4350408056.PDF

92
ANALISIS KANDUNGAN KIMIA DAN PEMANFAATAN SLUDGE INDUSTRI KERTAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BATAKO Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia oleh Himnil Khusna 4350408056 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 U N I V E R S I T A S N EG E R I S E M A R A N G

Transcript of 4350408056.PDF

ANALISIS KANDUNGAN KIMIA DAN PEMANFAATANSLUDGE INDUSTRI KERTAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATANBATAKO Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia oleh Himnil Khusna 4350408056 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGii PERSETUJUAN PEMBIMBING SkripsidenganjudulAnalisisKandunganKimiadanPemanfaatanSludge IndustriKertassebagaiBahanPembuatanBatakotelahdisetujuiolehdosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Semarang, Desember 2012 Pembimbing IPembimbing II Drs. Wisnu Sunarto, M.Si. Mohammad Alauhdin, S.Si, M.Si. NIP. 195207291984031001 NIP. 198101082005011002 iii HALAMAN PENGESAHAN Skripsi yang berjudul : AnalisisKandunganKimiadanPemanfaatanSludgeIndustriKertas sebagai Bahan Pembuatan Batako disusun oleh Nama: Himnil Khusna NIM: 4350408056 telahdipertahankandihadapanSidangpanitiaUjianSkripsiJurusanKimiaFakultas MatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitasNegeriSemarangpada tanggal 19 Desember 2012 Panitia Ujian KetuaSekretaris Prof. Dr. Wiyanto, M.SiDra. Woro Sumarni, M.Si NIP. 196310121988031001NIP. 196507231993032001 Ketua Penguji Drs. Eko Budi Susatyo, M.SiNIP. 198101082005011002 Anggota Penguji/Anggota Penguji/ Pembimbing UtamaPembimbing Pendamping Drs. Wisnu Sunarto, M.Si. Mohammad Alauhdin, S.Si, M.Si NIP. 195207291984031001NIP. 198101082005011002 iv PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam Skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri,bukanjiplakandarikaryaoranglain,baiksebagianmaupunseluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalamSkripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, Desember 2012 Penyusun, Himnil Khusna NIM. 4350408056 v MOTTO dan PERSEMBAHAN Motto: Hidup ini tidak mudah, tapi tidak ada kesulitan yang tidak memiliki jalan.. Janganlah berfokus pada yang sulit, tapi pada yang harus kita lakukan dengan segera menuju yang lebih baik.. Semakin kita berpengetahuan, semakin banyak cara yang kita ketahui untuk keluar dari kesulitan dan tumbuh menjadi pribadi yang mampu berperan bagi kebaikan sesama.. I believe that God did not gave me nothing I wanted But more than God always gave me everything I need forever ..Thank You Allah. Persembahan: Dari hatiyang dalam, karya kecil ini kupersembahkan pada : Ibu dan bapakuntuk setiap lantunan doa, kesabaran dan kasih sayang yang tak berujung. Mbak Titin-Mas Munif-alfaz kecil, serta adik-adikku (Amang dan Fina) dan segenap keluarga besarku untuk segala bentuk perhatian dan cinta. Seseorang yang telah kusempurnakan tulang rusuknya Ahmad Fauzan Mubarok untuk perhatian, kesabaran, semangat, dan seluruh cinta-kasih hingga karya ini tersusun. Sahabat PMII,teman,kawan untuk semangat dan motivasi tiada henti. Keluarga besar BFOC08 untuk pengalaman berharga. Santri-santri PP. Assabiila untuk hari- hari penuh warna. Semua orang yang telah mengkritik, membimbing, dan membantu dalam setiap langkah hidupku, terimakasih untuk segalanya. vi KATA PENGANTAR Alhamdulillah,pujisyukurpenulishaturkankepadaAllahSWTatas limpahanrahmatdankarunia-Nya,sehinggapenulisdapatmenyelesaikanSkripsi denganjudul "AnalisisKandunganKimia dan PemanfaatanSludgeIndustriKertas sebagai Bahan Pembuatan Batako". Penulismengucapkanterimakasihkepadasemuapihakyangtelah membantu,baikdalampenelitianmaupunpenyusunanSkripsiini.Ucapanterima kasih terutama disampaikan kepada: 1.Rektor Universitas Negeri Semarang 2.Dekan FMIPA UNNES untuk arahan dan bimbingan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. 3.KetuaJurusanKimia,FMIPAUNNESuntukpetunjukdanarahansehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. 4.BapakDrs.WisnuSunarto,M.Si.,DosenPembimbingIuntukmasukandan arahan dalam penyusunan Skripsi ini. 5.BapakMohammadAlauhdin,S.Si.,M.Si.,PembimbingIIyangtelah memberikanilmu,petunjuk,bimbingandengansabardalampelaksanaan penelitian dan penyusunan Skripsi ini. 6.BapakDrs.EkoBudiSusatyo,M.Si.,Pengujiutamayangtelahmemberikan pengarahan, kritikan membangun sehingga Skripsi ini menjadi lebih baik. 7.Bapak Ibu Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNNES yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis. vii 8.SegenapKaryawandanStafLaboratoriumuntukbantuantenagamaupun pikiran, diskusi selama penelitian. 9.Semuapihakyangtidakdapatpenulissebutkansatupersatu,yangtelah membantu dalam penelitian, penyusunan Skripsi dan segala hal kepada penulis. Demikian ucapan terima kasih dari penulis, mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaatdandapatmemberikankontribusipositifbagikhazanahperkembangan ilmu pengetahuan. Semarang, Desember 2012 Penulis Himnil Khusna NIM. 4350408056 viii ABSTRAK Khusna,Himnil.2012.AnalisisKandunganKimiadanPemanfaatanSludgeIndustriKertassebagaiBahanPembuatanBatako.Skripsi.Jurusan KimiaFMIPAUNNES.DosenPembimbingI:Drs.WisnuSunarto,M.Si., Dosen Pembimbing II: Mohammad Alauhdin S.Si., M.Si. Kata Kunci: Kandungan Kimia; Sludge Kertas; Batako Telahdilakukanpenelitiantentangkandungankimiasludgekertasuntuk bahanpembuatanbatako.Melimpahnyasludgekertasdenganpemanfaatan minimummenjadidasarpenelitianini.Sludgekertasmengandungunsur-unsur miripsemensepertikalsiumoksida(CaO),sulfur trioksida(SO3),silikondioksida (SiO2), magnesium oksida (MgO), aluminium oksida (Al2O3), dan besi (III) oksida (Fe2O3). Berdasarkan hal tersebut, apakah sludge kertas dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada pembuatan batako? Sludge kertas dianalisis kandungan CaO, SO3,SiO2,MgO,Al2O3,danFe2O3 denganXRFhasilnyamasing-masingadalah 59,72%;8,28%;4,34%;2,99%;2,75%;dan0,73%.Sludgekertasdengan komponentersebutdapatdimanfaatkansebagaibahanpembuatanbatakountuk mengurangijumlahpasir.Komposisibahanyangdigunakandalampembuatan batakoyaitusemen,pasir,sludgekertas,danairdenganperbandingansemen terhadap agregat (pasir dansludge kertas) = 1 : 5 danfaktor air semen0,5. Variasi perbandingan penggunaan sludge kertas pada porsi pasir adalah 0:5 ; 1:4 ; 2:3 ; 3:2 ; 4:1 ; dan 5:0. Pengujian karakteristikbatako yang dibuat meliputi: penyerapan air dan kuat tekan. Pengukuran uji karakteristik batako sludge kertas digunakan standar SNI 03-0349-1989. Hasil yang diperoleh adalah batako dengan penambahan sludge kertasmaksimal3bagiandaritotalagregatmenghasilkanpenyerapanairsesuai standar yaitu kurang dari 25%. Sedangkan hasil uji kuat tekan, semua perbandingan komposisibahandiperolehnilaikuattekanyangmasukdalamrangekategori batako sebagai dinding pemisah, yaitu klasifikasi batako ringan mutu I dengan nilai kuattekansebesar0,35-7,00MPa.Penelitianprodukbatakoakhirdilanjutkan dengananalisiskandunganlogamberattimbal(Pb)denganmetodeAASuntuk membuktikanamantidaknyaprodukbatakoyangdihasilkankarenabahansludge kertas yang digunakan diperoleh dari hasil pengolahan kertas proses deinking. Hasil analisismenunjukkanbahwakandunganPbdalambatakoadalahsebesar1,428 mg/L dengan batas ketentuan zat pencemar limbah untuk logam berat Pb maksimal 5mg/L,sehinggadalampelaksanaannyaprodukbatakosludgekertasyang dihasilkantergolongamandandapatdifungsikanuntukpemasangandinding bangunan yang tidak memerlukan kekuatan tinggi. ix ABSTRACT Khusna,Himnil.2012.AnalysisofTheChemicalContentandUtilizationof PaperSludgeIndustryasBrickMaterial. Final Project. Department of Chemistry,UNNES.SupervisorI:Drs.WisnuSunarto,M.Si.,Supervisor II: Mohammad Alauhdin S.Si., M.Si. Keywords: Chemical Content; Paper Sludge; Brick Analysis of the chemical content of paper sludge for brick material has been done. The abundance of paper sludge withminimum utilizationis thebasis of this study.Papersludgecontainselementslikecementsuchascalciumoxide(CaO), sulfurtrioxide(SO3),silicondioxide(SiO2),magnesiumoxide(MgO),aluminum oxide(Al2O3),andiron(III)oxide(Fe2O3).Accordingtothatfact,whetherpaper sludgecanbeusedasmaterialsformakingbricks?AnalysisresultofCaO,SO3, SiO2,MgO,Al2O3,andFe2O3 contentinthepapersludgeusingXRFare59,72%; 8,28%;4,34%;2,99%;2,75%;and0,73%respectively.Thepapersludgewiththe componentscanbeusedasmaterialsformakingbrickstoreducetheamountof sand.Thecompositionofthematerialsusedarecement,sand,papersludge,and waterintheratioofcementtoaggregate(sandandpapersludge)=1:5,with cementandwaterfactorof0.5.Variationsonthecomparisonofpapersludge towards sand are 0:5; 1:4; 2:3; 3:2; 4:1; and 5:0. The characteristics of bricks were testedbywaterabsorptionandcompressivestrength.Thetestwasadobtedfrom SNI standard 03-0349-1989. The resultshown that theaddition of paper sludge up to 3 parts of the total aggregate produce bricks with water absorption less than 25%. Whilethecompressivestrengthtestresultsshowedthatcompressivestrength valuesofallcompositionwereintherangecategoryastheseparationwallbricks type.ItmatcheswithlightweightconcretebricksqualityIwithcompressive strengthof0.35to7,00MPa.Theanalysisofheavymetallead(Pb)inthebricks wasdonetoknowthePbcontentintheproduct.Theanalysisshowedthatthe content ofPbinbricksis1.428mg/L.WhilethelimitofPbpollutantsis5mg/L. Thisresultshowedthattheimplementationofpapersludgeasbricksmaterialis safe and can be used for wall mounting building does not require high strength. x DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL. ........................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN ................................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v KATA PENGANTAR. ....................................................................................... vi ABSTRAK. ...................................................................................................... viii ABSTRACT. ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI. ...................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................ xii DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN. .................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah. .................................................................... 1 B.Permasalahan. ..................................................................................... 4 C.Tujuan Penelitian. ............................................................................... 5 D.Manfaat Penelitian. ............................................................................. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Umum Sludge Kertas. .......................................................... 6 B.Logam Berat. ...................................................................................... 8 C.Batako. ............................................................................................... 9 D.Semen. ............................................................................................. 11 E.Air. ................................................................................................... 13 F.Agregat............................................................................................. 14 G.Pasir. ................................................................................................ 16 H.Faktor Air Semen (FAS). .................................................................. 17 xi I.Karakterisasi Batako. ........................................................................ 17 1. Penyerapan Air. ............................................................................ 17 2. Kuat Tekan. .................................................................................. 18 J.Metode Analisis. ............................................................................... 18 1. XRF. ............................................................................................ 18 2. AAS. ............................................................................................ 21 BAB III METODE PENELITIAN A.Sampel Penelitian............................................................................ 26 B.Variabel Penelitian ........................................................................... 26 C.Alat dan Bahan ................................................................................. 27 D.Prosedur Kerja .................................................................................. 27 E.Metode Analisis Data ....................................................................... 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Analisis Kandungan Kimia Sludge Kertas ......................................... 36 B.Uji Karakteristik Batako ................................................................... 37 1.Uji Penyerapan Air ...................................................................... 38 2.Uji Kuat Tekan ........................................................................... 41 C.Analisis Logam Berat Pb dalam Batako ............................................ 43 V PENUTUP A.Simpulan .......................................................................................... 45 B.Saran ................................................................................................ 46 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 50xii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar2.1. Sludge Primer Industri Pulp dan Kertas. ........................................ 6 2.2. Pembagian Panjang Gelombang Komponen Material .................. 19 2.3. Prinsip Kerja XRF ...................................................................... 21 2.4. Alat Atomic Absorption Spectrophotometer ................................ 22 2.5. Komponen-Komponen AAS ....................................................... 25 4.1Grafik Hubungan Komposisi Agregat dengan Penyerapan Air pada Batako umur 14 dan 28 Hari ............................................... 39 4.2. Grafik Hubungan Komposisi Agregat dengan Kuat Tekan pada Batako umur 14 dan 28 Hari ........................................................ 41 xiii DAFTAR TABEL Halaman Tabel2.1. Komposisi Senyawa Kimia Limbah Padat (Sludge) Kertas .............. 7 2.2. Baku Mutu TCLP Zat Pencemar Limbah untuk Penentuan Karakteristik Sifat Racun dalam (mg/L) .......................................... 9 2.3. Komposisi Senyawa Kimia dalam Semen ...................................... 12 3.1. Perbandingan Pencampuran Agregat (Pasir:Sludge Kertas). ........... 29 4.1. Hasil Analisis Kandungan Kimia Sludge Kertas PT. Pura Nusapersada Kudus Prioritas ........................................... 36 xiv DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.Diagram Alir Cara Kerja Penelitian. .............................................. 50 a. Analisis Kandungan Kimia Sludge Kertas ................................. 50 b. Preparasi Sampel Batako ........................................................... 51 c. Uji Karakteristik Batako ............................................................ 52 1). Uji Penyerapan Air .............................................................. 52 2). Uji Kuat Tekan .................................................................... 53 d. Analisis Logam Berat (Pb) dalam Batako ................................. 54 2.Hasil Uji XRF Sampel Sludge Kertas.......................................... 55 3.Data Uji Penyerapan Air pada Batako (Umur 14 Hari) ................... 56 4.Data Uji Penyerapan Air pada Batako (Umur 28 Hari) ................... 57 5.Data Perhitungan Kuat Tekan pada Batako .................................... 58 6.Data Pengujian AAS sampel Batako Optimum .............................. 59 7.Grafik Hubungan Absorbansi (A) dengan Konsentrasi (C) Larutan Standar............................................................................ 60 8.Perhitungan Nilai Konsentrasi dan Kadar Logam Berat Pb pada Sampel Batako Optimum .............................................................. 61 9.Perhitungan Nilai Daya Serap Air serta Kuat Tekan Batako Umur 14 dan 28 Hari.................................................................... 62 10.Dokumentasi Kegiatan ................................................................... 71 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnyajumlahindustriakandisertaidenganmeningkatnya jumlahlimbahyangdihasilkansehinggaresikoterhadapkerusakan lingkunganjugaakansemakinmeningkat.Haliniakanberdampakpada kualitasairtanahmenjadimenurunapabilalimbahtersebutdibuangke sungai. Industri kertas banyak menggunakan bahan baku dari kayu, pulp dan kertas bekas. Pengolahankertasbekasmenjadibahanbakuindustriperlumelalui prosessecaramekanisdankimia.Prosesinidisebutdeinking.Deinking merupakan proses penghilangan tinta dan bahan-bahan non serat dari kertas bekasdenganmelarutkantintasecarakimiawidanmemisahkantintadari pulp secaramekanis. Salah satulimbahbahanberbahaya danberacunyang dihasilkanolehkegiatankertasprosesdeinkingadalahlogamtimbal(Pb) (Hardiani, dkk, 2011). Jumlah logam Pb dalam tanah dapat menggambarkan kondisitanahtelahterjadikontaminasiatautidakterkontaminasi. Kontaminasilogamberatdilingkunganmerupakansuatumasalah,karena akumulasisampaipadarantaimakanandankeberadaannyadialamtidak mengalami transformasisehinggamenyimpan potensi keracunanyanglaten (Notodarmojo, 2005). 2 Hasilsampingdariprosespengolahanlimbahyangberupalimbah padatseringdisebutdengansludge.Sludgeakanterusmeningkatdengan bertambahnyakebutuhanproduksisehinggadiperlukanpemecahandalam halpembuangannyakarenapeningkatankapasitasproduksiperusahaan tidaksebandingdenganpeningkatankemampuanpengelolaanlimbahnya (Samosir,2007).PerkembanganregulasiPerlindungandanPengelolaan LingkunganHidupyangsemakinketat(UUNo.32tahun2009) menghimbau pada industri pulp dan kertas untuk lebih meningkatkan upaya pengelolaanlingkungannya.Limbahsludgedariindustrikertasdalam Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 dan perubahannya dalam Peraturan PemerintahNo.85tahun1999tentangPengelolaanLimbahBahan Berbahaya dan Beracun (B3), tidak dicantumkan dalamlimbah kategori B3 dari sumberyangspesifik kecualiyang terkontaminasi dengan tinta (proses deinking).Namundemikian,tidakberartilimbahyangdihasilkandari kegiatanproduksiindustripulpdankertasdigolongkansebagailimbahnon B3.PadaPPRINo.18/1999Jo.PPNo.85/1999tentangPengelolaan LimbahB3,menjelaskanbahwasetiapindustriwajibmelakukan identifikasi limbahnya, apakah termasuk dalam limbah B3 atau bukan. Khususuntuklimbahsludge,Pemerintahtidakmengeluarkan peraturanbakumutunya.DiIndonesiasendiri,peraturanyangkhusus mengaturtentangpengelolaanlimbahnonB3belumada,sehingga peraturanyangseringdijadikandasardalampelaksanaanpemanfaatan limbah industri adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 02 3 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Padapasal2,3,dan11menjelaskanbahwapemanfaatanlimbahB3dapat dilakukandengancarareuse,recycle,danrecoverydenganmengutamakan perlindunganterhadapkesehatandankeselamatanmanusiaserta perlindungankelestarianlingkunganhidupdenganmenerapkanprinsip kehati-hatian(HardianidanSugesty,2009).Kekhawatiranakan meningkatnyalimbahsludgeiniyangtidakdiimbangidenganpengelolaan yangtepat,makadiperlukansolusidenganmemanfaatkanpotensiyang dimiliki limbah sludge tersebut. Hasilanalisiskimiaterhadaplimbahpadatkertasternyatamemiliki unsur-unsuryangmiripdengankomposisisemensepertikandungan aluminiumoksida(Al2O3),kalsiumoksida(CaO),magnesiumoksida (MgO), sulfur trioksida (SO3), silikon dioksida (SiO2) (Anonim, 2005) yang merupakansenyawayangdapatdigunakansebagaibahandasarpembuat semen.BerdasarkanpenelitianyangdilakukanolehHardianidanSugesty (2009),limbahpadatkertasdapatdimanfaatkansebagaicampuran pembuatanbatabetonterutamadarikandunganCaCO3maupunCaO. PenelitianlainmenyebutkanbahwalimbahsludgeIPALindustrikertas berbahanbakuwastepaperdenganprosesdeinkingdapatmenghasilkan batako kualitas I dan II dengan komposisi tertentu(Supriyadi, 2008). Dengandiketahuiadanyakandungananorganikpadasludgekertas yangmiripsemenini,sehinggaberpotensiuntukdimanfaatkansebagai bahan bangunan, maka dalam hal ini sludgekertas dapat digunakan sebagai 4 substitusibahanbakunya.Dalampemenuhankebutuhanmasyarakat terhadapbahanbangunan,misalnyapasir,semen,kapur,dansebagainya yangsemakinmeningkat,seiringdenganmeningkatnyakebutuhan perumahandanpendirianbangunanlainnya,makaprodukbatakoberbahan sludgekertasinitentunyabermanfaatdalammenekanbiayapembuatan batako yang semakin mahal. Upayapengelolaansludgekertasyangtepatdalampemanfaatannya sebagaibahanpembuatanbatakoiniakansangatmendukungprogram Pemerintahdalampengadaanbahanbangunanperumahandenganharga murah. Selain murah, batako berbahan sludge yang dihasilkan ini akan lebih ringandibandingkandenganproduk-produkbatakotanpacampuransludge kertas.Kualitasbatakoyangdihasilkansangatdipengaruhiolehkomposisi campuranbahanyangdigunakan.Dengandemikianperludiketahui komposisicampuranbahan-bahansehinggamemberikanhasilyang optimum. 1.2.Permasalahan Berdasarkanuraianpadalatarbelakang,permasalahanyangakan diselesaikan dalam penelitian ini adalah : 1.BerapakahkandunganCaO,SO3,SiO2,MgO,Al2O3,danFe2O3dalam sludge kertas yang dapat digunakan sebagaicampurandalam pembuatan batako? 2.Bagaimana pengaruh perbandingan beratsemen, pasir, dansludge kertas terhadap penyerapan air dan kuat tekan batako yang dihasilkan? 5 3.Bagaimanapengaruhwaktupengeringanterhadapkualitasbatakoyang dihasilkan? 4.Berapakahkandunganlogamberattimbal(Pb)dalambatakoyang dihasilkan? 1.3.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1.MengetahuikandunganCaO,SO3,SiO2,MgO,Al2O3,danFe2O3dalam sludge kertas yang dapat digunakan sebagaicampuran dalam pembuatan batako, 2.Mengetahui pengaruh perbandingan berat semen, pasir, dan sludge kertas terhadap penyerapan air dan kuat tekan batako yang dihasilkan, 3.Mengetahuipengaruhwaktupengeringanterhadapkualitasbatakoyang dihasilkan, 4.Mengetahuikandunganlogamberattimbal(Pb)dalambatakoyang dihasilkan. 1.4.Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu : 1.Menjadisalahsatualternatifdalammengolahlimbahpadat(sludge) kertas sebagai bahan pembuatan batako, 2.Menjadidasarpenelitianlebihlanjutdenganmenggunakanvariabel-variabel lain. 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Umum Sludge Kertas Meningkatnyakapasitasproduksiindustripulpdankertassaatini tentuberdampakpadapermasalahanpenangananlimbahpadat(sludge) yangjumlahnyaterbilangbesar.Haliniperluadanyapenanganankhusus limbah padat (sludge) kertas sehingga permasalahan tersebut teratasi. Sludge kertas merupakan limbah padat sisa dari produksi industri pulp dankertasyangbiasanyaberwarnahitamatauabu-abu,dengankomposisi sebesar90%padatandan10%airyangdiperolehdariprosespengendapan padaInstalasiPengolahanAirLimbah(IPAL).Sludgeyangdihasilkandari IPALinimasihbanyakmengandungbahanorganikseratdanbahan anorganiklain.JumlahdankarakteristiklumpurIPALakansangat dipengaruhiolehkarakteristikairlimbahnyadansistempengolahannya, yaitu proses fisika, kimia, atau biologi. Gambar 2.1. Sludge Primer Industri Pulp dan Kertas 6 7 Sludgekertasjugamenghasilkanpithyangberupabahandariproses depethingplantyaitupemisahansecaramekanikyangterdiridaribahan seratdanbahanbukanserat(Hastutik,dkk,2006).Jumlahsludgepabrik pulp dan kertas lebih kurang sepertiga darijumlah seluruhlimbahyang ada (Anonim, 2004).Limbahpadatyangdihasilkanindustrikertasberasaldaribeberapa unitprosesyangumumnyaberasaldariprosespenyaringanbuburpulp (reject screen) dan proses pengolahan air limbah (IPAL). Setiap unit proses padaproduksipulpdankertasmenghasilkanlimbahcairyangkomponen utamanyaberupaseratdansenyawaorganikkomplekslignin. Penanganannyadilakukandenganpengolahanprimerdanpengolahan prosesbiologilumpuraktifdengansuplaioksigendanudaradan penambahan nutrisi. Hasil dari pengolahan limbah cair diperoleh air limbah terolah yang telah memenuhi baku mutu persyaratan pembuangan air limbah kelingkungandanmenghasilkanpulalumpursebagailimbahpadat (Syamsudin et al., 2006). Berikutiniadalahkomposisikandungansenyawasludgekertashasil tes Laboratorium Penelitian dan Konsultasi Industri. Tabel 2.1. Komposisi Senyawa Kimia Limbah Padat (Sludge) Kertas Komposisi KimiaKadar (%) CaO56,38 Al2O37,70 Fe2O31,68 MgO3,62 SiO22,35 CO20,75 H2O16,11 Laboratorium Penelitian dan Konsultasi Industri (LPKI) Surabaya, 2005 8 Selamainibuangansludgemerupakanmasalahyangbesarbagi industripulpdankertaspadaumumnya.Adanyasludgemembuat perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih untuk memasukkannya ke dalam landfill,sampaisekarang,umumnyapenanganansludgekertasmasih dilakukan dengan penumpukan pada landfill. Apabila keadaanini dibiarkan terus-menerus,makasemakinlamapabrikakankekuranganlahanuntuk penimbunanlimbahsehinggadimungkinkanterjadinyapencemaran lingkungan.Dengandemikiandiperlukanupayauntukmengatasi permasalahantersebut,salahsatualternatifadalahdengan memanfaatkannyamenjadibahantambahanpembuatanbatakountuk menekan biaya pembuatan batako yang semakin mahal. 2.2.Logam Berat Pengolahankertasbekasmenjadibahanbakukertasmelaluiproses deinkingmenimbulkandampakpencemaranlogamberat.Padaproses deinkingterjadipenghilangantintadarikertasbekasyaitudengan melarutkantintasecarakimiadanmemisahkantintadaripulpsecara mekanismengakibatkankomponenlogamberatyangterdapatdalamtinta tertinggal dalam sludge kertas yang menjadi limbah. Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Logam berat dibagi dalam dua jenis, yaitu logam berat esensial danlogamberatnonesensial.Logamberatesensialdalamjumlahtertentu sangatdibutuhkanolehorganismehidup,namundalamjumlahberlebihan dapatmenimbulkanefektoksik(racun).ContohnyayaituZn,Cu,Fe,dan 9 Mn. Sedangkan logam berat non esensial keberadaannya dalam tubuh dapat bersifat racun, seperti Hg, Pb, Cd, dan Cr (Darmono, 2001). Tabel 2.2. Baku Mutu TCLP Zat Pencemar Limbah untuk Penentuan Karakteristik Sifat Racun (mg/L) Sumber: Kerjasama BBPK dengan Industri Kertas, 2008 2.3.Batako Batakoadalahcampuranantarasemenportlandatausemenhidrolik yanglain,agregathalus,agregatkasardanairdenganatautanpabahan tambahanmembentukmasapadat.Batakoterdiridaripasta,agregatdan admixture.Dalammembuatsuatubatakodenganmututertentuperlu ditentukanjumlahpastadanagregatyangsesuai.Pastaadalahcampuran semendanairyangdigunakanuntukmerekatkanagregat-agregatdalam batako. DepartemenPekerjaanUmummelaluiLembagaPenyelidikan MasalahBangunan(DPU-LPMB)memberikandefinisitentangbatako sebagaicampuranantarasemenportlandatausemenhidrolikyanglainnya, agregathalus,agregatkasardanairdenganatautanpabahancampuran ParameterBaku Mutu (PP.85/1999) Arsen (As)5 Cadmium (Cd)1 Barium (Ba)100 Chromium (Cr)5 Copper (Cu)10 Lead (Pb)5 Zinc (Zn) Boron (B) Mercury (Hg) Selenium (Se) Silver (Ag) 50 500 0,2 1 5 10 tambahanmembentukmassapadat(SK.SNIT-15-1990).Padakeadaan normalperbandinganantarasemen:pasir(agregathalus):kerikil(agregat kasar)=1:1,5:2,5.Batakoyangdibuatdenganagregatnormaladalah batakonormal,yaituyangmempunyaiberatisi2.200-2.500kg/m3. Kekuatan tekannya sekitar 15-40 MPa (SK.SNI.T-15-1990). Parameter-parameteryangpalingmempengaruhikekuatanbatako adalah (1) kualitas semen, (2) proporsi semen terhadap campuran, (3) kekuatan dan kebersihan agregat, (4) interaksi atau adhesi antara pasta semen dengan agregat, dan (5) pencampuran yang cukup dari bahan-bahan membentuk batako. Disampingkualitasbahanpenyusunnya,kualitaspelaksanaanpun menjadisangatpentingdalampembuatanbatako.Padapembuatanbatako harusmemenuhikriteriakonstruksiyaitudapatdenganmudahdikerjakan dan dibentuk serta mempunyai nilai ekonomi. Salahsatucaramembuatbatakoadalahmengurangiberatyang ditimbulkanolehmaterialalamsepertiagregatdenganmencampuragregat denganbahanlainnyayangdapatmendukungelemenkonstruksi.Agregat memilikikonstribusinilaiberatdalambatako.Pemanfaatansludgekertas sebagaibahanpembuatbatakodiharapkanlebihpraktis,karenasludge kertasyangdipakaisebagaibahancampuran(mixdesign)yangdigunakan 11 sebagaiagregatdiharapkandapatmemberikankonstribusiyangberarti dalam meringankan batako dan meningkatkan kekuatan batako. Padaprosespengerasan(ageing)batakoperludilakukanperawatan ataupemeliharaanbatako(curring)agartetapterjagakelembabannya. Curringmerupakanpencegahanterhadapkehilanganairyangterlalucepat padabatako.Penguapanairpadabatakoselamaprosesageingdapat berakibatterjadinyapenyusutankeringyangterlalucepat,haltersebut berpengaruhterhadapkekuatanbatako.Agarkekuatanbatakomeningkat, makaharustersediaairuntukhidrasi,sebabpengerasanbatakoterjadi karenahidrasibukankarenapengeringan(VanVlack,2001)danselama hidrasiterjadipelepasanpanas.Makadapatdisimpulkanbahwabatako harus tetap basah untuk menjamin pengerasan yang baik. Perawatan batako dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) menyirami permukaan batako secara berkala,(2) menyelimuti batako dengan karung basah secara kontinyu, (3) menaruh batako di ruangan lembab (4) menaburi pasir yang dibasahi secara kontinyu, dan (5) menyemprotkan uap. 2.4.Semen Semenadalahhasilindustridariperpaduanbahanbakubatu kapur/gampingsebagaibahanutamadanlempung/tanahliatataubahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk (bulk) keringyangberupapartikel-pertikelhalus.Batukapur/gampingadalah 12 bahanalamyangmengandungCalsiumOksida(CaO),sedangkan lempung/tanahliatadalahbahanalamyangmengandungsenyawaSilika Oksida(SiO2),AluminiumOksida(Al2O3),BesiOksida(Fe2O3),dan MagnesiumOksida(MgO).Untukmenghasilkansemen,bahanbaku tersebutdibakarsampaimeleleh,sebagianuntukmembentukklinkernya yangkemudiandihancurkandanditambahdengangibs(gypsum)dalam jumlahyangsesuai.Secarakimia,dalampembuatanbatako,semenakan dicampurdenganair(hydration)untukmembentukpasta.Semenmemiliki beberapatipeyaitutipeI,II,III,IVdanV.Tipe-tipesementersebut diurutkan berdasarkan kekuatan awalnya dalam merekatkansuatu bangunan yangdibentuk.Semenyangdigunakandalampembutanbatakoadalah semenhidrolikatauseringdisebutjugasemenPortland.Semenhidrolik adalahjenissemenyangbereaksidenganairdanmembentuksuatubatuan massa. Berikutinimerupakankomposisisenyawakimiayangterkandung dalam semen PT. Semen Gresik: Tabel 2.3. Komposisi Senyawa Kimia dalam Semen Komposisi KimiaKadar (%) CaO SO3 SiO2 65,21 2,22 20,92 MgO Al2O3 0,97 5,49 Fe2O33,78 13 Dalampembuatanbatako,semenakandicampurairuntuk membentukpasta.Fungsidaripastainiadalahuntukmerekatkanagregat sehinggatidakmudahgoyah.Selainitu,semenjugaberfungsidalam mengeraskandanmembentukbatakoagarpadat.Proporsidarikedua campuransemendanairmenentukansifat-sifatdaribatakoyang dibentuk. 2.5.Air Airmemegangperananpentingdalamprosesmenentukanmutu batakosebagaibahandasarnya.Kekuatanbatakoumumnyasangat dipengaruhi oleh jumlah air yang dipergunakan. Syarat-syarat air yang dapat digunakan dalam pembuatan batako antara lain: (1)airharusbersihdantidakmengandungbahanbahanyangdapat menurunkan kualitas beton, (2)tidakmengandungminyak,asamalkali,garam-garam,bahanpadat, sulfat,klorida,bahan-bahanorganikataubahanlainyangdapat merusak batako, (3)airyangdapatdigunakanuntukdiminum.Airyangkeruhsebelum digunakanharusdiendapkanminimal24jamataudapatdisaring terlebih dahulu, dan(4)semuaairyangmeragukanharusdianalisissecarakimiadandievaluasi mutunya menurut pemakaian. Jumlahairyangdigunakandalamadukanbatakoharusdilakukan setepat-tepatnya.Jikapenggunaanairdalamprosespembuatanbatako 14 terlalusedikitmakaakanmenyebabkanbatakoakansulitdikerjakan, tetapi jikaairyangdigunakanterlalubanyakmakakekuatanbatakoakan berkurang dan terjadi penyusutan setelah batako mengeras. 2.6.Agregat Agregatmerupakanpengisibatakoyangdigunakanuntukmembuat volumestabil.Selainitu,sifatmekanikdanfisikdariagregatsangat berpengaruhtehadapsifat-sifatbatakoyangdihasilkan,sepertikuattekan, kekuatan,durabilitas,berat,danlain-lain.Kegunaanagregatpadabatako adalah menghasilkan batako yang murah, menimbulkan volume batako yang stabil, dan mencegah abrasi jika batako digunakan pada bangunan laut. Berikut ini adalah jenis-jenis agregat menurut (Sihombing, 2009) 1.Agregat Biasa Jenisinidapatdigunakanuntuktujuanumumdanmenghasilkan batakodenganmassajenisyangberkisarantara2,3g/cm3-2,5g/cm3. Agregatinisepertipasirdankerikilyangdapatdiperolehdengancara ekstraksidaribatuanaluvialdanglasial.Pasirdankerikildapatjuga diperoleh dengan cara menggali dari dasar sungai dan laut. 2.Agregat Berat Jenis ini dapat digunakan secara efektif dan ekonomis untuk jenis batakoyangharusmenahanradiasi,sehinggadapatmemberikan perlindunganterhadapsinar-X,GammadanNeutron.Efektivitasbatako beratdenganmassajenisantara4g/cm3-5g/cm3bergantungpadajenis agregatnya. 15 3.Agregat Ringan Jenis ini dipakai untuk menghasilkan batako ringan dalam sebuah bangunanyangberatnyasendirisangatmenentukan.Agregatringan digunakan dalam bermacam-macam produk batako berkisar antara bahan isolasisampaipadabatakobertulangataubetonpra-tekan,sungguhpun penggunaannyayangpalingbanyakdalampembuatanblok-blokbeton pracetak. Batako yang digunakan dengan agregat ringan mempunyai sifat tahanapiyangbaik.Agregatinimempunyaiporisangatbanyak, sehingga daya serapnya jauh lebih besar dibandingkan dengan daya serap agregatlainnya.Olehkarenaitupenakarannyaharusdilakukansecara volumetrik.Massajenisagregatringanberkisarantara0,35g/cm3-0,85 g/cm3. Agregat yang baik dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai campuran dalam pembuatan batako harus mempunyai sifat-sifat yaitu: a.Agregatuntukbatakodapatberupapasiralamsebagaihasil desintegrasialamidaribatuan-batuanatauberupapasirbuatanyang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. b.Agregat harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregathalusharusbersifatkekal,artinyatidakpecahatauhancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. c.Agregat tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%. Apabila kadar lumpur melampaui 5% maka agregat harus dicuci terlebih dahulu. 16 d.Agregattidakbolehmengandungzat-zatyangdapatmerusakbeton seperti zat-zat yang reaktif alkali.Dalampenelitianini,menggunakanjenisagregatringansludge (limbahpadat)pabrikkertasdariPT.PuraNusapersadaKudus.Agregat ringan dari sludge pabrik kertas ini dapat menjadikan pengganti sebagian semen sehingga menekan biaya produksi dari pembuatan batako tersebut. 2.7.PasirPasirdigunakandalampembuatanbatakobertujuanuntukmencegah keretakanpadabatakoapabilasudahmengering.Karenadenganadanya pasirakanmengurangipenyusutanyangterjadimulaidaripercetakan hingga pengeringan. Pasirmemangsangatpentingdalampembuatanbatakoringan,tapi apabilakadarnyaterlalubesarakanmengakibatkankerapuhanjikasudah mengering.Inidisebabkandayarekatantarapartikel-partikelberkurang denganadanyapasirdalamjumlahyangbesar,sebabpasirtersebuttidak bersifat merekat akan tetapi hanya sebagai pengisi (filler). Pasiryangbaikdigunakanuntukpembuatanbatakoringanberasal darisungaidanuntukpasirdarilautharusdihindarkankarenadapat mengakibatkanperkaratandanmasihmengandungtanahlempungyang dapat membuat batako menjadi retak-retak (Sihombing, 2009). 17 2.8.Faktor Air Semen (FAS) SecaraumumdapatdiketahuibahwasemakintingginilaiFAS maka akan semakin rendah mutu kekuatan beton/batako. Namun demikian, nilaiFASyangrendahtidakselamanyaberartibahwakekuatan beton/batakosemakintinggi.NilaiFASyangrendahakanmenyebabkan kesulitandalampengerjaannyayaitudalampelaksanaanpemadatanyang padaakhirnyaakanmenyebabkanmutubeton/batakojustrumenurun. UmumnyanilaiFASminimumyang diberikan sekitar 0,4 danmaksimum 0,65rata-rataketebalanlapisanyangmemisahkanantarpartikeldalam beton/batako sangat bergantung pada faktor air semen yang digunakan dan kehalusan butir semennya. 2.8.Karakterisasi Batako Batakoringanseringjugadisebutbatakoberporidibuatdari campuran:semen,air,dansludgekertas.Campuranbatakokemudian dicetak dan dikeringkan secara alami, dengan waktu pengeringan (agieng) selama: 14 dan 28 hari. Adapun karakteristik batako yang diukur meliputi: penyerapan air dan kuat tekan. 2.8.1.Penyerapan Air (Water Absorbtion) Penyerapanairdalambatakobertujuanuntukmengetahuisampai dimanabatasairpadasampelbatakodapatdiserap.Untukmengetahui besarnyapenyerapanairdiukurdandihitungmenggunakanpersamaan sebagai berikut (Sijabat, 2007): 18 Mj - Mk WA = x 100% ..................................................... (Pers.1) Mk Keterangan : WA = Water Absorption (%) Mj = Massa benda dalam kondisi jenuh (gram)Mk = Massa benda kondisi kering (gram) 2.8.2.Kuat Tekan (Compressive Strength) Kuat tekan batako adalah persatuanluasyangmenyebabkan benda ujibatakohancurbiladibebanidengangayatekantertentu.Pengukuran kuattekandapatdihitungdenganpersamaansebagaiberikut(Sijabat, 2007): F = .. (Pers.2) A Keterangan : = Kuat Tekan (MPa) F = Gaya Tekan (kgf) A = Luas penampang yang terkena penekanan gaya (cm2) 2.9.Metode Analisis 2.9.1.X-Ray Fluoresence (XRF) AnalisisdenganXRFakandiperolehanalisisunsurpenyusundari sampel.XRFmerupakanteknikanalisanon-destruktifyangdigunakan 19 untukidentifikasisertapenentuankonsentrasielemenyangadapada sampelpadat,bubukataupuncair.Secaraumum,XRFspektrometer mengukurpanjanggelombangkomponenmaterialsecaraindividudari emisiflourosensiyangdihasilkansampelsaatdiradiasidengansinar-X (Solovyov, 2009). Gambar 2.2. Pembagian Panjang Gelombang Komponen Material XRFmerupakansalahsatumetodeanalisisyangtidakmerusak sampel, dapat digunakan untuk analisis unsure dalam bahan secara kualitas dankuantitas.Hasilanalisiskualitatifditunjukkanolehpuncakspektrum yangmewakilijenisunsursesuaidenganenergisinar-Xkarakteristiknya, sedangkananalisiskuantitatifdiperolehdengancaramembandingkan intensitas sampel dengan standar. 2.9.1.1.Prinsip Kerja XRF PrinsippengukuranXRFberdasarkanterjadinyaproseseksitasi elektronpadakulitatombagiandalamketikaatomsuatuunsurtersebut dikenaisinar-X,kekosonganelektrontersebutakandiisiolehelektron bagianluardenganmelepaskanenergiyangspesifikuntuksetiapunsur (Saksono,2002).Elektrondarikulityanglebihtinggiakanmengisi kekosongantersebut.Perbedaanenergidariduakulititumunculsebagai 20 sinar-Xyangdipancarkanolehatom.Spektrumsinar-Xselamaproses tersebut menunjukkan puncak yang karakteristik, dimana setiap unsur akan menunjukkan puncak yang karakteristik yang merupakan landasan dari uji kualitatif untuk unsur-unsur yang ada. Hasil XRF berupa spektrum hubungan energi eksitasi dan intensitas sinar-X.Energieksitasimenunjukkanunsurpenyusunsampeldan intensitasmenunjukkannilaikualitasdariunsurtersebut.Semakintinggi intensitasnyamakasemakintinggipulaprosentaseunsuretersebutdalam sampel (Jamaluddin, 2007). Metode XRF akan memberikan nilai intensitas secaratotaldariunsurtertentudalamsemuabentuksenyawa(Saksono, 2002). MetodeXRFsecaraluasdigunakanuntukmenentukankomposisi unsursuatumaterial.Karenametodeinicepatdantidakmerusaksampel, metodeinidipilihuntukaplikasidilapangandanindustriuntukkontrol material.Tergantungpadapenggunaannya,XRFdapatdihasilkantidak hanyaolehsinar-Xtetapijugasumbereksitasiprimeryanglainseperti partikelalfa,protonatausumberelektrondenganenergiyangtinggi (Viklund, 2008). 21

Gambar 2.3. Prinsip Kerja XRF 2.9.1.2.Kelebihan dan Kekurangan Metode XRF Keunggulandarimetodeiniadalahsampelyangdianalisistidak perludirusak,memilikiakurasiyangtinggi,dapatmenentukanunsur dalammaterialtanpaadanyastandar,sertadapatmenentukankandungan mineraldalambahanbiologikmaupundalamtubuhsecaralangsung.KekurangandarimetodeXRFadalahtidakdapatmenganalisisunsurdi bawah nomor atom 10 (Jamaluddin, 2007). 2.9.2.Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) SpektrofotometerSerapanAtom(AAS)adalahsuatualatyang digunakanpadametodeanalisisuntukpenentuanunsur-unsurlogamdan 22 metaloidyangberdasarkanpadapenyerapanabsorbsiradiasiolehatom bebas.AASmerupakanteknikanalisiskuantitafifdariunsur-unsuryang pemakainnyasangatluasdiberbagaibidangkarenaprosedurnyaselektif, spesifik,biayaanalisisnyarelatifmurah,sensitivitasnyatinggi,dapat denganmudahmembuatmatriksyangsesuaidenganstandar,waktu analisis sangat cepat dan mudah dilakukan. Gambar 2.4. Alat Atomic Absorption Spectrophotometer 2.9.2.1.Prinsip Kerja AAS MetodeAASmerupakanmetodeanalisisyangdidasarkanpada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energidasar(groundstate).Denganmengukurintensitasradiasiyang diteruskan(transmitasi)ataumengukurintensitasradiasiyangdiserap (absorbansi),makakonsentrasiunsurdalamsampeldapatditentukan. Metodeanalisisinisangatselektifkarenafrekuensiradiasiyangdiserap adalahkarakteristikuntuksetiapunsur.Umumnyalampuyangdigunakan adalahlampukatodacekungyangmanapenggunaanyahanyauntuk analisis satu unsur saja. 23 SumbercahayapadaAASadalahsumbercahayadarilampukatoda yangberasaldarielemenyangsedangdiukurkemudiandilewatkanke dalamnyalaapiyangberisisampelyangtelahteratomisasi,kemudian radiasitersebutditeruskankedetektormelaluimonokromator.Detektor akan menolak arah searah arus (DC) dari emisi nyala dan hanya mengukur arus bolak-balik dari sumber radiasi atau sampel. Atom dari suatu unsur pada keadaan dasar akan dikenai radiasi maka atomtersebutakanmenyerapenergidanmengakibatkanelektronpada kulitterluarnaikketingkatenergiyanglebihtinggiatautereksitasi.Jika suatu atom diberi energi, maka energi tersebut akan mempercepat gerakan elektron sehingga elektron tersebut akan tereksitasi ke tingkat energiyang lebih tinggi dan dapat kembali ke keadaan semula. Atom-atom dari sampel akanmenyerapsebagiansinaryangdipancarkanolehsumbercahaya. Penyerapanenergiolehatomterjadipadapanjanggelombangtertentu sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom tersebut. 2.9.2.2. Komponen-Komponen AAS Bagian-bagian yang terdapat pada alat AAS adalah sebagai berikut: a.Sumber Cahaya SumbercahayauntukAASadalahhollowcathodelamp(lampu katoda rongga). Lampu ini terdiri dari sebuah tabung gelas/kwarsa dengan dua buah elektroda; satu elektroda terbuat dari unsur tertentu dan elektroda yang lain merupakan suatu anoda. 24 Gas-gas pengisi tabung yang biasa digunakan adalah Ne (neon), Ar (argon)danHe(helium).Lampu-lampulainyangbiasadigunakanadalah Cu(tembaga),Mg(magnesium)danlain-lain.Jenislampulogamdengan panjanggelombangtertentudibedakanberdasarkanlogamyangdipasang padalubangkatoda.Didepanlampukatodaronggaterdapatkomponen yangdisebutchopperataupemenggalputaryangberfungsisebagai pengatur frekuensiradiasi yang dipancarkan dari lampu. b.Monokromator Monokromatoradalahalatyangberfungsimengubah cahaya polikromatikmenjadicahayamonokromatikataudenganistilah lainmelakukanpemilihanradiasiyangditemukan.MonokromatorAAS terdiridaricermindangrating(Czerney-Turner)yangkerjanya berdasarkan interferensi cahaya.c.Detektor Detektorberfungsiuntukmengukurintensitasradiasiyang diteruskandantelahdubahmenjadienergilistrikolehphotomultiplier. 25 Hasil pengukurandetektordilakukanpenguatandandicatatolehalat pencatat yang berupa printer dan pengamat angka. Gambar 2.5. Komponen-Komponen AAS 2.9.2.3.Kelebihan dan Kelemahan Metode AAS KelebihanmetodeAASdibandingkandenganspektrofotometer biasa yaitu lebih spesifik, batas deteksi yang rendah dari larutan yang sama bisamengukurunsur-unsuryangberlainan,pengukurannyalangsung terhadapsampel,outputdapatlangsungdibaca,cukupekonomis,dapat diaplikasikanpadabanyakjenisunsur,danbataskadarpenentuanluas (darippmsampai%).Sedangkankelemahannyayaitupengaruhkimia dimanaAAStidakmampumenguraikanzatmenjadiatommisalnya pengaruhfosfat terhadapCa,pengaruhionisasiyaitubilaatomtereksitasi (tidakhanyadisosiasi)sehinggamenimbulkanemisipadapanjang gelombang yang sama, serta pengaruh matriks misalnya pelarut. 26 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1.Sampel Penelitian Sampelyang digunakandalam penelitianiniadalah cuplikansludge kertas dari PT. Pura Nusapersada Kudus. 3.2.Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel bebas Variabelbebasdalampenelitianiniadalahkomposisicampuran sludge kertas dan pasir dalam pembuatan batako.3.2.2. Variabel terikat Variabel terikat yaitu kandunganCaO, SO3, SiO2, MgO, Al2O3, dan Fe2O3sertaujikuattekan,ujipenyerapanairbatako,danujikandungan logamberatPbpadabatakoberbahansludgekertasdariPT.Pura Nusapersada Kudus.3.2.3. Variabel kendali Variabelkendaliadalahvariabelyangdapatmempengaruhihasil penelitiantetapikeberadaanyadikendalikanolehpeneliti.Variabelkendali dalampenelitianinimeliputi:alatdanbahanyangdigunakan,ukuran cetakan batako, dan waktu yang dibutuhkan dalam pengerasan batako. 26 27 3.3.Alat dan Bahan 3.3.1.Alat yang digunakan dalam penelitian Alatyangdigunakandalampenelitianinimeliputi:berbagaialat gelas,ayakanukuran100mesh,mortardanalu,neracaanalitikmerek Adventurer TM Ohaus, neraca digital, labu Kjeldahl, kertas saring Whatman, cetakan batako, ember plastik, pengaduk, drying oven, hotplate stirrer merek DaihanLabTech,alatujiX-RayFluorescence,alatujikuattekanbatako CBR Test Mechine, dan AAS. 3.3.2.Bahan yang digunakan dalam penelitianBahanyangdigunakandalampenelitianinimeliputi:sludgekertas PT.PuraNusapersadaKudus,HNO365%,HClO4 60%,Pb(NO3)2,semen, air, dan pasir. 3.4.Prosedur kerja 3.4.1.Analisis Kandungan Kimia SludgeKertas Penentuananalisiskandungankimiasludgekertasdilakukan denganmenggunakanX-RayFlourescence(XRF)sesuaidenganketentuan yangberlakumenurutSNI13-3608-94.Menurut penelitianyangdilakukan olehKriswarini,dkk(2010)bahwadalammenganalisissuatusampel sebelumnyadilakukanpreparasi.Permukaanbahanatausampelyangakan dianalisis harus rata, halus, dan bersih. Dalampenelitianini,sludgekertasyangsudahdikeringkan sebelumnyadengandryingovenkemudiandihaluskandandiayakhingga 28 lolos100mesh.Selanjutnyamenimbangsampelsludgekertastersebut sebanyak1gramkemudiandipresataudipadatkankedalamsampelholder dari alat XRF. Dari hasil uji sampelsludge kertas menggunakan XRF dapat diketahui berapa besar kadar komposisi kimia seperti CaO, SO3, SiO2, MgO, Al2O3, dan Fe2O3 yang terkandung dalam sampel sludge kertas tersebut. 3.4.2.Preparasi Sampel Batako Bahanbakuyang digunakan pada pembuatanbatakosludge terdiri dari semen, air, pasir, danlimbah padat (sludge) dariindustri kertas. Untuk menentukankomposisibahanbakumengacupadaproporsicampuran agregatdalambeton,yaitusekitar70-80%atauperbandingansemen terhadap agregat = 1 : 5 (Sihombing, 2009). Agregat yang dipakai pada pembuatan batako terdiri dari pasir dan sludgekertasdenganperbandingankomposisisepertipadaTabel3.1. Banyaknyaairyangdigunakandalamsatukalipengadukan(faktorair semen=FAS)adalah0,5sedangkanmenurutteoriFAS=0,25-0,65 (Sihombing,2009).PenentuannilaiFASsebesar0,5denganasumsiagar adukan semen dan air tidak terlalu encer atau kental serta agar batako tidak mengalami shock hydratation atau muncul retak-retak di permukaan atau di dalam batako selama proses pengeringan (ageing). 29 Tabel 3.1. Perbandingan Pencampuran Agregat (Pasir:Sludge Kertas) KodeSampel Pasir (Bagian) Sludge Kertas (Bagian) A B C D E F 5 4 3 2 1 0 0 1 2 3 4 5 Dalampembuatanbatakosludgekertas,agregatdicampurdengan semendanairdalamsuatuwadahplastikdenganperbandinganbagian semen:agregat:air=1:5:0,5kemudiandiadukhinggameratadanhomogen menggunakan sendok semen. Selanjutnya adonan dituangkan dalam cetakan batakodenganukurankubus:5x5x5cm.Kemudiandikeringkanuntuk prosespengerasan(ageing).Padaprosesageingsecaraalamidilakukan dengan variasi waktu: 14 dan 28 hari. Setelahbendaujimengalamiprosesageing,kemudiandilakukan pengujiankarakteristikmeliputi:penyerapanairdankuattekan.Setiap pengujian karakteristik batako, dilakukan sebanyak 3x untuk masing-masing variasikomposisibahanbakudanvariasiwaktuprosesageing,sehingga diperolehhasilrata-rata.Halinidilakukanuntukmempertegashasilyang diperoleh di lapangan. 3.4.3.Karakterisasi Batako Pengujianyangdilakukandalampenelitianinimeliputi: penyerapan air dan kuattekan. 30 3.4.3.1.Uji Penyerapan Air (Water Absorption) Untukmengetahuibesarnyapenyerapanairdaribatakoyang telahdibuat,makaperludilakukanpengujian.Prosedurpengukuran penyerapan air adalah sebagai berikut: a.Menimbangmassa sampelyang telah dikeringkan di dalamdrying ovendengansuhu(1055)oCselama1jam.Massainidisebut massa sampel kering (Mk). b.Kemudian merendam sampel di dalam air selama 1 jam. c.Menimbangdanmencatatmassasampelsetelahdirendam,disebut massa sampel jenuh (Mj). d.Merendamkembalisampeldanmencatatmassanyasecaraberulang sampai mendapatkan Mj konstan. Kemudianberapa%airyangdapatdiserapolehsampel batako tersebut dihitung dengan rumus pada persamaan 1. Selanjutnya mencatat semua data yang diperoleh dalam tabel. 3.4.3.2.Uji Kuat Tekan (Comprressive Strength) Prosedur pengujian kuat tekan adalah sebagai berikut: a.Menyiapkan alat uji kuat tekan yang akan digunakan. b.Memutar tuas ke arah kiri. c.Memasang alat tekan untuk menghancurkan sampel uji. d.Meletakkan sampel uji tepat di bawah alat tekan. e.Memutar tuaskearahkanansambilmelihatjarumpenentunilaix bergerak sampai sampel uji pecah. 31 f.Mencatatnilaixyangditunjukkansetelahsampelujipecahuntuk menentukan besarnya gaya (F) yang dibutuhkan. Kemudianuntukmengetahuiberapanilaikuattekansampel batakodihitungdenganrumuspadapersamaan2.Selanjutnya mencatat semua data yang diperoleh dalam tabel. 3.4.4.Analisis Logam Berat Timbal (Pb) dalam Batako 3.4.4.1.Pembuatan Ekstrak Jernih dari Sampel Batako (Hayati, 2001) AnalisislogamberatPbdalambatakodiukurdengan menggunakanAAS.Langkah-langkahnyayaitumenghancurkandan menghaluskansampelbatakokeringyangdihasilkankemudian mengambilsedikituntukditimbangsebanyak2gram,selanjutnya memasukkan sampel ke dalamlabuKjeldahldenganmenambahkan5 mLlarutan asam (campuran asamnitrat dan perklorat 1:2), kemudian dipanaskan dengan suhu 125oC. Destruksidiakhiribilaterbentukuapputihdaricairandalam labudantersisasekitar1mL,kemudiandinginkan.Selanjutnya ekstrakyangdihasilkandipindahkankedalamlabuukur50mL kemudiandiencerkandenganaquadeshinggatandabatas,lalu dikocokdandisaringdengankertassaringwhatmanagardiperoleh ekstrakjernihnyadandibiarkansemalaman.LogamberatPbdari ekstrakjernihdiukurmenggunakanAASdenganpanjanggelombang untuk Pb yaitu 283,3 nm. 32 3.4.4.2.Pembuatan Larutan Standar Pb 1000 ppm Pembuatanlarutanstandaruntukkurvakalibrasidapat dilakukandengancaramembuatlarutanPb1000ppm,kemudian diencerkanuntukmendapatkanlarutanstandardengankonsentrasi 0,05 ppm; 0,1 ppm; 0,2 ppm; 0,5 ppm; 1 ppm; 1,5 ppm; 2 ppm; 3 ppm dan4ppm.Berikutadalahlangkah-langkahmembuatlarutanstandar Pb 1000 ppm: a.MenentukanmassaPbyangdibutuhkanuntukmembuatlarutan standar Pb 1000 ppm dengan menggunakan rumus: Ar. Pb m. Pb=x m. Pb(NO3)2

Mr. Pb(NO3)2

m. Pb x Mr. Pb(NO3)2

m. Pb(NO3)2 =Ar. Pb 1000 mg x331,21 g/mol = 207 g/mol =1600,04 mg =1,60004 g b.Menimbangsebanyak1,60004gPb(NO3)2dandilarutkandalam labu ukur 1000mL denganmenambahkan aquades hingga volume tepat 1000 mL, maka diperoleh larutan standar Pb2+ 1000 ppm. c.LarutanstandarPb2+1000ppmkemudiandiencerkanuntuk membuatlarutanPb2+4ppmsebanyak50mLdengan menggunakan rumus berikut:33 V1 x M1 = V2 x M2 50 mL x 4 ppm V1 = = 0,2 mL 1000 ppm Jadi diambil sebanyak 0,2 mL larutan standar Pb2+ 1000 ppm, lalu diencerkan dalam labu ukur 50 mL. 3.4.4.3.Pembuatan Kurva Kalibrasi Metode kurva kalibrasiini digunakan dengan caramengukur absorbansilarutan standardenganberbagai konsentrasimenggunakan AAS.Selanjutnyamembuatgrafikhubunganantarakonsentrasi(C) denganAbsorbansi(A).Konsentrasilarutansampeldapatdicari setelahabsorbansilarutansampeldiukurdandiinterpolasikanke dalam persamaan regresi linear pada kurva kalibrasi. 3.5. Metode Analisis Data Datayangdiperolehdariprosedurkerjadiatasbelumdapat memberikaninformasitentanghasilpenelitiansehinggaperludianalisis baiksecarakualitatifmaupunkuantitatif.Seluruhdatayangdiperoleh dimasukkan dalam tabel, kemudian untuk uji penyerapan air dan kuat tekan batakodibuatkurva/grafikuntukmengetahuidayaserapairdannilaikuat tekanbatako optimum,sedangkanhasildarianalisislogamberatPbdalam batako dihitung menggunakan metode kurva kalibrasi dengan sampel batako yang optimum. 34 3.5.1.AnalisisKandunganKimiaSludge KertasPT.Pura Nusapersada Kudus Analisiskandungankimiasludgekertasdimaksudkanuntuk mengetahuikemiripanunsur-unsurdidalamsludgekertasdengansemen. PengujiandilakukandenganalatujiX-RayFlourescence(XRF)agar diketahuiunsurpenyusundarisampelsecaradetail.Datayangdiperoleh digunakan sebagai dasar dalam proses pembuatan batako. 3.5.2.UjiKarakteristikBatakoterhadapBeberapaVariasi Komposisi Bahan Baku Pada uji karakteristikbatako ini dilakukan dua pengujian,yaitu uji penyerapanairdanujikuattekanuntukbeberapavariasikomposisibahan bakupadabatakoPengujiankarakteristikbatakomasing-masingdilakukan secaraberulangpadavariasiwaktupengeringan14haridan28hariuntuk mendapatkanhasilyangmaksimal.Masing-masingpengujiandiperoleh hasilyangkemudiandigambarkandengangrafikuntukmemperjelas pembacaan keoptimalan batako yang dihasilkan. 3.5.3.Uji Kandungan Logam Berat Pb pada Batako dalam mg/L Analisis kandungan logam berat Pb pada batako dengan komposisi bahandanwaktupengeringanyangoptimaldilakukanmenggunakanAAS denganpembuatanvariasikonsentrasilarutandari0,05ppm-4ppm,. Sampelujibatakooptimumsebelumnyadibuatekstrakjernihsehingga diketahuinilaiabsorbansidarisampeldandaripersamaangarisluruspada 35 persamaanregresilinieardenganmemasukkannilaiabsorbansisampel makaakandiperolehkadarlogamberatPbdalamsampelujibatako optimum.Darianalisisinidapatdiketahuitingkatkeamanandaribatako yang dihasilkan. 36 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Analisis Kandungan Kimia Sludge Kertas Sludge kertas yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari pabrik kertas PT. Pura Nusapersada Kudus. Sebelum diuji kandungan kimia dalam sludgekertas,terlebihdahulusampeldiovenuntukmemperolehsampel keringdandapatdihaluskan.Setelahsampeldipadatkandalamsampel holderdarialatX-RayFluorescence(XRF),makadaridataprintoutXRF dapatdiperolehkandungankimiasludgekertasPT.PuraNusapersada Kudus pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Hasil Analisis Kandungan Kimia Sludge Kertas PT. Pura Nusapersada Kudus Prioritas Komposisi KimiaKadar (%) CaO59,72 SO3 SiO2 MgO Al2O3 Fe2O3 8,28 4,34 2,99 2,75 0,73 Dari data tersebutdapat dilihat bahwa unsur-usur yang terkandung didalamsludgekertasmemilikikemiripandengansemen(Tabel2.3). Adanyaunsuryangterdapatdalamsludgekertasdapatmenunjangdalam prosespembuatanbatako,sepertiCaOdanSiO2 berperandalam menentukankekuatanpadabatako.CaOmemilikifungsidalamproses perekatan/pengikatan,sedangkanSiO2sebagaibahanpengisidalam 36 37 campuranpembuatanbatako.KandunganAl2O3dalamsludgekertasdapat membantu proses pengerasan.Reaksi yang terbentuk oleh campuran unsur-unsur pada pembuatan batako seperti CaO, SiO2, Al2O3 dalam air menghasilkan reaksi berikut. 2(3CaO.SiO2) + 6H2O 3CaO.2SiO2.3H2O + 3Ca(OH)2 3CaO.Al2O3 + 6H2O 3CaO.Al2O3.6H2O(Kurniawan, 2010) Reaksitersebutmenghasilkansenyawahidratyangpentinguntuk memberikan daya rekat dan kekuatan pada produk batako. Sludgekertasdalamcampuranpembuatanbatakoiniberfungsi sebagai agregatyang dapatmengurangijumlah penggunaan pasir, sehingga dapatmenurunkanhargajualsertamempermudahdalampemasangannya karenabobotnyayanglebihringan.Penggunaansludgekertasdapat meminimalisirtotallimbahyangdihasilkanolehpabrikpulpdankertas sehinggasangatdianjurkanpemanfaatannyadalamcampuranpembuatan batako.SepertipenelitianyangdilakukanolehSupriyadi(2008), menyebutkanbahwalimbahsludgeIPALindustrikertasberbahanbaku wastepaperdenganprosesdeinkingdapatmenghasilkanbatakokualitasI dan II dengan komposisi tertentu. 4.2.Uji Karakteristik Batako Ujikarakteristikyangdilakukanpadabatakosetelahmassaageing (pengeringan)14dan28hari,yaitumeliputiujipenyerapanair(water 38 absorbtion) dan uji kuat tekan(compressive strength). Parameter-parameter tersebut dapat menunjukkan kualitas dari batako yang dihasilkan. 4.2.1.Uji Penyerapan Air Padaujipenyerapanairbertujuanmengetahuidayaserapbatako terhadapairsebagaipenentukeoptimalandariprodukbatakoyang dihasilkan.Dayaserapairolehbatakoyangterlalubesarakanberdampak padaprosespemasanganbatako.Semakinbesarairyangdiserapakan meresap ke dalam dindingyang akan menyebabkan kualitas udara di dalam ruanganmenjadimemburuk,dikarenakankelembabannyayangtinggi. Dampakpalingburukadalahmunculnyajamurdanlumutpadadinding. Selainitu,dayaserapairyangtinggiakanmenambahbebanpadabatako yang dihasilkan. Pengujianserapairbatakodilakukanberulang-ulangsampai diperolehmassajenuhbatakokonstan.Hasildaripengujianpenyerapanair olehbatakodenganmassapengeringan14dan28haridapatdilihatpada Gambar 4.1. 39 Gambar4.1GrafikHubunganKomposisiAgregatdenganPenyerapanAirpada Batako umur 14 dan 28 Hari Pada proses pengeringan 14 hari, daya serap air oleh batako berkisar 14,89 - 50,00%, sedangkan pada proses pengeringan 28 harimemiliki daya serap berkisar 13,64 41,67%. Berdasarkan SNI 03-0349-1989 tentang bata beton(batako)menyebutkan,persyaratannilaipenyerapanairmaksimum pada batako adalah 25%. Dari hasil pengamatan menujukkan bahwa batako dengankodesampelA,B,C,danDmemenuhistandarSNI03-0349-198. Batasmaksimum daya serap air olehbatako ditunjukkan pada kode sampel D,yaitusampeldengankomposisiagregat(pasir:sludgekertas)=2:3.Jadi penggunaansludgekertassebagaiagregatdalampembuatanbatakountuk uji penyerapan air maksimal mencapai 3/2 bagian dari total 5 bagian agregat yang digunakan dalam campuran bahan. Pada Gambar 4.1, terlihat grafikyang semakinmeningkat baik pada batakodenganprosespengeringan14atau28hari.Pengaruhpenambahan 40 sludgekertasmenunjukkannilaidayaserapaircenderungmeningkat.Hal inidibuktikandenganpengujianyangdilakukanterhadapsampelbatako tanpacampuransludgekertas(kodesampelA)memilikinilaiserapair palingrendahdiantarasampelbatakodenganpenambahansludgekertas pada campuran bahan.Reaksiyangterjadipadawaktupencampuranbahanbatakoadalah sebagai berikut. 2(3CaO.SiO2) + 6H2O 3CaO.2SiO2.3H2O + 3Ca(OH)2 + kalori (Riyadi dan Amalia, 2005) Reaksitersebutmenyebabkantimbulnyapanashidrasi,yaitupanas yangterjadipadasaatbereaksidenganair,sehinggapadasaatpengadukan campuranbahanbatakoterasapanasakibatpelepasankalordaribahan-bahan yang digunakan.Dilihat dari proses pengeringan batako, pada grafik terlihat berbeda, yaitu menunjukkan hasil bahwa pada proses pengeringan 28 hari, daya serap air cenderung menurun. Hal ini menunjukkan hubungan antara fungsi waktu pengeringanbatakopadaujipenyerapanairadalahsemakinlama pengeringanbatakosemakinkecildayaserapairdandayaserapairpada batakoyangrendahmenandakankualitasbatakosemakinbaik.Artinya, waktupengeringanbatako28harilebihbaikdaripadawaktupengeringan batako14hari,karenasludgekertasdalamcampuranbatakomempunyai daya serap air tinggi sehingga proses hidrasi lebih lama. 41 4.2.2.Uji Kuat Tekan Kuattekanbatakoadalahbesarnyabebanpersatuanluasyang menyebabkanbendaujibatakohancurbiladibebanigayatekantertentu. Pada uji kuat tekan batako dilakukan sebanyak 3x untukmempertegas hasil yang diperoleh. Nilaigaya(F)padapengujianini,diperolehdalamsatuanKgdan luasbatakodengansampelberbentukkubusdinyatakandalamsatuancm2. UntukmemperolehnilaikuattekandalamsatuanMPamakahasildari perhitungan kuat tekanini dikalikan dengan besaran gravitasi (N) per mm2. Hasil dari pengujian kuat tekan dapat dilihat pada Gambar 4.2. berikut. Gambar 4.2 Grafik Hubungan Komposisi Agregat dengan Kuat Tekan pada Batako umur 14 dan 28 Hari Padaprosespengeringan14hari,kuattekandaribatakoberkisar 0,38-0,56MPa,sedangkanpadaprosespengeringan28harimemilikikuat tekanberkisar0,48-0,67MPa.BerdasarkanSNI03-0349-1989tentang 42 standarbatabeton(batako)untukpasangandindingmenyebutkan,nilai maksimum kuat tekan mutu I pada batako adalah 7 MPa. Menurut Satyarno (2004),klasifikasibatakoringanberdasarkankuattekannyaantara0,35-7 MPadigunakansebagaidindingpemisah,7-17MPadigunakansebagai dindingpemikulbeban,dan>17MPadapatdigunakansebagaibatako normalstruktur.Referensilain(Ungkoon,2007),nilaikuattekandari batako untuk konstruksi dinding adalah sebesar 1,6 MPa. Darihasilpengamatanmenujukkanbahwabatakoberbahansludge kertasinidapatdigunakansebagaidindingpemisah.Pengujiankuattekan optimumbatakodiperolehpadasampeldengankomposisiagregat (pasir:sludge kertas) = 2:3 (kode sampel D). Semakin besar nilai kuat tekan makakualitasbatakosemakinbaik.Jadipenggunaansludgekertassebagai agregatdalampembuatanbatakountukujikuattekanoptimumyaitupada 3/2bagiandaritotal5bagianagregat,lebihataukurangdariitukualitas batakomenurun.Aplikasipembuatanbatakoberbahansludgekertasini dapatmengurangipemakaianpasirdalamcampuranbahan,sehinggadapat menekan biaya produksi. Selain itu, karena bobot batako yang lebih ringan, maka akanjauhlebihmudah dan cepat dalamproses pemasangannya.Pada Gambar4.2.jugaterlihatdengankomposisiyangsamadanwaktu pengeringannya diperpanjang dari 14 hari menjadi 28 hari , maka nilai kuat tekanbatakocenderungnaik,artinyajikadilihatdarifungsiwaktu pengeringanyangbaik adalahselama 28hari. Halini dikarenakan semakin 43 lamawaktupengeringanbatakomakadiperolehbatakodenganpengerasan yang baik seiring menurunnya daya serap air optimal. 4.3.Analisis Logam Berat Pb dalam Batako Batakoyangtelahdiujikarakteristiknya,diperolehhasilyaitu batakodenganperbandinganbahan(semen:pasir:sludgekertas)=1:2:3 bagiandandenganwaktupengeringanselama28hari,ternyatapaling optimumdibandingvariasikomposisibahanlainnya.Setelahdiperoleh kondisioptimal,makabatakodengankomposisitersebutdijadikansampel untuk dianalisis logam berat Pb dengan AAS untuk mengetahui sejauh mana kualitas dari batako yang dihasilkan.Padapelaksanaanya,sludgekertasyangdigunakandalam campuranbahanpembuatanbatakoinimerupakanlimbahproses pengolahankertasbekas.Padaprosestersebutterjadipeluruhantinta (deinking)danpenghilanganbahan-bahannonseratdarikertasbekas denganmelarutkantintasecarakimiawidanmemisahkantintadaripulp secaramekanis.Hasildariprosesdeinkingmenimbulkanlimbahbahan berbahayadanberacunsalahsatunyalogamberattimbal(Pb),maka dilakukananalisisiniuntukmengetahuiamantidaknyabatakosludgedari adanya pencemar logam berat Pb. Hasil dari pengujianini diperolehkonsentrasiPbdalamsampel uji batakooptimumsebesar1,428mg/L.Angkainimasihdibawahangka maksimumbakumutuzatpencemarlimbahberkategoriracunyang dikeluarkanolehPP.85/1999,yaitusebesar5mg/L.SedangkankadarPb 44 padasampelbatakodiperolehsebesar0,476mg/Kg.Jadidalam pelaksanaannya,sludgekertasyangdipakaisebagaiagregatdalam campuranpembuatanbatakoiniterujiamandandapatdigunakandalam aplikasi sehari-hari untuk pemanfaatan optimal sebagai pemasangan dinding pemisahdanuntukkonstruksi/bangunanyangtidakmemerlukankekuatan tinggi. 45 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan,makadapat disimpulkan bahwa : 1.KandunganCaO, SO3, SiO2, MgO, Al2O3, danFe2O3 dalamsludge kertas masing-masing adalah sebesar 59,72%; 8,28%; 4,34%; 2,99%; 2,75%; dan 0,73%.Unsur-unsurkimiatersebutmendukungdalamprosescampuran pembuatanbatako,sepertisilikadanaluminayangdapatmeningkatkan daya rekat batako yang dihasilkan. 2.Perbandinganberatsemen,pasir,dansludgekertassangatberpengaruh terhadapujipenyerapanairdankuattekanbatako.Batakopadakode sampelA,B,C,danDuntukujipenyerapanairmemenuhistandarSNI 03-0349-198yaitukurangdari25%.Padaujikuattekan,semua perbandingankomposisibahandiperolehnilaikuattekanyangmasuk dalam range kategori batako sebagai dinding pemisah. 3.Waktupengeringanuntukkualitasbatakomenunjukkanwaktu28hari pengeringan lebih baik dari 14 hari, ditandaidengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi dan daya serap air yang menurun. 45 46 4.Kandunganlogamberattimbal(Pb)dalambatakooptimumberbahan sludge kertas yang dihasilkan adalah sebesar 1,428 mg/L. 5.Batakodenganmemanfaatkansludgekertassebagaicampuranbahan, yaitusebagaiagregatataupengisiuntukmengurangipemakaianpasir ternyataamandigunakandandapatdiaplikasikanuntukpemasangan dinding pemisah atau bangunan yang tidak memerlukan kekuatan tinggi. 5.2.Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberi saran antara lain : 1.Perludilakukanpengujianbatakodenganparameter-parameterlain, sepertiujikuatpatahdankuattarikuntukmempertegaskualitasdari batako berbahan sludge kertas yang dihasilkan. 2.Perludilakukananalisislebihlanjutuntukmengkajivariasikomposisi bahan dalam campuran pembuatan batako, misalkan komposisi pasir tetap denganperbandingansemen:sludgekertasyangvariatifuntuk memperoleh kualitas batako yang lebih baik.3.Perludilakukanpenelitianlebihlanjutuntukanalisiskandunganlogam berat lain yang ada dalam batako agar dalam produksi dan pemakaiannya tidak mencemari lingkungan sekitar. 47 DAFTAR PUSTAKA Anonim.1994.StandartSpecificationforPortlandCement.AnnualBookof American Society for Testing Materials Standart: ASTM-C 150. Anonim. 2004. Pengkajian Pemanfaatan Bahan Sisa untuk Land Application di Areal LahanHutanTanamanIndustri(HTI)PT.RAPP.KerjasamaPT.RAPP dengan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK). Anonim. 2005. Hasil Tes Laboratorium Terhadap Sampel Limbah Kertas. Surabaya: Laboratorium Penelitiaan dan Konsultasi Industri (LPKI). Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: Universitas Indonesia. Gosseau, D. 2009. Introduction to XRF Spectroscopy. http://indbongolz.wordpress.com/2011/02/20/x-ray-fluorescence/. Diakses pada tanggal 17 Juli 012 Hardiani,H.danS.Sugesty.2009.PemanfaatanLimbahSludgeIndustriKertas Sigaret untuk Bahan Baku Bata Beton. Berita Selulosa. Vol. 44 No.2. Hardiani,H.,Teddy,K.,danS.Sugesty.2011.BioremediasiLogamTimbal(Pb) dalamTanahTerkontaminasiLimbahSludgeIndustriKertasProses Deinking. Berita Selulosa. Vol.1 No.1. Hastutik,W.,Aprianto,H.B.Nasution.2006.PengaruhLimbahPadatPabrik KertasterhadapHasilTanamanBawangMerah.Surakarta:Fakultas Pertanian.UniversitasTunasPembangunan.www.Pkm.dikti.net[17April 2009]. Hayati,N.2011.UjiEfektivitasWastetreatTMUntukBioremediasiLogamberat dalamSludgePabrikKertasDeinking.Skripsi.Bogor:InstitutPertanian Bogor. Jamaluddin, A. 2007. Penggunaan Sinar-X untuk Analisa Sampel. http://anifjamaluddin.blogspot.com/2007/06/Penggunaan-Sinar-X-untuk-Analis Sampel.html. Kurniawan, A. Ricky. 2010. Resume II Bahan Bangunan. Palembang: PNS

48 Kriswarini, R., D. Anggraini, dan A. Djamaludin. 2010. Validasi Metode XRF (X-Ray FluorescencesecaraTunggaldanSimultanuntukAnalisisUnsurMg,Mn,dan FedalamPaduanAluminium.SeminarNasionalVISDMTeknologiNuklir Yogyakarta. Notodarmojo, S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Penerbit ITB. ISBN 979-3507-43-8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Riyadi, M. dan Amalia. 2005. Teknologi Bahan I. Jakarta: Diktat Teknik Sipil PNJ. Saksono, N. 2002. Analisis Iodat dalam Bumbu Dapur Metode Iodometri dan X-Ray Floresence. Depok: Universitas Indonesia. Volume 6 No.3. Samosir,J.LimbahRiauAndalanJadiWabahPenyakit.Senin,16April2007. Diakses dari http://www.tempointeraktif.compada 18 Juni 2011. Satyarno,Iman.2004.LightWeightStyrofoamConcreteforLighterandMore Ductile Wall. Jogjakarta: Universitas Gajah MadaSihombing, Berlian. 2009. Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan yang Dibuat dari Sludge (Limbah Padat)Industri Kertas-Semen. TESIS. Medan: USU Sijabat,K.2007.PembuatanKeramikPaduanCordicritSebagaiBahanRefraktori dan Karakterisasinya. Tesis. Medan: USU. Smita B. and R. Chaundhary. 2008. Utilization of Hazardous Wastes and By Products as A Green Concrete Material Through S/S Proses. A Review Rev. Adv. Mater. Sci, 42-62. Solovyov, Leonid. 2009. X-Ray Fluorescence Spectrometry. PANalytical B. V. STANDARTSNI03-0349-1989tentangStandarBatabeton(batako)untuk pemasangan dinding. STANDART SK.SNI T-15-1990-03:1 tentang Standar Pembentuk Batako 49 STANDARTSKSNI1520491994PuslitbangTeknologiPemukimanDepartemen PekerjaanUmum.SemenPortlandTipeI.Bandung:YayasanLPMB.Diakses dari www.pkm.dikti.net pada 29 Mei 2011. Supriyadi,D.B.2008.PemanfaatanLimbahPadat(Sludge)PabrikKertasSebagai BataBeton(Batako)UntukMereduksiKuantitasLimbah.LaporanPenelitian ITS. Surabaya: ITS. Syamsudin et. al. 2006. Pemanfaatan Campuran Limbah Padat Dengan Lindi Hitam DariIndustriPulpdanKertasSebagaiBahanBiobriket.MajalahIlmiah. Diakses dari http://www.bbpk.go.id pada 29 Mei 2011. Ungkoon,Yothin.2007.AnalysisofMicrostructureandPropertiesofAutoclavec Aerated Concrete Wall Construction Materials. Vol.13, No. 7, 1103-1108 Van Vlack. 2011. Pengetahuan Bahan. Erlangga. Jakarta. Viklund, A. 2008. Teknik Pemeriksaan Material Menggunakan XRF, XRD, dan SEM-EDS. Diakses dari http://labinfo.wordpress.com/ pada 17 Juli 2012. 50 LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Cara Kerja penelitian a.Analisis Kandungan Kimia Sludge Kertas Mengeringkan sampel sludge kertas dengan drying oven Menimbang sampel 1 gram Mengepres sampel ke dalam sampel holder dari alat XRF Mengetahui kadar kandungan CaO, SO3, SiO2 ,MgO, Al2O3, dan Fe2O3 dalampersen Menghaluskan dan mengayak sampel hingga lolos 100 mesh 51 b.Preparasi Sampel Batako Semen, agregat (pasir, dan sludge kertas), dan air Pengadukan Penimbangan Perbandingan 1: 5: 0,5 Pencetakan Pengerasan Ageing alami (14 dan 28 hari) Perawatan (curring) 52 c.Uji Karakteritik Batako 1)Uji Penyerapan Air Menimbang massa sampel yang telah dikeringkan di dalam drying oven selama 1 jam Massa sampel jenuh (Mj) Merendam sampel di dalam air selama 1 jam Massa sampel kering (Mk) Menimbang dan mencatat massa sampel setelah direndam Merendam kembali sampel dan mencatat massanya secaraberulang sampai mendapatkan Mj konstan 53 2)Uji Kuat Tekan Menyiapkan alat uji kuat tekan yang akan digunakan Memutar tuas ke arah kiri Memasang alat tekan untuk menghancurkan sampel uji Meletakkan sampel uji tepat di bawah alat tekan Memutar tuas ke arah kanan sambil melihat jarum penentu nilai x bergerak sampai sampel uji pecah Mencatat nilai x yang ditunjukkan setelah sampel uji pecah untuk menentukan besarnya gaya (F) yang dibutuhkan 54 d.Analisis Logam Berat Timbal (Pb) dalam Batako Menghaluskan sampel batako kering Menimbang sebanyak 2 gram Memasukkan sampel ke dalam labu Kjeldahl Memanaskan sampel dengan suhu 125oC Mengakhiri destruksi bila terbentuk uap putih dari cairan dalam labu dan tersisa sekitar 1 mL ekstrak yang dihasilkan dipindahkan ke dalam labu ukur 50 mL Menambahkan 5 mL larutan asam (campuran HNO3 dan HClO4 1:2) didinginkan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas Mengocok dan menyaring dengan kertas saring whatman agar diperoleh ekstrak jernih dibiarkan semalaman Mengukur logam berat Pb dalam ekstrak sampel menggunakan AAS 50 LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Cara Kerja penelitian a.Analisis Kandungan Kimia Sludge Kertas Mengeringkan sampel sludge kertas dengan drying oven Menimbang sampel 1 gram Mengepres sampel ke dalam sampel holder dari alat XRF Mengetahui kadar kandungan CaO, SO3, SiO2 ,MgO, Al2O3, dan Fe2O3 dalampersen Menghaluskan dan mengayak sampel hingga lolos 100 mesh 51 b.Preparasi Sampel Batako Semen, agregat (pasir, dan sludge kertas), dan air Pengadukan Penimbangan Perbandingan 1: 5: 0,5 Pencetakan Pengerasan Ageing alami (14 dan 28 hari) Perawatan (curring) 52 c.Uji Karakteritik Batako 1)Uji Penyerapan Air Menimbang massa sampel yang telah dikeringkan di dalam drying oven selama 1 jam Massa sampel jenuh (Mj) Merendam sampel di dalam air selama 1 jam Massa sampel kering (Mk) Menimbang dan mencatat massa sampel setelah direndam Merendam kembali sampel dan mencatat massanya secaraberulang sampai mendapatkan Mj konstan 53 2)Uji Kuat Tekan Menyiapkan alat uji kuat tekan yang akan digunakan Memutar tuas ke arah kiri Memasang alat tekan untuk menghancurkan sampel uji Meletakkan sampel uji tepat di bawah alat tekan Memutar tuas ke arah kanan sambil melihat jarum penentu nilai x bergerak sampai sampel uji pecah Mencatat nilai x yang ditunjukkan setelah sampel uji pecah untuk menentukan besarnya gaya (F) yang dibutuhkan 54 d.Analisis Logam Berat Timbal (Pb) dalam Batako Menghaluskan sampel batako kering Menimbang sebanyak 2 gram Memasukkan sampel ke dalam labu Kjeldahl Memanaskan sampel dengan suhu 125oC Mengakhiri destruksi bila terbentuk uap putih dari cairan dalam labu dan tersisa sekitar 1 mL ekstrak yang dihasilkan dipindahkan ke dalam labu ukur 50 mL Menambahkan 5 mL larutan asam (campuran HNO3 dan HClO4 1:2) didinginkan diencerkan dengan aquades hingga tanda batas Mengocok dan menyaring dengan kertas saring whatman agar diperoleh ekstrak jernih dibiarkan semalaman Mengukur logam berat Pb dalam ekstrak sampel menggunakan AAS 55 Lampiran 2. Hasil uji XRF sampel sludge kertas KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALALABORATORIUM MIPA TERPADU Jl. Ir. Sutami 36A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah 57126 Nama konsumen : Himnil-UNNES Jenis analisis: XRF Jenis sampel: Serbuk Kode sampel: sludge kertas-Himnil Nama operator: Candra P. Hari/Tanggal analisis: Rabu, 20 Juni 2012 Surakarta, 20 Juni 2012 Mengetahui, Kepala Lab.Terpadu MIPA UNSOperator/Analis Dr. Sayekti Wahyuningsih, M.Si. Candra Purnawan NIP. 19711211 199702 2001NIP. 19781228 200501 1001 Formula Z Concentration StatusCaO 20 59.72%Fit spectrumNa2O 11 14.99%Fit spectrumSO3 16 8.28%Fit spectrumSiO2 14 4.34%Fit spectrumMgO 12 2.99%Fit spectrumAl2O3 13 2.75%Fit spectrumP2O5 15 2.47%Fit spectrumK2O 19 1.73%Fit spectrumFe2O3 26 0.73%Fit spectrumCl 17 0.62%Fit spectrumTiO2 22 0.38%Fit spectrumMnO 25 0.23%Fit spectrumLa2O3 57 0.19%Fit spectrumZnO 30 0.09%Fit spectrumCeO2 58 0.08%Fit spectrumZrO2 40 0.07%Fit spectrumSrO 38 0.06%Fit spectrumCuO 29 0.04%Fit spectrumCr2O3 24 0.03%Fit spectrumSnO2 50 0.03%Fit spectrumBr 35 0.02%Fit spectrumNd2O3 60 0.02%Fit spectrumCdO 48 0.02%Fit spectrumTeO2 52 0.02%Fit spectrumSb2O3 51 0.01%Fit spectrumBi2O3 83 0.01%Fit spectrumPr6O11 59 0.01%Fit spectrumGa2O3 31 0.01%Fit spectrumSeO2 34 0.01%Fit spectrum 56 Lampiran 3. Data Uji Penyerapan Air pada Batako (Umur 14 Hari) Kode Sampel Komposisi Agregat (Pasir:Sludge) (Bagian) Massa Kering (g) Massa Basah Konstan (g) Penyerapan Air (%) A B C D E F 5:0 4:1 3:2 2:3 1:4 0:5 235 205 180 155 105 70 270 240 215 190 140 105 14,89 17,07 19,44 22,58 33,33 50,00 57 Lampiran 4. Data Uji Penyerapan Air pada Batako (Umur 28 Hari) Kode Sampel Komposisi Agregat (Pasir:Sludge) (Bagian) Massa Kering (g) Massa Basah Konstan (g) Penyerapan Air (%) A B C D E F 5:0 4:1 3:2 2:3 1:4 0:5 220 200 170 140 95 60 250 230 200 170 125 85 13,64 15,00 17,65 21,43 31,58 41,67 58 Lampiran 5. Data Perhitungan Kuat Tekan pada Batako 59 Lampiran 6. Data pengujian AAS sampel batako optimum Konsentrasi Larutan Standar ( mg/mL ) Absorbansi ( A ) 0,05 0,1 0,2 0,5 1 1,5 2 3 4 Sampel Uji 0,001 0,002 0,004 0,008 0,01 0,015 0,018 0,023 0,034 0,003 60 Lampiran 7. Grafik Hubungan Absorbansi (A) dengan Konsentrasi (C) Larutan Standar y = 0,007x + 0,002R = 0,98300,0050,010,0150,020,0250,030,0350,040 1 2 3 4 5AbsorbansiKonsentrasi (mg/mL)Series1Linear (Series1) 61 Lampiran 8. Perhitungan nilai konsentrasi dan kadar logam berat Pb pada sampel batako optimum Darikurvalarutanstandardiperolehpersamaanregresiliniery=0,007x+0,002.Nilai absorbansipadasampelbatakooptimumkemudiandiinterpolasikan,diperolehnilai konsentrasi logam Pb pada sampel uji batako sebagai berikut. y = 0,007x + 0,002 0,003 = 0,007x + 0,002 0,001 = 0,007x x=0,1428mg/L(konsentrasitimbalsetelahpengenceran10x),makadiperolehhasil konsentrasi Pb dalam sampel uji batako optimum sebesar 0,1428 x 10 = 1,428 mg/L.SedangkanpengukurankadarPbdalammassasampelbatakoujiseberat150gramdapat dihitung sebagai berikut. X.V Kadar Pb = x 106 mg/kg massa sampel dimana, X = konsentrasi Pb dalam sampel (mg/L) V = volume larutan sampel (L) diketahui, X = 1,428 mg/L V = 50 mL = 0,05 L Massa sampel = 150 g = 1,5.105 mg 1,428 mg/L x0,05 L maka, kadar Pb =x 106 mg/kg 1,5.105mg = 0,476 mg/kg Jadi kadar Pb dalam massa sampel batako adalah 0,476 mg/kg. 62 Lampiran 9. Perhitungan nilai daya serap air serta kuat tekan batako umur 14 dan 28 hari A.Menghitung Nilai Daya Serap Air Batako Penyerapan air dalam batako bertujuan untuk mengetahui sampai dimana batas air pada sampel batako dapat diserap, secara matematis dirumuskan sebagai berikut : Mj - Mk WA = x 100% Mk Melaluipersamaantersebut,makadapatdihitungnilaipenyerapanairbatakodarimasing-masing variasi komposisi bahan sebagai berikut : 1) Batako Umur 14 Hari a.Pasir : sludge kertas = 5 : 0 (Kode Sampel A) Massa kering batako = 235 gram Massa basah konstan batako = 270 gram 270 235 WA =x 100% = 14,89%235 b.Pasir : sludge kertas = 4 : 1 (Kode Sampel B) Massa kering batako = 205 gram Massa basah konstan batako = 240 gram 240 205 WA =x 100% = 17,07% 205 c.Pasir : sludge kertas = 3 : 2 (Kode Sampel C) Massa kering batako = 180 gram Massa basah konstan batako = 215 gram 63 215 180 WA =x 100% = 19,44% 180 d.Pasir : sludge kertas = 2 : 3 (Kode Sampel D) Massa kering batako = 155 gram Massa basah konstan batako = 190 gram 190 155 WA =x 100% = 22,58% 155 e.Pasir : sludge kertas = 1 : 4 (Kode Sampel E) Massa kering batako = 105 gram Massa basah konstan batako = 140 gram 140 105 WA =x 100% = 33,33% 105 f.Pasir : sludge kertas = 0 : 5 (Kode Sampel F) Massa kering batako = 70 gram Massa basah konstan batako = 105 gram 105 70 WA =x 100% = 50,00% 780 2) Batako Umur 28 Hari a.Pasir : sludge kertas = 5 : 0 (Kode Sampel A) Massa kering batako = 220 gram Massa basah konstan batako = 250 gram 50 220 WA =x 100% = 13,64%220 b.Pasir : sludge kertas = 4 : 1 (Kode Sampel B) Massa kering batako = 200 gram 64 Massa basah konstan batako = 230 gram 230 200 WA =x 100% = 15,00% 200 c.Pasir : sludge kertas = 3 : 2 (Kode Sampel C) Massa kering batako = 170 gram Massa basah konstan batako = 200 gram 200 170 WA =x 100% = 17,65% 170 d.Pasir : sludge kertas = 2 : 3 (Kode Sampel D) Massa kering batako = 140 gram Massa basah konstan batako = 170 gram 170 140 WA =x 100% = 21,43% 140 e.Pasir : sludge kertas = 1 : 4 (Kode Sampel E) Massa kering batako = 95 gram Massa basah konstan batako = 125 gram 125 95 WA =x 100% = 31,58% 95 f.Pasir : sludge kertas = 0 : 5 (Kode Sampel F) Massa kering batako = 60 gram Massa basah konstan batako = 85 gram 85 60 WA =x 100% = 41,67% 60 65 B.Menghitung Nilai Kuat Tekan Batako Kuattekanbatakoadalahpersatuanluasyangmenyebabkanbendaujibatakohancur biladibebanidengangayatekantertentu.Pengukurankuattekandapatdihitungdengan persamaan sebagai berikut. F = Sebelummenghitungnilaikuattekanbatako,terlebihdahuluharusdiketahuiluas permukaan batako yang diuji. Dalam penelitian ini, benda uji yang digunakan berbentuk kubus danmasing-masing sampelmemilikiluas permukaanberbeda-bedayang dikarenakan adanya penyusutan pada waktu proses pengeringan. Luas permukaan rata-rata masing-masingvariasi komposisi bahan diketahui sebagai berikut. 1) Batako Umur 14 Hari a.Pasir : sludge kertas = 5 : 0 (Kode Sampel A) Prata-rata = 4,85 cm rata-rata = 4,75 cm Lrata-rata = 23,04 cm Frata-rata = 88,438 kg, sehingga kuat tekan batako: 88,438 rata-rata = = 3,838 kg/cm2

23,04 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 3,838 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,38 MPa b.Pasir : sludge kertas = 4 : 1 (Kode Sampel B) Prata-rata = 4,85 cm 66 rata-rata = 4,85 cm Lrata-rata = 23,52 cm Frata-rata = 104,365 kg, sehingga kuat tekan batako: 104,365 rata-rata = = 4,437 kg/cm2 23,52 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 4,437 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,43 MPa c.Pasir : sludge kertas = 3 : 2 (Kode Sampel C) Prata-rata = 4,9 cm rata-rata = 4,95 cm Lrata-rata = 24,25 cm Frata-rata = 112,318 kg, sehingga kuat tekan batako: 112,318 rata-rata = = 4,632 kg/cm2 24,25 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 4,632 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,45 MPa d.Pasir : sludge kertas = 2: 3 (Kode Sampel D) Prata-rata = 4,8 cm rata-rata = 4,75 cm Lrata-rata = 22,8 cm Frata-rata = 128,209 kg, sehingga kuat tekan batako: 67 128,209 rata-rata = = 5,623 kg/cm2 22,8 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 5,623kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,55 MPa e.Pasir : sludge kertas = 1 : 4 (Kode Sampel E) Prata-rata = 4,65 cm rata-rata = 4,7 cm Lrata-rata = 21,86 cm Frata-rata = 120,264 kg, sehingga kuat tekan batako: 120,264 rata-rata = = 5,502 kg/cm2 21,86 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 5,502 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,54 MPa f.Pasir : sludge kertas = 0 : 5 (Kode Sampel F) Prata-rata = 4,45 cm rata-rata = 4,5 cm Lrata-rata = 20,03 cm Frata-rata = 96,406 kg, sehingga kuat tekan batako: 96,406 rata-rata = = 4,813 kg/cm2 20,03 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 4,813 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,47 MPa 68 2) Batako Umur 28 Hari a.Pasir : sludge kertas = 5 : 0 (Kode Sampel A) Prata-rata = 4,8 cm rata-rata = 4,85 cm Lrata-rata = 23,28 cm Frata-rata = 112,318 kg, sehingga kuat tekan batako: 112,318 rata-rata = = 4,825 kg/cm2

23,28 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 4,825 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,47 MPa b.Pasir : sludge kertas = 4 : 1 (Kode Sampel B) Prata-rata = 4,75 cm rata-rata = 4,8 cm Lrata-rata = 22,8 cm Frata-rata = 128,207 kg, sehingga kuat tekan batako: 128,207 rata-rata = = 5,623 kg/cm2 22,8 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 5,623 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,55 MPa c.Pasir : sludge kertas = 3 : 2 (Kode Sampel C) Prata-rata = 4,7 cm rata-rata = 4,65 cm Lrata-rata = 21,86 cm 69 Frata-rata = 144,083 kg, sehingga kuat tekan batako: 144,083 rata-rata = = 6,591 kg/cm2 21,86 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 6,591 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,65 MPa d.Pasir : sludge kertas = 2: 3 (Kode Sampel D) Prata-rata = 4,85 cm rata-rata = 4,75 cm Lrata-rata = 23,04 cm Frata-rata = 159,933 kg, sehingga kuat tekan batako: 159,933 rata-rata = = 6,941 kg/cm2 23,04 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 6,941 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,68 MPa e.Pasir : sludge kertas = 1 : 4 (Kode Sampel E) Prata-rata = 4,75 cm rata-rata = 4,7 cm Lrata-rata = 22,33 cm Frata-rata = 136,148 kg, sehingga kuat tekan batako: 136,148 rata-rata = = 6,097 kg/cm2 22,33 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 6,097 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,60 MPa 70 f.Pasir : sludge kertas = 0 : 5 (Kode Sampel F) Prata-rata = 4,45 cm rata-rata = 4,45 cm Lrata-rata = 19,8 cm Frata-rata = 112,318 kg, sehingga kuat tekan batako: 112,318 rata-rata = = 5,673 kg/cm2 19,8 dikonversi dalam satuan MPa menjadi: 5,673 kg/cm2 x 0,09806 N/mm2 = 0,56 MPa Keterangan:1 MPa = 1 N/mm2

71 Lampiran 10. Dokumentasi Kegiatan Gambar 1. Alat dan sampel uji

Gambar 2. Alat uji XRF 72 Gambar 3. Menimbang batakoGambar 4. Merendam batako sampaijenuh konstan Gambar 5. Alat uji kuat tekan batako 73

Gambar 6. Destruksi sampel batakoGambar 7. Hasil destruksi sampel optimumbatako optimum

Gambar 8. Pengujian logam Pb pada sampel dengan AAS