5 Batubara
-
Upload
akvis-fauzi-ramadhani -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of 5 Batubara
Batubara PENGEMBANGAN RANCANG BANGUN GASIFIER-BATUBARA
MINI UNTUK MENUNJANG KETERSEDIAAN ENERGI DI UMKM
DAN PENGGANTI BBM PADA MESIN GENERATOR LISTRIK 1 KW Yenny Sofaeti,Slamet Suprapto,Sumaryono,Nurhadi, Dahlia Diniyati, Yusnanto, Dedi Yaskuri, Wahid Supriatna, Rudy Saputra, Ropik.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi di Indonesia sementara ketersediaan BBM semakin berkurang, maka perlu dikembangkan energi non-BBM yang terjamin ketersediaannya. Dari sekian banyak energi alternatif yang telah diperkenalkan kepada masyarakat, hanya energi batubara yang telah siap dimanfaatkan baik dari sisi ketersediaan maupun teknologinya. Namun bukannya tidak ada kendala, sampai sekarang permasalahan lingkungan menjadi isu penting yang menghambat keberhasilan batubara sebagai energi alternatif baik pada industri besar maupun kecil. Oleh karena itu penelitian dan pengembangan teknologi pemanfaatan batubara khususnya di UMKM harus terus dikembangkan untuk menghasilkan energi yang bersih dan efisien baik sebagai bahan bakar langsung maupun tidak langsung.
65
Batubara
Salah satu teknologi pemanfaatan batubara yang dapat menghasil-kan
energi bersih adalah teknologi konversi batubara melalui gasifikasi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan rancang bangun unit gasifier batubara
dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan
UMKM, yakni ±6 liter minyak tanah/jam atau setara dengan 12 kg
batubara/jam. Pada tahun anggaran 2013 rancang bangun gasifier
telah dikembangkan tidak hanya untuk bahan bakar langsung tapi
juga untuk konversi BBM pada generator 1 kW di dalam menunjang
program Desa Mandiri Energi Lokal.
Tujuan penelitian adalah untuk melakukan pengembangan rancang
bangun gasifier skala UMKM dan pemanfaatannya dan pengganti
BBM pada generator listrik kapasitas 1 kW serta tindak lanjut
kerjasama pengembangan gasifier pada industri pengeringan kopi
di Kabupaten Lahat dengan Balitbangnovda Sumsel.
Di dalam melaksanakan kegiatan pengembangan rancang bangun
gasifier-mini batubara, metodologi pelaksanaannya sebagai berikut:
- Membuat desain dan rancangan gasifier tipe up draft dengan
system two stages (hasil studi literatur dimana sistem tersebut
sesuai dengan karakteristik batubara),
- Membuat desain atau rancangan unit pemanfaatannya baik
untuk UMKM maupun untuk genset 1 kW secara terintegrasi
yang terdiri dari reaktor gasifier, cyclone, scrubber, penyaring
tar, condensor, gas storage, burner pembakar, tungku
pembakar serta perangkatnya.
- Membuat rancangan pengering hasil pertanian dan tungku
UMKM berbahan bakar produser gas .
- Melakukan uji kinerja hasil rancang bangun mulai dari kinerja
reaktor gasifier.
- Melakukan pengujian baik kualitas maupun kuantitas gas dari
mulai output gas, cyclone, filter, condensor, sampai ke burner
pembakar.
- Menghitung keekonomian dengan membandingkan konsumsi
LPG.
66
Batubara - Melakukan kompilasi data dengan memadukan semua data
hasil pengamatan ujicoba gasifikasi batubara untuk
menghasilkan gas batubara secara sistematis dan riil pada
setiap langkah ujicoba pada variabel proses yang dipilih. Data
yang dihimpun berasal dari kegiatan litbang sebelumnya,
referensi literatur dan hasil percobaan saat ini.
- Bahan, data dan informasi yang diperoleh kemudian diolah dan
dianalisa serta disajikan dalam tabulasi atau grafik untuk
dibandingkan dengan target percobaan. Hasil rancangan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2013
adalah gasifier dengan system two stages. Gasifier tersebut
mempunyai dua out put gas produser, out put pertama berada di
atas zona gasifikasi, sedangkan out put kedua berada di atas zona
pengeringan. Out put gas di zona pengeringan terintegrasi dengan
unit pengering hasil pertanian. Sedangkan out put dari zona
gasifikasi masuk ke dalam proses pemurnian. Hasil rancangan
gasifier two stages yang terintegrasi terlihat pada Gambar 22. Nilai kalor batubara yang digunakan untuk proses gasifikasi adalah
5.708 kal/g dan 5.852 kal/g. Sedangkan sisa proses gasifikasi berupa
Gambar 22. Performa lidah api pada kantung api
67
Batubara
kokas rata-rata mempunyai nilai kalor > 7.000 kal/g dengan kadar
karbon > 80%. Dengan kondisi tersebut perlu optimalisasi zona
reduksi dan pembakaran melalui peningkatan kualitas uap air
sebagai pereaksi atau dengan memanfaatkan tabung penampung
abu sebagai reaktor gasifikasi. Sehingga sistem gasifikasi two
stages menjadi three stages.
Untuk mengetahui nilai keekonomian gasifier batubara skala UMKM, telah dilakukan perhitungan sederhana melalui data input
biaya energi percobaan penguapan air dibandingkan dengan LPG,
kayu dan briket batubara di dalam bejana yang sama. Diasumsikan
lamanya operasi 8 jam/hari atau 20 hari/bulan atau 12 bulan/tahun
untuk menguapkan air 100 liter/hari, sehingga diperoleh hasil
seperti yang terlihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 1. Analisis keekonomian gasifier batubara skala UMKM dengan
asumsi investasi 40 juta rupiah
satuan Gasmin Briket bb LPG 12 kg LPG 50 kg
Peralatan Gasifier, tungku briket tabung, tabung,
tungku kompor kompor
investasi awal Rp 40.000.000 500.000 2.000.000 5.000.000
Operasional
Bahan bakar jenis batubara briket bb LPG LPG
Rp/hari 83.160 166.500 166.563 287.000
Perawatan alat Rp/hari 8.333 3.333 0 0
Depresiasi alat Rp/hari 33.333 417 1.667 4.167
Total biaya operasi Rp/hari 124.827 170.250 168.229 291.167
Selisis biaya produksi dg Rp/hr 45.423 43.403 166.340
gasmin
Rp/th 10.901.600 10.416.600 39.921.600
Waktu pengembalian th 3,7 3,8 1,0
modal
Sedang Menarik
Perhitungan keekonomian dihitung berdasarkan perkiraan biaya
investasi, biaya operasional dan selisih biaya produksi antara gasifier,
briket batubara, LPG 12 kg dan LPG 50 kg. Biaya operasional diambil
Batubara dari data pengujian penguapan air dengan biaya tertinggi yakni Rp. 831,6/liter – terendah Rp. 605/liter. Total biaya operasional gasifier Rp/hari adalah 124.827 dengan asumsi harga batubara Rp. 1100/ kg,
briket batubara Rp. 170.250,- LPG 12 Kg Rp. 168.229 dan LPG 50 Kg
sebesar Rp 291.167,-. Dengan perkiraan biaya investasi unit gasifier
sebesar Rp. 40.000.000,- maka perbandingan waktu pengembalian
modal yang paling menarik adalah dengan LPG 50 kg, yakni hanya
dalam 1(satu) tahun, sedangkan perbandingan pengembalian biaya
investasi dengan LPG 12 kg dan briket batubara hampir sama, masing-
masing 3,8 tahun untuk LPG 12 kg dan 3,7 tahun dengan briket
batubara. Dengan demikian investasi gasifier mini berbahan bakar
batubara akan menarik untuk menggantikan LPG 12 kg khususnya
LPG 30 Kg di UMKM. Kesimpulan 1. Hasil rancangan gasifier dengan kombinasi peraksi steam/uap air
telah memperlihatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan
gasifier yang tanpa kombinasi pereaksi steam. Hal tersebut
ditunjukkan dengan energi yang dihasilkan dengan laju alir
batubara 5 – 5,5 kg/jam mampu menguapkan air sebanyak
86- 88% dibandingkan dengan gasifier tanpa pereaksi steam
yang hanya mampu menguapkan air 60 - 80%.
2. Gasifier skala UMKM dapat menggunakan batubara bubuk
dengan ukuran minimal 1 cm menghasilkan gas mampu bakar
tanpa terjadi slagging, artinya gasifier skala UMKM dapat
menggunakan batubara bubuk yang banyak dijumpai pada
batubara muda.
3. Dengan melalui modifikasi pada carburator dan nozle bahan bakar,
genset 1 Kw berbahan bakar BBM berhasil diganti menjadi
berbahan bakar gas produser dan mampu menyalakan lampu
sampai 700 watt selama 13 jam berturut-turut.
4. Hasil rancangan gasifier two stages menghasilkan gas produser
sebagai external (bahan bakar langsung) maupun internal
combustion (bahan bakar gas engine). Sebagai bahan bakar
internal combustion gas mampu bakar mengandung kandungan
69
Batubara
tar sedikit lebih tinggi, yakni 25 mg/Nm3 dari standard tar untuk
gas enginee yakni < 20 mg/Nm3 dan nilai kalori 1550 Kkal/Nm3,
sehingga masih perlu penyempurnaan sistem pemurnian agar
dapat menurunkan kandungan tar di dalam gas. Sedangkan
untuk external combustion, tar dapat terbakar bersama dengan
gas mampu bakar pada burner sehingga akan meningkatkan
nilai kalor gas mampu bakar karena tar mempunyai nilai kalor
yang cukup tinggi, yakni 8000 Kkal/kg, sehingga mempunyai
nilai ekonomis yang cukup tinggi. 5. Dari perhitungan keekonomian, gasifier skala UMKM khususnya
untuk external combustion mempunyai nilai keekonomian yang
cukup menarik sehingga dapat bersaing dengan LPG 12Kg
maupun LPG 50 Kg. Dengan perkiraan investasi gasifier skala
UMKM sebesar Rp. 40.000.000,- dengan life time Pay Back of
Time gasifier selama 5 (lima) tahun , maka apabila dibandingkan
dengan LPG 50 Kg investasi gasifier akan kembali dalam kurun
waktu hanya satu tahun dan perbandingan dengan LPG 12 Kg
akan kembali dalam kurun waktu 3,8 tahun.
Saran
1. Dari hasil rancangan dan pengujian maka untuk menghasilkan
gas produser yang optimum masih diperlukan modifikasi pada
reaktor dengan mengoptimalkan zona reduksi dan pembakaran
sehingga diharapkan akan meminimalkan kandungan tar dan
meningkatkan konsentrasi gas CO dan hidrogen sebagai
indikator berhasilnya kinerja gasifier.
2. Untuk aplikasi ke industri perlu mempelajari kebutuhan energi
dimasing-masing industri, hal ini untuk menentukan rancangan
dimensi gasifier.
3. Untuk pemanfaatan pada genset masih perlu dilakukan
pengujian parameter-parameter lainnya yang khususnya yang
berhubung-an dengan kualitas gas dan ketahanan genset.
70