400 Taman Kota Tak Terawat
-
Upload
dafindra-ghifary -
Category
Documents
-
view
250 -
download
1
Transcript of 400 Taman Kota Tak Terawat
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
1/11
400 TAMAN KOTA TAK TERAWAT
Setidaknya sebanyak 400 dari 604 taman di Kota Bandung dalam keadaan tidak terurus. Alasannya klasik,
yakni minimnya alokasi dana yang diterima Dinas Pertamanan (Distam) Kota Bandung dari APBD 2009.
Padahal,saat ini Pemkot Bandung sedang gencar menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) untukmencukupi standar RTH tiap kota sebanyak 30% sesuai UU No 26/ 2007 tentang Tata Ruang. Sekretaris
Distam Kota Bandung Arif Prasetya mengungkapkan, dari 604 taman di Kota Bandung, pihaknya hanya
mampu merawat 240 taman. Sementara sisanya masih terbengkalai dan tidak terawat. Sulit bagi kami
kalau biaya perawatan terbatas.
Anggaran yang ada bukan hanya untuk perawatan taman, tapi juga untuk operasional lainnya termasukbelanja langsung, ungkap Arif saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota
Bandung,kemarin. Arif mengatakan, dalam APBD 2009, total anggaran yang dialokasikan untuk Distam
sesungguhnya cukup besar, yakni mencapai Rp9 miliar.Namun, jumlah itu tidak seluruhnya dipergunakan
untuk merawat taman. Dari jumlah itu hanya beberapa persen yang dialokasikan untuk perawatan taman.
Dari dana yang ada,kami hanya bisa merawat setengah dari jumlah keseluruhan,tandasnya.Dia
mencontohkan, untuk pembayaran listrik bagi Taman Tegalega saja, Distam harus mengeluarkan Rp60 juta
per bulan.Itu baru salah satu taman dan satu kebutuhan,belum kalau ada kebu-tuhan lain,katanya.
Disinggung mengenai masih banyaknya fasilitas taman yang rusak, seperti lampu taman, pagar, tong
sampah,menurut Arif, hal itu disebabkan beberapa hal, di antaranya maraknya pencurian oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
Akibatnya, setiap tahun Distam harus menanggung kerugian akibat kerusakan infrastruktur hingga Rp50juta. Kejadian kerusakan lampu, kursi, dan lainnya sampai pencurian selalu berulang, sehingga harus
menganggarkan dana lagi untuk perbaikan dan penambahan aksesori taman itu, ucapnya. Dia mengaku
kesulitan untuk terus mengawasi taman-taman dari pencurian dan kerusakan.Alasannya, Distam sendiriminim personel untuk diterjunkan mengawasi langsung setiap hari.
Untuk menyiasati keadaan ini, pihaknya berencana mengomersialkan taman-taman di Kota Bandung.
Seperti Taman Tegallega yang mulai diwacanakan untuk dikomersialkan.Menurutnya,dari komersialisasi
Taman Tegallega, potensinya bisa mencapai Rp162 juta per tahun. Dia yakin masyarakat bisa berperandalam menjaga ruang publik tersebut.Hasil pantauan di taman-taman yang belum bisakamiurus,keadaannya masih cukup baik.
Buktinya, masyarakat masih bisa menikmati dan menjaga yang ada,katanya. Ditemui terpisah, anggota
Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Kota Bandung Hendri Pantas Panggabean mengaku, dalam APBD 2009
ini memang banyak alokasi dana bagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dikurangi. Hal itu sesuaidengan kebijakanTim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bandung.
Untuk yang sifatnya tidak prioritas, maka kebijakan TAPD memang menghapus dulu anggaran yang tidak
perlu,tutur Hendri (SEPUTAR INDONESIA)
Komentar : ini adalah bukti dimana pemerintah sedang giat membangun ruang terbuka hijau tetapi karena
keterbatasan dana, taman-taman pun banyak yang tidak terawat sehingga hamper 60% lebih taman yang
tidak terawat dengan baik, kita lihat taman sekitar dinas pertamanan yang terletak di jl.seram terlihat
kumuh, bandingkan dengan DKI Jakarta yang tidak memiliki hutan tetapi mereka mempunyai taman kota
dengan konsep yang indah, mungkin dana yang dikucurkan oleh pemda DKI Jakarta lebih besar, tetapi
usaha mereka membangun taman patut diacungi jempol.
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
2/11
WISATA TAMAN DI KOTA BANDUNG
dikenal sebagai kota kembang, untuk anda yang ingin mencoba jalan-jalan dengan berjalan kaki
mengunjungi sebagian taman-taman yang ada di kota Bandung, berikut kami berikan salah satu
alternatifnya.
Mulai perjalanan anda dari Bandung Indah Plaza (BIP) salah satu tempat perbelanjaan paling terkenal di
kota Bandung. Dari pintu keluar BIP ikuti arah jalan ke kiri, sampai di lampu merah lalu belok kiri lagi ke
jalan Aceh. Di persimpangan berikutnya Jalan Sumatra anda bisa melihat markas dari pasukan Siliwangi
yang terkenal. Di depan pintu masuknya terdapat patung Macan yang merupakan lambang dari pasukan
Siliwangi.
Di sebelah kanan anda adalah Taman Lalulintas, merupakan taman kota yang dilengkapi dengan replika
jalan raya dan jalan kereta api untuk anak-anak bermain. Taman ini sangat teduh & cocok untuk anda yang
memiliki anak untuk berwisata sekaligus memberikan pembelajaran mengenai transportasi, seperti
pengenalan rambu-rambu, dan lain-lain.
Selesai mengunjungi Taman Lalulintas, kembali lagi ke Jalan Aceh lalu ambil jalan ke kiri menuju jalan
Seram, anda bisa menemukan Taman Maluku (Moluccas Park) sebuah taman kecil yang nyaman dilengkapi
dengan kolam. Di taman ini juga terdapat patung Pastor Verbraak (1835-1918). Patung ini merupakan satu-
satunya dari enam patung peninggalan belanda yang masih tersisa.
Setelah Taman Maluku, belok kanan ke Jalan Ambon, setelah sekitar 5 menit berjalan kaki anada akan
menemukan bangunan klasik yang bernama Jaarbers Bulding yang sekarang digunakan oleh militer.
Setelah jalan Ambon anda akan sampai di Jalan Banda, lalu belok kiri ke Jalan RE martadinata (terkenal
juga sebagai Jalan Riau) dimana anda akan menemukan deretan Factory Outlet (FO). Dari Jalan Banda
lanjutkan perjalanan ke Jalan Diponegoro dimana terletak Gedung Sate & Taman Lansia (Jalan Cisangkuy),istirahatlah sejenak sambil menikmati Yoghurt Cisangkuy yang sangat terkena
Komentar ; sebuah perjalanan yang menarik kami rasa, sebuah perjalanan sederhana namun bermanfaat dan
mengasyikan, perjalanan ini kami kutip darisebuah blog yang menceritakan tentang lingkungan hidup,patut untuk
kita lakukan.
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
3/11
Gambar disamping adalah bukti nyata bahwa masyarakat kota bandung ingin
babakan siliwangi yang letaknya tidak terlala jauh dari Kebun Binatang Bandung(KBB) ini adalah ruang
terbuka hijau yang kami rasa cukup besar tetapi akan dijadikan rumah makan setelah sengketa sekarang
rumah makan BABAKAN SILIWANGI telah bangkrut dan diganti menjadi sarangnya kaula muda,
seniman, aktifis lingkungan berkumpul disinilah generasi bangsa pecinta lingkungan lahir.
BANDUNG THE GARDEN CITY. Lagi-lagi julukan yang diberikan buat kota Bandung. Bandung punya
taman? Ya! Bandung punya banyak sekali taman yang tersebar baik di jantung maupun penjuru kotanya.
Taman apa aja sih yang dipunyai kota Bandung? Nah, untuk menjawab pertanyaan itu, saya dan teman-teman Klab Aleut pada hari minggu (07/06/09) berwisata taman yang diberi judul Menyusuri Taman-Taman dan Perumahan Tempo Doeloe di Kota Bandung.
Menurut jadwal, jam 07.07 pagi kami sudah harus berkumpul di sekretariat Klab Aleut , jalan Sumur
Bandung no.4. Jam 08.00 pagi kami mulai perjalanan diawali dengan sedikit cerita dari Bang Ridwantentang Bandung yang diberi julukan Bandung Kota Bunga di Hindia Belanda. Wuiiiih .
Titik henti pertama kami yaitu taman kecil tanpa nama dan berbentuk segitiga. Tamannya justru agakpanas karena sedikit pepohonan dan terletak di dekat kampus ITB sebelah utara. Di taman ini Bang Ridwan
bercerita Jubileumpark. Dalam bahasa Belanda, Jubileum berarti lima puluh tahun. Taman ini memangdibangun dalam rangka memperingati 50 tahun ratu Wilhelmina, pada tahun 1923. Wilayah Jubileumpark
ini dimulai dari kolam renang Sabuga sampai dengan jalan taman hewan. Tahun 1950-an Jubileumpark
menjadi kebun binatang.
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
4/11
Perjalanan dilanjutkan dengan memasuki area kampusITB. Dulu namanya Technische Hoogeschool (THS). Cuaca yang cerah ditambah lingkungan yang asri bikin
jalan-jalan pagi kali ini terasa nyamaaan sekali. Tampak beberapa orang sedang berolahraga pagi : jogging,
badminton, bersepeda. Juga beberapa kelompok yang sedang berdiskusi. Hmmm udara bersih, lingkungansehat. Jadi betah Berjalan-jalan di kampus ITB yang sedang sepi, tidak kami sia-siakan kesempatan ini.
Mengamati arsitektur bangunan ITB yang unik, melihat plakat-plakat yang tersebar di tiap fakultas, melihat
laboratorium Bosscha. Sayang kami tidak bisa masuk ruangan ini karena dikunci. Katanya sih ruangkelasnya masih bergaya khas eropa .. (penasaran banget!). Yang pasti dan patut dibanggakan, THS ini
adalah perguruan tinggi pertama bukan saja di Bandung tapi di Hindia Belanda! Wow !!
Taman kedua yang kami singgahi yaitu Ijzermanpark atau sekarang namanya Taman Ganesha. Ijzermanadalah seorang yang telah berjasa dalam pendirian THS. Taman ini dibangun sebagai penghargaan atas
jasa-jasanya. Di bagian depan taman, terdapat patung yang mengalami beberapa kali pergantian. Patung
pertama yaitu sebuah patung dada Ijzerman, lalu diganti dengan patung Ganesha dan sekarang patung
(kayaknya bukan patung deh) berbentuk tiga buah susunan kubus. Yang paling buat saya takjub, ternyata di
tembok setengah lingkaran (bagian depan taman) terdapat plat-plat penunjuk gunung-gunung yang
mengelilingi kota Bandung!! Quel unique! Trs magnifique! (kemana aja saya selama ini?)
Yup! Lanjut susuri taman! Sampailah kami di taman Badak Singa. Letaknya tepat di belakang SMAK Dago.
Sebelum dipindahkan ke Gasibu, warga Bandung (bangsa Eropa) bermain sepak bola di taman ini.Kayaknya dulu tamannya gak seperti sekarang ini ya.. Tamannya gak begitu besar dan di sekelilingnya
dibatasi pagar.
Dari Taman Badak Singa, tadinya kami hendakbertolak ke Taman Cikapayang. Tapi karena tidak memungkinkan untuk bercerita langsung disana, kami
memilih tempat yang tidak jauh dari Taman Badak Singa untuk bercerita, yaitu di ujung jalan
Mundinglaya. Lokasi yang sekarang menjadi Taman Cikapayang, sebelumnya ditempati pom bensin, yang
memang sebelumnya juga merupakan sebuah taman. Huff..beruntung sekali difungsikan menjadi taman
kembali. Taman yang dibangun dengan perencanaan yang sangat matang jalur pengairannya olehMartanagara, bupati Bandung saat itu. Sekarang Taman Cikapayang sering dijadikan tempat bermainskateboard dan tempat berkumpul komunitas-komunitas sepeda.
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
5/11
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
6/11
Voil! Akhirnya sampai juga kami di titik akhirperjalanan yaitu Taman Bali atau Taman PLN sebelah gedung SMAN 5. Seperti biasa, di akhir perjalanan,pegiat Aleut saling berbagi pengalaman apa saja yang didapat sepanjang perjalanan yang sudah ditempuh.
Banyak sekali kekecewaan yang dirasakan teman-teman melihat kondisi taman-taman kota di Bandung.
Kecewa terhadap kurangnya perhatian dan pemeliharaan oleh pemerintah terhadap taman-taman kota.
Sampai burung-burung pun tidak ada yang betah bermain di taman-taman ini (burung juga ikutan sharing.Hehe).
Sebenarnya masih banyak taman-taman yang belum sempat kami telusuri. Ada Taman Pramuka, Taman
Balai Kota, Taman Cibeunying, Taman Cilaki (Taman Lansia), Taman Ciujung, Taman Karang Setra,Taman Viaduct, Taman jalan Palasari, Taman Hutan Raya, Taman Irene dan Taman Citarum yangsekarang sudah hilang, juga Insulindepark atau Taman Lalu Lintas (TLL) dimana di taman ini terdapat satu
jenis pohon langka. Namanya pohon Samolo. Adanya cuma di taman ini lho! Jumlahnya hanya dua pohon !
Di pojok kanan dan kiri gerbang masuk TLL. Sudah dua tahun tidak berbuah karena kemungkinan pohon
ini amat sensitif terhadap polusi. Padahal seharusnya pohon Samolo berbuah setahun sekali di sekitar bulan
Juli-Agustus. Yah .. semoga tahun ini berbuah ..
Rupanya julukan Bandung The Garden City hanya berlaku di tahun 1930-an. Karena sekarang taman-taman di Bandung sudah tidak seindah dulu. Taman yang masih bertahan sampai saat ini semoga tidak
bernasib malang seperti taman-taman lainnya yang hilang dan berubah fungsi menjadi mall atau pom bensin
( hiks! Sedih!). Ayo bantu saya menjaga dan mempertahankan taman-taman di Bandung dengan tidak
merusak dan mencemarinya. Agar taman tidak lagi berpagar dan kita dapat dengan bebas menikmati
taman-taman indah di kota Bandung !
Comentar ; sekarang beda dengan dulu, dulu beda dengan sekarang itulah tanggapan kami, dulu taman di
kota bandung banyak sekali seorang anggota kelompok kami pernah membaca sebuah buku yang bercerita
tentang bandung tempoe doeloe dimana taman bersebaran dimana-mana, indah dan kami rasa tak akan
ditemukan dibelahan dunia manapun didunia ini sebuah taman bernama jubilem park yang kita dapat
dilihat di cerita di atas adalah sebuah taman yang luas dengan pepohonan rindang, apakah bandung bias
kembali seperti dahulu kala? Pasti bisa, bayangkan dari 6 patung yang berada di taman-taman kota di
bandung hanya tersisa satu itupun di taman Maluku yang lataknya berdekatan dengan tempat pembuangan
sampah, sungguh tragis KEMBALIKAN BANDUNG SEBAGAI KOTA TAMAN, KEMBALIKAN
BANDUNG SEBAGAI KOTA KEMBANG !!
Taman dan Lahan Kota
Kota Bandung dikenal dengan sebutan Kota Taman (1936) bukan saja karena memiliki banyak taman dan lahan
terbuka, tetapi juga karena tata kotanya yang mengacu kepada konsep kota taman (garden city), yang banyak dianut
oleh banyak negara di Eropa.
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
7/11
Dari sekian banyak taman dan lahan terbuka tempo doeloe, saat ini hanya tersisa beberapa buah, kebanyakan telah
hilang atau berubah fungsi, apalagi yang berukulan kecil.
Taman Tempo Doeloe di antaranya adalah:
Pieter Sijthoffpark Izjermanpark Molukkenpark Insulindepark Tjitaroem Plein Oranje Nassau Plein Tjilak Plein Tjiboenjing Plantsoen Jubileumpark Tegalega Lebak Gede Alun-Alun Lahan Hijau Yang Berubah Fungsi Pieter Sijthoffparkmerupakan taman tertua di Kota Bandung dan yang pertama dibangun di kota ini. Pieter
Sijthoffparkatau lebih dikenal dengan nama Pieterspark, dibangun pada tahun 1885 untuk mengenang
Asisten Residen Priangan, Pieter Sijthoff yang telah berjasa bagi perkembangan kota Bandung.
Jalan masuk melalui jembatan penyebrangan di atas
kanal barat daya Pieterspark, latar belakang tampak
gereja Bethel (1920-an)
http://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/pieter_sijthoffpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/pieter_sijthoffpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/izjermanpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/izjermanpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/molukkenpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/molukkenpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/insulindepark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/insulindepark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjitaroem_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjitaroem_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/oranje_nassau_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/oranje_nassau_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjilaki_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjilaki_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjibeunjing_plantsoen.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjibeunjing_plantsoen.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/jubileumpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/jubileumpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tegallega.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tegallega.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/lebak_gede.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/lebak_gede.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/alun_alun.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/lahan_hijau_yang_berubah_fungsi.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/lahan_hijau_yang_berubah_fungsi.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/alun_alun.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/lebak_gede.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tegallega.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/jubileumpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjibeunjing_plantsoen.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjilaki_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/oranje_nassau_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/tjitaroem_plein.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/insulindepark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/molukkenpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/izjermanpark.htmlhttp://bandungtempodulu.com/taman_dan_lahan_kota/pieter_sijthoffpark.html -
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
8/11
Semburat mentari pagi di Pieterspark(1930-a
Ijzermanpark
Gagasan untuk mendirikan
perguruan tinggi teknik
pertama di Hindia Belanda
muncul pada tahun 1917 dari
sebuah yayasan swastabernama Koninklijk Instituut
Voor Hoger Technisch
Onderwijs In Ned Indie, yang
dipimpin oleh C.J.K. van
Aalst dan kemudian
digantikan oleh
J.W.Ijzerman, pegawai Staat
Spoorwegen-SS. (Jawatan
Kereta Api Negara).
Dr.Ir.J.W.Ijzerman berjasa
besar dalam pendirian
Technische Hogeschool THS
(sekarang ITB), sehingga
sebuah taman artistik dantertata rapih yang dibangun di
depan THS (1919) diHooge
Schoolweg (sekarang
Jln.Ganesha) yang diberi
namaIzjermanpark(sekarang
Taman Ganesha).
Patung dada Dr.Ir.J.W.Izjerman di pintu masuk
utaraIjzermanpark
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
9/11
Sebuah Patung dada Dr.Ir.J.W.Izjerman berdiri dengan landasan tiang beton di
pintu masuk utara taman. Patung Dr.Ir.J.W.Izjerman itu masih berdiri sampai
dengan tahun 1950-an, namun pada tahun 1960 patung ini diganti dengan patung
Ganesha. Saat ini di tempat tersebut diletakan sebuah patung kontemporer
berbentuk kubus yang terbuat dari baja tahan karat. Patung Izjerman yang asli
sampai saat ini telah raib entah kemana atau apakah disimpan di ITB tidak ada
yang tahu.
Tjitaroem Plein (Lapangan Citarum)
Tjitaroem Plein (Lapangan Citarum)
terletak di ujung barat Tjitaroems traat.
Tjitaroem plein adalah lapangan yang
memiliki beberapa pohon hias,
dilengkapi dengan sebuah kolam dan
sebuah monumen di sis barat kolam.
Tjitaroem Plein dibangun sekitar akhir
tahun 1920-an.
Monumen Tjitaroem Plein dibangun untuk memperingati percakapan pertama melalui telepon antara HindiaBelanda dengan Nederland pada tanggal 3 Juni 2007, melalui pemancar Malabar.
Bentuk monumen berupa Bola Besar, yang mengibaratkan bumi dan dua patung lelaki berhadap-hadapan tanpa
busana di kedua sisinya. Ekspresi sebuah patung tampak sedang berteriak dan yang lainnya menempelkan telapak
tangan di telinganya. Monumen ini melambangkan jarak bumi menjadi tidak berarti lagi melalui komunikasi radio
telepon bumi.
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
10/11
Patung peringatan di Lapangan Citarum itu dibongkar pada akhir tahun 1950-an. Pembongkaran yang sangat
disesalkan oleh banyak pihak, sebab bagaimanapun juga patung itu memiliki makna historis bagi Kota Bandung dan
Indonesia pada umumnya. Pembongkaran yang semata-mata didasarkan pada penilaian sepihak bahwa wujud patung
itu melanggar susila.
Nama pendiri pemancar Malabar , Ir.G.J.De Groot diabadikan sebagai nama jalan yang sekarang disebut Jln.Siliwangi
Oranje Nassau Plein
Kolam Oranje Plein dengan latar
belakang perempatanNoorder
Kampemenstraat
(Jln Aceh) danRiouwstraat(thn
1930-an)
Oranje Nassau Plain atau lebih dikenal dengan nama Oranje Plein (tahun 1950-an dinamai Lapangan Dipati Ukur,
sekarang Taman Pramuka. Terletak diRiauwstraatyang pada tahun 1950-an dirubah menjadi Jl. R.E.E.Martadinata.
Daerah lokasi Oranje Plein yang disebut Kapitein Hill merupakan kawasan perumahan mewah dengan halaman luasdipenuhi tanaman bunga.Riauwstraatpada saat itu merupakan batas paling timur kota Bandung
-
8/4/2019 400 Taman Kota Tak Terawat
11/11
Tanaman hias Oranje Plein (1930)
Oranje Plein dibangun dengan bentuk taman sederhana yang miskin pepohonan pada tahun 1920. Taman ini
berbentuk setengah lingkaran dengan bangunan mirip Gazebo yang ditempatkan di tengahnya. Bangunan itu semula
bediri di tengah kolam, tetapi ketika tiga sisi bangunannya ditutupi jendela, kolam itu pun mulai ditimbuni.