4Klasifikas
Click here to load reader
Transcript of 4Klasifikas
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 13
GOL. DETRITUS KA AS RBreksi
KonglomeratBatupasir
Sedimentasi Me ikan s
Sedimentasi
Kimiawi
Sedimenta siOrganis
Kalkarenit
D olomit
BtgpbioklastikBtgpklastik
Btgpoolit
Btgpkrista linBtgpterumbuGOL.KARBONAT
GipsAnhidritBtgaram GOL B
ATUBARAPeat
BituminusAntrasit
DiatomeC hert
GOL.DETRITUS HA UL SLanau
LempungSerpih
N apal
EVAPORIT
SE
DIMEN SILIKA
III. Klasifikasi Batuan Sedimen. Klasifikasi batuan sedimen adalah cara/ usaha untuk mengkelompokan batuan sedimen dalam klas-klas atau katagori, berdasarkan kesamaan aspek fisik, kimiawi, biologi. Untuk komunikasi yi; memberikan nama batuan sedimen Tujuannya:
1. Untuk komunikasi yi; memberikan nama batuan sedimen
2. Sbg suatu steno dr pengetahuan ttg sedimen-tologi, shg mampu memberikan representasi yg skematis dari pikiran-pikiran atau konsep
Untuk itu dlm pengklasifikasian diperlukan suatu sistim dng kriteria objektip, memberikan informasi genesa, dan bersifat alamiah. Ada bbrp metoda untuk mengklasifikasikan bat sedimen, al: Klasifikasi bat sedimen oleh R.C Selley, 1976), Grabau 1913, Pettijohn (1957), dll. Garbau, (1913) mengklasifikasi bat sedimen berdasarkan genetik menjadi 2 yi; 1)Exogenetic sediments (material ber asal dari tempat lainnya), dan 2) Endogenetic Sediments (material berasal dari tempat pengendapan itu sendiri). Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan genetiknya oleh R.C Selley, (1976). 1) Autochthonous Sediments, adalah batuan sedimen yang partikelnya terjadi insitu. Grup ini
dibagi 3 yi: a) batuan sedimen Chemical Precipetates - Evaporites (gypsum, rock silt, dll) b) Organic deposit (batubara, batuan karbonat, dll), c) Residual Deposit (laterit, bauksit dll)
2) Allochthonous Sedimenets, adalah bat sedimen dimana partikel penyusunnya berasal dari tempat lain/ hasil transportasi. Grup ini dibagi 2 yi: a) Terrigenous Deposit (silisiklastik breksi/ konglomerat, batupasir, batulempung dll), b) Pyroclastic Deposit (ashes, tuff, batupasir vulkanik, agglomerat ).
Pengkalsifikasian bat sedimen juga digunakan End - Member Classification, yi pengklasifikasian dimana ujung-ujung dari segitiga merupakan partikel/ material penyusun utama, sehingga disebut juga klasifikasi hybrid, contoh 1) Detrital End - Member (Lempung pasir konglomerat),. 2) Chemical End - Member (calsit dolomit chert) (Gambar 3-1A & B) Secara umum batuan sedimen dibagi menjadi 3 kelompok, yi: I. Sedimen Mekanis, II. Sedimen Organis, & III, Sedimen Kimiawi (Gambar 3.1 a).
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 14
Terrige
nous
clastic
s
Biochem
ical-
biogen
ic-org
anic de
posits
Chemic
alpre
cipates
Volcaniccla
stic
SandstonesConglomerates& breccias,Mudrocks
Limestone & dolomitChert, phosphates,coal Ironst
ones,
evapo
ritTuff
s,Agg
lomerat
es
1 2 3 4
BAGAN KLASIFIKASI BATUAN SEDIMENDETRITRUS
Sedimentasi mekanis
KARBONATDOLOMITBT.GAMPING KRISTALIN
OOLIT
KALKARENITBT.GAMPING KLASTIK
Sedimentasi kimia Sedimentasi organikBT.GAMPING BIOKLASTIK
BATUGAMPINGTERUMBU
NAPAL
HalusBATULANAUBATULEMPUNGSERPIH
KasarBREKSIKONGLOMERATBATUPASIR
EVAPORIT SILIKAHALIT, GIPSUMANHIDRIT
RIJANG RADIOLARITDIATOMEA
BATUBARAGAMBUT, LIGNIT
BATUBARA, ANTRASIT
- Sedimen Mekanis dibagi menjadi 3 golonganL 1.Gel Detritus halus (batulempung, batulanau, serpih, dan napal), 2. Gol Detritus Kasar (breksi/ konglomerat, batupasir. 3. Gol Karbonat mekanis.
- Sedimen Organis dibagi 3 golongan, yi: 1) Gol batubara, 2) Golongan Silika, 3) Golongan karbonat organis (batugamping terumbu)
- Sedimen Kimiawi dibagi 3 golongan. (1) golongan evaporit, 2) Gol Karbonat (dolomit), dan 3) Gol detritus halus (napal)
Klasifikasi yg juga umum digunakan digunakan adalah, yi a. Secara deskriptip ciri-ciri fisik (tekstur), kimia (mineralogi), maupun biologi (kehadiran
fosil). Berdasarkan deskripsi aspek-aspek tersebut, batuan sedimen dapat dibedakan 1) Kelompok batuan sedimen klastik; dimana partikel/ butiran penyusun batuan sedimen,
merupakan butiran yang telah mengalami proses pelapukan - transportasi terendapkan (sedimentasi) dan terlitifikasi
2) Kelompok batuan sedimen non-klastik yi; dimana partikel/ butiran penyusun batuan sedimen terbentuk & terlitifikasi insitu. (tidak tertransportasi)
b. Secara genetik yi; berdasarkan proses pembentukannya. Pengelompokannya dapat dibagi 4 kelompok. (Tabel 3.1)
1) Terrigenous clastic : dimana butiran pe-nyusunnya merupakan pecahan berasal dari pelapukan batuan asal yang berada di darat (terrigen)(bisa berasal dari batuan beku, metamorf, sedimen). Contoh breksi/ konglomerat, batuapasir, batulempung, dll
2) Biochemical-biogenic-organic deposits: Batuan sedimen organik, dimana butiran
penyusunnya terbentuk karena proses biologi, biokimia atau proses organik. Contoh, batuanugamping/ dolomit, rijang, phospat, batubara dll.
3) Chemical precipates,: Batuan sedimen yg pembentukannya karena proses presipitasi kimiawi, contoh ironstone, endapan evaporit.
4) Volcanoclastic : dimana terbentuk krn proses aktifitas gunung api, contoh tuff, agglomerat
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 15
Konglomerat
Lempung Btlempu
ng
Nama
GRAV
ELBo
ngkah
Kerak
alKe
rikil
Pasir
Lanau
Lumpur
Kongl
omera
t(klast
ik mem
bulat)
atau
( klas
tik me
nyudut
)bre
ksiBa
tupasi
r
Batula
nau
Nama
Grit
Sgt kasarKasarSedangKecil
Sedang
Sgt halus
B
atulump
ur (Mu
drocks
= muds
tone)
Kasar
Sgt kasarKasarSedangHalus
Sgt kasarKasarSedangHalusSgt halus
shalemarlslate
Pasir
Batupa
sir
Sgt kasarKasarSedangHalusSgt halus
BatuanButir
Breksi
III.1. Klasifikasi Batuan Sedimen Terrigen Klastik. Kelompok batuanuan ini identik dng batuan silisiklastik, karena unsur kimia penyusun utamanya adalah silika. Berdasarkan ukuran butirnya batuan sedimen terrigen klastik, dibedakan, menjadi 4 kelompok (berdasarkan klas ukuran butir Udden-Wenthworth, 1972) (Tabel 3.2 yi 1) Breksi/ konglomerat, 2) Batupasir (sandstone), 3) Lanau (siltstone), dan batulempung (claystone). Tabel 3-2 Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik, penamaan berdasarkan ukuran butir ( skala Wentworths) Pada kenyataannya ada batuan sedimen tidak disusun seragam oleh satu klas ukuran butir saja, dan sering batuan disusun oleh beberapa klas butir pasir, lempung & lanau. Berdasarkan ratio ukuran butir pasir lanau - lempung, (Triangular End - Member) tersebut, didapat 6 jenis batuan sedimen (Gambar 3.1A & B)
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 16
CLAY
SAND SILT
90%
50%
50%SANDSTONESILTSTONE
MUDY SANDSTONE
10%
10%
SANDYSTONEMUDY
CLAYSTONE
MUD STONE
CLAY
SAND SILT
75%50%
25%75%
50%25%
75% 50% 25%SANDSTONE
SILTSTONE
MUDSTONE
CLAYSTONE1 2
345
6 78
9
A B
75%50%
25% 75%50%
25%
3:1 1:1 1:3
9:1 1:91:1
Calcite/DolomiteRatio of carbonateto Silica Non terrigenousSilica
I IVIIIII
XIIXIXIXVIIIVIIVIV
XIVXIIITerrigenousMud
TerrigenousSand
Percen
t Calcite
/Dolom
ite
Perce
nt Mud
Ratio of Sand to Mud
Gambar 3.1 (A) Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan ratio (hibrid) ukuran butir pasir, lempung, lanau (Wiiliiam J. Fritz) Contoh: Batulempung (claystone): dengan komposisi butir berukuran lempung 90%, Batupasir lempungan (Mudy sandstone): mengandung partikel berukuran pasir >75-90%, lanau 0-50% (B) Berdasarkan Ratio (hibrid) ukuran butir pasir, lempung, lanau M.D. Picard mengklasifikasikan sedimen silisiklastik terrigen menjadi 13 jenis batuanuan. (Tabel 3-3)
Tabel 3.3 Jenis batuan berdasarkan ratio butir berukuran pasir lempung - lanau
Gambar 3.2. Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan ratio komposisi butir kalsit/ dolomit - silika non terrigen - lumpur terrigen - pasir terrigen (dari Wiiliiam J. Fritz) Keterangan gambar:
Batugamping (limestone)/dolomit, II. Batugamping/ dolomit silikaan, III. Chert gampingan/ chert dolomitan, IV Chert (baturijang), V. Batugamping/ dolomit pasiran, VI. Batugamping/ dolomit lumpuran, VII. Porcellanite, VIII. Batupasir gampingan/ dolomitan, IX. Batulumpur gampingan/ dolomitan, X. Batulumpur silikaan, XI. Batupasir, XII. Batupasir lumpuran, XIII. Batulumpur pasiran, XIV. Batulumpur (Mudstone) Butiran penyusun bat sedimen klastik, yg mrpkn hasil rombakan (clast) dapat berasal dari: a. Hasil pecahan batuan sebelumnya (beku, metamorf, sedimen) secara mekanik
(terrigenenous calstic sediment), b. Hasil erupsi vulkanik (volcaniclastic sediment), atau c. Hasil pelapukan secara kimia & biologi (bio-calstic sedimen)
No Nama batuan
% ukuran Lempung
% ukuran Lanau
% ukuran Pasir
SS SlS CS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MS
Batupasir Batulanau Batulempung Batulempung pasiran Batulempung lanauan Batulanau lempung Batulanau pasiran Batupasir lanauan Batupasir lempung Batulumpur pasiran Batulumpur lempung Batulumpur lanauan Batulumpur
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 17
BX/CGL EPICLASTIC GROUP
BX/CGL PYROCLASTIC GROUP
I. BX/cgl Extraformational
II. BX/cgl Intraformational
1. OligomicticBX/cgl 2I.Polymict BX/cgl/ PetromictA. Ortho BX/conglomerates
B. Para BX/conglomerates(Cgl Mudstone) 1. Tilloid 2I.Tillite
Volcanic conglomerat & BrecciaI Breksi andesit (Fm Halang, Kenteng-Gombong)
(1) Konglomerat & Breksi. Konglomerat/ breksi merupakan batuan sedimen berukuran butir >2mm. Keduanya dibedakan berdasarkan bentuk fragmen penyusun batuan. Kehadiran fragmen (> 2mm) lebih dr 25%, bila < 25%, batuan tersebut disebut bersifat konglomeratan/ breksian (gravelly, pebbly, cobbly, bouldery). Nilai/ prosen keberadaan fragmen (gravel) ini masing-masing ahli bisa berbeda-beda, seperti Wilman (42) disebut bx/ cgl bila gravelnya 50%, Pettijohn bila gravelnya > 10%, dan Folk (54) bila gravelnya 30%. Untuk membedakan dengan istilah breksi sesar atau breksi gunung api dengan breksi batuan sedimen, maka sering digunakan dua suku kata untuk penamaannya, breksi sesar, auto breccia, breksi polimik dll Fragmen breksi berbentuk relatif menyudut (angular), dan fragmen konglomerat relatif membulat (rounded). Sinonim dari breksi/ konglomerat al: rudits, fanglomerat, sharpstone, roundstone, puddingstone, diamictite, diamicton, tillite. Perbedaan nama didasarkan kenam-pakan fisik, & genesanya. Selanjutnya pemaparan beberapa klasifikasi di bawah ini untuk menambah wawasan tentang keaneka ragaman pengklasifikasian, yang didasarkan beragam aspek. Pettijohn (1957) mengklasifikasi Breksi/ konglomerat menjadi 2 grup yi: (Tabel 3.4)
1. Grup Breksi/ conglomerat Epiklastik, dan 2. Grup Piroklastik
Tabel 3.4. Klasifikasi Breksi/ Konglomerat berdasarkan Pettijohn (1957) Secara genetik dari batuanuan sumber fragmen (clast) breksi/ konglomerat dapat dibedakan Al: a. Bx/Cgl Intraformational yi; partikel fragmen, matrik, & semen berasal dr cekungan
pengendapan itu sendiri. b. Bx/Cgl Extraformational yi; dimana partikelnya berasal dari luar cekungan pengendapan Secara deskriptip breksi/konglomerat dpt dibedakan berdasarkan komposisi fragmennya, yaitu: a. Bx/Cgl Monomik . Oligomictic cgl, dimana fragmennya terdiri satu jenis tipe clast b. Bx/Cgl Polimik dimana fragmennya lebih dari satu jenis batuanuan . Polimict cgl,
merupakan gabungan dr fragmen (clast) yg tidak stabil meta stabil (basalt, limestone, shale, phyllite),
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 18
GRAVEL
SAND MUD90%
50%
50%
SANDSTONE
M UD Y SAND STONE
10%
10% SAND Y STON EMUD Y
STONEMUD
conglomerate
75% 25% Muddy conglomerate Sandy conglomerate
Sandstonegravelley
gravelleyMudstone
Gravelley-muddy Sandstone Sandy-gravelley mudstone
Berdasarkan tekstur -kemas a. Ortho Bx/Cgl dimana fragmennya saling mendukung. Kehadiran matrik < 15% (Grain
Supported), sebarannya kurvanya menunjukan pola bimodal) b. Para Bx/Cgl dimana fragmennya relatif di didukung matrik & lumpur. Matrik > 15% (Matrix
Mud Supported cgl) Tillite adalah konglomerat dng sortasi yg sangat buruk diendapkan dng mekanisme glacial. Gb 3.3. Klasifikasi berdasarkan ratio ukuran butir gravel sand - mud ( Wiiliiam J. Fritz)
Berdasarkan keseragaman butiran penyu-sun (ukuran butir gravel pasir lumpur) (triangular End-member), dpt dibagi menjadi 11 jenis batuan (Gbr 3.3) yi: 1) Breksi/ konglomerat, 2) batupasir, 3) batulempung, 4) batulempung pasiran, 5) batupasir lempungan, 6) Batulempung breksian, 7) Batulempung pasiran breksian, 8) Batupasir lempungan breksian 9) Batupasir breksian, 10) Breksi pasiran 11) Breksi lempungan
Klasifikasi bx/ cgl berdasarkan komposisi fragmen berukuran kerikilan & proporsi matriknya, dibagi menjadi 3 gol, yi; a. Bx/ cgl sortasi baik & fragmen sejenis ( cth: Quartz pebble bx/ cgl, chert pebble bx/ cgl,
limestone pebble bx/ cgl) b. Bx/ cgl sortasi buruk & fragmen sejenis (cth: granit pebble bx/ cgl, intraformational bx/ cgl,
volcanic bx/ cgl, collapse bx/ cgl) c. Bx/ cgl sortasi buruk & fragmen heterogen ( contoh: fanglomerat, glacial till) Breksi/ konglomerat dapat diendapkan di berbagai sistim pengendapan, spt: endapan breksi/ konglomerat glasial (Tillite), breksi/ konglomerat pd fasies kipas alluvial, fasies sungai teranyam (braided stream), & pd fasies yg berassosiasi dng mekanisme turbidite (channel laut dalam)
(2) Batupasir (Sandstone) Kerangka (framework) batupasir td dr fragmen matrik semen. Batupasir adalah jenis batuan sedimen berukuran pasir (1/16 - 2 mm). Batupasir silisiklas- tik bisa juga dibedakan menjadi 2 grup (epiklastik & volkaniklastik). Scr umum kerangka batupasir disusun oleh a) mineral utama (> 1-2%), b) mineral tam-bahan (< 1-2%), c) fragmen batulanuan (1015%) & d) semen.(Tabel 3.5)
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 19
MINERAL UTAMA
MINERAL TAMBAHAN
- Mineral stabil (kuarsa)
FRAGMEN BATUAN
- Mineral kurang stabil min lempung & mika halusfeldspar-alkali feldapar
- Mika kasar (muskovit & biotit)- Min berat (BJ >2,9)(stabil: zirkon, turmalin, (Non opak tak stabil: amfibol, ,Apatit, staurolit, epidot) (opak tak stabil magnetit, ilmenit, leucoxene)
- Frg bt beku plutoni - vulkanik - Frg bt metamorfosis sekis, filit, batusabak, argilit, genes SEMEN KIMIAWI- Frg bt sedimen: btpasir, btlanau, serpih, rijang btgamping
- Mineral silikat: kuarsa, kalsedon, opal, feldspar, zeolit- Mineral karbonat: kalsit, aragonit, dolomit, siderit- Mineral oksida besi: hematit, limonit, geotit- Mineral sulfat: anhidrit, gypsum, barit
rutil, anatase)piroksen, klorit, garnet(opak stabil: hematit, limonit)
After deposition Compaction Cementation
OVERBUDENFeldspar
Butiran kuarsa (+ chert).( dengan notasi Q)
a. Butiran penyusun mineral utama yi: kuarsa, plagioklas, frag bat (unstabil rock fragmen) Mineral kursa (Silika = SiO2) adalah salah satu partikel yang sering dijumpai dalam batupasir. Sifat optis yang umum al: uniaxil (+) biaxial (-), berwarna putih hijau kekuningan pada pararel nikol, bf rendah,
Kuarsa dapat dibedakan berdasarkan: Sifat kristalinitas: kuarsa monokristalin/ single
grain dan polikristalin (composite grain = penciri batuan metamorf).
Tabel. 3.5 Kerangka Utama Penyusun Batupasir Inklusi (quartz inclusions), apakah terisi
fluida atau gas, hadirnya vacuoles, teruta-ma bila terisi mineral-mineral microlites spt: apatit, rutile,zircon, magnetite, mika, chlorit, feldspar.
Pola pemadaman bergelombangnya (un-dulatory extinction), spt pemadamannya berkisar hingga 30%, bila pemadaman bergelombangnya > 5%, merupakan pen-ciri berasal dari batuan metamorf, bila < 5% (non undulatory) penciri batuan asal adalah batuan beku.
Bentuk butir, bentuk elongated (meman-jang) penciri batuan metamorf
Hal tsb di atas dapat mencerminkan asal dari butiran kuarsa tsb (provenance), apakah asal batuan beku volkanik, plutonik, granit, urat kuarsa karena proses hidrotermal, dll?, contoh:. Kuarsa yg berasal dari batuan beku vulkanik, ciri-ciri:
- monokristalin, dengan unit extinction dan tanpa inklusi, kalau ada berupa inklusi gelas - warna bening (water clear)
Kuarsa berasal dari batuan beku plutonik granit, ciri-ciri: ? Kuarsa dari urat (vein) hidrotermal, ciri-ciri
ClastMatrix
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 20
QuartzPalgioclace
feldspar > CaPalgioclace feldspar > Na K-feldspar
Olivine PyroxeneAmphibole
Biotite
Muscovite
- monokristalin atau polikristalin kasar, banyak inklusi fluida (vacuole terisi fluida) - Vein kuarsa yg menghasilkan rombakan pebble, berwarna putih susu dengan bercak
inklusi fluida Kuarsa dari batuan metamorf, ciri-ciri
- Polikristalin, elongate, dengan prefered crystallographic orientation - Undulose extention Fragmen
b. Butiran feldspar (notasi F) Jenis feldspar terdiri dari Alkali Feldspar (Potassium Sodium) K(AlSi3O8) Na (AlSi3O8) yi dari (orthoclas, microclin,sanidine) (anorthoclase), Plagioclase Feldspar (Na (AlSi3O8) - K(alSi3O8) (Calsium rich Sodium rich), yi dari Albit Oligoclase Andesin Labradorit Bytownit - Anorthite. Partikel-partikel ini stabilitasnya lebih rendah dari kuarsa, karena relatif lebih lunak, mempunyai belahan, mudah terhidrolisa. Alterasi feldspar terubah menjadi mineral lempung: serisit, kaolinit, dan illite. Umumnya siklus pertama dan dikontrol oleh tingkat erosi, dan iklim. Berdasarkan adanya struktur zoning pada feldspar dapat diinterprtasikan sbb: 1. Kehadiran zoning yang kuat pada plagioklas mencerminkan berasal dari batuan beku 2. Oscillatory zoning pada plagioklas merupakan indikasi batuan asal volkanik atau hipabisal 3. Batuan metamorf cenderung tak berzoning. Berdsrkan perbedaan kembaran pd feldspar, dpt untuk mengindikasikan bat asal (provenance): 1. Kembaran C berasal dr batuan vulkanik & plutonik (berasal dr plagioklas kaya kalsium) 2. Kembaran - A berasal dr batuan metamorf (bat yg mengandung sodic plagioclas.) Feldspar yg berasal dr bat kristalin, (granit & gneiss) (potash feldspar>sodic plagioclase). c. Fagmen batuan (lithic grains) ((URF/unstable Rock Fragmen = L/ lithic) (notasi RF/ URF) Jenis fragmen pada batuan sedimen bisa berupa batuan beku, batuan sedimen & metasedimen (mudstone, shale, slate dll), silikaan (chert, siltstone) atau metamorf. Fragmen batuan umumnya merupakan partikel yang mudah terubah (unstabel Rock Fragmen/ URF). Partikel tsb dpt berupa batuan beku (yang mudah terubah menjadi chlorite, dan zeolit yg berukuran lempung), contoh batupasir kaya fragmen batuan, adalah litharenite, graywacke. Adanya kompaksi & alterasi diagenesa dari fragmen batuan, menyebabkan kesulitan untuk membedakan matrik yang berukuran halus (muddy) dengan fragmen batuan yang telah terubah bagian luarnya (batas luar), namun dalam sayatan tipis hal itu masih mungkin dilihat dari kontak antar butiran, batasnya bisa tegas, atau berangsur.
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 21
Selain mempunyai komponen utama, batupasir sering didapat mineral-mineral tambahan spt: mika, mineral lempung, mineral berat. d. Mika dan Mineral Lempung. Phyllosilicates umum dalam matrik dan sebagai komponen utama lumpur mineral al: biotit, klorit, muskovit terbentuk sebagai lembaran (flake) rombakan berukuran besar, terkonsentrasi sepanjang lamine, bedding plane, parting. Muskovit, biotit berasal dari batuan beku dan schist dari phyllite. Chlorite dari batuan metamorf derajad rendah, pelapukan dan alterasi min feromagnesian. Mineral lempung hadir sebagai detrital dan authigenic. e. Mineral Berat. Hadir dalam batupasir sebagai mineral tambahan (asoseri) terutama silikat dan oksida. Sangat tahan terhadap pelapukan kimia maupun mekanis. Mempunyai berat jenis > 2,9. Kehadirannya berguna sebagai provenace dan peristiwa pada daerah sumber (spt adanya uplift, unroofing). Pada batuan sumber berupa metamorphic terrain dicirikan hadirnya garnet, epidot, staurolit. Sedangkan yang berasal dari sumber batuan beku, hadir mineral rutile, apatite, tourmalin. f. Komponen detritus lainnya: Fragmen fosil, non skeletal grain (ooid, peloid, intraclast). Skeletal phospat (bone fragmen), glukonit, chamosite dll. Matrik batupasir terdiri dari mineral lempung atau butiran halus kuarsa (silt-grade quartz), atau material berukuran halus hasil diagenesa butiran tidak stabil. g. Semen Semen batupasir, umumnya berasal dari pelarutan/ pengendapan silika/ kuarsa atau kalsit/ karbonat, hematit (oksida besi) diantara butiran selama diagenesa. Sumber-sumber silika:
- Disolusi silika oleh air meteorik selama pelapukan sub areal. - Disolusi kuarsa oleh sirkulasi air pada rongga antar butir. - Pressure solution pada butiran. - Akibat reaksi kimia
Macam-macam semen berdasarkan kejadiannya: 1. Secondary outgrowth, yi menghasilkan batas butir saling mengunci (interlocking), mosaik,
& tidak selalu memenuhi rongga 2. Akibat kompaksi, juga akan membetuk interlocking 3. Semen presipitasi (hablur): berserabut
Kenampakan komponen-komponen penyusun batupasir tersebut dapat diamati berdasarkan pengamatan petrografi, yi dengan mengamati sifat-sifat optiknya. Berdasarkan komposisi mineral butirannya, batupasir dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yi: Batupasir Kuarsa, Batupasir Subarkosik, Batupasir Arkosik, Batupasir Sublithik, Batupasir lithik
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 22
Gambar 3.4. Klasifikasi batupasir berdasarkan unsur penyusun utama (kuarsa, feldspar, & lithik/rock fragmen) (Pettijohn, 75)
Sedangkan pembagian ini dpt dibedakan lagi berdsrkn kandungan/ prosenthase lumpur, bila kandungan lumpurnya < 15%, mk termasuk jenis batupasir Arenit, & bila>15% disebut ke-lompokWacke. Shg bila kandungan kuarsanya > 95% (dr total butiran penyusun batupasir), & kandungan lumpurnya
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 23
d. Greywacke, merupakan batupasir kaya akan matrik, butiran feldspar dan rock fragmen, relatif keras, warna abu-abu gelap. Jenis ini dapat diendapkan diberbagai lingkungan, khususnya pada endapan dengan mekanisme arus turbidit laut dalam.
Jenis batupasir yang lain adalah hybrid sandstone, yi jenis batupasir, dimana komposisi butirnya terdiri: satu atau lebih butiran non klastik, spt mineral authigenic glaukonit (greensand) atau butiran kalsite (calcareous sandstone jika butirannya kalsitnya 10-50%, bila > 50% sandy limestone). (3) Mudrock (mudstone) Mudstone adalah terminologi untuk jenis bat sedimen disusun oleh lumpur (mud) berukuran la- nau (silt: 4 62 m) dan lempung (Clay: 50%, Berdasarkan ukuran dan bentuknya (tekstur) Dunham (1962) membagi partikel-partikel sebagai penyusun kerangka batuan karbonat menjadi 2 yi butiran karbonat (allochems) dan lumpur karbonat terdiri dari mikrit/ mikrokristalin kalsit & sparit. (Tabel 3.5)
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 24
Kerangka batuan karbonat
Semen (sparite) 0,002-1 mmCMikrit (lumpur karbonat) 4C
Butiran (allochem) >0,02 mmDetrital (intraklast, lithoklast)Skeletal(koral,molluska,crinoid,ganggang,foram)Pellets (fecal, favreina)Konsentrik(oolit, pisolit, onkolit)Lumps (bathyroidal, incrusted, grapstone)
C
P
P
P
P
P
berukuran
berukuranBerukuran
Tabel. 3.5. Kerangka Batuan Karbonat Ukuran, hubungan & proporsi/ ratio ketiga komponen penyusun batuan karbonat tsb, digunakan al, untuk: 1. Pengklasifikasian (klastik, non klastik) 2. Mekanisme pembentukannya (autokton ,
allokton) 3. Porositas (primer, sekunder) 4. Lingkungan pengendapan 5. Indek energi pembentukannya 6. Diagenesa,
Untuk mengetahui hubungan dan proporsi ketiga komponen penyusun tsb dalam rangka studi batuan karbonat di laboratorium, digunakan metoda-metoda al:
1. Metoda test asam, 2. Metoda noda kimia (staining ) 3. Metoda residu tak larut
4. Metoda kalsimetri 5. Metoda etsa 6. Metoda sayatan tipis
Komposisi batuan karbonat: Penyusun utama batuan karbonat adalah: mineral kalsit (CaCO3), hadir sebagai allochem, mikrit atau sparit. Selain itu, dijumpai dalam jumlah sedikit aragonit (CaCO3), dolomit ((Ca Mg(CO3)2), magnesit (MgCO3), siderit, ankerit, rodoksit dll. Pada batuan karbonat klastik, selain disusun oleh butiran karbonat, juga sebagai unsur pengotor (impuritis) berupa detritus asal terrigen, atau butiran disekitarnya (litoklas atau intraklas) Penamaan/ sinonim: Batuan karbonat, endapan karbonat, batugamping (limestone), batukapur, calcareous tufa, calc tufa, dolomit, dolostone, batugamping terumbu, batugamping lempungan, batugamping konglomeratan, dll. Penamaan batuan karbonat mengandung pengertian deskriptip (spt kalkarenit, kalkalutit), pengertian genetik (batugamping terumbu), maupun adanya unsur impuritis (batugamping pasiran). Tiga komponen utama penyusun batuan karbonat ini yi: 1. Butiran karbonat (allochem), berupa al: hasil rombakan dari batuan yang telah ada
sebelumnya. Baik berasal dari lumpurnya maupun pecahan batuan yang keras, yang berasal dari sekitarnya/ intraklas (relatif dekat) atau dr tempat yang jauh (lithoklas), dan terbentuk sesaat setelah pengendapan
2. Mikrit, terdiri dari lumpur karbonat berukuran mikrokristalin (< 4m), merupakan matrik dari batugamping bioklastik, yang terbentuk secara mekanis maupun kimiawi, di beberapa batugamping (modern) mikrit merupakan proses biogenik pada saat pengendapan berlangsung. Secara mikroskopis berwarna keruh kecoklatan.
3. Sparite (sparry calcite cements), merupakan hasil precipitasi kalsit, yangg mengisi ruang antar butir atau rekahan pada saat diagenesa. Secara mikroskopis berwarna jernih.
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 25
Endogenetic orAUTOCHTHONOUSLIMESTONETufa, coquina, chalkklintite, etc
Epigenetic or
Dolomite, etcMETASOMATICLIMESTONE
Exogenetic orCalcarenite, calcilutitecalcarudite, etc
ALLOCHTHONOUSLIMESTONE
DiagenesisMechan
ical
fragmen
tation
Bioche
mical
& chem
ecal
precip
itation
Diagenesis
Disdolved carbonateof the hydrosphere
Jenis
Butir>10%Butir 50% butiran karbonat),
3. Batuan karbonat Metasomatik, unsur atau detri-tus karbonatnya mengalami diagenesa shg sifat dan karakternya berbeda dng bat karbonat asal-nya, spt dolomit, batugamping dolomit. Gambar 3.4
Klasifikasi bat karbonat, secara deskriptif yi berdasarkan ukuran butir dibagi menjadi 3 yi: 1. Calcarudit, yi batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran > 2mm. 2. Calcarenit yi batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran 2mm 62 m 3. Calsilutit, batugamping dimana butiran penyusun batuannya berukuran > 62 m.
Klasifikasi bat karbonat, (Dunham,1962), yi berdsrkan tekstur pengendapan (tekstur mud supported, grain supported, partiel supported) membagi menjadi 4 kelompok/ tipe. (Tabel 3.6)
1. Mudstone, adalah jenis batuan karbonat, kaya lumpur (sparite + mikrit) bertekstur mud supported, prosentase butiran kurang dari 10%
2. Wackstone, adalah jenis batuan karbonat, kaya lumpur (sparite + mikrit) bertekstur mud supported, prosentase butiran lebih dari 10%
3. Packstone, adalah jenis batuan karbonat, miskin lumpur (sparite + mikrit) bertekstur grain supported, prosentase lumpur lebih dari 10%
4. Grainstone, adalah jenis batuan karbonat, miskin lumpur (sparite + mikrit) bertekstur grain supported, prosentase lumpur kurang dari 10%
5. Boundstone. adalah jenis batuan karbonat, lumpur (sparite + mikrit) dan allochemnya terbentuk saat pengendapan, bertekstur tumbuh (growth tekstur)
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 26
Batugamping,dolomit primer
Btgp, d
olomit
teruba
h
Allochem > 10% Allochem < 10%Sparit>mikrit Mikrit>sparit
Alloch
em 1-
10%
Alloche
m < 1%
IntrasparruditeIntraspariteOosparruditeOospartieBiosparruditeBiospariteBiopelsparitePelsparite
IntramicruditeIntramicriteOomicruditeOomicritieBiomicruditeBiomicriteBiopelmicritePelmicrite%
komp
osisi a
lloche
m25% intraclast
3:1
% Ra
tio fo
sil & p
ellet
Btgp te
rumbu(
bioher
m) b
iolithie
Micrite
,dismic
rite,do
lomicrit
eIntraklastkaya mikritOolitekaya mikrit
Pelletiferousmikrit
Fossiliferousmikrit
Btgpg mikrokristalin
6. Batugamping kristalin, adlh jenis batuan karbonat, tektur/ hubungan antara: sparite, mikrit & allochemnya, tidak jelas karena mineral-mineral penyusunnya telah mengalami rekristalisasi
Klasifikasi bat karbonat, Embry & Klovan (62)(yg merpkn pengembangan dr Dunham62), yi a. Bat karbonat Autocthonous, dng partikel organik yg saling terikat pd waktu pengendapan:
1. Bafflestone (partikel organisme/ fosilnya menyerupai tangkai), 2. Bindstone (partikel organisme/ fosilnya saling mengikat, mengeras, menyerupai
geometri tipis & rata), 3. Framestone (partikel organisme/ fossilnya membentuk jalinan masif)
b. Bat karbonat Allocthonous, dng partikel berukuran > 2 mm, spt: 4. Floatstone (didukung mikrit) 5. Rudstone (partikel saling menyangga) (Gambar 3.5)
Klasifikasi bat karbonat, menurut Folk (1959), yi berdasarkan proporsi kerangka batuan (allochems, mikrit & sparit), membagi menjadi 4 kelompok/ tipe.
Tabel. 3.7. Klasifikasi Batuan Karbonat berdasarkan Folk (1959) 1. Kelompok batuan karbonat kaya allochem (>10%), dimana volume sparite > mikrit. Contoh :
bila allochemnya berupa intraclast (lebih dari 25%), maka dinamakan batugamping intrasparudite (jika ukuran intraclasnya dominan rudite/ pasir kasar), dan batugamping intrasparite (jika ukuran intraclast dominan lumpur sparite). Apabila allochemnya berupa
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 27
oolite, maka dinamakan batugamping oosparudite atau oosparite. Bila allochemnya berupa fossil atau pellet. Maka dinamakan batugamping biosparudite atau batugamping biopelsparite tergantung perbandingan antara prosentase fossil : pellet
2. Kelompok batuan karbonat kaya allochem (>10%), dimana volume mikrit > sparite. Contoh: batugamping intramirudite, intramicrite, oomicrudite, oomicrite, biomicrudite,biomicrite, biopelmicrite dan pelmicrite, kergaman ini berdasarkan variasi dan prosentase allochem, apakah disusun oleh oolite, fossil, pellet ?, dll
3. Kelompok batuan karbonat miskin allochem (
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 28
Halite (NaCl) Calcite (CaCO3) Gypsum (CaSO4H2O) ChertAgateAgate
Coral reefCoral reef
Coquina (rock of shell Coquina (rock of shell fragments)fragments)
Limestone (a limey mudstone) Fossiliferous limestone
Coquina
Chalk
Limestone MountainLimestone Mountain
Hadir nodul batugamping calretes/ caliche, bisa mrpk penciri pensoilan (soillisasi) batugamping.
Contoh diskripsi pangamatan petrografi terhadap batu karbonat: PLATE. Well: TAF-1. Sample : 858.5m Facies:`Diagenetic facies Pack - Wackstone 2. The lime mud within this sample has a distinctly brown colouration (D8). This may be due to the concentration of organic matter as an insoluble residue following dissolution and destruction of aragonitic skeletal grains. The fine porosity (stained blue) within the lime mud (F12, A4) may represent the sites of dissolved out aragonitic skeletal grains, whose mouldic pore shape has partially collapsed under the possible influence of subaerial processes and compaction. Plane polarized light. Magnification: X8 PLATE Well : TAF-2 Sample: 866.15m Facies: Diagenetic facies 2 Pack-Grainstone This photo-micrograph illustrates a solution channel which cross-cuts the sample from A2 to K15. The original depositional fabric of the sediment is visible at E2, C9. Note the irregular margin of the solution channel (A6 to D9). The solution channel has been partially infilled by non-ferroan calcite cement (stained pink, E6), and remains partially open, preserving a channel porosity (stained blue, H10).Plane polarized light. Magnification: X17 Spt halnya batupasir silisiklastik, mk klasifikasi batugampingpun dapat dibedakan dr unsur penyusun/ ukuran butir/ mineral utama, contoh klasifikasi batuan sedimen berdasarkan ratio komposisi mineral lempung (silika/ SiO3), dan mineral kalsit (CaCO3) (Pettijohn, 19), shg didapat 6 nama batuan; Dolomit/ dolostone, (jenis batugamping dng komposisi CaMg (CO3)2 ) Chert adalah bat yg keras, rapuh tersusun oleh silika murni dng pecahan konkoidal hingga menyerpih, kilap kaca. Sinonim:
- Jasper: chert dg warna kuning merah, coklat, atau hijau
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 29
- Flint: kriptokristalin chert berwarna abu-abu hingga hitam dg pecahan konkoidal, dimana warnanya dipengaruhi oleh material organik yang dikandungnnya.
- Porcellanite: chert dengan densitas rendah berwarna buram yang mempunyai tekstur dan kenampakan spt porselin yang tidak dipoles.
- Novaculite: chert sangat padat, tekstur permukaan rata, warna putih susu. - Diatomite: bat tersusun: cangkang diatom, kekuningan, merah atau coklat, porous & rapuh. - Radiolarite: sifatnya sama dng diatome tersusun oleh tanah radiolarian. - Tripoli; bat silikaan sangat ringan & porous, berwarna putih, abu-abu, merah atau kuning,
permukaan kasar produk pelapukan (pencucian atau hidrasi) dari batugamping silikaan atau silifikasi tidak sempurna pada batugamping,
Komposisi: Terdiri dari: min kalsedon (fibrous), opal (min hidrous silika), kristobalit (kuarsa polymorph, metastabile), quarzitre ( kuarsa, fibrous), lutecine.
Genesanya: - Merupakan produk alterasi dari batuan vulkanik, seperti monmorilonit, dan gelas vulkanik. - Presipitasi yang berasal dari pelarutan cangkang atau organisme silikaan (radiolaria) - Replacement pd batuan karbonat.
Keberadaannya: sebagai nodul, atau berlapis. Fosfat Fosfat (Fosforit) adalah bat sedimen yang tersusun oleh mineral fosfat (apatit). Jenis-jenis apatit yi: flouroapatite, chlorapatite dan hydroxyapatite. Genesanya: - Akumulasi coprolite, fragmen-fragmen tulang ikan dan organisme lain yang terjadi pada saat
suplai material dari darat terhenti. - Terbentuk dilingkungan laut, biasanya di dalam kondisi anaerob. Bentuknya, nodul, fesal pellet, ooid, pisoid, coprolite. Coprolite: yi partikel-partikel kotoran binatang (sebagian besar invetebrata) biasanya dengan panjang 115 cm, warna coklat - hitam, dan biasanya berbentuk elongate atau avoid. Batuan Karbonan Kelompok ini mrpk bat sedimen non klastik yg disusun oleh unsur karbon, atau residu material organik. Jenis residunya al: Humus (yi akumulasi residu organik dr bag paling atas dari litosfeer, terutama di dalam soil), Peat ( yi residu organik yg terbentuk di sembarang kondisi yg berhbgn dng rawa air tawar) Pengendapan peat terjadi pada saat: a. Pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan berjalan cepat. b. Perkembangan cepat dari senyawa organik yang sulit mengalami proses dekomposisi. c. Perkembangan kondisi dimana aktivitas hidup dari mikro-organisme sangat kecil atau tidak
ada sama sekali
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 30
Coal seams in Mesa Verde National ParkCoal seams in Mesa Verde National Park
Coal
peat lignite coal anthracite
d. Sapropel, yi lanau yang kaya atau tersusun seluruhnya oleh senyawa organik yang terkumpul di dasar danau, lagoon atau estuari
Jenis batubara: (Berdasarkan derajat kematangan/ metamorfisme batubara) a. Lignite; yi batubara warna coklat, biasanya masih menunjukan struktur tumbuh asalnya.
Kandungan uap air tinggi, nilai kalori rendah. b. Subbituminous coal c. Bituminous coal; yi jenis batubara mengandung prosentase karbon lebih tinggi dan
prosentase air lebih rendah, dan mudah terbakar. d. Semibituminous coal e. Semianthracite coal f. Anthracite coal; yi batubara warna terang, kilap submetalik, pecahan konkoidal. Kandungan
karbonnya tinggi dan kandungan volatile hydrokarbon rendah, lebih sulit terbakar, menghasilkan sejumlah besar panas dan sedikit asap.
Coalification : perkembangan material karbonan melalui seri menerus dr lignit-bituminous-anthracite meliputi 2 tahap: 1. Biokimia; terjadi selama perubahan material tanaman menjadi peat oleh aktivitas bakteri 2. Geokimia; selama terjadi perubahan fisis dan kimiawi karena pengaruh tekanan, stress dan
temperatur) Berdasarkan konstitusi fisik (biopetrologis) dari mikroskope, coalificationnya: - Vitrain (anthraxylon) yi batubara warna terang, kemilau seperti kaca, glossy, pecahan
konkoidal dan rapuh. - Fusain (min arang), yi kayu terkarbonkan yang menyerupai arang, sangat rapuh dan
porous. Kedap pada asahan tipis. - Clarain; yi batubara yang mempunyai permukaan halus pada saat hancur melalui bidang
yang tegak lurus thd bidang perlapisan, permukaan mengkilap & menunjukan kilap sutera. - Durain, yi batubara buram tak menunjukan kilap, kenampakan seperti tanah, berwarna
hitam atau abu-abu logam, tidak menunjukan perlapisan. III.3. Batuan Sedimen Chemical precipates Bat sedimen yg pembentukannya krn proses presipitasi kimiawi, cnth ironstone, endp evaporit
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 31
Batuan sedimen kaya besi Bat sedimen ini termasuk non klastik, ciri khususnya: kaya kanndungan/ unsur besi kandung-an besi normalnya (conto: shale kandungan besinya/ normal = 6.47 % FeO & Fe2O3. Komposisinya: Unsur oksida (magnetit, hematit). Unsur hidroksida (goethite mrpkan replcement dr ooid), Unsur karbonat (siderit, sparit, mikrit). Unsur silikat (chomosite, greenalit, glaukonit, replacement ooid). Unsur Sulfida (pirit dan pirhotit). Jenis nya - Bog iron deposits: yang terbentuk di lingkungan rawa, danau di daerah glasiasi. - Ironstone, terbentuk dilingkungan laut dangkal, komposisinya min hematite, genesanya
berasal dari pelapukan lanjut dari batuan-batuan kontinental (bat beku), gn api bawah laut atau arus yang membawa besi dari bagian lantai samudra yang lebih dalam.
- Iron Formation. Mrpkn perselingan chert. Komposisinya hematit, magnetit, pirit. Genesanya berasal dari presipitasi material/ hasil aktifivas gn api di samudra.
Evaporit: Mrpkn bat sedimen authigenik yg terbentuk oleh proses presipitasi air asin yang terkonsentrasi oleh proses evaporasi. Konsentrasinya dapat berupa min sulfat, halida, Jenisnya, al: - Min sulfat, contoh gypsum (CaSO4.2H2O), keberadaannya di permukaan. Anhidrit (CaSO4),
dimana pembentukannya di bawah permukaan. Perubahan dari satu jenis mineral sulfat kejenis yang lain tergantung gradient geothermal dan salinitas air asin di bawah permukaan. Anhidrit berubah menjadi gypsum pada kedalaman 100 300 m, sedangkan gypsum berubah menjadi anhidrit pada kedalaman 300 700 m. Bentuk bat sedimen jenis ini biasanya berbentuk noduler, massive atau berlapis.
- Min Halida, yang umum dijumpai, contoh Halite (NaCl) warna gelapterang, massiv, berlapis. Jenis halit ini dapat mengalir dalam kondisi padat pada suhu dan tekanan relatif rendah membentuk salt dome.
Teori kejadiannya: (berdasarkan Eksperimen USIGLIO 1849): Pada saat volume asal air laut dikurangi hingga tinggal 1/2nya, oksidasi besi dan CaCO3 terbentuk. Pada saat volume air laut tinggal 1/5nya gypsum akan terendapkan. Pada saat volume air 1/10nya, NaCl mulai mengkristal dan pengurangan volume lebih lanjut akan membentuk Mg-Sulfat & Mg Khlorida, terakhir akan terbentuk Na Br & KCl
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 32
VOLCANIC ERUPTION
EFFUSIFE EXPLOSIVETraction Suspension
Coherent lava(or intrusionPyroclasticsurge depositPyroclasticflowdeposit depositPyroclasticfall
Weldeddepositautoclastic
Non-welded Non-welded Non-weldedWelded
Lava flows(Syn-volcanic intrusions)
RESEDIMENTATIONMass flow Traction Suspension
resedimented (syn-eruptive) volcaniclastic deposits
Mass flow Traction Suspension
WEATHERING, EROSIONREWORKING & (POST-ERUPTIVE)RESEDIMENTATION
Volcanogenic sedimentary deposits
mass flow
III.4. Batuan pyroklastik & Endapan Vulkanik klastik. Batuan piroklastik adlh batuan yg disusun oleh material hasil aktifitas erupsi gn-api (yg bersifat eksplo-sif) yg kemudian terkonslidasi terlaskan/welded/ litifikasi. Material tsb belum mengalami transport ataupun rework oleh media air atau glasial. Peristilahan: Piroklastik, aoutoklastik, epiklastik Proses yang membentuk bat vulkanikklastik: a. Proses Primary Volcanic,
termasuk didalamnya - Pyroclastic eruption (magmatic explosion, phreatic atau steam explosion, dan phreato
magmatic explosion), - Autoclastic (quench/ chill shalter fragmentation, & flow fragmentation/ auto breciation)
b. Proses Secondary Surface: termasuk di dalamnya Klasifikasi: a. Pyroclastic deposits, termasuk didalamnya 1) Pyroclastic fall deposits, 2) Pyroclastic flow
deposits, 3) Pyroclastic surge deposits. Untuk ignimbirte: adalah Pyroclastic flow + surge deposits yang terdiri dari sebagian besar material pumiceous.
b. Hyaloclastic, yi hyaloclastic breccia/ sandstone, termasuk di dalamnya peperite, peperitic hyaloclastic yi gabungan hyaloclastic dengan sedimen
Endapan piroklastik jatuhan: Material hasil erupsi dari pusat gn api (tepra) terlempar melalui udara, kemudian jatuh di permukaan dan teronggokan, Jenis batuannya: a. Agglomerat (material terdiri dari bom, Ub 64 mm) b. Scoria- fall deposit:
- komposisi basaltis-andesitis, bertekstur vesikuler, - ukuran butir: di sekitar pusat erupsi/ pipa vulkanik (vent) terdiri bom, fragmen hasil percikan.
Semakin jauh Ub relatif lebih halus, dan tebalnya mencapai < 5 m. - biasanya hasil eruption hawaiian, strombolian. - Diendapkan dekat dng vent berasosiasi dng lava spatter cones dan scoria cone.
b. Pumice-fall deposit - Komposisi vesikulated viskositas tinggi magma andesit riolit (andesit-riolit-fonolit-trakhit) - Tipe erupsinya: sub-pilian, pilian, ultrapilian. - ub: kasar (>64mm) dekat/ pada vent, terdiri dri frg litik dan pumis berukuran blok dan bom
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 33
- tebal endapan dlam satu letusan maksimum mencapai > 10 m, bahkan yang terdekat dg vent bisa mencapai 25 m
c. Ash-fall deposit - Dapat dihasilkan oleh semua proses piroklastik, contoh erupsi phreato-magmatis meng-
hasilkan endp berbutir halus, kadang-kadang disertai debu berbentuk pelet, berukuran lapili - Tebal endapan sangat tipis 1m (untuk endapan co-
ignimbrite ash fall dan endapan phreatopilian) Endapan piroklastik aliran Material piroklastik hasil erupsi gn-api. Hasil erupsi ini (yg masih segar) kmd diendapkan pd suatu tempat di muka bumi. Sinonimnya hot avalance, glowing avalance, ash flow. Klasifikasi: a. Block & ash-flow deposits
- Endapan mengikuti morfologi - Tekstur endpn sortasi buruk, matrik abu/debu vulkanik, fragmen terdiri dari blok litik non-
vesikuler, berukuran mencapai 5 m - Komposisi umumnya monolith (satu jenis) - Umumnya memperlihatkan Struktur reverse graded bedding, gas segregation pipes, kayu
terbakar. b. Scoria-flow deposits
- Endapan mengikuti topografi, sortasi buruk. - Komposisi debu basaltis-andesitis, lapili vesikuler, atau pecahan scoria berukuran
mencapai 1 m.
-
TEKSTUR & KLASIFIKAS BATUAN SEDIMEN
Sedimentologi-File TEJE 34
m .a . l 1
Fallout
Pyroclastic flow
Area of slumping
Secondary flow
Turbiditycurrents &mass flow
m .a . l 2
Volcano slope
Flow from land into Water Slump & flow
P y roc la sticfall
Floating pumiceFallout into water
Shards produced byattritionFloating pumice
Volcaniclasticgrains VolcaniclasticSedimen
LapiliAsh2 mm
64 mm LapilistoneTuff Vitric
Cristal
fluidBombs- Blocks-
Ejected ejectedsolidAgglomerat
Volcanic breccia
Dust Lithic0.06 mm
Pryoclastic fall depositVolcaniclastic flow deposit
Hyaloclastites: fragmented &granulated basaltitic lava through contact with water
- ignimbrites (fluidized ash+ flows)- base surge deposits - mud flow (lahar deposit)
produced byFloating pumiceShards
attrition
PIROKLASTIKFragmentasi yg terbentuk akibat proses yg berhubungan dengan erupsiAUTOKLASTIKFragmentasi scr insitu EPIKLASTIKFragmentasi hasil rombakan bat volkanik(akibat proses pelapukan & erosi)
Gambar 3.5 Illustrasi terbentuknya partikel/butiran volkanik hingga proses sedimentasi dan litifikasi
Profil batuan piroklastik tuf, lapili (Ngempon,Sitimulyo-Piyungan)
- Struktur reverse graded bedding, di bagian bawah: lapisan berbutir halus. - Gas segregation pipes, kayu terbakar.
c. Pumice-flow deposits/ ignimbrite - Endapan sortasi buruk, masif terdiri material debu, blok, dan bom lapili, mencapai 1 m - Struktur reverse graded bedding & normal, kadang di bag bawah: lap berbutir halus.
d. Mud flow Mud flow adalah jenis batuan, dimana material piroklastiknya mrpk hasil dari aliran lumpur volkanis (kasar-halus). Proses ini dapat terjadi akibat adanya erupsi gn api, atau tanpa adanya erupsi gn api. Jenis ini disebut lahar
Batupasir Vulkanik Klastik Terminologi ini untuk semua batuan silisiklastik yang kaya fragmen vulkanik tanpa memandang mekanisme/ genetik dari fragmen/ butirnya. Butirannya bisa merupakan pyroclast (spt: fragmen glassy, crystal, maupun lithic) (Gambar 3.6)
Page #1Page #2Page #3Page #4Page #5Page #6Page #7Page #8Page #9Page #10Page #11Page #12Page #13Page #14Page #15Page #16Page #17Page #18Page #19Page #20Page #21Page #22