5 (1)
description
Transcript of 5 (1)
5.3 Analisis Cemaran Logam Berat (23,24,25)
5.3.1 Proses Destruksi
Sampel ditimbang seksama lebih kurang 4-5 g dalam krus porselen yang telah diketahui
bobotnya. Sampel dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL untuk dilakukan destruksi
basah dengan menggunakan campuran asam nitrat dan hidrogen peroksida. Destruksi
dilakukan dengan menambahkan asam nitrat sebanyak 6 mL sedikit demi sedikit hingga
sampel larut, diaduk. Setelah larut kemudian larutan sampel didiamkan selama 15
menit. Kemudian ditambahkan hidrogen peroksida sebanyak 2 mL hingga larutan
menjadi jernih. Campuran tersebut dipanaskan dengan kenaikan suhu secara perlahan-
lahan hingga mencapai suhu 100˚C. Kemudian didinginkan, larutan cuplikan disaring
dengan menggunakan kertas saring Whatman no 41. Larutan dipindah ke dalam labu
ukur 25 mL dan dicukupkan dengan menggunakan aquadest bebas mineral hingga tanda
batas, larutan yang dihasilkan digunakan untuk analisis lebih lanjut. Hasil destruksi
sampel dapat dilihat pada lampiran 9, gambar V.24.
3.5.2 Analisis kualitatif
a) Logam Timbal (Pb)
Untuk penentuan adanya Pb dalam sampel diteteskan dengan larutan kalium
iodida, terbentuk endapan kuning berarti sampel mengandung Pb. Juga dengan
ditambahkan larutan kalium kromat, terbentuk endapan kuning, kemudian
ditambahkan asam nitrat atau natrium hidroksida, endapan larut berarti sampel
mengandung Pb.
b) Logam Tembaga (Cu)
Untuk penentuan adanya Pb dalam sampel diteteskan dengan larutan natrium
hidroksida, terbentuk endapan biru berarti sampel mengandung Cu. Hasil uji
kualitatif pada pangan mayones dan santan cair dapat dilihat pada lampiran 10,
tabel V.21 dan gambar V.25.
5.3.3 Analisis kuantitatif
i) Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi.
a) Kurva Kalibrasi Timbal
Larutan baku Pb (1000 μg/mL) di pipet 10,0 mL ke dalam labu ukur 100 mL. Di
encerkan dengan air suling sampai tanda garis kemudian di kocok. Larutan baku
ini memiliki konsentrasi Pb 100 μg/mL. Larutan 100 ppm di pipet ke dalam labu
ukur 100 mL masing-masing sebanyak 0 μL; 1,2 mL; 2 mL; 2,4 mL; 5 mL dan
10,0 mL. Ditambahkan 5 mL larutan asam nitrat 1 N, dan diencerkan dengan air
suling sampai tanda garis kemudian di kocok. Larutan baku kerja ini memiliki
konsentrasi 0 ppm; 1,2 ppm; 2 ppm; 2,4 ppm; 5 ppm dan 10 ppm Pb. Larutan
standar timbal pada masing-masing konsentrasi tersebut diukur serapannya pada
panjang gelombang 283,3 nm kemudian serapan yang diperoleh diplot ke dalam
kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi di buat antara konsentrasi logam (μg/mL)
sebagai sumbu X dan absorbans sebagai sumbu Y.
b) Kurva Kalibrasi Tembaga
Larutan baku Cu (1000 μg/mL) di pipet 10,0 mL ke dalam labu ukur 100 mL.
Di encerkan dengan air suling sampai tanda garis kemudian di kocok. Larutan
baku ini memiliki konsentrasi Cu 100 μg/mL. Larutan 100 ppm di pipet ke
dalam labu ukur 100 mL masing-masing sebanyak 0 μL; 166,0 μL; 330,0 μL;
490,0 μL dan 660,0 μL. Ditambahkan 5 mL larutan asam nitrat 1 N, dan
diencerkan dengan air suling sampai tanda garis kemudian di kocok. Larutan
baku kerja ini memiliki konsentrasi 0 ppm; 0,166 ppm; 0,33 ppm; 0,49 ppm dan
0,66 ppm Cu. Larutan standar tembaga pada masing-masing konsentrasi tersebut
diukur serapannya pada panjang gelombang 328,4 nm kemudian serapan yang
diperoleh diplot ke dalam kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi di buat antara
konsentrasi logam (μg/mL) sebagai sumbu X dan absorbans sebagai sumbu Y.
Kurva kalibrasi timbal dan tembaga dapat dilihat pada lampiran 11, tabel V.22,
tabel V.25, gambar V.26 dan gambar V.27.
ii) Analisis Logam Dalam Sampel
Absorbans larutan sampel di baca dengan menggunakan Spektrofotometri
Serapan Atom pada panjang gelombang maksimum sekitar 324 nm untuk Cu
dan 283,3 nm untuk Pb. Hasil pembacaan larutan sampel di plot terhadap kurva
kalibrasi. Sehingga dapat dihitung kandungan logam dalam sampel. Kadar
logam timbal dan tembaga dapat dilihat pada lampiran 11, lampiran 12, tabel
V.23, tabel V.24, tabel V.26 dan tabel V.27.
No. Konsentrasi (ppm) Absorban1. 0 02. 0,1660 0,0213. 0,3300 0,0484. 0,4900 0,0795. 0,6600 0,115
0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.70000
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
Gambar V.27 Kurva kalibrasi larutan tembaga standar, y = 0,1907x + 0,0127 ; r = 0,9983