5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

19
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang Gudang adalah fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang dirancang untuk mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling rendah. Gudang dibutuhkan dalam proses koordinasi penyaluran barang, yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses penawaran dan permintaan. Kurang seimbangnya antara proses permintaan dan penawaran mendorong munculnya persediaan (inventory), persediaan membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut sebagai gudang (Lambert, 2001). Definisi gudang menurut Lambert (2001) adalah bagian dari sistem logistik perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, parts, goods-in- process, finished goods) pada dan antara titik sumber (point-of-origin) dan titik konsumsi (point-of-cumsumption), dan menyediakan informasi kepada manajement mengenai status, kondisi, dan disposisi dari item-item yang disimpan Apple (1990). Menjelaskan tentang masalah penyimpanan menembus keseluruh perusahaan, sejak penerimaan, melewati produksi sampai pengiriman. Aktivitas perancangan, persoalan penyimpanan menyeluruh dapat dipecah kedalam kategori-kategori berikut (Apple, 1990): 1) Penerimaan (receiving), selama proses penerimaan dan sebelum penyaluran. 2) Persediaan (inventory), penyimpanan bahan baku dan barang yang dibeli jadi . sampai diperlukan produksi. 3) Perlengkapan yaitu barang bukan produktif yang digunakan untuk mendukung fungsi produktif. 4) Ditengah proses yaitu barang setengah jadi dan sedang menunggu operasi

Transcript of 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

Page 1: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Gudang

2.1.1 Pengertian Gudang

Gudang adalah fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang dirancang untuk

mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling rendah. Gudang

dibutuhkan dalam proses koordinasi penyaluran barang, yang muncul sebagai

akibat kurang seimbangnya proses penawaran dan permintaan. Kurang

seimbangnya antara proses permintaan dan penawaran mendorong munculnya

persediaan (inventory), persediaan membutuhkan ruang sebagai tempat

penyimpanan sementara yang disebut sebagai gudang (Lambert, 2001).

Definisi gudang menurut Lambert (2001) adalah bagian dari sistem logistik

perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, parts, goods-in-

process, finished goods) pada dan antara titik sumber (point-of-origin) dan titik

konsumsi (point-of-cumsumption), dan menyediakan informasi kepada

manajement mengenai status, kondisi, dan disposisi dari item-item yang disimpan

Apple (1990). Menjelaskan tentang masalah penyimpanan menembus

keseluruh perusahaan, sejak penerimaan, melewati produksi sampai pengiriman.

Aktivitas perancangan, persoalan penyimpanan menyeluruh dapat dipecah

kedalam kategori-kategori berikut (Apple, 1990):

1) Penerimaan (receiving), selama proses penerimaan dan sebelum penyaluran.

2) Persediaan (inventory), penyimpanan bahan baku dan barang yang dibeli jadi

. sampai diperlukan produksi.

3) Perlengkapan yaitu barang bukan produktif yang digunakan untuk mendukung

fungsi produktif.

4) Ditengah proses yaitu barang setengah jadi dan sedang menunggu operasi

Page 2: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

6

selanjutnya.

5) Komponen jadi yaitu yang sedang menunggu perakitan (dapat juga disimpan

pada daerah ditengah proses atau daerah perakitan).

6) Sisa yaitu bahan, bagian, produk dsb, yang akan diproses kembali menjadi

bentuk yang berguna lagi.

7) Buangan yaitu penumpukan, pemilihan, dan penyaluran barang yang tidak

berguna lagi.

8) Macam- macam yaitu peralatan, perlengkapan dsb, yang tidak berguna untuk

digunakan kembali pada masa yang akan datang.

9) Produk jadi yaitu produk yang siap di produksi atau disimpan pada jangka

waktu yang cukup lama.

2.1.2 Kapasitas Gudang

Salah satu yang sangat mempengaruhi berfungsi atau tidaknya suatu gudang

adalah kapasitas gudang itu sendiri. Dalam menentukan kapasitas gudang, maka

keadaan yang harus dipertimbangkan adalah keadaan maksimum. Gudang

mencapai keadaan maksimum pada saat sediaan pengemas belum dipakai, terjadi

keterlambatan pemakaian bahan, sedangkan pesanan datang lebih cepat (Lechman,

2008).

Untuk menghitung besarnya kapasitas gudang yang harus dipenuhi, maka

diperlukan data tentang (Lechman, 2008):

1) Jumlah pesanan (order quantity) dalam suatu periode tertentu

dilakukan.

2) Besarnya persediaan pengemas yang ditentukan .

3) Variasi lead time.

4) Fluktuasi pemakaian.

Page 3: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

7

2.1.3 Gudang Produk jadi

Gudang produk jadi berhubungan dengan penyimpanan yang rapih dan

pengeluaran produk jadi. Gudang ini bertanggung jawab atas (Apple, 1990):

1) Penerimaan produk jadi dari produksi.

2) Menyimpan barang dengan aman da rapi.

3) Pengambilan pesanan untuk pengiriman.

4) Pengepakan untuk pengiriman.

5) Menyimpan catatan yang tepat.

Tujuan umum dari metode penyimpanan barang adalah (Apple, 1990)

1). Penggunaan volume bangunan yang maksimum.

2). Penggunan waktu, buruh dan perlengkapan yang sangkil.

3). Kemudahan pencapaian bahan.

4). Pengangkutan barang yang cepat dan mudah.

5). Identifikasi barang yang baik.

6). Pemeliharaan barang yang maksimum.

7). Penampilan yang rapih dan tersusun.

2.2 Aktivitas Gudang

Aktivitas yang mendominasi di gudang lebih banyak pada kegiatan mencari,

mengambil, menyiapkan, sampai menyerahkan barang yang diminta (order

picking), maka layout gudang perlu dibuat untuk memotret kelancaran seluruh

kegiatan tersebut. Pada dasarnya desain layout gudang merupakan pengaturan tata

letak yang mengikuti system operasi gudang (order-picking system) yang telah

ditetapkan. Mula-mula diperlukan penetapan dimana posisi setiap kegiatan

(penerimaan, pengambilan, peenyimpanan, pemeriksaan dan pengiriman) serta

diperhatikan pula keterkaitan antar pihak-pihak tersebut.

Page 4: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

8

Secara umum fungsi-fungsi dan aliran dari aktivitas gudang menurut

(Tomkins, 1996) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Fungsi aliran aktivitas gudang (Tomkins, 1996)

a) Aktivitas Dasar

Adapun aktifitas dasar gudang yaitu sebagai berikut (Apple, 1990):

1) Receiving (Unloading), yaitu

a. Penerimaan barang yang datang sesuai dengan aturan perusahaan atau

gudang.

b. Manajemen bahwa kualitas dan kuantitas material sesuai dengan pesanan.

c. Penempatan material digudang atau ke bagian atau departemen lain yang

memerlukan.

2) Putaway, yaitu aktivitas penempatan material atau produk yang telah dibeli

digudang. Termasuk aktivitas material handling verifikasi lokasi material

produk dan penempatan material atau produk tersebut.

Reserve Storage & Pallet

picking

Receiving

Case

picking

Broken

case

picking

Accumulation, sortation, packing

Shipping Cross-docking

Direct put away to primary

Direct put away to rese

Page 5: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

9

3) Storage, yaitu penyimpanan material sementara sambil menunggu material

tersebut digunakan untuk proses selanjutnya atau dikirim kepada bagian yang

memerlukan atau pelanggan. Metode penyimpanan dan penanganan produk

atau material tergantung pada ukuran, kualitas dan karakteristik produk atau

material tersebut.

4) Order picking, yaitu proses pemindahan dari gudang untuk memenuhi

permintaan tertentu. Proses ini merupakan wujud pelayanan gudang kepada

para pemakai dan konsumennya.

5) Shipping (Loading), yaitu Proses pemeriksaan kesempurnaan pesanan.

6) finish good ke kendaraan dan siap untuk dikirm ke konsumen.

b) Aktivitas Tambahan

Prepackaging, yaitu aktivitas ini dilakukan apabila barang yang diterima

dalam satuan bulk besar hendak disimpan dengan kemasan yang lebih kecil agar

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan atau konsumen (Apple, 1990).

2.3 Tujuan Gudang

Tujuan dari adanya tempat penyimpanan dan fungsi dari pergudangan

secara umum adalah memaksimalkan pengunaan sumber-sumber yang ada

disamping memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan dengan sumber yang

terbatas.Sumber daya gudang dan pergudangan adalah ruangan, peralatan dan

personil.Pelanggan membutuhkan gudang dan fungsi pergudangan untuk dapat

memperoleh barang yang diinginkan secara tepat dan dalam kondisi yang baik.

Maka dalam perancangan gudang dan system pergudangan diperlukan untuk hal-

hal berikut ini (Purnomo, 2004):

1) Memaksimalkan penggunaan ruang.

2) Memaksimalkan menggunakan peralatan.

3) Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja.

Page 6: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

10

4) Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material dan

penerimaan barang.

2.4 Perancangan Layout Fasilitas Gudang

Menurut Moore (1962), perancangan layout fasilitas menganalisis,

membentuk, konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang

dan jasa. Rancangan ini umumnya digambarkan sebgai rencana lantai, yaitu satu

susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk

mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran

informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara

singkat, ekonomis dan aman.

Umumnya tujuan keseluruhan rancang fasilitas adalah membawa masukan

(bahan, pasokan, dan lain-lain) melalui setiap fasilitas dalam waktu singkat yang

memungkinkan, dengan biaya yang wajar. Dalam batasan industri, makin singkat

beban berada dalam pabrik, makin kecil keharusan pabrik menanggung beban

buruh dan ongkos tak langsung. Dalam perencanaan layout gudang ini pada

dasarnya akan merupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan layout yang

sistematis. Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Menentukan gudang

2. Ongkos Material Handling (OMH), ongkos diganti dengan jarak

3. Tabel Skala Prioritas (STP)

4. Activity Relationship Chart (ARC)

2.5 Activity Relationship Chart (ARC)

Activity Relationship Chart (ARC) adalah peta yang menggambarkan tingkat

hubungan antar bagian-bagian atau kegiatan yang terdapat dalam suatu perusahaan

industri. Setiap kegiatan atau aktivitas dalam industri manufaktur saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya, bahwa setiap kegiatan itu perlu

tempat untuk melaksanakannya (Muther,1995).

Page 7: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

11

Kegiatan tersebut berupa aktivitas produksi, pelayanan kebutuhan karyawan,

administrasi, inventory, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu maka dalam

perancangan tata letak fasilitas harus dilakukan penganalisaan yang optimal untuk

mencegah adanya penghamburan waktu dan biaya akibat harus terselenggaranya

suatu aktivitas.

Teknik untuk menganalisa hubungan antar aktivitas yang ada adalah dengan

menggunakan activity relationship chart (ARC). Teknik ini dikemukakan oleh

Richard Muthler yang mengatakan bahwa “Hubungan antar aktivitas ditunjukan

dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktivitas”. Hubungan ini digambarkan

dengan lambang warna dan huruf. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Tabel

2.2 dibawah ini.

Tabel 2.1 Karakteristik Hubungan Antar Aktivitas

Derajat

Kedekatan Deskripsi Kode Warna

A Mutlak perlu didekatkan merah

E Sangat penting untuk didekatkan kuning

I Penting untuk didekatkan hijau

O cukup/biasa biru

U Tidak penting putih

X Tidak dikehendaki berdekatan coklat

Selain simbol – simbol yang ada pada tabel 2.2, diharuskan juga

mencantumkan alasan – alasan yang memberikan penjelasan mengapa simbol atau

warnu tersebut digunakan. Yang terpenting adalah bahwa alasan tersebut harus

sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas yang digambarkan. Untuk selengkapnya

contoh alasan yang digunakan menyatakan tingkat kepentingan tersebut dapat

dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini.

Page 8: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

12

Tabel 2.2 Karakteristik Alasan Hubungan Antar Aktivitas

No. Alasan

1 Menggunakan catatan yang sama

2 Menggunakan personil yang sama

3 Menggunakan ruangan yang sama

4 Tingkat hubungan personil

5 Tingkat hubungan kertas kerja

6 Urutan aliran kertas

7 Menggunakan aliran kerja yang sama

8 Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama

9 Ribut, kotor, dan lain – lain

10 Lain - lain yang mungkin perlu

2.6 Jenis Layout Gudang

Menurut (Miranda & Tunggal, 2003) perencanaan kapasitas ini sangat

penting, apabila saat pendirian suatu pabrik atau akan memperluas suatu kegiatan.

Dengan memperkirakan besarnya arus barang, maka direncanakan pula besarnya

gudang. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besar

kapasitas gudang antara lain:

1. Besar ukuran dari masing-masing barang yang hendak disimpan. Semakin

besar ukuran barang akan memerlukan ruang yang sangat besar.

2. Waktu tenggang (lead time) dari pemesanan barang, kalau waktu tenggang

lebih cepat maka ruang penyimpanan harus semakin besar.

3. Jumlah atau banyaknya barang yang harus disimpan dan frekuensi keluar

masuknya barang. Makin banyak barang yang disimpan akanmembutuhkan

ruang gudang lebih besar. Apabila frekuensi keluar masuknya barang lebih

kecil berarti banyak menumpuk digudang.

4. Faktor yang hendak diambil oleh pihak manajemen gudang yang meliputi

faktor kehabisan barang. Faktor kekurangan tempat penyimpanan pada saat

barang tiba di gudang

Page 9: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

13

Selain ditentukan oleh besar ruangan, kapasitas gudang juga ditentukan oleh

cara mengatur letak barang yang disimpan (layout ruang gudang). Gudang dengan

tata ruang sembarangan dan berserakan tentunya kurang efisien dibandingkan

dengan gudang yang tata ruangnya diatur dengan rapi. Selain hal tersebut diatas,

terdapat hal lain yang harus diperhatikan, yaitu jenis barang yang disimpan apakah

barang tersebut termasuk:

a. Fast moving, yaitu barang sirkulasinya cepat, biasanya berupa barang-barang

yang laku cepat.

b. Slow moving, yaitu barang yang sirkulasinya lambat, biasanya berupa barang-

barang yang lakunya lambat.

2.7 Fungsi Gudang

Manfaat gudang dalam logistik dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu

dari segi ekonomi dan pelayanan (Miranda & Tunggal. 2003):

A. Manfaat ekonomi

Manfaat gudang dari segi ekonomi yaitu apabila keseluruhan biaya logistik

mengalami penurunan dengan adanya pemanfaatan satu atau beberpa fasilitas

gudang. Empat jenis manfaat ekonomi dari pemanfaatan gudang, yaitu ;

1. Consolidation

Pemanfaatan gudang sebagai consolidation yaitu gudang berfungsi sebagai

tempat penerimaan dan konsolidasi material dari beberapa manufaktur

(produsen). Sebelum selanjutnya akan didistribusikan kepada konsumen

dalam transportasi tunggal

2. Break bulk and crossdock

Pemanfaatan gudang sebagai Break bulk dan Cross Dock sebenarnya hampir

dengan pemanfaatan gudang sebagai consolidation Hanya dalam break bulk

dan CrossDock tidak dilakukan proses penyimpanan.

Page 10: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

14

3. Processing/Postponement

Pemanfaatan gudang sebagai Processing atau Postponement yaitu pada

gudang tersebut dilakukan proses penundaan dengan melakukan proses

manufaktur ringan terhadap produk atau material.

4. Stockpilling

Pemanfaatan gudang sebagai Stockpililing yaitu gudang berfungsi untuk

menyiman produk yang sifatnya musiman. Ketika tiba musim dimana jumlah

permintaan akan produk tinggi, dengan adanya gudang maka produk dapat

didistribusikan kepada konsumsi.

B. Manfaat Pelayanan (service benefits)

Manfaat pelayanan yang diperoleh dengan pemanfaatan yang diperoleh dengan

pemanfaatan gudang dalam logistik mungkin tidak dapat mengurangi biaya,

namun dapat memperbaiki pelayanan dengan mengurangi waktu pengiriman dan

kapabilitas tempat. Berikut ini adalah penjelasan dari manfaat pelayanan :

1. Spot Stock

Pemanfaatan gudang sebagai Spot Stock paling umum digunakan dalam

saluran distribusi, khususnya untuk produk personal.Perusahaan lebih

memilih untuk mendapatkam produknya digudang agar dapat mengurangi

waktu pengiriman produk ke konsumen.

2. Assortment

Pemanfaatan gudang sebagai assortment yaitu gudang berfungsi sebagai

tempat penyimpanan kombinasi produk sebagai abtisipasi terhadap

permintaan konsumen.

3. Mixing

Pemanfaatan gudang sebagai Mixing hampir sama dengan Break Bulk, hanya

dalam Mixing maka melibatkan beberapa manufaktur atau supplier yang

berbeda.

Page 11: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

15

4. Prodution Support

Pemanfaatan gudang sebagai Production Support yaitu gudang tersebut

berfungsi sebagai gudang suplly bagi penyediaan bahan baku atau material

yang akan digunakan dalam proses produksi.

5. Market Presence

Pemanfaatan gudang sebagai Market Presence yaitu dengan adanya gudang

lokal, yaitu gudang yang posisinya lebih dekat dengan konsumen, maka dapat

memberikan respon yang lebih baik terhadap kebutuhan konsumen dengan

mengirimkan produk lebih cepat kepada konsumen.

2.8 Fungsi yang ada dalam Pergudagan

Sebagian orang beranggapan bahwa pergudangan hanya berfungsi sebagai

tempat penyipanan barang, padahal banyak aktivitas yang ada pada pergudangan

bukan hanya sekedar menaruh material kedalam dan mengeluarkannya dari dalam

gudang tersebut. Pergudangan dapat dibedakan menjadi 3 fungsi dasar, yaitu

(Purnomo, 2004) :

A. Movement (Perpindahan) material yang terdiri dari:

a. Receiving (penerimaan).

b. Transfer (perpindahan).

c. Order Selection (melakukan penyeleksian barang-barang).

d. Shipping (pengiriman).

B. Storage (penyimpanan).

a. Temporare (sementara).

b. Semi-Permanen.

c. Transfer informasi.

Page 12: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

16

2.9 Penyimpanan (storage)

Penyimpanan merupakan proses penahanan barang sewaktu menunggu

permintaan untuk dikeluarkan. Proses penahanan barang tersebut dilakukan disatu

tempat yang berupa gudang. Jadi gudang atau storage merupakan tempat untuk

menyimpan barang baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi

yang siap dikirim kepelanggan. Sebagian besar gudang yang digunakan untuk

menyimpan barang ditempatkan pada lokasi tertentu sampai barang tadi

diperlukan di dalam proses produksi. Bentuk gudang akan tergantung ukuran dan

kuantitas dari komponen didalam persediaan dan karakter sistem penanganan.

(Sitompul, 2010).

Penyimpanan didalam gudang barang jadi bisa mencapai waktu yang cukup

lama itu berdasarkan kebutuhan barang itu sendiri, sehingga ada beberapa macam

tipe penimpanan didalam gudang yaitu dari macam-macam produk, produk yang

mungkin tingkat umurnya pendek hanya menyimpan dalam skala waktu beberapa

lama, akan tetapi produk yang umur produknya lama bisa menyimpan dalam

waktu yang cukup lama, sehingga perlu membutuhkan tempat penyimpanan atau

(storage).

2.9 Perencanaan gudang

Setelah mengenali beberapa penyimpanan yang potensial dalam perusahaan,

kemudian perlu mempertimbangkan prosedur perancangan yang dibutuhkan.

Dalam hal ini, semua gudang akan dikelompokan sebagai gudang saja karena

pengumpulan data, analisis dan proses perencanaan sama untuk semua kategori

(Apple, 1990).

Tujuan umum dari metode penyimpanan barang adalah (Apple, 1990)

1. Penggunaan volume bangunan yang maksimum.

2. Penggunaan waktu, buruh dan perlengkapan yang sangkil.

3. Kemudahan pencapaian bahan.

Page 13: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

17

4. Pengangkutan barang yang cepat dan mudah.

5. Identifikasi barang yang baik.

6. Pemeliharaan barang yang maksimum.

7. Penampilan yang rapih dan tersusun.

2.11 Kebutuhan ruang (Space Requirement)

Space Requirement adalah Produk yang ditempatkan pada lokasi yang lebih

spesipik dan hanya satu jenis produk saja yang ditempatkan pada lokasi

penyimpanan tersebut dan metode ini merupakan bagian dari dedicated storage.

Kebutuhan ruang pada gudang untuk setiap lokasi peletakan produk dapat dihitung

dari kebutuhan penyimpanan maksimum produk tersebut (Apple, 1990).

2.12 Manajemen Pergudangan

Manajemen memiliki cakupan antara lain (Priambodo, 2007):

1). Mengatur orang petugas (SDM).

2). Mengatur penerimaan barang.

3). Mengatur penataan atau penyimpanan barang.

4). Mengatur pelayanan akan permintaan barang.

Adapun sasaran pengelolaan gudang (manajemen pergudangan) adalah

(Priambodo, 2007):

1. Fasilitas

a. Penyediaan serta pengaturan yang baik terhadap fasilitas/perlengkapan/

peralatan yang dibutuhkan dalam gudang.

b. Memungkinkan pemeliharaan yang baik dan mudah untuk semua fasilitas

gudang.

c. Fleksibilitas terhadap perubahan.

Page 14: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

18

2. Tenaga kerja

a. Penggunaan tenaga kerja seefektif mungkin.

b. Mengurangi resiko kecelakaan.

c. Memungkinkan pengawasan yang baik.

3. Barang

a. Menghindari kerusakan barang ataupun yang mempengaruhi kualitasnya.

b. Menghindari terjadinya kehilangan barang.

c. Mengatur letak agar hemat tempat atau ruang.

d. Pengaturan aliran keluar-masuknya barang.

2.13 Definisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas

Perencanaan tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai

perancangan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna memanjang

kelancaran proses produksi, dimana dalam pengaturan tersebut akan dilakukan

pemanfaatan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang

lainnya, kelancaran gerakan pemindahan bahan (material handling), penyimpanan

bahan (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen, personil kerja dan

sebagainya. Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan

dan pengaturan tata letak dari mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang

yang bekerja di masing-masing stasiun yang ada.

Tahap tahap dalam perencanaan fasilitas secara tradisional dikemukakan sebagai

berikut (Tompkins, 1996):

1. Definisikan masalah (define the problem).

2. Lakukan analisis terhadap masalah tersebut (analyze the problem).

3. Buat beberapa alternative rancangan (generate alternative design).

4. Lakukan evaluasi terhadap alternative yang dikemukakan (Evalute the

alternatives).

Page 15: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

19

5. Pilih rancangan terbaik (select the preferred design).

6. Implementasikan rancangan tersebut (implementthe design).

2.15 Biaya Gudang

Evaluasi kinerja merupakan kegiatan yang paling efektif yang dapat dilakukan

dalam manajemen logistik. Salah satu penyebab penerapan manajemen rantai

pengadaan terintegrasi, tidak mudah dilaksanakan karena sangat sulit bagi

perusahaan menentukan biaya pada masing-masing tahapan atau proses.

Kebutuhan mengelola logistik sebagai sebuah system integrasi berpangaruh

terhadap dikelompokan menjadi biaya dalam kelompok besar, hal ini tidak

memungkinkan kita melakukan analisa rinci biaya logistik sebenarnya (Hill,

2001).

Karena kekuragan dan kinerja data kinerja logistik, secara umum analisa dilakukan

berdasarkan:

1. Pengaruh terhadap total biaya.

2. Pengaruh terhadap penjualan.

Pada saat ini perusahaan umumnya mendesain system akutansi biayanya

berdasarkan cost centre atau biaya yang terjadi pada masing-masing fungsi

didalam perusahaan misalnya purchasing, production, sales, marketing. Hal ini

akan menyulitkan proses perhitungan biaya logistik yang merupakan suatu proses

yang melalui berbagai fungsi tersebut.

Ongkos Material Handling merupakan perhitungan biaya pada tiap masing-

masing ongkos di dalam gudang, Ongkos Material Handling biasa dilakukan pada

perhitungan di gudang yaitu berupa ongkos orang (tenaga kerja) maupun mesin.

Pemindahan bahan atau material adalah suatu aktivitas yang sangat penting

dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak

fasilitas produksi. Aktivitas ini merupakan aktivitas “non produktif” sebab tidak

Page 16: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

20

memberikan nilai perubahan apa-apa terhadap material atau bahan yang

dipindahkan, tidak akan terjadi perubahan bentuk, dimensi, maupun sifat-sifat fisik

atau kimiawi dari material yang berpindah. Kegiatan pemindahan bahan atau

material tersebut akan menambah biaya (cost). Dengan demikian sebisa mungkin

aktivitas pemindahan bahan tersebut diminimasi atau paling tepat untuk menekan

biaya pemindahan bahan tersebut adalah memindahkan bahan pada jarak yang

sependek-pendeknya dengan mengatur tata letak fasilitas produksi atau departmen

yang ada.

Material handling adalah aliran bahan yang harus direncanakan secermat-

cermatnya sehingga material (bahan) akan bisa dipindahkan pada saat dan menuju

lokasi yang tepat. Biaya material handling dengan mudah akan dapat dihitung.

Biasanya biaya material handling akan proporsional dengan jarak pemindahan

material dan pengukuran jarak akan bisa dilaksanakan dengan sederhana bilamana

layout dari fasilitas produksi tersebut bisa digambarkan. Biaya material handling

seringkali akan sangat dipengaruhi oleh desain layout itu sendiri. Karena biaya

material handling proporsional dengan jarak perpindahan material, maka

pemilihan tipe layout itu sendiri sudah akan memberi pengaruh terhadap jumlah

biaya material handling.

Beberapa ongkos material handling yang ada pada perusahaan PT.PG

Rajawali I Jatitujuh:

Berikut rumus perhitungan Ongkos Material Handling (OMH)

Perhitungan berdasarkan dari hasil wawancara dari pihak terkait :

a) Ongkos pekerja kuli panggul

Biaya kuli panggul = Upah pekerja/hari x jumlah orang x jumlah hari kerja

b) Ongkos biaya listrik dihitung dalam satu tahun

Biaya listrik = Biaya satu hari x jumlah hari kerja/pemakaian

c) Ongkos biaya kebersihan

Biaya kebersihan = upah pekerja x Jumlah pekerja x jumlah hari kerja

Page 17: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

21

d) Ongkos biaya keamanan

Biaya keamanan = Upah pekerja x jumlah pekerja x periode

Perhitungan berdasarkan dari hasil rumus OMH sumber (Weygandt & Jerry, 2011)

2.15.1 Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Dalam metode ini penentuan besar penyusutan selama umur ekonomis

sama besar, sehingga jika dibuatkan grafiknya terhadap waktu, dan akumulasi

biaya akan berupa garis lurus.

Rumus Straight Line Method

a) Ongkos Forklift

Depresiasi

Jarak angkutan tiap jam

Total biaya

Total biaya = Biaya (maintenance + bahan bakar + depresiasi +

operator)

Ongkos Material Handling Forklift

Page 18: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

22

b) Ongkos Conveyor

Depresiasi

Jarak angkutan tiap jam

Total biaya

Total biaya = Biaya (maintenance + bahan bakar + depresiasi +

operator)

Ongkos Material Handling Conveyor

2.15.2 Straight Line Depreciation (SLD) / Depresiasi Garis Lurus

Metode depresiasi garis lurus (SLD) adalaha metode paling sederhana

dan yang paling sering dipakai dalam perhitungan depresiasi asset, karena

metode ini relative sederhana. Metode ini pada dasarnya emberikan hasil

perhitungan depresiasi yang sama setiap tahun selama umur perhitugan aset.

Maka, nilai buku asset setiap akhir thun jika dibuatkan grafiknya akan

membentuk garis lurus (Giatman.M) :

Page 19: 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Pengertian Gudang ...

23

1 2 3 4 5B

oo

k v

alu

e

1/n(

i-s)

SLD

Ju

mla

h a

se

t ya

ng

did

ep

resis

asi

(i-s)

n

s

6

Grafik Depresiasi Garis Lurus

Rp

Gambar 2.2

Parameter - parameter yang diperlukan dalam perhitungan ini

adalah nilai investasi, umur produktif aset/lamanya aset akan

dikenakan depresiasi, nilai sisa asset pada akhir umur produktif

aset.

Rumus :

Di mana: SLD = Jumlah depresiasi per tahun

I = Investasi (nilai aset awal)

S = Nilai sisa asset akhir umur produktif

N = Lamanya asset akan di depresiasi

Jumlah asset yang telh didepresiasi selama t tahun adalah :

Nilai buku (book value) tiap akhir t tahun depresiasi adalah: