48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

24
Konsep Teknologi Pesawat Terbang MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Teknologi yang dibina oleh Drs. Mistaram Oleh Ekky Ayusta NIM. 408253416987 (off. HH angk. 2008) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA

description

Konsep Tecnologi

Transcript of 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Page 1: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Konsep Teknologi Pesawat Terbang

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Konsep Teknologi

yang dibina oleh Drs. Mistaram

Oleh

Ekky Ayusta

NIM. 408253416987

(off. HH angk. 2008)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

Page 2: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

NOPEMBER 2010

2

Page 3: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah – Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tanggung jawab

untuk menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik walaupun masih terdapat beberapa

kekurangan. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kehadirat nabi besar

Muhammad SAW.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang turut serta

membantu terselesaikannya makalah ini, diantaranya adalah :

1. Orang tua yang selalu memberi dukungan moril maupun materiil selama proses

pembuatan makalah ini.

2. Bapak Drs. Mistaram yang telah membimbing dan membina mata kuliah

Konsep Teknologi.

3. Rekan – rekan mahasiwa/mahasiswi Universitas Negeri Malang angkatan 2008

yang terus - menerus memberikan saran, kritik serta masukan yang berguna

bagi kesempurnaan makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Teknologi. Selain

itu diharapkan makalah ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Akhir kata bagi semua pihak yang telah membantu terselenggaranya penyelesaian

makalah ini penulis mengucapkan banyak terima kasih. Menyadari bahwa masih terdapat

adanya kekurangan dalam makalah ini, penulis mengharap adanya sumbang saran

maupun kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu dan kualitas makalah

ini.

Malang, Nopember 2010

Tim Penulis

3

Page 4: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Burung besi bernama pesawat terbang memang bukan barang aneh lagi di zaman

modern ini. Ternyata, perjalanan sejarah pesawat terbang dari pertaman kali dibuat

hingga tercipta pesawat terbang masa kini dengan segala kecanggihannya telah cukup

panjnag yaitu 100 tahun. Sejarah itu dimulai ketika seabad silam Orville Wright berhasil

menerbangkan sebuah pesawat kecil di North Carolina, Amerika Serikat. Namun,

penerbangan itu Cuma berlangsung selama 12 menit. Walau hanya sebentar ini

merupakan penerbangan pertama dengan pesawat terbang bermotor. Selain itu,

penerbangan perdana ini juga merupakan moment penting yang membuka jalan menuju

era penerbangan modern. Walau bentuknya masih sangat sederhana, pesawat ini

merupakan buah pemikiran mendalam dengan serangkaian uji coba yang dilakukan

selama tiga tahun. Pesawat dengan empat sayap ini juga merupakan buah dari kecintaan

Orville dan saudaranya Wilbur Wright pada segala hal yang terbang di udara. Salah satu

benda ’terbang’ yang merka sukai adalah layang-layang. Tak heran, saat masih anak-anak

Wright bersaudara banyak menghabiskan waktunya dengan bermain layang-layang.

Ketika beranjak remaja, mereka mulai gemar mengamati burung. Mereka melihat, burung

menjaga keseimbangan dengan cara memutar-mutarkan ujung sayapnya. Karena itu,

Orville dan Wilbur sengaja mendesain sayap pesawat mereka agak bengkok. Dengan cara

ini, pesawat mereka bisa belok. Pada tahun 1902, desain pesawat mereka makin

sempurna. Percobaan demi percobaan pun dilakukan. Akhirnya, pada pagi hari 17

Desember 1903, pesawat mereka yang dilengkapi motor sederhana dapat mengudara.

Sebelum Wright bersaudara, sebenarnya ada beberapa orang yang telah berusaha

menciptakan pesawat terbang. Tapi hasil upaya mereka tidak secemerlang Wright

bersaudara. Pada akhir tahun 1840-an misalnya, Sir George Cayley dari Inggris membuat

pesawat terbang layang yang bisa mengangkut satu orang ketika mengudara setelah

ditarik. Kemudian pada tahun 1890-an, seorang warga Jerman, Otto Lilienthal mengudara

dengan pesawat gantole. Lebih dari 2.000 kali, Lilienthal menerbangkan gantolenya dari

puncak bukit. Tapi akhirnya, ia mengalami kecelakaan dan tewas setelah gantolenya

4

Page 5: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

mendadak ’mogok’ di udara. Sejak keberhasilan Wright bersaudara menerbangkan

pesawat bermotornya , teknologi penerbangan maju dengan cepat. Pada tahun 1947,

terjadi kemajuan yang sangat berarti. Pilot asal Amerika, Chuck Yeager berhasil

menerbangakn pesawat melebihi kecepatan suara. Padahal sebelumnya, orang sangat

yakin bahwa pesawat tidak akan mungkin terbang lebih cepat dari kecepatan suara.

Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini pesawat terbang digunakan sebagai

salah satu alat transportasi utama di dunia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:

a. Apa pengertian dari pesawat terbang?

b. Mengapa teknologi pesawat terbang dicari dan bagaimana prosedurnya?

c. Siapa penemu pesawat terbang dan siapa penggunanya?

d. Bagaimana prosedur penemuan pesawat terbang dan perancangannya?

e. Kapan teknologi pesawat terbang ditemukan?

1.5 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain:

a. Perancangan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi lengkap dan

akurat mengenai latar belakang ditemukannya teknologi pesawat terbang.

b. Memberikan informasi tentang konsep teknologi pesawat terbang, cara kerjanya

maupun anatomi dari bagian per bagian pesawat terbang..

a. Perancangan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis

mengenai konsep teknologi dari berbagai temuan teknologi.

b. Dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak tertentu yang memerlukan.

5

Page 6: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

BAB II

PEMBAHASAN

3.1 Teknologi Pesawat Terbang

3.1.1 Pengertian Pesawat Terbang

Definisi pesawat terbang menurut Konvensi Chicago 1944 adalah “Any machine

which can derive support from the reaction of the air other than the reaction of the

surface of the earth”. Hal ini serupa dengan artikel yang ditampilkan pada Wikipedia

mengenai pengertian pesawat terbang yaitu kendaraan yang mampu terbang di atmosfer

atau udara. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pesawat terbang

sangat tergantung pada keberadaan dan daya dukung dari unsur-unsur udara.

Kemampuan ketinggian terbang pesawat udara berkembang sesuai dengan

perkembangan teknologi pesawat udara. Pada saat ini, kemampuan pesawat udara terbang

di ruang udara berkisar antara 60-80 km. Berdasarkan ”Diagram Sanger”, kemampuan

terbang suatu pesawat udara dikaitkan dengan mesin penggerak yang digunakannya dan

daya dukung aerodinamika. Nyatanya pesawat udara yang berbaling-baling hanya dapat

terbang hingga ketinggian 8000 m dan pesawat udara yang menggunakan mesin turbin

dapat beroperasi hingga 60 km. Sedangkan batas daya dukung aerodinamika bagi

pesawat udara diperkirakan hanya sampai ketinggian antara 60 km hingga 80 km saja.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan ketinggian terbang pesawat

udara yang didukung oleh kemampuan teknologi saat ini sudah mencapai titik optimum.

3.1.2 Sejarah Penemuan Pesawat Terbang

Perjalanan pesawat terbang dari awal mula terciptanya hingga sampai ke bentuk

yang sekarang ini cukup panjang yaitu hampir 100 tahun lebih. Bahkan ada yang

mengatakan bahwa ide membuat pesawat terbang sudah ada sejak tahun 200 SM. Hal

tersebut dibuktikan dengan ditemukannya gambar-gambar pada balok atas penyangga

langit-langit sebuah ruangan kuil kerajaan Mesir Kuno.

6

Page 7: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Selain itu pada tahun 1898, dari sebuah makam kuno di Saqquara, Mesir, yang

diperkirakan dibuat pada 200 SM, juga telah ditemukan sebuah replika pesawat yang

bentuknya mirip dengan pesawat terbang modern.

Di beberapa wilayah di sekitar Amerika Tengah hingga beberapa bagian negara di

Amerika Latin, banyak ditemukan artefak-artefak purbakala yang berbentuk sangat mirip

dengan desain pesawat terbang modern pada umumnya. Artefak yang keseluruhannya

terbuat dari bahan dasar emas tersebut diperkirakan telah berusia 1000 tahun lebih.

7

Page 8: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Pada abad ke-8, seorang Muslim Spanyol, Abbas Ibnu Firnas atau Abbas Qasim

Ibnu Firnas (dikenal dengan nama Latin Armen Firman) dilahirkan di Ronda, Spanyol

pada tahun 810 M. Beliau telah menemukan, membangun, dan menguji konsep pesawat

terbang. Konsep pesawat terbang Ibnu Firnas inilah yang kemudian dipelajari Roger

Bacon lepas 500 tahun setelah Ibn Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbang.

Setelah Ibnu Firnas, percobaan di dunia penerbangan dilakukan pada tahun 1003

oleh Farabi Ismail Al-Jauhari, seorang guru asal Iran. Al Jauhari menggunakan pesawat

terbang tak dikenal yang diluncurkannya dari atas atap masjid tua Nishabur di Khurasan,

Turkistan. Pada tahun 1162, saat berkecamuk perang salib, para tentara muslim sudah

menggunakan pesawat terbang untuk melakukan serangan. Para Saracen (Muslim zaman

perang salib) berdiri di atas Hippodrome Constantinople dengan sebuah peralatan terbang

seperti jubah.

Kemudian, Marco Polo dalam sebuah perjalanannya mencatat aksi terbang layang

di Asia Timur. Bagi Marco itu sebuah aksi yang misterius yang teka-tekinya tidak

terungkap hingga pada abad 16. Lalu, Leonardo Da Vinci mencoba memecahkan teka-

teki pesawat terbang yang diperkenalkan Ibn Firnas. Da Vinci merasa terkunci dengan

misteri burung-burung hingga genius Italia itu melakukan pembedahan terhadap unggas

yang menghasilkan rancangan mesin terbang yang diikatkan di punggung seorang laki-

laki.

Setelah Da Vinci, percobaan penerbangan yang lebih modern dan berhasil

dilakukan oleh Hezarfen Ahmed Celebi, pilot Turki paling terkenal pada masa Khalifah

Usmani di bawah pemerintahan Sultan Murad IV. Diilhami rancangan Da Vinci, dengan

8

Page 9: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

mengoreksi beberapa bagian dan sistim keseimbangannya, Hezarfen mengambil

pelajaran burung rajawali. Setelah melakukan sembilan kali percobaan, Hezarfen

menemukan formula yang pas untuk sayap pesawatnya. Pada tahun 1638, dengan

ketinggian 183 kaki dari Galata Tower di dekat Bosporus Istambul, Hezarfen melakukan

uji coba penerbangan. Hezarfen terbang menuju Uskudar lalu berbelok ke Bosporus, dan

sukses! Hezarfen mendarat mulus di sebuah tempat di Borporus. Peristiwa ini di rekam

oleh Evliya Celebi, seorang turis, yang kemudian menulis kesaksiannya dalam bukunya

Seyahatname (Catatan perjalanan). Prototipe pesawat Hezarfen inilah yang 200 tahun

kemudian menjadi bahan percobaan di tempat lain oleh Wright Bersaudara pada bulan

Desember 1903. Lima Puluh tahun setelah Hezarfen mencatat sukses, saudaranya Ladari

Hasan Celebi, menemukan roket berawak yang diluncurkannya dengan menggunakan

300 pon serbuk mesiu.

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh

Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat

rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tanggal 17 Desember

1903 di Amerika Serikat.

Namun, penerbangan itu cuma berlangsung selama 12 menit. Walau hanya

sebentar ini merupakan penerbangan pertama dengan pesawat terbang bermotor. Ketika

itu Orville berhasil terbang setinggi 3 meter sejauh 40 meter. Beberapa saat kemudian

ganti Wilbur Wright berhasil menyusul terbang dengan pesawat yang sama sejauh 57

meter. Penerbangan perdana tersebut merupakan moment penting yang membuka jalan

menuju era penerbangan modern.

9

Page 10: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

3.1.3 Jenis Pesawat Terbang

Terdapat berbagai macam jenis pesawat terbang di seluruh dunia, berikut ini

klasifikasi pesawat terbang berdasarkan desain, propulasi dan penggunaan:

a. Berdasarkan desain

• Balon udara

• Kapal udara

• Pesawat bersayap tetap, antara lain:

o Pesawat bersayap satu

Pesawat bersayap delta

Pesawat bersayap lipat

Sayap terbang

o Pesawat bersayap dua

o Pesawat bersayap tiga

• Pesawat sayap berputar

o Helicopter

o Auto giro

b. Berdasarkan propulsi

• Pesawat terbang layang (Glider)

• Pesawat bermesin piston

• Pesawat bermesin turbo propeller

• Pesawat bermesin turbojet

10

Page 11: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

• Pesawat bermesin ramjet

c. Berdasarkan propulsi

• Pesawat eksperimental

• Pesawat penumpang sipil

• Pesawat angkut

• Pesawat militer

3.1.4 Komponen Dasar Pesawat dan Fungsinya

Hal yang pertama yang orang perhatikan jika berada di bandara adalah

bervariasinya pesawat dan desainnya. Walaupun selintas Anda mungkin berpikir pesawat

berbeda satu dengan lainnya namun Anda mendapati komponen utama umumnya sama,

yaitu badan pesawat, sayap, ekor, dan dapur pacu alias mesinnya. Setiap pesawat

memiliki komponen-komponen ini sesuai dengan desain dan peruntukannya. Berikut ini

penjelasannya:

a. Fuselage / badan pesawat

Adalah badan pesawat yang memiliki banyak fungsi. Disamping tempat tempel

berbagai komponen utama lain badan pesawat juga terdapat kokpit juga kabin yang berisi

bangku-bangku penumpang dan juga bagasi yang dapat diganti dengan bangku tambahan.

b. Wing / sayap

Ketika aliran udara melewati sayap pesawat, aliran ini menyebabkan gaya angkat

yang membuat pesawat dapat terbang. Sayap dibentuk untuk mengambil manfaat gaya ini

secara maksimal. Ada yang terletak di atas, tengah maupun dibawah badan pesawat.

Desain ini dinamakan berturut-turut sebagai high, mid, dan low wing.

High Wing

11

Page 12: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Mid Wing

Low Wing

Jumlah sayap juga bervariasi, yang bersayap tunggal disebut monoplane, yang

ganda disebut biplane.

12

Page 13: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Untuk membantu menerbangkan pesawat, sayap punya dua macam sirip yang

menempel diujung dan dipangkal sayap. Masing masing disebut sebagai aileron dan flap.

Aileron (kemudi guling) terbentang dari tengah sayap sampai keujung tiap sayap yang

bergerak keatas dan kebawah secara berlawanan pada masing-masing sayap, dengan

membelokkan seperti stir mobil biasa. Jika aileron kanan naik maka yang kiri turun juga

sebaliknya.

Flap terbentang mulai pangkal sampai pertengahan sayap ditiap sayap, flap ini

selalu bergerak searah, jika flap kiri turun maka flap kanan juga turun dengan sudut yang

sama. Dikendalikan dengan menarik tuas seperti rem tangan pada mobil, atau memutar

roda kerekan atau juga secara elektris pada tipe pesawat yang lebih muda tahun

pembuatannya.

c. Empennage / ekor

Pada ekor pesawat ada stabiliser tegak dan stabiliser horisontal. Masing-masing

tak bergerak dan berfungsi seperti bulu pada panah untuk menstabilkan pesawat dan

membantu Anda meluruskan pesawat.

13

Page 14: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Di ekor juga ada rudder/ kemudi tegak yang ditempelkan dibelakang stabiliser

tegak. Gunanya menggeser hidung pesawat saat terbang kekiri dan kanan, dikendalikan

dengan pedal kaki. Rudder juga dikombinasikan dengan aileron agar pesawat membelok

sempurna.

Kemudian juga ada elevator yang ditempelkan dibelakang stabiliser horisontal.

Saat terbang berguna menaikkan dan menurunkan hidung pesawat sampai mencapai

ketinggian yang diiinginkan, dengan menarik atau mendorong yoke atau stik. Umumnya

elevator punya sirip tambahan yang kecil dibelakangnya disebut trim tab. Gunanya

mengatur tekanan yang harus dikeluarkan saat memposisikan sudut tanjak / tukik. Trim

tab diatur didalam kokpit oleh roda yang bisa diatur kedepan dan kebelakang.

d. Stabilator

Beberapa desain ekor memiliki tipe stabiliser horisontal unik yang bisa bergerak

naik turun pada engselnya (pivot point) sehingga berfungsi seperti elevator. Sirip ini

disebut stabilator, seperti yang diaplikasikan di pesawat PA 28-181 Archer II misalnya.

Dibelakangnya ada sirip kecil semacam trim tab yang disebut antiservo tab fungsinyapun

juga sama yaitu menjaga sudut tanjak atau tukik tanpa kontrol berlebih. Tanpa antiservo

14

Page 15: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

setir terasa sangat ringan sehingga cenderung over control, dan pesawat jadi “liar”

gerakannya.

e. Landing gear / roda

Gunanya menyerap beban dan menyangga pesawat saat di darat. Umumnya ada

tiga bagian yaitu didepan (hidung) untuk menyetir, juga dikiri dan dikanan (main landing

gear). Umumnya sekarang seperti demikian (yang disebut tricycle) namun jaman dulu

untuk kemudi / setir diletakkan diujung ekor (taildragger / tailwheel). Landing gear ada

yang dapat ditarik masuk kesayap (retractable gear) namun banyak juga yang tidak

(fixed). Keuntungan jenis yang dapat ditarik adalah mengurangi hambatan saat terbang.

f. Shock strut / peredam kejut

Seperti pada mobil pesawat juga butuh peredam kejut pada roda. Peredam ini

berfungsi meredam goncangan saat mendarat, juga menstabilkan pesawat saat rolling saat

takeoff. Seperti di mobil peredam juga ada yang berbentuk teleskopik yang diisi gas atau

oli dan per daun (spring), atau kombinasi keduanya.

15

Page 16: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

g. Brake / rem

Rem pesawat bekerja layaknya mobil namun perbedaannya ada pada

penempatannya, rem pesawat ditempatkan hanya di main gear umumnya terpisah kiri dan

kanan. Karenanya bisa dioperasikan terpisah pula (differential braking). Umumnya

diletakkan diatas pedal rudder, gunanya saat membelok lebih tajam di darat jika

diperlukan saat taxi.

h. Powerplant / dapur pacu

Pada pesawat kecil biasanya terdiri dari mesin dan baling-baling. Putaran mesin

juga membangkitkan listrik dari dinamo ampere / alternator atau generator yang

diperlukan peralatan elektronik seperti radio, juga menggerakkan sumber vakum yang

dibutuhkan beberapa instrumen terbang, dan memanaskan kabin jika suhunya turun.

Mesin pesawat tergantung (mounted) didinding yang juga berfungsi sebagai penyekat

(firewall).

3.1.5 Proses Pesawat Terbang

Mengapa Pesawat udara bisa terbang? Padahal pesawat udara itu berat sekali,

bahkan berton-ton. Lalu bagaimana pesawat udara bisa terbang? Para penemu pesawat,

yang pertama kali menciptakan pesawat, diilhami oleh burung. Tapi, sayap pesawat buat

badan pesawat. Kecepatan angin di atas badan pesawat lebih cepat daripada kecepatan di

16

Page 17: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

bawah badan pesawat. Pada gilirannya, ini akan memicu perbedaan tekanan udara di atas

badan pesawat dan di bawah badan pesawat.

Tekanan udara di atas badan pesawat akan lebih kecil di bawah badan pesawat,

sehingga si pesawat bisa mendongak ke atas. Selama penerbangan, ada empat gaya yang

bekerja. Pertama, yaitu gaya angkat atau gaya ke atas. Kedua, gaya berat atau gaya ke

bawah. Ketiga, gaya maju. Dan keempat, gaya ke belakang.

Gaya berat bekerja menarik benda kembali ke bumi. Contohnya, kalau kita

lempar batu ke atas, makan akan jatuh lagi ke bawah. Sementara itu, gaya ke belakang,

contohnya, kalau kita mengendarai sepeda, maka terasa ada hambatan dari depan. Gaya

angkat dan gaya maju merupakan gaya kunci untuk penerbangan. Kedua gaya itu

diperhitungkan untuk mengatasi gaya berat dan gaya ke belakang.

Gaya angkat dihasilkan oleh permukaan sayap yang dirancang agar tekanan udara

di atas permukaan lebih kecil daripada di bagian bawah. Sedangkan gaya maju bekerja

agar pesawat tetap berada di udara. Gaya maju ini menarik pesawat ke arah depan. Gaya

maju ini diperoleh dari putaran baling-baling mesin atau dorongan mesin jet. Nah, jadi,

gaya maju dan gaya angkat akan bekerja bersamaan untuk menarik pesawat ke arah

depan dan meninggalkan darat.

Suatu pernyataan da Vinci yang begitu visioner adalah metode separasi. Sekitar

1500 tahun yang lalu da Vinci telah mengemukakan bahwa untuk bisa terbang cukuplah

dilakukan dengan sayap tetap dan memberinya gaya dorong. Hal ini didasari dari hasil

pengamatannya dari teknik burung untuk terbang. Menurutnya, sayap burung terdiri dari

dua bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Bagian pangkal sayap burung yang

relatif tetap (fixed) berfungsi membangkitkan gaya angkat. Sedangkan bagian ujung

sayap burung berfungsi untuk mengepak dan membangkitkan gaya dorong. Separasi gaya

menjadi gaya angkat dan gaya dorong inilah yang sampai sekarang dipakai untuk

menciptakan mesin terbang.

Lalu bagaimana pesawat udara dapat terbang? Adalah suatu yang kesalahan jika

kita berfikir bahwa mesinlah menyebabkan pesawat dapat terbang. Pada dasarnya,

sayaplah yang memberi gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang, sedangkan engine

hanya memberi gaya dorong (thrust) untuk bengerak maju. Jadi, kesimpulan mudahnya

17

Page 18: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

adalah bahwa pesawat udara (bukan pesawat antarikasa) dapat terbang karena memiliki

sayap.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana gaya angkat (lift) dapat terbangkit di sayap?

Secara mudah dapat dijelaskan bahwa gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan

tekanan di permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan

sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan.

Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih tinggi

dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi karena

perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum

Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah. Besarnya gaya

angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan sayap, kerapatan

udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya angkat.

Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar

pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif

udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang

sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara

dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas

dan permukaan bawah sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang

dibutuhkan untuk terbang.

Ada 4 gaya yang bekerja pada pesawat udara selama penerbangan yaitu Gaya

angkat ( LIFT) atau gaya keatas, gaya berat ( WEIGHT ) atau gaya kebawah, selanjutnya

gaya maju ( THRUST ) serta gaya kebelakang ( DRAG ). Dua gaya berikut dapat mudah

dipahami. Gaya berat ( WEIGHT ) bekerja menarik benda kembali ke bumi, sebagai

contoh apabila kita melemparkan batu ke atas maka akan jatuh. Selanjutnya apabila kita

mengendarai sepeda, maka terasa hambatan dari depan. Perhatikan gambar berikut :

18

Page 19: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

3.2 Analisa

3.2.1 Analisa Sosial Ekonomi

Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat memerlukan sarana transportasi yang

cepat, murah, dan aman. Transportasi udara dengan menggunakan pesawat udara adalah

merupakan alat transportasi yang tercepat dibandingkan dengan sarana angkutan laut dan

angkutan darat. Perkembangan transportasi udara mengalami perkembangan pesat,

setelah pemerintah memberikan cukup kebebasan bagi maskapai penerbangan untuk

menentukan tarif.

Dengan model pengaturan yang demikian, bisnis di sektor transportasi udara

menjadi bergairah dan tumbuh pesat. Persaingan menciptakan pasar domestik yang pada

gilirannya dapat menguntungkan konsumen. Akibat tiket pesawat terbang komersial yang

relatif murah dan terjangkau, kini transportasi udara cenderung menggantikan/menggeser

dominasi transportasi laut dan darat jarak jauh. Sebagai contoh banyak penumpang kereta

api kelas eksekutif mengalihkan pilihan dari kereta api Jakarta-Surabaya menjadi ke

pesawat terbang komersial. Begitu juga penumpang Jakarta-Medan banyak yang beralih

memilih pesawat terbang komersial ketimbang bus antar propinsi. Kini transportasi udara

sudah bukan lagi menjadi sarana transportasi yang mewah dan hanya bisa dijangkau oleh

kalangan atas.

3.2.2 Analisa Kelestarian Lingkungan

19

Page 20: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

Pesawat terbang mempunyai bahan bakar khusus, akan tetapi ternyata pesawat

menggunakan dua jenis bahan bakar yaitu Avgas dan aviation kerosine. Seperti juga

mobil, pesawat terbang butuh bahan bakar. Energi yang dilepas dipakai untuk

menggerakkan piston dan turbin agar kendaraan tersebut bisa melaju. Jika pesawat

bermesin piston menggunakan aviation gasoline alias avgas, sedangkan pesawat

penyandang mesin turbin menggunakan aviation kerosene.

Beda dari kedua jenis bahan bakar ternyata ada pada sifat titik didih. Avgas yang

sejatinya adalah campuran minyak tanah dengan hidrokarbon cair berkisar antara 32-220°

Celcius. Sementara aviation kerosine lebih tinggi, yakni antara 144-252° Celcius.

Pembedaan ini paling tidak muncul sebagai syarat baku lantaran metal ruang

bakar mesin punya toleransi beragam terhadap panas hasil pembakaran. Mesin piston,

sebagaimana laiknya dapur pacu generasi awal, jauh lebih rentan ketimbang mesin turbin

yang terbuat dari metal jenis terbaru. Itu sebab, mesin pesawat DC-3 Dakota yang walau

hingga kini masih terbang, misalnya, tetap tak bisa beranjak dari avgas.

Jadi, jika penerbangan jarak jauh ingin dipersingkat, pesawat terbang tak bisa lagi

tergantung pada mesin piston. Pemecahannya mau tak mau dengan mesin turbin

(turbojet, turbofan, atau turboshaft), yang pada akhirnya menuntut jenis bahan bakar lain

yang lebih berenergi. Maka diramulah aviation kerosine.

Namun demikian, sejalan dengan semakin canggihnya mesin turbin itu sendiri,

aviation kerosine mengalami beberapa perombakan. Jenis pertama, Jet A, misalnya,

hanya cocok digunakan untuk mesin jet generasi awal dengan struktur mesin yang masih

sederhana.

Namun, apa boleh buat, avgas semakin ketinggalan zaman karena tak mampu

memacu pesawat menerobos batas kecepatan subsonik. Mirip seperti yang

dipertentangkan antara mobil rumahan dan mobil balap, yang terakhir ini tentu perlu

bahan bakar khusus yang mampu menimbulkan panas lebih tinggi. Kuncinya, seperti

diketahui bersama, terletak pada “oktan”.

3.2.3 Analisa Politik dan Hukum

Berkembangnya pertumbuhan bisnis transportasi udara, tidak diiringi dengan

sistem hukum yang menopang pertumbuhan bisnis sektor tersebut. Salah satu diantaranya

20

Page 21: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

adalah hukum mengenai agunan atas pesawat udara (yaitu: pesawat terbang dan

helikopter) yang terkait dengan pembiayaan pengadaan/pembelian pesawat udara. Sebab,

jarang sekali atau bahkan hampir tidak pernah terjadi maskapai penerbangan membeli

pesawat udara secara tunai seketika dengan menggunakan semata-mata uang/modalnya

sendiri. Dengan sistem non tunai atau pinjaman diperlukan agunan yang memberikan

kepastian hukum atas pembayaran kembali pinjaman secara tepat waktu dan untuk

jumlah seluruhnya. Dengan adanya agunan yang bersifat kebendaan yang memberikan

hak utama/prioritas kepada kreditur, maka apabila debitur wanprestasi atau gagal

melakukan pembayaran kembali atas pinjamannya kreditur dapat mengeksekusi agunan

kebendaan yang telah diberikan debitor tersebut guna pelunasan hutangnya. Oleh

karenanya kreditor dapat merasa lebih aman dalam memberikan pembiayaan/kredit

terhadap debitor.

Terkait dengan pengaturan pesawat udara sebagai agunan (jaminan) utang,

pertama kali aturan yang diperkenalkan adalah melalui Keputusan Menteri Perhubungan

No.13/S/1971 (“Kep Menhub No.13/S/1971”). Pasal 11 Kep Menhub No.13/S/1971

mengatur bahwa untuk maksud registrasi pesawat udara di Indonesia, pembelian pesawat

udara dengan cara sewa beli (hire purchase) dapat dianggap sebagai pemilikan yang sah

dan memenuhi persyaratan untuk registrasi pesawat udara dengan ketentuan:

a. Dalam kontrak sewa-beli (hire purchase) tersebut tidak terdapat kemungkinan

bagi si penjual untuk membeli kembali pesawat tersebut baik secara langsung

maupun tidak langsung;

b. Sewa beli (hire purchase) tersebut disertai agunan berupa mortgage dari suatu

lembaga keuangan berupa bank atau institusi lainnya atau lembaga kredit yang

bonafide menurut pendapat Dirjen Perhubungan Udara.

3.2.4 Analisa Estetika

Kehebatan dunia transportasi seperti pesawat terbang dan kapal laut menjadi

inspirasi dan pendukung berkembangnya gaya Art Deco. Gaya ini merupakan perpaduan

antara bentuk baru yang disederhanakan dengan kecenderungan dekoratif lama. Pada

zaman ini juga muncul istilah “Forms Follow Function”. Art Deco juga mengenalkan

gaya Streamline yaitu desain badan yang memiliki garis dan bentuk ramping dan lurus

21

Page 22: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

dengan ujung meruncing atau membulat sehingga dapat mengikuti alur atau arus air dan

udara.

3.2.5 Analisa Kegunaan

Tak bisa dipungkiri keberadaan pesawat terbang telah memberikan efek luar biasa

bagi dunia transportasi di dunia, berikut ini analisa kegunaan pesawat terbang :

a. Sebelum Perang Dunia II

• Lomba terbang nonstop “London Daily Mail” sebagai sponsor $50.000

• Tahun 1925 Kelly Air Mail mendapat otorisasi Post Office Dept.

• Tahun 1926 tumbuh berkembang 14 perusahaan Domestic Airmail

b. Selama Perang Perang Dunia II

• Tumbuh pembuatan Small Aircraft

• Tahun 1941 pekerja di Aviation Industri 193.000 menjadi 450.000 orang

• Tahun 1941 jumlah penumpang yang telah diangkut 3.375.000

• Tahun 1941 jumlah perusahaan penerbangan 18

c. Setelah Perang Perang Dunia II

• Technologi Aviation berkembang (Jet Propulsion, aerodinamis, radar)

• Tahun 1945 jumlah pesawat mencapai 40.000 buah

• Pabrik pesawat Boeing mendapat kontrak dari Military

• Technologi yang diperlukan ( Kecepatan, cabin press, turbin jet)

d. Di Indonesia

Pada mulanya penerbangan digunakan untuk mengangkut pos dan dilakukan oleh

dinas penerbangan militer. Didirikannya KNILM dengan Niewenhuis sebagai

direktur utama serta penerbangan Batavia-Surabaya pada tahun 1920 mewarnai

penerbangan sipil di wilayah yang dikenal sebagai Hindia Belanda pada masa itu.

22

Page 23: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan berbagai pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pesawat terbang yaitu kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara,

dimana sangat tergantung pada keberadaan dan daya dukung dari unsur-unsur udara.

Terinspirasi dari seekor burung yang dapat terbang dengan leluasa di udara, berbagai

ilmuwan dan orang-orang cerdas di jamannya berlomba-lomba menciptakan suatu alat

yang dapat digunakan terbang layaknya seekor burung. Pesawat terbang memiliki sejarah

panjang hingga berbentuk seperti saat ini. Dari jaman Mesir hingga ke suku Aztec di

America Tengah, lalu berkembang di jaman perkembangan Islam hingga seniman sekelas

Leonardo da Vinci pun tak mau ketinggalan. Saat ini pesawat terbang telah berkembang

sangat pesat bahkan hingga mampu terbang dan mendarat di bulan. Jadi mari kita tunggu

saja perkembangan selanjutnya dari pesawat terbang

23

Page 24: 48194750-KonsepTeknologi-EkkyAyusta.pdf

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/26-

private-pilot/71-aerodinamika-4-gaya-yang-mempengaruhi-pesawat

http://www.engineeringtown.com/kids/index.php?

option=com_content&view=article&id=96:sejarah-pesawat-

terbang&catid=43:penemuan&Itemid=55v

http://bandara.web.id/pengertian-pesawat-terbang.html

http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/06/03/sejarah-pembuatan-pesawat-terbang/

http://gemadirgantara.wordpress.com/2007/06/27/sejarah-pesawat-terbang/

http://charles067.wordpress.com/2008/05/13/sejarah-pesawat-terbang-dapat-terbang/

http://www.majlisdzikrullahpekojan.org/sains-islam/sejarah-pesawat-terbang

http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/26-

private-pilot/43-prinsip-dasar-penerbangan

http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/41-

pengetahuan-umum-penerbangan/299-pengelompokan-pesawat-berdasarkan-

jenisnya

24