45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

17
GANGGGUAN PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA Perilaku abnormal anak-anak adalah tergantung pada bagaimana tingkah laku anak dipandang dari kacamata orang tua pada budaya tertentu yang dilasifikasikan sebagai tindakan yang dapat diterima atau abnormal, titik batas menyiimpang atau tidak diterima secara sosial. Terapi anak harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif, sosial dan emosional anak seperti terapi bermain dan menggambar. Terapi juga khusus disesuaikan dengan budaya dan kelompok kebutuhan anak berdasarkan budaya. Prevalensi gangguan dan masalah kesehatan mental anak diketahui bahwa anak laki-laki memiliki risiko lebih besar mengembangkan banyak masalah di masa kanak-kanak berkisar dari autisme sampai hiperaktivitas hingga gangguan eliminasi, masalah kecemasan dan depresi. Namun pada masa remaja gangguan kecemasan dan mood lebih banyak dijumpai pada perempuan. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF Gangguan perkembangan pervasif menunjukkan hendaya perilaku atau fungsi pada berbagai area perkembangan dan ciri-ciri yang sama seperti hendaya sosial dan emosional, keanehan berkomunikasi dan perilaku motorik yang stereotip. Tipe gangguan pervasif yaitu gangguan autistik (autisme), gangguan asperger, gangguan Rett, gangguan disintegratif pada anak-anak. 1. Gangguan autistik (autisme) Autisme merupakan tipe mayor dari gangguan perkembangan pervasif. Karakteristik gangguan autistik yaitu hendaya interaksi sosial, komunikasi dan pola perilaku yang terbatas, repetitif dan stereotip. Diagnosis membutuhkan kombinasi dari ciri-ciri yang ada 1 Nur Arifiani (M2A007069)

Transcript of 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

Page 1: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

GANGGGUAN PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA

Perilaku abnormal anak-anak adalah tergantung pada bagaimana tingkah laku anak dipandang dari

kacamata orang tua pada budaya tertentu yang dilasifikasikan sebagai tindakan yang dapat diterima atau

abnormal, titik batas menyiimpang atau tidak diterima secara sosial.

Terapi anak harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif, sosial dan emosional anak seperti

terapi bermain dan menggambar. Terapi juga khusus disesuaikan dengan budaya dan kelompok

kebutuhan anak berdasarkan budaya.

Prevalensi gangguan dan masalah kesehatan mental anak diketahui bahwa anak laki-laki memiliki

risiko lebih besar mengembangkan banyak masalah di masa kanak-kanak berkisar dari autisme sampai

hiperaktivitas hingga gangguan eliminasi, masalah kecemasan dan depresi. Namun pada masa remaja

gangguan kecemasan dan mood lebih banyak dijumpai pada perempuan.

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF

Gangguan perkembangan pervasif menunjukkan hendaya perilaku atau fungsi pada berbagai area

perkembangan dan ciri-ciri yang sama seperti hendaya sosial dan emosional, keanehan berkomunikasi

dan perilaku motorik yang stereotip.

Tipe gangguan pervasif yaitu gangguan autistik (autisme), gangguan asperger, gangguan Rett, gangguan

disintegratif pada anak-anak.

1. Gangguan autistik (autisme)

Autisme merupakan tipe mayor dari gangguan perkembangan pervasif. Karakteristik gangguan

autistik yaitu hendaya interaksi sosial, komunikasi dan pola perilaku yang terbatas, repetitif dan

stereotip. Diagnosis membutuhkan kombinasi dari ciri-ciri yang ada pada beberapa kelompok berikut

ini. Tidak semua ciri dari setiap kelompok harus ada untuk dapat dilakukan diagnosis.

a. Hendaya interaksi sosial

1. Hendaya pada perilaku nonverbal seperti ekspresi wajah, postur tubuh, gestur, Dn kontak mata

yang biasanya mengatur interaksi sosial.

2. Tidak mengembangkan hubungan teman sebaya yang sesuai dengan usianya.

3. Kegagalan dalam berbagi kegembiraan dengan orang lain.

4. Tidak menunjukkan reaksi sosial dan emosional timbal balik (memberi dan menerima)

b. Hendaya komunikasi

1. Keterlambatan pada perkembangan bahasa verbal (juga tidak ada usaha untuk mengatasi

kekurangan ini melalui isyarat)

2. Bila perkembangan bahasa adekuat, kurangnya kemampuan untuk memulai dan

mempertahankan percakapan tetap tampak.

1

Nur Arifiani (M2A007069)

Page 2: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

3. Menunjukkan abnormalitas pada bentuk atau isi bahasa (misalnya bahasa stereotip atau repetitif

seperti ekolalia penggunaan kata yang tidak lazim, bicara tentang diri sendiri dengan

menggunakan kata dia atau kamu)

4. Tidak memperhatikan kemampuan bermain sosial spontan atau imajinatif (bermain pura-pura)

c. Pola perilaku yang terbatas, repetitif dan stereotip

1. Menunjukkan minat yang terbatas

2. Memaksakan rutinitas (misalnya selalu menggunakan rute yang sama untuk bepergian dari satu

tempat ke tempat lain).

3. Menunjukkan gerakan-gerkan stereotip

4. Menunjukkan fokus yang berlebihan pada bagian-bagian objek (misal memutar roda mobil-

mobilan secara berulang-ulang) atau kelekatan tidak biasa dengan objek.

Kemunculannya terjadi sebelum usia 3 tahun yang tampak dari fungsi abnormal pada paling tidak satu

dari hal-hal berikut ini seperti: perilaku sosial. Komunikasi atau bermain imajinatif.

Prevalensi lebih banyak pada laki-laki mulai usia 18-30 bulan usia 6 tahun baru dapat memperoleh

diagnosis autisme.

2. Gangguan Asperger

Gangguan asperger merupakan bentuk ringan dari gangguan pervasif lebih ringan ditunjukkan

adanya defisit pada interaksi sosial dan perilaku stereotip. Gangguan tidak melibatkan defisit yang

signifikan pada kemampuan bahasa dan kognitif.

Karakteristik Gangguan Asperger antara lain

a. Hendaya yang nyata pada interaksi sosial (misalnya kegagalan mempertahankan kontak mata atau

mengembangkan hubungan pertemanan yang sesuai usia atau kegagalan untuk mencari orang lain

guna berbagi aktivitas atau minat yang menyenangkan).

b.Perkembangan perilaku, minat dan aktivitas yang sempit, repetitif, dan stereotip (misalnya

memainkan tangan atau jari-jari, secara kaku mengikuti rutinitas atau ritual yang tidak jelas

tujuannya)

c. Tidak adanya keterlambatan pada perkembangan bahasa atau kognitif maupun perkembangan

keterampilan self help atau perilaku adaptif yang tidak berkaitan dengan interaksi sosial.

3. Gangguan Rett

Gangguan Rett gangguan pervasif yang lebih jarang muncul. Karakteristik gangguan Rett

Sesudahnya adanya perkembangan yang tampak normal selama beberapa bulan pada awal kehidupan,

muncul abnormalitas seperti:

a. Pertumbuhan kepala melambat

b. Kemunduran pada keterampilan motorik

c. Perkembangan yang stereotip pada gerakan tangan

2

Page 3: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

d. Perkembangan buruk pada koordinasi gerakan seluruh badan

e. Hilangnya minat sosial

f. Hambatan yang berat pada perkembangan bahasa

g. Sering dihubungkan dengan retardasi mental yang berat

4. Gangguan disintegrasi kanak-kanak

Karakteristik gangguan disintegrasi kanak-kanak, setelah perkembangan yang tampak normal

selama paling tidak 2 tahun pertama kehidupan terjadi:

a. Hilangnya secara signifikan keterampilan-keterampilan yang telah dikuasai sebelumnya seperti

pada area pemahaman atau penggunaan bahasa, fungsi sosial atau adaptif, kontrol dalam buang

air kecil dan besar, bermain atau keterampilan motorik.

b. Keabnormalan fungsi seperti yang tampak pada gangguan interaksi sosial dan komunikasi dan

perkembangan tingkah laku,minat atau aktivitas sempit, repetitif dan stereotip

PERSPEKTIF TEORETIS

1. Abnormalitas otak, kerusakan gen atau rcun terhadap bayi dalam kandungan

2. Teori belajar. Anak-anak menjadi terikat dengan pengasuh utama mereka diasosiasikan dengan

reinforcer primer seperti makanan dan pelukan. Anak-anak autistik memperhatikan makanan atau

pelukan tetapi tidak menghubungkannya dengan orang tua.

3. Teori kognitif. Anak autistik tampak mengalami kesulitan mengintegrasikan informasi dari berbagai

indera. Mereka tampak terlalu sensitif pada rangsangan, namun juga tidak sensitif. Defisit perseptual

dan kognitif tampak mengurangi kapasitas untuk menggunakan informasi.

PENANGANAN

Metode operant conditioning, reward dan hukuman secara sistematis diaplikasikan untuk

meningkatkan kemampuan anak memperhatikan orang lain, bermain dengan anak lain,

mengembangkan kemampuan akademik dan menghilangkan perilaku self mutilative.

Reinforcer seperti pujian, makanan yang dapat digunakan untuk membentuk dan memberi contoh

perilaku. Keterlibatan keluarga dan terapis membantu mempertahankan perubahan perilaku.

Pemusnahan perilaku menghilangkan perilaku self mutilative yang dipertahankan karena reinforcer

internal meningkatkan stimulasi sehingga diberhentikan reinforcer. Stimulasi aversif dapat digunakan

kejutan listrik jika pendekatan lunak tidak efektif. Penggunaan stimulasi aversif seharusnya

digabungkan dengan reinforcer positif bagi perilaku alternatif yang diterima.

Pendekatan biologis menggunakan obat-obatan yang meningkatkan aktivitas serotonin, mengurangi

pikiran dan perilaku repetitif dan agresivitas sehingga dapat memperbaiki hubungan sosial dan

penggunaan bahasa pada individu autistik dewasa.

3

Page 4: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

RETARDASI MENTAL

Retardasi mental adalah keterlambatan yang mencakup rentang yang luas dalam perkembangan

fungsi kognitif dan sosial. Retardasi mental didiagnosis berdasarkan kombinasi dari 3 kriteria

1. Skor rendah pada tes intelegensi formal

2. Adanya bukti hendaya dalam melakukan tugas sehari-hari dibandingkan dengan orang lain dalam

lingkup budaya tertentu

3. Perkembangan gangguan terjadi sebelum usia 18 tahun.

DSM mengklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan

1. Retardasi mental ringan (mild) dengan IQ 50-55 sampai sekitar 70

2. Retardasi mental sedang (moderate) dengan IQ 35-40 sampai 50-55

3. Retardasi mental berat (severe) dengan IQ 20-25 sampai 35-40

4. Retardasi mental parah (profound) dibawah 20 atau 25

PENYEBAB RETARDASI MENTAL

1. Biologis

Penyebab biologis mencakup gangguan kromosom dan genetis, penyakit infeksi dan

penyalahgunaan alkohol pada saat ibu mengandung.

a. Sindrom down dan abnormalitas kromosom

Adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga pada pasangan kromosom 21 sehingga

menyebabkan jumlah kromosom menjadi 47. Hal ini dapat disebabkan jika pasangan kromosom ke-

21 pada sel telur atau sperma gagal untuk membelah secara normal.

Anak sindrom down memiliki berbagai defisit dalam belajar dan perkembangan, mereka

cenderung tidak terkoordinasi dan kurang memiliki tekanan otot yang cukup kuat sehingga sulit

melakukan tugas fisik dan bermain. Mereka mengalami defisit memori sehingga kesulitan

mengikuti instruksi guru.

Abnormalitas kromosom sex selain mengakibatkan sindrom down juga sindrom klinelfelter

dan turner. Sindrom klinelfelter muncul pada laki-laki dengan kromosom X ekstra. Pria ini

memiliki testis kecil, tidak berkembang, pembesaran payudara, infertil, dan retardasi mental.

Sindrom Turner ditemukan pada wanita yang memiliki X tunggal. Indung telur tidak berkembang,

infertil, mengalami retardasi ringan.

b. Sindrom Fragile x dan abnormalitas genetis lain

Mutasi gen pada kromosom X. Gen rusak pada area kromosom tampak rapuh. Efeknya

adalah gangguan belajar ringan sampai retardasi parah yang bisa menyebabkan gangguan bicara dan

fungsi berat.

c. Fenilketonuria.

4

Page 5: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

Adanya satu gen resesif yang menghambat anak untuk melakukan metabolisme asam amino

fenilalanin yang terdapat pada banyak makanan. Konsekuensinya asam fenilketonurik menumpuk

dan mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf pusat menyebabkan retardasi dan gangguan

emosional.

d. Faktor Prenatal

Penyalahgunaan obat, alkohol, merokok, rubella, sifilis, cyptomegalovirus, dan herpes

genital selama kehamilan. Komplikasi kelahiran seperti kekurangan oksigen, cedera kepala,

prematur, infeksi otak seperti meningitis, encephalitis dan racun timah.

2. Faktor Budaya dan Keluarga

Faktor psikososial seperti lingkungan rumah dan sosial yang miskin yaitu tidak ada stimulasi

intelektual, penelantaran dan kekerasan orang tua. Keluarga miskin mainan, buku dan stimulasi

intelektual menyebabkan anak gagal mengembangkan keterampilan bahasa dan belajar.

INTERVENSI

Intervensi tergantung pada derajat keparahan dan tipe retardasi. Pelatihan tepat untuk anak

retardasi mental ringan dapat mencapai kemampuan, keterampilan vokasional melalui pekerjaan yang

bermakna. Anak dengan retardasi mental berat butuh penanganan institusi dan pelayanan resindetal untuk

mengontrol perilaku destruktif dan agresif.

Konseling psikologis bagi penderita untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat.

konseling suportif digabungkan dengan teknik perilaku membentu mereka memperoleh keterampilan

mengenai kesehatan pribadi, pekerjaan dan hubungan sosial. Pendekatan perilaku mengajarkan orang

dengan retardasi mental untuk belajar perilaku kesehatan seperti menggosok gigi, menyisir rambut dan

memakai pakaian.

Pelatihan keterampilan sosial memfokuskan pada keterampilan pengelolaan amarah membantu

individu mengembangkan cara efektif menyelesaikan konflik.

GANGGUAN BELAJAR

Gangguan belajar yang paling umum adalah disleksia. 80% kasus gangguan belajar dan terjadi

pada individu yang kesulitan membaca. Tipe gangguan belajar antara lain

1. Gangguan matematika adalah kurangnya kemampuan aritmatika kurang dapat memahami istilah

matematika dan dasar operasi seperti penjumlahan dan pengurangan dan simbol matematika. Maslah

ini mungkin tampak pada kelas 1 SD.

2. Gangguan menulis mengacu keterbatasan anak dalam kemampaun menulis seperti kesalahan mengeja,

tata bahasa, tanda baca, kesulitan membentuk paragraf dan kalimat.

5

Page 6: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

3. Gangguan membaca mengacu keterbatasan dalam mengenali kata-kata dan memahami bacaan. Mereka

membaca dengan lambat dan kesulitan dan mereka mengubah menghilangkan atau mengganti kata-

kata ketika membaca dengan keras, kesulitan mengenali huruf dan mempersepsikan huruf.

PERSPEKTIF TEORITIS

Abnormalitas otak yang mengarah pada defisit otak dalam memproses informasi visual dan

auditori. Kerusakan pada stasiun pemancar visual di otak sehingga tidak dapat menguraikan stimulasi

visual yang dibutuhkan untuk mengenali kata-kata. Kerusakan pada sirkuit otak mengakibatkan anak

kesulitan memahami suara percakapan.

INTERVENSI

Model psikoedukasi menekankan pada kekuatan-kekuatan dan preferensi anak.

Model behavioral menekankan belajar akademik dibangun di atas hierarki keterampilan-keterampilan

dasar atau perilaku yang memampukan seperti belajar mengenali huruf, suara kemudian

mengkombinasikannya.

Model medis menekankan pada patologi yang mendasarinya dan bukan pada ketidakmampuan belajar.

Model neuropsikologi menekankan kombinasi psikoedukasi dan medis. Program pendidikan diadaptasi

untuk memperhatikan defisit pengolahan informasi dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Model linguistik menekankan defisiensi dasar dalam bahasa anak seperti kegagalan mengenali suara

dan kaya saling dikaitkan. Model ini mengajarkan keterampilan bahasa secara bertahap membantu

murid-murid menangkap struktur dan menggunakan kata-kata.

Model kognitif berfokus pada bagaimana anak mengatur pemikiran mereka ketika belajar materi

akademik.

GANGGUAN KOMUNIKASI

Gangguan komunikasi meliputi kesulitan-keulitan dalam pemahaman atau penggunaan bahasa.

Kategori dari gangguan komunikasi adalah gangguan bahasa ekspresif, gangguan bahasa campuran

reseptif/ekspresif, fonologis dan gagap.

Gangguan bahasa ekspresif melibatkan hendaya penggunaan bahasa verbal seperti perkembangan

kosa kata yang lambat, kesalahan dalam tata bahasa, kesulitan mengingat kembali kata-kata dan

masalah memproduksi kalimat.

Gangguan bahasa reseptif memiliki hendaya baik memahami dan memproduksi bahasa verbal. Anak

kesulitan memahami tipe kata atau kalimat tertentu seperti perbedaan kuantitas, istilah spasial dan tipe

kalimat.

Gangguan fonologik melibatkan kesulitan dalam artikulasi suara dalam berbicara tanpa adanya

kerusakan pada mekanisme bicara atau hendaya neurologis. Anak mungkin menghilangkan, mengganti

atau salah mengucapkan bunyi tertentu.

6

Page 7: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

Gagap melibatkan gangguan pada kemampuan untuk bicara lancar dengan waktu yang tepat.

Karakteristik gangguan ditandai dengan repetisi dari suara dan suku kata, perpanjangan suara tertentu,

penyisipan suara yang tidak tepat, kata-kata yang terputus, hambatan dalam berbicara, circumlocution

(substitusi kata alternatif untuk menghindari kata yang bermasalah), tampak adanya tekanan fisik

ketika mengucapkan kata, repetisi kata yang terdiri satu kata tunggal.

GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN PERILAKU BERMASALAH

Kategori gangguan mengacu pada masalah attention deficit hyperactivity (ADHD), gangguan

tingkah laku (CD), dan gangguan sikap menenatang (ODD).

1. ADHD

Anak memperlihatkan impulsivitas, tidak ada perhatian, dan hiperaktivitas yang dianggap tidak

sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Ada tiga subtipe yaitu predominan tidak ada perhatian,

predominan hiperaktif, dan kombinasi tidak ada perhatian dan hiperaktivitas.

Tipe ADHD

Kurangnya perhatian

1. Gagal memperhatikan detail atau melakukan kecerobohan dalam tugas sekolah

2. Kesulitan mempertahankan perhatian di sekolah atau bermain

3. Tampak tidak memperhatikan apa yang dikatakan orang lain

4. Tidak bisa mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas

5. Kesulitan mengatur pekerjaan dan aktivitas lain

6. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang menuntut perhatian

7. Kehilangan alat-alat sekolah

8. Mudah teralihkan perhatian

9. Sering lupa melakukan aktivitas sehari-hari

Hiperaktivitas

1. Tangan atau kaki bergerak gelisah

2. Meninggalkan kursi pada situasi belajar yang menuntut duduk tenang

3. Berlarian dan memanjat benda-benda secara terus menerus

4. Kesulitan untuk bermain dengan tenang

Impulsivitas

1. Sering berteriak di kelas

2. Tidak bisa menunggu giliran dalam antrean, permainan

Untuk dapat didiagnosis ADHD, gangguan harus muncul sebelum usia 7 tahun, harus secara

signifikan menghambat fungsi akademik, sosial dan pekerjaan dan harus ditandai oleh sejumlah ciri

7

Page 8: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

klinis serta telah terjadi lebih dari 6 bulan paling tidak pada dua situasi seperti sekolah, rumah atau

pekerjaan.

PERSPEKTIF TEORETIS

Faktor genetis , kurang aktifnya otak bagian depan korteks yang mempertahankan self control, dan

menghambat impuls.

Ibu perokok selama masa kehamilan menyebabkan kerusakan pada otak selama perkembangan

prenatal, tingginya konflik dalam keluarga, stres emosional selama kehamilan, dan buruknya

pengasuhan orang tua dalam menangani gangguan perilaku anak.

PENANGANAN

Obatan-obatan dan stimulan memiliki efek menenangkan dan meningkatkan rentang perhatian anak-

anak ADHD, mengurangi impulsivitas, overaktivitas, dan perilaku agresif.

Penanganan biologis dipadu dengan penanganan kognitif-behavioral menggabungkan modifikasi

perilaku didasarkan reinforcement.

2. Gangguan tingkah laku

Anak-anak dengan gangguan tingkah laku secara sengaja melakukan perilaku antisosial yang

melanggar norma sosial dan hak orang lain, tidak memiliki perasaan bersalah. Gangguan tingkah laku

umumnya terjadi pada anak laki-laki bentuknya lebih pada mencuri, berkelahi, merusak, dan masalah

disiplin di sekolah. Gangguan perilaku pada perempuan cenderung pada berbohong, membolos, lari

dari rumah, penggunaan obat-obatan, dan pelacuran.

3. Gangguan sikap menentang.

Merupakan gangguan psikologis pada masa kanak-kanak dan remaja yang ditandai oleh sikap

menentang yang berlebihan atau kecenderungan menolak permintaan dari orang tua atau orang lain

secara berlebihan. Anak cenderung negatif atau menentang, melawan tokoh otoritas, mengganggu

orang lain, mudah marah, menyalahkan orang lain.

PERSPEKTIF TEORETIS

Ekspresi tempramen anak sebagai anak tipe sulit

Konflik orang tua anak yang tidak terselesaikan atau kontrol orang tua terlalu ketat

Psikodinamika

Tanda dari fiksasi pada masa anal konflik anak dan orang tua muncul pada toilet training.

Konflik masih terisisa dan diekspresikan melalui sikap menentang dengan harapan orang tua.

Belajar

Penggunaan strategi reinforcement yang tidak tepat dari orang tua. Orang tua memberikan

reinforcement tidak tepat pada perilaku menentang dengan menyerah pada tuntutan anak setiap kali

anak menolak patuh.

Faktor keluarga

8

Page 9: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

Gaya pengasuhan yang tidak efektif, disiplin yang kasar dan tidak konsisten untuk perilaku

buruk. Interaksi negatif serta penuh paksaan, model perilaku antisosial orang tua, distres orang tua.

PENANGANAN

Obat-obatan Ritalin efektif mengurangi perilaku antisosial pada anak dan remaja.

Penanganan residential yang menetapkan aturan eksplisit dan reward yang jelas.

Keterampilan untuk menangani amarah untuk mengatasi situasi konflik tanpa amarah.

Terapi kognitif behavioral digunakan untuk melatih anak yang terlibat perilaku agresif dan antisosial.

Pendekatan sistem keluarga, fokus pada bagaimana anak melanggar aturan dan dipengaruhi oleh

sistem-sistem yang berinteraksi. Pendekatan ini berusaha mengubah hubungan anak dengan berbagai

sistem untuk menghentikan interaksi yang mengganggu.

GANGGUAN KECEMASAN AKAN PERPISAHAN

Gangguan kecemasan akan perpisahan didiagnosis jika kecemasan akan perpisahan persisten dan

berlebihan atau tidak sesuai dengan perkembangan. Anak-anak dengan gangguan ini cenderung terikat

pada orang tua dan mengikuti kemana pun mereka berada di lingkungan rumahnya. Bentuk kecemasan

akan perpisahan seperti fobia sekolah. Anak-anak menolak untuk pergi sekolah dipandang sebagai bentuk

dari kecemasan akan perpisahan.

PERSPEKTIF TEORETIS

Psikoanalisis

Kecemasan dan ketakutan pada masa kecil melambangkan konflik yang tidak disadari.

Kognitif

Memfokuskan pada peran bias-bias kognitif yang mendasari reaksi kecemasan. Anak-anak

yang cemas menunjukkan bias kognitif dalam mengolah informasi seperti meragukan kemampuan,

interpretasi situasi ambigu sebagai hal yang mengancam.

Belajar

Munculnya kecemasan menyeluruh dapat menyentuh tema-tema yang luas seperti ketakutan

akan penolakan atau kegagalan yang dibawa pada berbagai situasi. Ktakutan terhadap penolakan atau

self perception yang tidak adekuat.

PENANGANAN

Relaksasi

Teknik kognitif self talk

Penanganan obat-obtan seperti fluvoxamine

9

Page 10: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

DEPRESI MASA KANAK-KANAK DAN REMAJA

Anak-anak dan remaja dapat menderita gangguan mood termasuk gangguan bipolar dan depresi

mayor. Anak-anak dan remaja ini memiliki perasaan tidak berdaya, pola pikir yang terdistorsi,

kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri sehubungan dengan kejadian-kejadian negatif, serta self

esteem, self confidence, dan persepsi akan kompetensi lebih rendah. Ada episode kesedihan dan

menangis merasa apatis, sulit tidur, lelah dan kurang nafsu makan, serta ada pikiran untuk bunuh diri.

Depresi pada anak seperti menolak masuk sekolah, takut akan kematian orang tua dan terikat pada orang

tua. Depresi pada remaja seperti agresivitas dan perilaku seksual yang berlebihan.

Anak yang mengalami depresi kurang memiliki berbagai keterampilan termasuk keterampilan

akademik, atletik dan sosial. Mereka kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah dan mengalami hendaya

memori hingga sulit meningkatkan nilai. Anak menyimpan sendiri perasaannya, perasaan negatif

diekspresikan dalam bentuk kemarahan, cemberut, tidak sabar sehingga mengakibatkan konflik orang tua

yang memperpanjang depresi.

PENANGANAN

Terapi kognitif behavioral melibatkan model keterampilan coping pelatihan keterampilan sosial untuk

meningkatkan kemungkinan memperoleh reinforcement sosial. Terapi mencakup cara pemecahan

masalah dan meningkatakan frekuensi aktivitas menyenangkan serta mengubah gaya berpikir depresi.

Terapi keluarga membantu keluarga memecahkan konflik dan mengatur kembali hubungan anggota

keluarga menjadi lebih suportif.

GANGGUAN ELIMINASI

Gangguan eliminasi dibagi menjadi dua yaitu eneuresis dan enkopresis.

1. Enuresis

Enuresis adalah kegagalan mengontrol buang air kecil setelah seseorang mencapai usia normal

untuk melakukan kontrol.

Ciri-ciri diagnostik enuresis

1. Anak berulang kali mengompol di tempat tidur atau pakaian (disengaja atau tidak)

2. Usia kronologis anak minimal 5 tahun ( atau anak berada pada tingkat perkembangan setara)

3. Perilaku muncul setidaknya dua kali seminggu selama 3 bulan atau menyebabkan hendaya yang

signifikan dalam fungsi atau distres.

4. Gangguan tidak ada dasar organik

PERSPEKTIF TERORETIS

Psikodinamika

Enuresis merepresentasikan ekspresi kemarahan terhadap orang tua karena toilet training yang

keras, representasi regresi terhadap kelahiran saudara kandung dan sumber stres dalam kehidupan.

10

Page 11: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

Belajar

Enuresis muncul paling sering pada anak-anak dengan orang tua yang mencoba melatih mereka

sejak usia dini. Kegagalan masa awal dapat menghubungkan kecemasan dengan usaha mengontrol

buang air kecil.

Genetis

Enuresis primer menyangkut gen yang mengatur kecepatan perkembangan dari kontrol motorik

terhadap refleks eliminatori oleh korteks serebral.

PENANGANAN

Behavioral

Metode mengkondisikan anak-anak bangun bila kandung kemih sudah penuh. Salah satu

contoh adalah metode bel dan bantal. Metode menggunakan bantalan khusus yang ditempatkan di

bawah anak yang sedang tidur. Bila bantalan basah sirkuit listrik menutup, menyebabkan bel berbunyi

dan membangunkan anak yang masih tidur.

Terapi obat

Obat fluvoxamine antidepresan bekerja pada sistem otak yang mengontrol buang air kecil.

2. Enkopresis

Enkopresis adalah kurangnya kontrol terhadap keinginan buang air besar yang bukan

disebabkan oleh masalah organik. Minimal terjadi pada usia 4 tahun. Mengotori dapat dilakukan

sengaja dan tidak sengaja.

PENYEBAB

Toilet training yang tidak konsisten atau tidak lengkap dan sumber stres psikologis seperti kelahiran

saudara atau mulai bersekolah

Kecemasan sehubungan dengan soiling meningkat dikarenakan anak membuat jarak dengan teman-

temannya, tuntutan self control dan hukuman berat orang tua.

PENANGANAN

Metode operant conditioning dapat membantu soiling. Reward untuk keberhasilan self control dan

hukuman untuk ketidaksengajaan. Bila enkopresis bertahan rekomendasi evaluasi medis dan psikologis

dapat diberikan untuk penanganan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Nevid, Jeffrey S. 2003. Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga

11

Page 12: 45872169 Ganggguan an Anak Dan Remaja

12