus dan pembuluh darah disekitar itu.

12. Menggunakan support devices untuk mempertahankan alignment.

13. Sebelum merubah posisi pasien, kaji kemampuan pasien untuk bergerak dan minta bantuan orang lain jika diperlukan.

14. Melakukan latihan ROM.

15. Membuat jadwal perhari untuk latihan, ekstensi untuk mencegah fleksi.

16. Gunakan metoda yang sesuai untuk menggerakkan ekstremitas pasien.

17. Selalu memberikan informasi sebelum melakukan prosedur.

Tujuan Perencanaan dan Pelaksanaan Keperawatan Body Alignment :

1. Mempertahankan body alignment yang baik

2. Pada individu yang mempunyai body alignment yang jelek :

a. Memperbaiki body alignment pada tingkat yang optimal.

b. Mencegah kontraktur, memperluas ekspansi dada serta mencegah terjadinya komplikasi akibat body alignment yang jelek.

H.Evaluasi KeperawatanEvaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.

Body alignment dapat dengan mudah diobservasi dengan cara :

1. Berdiri didepan pasien untuk mengevaluasi frontal plane pada saat berdiri dan duduk.

2. Berdiri secara lateral untuk memandang sagital plane.

3. Menanyakan kepada pasien apakah merasa nyaman dengan posisi yang diambi.

I.STRUKTUR ABNORMAL YANG MEMPENGARUHI POSTUR TUBUH1. SKOLIOSISAAdalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang (seperti gambar disamping kiri).

2. KHIPOSIS

Adalah suau keadaan kelainan pada tulang belakang dimana fleksi yang berlebihan pada tulang lumbal (seperti gambar disamping kanan).

3. LORDOSIS

Adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal (seperti gambar dibawah ini).

ISTILAH-ISTILAH Gravity adalah atraksi timbal balik antara tubuh dan bumi.

Pusat gravity : titik pusat seluruh massa dari suatu objek.

The line of gravity : imaginary garis vertical melalui pusat gravity suatu objek.

The base of support : fondasi dimana seseorang sedang istirahat.