4

10
Pemeriksaan Lapang Pandang Nervus optikus (N. II) merupakan saraf sensorik khusus untuk fungsi penglihatan. Keluhan yang berhubungan dengan gangguan nervus optikus adalah ketajaman penglihatan berkurang dan lapangan pandang berkurang. Jalur penglihatan merupakan saraf dari retina ke pusat penglihatan pada daerah oksipital otak. Gangguan pada jalur penglihatan akan mengakibatkan gangguan fungsinya. Pentingnya pemeriksaan mata untuk deteksi dini, agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan. Prevalensi gangguan mata pada pediatric dalam sebuah jurnal dijelaskan sebagai berikut.

description

s

Transcript of 4

Page 1: 4

Pemeriksaan Lapang Pandang

Nervus optikus (N. II) merupakan saraf sensorik khusus untuk fungsi penglihatan.

Keluhan yang berhubungan dengan gangguan nervus optikus adalah ketajaman penglihatan

berkurang dan lapangan pandang berkurang. Jalur penglihatan merupakan saraf dari retina ke

pusat penglihatan pada daerah oksipital otak. Gangguan pada jalur penglihatan akan

mengakibatkan gangguan fungsinya.

Pentingnya pemeriksaan mata untuk deteksi dini, agar tidak terjadi komplikasi yang tidak

diinginkan. Prevalensi gangguan mata pada pediatric dalam sebuah jurnal dijelaskan sebagai

berikut.

Terdapat beberapa dasar jalur penglihatan dan lapang pandang mata, seperti :

- Retina bagian nasal dari makula diproyeksikan ke arah temporal lapang pandang.

Page 2: 4

- Serabut saraf bagian nasal retina menyilang optic chiasma.

- Serabut saraf bagian temporal berjalan tidak bersilang pada optic chiasma.

- Lapang pandang normal pada suatu mata terletak 90 derajat temporal, 60 derajat atas

dan 75 derajat bawah.

Ada beberapa macam cara pemeriksaan lapang pandang seperti uji konfrontasi dan

pemeriksaan kampimetri. Bentuk kelainan lapang pandang dapat berupa : membesarnya

bintik buta fisiologik, terlihat pada papil edema, glaukoma dan miopi progresif. Lapang

pandang yang mengecil terlihat pada glaukoma, papilitis, keracunan obat dan histeria.

- Skotoma busur (arkuat) yang dapat terlihat pada glaukoma, iskemia papil saraf optik

dan oklusi arteri retina sentral.

- Skotoma sentral yang terlihat pada retinitis sentral.

- Hemianopsia bitemporal, hilangnya setengah lapang pandang temporal kedua mata

merupakan tanda khusus kelainan optic chiasma, dapat juga akibat meningitis basal,

kelainan sphenoid dan trauma chiasma.

- Hemianopsia binasal, defek lapang pandang setengah nasal dapat terjadi akibat

tekanan bagian temporal optic chiasma kedua mata atau atrofi papil saraf optik

sekunder akibat tetkanan intrakranial yang meninggi.

- Hemianopsia heteronim, hemianopsia bersilang yang dapat binasal atau bitemporal.

- Hemianopsia heteronim, hilangnya lapang pandang pada sisi yang sama pada kedua

mata yang dapat terlihat pada lesi temporal.

- Hemianopsia altitudinal, hilangnya lapang pandang sebagian atas atau bawah. Bila

binokuler terlihat pada iskemik optik neuropati, sedang bila binokular dapat akibat

kerusakan mata pada saraf optic chiasma dan kelainan korteks.

Telah dilakukan test lapang pandang pada beberapa populasi penduduk, dan didapatkan data

prevalensi sebagai berikut.

Page 3: 4

Gangguan lapang pandang sering diakibatkan kerusakan fungsi pada optic chiasma. Pada

chiasma terjadi persilangan serabut saraf optic bagian nasal. Kelainan pada daerah ini dapat

disebabkan tekanan tumor intraselar ataupun supraselar. Kraniofaringioma dapat merupakan

penyebab utama penekanan chiasma. Pemeriksaan lapang pandang perifer tidak dipengaruhi

oleh kelainan refraksi pasien. Pemeriksaan lapang pandang sentral dipengaruhi oleh kelainan

refraksi sehingga perlu dilakukan koreksi pada pemeriksaannya.

Page 4: 4

Nilai lapang pandang dengan kisi-kisi Esterman

Dasar penelitian Esterman adalah tidak sama nilai lapang pandang di setiap

bagiannya. Bagian sentral berbeda dengan bagian perifer, demikian pula atas tidak sama

dengan bawah. Pada kisi-kisi Esterman lapang pandang dibagi atas 100 bagian yang tidak

sama besar dengan masing-masing mempunyai nilai 1%. Setiap kotak yang dibuat dalam

pembagian kelompok mempunyai nilai sama. Kisi-kisi atau kotak ini akan member nilai

berbeda walaupun luasnya sama pada bagian sentral dan perifer.

Perkiraan hilang lapang pandang

Uji lapang pandang dilakukan dengan memakai objek pemeriksaan 3 mm dan

dilakukan setiap 45 derajat meridian. Jumlah derajat setiap meridian dibagi dengan 485

merupakan prosentase efisiensi lapang pandang.

Contoh :

Lapang pandang normal Derajat

Temporal 85

Temporal bawah 85

Bawah 55

Nasal 55

Nasal bawah 50

Nasal atas 55

Atas 45

Atas temporal 55

% lapang pandang 485

Contoh :

Lapang pandang Derajat

Temporal 45

Page 5: 4

Temporal bawah 25

Bawah 30

Bawah nasal 25

Nasal 25

Nasal atas 25

Atas 25

Temporal atas 35

Jumlah 235

% efisiensi lapang pandang 235 x 100/485 = 46%

Pemeriksaan lapang pandang bertujuan untuk memeriksa batas perifer penglihatan,

yaitu batas dimana benda dapat dilihat bila mata difiksasi pada satu titik. Lapang pandang

yang normal mempunyai bentuk tertentu dan tidak sama ke semua jurusan, misalnya ke

lateral kita dapat melihat 90 – 100 derajat dari titik fiksasi, ke medial 60 derajat, ke atas 50 –

60 derajat dan ke bawah 60-75 derajat. Terdapat dua jenis pemeriksaan lapang pandang yaitu

pemeriksaan secara kasar (tes konfrontasi) dan pemeriksaan yang lebih teliti dengan

menggunakan kampimeter atau perimeter.

Pemeriksaan lapang pandang dilakukan dengan perimeter, merupakan alat yang

digunakan untuk menetukan luas lapang pandang. Alat ini berbentuk setengah bola dengan

jari-jari 30 cm, dan pada pusat parabola ini mata penderita diletakkan untuk diperiksa. Batas

lapang pandang perifer adalah 90 derajat temporal, 75 derajat inferior, 60 derajat nasal dan 60

derajat superior. Dapat dilakukan dengan pemeriksaan static maupun kinetic. Pemeriksaan ini

berguna untuk :

- Membantu diagnosis pada keluhan penglihatan

- Melihat progresivitas turunnya lapang pandang

- Merupakan pemeriksaan rutin pada kelainan susunan saraf pusat

- Memeriksa adanya histeria atau malingering.

Dikenal 2 cara pemeriksaan perimetri, yaitu:

Page 6: 4

- Perimetri kinetik yang disebut juga perimeter isotropik dan topografik, dimana

pemeriksaan dilakukan dengan objek digerakkan dari daerah tidak terlihat menjadi

terlihat oleh pasien.

- Perimetri statik atau perimetri profil dan perimeter curve differential threshold,

dimana pemeriksaan dengan tidak menggerakkan objek akan tetapi dengan

menaikkan intensitas objek sehingga terlihat oleh pasien.

Uji perimeter atau kampimeter, ini merupakan uji lapang pandang dengan memakai

bidang parabola yang terletak 30 cm di depan pasien. Pasien diminta untuk terus menatap

titik pusat alat dan kemudian benda digerakkan dari perifer ke sentral. Bila ia melihat benda

atau sumber cahaya tersebut, maka dapat ditentukan setiap batas luar lapang pandangnya.

Dengan alat ini juga dapat ditentukan letak bintik buta pada lapang pandang.

Uji konfrontasi, merupakan uji pemeriksaan lapang pandang yang paling sederhana.

Karena tidak memerlukan alat tambahan. Lapang pandang pasien dibandingkan dengan

lapang pandang pemeriksa. Pasien dan pemeriksa atau dokter berdiri berhadapan dengan

bertatap mata pada jarak 60 cm. mata kanan pemeriksa dan mata kiri pasien ditutup. Mata kiri

pemeriksa menatap mata kanan pasien. Pemeriksa menggerakkan jari dari arah temporalnya

dengan jarak yang sama dengan mata pasien kearah sentral. Bila pemeriksa telah melihat

benda atau jari di dalam lapang pandangnya, maka bila lapang pandang pasien normal ia juga

dapat melihat benda tersebut. Bila lapang pandang pasien menciut maka ia akan melihat

benda atau jari tersebut bila benda telah berada lebih ketengah dalam lapang pandang

pemeriksa. Dengan cara ini dapat dibandingkan lapang pandang pemeriksa dengan lapang

pandang pasien pada semua arah.

Pemeriksaan Lapang Pandang dengan Tes Konfrontasi

Skrining.

Skrining dimulai dari lapang pandang temporal karena kebanyakan defek melibatkan daerah

ini. Bayangkan, lapang pandang pasien diproyeksikan pada mangkuk kaca yang melingkupi

bagian depan kepala pasien. Minta kepada pasien untuk melihat mata Anda dengan kedua

matanya. Ketika Anda bertatapan dengan pasien, tempatkan kedua tangan Anda secara

terpisah dengan jarak 2 feet (sekitar 0,6 meter) di sebelah lateral tiap-tiap telinga pasien.

Minta pasien untuk menunjuk jari tangan anda begitu dia melihatnya. Kemudian, gerakkan

secara perlahan jari-jari yang digoyang-goyangkan dari kedua tangan Anda disepanjang

Page 7: 4

mangkuk imajiner dan kearah garis pandangan sampai pasien melihatnya. Ulangi pola

gerakan ini pada kuadran temporal atas dan bawah. Normalnya, seseorang akan melihat jari-

jari tangan dari kedua tangan Anda disaat yang bersamaan. Jika demikian, biasanya lapang

pandangnya mormal.

Pengujian lebih lanjut.

Jika anda menemukan suatu defek, coba untuk menentukan batas-batasnya. Uji setiap mata

satu per satu. Sebagai contoh, jika anda mencurigai defek temporal pada lapang pandang

yang kiri, minta pasien untuk menutup mata kanannya dengan menggunakan mata kiri, minta

pasien untuk menatap langsung mata Anda pada sisi yang berlawanan. Kemudian, secara

perlahan gerakkan jari-jari tangan Anda yang digoyang-goyangkan dari daerah defek kearah

daerah yang penglihatannya lebih baik. Perhatikan, di daerah mana pasien pertama-tama

bereaksi. Ulangi pengujian ini pada beberapa level untuk menentukan batas defek. Jika mata

kiri pasien secara berulang-ulang tidak melihat jari-jari tangan anda sampai jari-jari tangan

tersebut melintasi garis pandangan pasien, keadaan ini disebut hemianopsia temporal kiri.

Keadaan ini digambarkan dalam bentuk diagram menurut titik pandang pasien.