4. Sop

23
PT. PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP 5. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE 5.1. PENGERTIAN SOP Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap. SOP Pengoperasian kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah – langkah kerja untuk mengoperasikan kubikel 20 kv pada pengoperasian instalasi atau jaringan distribusi 20 KV . SOP dalam pengoperasian Sistem Jaringan Distribusi dan peralatan berikut petugasnya, terdiri dari : SOP Sistem Jaringan Distribusi, SOP Komunikasi dan SOP Lokal Jaringan Distribusi. 5.2. TUJUAN SOP Pengoperasian Jaringan Tegangan Menengah berarti membuat peralatan yang ada di jaringan bekerja atau tidak bekerja, dialiri arus listrik atau dipadamkan dari aliran arus listrik. Dampak dari pengoperasian tersebut diharapkan manfaat penggunaan energi listrik yang dialirkan dapat digunakan sesuai keperluannya. Tetapi bila pengoperasian dilakukan tidak benar, maka listrik dapat menimbulkan bahaya baik pada peralatan, Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 75

Transcript of 4. Sop

Page 1: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

5. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE

5.1. PENGERTIAN SOP

Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja

yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat

Protap.

SOP Pengoperasian kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur /

langkah – langkah kerja untuk mengoperasikan kubikel 20 kv pada

pengoperasian instalasi atau jaringan distribusi 20 KV .

SOP dalam pengoperasian Sistem Jaringan Distribusi dan peralatan berikut

petugasnya, terdiri dari :

SOP Sistem Jaringan Distribusi,

SOP Komunikasi dan

SOP Lokal Jaringan Distribusi.

5.2. TUJUAN SOP

Pengoperasian Jaringan Tegangan Menengah berarti membuat peralatan yang

ada di jaringan bekerja atau tidak bekerja, dialiri arus listrik atau dipadamkan

dari aliran arus listrik. Dampak dari pengoperasian tersebut diharapkan

manfaat penggunaan energi listrik yang dialirkan dapat digunakan sesuai

keperluannya.

Tetapi bila pengoperasian dilakukan tidak benar, maka listrik dapat

menimbulkan bahaya baik pada peralatan, lingkungan sampai pada personil

yang mengoperasikan maupun orang lain.

Penerapan SOP bertujuan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal, tetapi

menghindari adanya resiko yang negatif.

5.3. KOMPONEN DALAM SOP

Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP Pengoperasian Kubikel 20

KV antara lain :

5.3.1. Pihak Yang Terkait

Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak akibat

pengoperasian kubikel 20 KV. Keterkaitan ini dilakukan dalam bentuk

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

75

Page 2: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

komunikasi yang dilakukan dapat berupa tertulis / surat ataupun komunikasi

langsung / lisan bertujuan agar semua pihak berkoordinasi dapat

mengantisipasi terjadinya kondisi kurang aman atau mencegah kerusakan

material akibat dioperasikannya kubikel. Dalam berkomunikasi baik lisan

maupun tertulis dibuat berupa format yang standar untuk mencegah

kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait . Waktu berkomiunikasi /

berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas standar agar dalam

mengambil keputusan tidak berlarut-larut.

Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi

SOP Komunikasi.

Pihak yang terkait pada pengoperasian Kubikel 20 KV antara lain :

Untuk instalasi kubikel baru beberapa pihak yang terkait antara lain, team

Komisioning , Pengatur Distribusi / Piket Pengatur, Konsumen.

Berkoordinasi dengan team komisioning adalah untuk mengetahui dan

memastikan bahwa instalasi kubikel yang akan dioperasikan dalam

keadaan aman. Berkoordinasi dengan Pengatur Distribusi / Piket Pengatur

adalah agar keadaan jaringan dipastikan siap dibebani atau dipadamkan

maupun aman dari adanya kecelakaan kerja bagi personil di lokasi

pengoperasian kubikel dimaksud maupun di luar lokasi yang berhubungan

dengan jaringan yang akan dioperasikan. Sedangkan berkoordinasi

dengan Konsumen bertujuan agar konsumen tahu akan adanya listrik di

tempat konsuman dan segera memanfaatkannya. Selain itu agar

konsumen mengantisipasi hal-hal yang mungkin dapat menyebabkan

kecelakaan akibat listrik.

Untuk instalasi lama beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur

Distribusi / Piket Pengatur, Pihak Pemeliharaan, Pelayanan Pelanggan dan

Konsumen. Berkoordinasi dengan Pengatur Distribusi dan Konsumen

tujuannya adalah sama dengan pengoperasian Instalasi Kubikel baru.

Berkoordinasi dengan pihak pemeliharaan adalah untuk mengetahui

maksud / tujuan pengoperasian termasuk pemadaman kubikel, lama waktu

dipeliharanya dan kondisi kubikel paska pemeliharaan. Sedangkan

berkoordinasi dengan Pihak Pelayanan Pelanggan adalah berkaitan

dengan pemberitahuan formal kepada Pelanggan akan adanya

pemadaman / pengoperasian jaringan .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

76

Page 3: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

5.3.2. Perlengkapan Kerja

Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pengoperasian kubikel dengan baik

dan aman harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja

dengan peralatan seadanya berarti mengabaikan adanya resiko bahaya

kecelakaan dan kerusakan yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah

dan kondisi perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin .

Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai berikut :

Perkakas kerja

Alat bantu kerja

Alat Ukur

Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3

Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan

Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.

5.3.3. Prosedur Komunikasi

Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari

mulai persiapan pengoperasian, saat pengoperasian sampai pelaporan

pekerjaan.

Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau

handy-talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.

Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan

terjadinya gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.

5.3.4. Prosedur Langkah-langkah Kerja

Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi pengoperasian

kubikel, mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan

pekerjaan sampai pelaporan pekerjaan.

Setiap langkah dilaksanakan secara berurutan sesuai tertulis di SOP.

Penyimpangan terhadap langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan

kegagalan operasi bahkan dapat terjadi kecelakaan kerja.

Setiap langkah yang menyebabkan perubahan posisi kubikel harus

dimintakan persetujuan Pengatur Distribusi / Piket Pengatur dan melaporkan

setelah pelaksanaannya. Hal tersebut disampaikan langsung dengan

menggunakan peralatan komunikasi langsung dan melaporkannya dalam

bentuk tulisan dilengkapi dengan kronologis berdasarkan waktu.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

77

Page 4: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

5.4. PEMBUATAN SOP

Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian JTM

untuk membuat ketentuan berkoordinasi.

Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI, Kemampuan

Hantar Arus ( KHA ) hantaran penyulang, pemanfaatan energi listrik

pada konsumen.

Struktur jaringan

5.5. SOP SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

SOP Jaringan Distribusi adalah aturan atau pedoman bagi Operator/teknisi untuk

melaksanakan tugasnya dalam melakukan pengawasan dan pengoperasian

Instalasi Jaringan Distribusi pada kondisi normal, kondisi gangguan, kondisi

pemulihan dan kondisi darurat.

SOP Sistem Jaringan Distribusi dibuat dengan memperhatikan kemampuan

peralatan yang terpasang dan konfigurasi serta fungsi Jaringan Distribusi.

Adapun didalam SOP Sistem Jaringan Distribusi terdapat panduan pada

beberapa kondisi, yaitu :

5.5.1. SOP Kondisi Normal :

Operator/teknisi melakukan pengawasan / mensupervisi Jaringan Distribusi dan

melaksanakan perintah Dispatcher/APD untuk manuver perbaikan sistem

maupun pemeliharaan Jaringan Distribusi serta kebutuhan lainnya.

5.5.2. SOP Kondisi Gangguan :

Operator/teknisi melakukan tindakan seperti :

Periksa dan pastikan bahwa penunjukan kV meter sudah menunjuk 0 ( nol )

kV untuk JTM

Periksa dan yakinkan serta catat jika ada pmt yang trip di GI maupun Gardu

Hubung (GH) dan kelainan-kelainan yang terjadi.

Periksa dan catat semua indikator yang muncul pada panel kontrol, di GI

atau GH kemudian direset.

Periksa dan catat semua indikator rele yang muncul pada panel proteksi,

kemudian direset.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

78

Page 5: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

Laporkan kepada Dispatcher APD.

Laporkan kepada Piket APJ/Cabang.

5.5.3. SOP Kondisi Pemulihan :

Operator/teknisi melakukan tindakan manuver atas perintah Dispatcher

kemudian melaporkannya..

5.5.4. SOP Kondisi Darurat :

Tindakan Operator/teknisi Jaringan Distribusi membebaskan peralatan dari

tegangan, sehubungan dengan kondisi setempat seperti ; banjir,

kebakaran, huru-hara, instalasi membara yang cukup besar dll atau kondisi

yang dianggap bahaya oleh Operator/teknisi Jaringan Distribusi (dapat

dipertanggung jawabkan), selanjutnya Operator/teknisi/ Jaringan Distribusi

harus melaporkan kejadian tersebut kepada Dispatcher APD dan Piket

APJ/Cabang.

5.5.5. SOP pengoperasian Instalasi baru:

Didalam mengoperasikan Jaringan Distribusi atau Instalasi baru ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

Peralatan Jaringan Distribusi / instalasi baru yang sesuai dengan standar

yang telah ditentukan oleh PLN.

Buku SOP Sistem Jaringan Distribusi yang berlaku dan telah disepakati.

Penerapan setting sesuai dengan hasil perhitungan dari petugas yang diberi

wewenang oleh pejabat terkait.

Telah terbit pernyataan laik bertegangan / Operasi dari pejabat yang

berwenang.

Telah dinyatakan siap Operasi oleh Manager APJ/Cabang.

Skenario / Panduan manuver yang telah dibuat.

5.6. KESELAMATAN KERJA DALAM PEKERJAAN PENGOPERASIAN

JARING DISTRIBUSI

5.6.1. Memasuki Ruang Kerja Listrik.

• Mempunyai kompetensi yang dibutuhkan.

• Mendapat ijin dari yang berwenang.

• Ditemani paling sedikit satu orang.

• Sehat jasmani dan rohani.

• Memakai pakaian kering.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

79

Page 6: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

• Waspada terhadap bahaya yang mungkin timbul.

• Memahami dengan pasti apa yang akan dilakukannya.

• Membawa atau memakai perlengkapan pengaman.

• Memperhatikan rambu – rambu.

• Menjaga jarak aman badan / anggota badan terhadap peralatan listrik

yang bertegangan.

• Sedapat mungkin kedua tangan dimasukkan kedalam saku jika tidak

melakukan pekerjaan.

• Ruang kerja harus mendapat penerangan yang cukup.

5.6.2. Bekerja pada keadaan tidak bertegangan.

• Pelaksanaan pekerjaan harus mempunyai kompetensi yang

dibutuhkan.

• Perlengkapan listrik yang dipekerjakan harus bebas dari tegangan.

• Sarana pemutusan sirkit dipasang rambu peringatan.

• Melaksanakan pemeriksaan tegangan untuk memastikan keadaan

bebas tegangan.

• Perlengkapan yang dikerjakan harus dibumikan secara baik.

• Petugas untuk pembebasan tegangan harus mempunyai surat tugas

dari atasan yang berwenang.

• Mengunci peralatan yang mungkin dapat dimasukkan / dikeluarkan.

• Bagian perlengkapan yang telah dibebaskan dari tegangan dan akan

dibuang sisa muatan listriknya, harus diperiksa secara teliti.

(lihat contoh, prosedur keselamatan kerja dan prosedur manuver

peralatan instalasi listrik TM).

5.6.3. Bekerja pada keadaan bertegangan.

• Petugas / pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi yang

dibutuhkan.

• Memiliki surat ijin kerja dari yang berwenang.

• Palam keadaan sehat, sadar, tidak mengantuk atau tidak dalam

keadaan mabuk.

• Saat bekerja harus berdiri pada tempat atau mempergunakan perkakas

yang berisolasi dan andal.

• Menggunakan perlengkapan badan yang sesuai dan diperiksa setiap

dipakai sesuai petunjuk yang berlaku.

• Keadaan cuaca tidak mendung / hujan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

80

Page 7: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

• Dilarang bekerja di ruang dengan bahaya kebakaran / ledakan, lembab

dan sangat panas.

• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang bertegangan dengan

tangan telanjang.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

81

Page 8: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDUREMENGOPERASIKAN PENYULANG BARU DI GARDU INDUK

No. SOP : 001a / PYLNG-GI/SOP/XI/2002

NO URAIAN UPJ DISPATCHER PELAKSANA OPERATOR GITARGET WAKTU

KETERANGAN

1.Laporan Pekerjaan Penyulang saiap dioperasikan • •

1.a

5’ 5’

2.Perintah Penyiapan Cell Penyulang di GI • • 480’ 5’

3.Laporan Kesiapan Cell untuk diberi Tegangan • 5’

4. Memasukan Tegangan • • 120’ 15’

5. Test partial Discharage • • 5’ 60’

6. Laporan selesai • • • 5’ 5’ 5’

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 81

1. a1. b

2. b

4. a

5. a 5.b

4.b

3

6. a 6. b 6. c

1. b

3.

2. b2. a

5. b

4. b

5.a

4. a

6. a 6. c

6. b

Page 9: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN PENYULANG BARU

No. SOP : 001B/ PYLNG-GI/SOP/XI/2002

NOURAIAN

KETERANGAN

1.

2.

3.

4

5.

6.

a. Usulan pengoperasian penyulangan baru dilengkapi dengan hasil test dan panjang kabel

b. DCC memerintahklan ke har GI untuk menyiapkan cell penyulang baru

Regu har GI menyiapkan cell yang dimaksud dengan melakukan pengujian Kecepatan buka tutup PMT Tahanan kontak PMT Tahanan isolasi PMT dan CT Individual test reley Seting relay sesuai panjang kabel Test trip Test primair cell berikut rangkaiannya

Petugas har melaporkan hasil pengetesan dan kesiapan cell ke DCC

a. DCC memberi perintah ke UPJ untuk mengirim tegangan balikb. DCC menginformasikan ke operator GI bahwa akan dikirim

tegangan balik Petugas har melakukan uji partial discahrge

Laporan petugas ke DCC dan operator bahwa hasil partial Discharge baikDCC melaporkan ke UPJ bahwa pekerjaan sudah selesai

Usulan jadwal minimal 2 hari sebelum pengoperasian dilengkapi dengan 1 garis penyulang baru

Peralatan yang digunakan :

Breaker analiserMicro Ohm meterMeggerTest relay sekunder

Test relay sekunderTest primair

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 82

Page 10: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDUREMENGOPERASIKAN SKTM BARU

No. SOP : 001a / SKTM.BR-JTM/SOP/XI/2002

NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASIUPD

TARGET WAKTU

KETERANGAN

1.Laporan pekerjaansiap untuk dioperasikan • • • 1a

5’1b5’/5’

1c5’

2.chek fisik dan kesiapan koleksi • •

2

30’

3Kesiapan terpenuhi ijin tegangan dimasukan • •

3a5’

3b5’

3c5’

4 Tegangan dimasukan

• •4a5’

4b5’

4.c5’

5 Pekerjaan selesai

• • •5a5’

5b5’

5c5’

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 83

1a 1b 1c

2.

3a

4.a 1.a

3.b

4.b 1.a

3.c

4c

5c. 1.a

5.a 1.a

5.b 1.a

Page 11: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP MENGOPERASIKAN SKTM BARU

No. SOP : 001b / SKTM BR-JTM/SOP/XI/2002

NOURAIAN

KETERANGAN

1.

2.

3.

4

5

a. Pengawas melaporkan ke turjasi untuk pengoperasian SKTM baru

b. Turjasi memerintahkan pengatur posko dan pengatur posko memerintahkan pelaksana untuk mengecek fisik di lokasi

c. Turjasi melaporkan ke UPD

Pelaksana melakukan pengecekan fisik dan kesiapan

a. Melaporkan hasil pengecekan ke poskob. Posko melaporkan ke turjasi hasil pengecekan dan minta izin

masuk tegangan c. Turjasi melanjutkan permintaan ijin masuk tegangan ke UPD

a. Izin memasukan tegangan disampaikan pleh UPD ke turjasi selanjutnya memerintahkan ke Posko untuk pelaksanaannya

b. Posko memerintahkan epada pelaksana untuk pelaksanaan pemasukan tegangan

c. Pelaksana melakukan pemasukan tegangan

a. Laporan pelaksana ke posko pemasukan tegangan sudah selesai b. Posko melanjutkan ke turjasi pelaksanaan pemasukan tegangan

sudah dilaksanakanc. Turjasi melapor ke UPD pemasukan tegangan dan pengoperasian

SKTM baru telah selesai

Cek phasaCek tahanan isolasi dan meggerYakinkan phasa urutannya benar dan hasil megger baikShort / grounding bebasKondisi aman/siap diberi tegangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 84

Page 12: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDUREMENGOPERASIKAN SUTM BARU

No. SOP : 003a / SUTM.BR-JTM/SOP/XI/2002

NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASIUPD

TARGET WAKTU

KETERANGAN

1.Laporan pekerjaan siap untuk dioperasikan • • • 1a

5’1b5’/5’

1c5’

2.chek fisik dan kesiapan koleksi • •

2

30’

3Laporan hasil pengecekan dan ijin pengoperasian • •

3a5’

3b5’

3c5’

4 memasukan Tegangan

• •4a5’

4b5’

4.c5’

5 Laporan pengoperasian selesai • • •

5a5’

5b5’

5c5’

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 85

1a 1b 1c

2.

3a

4.a 1.a

3.b

4.b 1.a

3.c

4c

5c. 1.a

5.a 1.a

5.b 1.a

Page 13: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP MENGOPERASIKAN SUTM BARU

No. SOP : 001b / SUTM BR-JTM/SOP/XI/2002

NOURAIAN

KETERANGAN

1.

2.

3.

4

5

a. Pengawas melaporkan ke turjasi untuk pengoperasian SUTM baru

b. Turjasi memerintahkan pengatur posko dan pengatur posko memerintahkan pelaksana untuk mengecek fisik di lokasi

c. Turjasi melaporkan ke UPD

Pelaksana melakukan pengecekan fisik dan kesiapan - cheak phase dan megger-

a. Melaporkan hasil pengecekan ke poskob. Posko melaporkan ke turjasi hasil pengecekan dan minta

izin masuk tegangan c. Turjasi melanjutkan permintaan ijin masuk tegangan ke

UPD

a. Izin memasukan tegangan disampaikan pleh UPD ke turjasi selanjutnya memerintahkan ke Posko untuk pelaksanaannya

b.Posko memerintahkan kepada pelaksana untuk pelaksanaan pemasukan tegangan

c. Pelaksana melakukan pemasukan tegangan

a. Laporan pelaksana ke posko pemasukan tegangan sudah selesai b. Posko melanjutkan ke turjasi pelaksanaan pemasukan tegangan

sudah dilaksanakanc. Turjasi melapor ke UPD pemasukan tegangan dan pengoperasian

SUTM baru telah selesai

Yakinkan semua peralatan yang dibutuhkan telah disiapkan di mobil pelaksana

Short / grounding bebasKondisi aman siap diberikan tegangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 86

Page 14: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDUREMENGENDALIKAN OPERASI SUTM TANPA SISTEM SCADA

No. SOP : 006c / SKTM -SCADA/SOP/XI/2002

NO URAIAN DISPATCHER OPERATOR GI UPJ TARGET WAKTU

KETERANGAN

1.Informasi penyulang trip dan cek relay, Amper dan reset • 5’

2.Menginformasikan ke UPJ PMT penyulang Trip, dan siap di coba masuk • •

3Pemasukan PMT 20 kV penyulang dari GI • 1’

4 Pemasukan PMT 20 kV penyulang dari GI • 5’

5 Pemasukan PMT 20 kV penyulang dari GI • • 1’

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 87

1 1

2.

1

3. 3

4. 1.a

5.b 1.a

5.ba 1.a

2 1.a

4

5.a 1.a

5.b 1.a

Page 15: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP MENGENDALIKAN SUTM TANPA SCADA

No. SOP : 006d/ SUTM-SCADA/SOP/XI/2002

NOURAIAN

KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

Penyulang Trip dari Gardu Induk- Nama Penyulang trip- Amper, penyulang trip

Informasi ke UPJPenyulang trip amper, relay dan telah diresetPMT 20 kVpenyulang siap dimasukan

Menginformasikan ke UPJ terkait

Pemasukan PMT 20 kV penyulanPMT 20 kVpenyulang akan dimasukan secara manual

Laporan Dispetcher PMT 20 kV penyulang telah masuk Petugas UPJ melakukan pengecekan ulang ke konsumen barangkali masih ada laporan padam

Menggunakan radio chanell 5 / JWOTS

Secara manual

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 88

Page 16: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

STANDING OPERATION PROCEDUREMENGENDALIKAN OPERASI PEMULIHAN GANGGUAN SISTEM TANPA SCADA

No. SOP : 003a/ GGN.SIST-SCADA/SOP/XI/2002

NO URAIAN OPERATOR GI DISPATCHER UPJ TARGET WAKTU

KETERANGAN

1.Diperoleh informasi gangguan sistem dari Region I atau operator GI • 1’

2.Menginformasikan ke UPJ dan Operator GI • • •

3Perintah menormalkan PMT penyulang bila telah diijinkan region I • • 1’

4.Melaporkan bahwa PMT penyulang telah masuk kembali • • 5 1

5. Melaporkan bahwa beban-beban ex gangguan sistem telah normal kembali

• •

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 89

1. 1

2.a.

1.

2.b

3. 3.

4. b 4.a

4.a

5’

2 a.

4.a

4.

2.b.

4.b

Page 17: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

DISKRIPSI SOP PEMULIHAN GANGGUAN SYSTEM TANPA SCADA

No. SOP : 003b/ GGN.SIST-SCADA/SOP/XI/2002

NOURAIAN

KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

a. Region jakarta & Banten menginformasikan bahwa beban beban dinormalkan

b. Pengecekan tegangan diyakinni telah masuk Gardu Induk PMT 20 kV trafo telah masuk sampai dengan trafo PS PMT 20 kV trafo telah memasok sampai penyulang

penting

Menginformasikan ke UPJ beban-bean yang di remote masuk Kondisi UPJ aman dan belum ada kegiatan

Pemasukan PMT 20 kV penyulang PMT 20 kV penyulang akan dimasukkan dengan manual oleh

operator GI

Laporan operator Gardu Induk PMT 20 kV penyulang telah masuk semua PMT 20 kV penyulang telah masuk semua tanpa tertinggal Laporan jam keluar masuk PMT trafo 150 / 20 PMT penyulang

beban (A)

Laporan dispatcher PMT 20 kV penyulang telah masuk semua

Selanjutnya memerintahkan ke UPJ untuk pengecekan ulang bila masih ada laporan konsumen masih padam dengan pengecekan ke konsumen

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 90

Page 18: 4. Sop

PT. PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 91