5 (31-37)

7
Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 31 PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TEKNIK MENGURANGI NYERI PADA PERSALINAN SECARA NON FARMAKOLOGIS DI BPS BIDAN ERMAWATY, AM. KEB DI DESA KAYU BAWANG TAHUN 2012 Husin 1 , Dwi Sogi 1 . 1. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK Masalah yang diteliti yaitu masih rendahnya pengetahuan Ibu tentang pengetahuan Ibu hamil tentang nyeri persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan Ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis . Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, populasi yang digunakan adalah ibu hamil yang melakukan ANC di BPS Ermawaty, Am. Keb bulan Mei- Juli 2012, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian terhadap 50 responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang baik yaitu 27 orang (54%) dan yang berpengetahuan tidak baik yaitu 10 orang (20%) sedangkan yang berpengetahuan cukup baik yaitu 13 orang (26%). Hal yang sangat mempengaruhi pengetahuan antara lain; pendidikan, pekerjaan, umur Ibu, paritas dan sumber informasi. Peneliti menyarankan adanya upaya dari berbagai pihak terkait untuk meningkatkan dan mengarahkan pengetahuan Ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri persalinan secara non farmakologis. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pemberian informasi melalui penyuluhan dan penyebaran leaflet. Kata Kunci : pengetahuan Ibu Hamil, teknik mengurangi nyeri PENDAHULUAN Di masa lampau terjadi angka kematian ibu dan bayi yang tiap tahun terus meningkat, diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan kematian 50% kematian nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Sarwono, 2002) Begitu banyak usaha-usaha pemerintah maupun tenaga kesehatan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kebidanan dan praktek

description

maternitas

Transcript of 5 (31-37)

Page 1: 5 (31-37)

Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 31

PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TEKNIK MENGURANGI NYERI PADA

PERSALINAN SECARA NON FARMAKOLOGIS DI BPS BIDAN ERMAWATY, AM. KEB

DI DESA KAYU BAWANG TAHUN 2012

Husin1, Dwi Sogi1. 1. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin.

ABSTRAK

Masalah yang diteliti yaitu masih rendahnya pengetahuan Ibu tentang pengetahuan Ibu

hamil tentang nyeri persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan Ibu hamil

tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis. Metode penelitian

yang digunakan yaitu deskriptif, populasi yang digunakan adalah ibu hamil yang melakukan

ANC di BPS Ermawaty, Am. Keb bulan Mei- Juli 2012, teknik pengambilan sampel

menggunakan accidental sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil

penelitian terhadap 50 responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan

kurang baik yaitu 27 orang (54%) dan yang berpengetahuan tidak baik yaitu 10 orang (20%)

sedangkan yang berpengetahuan cukup baik yaitu 13 orang (26%). Hal yang sangat

mempengaruhi pengetahuan antara lain; pendidikan, pekerjaan, umur Ibu, paritas dan sumber

informasi. Peneliti menyarankan adanya upaya dari berbagai pihak terkait untuk meningkatkan

dan mengarahkan pengetahuan Ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri persalinan secara

non farmakologis. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pemberian informasi melalui

penyuluhan dan penyebaran leaflet.

Kata Kunci : pengetahuan Ibu Hamil, teknik mengurangi nyeri

PENDAHULUAN

Di masa lampau terjadi angka

kematian ibu dan bayi yang tiap tahun

terus meningkat, diperkirakan bahwa

60% kematian ibu akibat kehamilan

terjadi setelah persalinan, dan kematian

50% kematian nifas terjadi dalam 24

jam pertama (Sarwono, 2002)

Begitu banyak usaha-usaha

pemerintah maupun tenaga kesehatan

untuk mengurangi angka kematian ibu

dan bayi. Dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan kebidanan dan praktek

Page 2: 5 (31-37)

Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 32

kebidanan merupakan suatu bentuk

upaya usaha pemerintah dan tenaga

kesehatan untuk mengurangi angka

tersebut.

Nyeri pada persalinan yang

dirasakan oleh Ibu seringkali tidak

tertahankan sehingga mendorong ibu

bersalin menggunakan obat penawar

nyeri seperti analgetik dan sedatif,

sedangkan obat-obat tersebut

memberikan efek samping yang

merugikan yang meliputi fetal hipoksia,

resiko depresi pernapasan neonatus,

penurunan Heart Rate / Central nervus

system (CNS) dan peningkatan suhu

tubuh ibu yang dapat menyebabkan

gangguan pada janin (Mander, 2004).

Metode non farmakologi juga

dapat meningkatkan kepuasan selama

persalinan karena ibu dapat mengontrol

perasaannya dan kekuatannya.

Relaksasi, teknik pernapasan,

pergerakan dan perubahan posisi,

massage, hidroterapi, terapi

panas/dingin, musik, akupresur,

aromaterapi merupakan beberapa teknik

non farmakologi yang dapat

meningkatkan kenyamanan ibu saat

bersalin dan mempunyai pengaruh

yang efektif terhadap pengalaman

persalinan (Handerson, 2006).

Banyak cara yang dilakukan

oleh pasien dan keluarga maupun bidan

untuk menurunkan nyeri pada

persalinan, baik secara farmakologis

maupun non farmakologis. Manajemen

nyeri secara farmakologis tentu lebih

efektif dibanding dengan metode non

farmakologis namun metode

farmakologis lebih mahal, dan

berpotensi mempunyai efek yang

kurang baik baik bagi Ibu maupun bagi

janin. Sedangkan metode non

farmakologis bersifat murah dan

simpel, serta efektif dan tanpa efek

yang merugikan.

Hampir seluruh persalinan di

BPS Bidan Ermawaty selalu melibatkan

klien dan keluarga dalam melaksanakan

penanganan nyeri pada persalinan.

Sehingga klien maupun keluarga dapat

melakuan berbagai cara atau tenik non

farmakologis mengurangi nyeri. Karena

lokasi BPS yang berada di wilayah desa

dan klien berasal dari wilayah itu

sendiri dan dari desa sekitarnya maka

metode non farmakologis yang banyak

dilakukan oleh klien adalah metode

tradisional.

Berdasarkan data tersebut di

atas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti lebih dalam tentang sejauh

mana pengetahuan Ibu hamil tentang

teknik pengurangi nyeri persalinan

secara non farmakologis di BPS Bidan

Ermawaty, Am. Keb di desa Kayu

Bawang Tahun 2012 untuk mengetahui

metode yang lebih banyak diketahui

oleh Ibu hamil sebagai persiapan dalam

menghadapi nyeri persalinan serta

Page 3: 5 (31-37)

Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 33

mengetahui apakah Ibu hamil sudah

mengetahui tentang penanganan nyeri

saat menghadapi persalinan nanti dan

apakah Ibu hamil mengetahui dari

keluarga, dari pengalaman, dari

penjelasan Bidan atau dari media massa

atau pun dari buku serta dari media

elektronik.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif.

Populasi dalam penelitian ini Seluruh

Ibu hamil yang berkunjung di BPS

Bidan Ermawaty, Am. Keb di Desa

Kayu Bawang kecamatan Gambut pada

bulan Mei-Juli 2012. sampel sebagian

dari populasi yang ditetapkan sebesar

50 orang. Mengambilan sampel

menggunakan teknik Accidental

Sampling.

Jenis data yang diperoleh berupa

data primer yang diperoleh secara

langsung dari Ibu hamil dengan

menggunakan kuesioner dan metode

wawancara.

HASIL PENELITIAN

Pengetahuan Ibu Hamil tentang

teknik mengurangi nyeri persalinan

secara non farmakologis di BPS

Ermawaty, Am. Keb paling banyak

adalah kategori kurang baik sebanyak

27 responden (54%) dan paling sedikit

berpengetahuan tidak baik sebanyak 10

responden (20%).

Responden yang memiliki

pengetahuan cukup baik paling banyak

yaitu responden yang berpendidikan

SMA yaitu 9 responden dari 13 orang

total keseluruhan responden. Dari tabel

terlihat bahwa semakin tinggi

pendidikan responden maka semakin

baik pula pengetahuannya.

Responden yang memiliki

pengetahuan cukup baik paling banyak

yaitu dengan kehamilan ketiga dan

keempat. Sedangkan yang

berpengetahuan tidak baik paling

banyak dengan kehamilan pertama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ibu

hamil dengan paritas banyak

pengetahuannya tentang teknik

mengurangi nyeri pada persalinan

secara non farmakologis akan lebih baik

di bandingkan Ibu hamil yang

paritasnya sedikit karena Ibu yang

memiliki paritas banyak tentu sudah

beberapa kali mengalami persalinan dan

pengalamannya dalam menangani nyeri

persalinan semakin banyak, sehingga

pengetahuannya tentang teknik

mengurangi nyeri lebih baik

dibandingkan dengan Ibu yang

paritasnya sedikit.

Responden memiliki

pengetahuan cukup baik paling banyak

yaitu responden yang bekerja swasta.

Page 4: 5 (31-37)

Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 34

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ibu

hamil dengan yang bekerja swasta

pengetahuannya lebih baik

dibandingkan dengan Ibu hamil yang

berprofesi sebagai Ibu rumah tangga hal

ini karena Ibu yang bekerja tentu akan

lebih bannyak berinteraksi dengan

orang lain sehingga mudah untuk

mendapatkan informasi.

Responden yang memiliki

pengetahuan cukup baik paling banyak

berasal dari kelompok umur 20-30

tahun. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ibu hamil dengan yang berumur

>20 tahun hingga 30 tahun

pengetahuannya tentang teknik

mengurangi nyeri pada persalinan

secara non farmakologis lebih baik

dibandingkan dengan Ibu hamil yang

yang berumur <20 tahun dan >30 tahun

karena pada umur 20-30 tahun

merupakan masa perkembangan

kemampuan seseorang dalam menyerap

pengetahuan sehingga pada usia ini jika

seseorang diberi pengetahuan maka Ia

akan mampu memilih dengan baik dan

mengaplikasikan pengetahuan tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.

Responden yang memiliki

pengetahuan cukup baik paling banyak

yaitu responden dengan kehamilan

trimester III. Sedangkan responden

memiliki pengetahuan tidak baik dan

kurang baik bervariasi ada yang dari

kehamilan trimester I, II dan III namun

yang lebih dominan adalah trimester I.

Dari data di atas dapat disimpulkan

bahwa umur kehamilan Ibu tidak begitu

berpengaruh dengan pengetahuan Ibu

hamil tentang teknik mengurangi nyeri

persalinan secara non farmakologis.

PEMBAHASAN

Setelah melakukan penelitian

tentang pengetahuan Ibu hamil tentang

teknik mengurangi nyeri persalinan

secara non farmakologis dengan jumlah

responden 50 orang, maka dapat

diperoleh tingkat pengetahuan

responden tentang teknik mengurangi

nyeri persalinan secara non

farmakologis.

Dari hasil penelitian masih

banyak Ibu yang kurang mengetahui

tentang teknik mengurangi nyeri

persalinan bahkan ada sebagian yang

tidak mengetahui sama sekali tentang

teknik mengurangi nyeri persalinan

secara non farmakologis. Ibu hamil

tersebut beranggapan tidak begitu

penting untuk mengetahui teknik

mengurangi nyeri persalinan secara non

farmakologis sejak masa kehamilan

sebab pada kenyataannya setiap Ibu

hamil yang bersalin walaupun tidak

mengetahui hal tersebut tetap saja bisa

melahirkan bayinya dengan selamat

tanpa komplikasi apapun, dan seorang

ibu walau tidak mengetahui teknik

mengurangi nyeri non farmakologis

Page 5: 5 (31-37)

Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 35

sejak hamil nantinya saat akan bersalin

akan diberitahu dan diajarkan oleh

keluarga ataupun oleh bidan. Anggapan

inilah yang membuat banyak Ibu hamil

enggan berusaha mengetahui yang

mendalam mengenai teknik mengurangi

nyeri persalinan secara non

farmakologis.

Menurut asumsi peneliti, hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

seseorang juga dapat mempengaruhi

tingkat pengetahuan orang tersebut.

Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka semakin baik pula

tingkat pengetahuan yang didapat,

dalam hal ini berhubungan dengan

pengetahuan ibu. Ibu mengerti dan

mengetahui apa-apa saja yang terbaik

bagi diri dan janinnya, karena ibu yang

memiliki pendidikan yang tinggi lebih

mudah memahami tentang pengetahuan

ibu hamil tentang teknik mengurangi

nyeri persalinan secara non

farmakologis. Sebaliknya apabila

tingkat pengetahuan ibu rendah maka

pengetahuan ibu tentang tanda-tanda

persalinan kurang karena sulit untuk

memahami tentang teknik mengurangi

nyeri persalinan secara non

farmakologis.

Responden yang memiliki

pengetahuan cukup baik paling banyak

yaitu dengan kehamilan ketiga dan

keempat. Sedangkan yang

berpengetahuan tidak baik paling

banyak dengan kehamilan pertama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ibu

hamil dengan paritas banyak

pengetahuannya tentang teknik

mengurangi nyeri pada persalinan

secara non farmakologis akan lebih baik

di bandingkan Ibu hamil yang

paritasnya sedikit karena Ibu yang

memiliki paritas banyak tentu sudah

beberapa kali mengalami persalinan dan

pengalamannya dalam menangani nyeri

persalinan semakin banyak, sehingga

pengetahuannya tentang teknik

mengurangi nyeri lebih baik

dibandingkan dengan Ibu yang

paritasnya sedikit.

Menurut asumsi peneliti

pengetahuan ibu hamil tentang teknik

mengurangi nyeri persalinan secara non

farmakologis juga dipengaruhi oleh

jumlah paritas ibu, karena semakin

banyak jumlah paritas yang dialami ibu

maka akan semakin banyak pula

pengetahuan yang akan didapat ibu

tentang tanda-tanda persalinan melalui

pengalaman yang telah ibu dapatkan.

Sebaliknya apabila jumlah paritas yang

dialami ibu baru saat ini, maka

pengetahuan ibu tentang teknik

mengurangi nyeri persalinan secara non

farmakologis.akan semkin kurang pula

karena tidak adanya pengalaman yang

dialami ibu.

Faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi pengetahuan yaitu

Page 6: 5 (31-37)

Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 36

pekerjaan, jenis pekerjaan seseorang

sangat berpengaruh dan cara

memperoleh pengetahuannya pun

berbeda-beda.

Berdasarkan hasil penelitian

dapat dilihat mayoritas responden

berpengetahuan cukup terdapat pada

kelompok umur 20-30 tahun, hal ini

karena pada umur 20-30 tahun

merupakan masa pencerahan

kemampuan, masa produktif dari masa

berprestasi dalam pola pekerjaan pada

hidupnya, serta mereka yang menekuni

bidang pengetahuan. Pada usia 36-44

tahun kecerdasan seseorang meningkat

terutama pada orang yang tingkat

kecerdasannya tinggi. Dan kemampuan

seseorang dalam menyerap pengetahuan

lebih baik pada usia ini sehingga pada

usia ini jika seseorang diberi

pengetahuan maka Ia akan mampu

memilih dengan baik dan

mengaplikasikan pengetahuan tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.

Responden yang memiliki

pengetahuan cukup baik paling banyak

yaitu responden dengan kehamilan

trimester III. Sedangkan responden

memiliki pengetahuan tidak baik dan

kurang baik bervariasi ada yang dari

kehamilan trimester I, II dan III namun

yang lebih dominan adalah trimester I.

Dari data di atas dapat

disimpulkan bahwa umur kehamilan Ibu

tidak begitu berpengaruh dengan

pengetahuan Ibu hamil tentang teknik

mengurangi nyeri persalinan secara non

farmakologis.

Selain umur Ibu, paritas

pekerjaan dan pendidikan hal yang juga

berpengaruh yaitu sumber informasi.

Secara umum informasi dapat diartikan

sebagai gagasan ataupun kenyataan-

kenyataan yang perlu diketahui oleh

masyarakat, karena itu informasi

tentang kesehatan sangat perlu

disampaikan pada masyarakat luas

terutama tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang teknik mengurangi nyeri

persalinan secara non farmakologis.

Banyaknya informasi yang

didapatkan Ibu hamil dari petugas

kesehatan setempat yang melakukan

penyuluhan tentang teknik mengurangi

nyeri dan komplikasi akibat nyeri

persalinan membuat pengetahuan Ibu

hamil bertambah. Selain itu, mudahnya

mendapatkan informasi dari media

massa maupun media elektronik yang

dilakukan oleh sebagian ibu hamil

membuat pengetahuan Ibu hamil akan

teknik mengurangi nyeri persalinan

semakin bertambah banyak. Ibu hamil

yang mempunyai pengetahuan cukup

baik tentang teknik mengurangi nyeri

pada persalinan secara non

farmakologis sebanyak 13 orang (26

%), pengetahuan kurang baik sebanyak

27 orang (54 %) dan pengetahuan tidak

baik sebanyak 10 orang (20 %). Ibu

Page 7: 5 (31-37)

Pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengurangi nyeri pada persalinan secara non farmakologis 37

hamil yang berpengetahuan cukup baik

lebih banyak ibu hamil yang

berpendidikan tinggi dan menengah,

untuk pekerjaan yaitu yang bekerja

swasta, kelompok umur yang banyak

berpengetahuan cukup baik yaitu umur

20-30 tahun dan Ibu dengan jumlah

paritas yang banyak maka

pengetahuannya lebih baik. Umur

kehamilan tidak begitu berpengaruh

terhadap pengetahuan Ibu hamil. Teknik

yang banyak diketahui Ibu hamil yaitu

teknik pemijatan dan sebagian kecil

adalah teknik relaksasi. Teknik- teknik

tersebut diketahui Ibu hamil dari

pengalaman, cerita keluarga serta

diberitahu oleh bidan. Ibu hamil lebih

banyak mengetahui teknik mengurangi

nyeri pada saat inpartu atau pada saat

akan bersalin, baik dari keluarga atau

dari bidan sehingga Ibu hamil enggan

untuk belajar teknik mengurangi nyeri

untuk persiapan persalinan karena

banyak Ibu hamil yang beranggapan

saat bersalin juga akan diberitahu teknik

mengurangi nyeri tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Akademi Kebidanan Sari Mulia, 2011.

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Banjarmasin : Akademi Kebidana Sari

Mulia Banjarmasin.

Henderson C. (2005). Buku Ajara Konsep

Kebidanan. Alih bahasa: Ria Anjarwati.

Jakarta: EGC

Mander R. 2004. Nyeri Persalinan. alih bahasa

bertha sugiarto. Jakarta: ECG

Notoatmodjo S. 2005. Metodelogi Penelitian

Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Wiknjosastro H. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta

: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroraharjo.