4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

download 4 OPAS -  Misteri Lukisan Tengkorak

of 515

Transcript of 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    1/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    ~ SERI 4 OPAS ~

    == 4 Warriors==

    Karya : Wen Rui An

    Penyadur : Tjan ID

    DJVU : Manise Dimhader

    Converter : Sumahan Dimhader

    Final Editing & Ebook oleh : Dewi KZ

    http://kangzusi.com/ atau http://dewi.0fees.net/

    Jilid 1

    Penyadur: Tjan ID

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://dewi.0fees.net/http://dewi.0fees.net/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    2/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Editor : Binarto Sutrisno Murtiyoso

    Penerbit: CV Integrita

    Cetakan Pertama: 2007Hak cipta dilindungi undang-undang

    DAFTAR ISI:

    Bab I: KULIT MANUSIA SULAMAN SUTRA

    1. Lelaki Sejati Tidak Masuk Penjara 5

    2. Mayat Berdarah 18

    3. Kwan Hui-tok 33

    4. Kehilangan Lengan 45

    Bab II: IBLIS WANITA BUNGA BOTAN

    5. Melarikan Diri 58

    6. Kejadian Masa Lalu 76

    7. Antara Lelaki Dan Wanita 90

    8. Mendobrak Kepungan 103

    9. Ilmu Golok Bisul 118

    Bab III: AUMAN HARIMAU DI TENGAH MALAM

    10.Siang Hitam Malam Putih 131

    11.Jangan Tanya Siapa Aku 145

    12.Pedang Kehidupan 158

    13.Raja Opas 170

    14.Mandi Bersama 183

    Bab IV: JALA LANGIT PENGGUBAH IMPIAN

    15.Gua Gelap 196

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    3/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    16.Jala Yang Tak Terlihat 214

    17.Burung Gereja Dan Elang 226

    18.Yu-sim Dan Yu-gi 238

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    4/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Bab I. KULIT MANUSIA SULAMAN SUTERA.

    1. Lelaki Sejati Tidak Masuk Penjara.

    Tong Keng berbaring tanpa bergerak,selama mataharibelum tenggelam dia telah menghitung dua puluh sembilanekor lalat, tiga puluh ekor nyamuk, empat ekor kecoaditambah seekor belalang berlalu-lalang di dalam kamarpenjaranya. Tentu saja di bawah papan lembab yang ia

    gunakan untuk berbaring, mungkin masih ada kelabang,kalajengking dan serangga beracun lainnya yang ikutmemanfaatkan sinar matahari yang hangat untuk mengasahkuku dan supitnya, cuma dia tak sempatmelihatnya.

    Cahaya matahari itu bergerak, membuktikan kalau di luarsana ada angin, karena cahaya yang memancar di atasbayangan daun ikut pula bergetar dan memantul. Asalkancuaca sedang baik, setiap kali sipir penjara selesai mengirimrangsum makan siang dan berlalu, cahaya matahari pastimenyempatkan diri mampir sebentar di dalam selnya.

    Sinar itu hanya mampir sejenak karena tak lama kemudianakan tenggelam, hanya dari dinding ruangan yang masihterasa hangat, dia tahu kalau sinar matahari masih bersinarterang di dunia luar sana.

    Dunia luar sana masih tetap hidup!

    Hanya dunianya yang telah mati!

    Serangga-serangga yang hidup dalam ruangannya sajayang bisa masuk keluar secara bebas, sementara dia, asaldilupakan sipir penjara selama tiga hari saja, dia akan segeramenggumpal bagaikan segenggam kerak nasi, mati kelaparandi situ.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    5/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Cahaya matahari terasa begitu indah, terasa begitu bagusdan begitu hangat, tapi sebentar lagi segeraakan tenggelamdi langit barat, mengapa ia tidak berhenti sejenak, sejenak

    saja untuk menghilangkanrasa dahaga seseorang? Sungguhaneh, mengapa ia tak pernah mau meluangkan sedikit waktuuntuk menikmati kehangatan sang surya di masa lalu.

    Baru saja ia berpikir sampai di situ, terdengar suaragemerincing keras bergema memecah keheningan.

    Suara gemerincing keras yang menggemadalam ruanganitu biasanya terjadi karena dua keadaan: Pertama, ada

    seorang narapidana yang sedang berjalan dilorong sel denganmenyeret borgol besinya yang amat berat. Kedua, adaseorang sipir penjara sedang menggunakan rantai besar untukmemborgol seseorang dari dalam penjara dan menyeretnyakeluar.

    Dalam keadaan sepertiini, asal dia bertiarap di lantaipenjara dan mengintip dari celah-celah di bawah pintu,seringkali terlihat telapak kaki seseorang yang penuhberlepotan darah, darah dari luka di pergelangan kaki yangdirantai dengan borgol berat, kadang kala terlihat jugapemandangan sadis yang menggidikkan, seorang sipir buiyang sedang melecuti tubuh seorang narapidana.

    Setiap kali dilecut, tubuhnya akan gemetar keras, biasanyatak ada gunanya bagi narapidana untuk merengek mintaampun, karena sebagai gantinya hanya rintihan kesakitan

    yang diperoleh, biasanya ia hanya berani mendengarkan, takberani mengintip lebih jauh.

    Waktu itu adalah saat setelah pembagian'bubur ingushidung', penghuni sel selalu menyebutnya sebagai 'bubur'bukan 'nasi', karena nasi yang ditanak sedemikian encernyahingga lebih mirip ingus yang meleleh dari hidung, adakalanyadi antara 'bubur ingus' ituterselip juga hancuran sayuran atau

    daging cincang, itupun hanya bisa ditemukan secara lamat-lamat.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    6/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Biasanya para narapidana akan merasa lemas dan kemalas-malasan selesai bersantap hidangan semacam ini, hanya kutubusuk yang hidup paling makmur dalam selitu, asal seseorang

    mulai membaringkan diri,mereka pun akanmulai berpesta-pora.

    Kembali terdengar suara gemerincing nyaring serta suarasesuatu benda berat bergeser di atas permukaan tanah, suaraitu mirip sekali dengan suara gesekan antara lantai berlapisbaja dengan rantai baja.

    Akhirnya suara itu berhenti tepat di sisi ruang sel yang

    dihuninya.

    Tong Keng dapat membayangkan betapamenyebalkantampang muka keempat lima orang sipir yang mengikut dibelakang narapidana itu, begitu memuakkan mirip tampangkuda atau sapi dari para penjaga neraka.

    Apakah secepat itu tiba pada gilirannya?

    Berpikir sampai di situTong Keng merasa sekujur badannyakaku dan mengejang keras.

    "Thio Gi-hong, keluar!"

    Menyusul suara teriakan keras itu, suara pintu penjarabergeser keras diikuti suara langkah kaki narapidana yangmakin menjauh.

    Sebelum meninggalkan lorong penjara, para narapidana

    senang sekali menggunakan rantai yang memborgol tanganatau kakinya untuk menggesek di atas pintudinding ruang selhingga menimbulkan suara nyaring, suara itu pertanda diatelah pergi dari situ.

    Biasanya narapidana yang sudah dipanggil keluar dengancara begini, sebagian besar tak akan balik lagi, pergi untukselamanya.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    7/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Bagi mereka yang beruntung bisa keluar dari penjara punbiasanya sudah dianggap matioleh sanak keluarga dan paratetangganya, sebab mereka tak pernah memperoleh kabar

    beritanya lagi.

    Itulah sebabnya bila ada narapidana dipanggilsipir kepaladalam suasana semacam ini, biasanya mereka mengira tipisharapan untuk bisa balik dalamkeadaan hidup, tak heran jikamereka sengaja menimbulkan suara yang berisiksesaatsebelum pergi, anggap saja sebagai tanda perpisahan denganrekan sesama narapidana.

    Beapapun malasnya para narapidana, dalam keadaanbegini biasanya mereka akan merangkak ke depan terali besiatau ke lubang angin sambil menyapa, dianggapnya sebagaiperjumpaan terakhir mereka di alam dunia ini.

    Tatkala kepala sipir memanggil nama "Thio Gi-hong", TongKeng segera merasakan hatinya lega, tapi pada saatbersamaan dia pun merasa tegang.

    Thio Gi-hong tinggal di sel penjara persis berhadapandengan sel tempat tinggalnya,di hari-hari biasa, ketika parapenjaga penjara sudah menjauh, biasanya Tong Keng salingbertukar informasi dengan orang ini. Selama ini entah sudahberapa ribu kali mereka berhubungan.

    Tapi kini Thio Gi-hong harus pergi dari situ, kontan TongKeng merasa hatinya kosong, dia seolah kehilangan sesuatu.

    Tak kuasa ia melongok keluar lewat lubang angin,dilihatnya paras muka Thio Gi-hong telah berubah menjadikeabu-abuan, sekujur badannya gemetar keras, dia seakanmerasa digelandang oleh kawanan iblis.

    Ketika Tong Keng memandang sekali lagi, Thio Gi-hong punmelirik sekejap ke arahnya, sorot matanya begitukosongseakan tanpa kehidupan.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    8/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Menyaksikan sorot mata itu, Tong Keng merasa tubuhnyaseakan terjerumus ke dalam rawa-rawa, ia terkapar di lantaidengan lemas.

    Senja sudah semakin kelam, kegelapan mulai menyelimutiseluruh penjara.

    Mengapa Thio Gi-hong digelandang pergi?

    Mula-mula Lan-lotoa, kemudian Thio Gi-hong, semuanyasudah diseret keluar, kini yang tersisa hanya dia dan Go Sin,kemana perginya Go sin?

    Mereka telah menuduh kami tanpa bukti, memfitnah kami!Mengapa mereka harus menggelandang kami semua?!

    Dengan penuh amarah dan perasaan dendam Tong Kengberpikir, keadaannya sekarang ibarat matahari yang sudahtenggelam di langit barat, seakan suasana malam yang gelapgulita mencekam seluruh sel penjara.

    Dia mencoba menghitung, sejak memasuki penjara besarCing-thian delapan bulan berselang, tidak termasuk merekayang tak kenal, dari teman-teman narapidana yang pernahbekerja bersama atau pernah kenal ketika mandi bersama ditempat pemandian umum sebulan sekali, paling tidak sudahada enam tujuh belas orang yang dipanggil keluar dengancara begitu dan tak pernah kembali lagi.

    Kemana mereka pergi?

    Kesalahan yang dia lakukan terhitung sebuah kasus yangamat besar karena telah merampok pejabat 'anjing',sebaliknya narapidana macam Tham Po, Tan Chong dankawan-kawan hanyalah maling kecil, copet pasar, mengapaorang-orang itupun turut dilenyapkan tanpa bekas?

    Mengapa tak seorang pun yang mengusut tuntas peristiwaini?

    Apa yang sedang dialami Thio Gi-hong saat ini?

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    9/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Tong Keng menggunakan kepalannya meninju pintu besiitu perlahan, suara benturan yang menggetarkan itu takmampu menjebol semua teka-teki yang menyelimuti

    perasaannya.

    Dia meninju dan meninju terus, tapi dalam belantarapenjara yang tak bertepian, dia seperti seekor hewan yangsedang mendekam sambil bernapas berat.

    Lamat-lamat ia merasa kepalannya mulai sakit hinggamerasuk ke dalam hati, dari balik kegelapan dia seakanmenyaksikan dirinya sendiri bersama saudara-saudara

    perusahaan ekspedisi sedang melangsungkan pertempuransengit.

    Kepalannya dengan garang diayunkan kian kemari, langkahkakinya berayun bagaikan harimau murka, musuh satu demisatu roboh terjungkal di tanah, sementara musuh yangberkerudung hitam makin lama mengalir datang makinbanyak, di antara tebasan pedang dan kilatan golok, merekamenerjang dan menyerbu bagaikan gelombang samudra.

    Sementara itu dia bersama Lan-lotoa, Go Seng serta ThioGi-hong dengan mati-matian melindungi keturunan Ui-tayjinbeserta uang hasil pajaknya, selangkah pun enggan mundur.

    Dia masih teringat jelas bagaimana Congpiauthauperusahaan ekspedisi, Ko Hong-liang, memutar golokbesarnya untuk melakukan perlawanan, dimana goloknya

    menyambar, percikan darah berhamburan kemana-mana,musuh mundur dengan sempoyongan sambil mendekaplukanya, akan tetapi ... musuh yang menyerbu datang makinlama semakin banyak.

    Belakangan datang lagi satu rombongan manusiaberkerudung, kungfu yang mereka miliki luar biasa hebatnya.

    Rekan-rekannya mulai bercucuran darah, mulai bercucuran

    keringat, makin lama mereka semakin penat, makin kehabisantenaga dan kemudian satu per satu saudara-saudara sehidup-

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    10/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    sematinya roboh bergelimpangan di tengah cahaya golok,terkapar bersimbah darah, terkapar untuk tidak bangun lagi.

    Berpikir sampai di sini, pukulan Tong Keng makin lamabertambah nyaring, seakan-akan baru saja dia membantaibeberapa orang musuh yang ada di hadapannya ....

    Mendadak ia merasa tangannya sakit sekali, Tong Kengsegera menghentikan pukulannya, ternyata kulit kepalannyatelah robek dan mulai berdarah, sementara di atas pintu bajamuncul sebuah lekukan yang dalam.

    Tong Keng memang sudah menghentikan pukulannya,namun suara pantulan yang dihasilkan dari gempurannya tadimasih mendengung tiada hentinya.

    Semua penghuni penjara, menyusul diseretnya Thio Gi-hong meninggalkan ruang penjara itu mulai mengikuti jejakTong Keng, menabuh pintu penjara masing-masing danmeneriakkan suara jeritan yang keras.

    Tampaknya kegaduhan ini mengejutkan para sipir penjara,berbondong-bondong mereka muncul di ruangan sambilmembawa toya.

    "He, ada apa ini? Mau apa kalian?" tegurnya dengan suaralantang.

    "Mau memberontak, haah?"

    "Berani menabuh lagi, akan kupotong tangan kalian!"

    Lambat-laun suasana di dalam penjara pun kembali dalamkeheningan.

    Pada saat itulah terdengar suara batuk dari kepala sipirLiong, suasana bertambah hening.

    "Apa yang terjadi?" tanya kepala sipir Liong yangmempunyai julukan Liong Giam-ong (raja akhirat Liong),setiap kali memberi hukuman kepada para narapidana yang

    melakukan pelanggaran, biasanya dia akan memerintahkan

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    11/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    orang untuk melukai panca-inderanya terlebih dulu, dan satuciri khasnya adalah dia akan memaksa setiap narapidanauntuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri setiap

    hukuman yang sedang dilakukannya.

    "Mereka ... mereka membuat kegaduhan!"

    "Siapa otak kegaduhan ini?"

    "Kelihatannya ... kelihatannya ketukan pintu diawali darikamar sel nomor enam."

    "Ehm, orang she Tong di sel nomor enam itu satu

    komplotan dengan orang yang barusan digelandang, seret diakeluar!"

    "Blaaam!" menyusul suara anak kunci yang berputar di atasgembok, pintu didorong orang kuat-kuat, empat orang sipirberjalan masuk ke dalam sel dengan garang, seakan hendakmencincang tubuh Tong Keng menjadi delapan bagian.

    "Keluar!"

    Tong Keng didorong hingga sempoyongan.

    Dengan langkah terhuyung Tong Keng keluar dari selnya,nyaris dia menumbuk tubuh Liong Giam-ong, untung ia segeramenghentikan langkahnya dengan cepat.

    Lantaran kelewat cepat berhenti, badannya jatuhterjerembab, saking kerasnya ia terjatuh hinggawajahnya menumbuk kaki kepala sipir itu.

    Liong Giam-ong segera meludah, riak kental yang kuninglangsung menyembur ke wajah Tong Keng, menyusulkemudian sebuah tendangan membuat tubuhnya robohtelentang.

    "Kau.... teriak Tong Keng penuh amarah.

    "Kau kenapa?" ejek Liong Giam-ong sambil tertawa dingin,

    "jangan kau anggap aku tak tahu tipu muslihatmu? Hm,

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    12/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    bukankah kau sengaja menjatuhkan diri ke belakang denganmeminjam tenaga tendanganku tadi?"

    Kemudian dengan sorot mata berapi-api lanjutnya, "Jangandikira setelah menjadi seorang Piausu perusahaan ekspedisiSin-wi-piau-kiok lantas kau boleh membuat onar di sini. Hm!Terus terang aku beritahukan, setelah kau berada di tempatini, biarpun kau seorang Enghiong Hohan sekalipun tetapharus minum air bekas cuci kakiku!"

    Setelah meludahi kembali wajah Tong Keng, terusnya pula,"Kau tidak percaya? Bulan berselang, seorang Enghiong luar

    biasa yang dipuja-puja dan diacungi jempol oleh setiappenduduk Soat-pak, Kwan Hui-tok, terkulai lemas di sinisetelah sebuah otot kakinya kubetot keluar."

    Kwan Hui-tok tersohor sebagai seorang jagoan, seoranggagah yang berjiwa ksatria, dia gemar menolong kaum lemahmenentang kaum kuat, semua orang memujinya sebagaiseorang lelaki ksatria, di hari biasa pun suka merampok yangkaya untuk menolong yang miskin, biarpun masuk penjara, diamasih sering menolong orang yang lemah atau sakit, hampirsemua penghuni sel menyebutnya Kwan-toako, tapi akhirnyaia harus menerima nasib tragis di tangan kepala sipir ini.

    Seorang Enghiong Hohan harus cacad sepasang kakinyagara-gara ototnya dibetot Liong Giam-ong, bukan saja cacadseumur hidup, bahkan nasibnya lebih mengenaskan daripadamati.

    Kembali Liong Giam-ong tertawa terkekeh-kekeh, ujarnyalebih jauh, "Tahukah kau, dengan cara apa kukerjai dirinya?Dia ... betul kungfunya memang hebat, tapi apa gunanyamemiliki kungfu yang hebat? Toh dia tetap butuh makanandariku! Setelah makan nasi kirimanku, tubuhnya pun menjadilemas, dia hanya bisa menyaksikan aku mencabuti semua ototkakinya tanpa bisa berbuat banyak, nyaris 'anak

    kesayangannya' pun ikut kupotong

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    13/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Mendengar perkataan itu, apalagi terbayang kembalibagaimana baiknya Kwan-toako selama berada dalam penjara,merawat dan memperhatikan saudara senasib lainnya, kontan

    Tong Keng merasa darah panasnya bergelora keras, tanpamembayangkan bagaimana akibatnya, dia berteriak nyaring,"Setiap rakyat yang melanggar peraturan selalu dihukumsesuai dengan hukum negara, kau tak lebih hanyalah seorangsipir penjara, berani amat main siksa secara kejam di sini,sebetulnya kau masih terhitung manusia atau bukan!"

    Teriakan itu sama sekali di luar dugaan siapa pun,termasuk beberapa orang sipir penjara yang kebetulan hadirdi situ, semua orang menjadi tertegun sambil berdiri melongo.

    Keras dan nyaring teriakan Tong Keng itu, nyaris seluruhpenghuni penjara dapat mendengarnya secara jelas.

    Melotot besar sepasang biji mata Raja akhirat she Liong ini,ibarat minyak yang sudah terguyur di sekujur tubuhnya, cukupsebuah pematik api sudah dapat membuatnya meledak hebat.

    "Bagus, bagus sekali!" jeritnya kalap, "manusia dari margaTong! Tampaknya kau memang sudah bosan hidup!"

    Sudah telanjur basah, Tong Keng semakin tak berpikirpanjang lagi, kembali teriaknya, "Masalah Kwan-toakomerupakan masalah kami semua, kau telah menyiksanyahingga cacad, kami akan naik banding dan menuntut keadilandari pejabat terkait!"

    "Naik banding? Naik banding makmu!" umpat Raja akhiratLiong semakin sewot.

    "Naik banding dengan makmu juga boleh! Pokoknya kauharus bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telahkau lakukan. Bukan hanya masalah Kwan-toako yang sudahkau bikin cacad itu saja, bagaimana dengan saudara-saudarasenasib lainnya? Padahal mereka hanya dikurung dua tiga

    bulan, paling lama pun hanya setengah atau satu tahun, tapi

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    14/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    kenyataannya setiap orang yang kau seret keluar segerahilang tak berbekas, bilang! Mereka telah kalian apakan?"

    "Kau ... mereka ... mereka sudah dipindah ke penjara lain,apa urusannya dengan kau?" tiba-tiba suara si Raja akhiratLiong sedikit melunak.

    "Dipindah ke penjara lain?" Tong Keng semakin gusar, iatertawa seram, "Menurut aturan, jika mereka telahmenyelesaikan masa hukumannya, mereka seharusnya sudahdibebaskan, mengapa kami tidak menerima surat dari mereka?Mengapa tak seorang pun yang datang menjenguk kami?"

    "Menjenguk manusia busuk macam kalian?" jengek Rajaakhirat Liong, "setelah bebas dari penjara, tentu saja merekaakan berubah cara hidupnya, tentu saja mereka engganmenginjakkan kaki kembali ke tempat busuk macam begini."

    "Bagus, katakanlah mereka sudah melupakan rekan-rekanlamanya, mereka tak ingin datang, tak bisa datang, kenapakeluarga mereka pun tidak tahu kalau mereka sudah bebas?"

    "Kau saja yang masih tersekap di sini, darimana bisa tahusemua urusan kentut? Siapa tahu mereka sudah kabur denganbini orang dan punya anak lagi di tempat lain?" kata LiongGiam-ong gusar.

    "Tapi keluarga mereka yang datang menjenguk ke penjaramengatakan kalau orang-orang itu sudah lenyap...

    Kali ini Liong Giam-ong tidak menanggapi lagi ucapan itu, iamemberi tanda kepada beberapa orang sipir yang membawatoya. Maka ayunan tongkat dan hujanan bogem mentah punbersarang secara bertubi-tubi di tubuh Tong Keng.

    Dalam keadaan sepasang tangan terborgol dan kaki pundirantai, sulit bagi Tong Keng untuk menghindarkan diri,kontan dia terhajar telak hingga terguling di lantai.

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    15/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Kembali Liong Giam-ong mengejek sambil tertawa seram,"Kau anggap dirimu seorang Hohan? Kalau memang Hohan,jangan lakukan pelanggaran, mau apa kau masuk bui?"

    Sekali lagi beberapa orang sipir penjara mengayunkantongkat serta bogem mentahnya, lagi-lagi Tong Keng dihajarhabis-habisan.

    Pada saat itulah mendadak terdengar ada orang menabuhpintu penjara keras-keras, pada mulanya hanya ada satu duaorang, menyusul kemudian tujuh delapan orang, tak selangberapa saat kemudian hampir semua penghuni penjara telah

    ikut menabuh pintu sel masing masing.

    Suara tetabuhan yang keras menggema di seluruh ruangandan menimbulkan gelombang pantulan yang sangatmemekakkan telinga, makin lama suara tetabuhan itu semakinkeras dan gencar, akhirnya nyaris tiada suara lain yangterdengar kecuali suara tetabuhan nyaring itu.

    Selama hidup belum pernah Liong Giam-ong menghadapi

    kejadian seperti ini, untuk sesaat ia menjadi melongo danberdiri tertegun.

    Seluruh narapidana mulai berteriak-teriak, mulai menjeritkeras, sambil memukul pintu sel keras-keras, merekaberteriak, menjerit, mengumpat dan bersorak. Para sipirpenjara saling berpandangan, untuk sesaat mereka pun taktahu apa yang mesti dilakukan.

    Peluh sebesar kacang kedelai mulai jatuh bercucuran,membasahi seluruh jidat dan tubuh Liong Giam-ong,perintahnya kemudian, "Kembalikan dia ke dalam selnya!"

    Beberapa orang sipir penjara itu segera menarik tubuhTong Keng dan dilemparkan kembali ke dalam selnya,kemudian, "Blaaam!", mengunci kembali pintu sel rapat-rapat.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    16/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Setelah itu lekas Liong Giam-ong mengajak anak buahnyakabur meninggalkan tempat itu, penjagaan segera diperketat,petugas ditambah dan pintu gerbang dikunci dengan ketat.

    Sampai lewat tengah malam suasana kekalutan dalampenjara baru perlahan-lahan mereda.

    Berada dalam kegelapan yang mencekam, Tong Kengmencoba mengatur pernapasan, masih untung aliran ilmu silatyang dipelajarinya adalah ilmu Gwakang yang keras, lagi puladia pun mahir Sam-tian-khi-kang dari aliran Siau-lim-pay yangtangguh, sehingga hajaran dari beberapa orang sipir tadi tak

    sampai melukai otot serta tulangnya.

    Baru selesai mengatur pernapasan, mendadak Tong Kengmendengar ada orang sedang memanggilnya dari kejauhan,"Tong-samko, Tong-samko!"

    Tong Keng segera mengenali suara panggilan itu sebagaisuara Go Seng, salah seorang Piausu perusahaan ekspedisiSin-wi-piau-kiok yang dijebloskan ke dalam penjara

    bersamanya, sejak masuk penjara, kedua orang itu kehilangankontak, baru hari ini dia bisa mendengar kembali suaranya.

    Mungkin gara-gara peristiwa yang dilakukannya tadi, GoSeng baru tahu kalau dia pun disekap di situ.

    Untung lantaran peristiwa sore tadi, semua sipir penjara takada yang berani mendekati tempat itu, maka Go Seng punmenggunakan kesempatan itu untuk memanggil saudaranya.

    "Go Seng ... Go Seng.... Tong Keng segera menyahut.

    Go Seng menjadi kegirangan, kembali teriaknya, "Tong-samko, kau tidak apa-apa?"

    "Aku tidak apa-apa, aku sehat-sehat saja, hanya beberapapukulan masih sanggup kutahan."

    "Samko, kau mesti berhati-hati, setelah kejadian hari ini,

    Liong Giam-ong pasti tak akan melepaskanmu."

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    17/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    "Aku tahu, aku memang sudah menunggunya," jawab TongKeng cepat.

    Terdengar Go Seng menghela napas panjang, selain dia,terdengar juga beberapa orang yang berada dalam sel ikutmenghela napas.

    Tong Keng tahu, banyak orang sedang menguatirkankeselamatan jiwanya, perhatian yang begitu besar dari rekansenasib membuat perasaannya menjadi hangat.

    Pada saat itulah terdengar seorang sipir penjara mendekatisel yang dihuni Go Seng, memukul pintu sel keras-kerassambil menghardik, "He, jangan bicara!"

    Dibentak begitu, Go Seng tak berani lagi berbicara.

    Perlahan-lahan Tong Keng berduduk, ia merasa lantaisangat dingin, hawa dingin serasa menusuk hingga ke tulangsumsum, ia baru sadar, ternyata musim gugur telah lewat. Iniberarti sudah cukup lama ia disekap di situ.

    Dia tak tahu, apakah esok masih bisa menghirup udarasegar. Apakah masih ada hari esok baginya?

    oooOOooo

    2. Mayat Berdarah.

    Hari belum terang tanah, dalam lelap tidurnya, Tong Kengmendengar suara anak kunci yang membuka gembok pintusel, hatinya waspada, sekali loncat ia sudah terjaga daritidurnya.

    Pintu sel sudah dibuka orang, ada tujuh delapan orang sipirmasuk ke dalam ruangan dan menjepit tangan serta kaki TongKeng, kemudian menyeretnya keluar.

    "Mau apa kau?" bentak Tong Keng gusar.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    18/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Tapi tubuhnya sudah terseret keluar, Tong Keng inginmelawan, tapi ia sadar, setelah berada dalam kondisi sepertiini, mau meronta pun tak ada gunanya, maka setelah

    menghela napas panjang, ia pun membiarkan tubuhnyadibelenggu orang dan diseret keluar.

    Dengan sempoyongan Tong Keng keluar dari penjara, daribalik kegelapan ia menyaksikan seseorang telah menantikedatangannya, orang itu tak lain adalah Liong Giam-ong.

    Tong Keng sadar, setelah terjatuh ke tangan orang ini,sudah pasti akan berakhir dengan keadaan tragis, maka tak

    sepatah kata pun yang diucapkannya, dia hanyamengawasinya dengan mata melotot gusar.

    Liong Giam-ong tertawa dingin, dia segera memberi tanda,para sipir penjara pun menyeret Tong Keng menuju keluarpenjara.

    Baru melalui tujuh delapan buah sel, beberapa orangnarapidana yang berada di balik sel sudah terjaga karena

    kejadian itu, namun mereka hanya bisa menyaksikan kejadianitu dengan mulut membungkam, tak seorang pun beranibersuara.

    Ketika hampir keluar dari bangunan penjara, sewaktumelewati sebuah ruang sel yang di depan pintunya terdapattujuh delapan buah gembok besar, mendadak dari balik ruangpenjara terdengar seseorang menegur dengan suara rendah,

    "Apa yang hendak kalian perbuat terhadapnya?"Sebenarnya beberapa orang sipir itu berjalan dengan

    kepala mendongak dan dada dibusungkan, namun begitumendengar suara teguran yang berat itu, tanpa sadar merekasegera menyurut mundur, malah perjalanan pun tak beranidilanjutkan.

    Dua orang sipir yang tampaknya lebih berpengalaman

    segera menjawab, "Kwan ... Kwan-toako ... kau ... selamatpagi

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    19/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Sesaat orang yang berada dalam penjara membungkam.

    Kembali sipir itu berkata, suaranya terbata-bata, "Kami ...kami hanya ... hanya melaksanakan perintah

    "Melaksanakan perintah siapa?" kembaliorang itu menegur.

    Tak ada yang berani bicara, semua sipirterbungkam.

    "Apakah perintah Li Ok-lay? Jangan kelewatan!" kembaliorang itu menambahkan.

    Beberapa orang sipir penjara itu hanya saling pandang takberani menjawab.

    Dalam keadaan remang-remang, Tong Keng sempatmemperhatikan sekejapsekeliling tempat itu, ia lihat ruang selitu tak jauh berbeda dengan ruang sel pada umumnya, hanyaruang ini jauh lebih sempit dan besi yang melapisi pintu sertaterali besinya jauh lebih besar, tebal dan kuat.

    Gerak-gerik Liong Giam-ong tampak mulai tak leluasa,sesaat kemudian ia baruberkata, "Kwan ... Kwan-ya, iniperaturan penjara, kamihanya menjalankan perintah, kau ...lebih baik kau jangan mencampuri urusan ini!"

    "Liong Ci-po!" mendadak orang dalam sel itu menghardiknyaring.

    Liong Giam-ong nampak terkesiap, tanpa sadar ia mundurbeberapa langkah.

    Terdengar orang yang berada di dalam sel itu menghardiklagi, "Kau telah melolohiaku dengan obat pemabuk, membuatcacad sepasang kakiku, kemudian mengebiri aku, apakahsemuanya ini adalah idemu?"

    Berubah hebat paras muka Liong Giam-ong, ia perhatikansekejap gembok yang ada di depan pintu, setelah yakin cukupkuat, ia baru berani menjawab, "Kwan ... Kwan-toako ... aku... aku sendiri pun terpaksa!"

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    20/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Orang yang berada di dalam sel tertawa getir, kemudiansekali lagi menarik napas panjang, tampaknya ia sedangberusaha mengendalikan gejolak emosinya, setelah itu baru

    ujarnya, "Baiklah, Liong Ci-po, aku tidak menyalahkan dirimu.Sekarang katakan terus terang, apa benar Li Ok-lay?"

    "Li... Li-tayjin ... dia.... Liong Giam-ong semakin tergagap.

    "Cepat katakan!" kembali Kwan Hui-tok yang berada didalam sel menghardik, "Li Ok-lay atau Li Ciu-tiong?"

    Sungguh keras suara bentakan itu, bukan saja membuatLiong Giam-ong terkaget hingga anak kunci dalamgenggamannya terjatuh ke lantai, sembilan puluh persennarapidana penghuni kedelapan belas bilik sel dalam penjaraThian-cing pun ikut tersentak bangun dari tidurnya.

    "Kau ... Kwan-toako, aku tidak tahu" sahut Liong Giam-lodengan suara gemetar, "aku tahu, reputasi dan kedudukanmudalam dunia persilatan amat tinggi, tapi setelah tiba di sini,kalian harus mengikuti semua perintah Li-tayjin dan Li-kongcu.

    Sebetulnya kami semua merawat dan melayanimu secarabaik-baik, tapi...

    Kwan Hui-tok meraung keras, dengan nada pedih tukasnya,"Narapidana wanita dalam penjara pun manusia, tapikenyataannya Li Ciu-tiong merogol mereka, menganiayamereka, bagaimana mungkin aku bisa berpeluk tangan!"

    Liong Giam-ong memperhatikan sekejap rantai gembok

    yang berada di depan pintu sel, kemudian memandang pulaanak buahnya yang berada di sekitar situ, keberaniannyasegera tumbuh kembali, katanya, "Boleh saja kau ikut campurdalam urusan itu, tapi kau ... sesungguhnya Li-kongcu sangatmenghargaimu, ingin mempromosikan kau, tapi setelah kauberani menyalahi beliau, kini kau harus menderita cacadsepanjang hidup, jangan salahkan kalau kami terpaksa harusbertindak keji!"

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    21/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    "Liong Giam-ong!" tiba-tiba Kwan Hui-tok memanggil lagidengan suara yang lebih tenang.

    "Ada apa?"

    "Kemarin kau bicara takabur di ruang sebelah, katanyakaulah yang sudah mengebiri aku, membuat cacad kakiku, apabenar begitu?"

    Dengan mengeraskan kepala dan membulatkan tekad,Liong Giam-ong menjawab, "Sebetulnya atas perintah Li-kongcu ... memang ... memang aku yang melakukan, mau apakau?"

    "Sekarang kakiku sudah cacad, manusia tak mirip manusia,setan pun tak mirip setan, Li-tayjin tak akan merecoki aku lagi,tentu saja kau pun tak usah takut kepadaku lagi bukan?"

    "Orang she Kwan, dulu ... dulu aku menghormatimusebagai seorang Hohan, sudah kuberi muka kepadamu, kauselalu menolak, jangan salahkan kalau sekarang aku bertindaktanpa perasaan kepadamu."

    "Bertindak tanpa perasaan? Bertindak tanpa perasaan ...bagus, bagus sekali!" orang itu tertawa seram.

    Liong Giam-ong sangat mendongkol, dengan penuh amarahserunya, "Ayo jalan! Tak usah menggubris orang cacad itulagi!"

    Mendadak, "Blaaaam!", seolah-olah ada benda berat yang

    menghantam pintu sel itu satu kali.

    Begitu berat dan dahsyatnya benturan itu membuat seluruhbadan pintu baja itu bergetar keras, "Kraaak!", salah satugembok yang tergantung di luar pintu seketika patah menjadidua dan "Sreeet!", meluncur keluar dengan kecepatan tinggi.

    Tergopoh-gopoh Liong Giam-ong menghindar ke samping,gembok yang seharusnya meluncur ke arah iganya kini

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    22/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    menghajar persis di atas bahunya, "Kraaak!", diiringi benturankeras, tulang bahunya terhajar retak.

    Liong Giam-ong kesakitan setengah mati, sambilmemegangi bahu kirinya yang terluka, dia meringis lalumenggigit bibir menahan sakit yang bukan kepalang.

    Terdengar orang yang berada di dalam sel kembali berkatasambil tertawa, "Masih untung aku si manusia cacad masihmemiliki sepasang tangan ... bagaimana kalau sepasanglengan inipun sekalian kau kutungi?"

    Tong Keng merasa kagum setengah mati, dia takmenyangka Kwan Hui-tok yang sudah cacad dan disekapdalam penjara baja ternyata masih memiliki kepandaiansehebat itu. Ia makin cemas setelah mendengar perkataanterakhir, sebab sehebat dan segagah apapun Kwan Hui-tok, iatetap masih berada dalam penjara, jika sampai membuatdendam Liong Giam-ong, takutnya serangan terang-teranganbisa dihindari, serangan bokongan susah diduga, bila keduabelah tangannya sampai benar-benar dikutungi, bukankahmakin berabe?

    Tiba-tiba terdengar Kwan Hui-tok berkata, "Saudara Tong,kau tak usah mencemaskan keadaanku, sebetulnya akumendekam di sini dengan tujuan menjadi pelindung hukum,siapa sangka hukum sudah tidak berlaku lagi di tempat ini, lagipula aku sudah dibikin cacad, aku memang sudah tak inginhidup lebih lama lagi."

    Tong Keng merasa sangat kagum, dia tak menyangkawalaupun terpisah oleh selembar pintu besi yang tebal,ternyata Kwan Hui-tok bisa meraba jalan pikirannya, lekasserunya lagi, "Kwan-toako, kau ... kau mesti berhati-hati!"

    Dari balik pintu besi, Kwan Hui-tok tertawa tergelak,"Hahaha, kemarin sore kau membela ketidak adilan yangmenimpa aku, dan hari ini aku mengantar kepergianmu,

    sayang kita semua sudah terjatuh ke tangan kawanan srigala

    http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    23/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    buas, kalau tidak, perjumpaan ini mesti dirayakan denganmenenggak tiga ratus cawan arak!"

    Para sipir penjara yang berada di belakangnya sudah mulaimendorong Tong Keng, memberi isyarat agar segera beranjakpergi. Tong Keng pun sadar, kepergiannya kali ini belum tentubisa balik lagi dalam keadaan selamat, maka serunya lagi,"Kwan-toako, aku tahu kepandaian silatmu cukup tangguh,tampaknya nasib saudara kita yang ada dalam penjara haruskau perhatikan lebih seksama lagi

    "Hahaha, dengan mengandalkan kakiku yang sudah

    lumpuh, perbuatan apa lagi yang bisa diandalkan?"

    Nada suaranya terdengar amat sedih.

    Dua orang sipir penjara telah mendorong keluar TongKeng, di tengah gelak tertawa Kwan Hui-tok yang nyaring,pintu gerbang kembali ditutup rapat.

    Tong Keng mendongakkan kepalanya memandang fajaryang hampir menyingsing, ketika hembusan anginmendatangkan rasa dingin, dia pun membusungkan dadasambil berpikir, "Walaupun sekarang aku sudah berjalankeluar dari penjara, sayang statusku bukan manusia bebas

    Mungkin dalam kehidupan kali ini dia sudah tak akanmenikmati kebebasan lagi tak bisa melakukan pekerjaansecara bebas lagi....

    Kawanan sipir itu menggelandangnya melalui sebuahjalanan yang amat panjang, semakin berjalan dindingpekarangan terlihat semakin tipis, sementara bentukbangunan pun makin megah dan mewah, penjagaan di sanapun semakin berkurang.

    Tong Keng tidak tahu hendak dibawa kemanakah dirinya,dia hanya tahu tempat yang dituju pastilah sama sepertitempat yang didatangi kawan-kawan lainnya, rekan-rekan

    yang sudah pergi tak pernah kembali itu.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    24/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Ketika tiba di depan sebuah bangunan besar yang megahdengan dinding bercat putih, komandan sipir itu memberitanda agar berhenti, kemudian bersama-sama menengok ke

    arah Liong Giam-ong.

    Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, Liong Giam-ongmengetuk pintu gerbang itu dengan hormat, kemudianmenunggu jawaban dari dalam.

    Tiada jawaban.

    Suasana amat hening, sehening datangnya sang fajar.

    Liong Giam-ong sekali lagi mengetuk pintu."Siapa?" dari dalam ruangan terdengar seseorang bertanya.

    "Budak tua," jawab Liong Giam-ong dengan sikap yangsangat hormat, sikap hormat yang mendekati rasa takut.

    "Ooh, kenapa kau terluka?" kembali orang itu bertanya.

    Tong Keng yang mengikuti tanya jawab itu diam-diam

    merasa terperanjat, kalau tadi dia terkejut karena Kwan Hui-tok dapat melukai orang dari balik pintu, maka dia semakintak habis mengerti ketika orang yang berada dalam ruanganbisa tahu kalau Liong Giam-ong sudah terluka dari nadabicaranya.

    "Kongcu, kau melarang aku membunuh manusia she Kwanitu, bukan saja ia tak berterima kasih, sudah melukai budaktua, dia bahkan berulang kali mencaci-maki Kongcu dengankata-kata yang jahat dan kotor!" keluh Liong giam-ong dengansuara memelas.

    Orang ini berperawakan tinggi besar, tapi caranya berbicarayang begitu memelas justru membuat orang yangmenyaksikan menjadi bergidik.

    Nada suara orang dalam ruangan itu segera berubah,serunya penuh gusar, "Kurangajar, Kwan Hui-tok betul-betulmanusia tak tahu diri. Bawa masuk orang itu!"

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    25/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    "Blaaam!", Tong Keng segera digelandang masuk ke dalamruangan.

    Bangunan itu berwarna serba putih, selain dindingnyaberwarna putih, permadani tebal yang melapisi lantai punberwarna putih bersih, tapi persis di tengah ruangan justruterlihat ada noda darah yang berwarna merah menyala.

    Darah itu sudah lama membeku di atas permadani yangputih, bukan saja terendus aroma busuk, bahkan kelihatanjelas kalau di tempat itu pernah digenangi darah dalam jumlahbanyak.

    Di atas genangan darah yang membeku itu tergeletaksesosok benda, kalau bukan lantaran benda itu memiliki empatanggota badan, siapa pun tak akan percaya kalau benda ituadalah sesosok tubuh manusia.

    Sesosok tubuh manusia yang sudah dikuliti hingga tersisadaging badannya yang merah menyala penuh berlepotandarah.

    Lamat-lamat terlihat tubuh manusia yang sudah dikuliti itumasih bergerak, meski Tong Keng adalah seorang Piausukenamaan dengan gelar Pa-cu-tan (nyali macan tutul) sudahterbiasa hidup bergelimpangan di tengah hujan darah, namunsetelah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimanaseorang manusia dikuliti hidup-hidup, tak urung timbul jugaperasaan mualnya yang luar biasa.

    Saking mualnya hampir saja Tong Keng memuntahkanseluruh isi perutnya.

    Tapi dia berusaha menahan diri, sebab dia tak inginmerasakan siksaan baru pada lambungnya sebelum ajalmerenggutnya nanti.

    Terlihat seseorang sedang berbaring di atas pembaringan,dua orang dayang sedang mengipasinya dari samping. Orang

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    26/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    itu sedang memusatkan seluruh perhatiannya menyulamselembar kain yang sangat lebar.

    Setelah menyulam beberapa saat lamanya, dia barumendongakkan kepalanya, ternyata seorang pemuda berwajahputih bersih, alis matanya terjulai ke bawah nyaris menutupimata.

    Kata pemuda itu, "Orang yang dikuliti itu adalah salahseorang sahabat karibmu, masih dapatkah kau mengenalidia?"

    Setelah berhenti sejenak, kembali tambahnya, "Diabernama Thio Seng-hong, bukankah kalian saling mengenal?"

    Tong Keng merasa seolah-olah orang yang sedangtelentang di tengah genangan darah itu sedang menengok kearahnya, kini dia tak sanggup menahan diri lagi untuk muntah.

    Ketika muntah, lambungnya terasa bagai dijepit tenagayang amat besar, bukan hanya isi perutnya yang tertumpahkeluar, empedunya pun terasa bagai diperas, tiba-tiba hawaamarah meluap.

    Thio Seng-hong bernasib sama seperti dia, dituduh tanpabukti.

    Sekalipun dia telah melanggar kesalahan yang lebih beratpun, tidak seharusnya mengalami siksaan yang begitu keji,buas dan tak berperi kemanusiaan!

    Tong Keng merasa darah panasnya mendidih, hawaamarah yang berkobar membuatnya ingin menyerbu kedepan, memeluk sahabat karibnya yang sudah lama berjuangbersamanya itu, dia pun ingin menerkam ke depan, mencabik-cabik pemuda yang sedang berbaring di ranjang itu hinggahancur berkeping.

    Tapi dia hanya bisa menahan diri.

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    27/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Ranjang batu yang digunakan pemuda itu terletak di bagianpaling dalam, dekat dinding ruangan, hanya terpaut delapansembilan kaki dari genangan darah itu, di samping ranjang

    terdapat empat buah bangku tinggi yang terbuat dari kayucendana.

    Ada empat orang yang duduk di sudut ruangan, duduktanpa bicara, tapi sekarang mereka telah membuka mata, laluberjalan menghampirinya.

    Keempat orang itu memiliki perawakan tubuh yangberbeda, ada yang tinggi ada yang pendek, ada yang kekar

    ada pula yang kurus, hanya satu kesamaan yang merekamiliki, paras muka mereka pucat-pias seperti mayat.

    Tong Keng terhitung seorang jagoan dari dunia persilatan,sebagai seorang pengawal barang yang setiap hari malangmelintang dalam dunia Kangouw, dia wajib memiliki sedikitpengetahuan, sebab pengetahuan justru jauh lebih pentingdaripada ilmu silat, dan selama ini Tong Keng memang selalumenaruh perhatian khusus terhadap tokoh-tokoh persilatan.

    Satu ingatan seketika melintas dalam benaknya, dia jaditeringat pada jagoan dari Soat-say, tiga orang tokoh keji yangmenciutkan hati orang.

    Dari ketiga tokoh persilatan itu, dua di antaranya seringmelakukan perjalanan bersama. Kedua orang itu bersaudara,yang tua bernama Yan Yu-sim, sementara yang muda

    bernama Yan Yu-gi, biarpun dua bersaudara Yu-sim-yu-gi(bisa dipercaya dan setia kawan) selalu jalan bersama, namunperbuatan yang dilakukan justru Bo-sim (tidak bisa dipercaya)dan Bo-gi (tidak setia kawan).

    Sebetulnya kedua orang ini merupakan keturunan dariperkumpulan Pukulan mayat hidup, sebuah perguruankeluarga Yan di kota Seng-ciu, gara-gara rebutan kedudukansebagai Ciangbunjin, kedua orang bersaudara ini tak segan

    membantai ayah mereka sendiri, Yan Tay-yok, bahkan

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    28/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    menghasut ke sana kemari menimbulkan pertikaian danpembunuhan antar saudara seperguruan, akibatnya keluargaYan tercerai-berai, tak pernah bersatu kembali dan runtuhlah

    perguruan itu.

    Tentu saja akibat kehancuran perguruan ini, Yan Yu-simdan Yan Yu-gi pun gagal memperoleh posisinya sebagai ketuaperguruan.

    Selama malang melintang dalam dunia persilatan,perbuatan yang dilakukan dua bersaudara Yan tetapmerupakan perbuatan yang melanggar kepercayaan dan

    melanggar kesetia kawanan, mereka egois, selalu mencarikeuntungan pribadi, kerap melanggar janji, malah di antaramereka sendiri pun sering saling berbohong dan menipu.

    Namun kepandaian silat yang dimiliki kedua orang itusangat tangguh, khususnya jika mereka bergabung menjadisatu, itulah sebabnya walaupun sudah beberapa kali putushubungan, akhirnya mereka tetap bersatu kembali.

    Kemudian demi melatih ilmu pukulan mayat hidup, Yan Yu-sim dan Yan Yu-gi telah mengikuti cara kuno denganmengubur hidup-hidup mangsanya selama tiga hari kemudianmerebus tubuh mayat untuk dimakan, perbuatannya selainkeji juga melanggar peri kemanusiaan.

    Akibatnya peristiwa ini mengejutkan salah seorang tokoh

    opas yang namanya sudah menggetarkan sungai telaga jauhsebelum empat opas dikenal masyarakat, satu di antara Sam-coat-sin-bu (tiga opas maha sakti) yang disebut orang Bu-ong(Raja opas) Li Hian-ih.

    Li Hian-ih mulai melakukan perburuan ke empat penjurudunia, terakhir ia berhasil menghadiahkan sebuah pukulanmaut ke tubuh kedua orang itu ketika bersua di tepi sungaiNu-kang. Akibat pukulan yang dahsyat itu, dua bersaudara

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    29/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Yan tak pernah muncul lagi dalam dunia persilatan, hingga kinisudah empat lima tahun mereka hidup mengasingkan diri.

    Tong Keng bisa mengenali mereka berdua karena duabersaudara Yan memiliki ciri khas, Yan Yu-sim kehilangantelinga kirinya sementara Yan Yu-gi kehilangan telingakanannya.

    Cacad itu sebetulnya bukan cacad bawaan dari lahir, tapiakibat hadiah yang diberikan Thiat-jiu (si tangan besi), salahsatu dari empat opas kenamaan jauh sebelum mereka dihajarsi Raja opas.

    Waktu bertemu Thiat-jiu, kedua orang bersaudara darikeluarga Yan ini sedang melakukan satu perbuatan biadab,saat itu Thiat-jiu tidak tahu kalau kedua orang sampahmasyarakat itu adalah dua bersaudara Yan yang sudahtersohor karena kebiadabannya, oleh sebab itu sebagaihukuman, dia hanya memotong masing-masing sebuahtelinganya.

    Tapi justru karena kejadian ini, cacadnya telinga merekaberdua malah menjadi ciri khas dari dua bersaudara Yan,tentu saja akibat ciri ini, setiap perbuatan keji yang merekalakukan tak pernah bisa dipungkiri lagi.

    Orang ketiga bernama Gi Eng-si, dia berdandan sebagaisastrawan, dalam genggamannya bukan membawa kipas, jugabukan payung, melainkan sebilah kapak raksasa, tak ada lagi

    yang berdandan seperti itu selain Ki-hu-suseng (sastrawankapak raksasa) Gi Eng-si.

    Sepak terjang Gi Eng-si pun sangat aneh, sebelummencapai usia tiga puluh tahun dia adalah seorang pendekaryang disegani dan dihormati setiap orang, sering membantukaum lemah dan menegakkan kebenaran, bahkan banyakmelakukan perbuatan bajik dengan membasmi kaum jahat.

    Tapi selewat usia tiga puluh satu, tiba-tiba jejaknya lenyapdari peredaran dunia, dua tahun kemudian ketika sekali lagi

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    30/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    dia terjun ke dalam dunia persilatan, wataknya berubahseratus delapan puluh derajat, dari seorang pendekar sejatikini berubah menjadi seorang iblis yang membunuh orang

    tanpa berkedip.

    Seringkali demi sebuah keuntungan kecil dia tak seganmelakukan pembantaian berdarah, caranya membunuh sangatkejam dan telengas, tak sampai dua tiga tahun kemudian,perbuatan kejamnya sudah melampaui seluruh perbuatanbajik yang pernah dilakukannya dulu.

    Kungfu yang dimiliki sastrawan kapak raksasa pun amathebat, konon setahun berselang dia pernah bertarung hampirratusan jurus melawan Soat-say Tayhiap Kwan Hui-toksebelum akhirnya terhajar satu kali oleh bogem mentahlawannya, setelah terluka parah dia pun harus menghadapisergapan sebelas orang jago lihai yang diutus tujuh perguruanbesar untuk memburunya, namun berkat keampuhan ilmusilatnya, dia berhasil lolos dari kematian. Gara-gara

    kesuksesannya itu, nama serta pamornya semakin tersohor dikolong langit.

    Selain dua bersaudara Yan dan Gi Eng-si, di situ pun masihhadir seseorang, dia adalah seorang kakek berambut putihyang menggantungkan tiga buli-buli di pinggangnya, mukayang kusut kelelahan dan kerutan wajah yang dalammenunjukkan satu kehidupan yang penuh derita, tapi sorot

    matanya dingin dan dalam, membuat orang yangmemandangnya seolah sedang menatap liang kematian yangsepi.

    Tong Keng tidak kenal siapa dia.

    Sejak digelandang keluar dari penjara, Tong Keng memangsudah tahu kalau nasibnya bakal tragis, namun mimpi pun diatak menyangka kalau begitu keluar dari penjara, dia harus

    berhadapan dengan tiga tokoh persilatan yang palingmemusingkan kepala.

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    31/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Kini dia sadar, tindakan yang ceroboh dan gegabah hanyamerupakan satu tindakan bodoh, sebab dengan mengandalkanilmu silat yang dimilikinya, cukup salah satu di antara keempat

    orang itu sudah mampu untuk membereskan dirinya.

    Diam-diam ia coba memperhatikan keadaan di belakang,ternyata kecuali Liong Giam-ong, tak seorang pun yang ikutmasuk ke dalam ruangan.

    Liong Giam-ong berdiri lurus di tempat dengan kepalatertunduk, sikapnya yang macam singa jantan ketikaberhadapan dengan narapidana, kini hilang tak berbekas,

    sebagai gantinya ia hanya berdiri macam anjing penjaga pintuyang butuh perhatian.

    Terdengar pemuda itu bertanya lagi, "Bukankah Kwan Hui-tok disekap dalam penjara besi? Bagaimana mungkin bisamelukaimu?"

    Dengan bibir gemetar sahut Liong Giam-ong, "Ketika budaksedang lewat di muka pintunya, dia mencaci-maki Kongcu dan

    menghina dengan ucapan kotor, karena tak tahan maka budakpun menghardiknya, siapa tahu dia menghantam pintu besi ituhingga gemboknya putus, masih untung aku cepatmenghindar, kalau tidak, mungkin pecahan besi itu sudahmenghujam di wajah dan budak tak bisa memberi laporan lagikepada Kongcu."

    "Ooh, kalau begitu aku telah menyusahkan kau," kata

    pemuda itu sambil melirik Liong Giam-ong sekejap.Tong Keng tak sanggup menahan diri lagi, tiba-tiba

    teriaknya nyaring, "Dia bohong! Dia bicara ngaco-belo! Kwan-toako sama sekali tidak menyumpahimu, dia hanya bertanyaapa benar Li Ok-lay atau Li siapa yang turun tangankepadanya, atau dia yang memerintahkan untuk memotongurat kaki Kwan-toako dan mengebiri dirinya, Kwan-toako samasekali tidak pernah menyumpahi siapa pun."

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    32/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Berubah hebat paras muka Liong Giam-ong sambilmelompat ke hadapan Tong Keng, teriaknya, "Kau beranimemfitnah aku? Bedebah, manusia tak tahu diri! Aku...

    Saking sewotnya, dia langsung mengayunkan tangan untukmembabat.

    "Liong Ci-po... mendadak pemuda itu berseru.

    Tangan Liong Giam-ong yang sudah berada di tengah jalanseketika berhenti, lekas dia menyembah sambil merengek,"Kongcu, orang ini memfitnah budak, budak selalu setiakepada Kongcu, sama sekali tak berani bicara ngawur diluaran, apalagi merugikan nama baik Kongcu, tapi dia ... diakurangajar, mohon kebijaksanaan Kongcu, mohonkebijaksanaan Kongcu

    Tong Keng yang menyaksikan kejadian itu kontan tertawaterbahak-bahak.

    Suara tertawanya sangat keras, membuat semua yanghadir tanpa terasa berpaling ke arahnya.

    Sadar kalau dirinya sulit lolos dari kematian, Tong Kengsemakin nekad, setelah tertawa tergelak, jengeknya, "Hahaha,coba lihat tampang budakmu itu, tak nyana kau begituketakutan hingga terkencing-kencing ... hahaha ... rupanya diasudah menganggap kau sebagai kaisarnya!"

    Jelas perkataan terakhir sengaja ditujukan kepada pemudaitu.

    Sang pemuda tertawa hambar, katanya, "Aku bernama LiWang-tiong, bukan Li siapa."

    Ternyata ia sama sekali tidak marah.

    Dalam pada itu si sastrawan berkapak raksasa Gi Eng-sitelah menyela, katanya, "Kongcu, Kwan Hui-tok jelasmerupakan manusia yang sangat berbahaya, walaupun otot

    kakinya sudah dicabut, dia masih sanggup melukai orang

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    33/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    dengan tenaga pukulannya, bahkan dari balik pintu masihmampu melukai kepala sipir Liong, lebih baik secepatnya kitababat rumput hingga seakar-akarnya."

    Li Wang-tiong termenung sejenak, kemudian sahutnya,"Sebenarnya aku ingin menggunakan orang ini untukmembantu usaha ayah, tapi kalau dilihat wataknya yangbegitu keras kepala dan tak tahu diri, kelihatannya dibiarkanterus pun percuma

    Lalu kepada Liong Giam-ong perintahnya, "Cepat kauundang kemari Kwan Hui-tok, ingat! Diundang kemari."

    Melihat Li Wang-tiong sama sekali tidak menegursebaliknya malah memberi tugas lain, Liong Giam-ong girangsetengah mati, cepat sahutnya, "Baik!"

    Dengan tergopoh-gopoh dia beranjak pergi dari situ.

    Dengan begitu, sekarang tinggal Tong Keng seorang yangharus berhadapan dengan lima tokoh aneh berwajah pucat.

    ooOOOoo

    3. Kwan Hui-tok.

    Sambil memicingkan sebelah matanya yang sesat dansembari senyum tak senyum Li Wang-tiong menegur, "Kaubernama Tong Keng bukan?"

    Setelah tertawa, kembali terusnya, "Sebetulnya belumsecepat itu jatuh pada giliranmu, tapi berhubung kemarin kaumembuat keonaran dalam penjara, terpaksa aku harusmemilih untuk menguliti dirimu terlebih dulu."

    Walaupun sadar nasibnya bakal tragis, namun Tong Kengtidak mengerti apa yang dimaksud Li Wan-tiong, lekasserunya, "Aku difitnah, aku tak bersalah, aku pun tidakmerampok barang kawalan apalagi membunuh, sekalipunakan menjatuhi hukuman, seharusnya hukuman berdasarkan

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    34/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    peraturan negara, kenapa kalian bertindak sewenang-wenang?"

    "Setelah berada di sini, hukum negara sudah tak berlakulagi, di sini tak ada peraturan, tak ada hukum, yang ada hanyaperkataanku, keputusanku adalah hukum," ujar Li Wan-tionghambar.

    "Baik, kami orang-orang dari perusahaan ekspedisi Sin-wi-piau-kiok tak pernah merampok, tak pernah membunuh, kamidikambing-hitamkan, kau harus memberi keadilan untukkami."

    "Setiap orang tentu akan berkata kalau dirinya takbersalah, biar sudah salah membunuh orang pun tentu akanberalasan khilaf karena sedang mabuk dan tak sadar, kalauada yang memperkosa, dia akan berkata si wanita yangmenjebaknya, merayunya ... uang kawalan jelas lenyap ketikasedang kalian kawal, kalau bukan perbuatan kalian, lantassiapa yang berbuat?"

    "Ketika bertarung mempertahankan barang kawalan itu,dari empat puluh satu orang anggota Sin-wi-piau-kiok kami,ada dua puluh tujuh orang tewas, apakah bukti ini tidakcukup?" teriak Tong Keng semakin gusar.

    Li Wan-tiong tertawa. "Jelas banyak anggota kalian yangmampus," katanya, "kalau hasil rampokan tidak dibagi secaramerata dan adil, tak heran kalau terjadi saling gontok, saling

    membunuh di antara sesama"Sebenarnya apa maksudmu selalu menuduh dan

    memfitnah perusahaan ekspedisi Sin-wi-piau-kiok kami?"teriak Tong Keng mulai murka.

    "Maksudku? Kalau aku menghendaki kau hidup, kau punhidup, kalau aku menghendaki kau mati...

    Dia melirik sekejap ke arah tubuh berdarah yang tergeletak

    di tengah ruangan, lalu menambahkan, "Maka kau pun mati!"

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    35/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    "Baik, kalau kau memang bersikeras menuduhku, bawa akuke pengadilan!"

    "Hahaha, aku kan sudah bilang," ujar Li Wan-tiong sambiltertawa sinis, "setelah berada di sini, tunggu saja keputusanapa yang akan Siauya berikan kepadamu, buat apa mestirepot mengadilimu di pengadilan."

    "Kalau begitu kau tak usah banyak bacot lagi!" tukas TongKeng semakin sewot, "hari ini aku sudah terjatuh di tangankalian, paling juga kehilangan batok kepala!"

    "Aku tak ingin memenggal kepalamu," Li Wan-tiongtertawa.

    Tong Keng tertegun, belum sempat ia mengucapkansesuatu, Li Wan-tiong sudah berkata lebih jauh, "Aku hanyaingin menguliti tubuhmu, mengulitimu dari ujung kepalahingga ke ujung kaki, akan kukuliti kau seutuhnya, hahaha,biarpun kulitmu sedikit rada kasar, tapi amat kenyal dan tahanbanting, aku rasa masih terhitung berkwalitas bagus."

    "Apa kau bilang?" teriak Tong Keng.

    Li Wan-tiong memandangnya sekejap lalu tertawa, tiba-tibadia membentangkan gulungan kain yang berada di tangannyadengan sangat hati-hati.

    Begitu terbentang maka terlihatlah sebuah lukisan yangpanjangnya beberapa kaki dan lebar beberapa meter, sebuahlukisan hasil sulaman yang sangat indah.

    Tong Keng melirik sekejap, dia saksikan lukisan itumenggambarkan sebuah bangunan loteng yang sangat indahdan meja dengan perabot serta peralatan yang serba mewah,suasana yang ditampilkan adalah suasana saatberlangsungnya perayaan ulang tahun.

    Tong Keng hanya merasa begitu lukisan itu dibentangkan,maka terasalah semacam hawa yang menyesakkan napas,namun dia tak tahu dimana letak keistimewaan lukisan itu.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    36/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    "Maksudku, aku hendak membuatmu menjadi manusiadalam lukisan," kembali Li Wan-tiong berkata sambil tertawa.

    Tong Keng semakin tak habis mengerti.

    Yan Yu-sim yang duduk di bangku kayu cendana tiba-tibamenimbrung, "Lukisan aneh yang berada di tangan Kongcu ituterbuat dari kulit manusia."

    Yan Yu-gi segera menambahkan, "Kulit yang kelewat tuaatau muda serta kelewat banyak bekas lukanya tidak masukhitungan, lukisan ini membutuhkan tiga puluh empat lembarkulit manusia yang paling bagus untuk disusun menjadiselembar lukisan yang indah."

    "Dan kau seharusnya gembira, karena giliran berikutnyaadalah dirimu," kata Yan Yu-sim lagi sambil tertawa.

    "Oleh sebab itu Kongcu tak akan memenggal kepalamu,"sambung Yan Yu-gi, "kami hanya membutuhkan selembar kulittubuhmu, asal kau bisa bertahan hidup setelah dikuliti, silakansaja untuk melanjutkan hidupmu."

    Sejak lahir belum pernah Tong Keng mendengar cara kejiyang begitu menggidikkan hati, menyaksikan sobat karibnyayang masih terkapar di tengah genangan darah itu, segera iaberteriak parau, "Kalian...

    "Itulah dia," ujar Li Wan-tiong sambil manggut-manggutdan tertawa, "kulit manusia she Lan itu yang paling jelekkwalitasnya, dia mempunyai tujuh-delapan belas luka ditubuhnya, oleh sebab itu kulit yang bisa digunakan hanyabeberapa inci saja, masih mendingan manusia she Thio inikarena sebagian besar kulitnya bisa dipergunakan, entahbagaimana dengan mutu kulitmu? Apakah bisa digunakanseluruhnya?"

    Tong Keng berteriak aneh, sekuat tenaga ia meronta,meskipun borgol tidak sampai terlepas, namun borgol kayu

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    37/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    yang dipasang di kepalanya segera tergetar hingga retak danterlepas.

    Menyaksikan hal itu, sastrawan berkapak raksasa Gi Eng-simenggelengkan kepala berulang kali, katanya, "Nyali macankumbang! Kau pun terhitung jagoan persilatan, semestinyatahu diri, dengan kepandaian yang kau miliki itu paling hanyamampu menghadapi tiga empat gebrakan dari salah satu diantara kami berempat, lebih baik tak usah kau membuangtenaga!"

    Tong Keng tahu apa yang dikatakan Gi Eng-si memang

    kenyataan.

    Selama ini dia hanya pernah membayangkan cara kematianyang mungkin akan menimpanya, mati dalam pertempuran,mati terbunuh bahkan mati karena sakit, mati karenaterpeleset, atau mati karena kepala dipenggal, mimpi pun diatak pernah membayangkan kalau suatu hari nanti dia harusdikuliti hidup-hidup sehingga mau hidup susah, mau mati punsulit.

    Dia dijuluki orang 'nyali macan kumbang', tentu sajanyalinya memang melebihi siapa pun, meski demikian, setelahmenyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana seorangrekannya yang telah dikuliti terkapar di tengah genangandarah, tak urung hatinya merasa bergidik juga.

    Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu,

    seorang lelaki setengah umur masuk ke dalam ruangandengan tergopoh-gopoh, mula-mula dia menjura pada Li Wan-tiong, kemudian kepada orang yang tak diketahui namanya ituseraya berkata, "Tuan Ni, Toaloya mempersilakan anda masukke dalam."

    Kakek berambut putih dari marga Ni itu menyahut, diamenengok sekejap ke arah Li Wan-tiong.

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    38/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Kelihatannya Li Wan-tiong menaruh hormat terhadap orangini, lekas katanya, "Ayah tentu ada urusan penting, silakan Ni-ya masuk ke dalam."

    Orang she Ni itu manggut-manggut kepada semua orang,kemudian mohon diri, tidak melihat bagaimana ia bangkitberdiri, tahu-tahu bangku kayu cendana yang didudukinyasudah melambung ke udara, seolah di bawahnya terdapatpermadani tak berwujud yang menarik bangku itu, tahu-tahudia bersama bangkunya sudah meluncur keluar, tidak terlalucepat juga tidak lambat, dia mengikut di belakang lelakisetengah umur itu.

    Menyaksikan hal itu, Li Wan-tiong segera memuji, "Ni-ya,ilmu Sin-liong-kian-siu (naga sakti menongolkan kepala)milikmu ini makin dilatih semakin sempurna, bila ayah bisamemperoleh bantuanmu, semua masalah pasti gampang diatasi"

    "Hahaha!"

    Ketika Li Wan-tiong selesai bicara, dua bersaudara Yan danGi Eng-si segera ikut tertawa, gelak tawa Yan Yu-gi palingkeras, sementara Yan Yu-sim hanya mendesis perlahansebagai pertanda tertawa, sedang tertawa Gi Eng-si yangkelihatan paling gembira, cuma dia tertawa setelah selangbeberapa saat.

    Tentu saja Tong Keng tak punya waktu untuk

    memperhatikan suara tawa mereka.Dari pembicaraan Li Wan-tiong tadi, tiba-tiba teringat

    olehnya pada seorang tokoh lihai dari dunia persilatan, orangitupun berasal dari marga Ni, terhadap tokoh yang satu ini,Tong Keng tidak mengetahui terlalu banyak, dia hanya pernahmendengar dari pemilik perusahaan ekspedisi, Ko Hong-liang,Ko-loyacu yang pernah menyinggung tentang orang ini.

    Ketika mendengar nama itu, Ko-loyacu sempat menghelanapas sambil berkata, "Sebetulnya gembong iblis ini selalu

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    39/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    malang melintang di seputar wilayah Soat-say, namanyamenggetarkan seluruh kolong langit, semoga saja anggotaperusahaan piaukiok kita jangan pernah berjumpa dengan

    gembong iblis ini!"

    Setelah kepergian orang she Ni itu, kembali Li Wan-tiongmemandang ke arahnya sambil tertawa, ujarnya, "Kulitmanusia yang sudah mati susah dikuliti, sebab begitu orangmati, kulitnya mulai menyusut dan menjadi kaku, tidak bagusbila dipakai untuk menyulam, kulit orang semaput biladikulitipun kurang bagus, karena kulitnya akan kendor, tidakkenyal dan tak punya kekuatan, sangat susah bila dipakaiuntuk menyulam, oleh sebab itu menguliti orang hidup yangpaling bagus, semakin kesakitan orang itu maka kulitnya akansemakin kencang dan paling cocok untuk digunakan sebagaibahan sulaman, oleh sebab itu ... hahaha ... terpaksa kaumesti menahan sakit nanti...

    Mendengar sampai di sini, Tong Keng tak kuasa menahandiri lagi, diam-diam ia mengambil keputusan, daripada dikuliti

    hidup-hidup dan harus merasakan siksaan yang mengerikan,lebih baik bertarung sampai titik darah penghabisan.

    Andaikata harus mati pun, paling tidak ia mestimenghadiahkan enam tujuh puluh tusukan di tubuh sendiriagar kulit badannya rusak dan tak bisa dipakai sebagai bahansulaman orang.

    Sementara dia masih berpikir, tiba-tiba terdengar Liong

    Giam-ong berseru dari luar pintu, "Kongcu, tawanan sudahdibawa kemari."

    "Bawa masuk!" perintah Li Wan-tiong dengan keningberkerut.

    "Baik!" sambil menjawab Liong Giam-ong melangkahmasuk ke dalam ruangan sambil mendorong sebuah keretakayu dimana seseorang duduk di dalamnya.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    40/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Lelaki yang duduk dalam kereta beroda itu memilikisepasang alis mata yang tebal, wajah penuh cambang,sepasang kakinya lemas tak bertenaga, meski duduk dalam

    posisi yang tersiksa, namun wajahnya masih memancarkankewibawaan yang luar biasa.

    Begitu berjumpa dengan orang itu, Tong Keng segeraberseru kegirangan, "Kwan-toako!"

    Orang cacad yang duduk di atas kursi beroda itu memangtak lain adalah Kwan Hui-tok.

    Kwan Hui-tok menyahut, sementara sepasang matanyalangsung berubah merah setelah menyaksikan tubuh berdarahyang tergeletak di tengah ruangan, dengan cambang yangberdiri bagai duri, serunya penuh amarah, "Manusia she Li,kau memang bajingan berhati biadab, perbuatan kejisemacam inipun berani kau lakukan."

    Yan Yu-sim tertawa dingin. "Kwan Hui-tok!" jengeknyadingin, "untuk melindungi keselamatan dirimu sendiri pun

    sudah tak mampu, apa gunanya kau banyak bacot mengurusiurusan lain?"

    "Yan Yu-sim, percuma kau menjadi bagian dari umatpersilatan, manusia buas dan bejad macam kau tidak pantashidup terus di dunia ini," umpat Kwan Hui-tok.

    Tidak memberi kesempatan kepada Yan Yu-sim bicara lebihjauh, Li Wan-tiong segera menukas, "Sudah kau

    pertimbangkan usulku beberapa hari lalu?"

    "Hahaha, sekarang kakiku sudah cacad, apa yang bisakulakukan jika bergabung denganmu?" Kwan Hui-tok tertawatergelak.

    "Terus terang saja, dengan kemampuan yang dimilikisaudara Kwan, asal kau bersedia bergabung dengan kamiayah dan anak, tanggung kondisi badanmu akan berubah, dan

    lagi dengan keadaanmu sekarang...

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    41/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Dia menatap sekejap sepasang kakinya yang cacad,kemudian meneruskan, "Kami malah jauh lebih mempercayaisaudara Kwan."

    "Hahaha, kakiku sudah cacad, apa yang bisa kulakukan?Apa lagi yang mesti kalian takuti?" kembali Kwan Hui-toktertawa tergelak.

    Tiba-tiba Yan Yu-sim menyela, "Padahal kita tak butuhmanusia macammu ini, dalam dunia persilatan masih terdapatdelapan ratus sampai seribu orang yang bersedia bekerjauntuk Thayjin dan Kongcu, sementara dia sombong, takabur

    dan tak tahu diri, lebih baik dibunuh saja."

    "Kwan-heng, sudah kau dengar perkataan itu?" sambiltertawa Li Wan-tiong melirik sekejap ke arah Kwan Hui-tok.

    "Sudah kudengar."

    "Jika kau masih belum mau sadar dan tetap tak tahu diri,aku tak berani menjamin keselamatanmu."

    "Sejak memasuki gedung ini, aku orang she Kwan memangsudah siap keluar dari sini dalam keadaan mampus."

    Tong Keng segera meronta sambil berusaha mendekatiKwan Hui-tok, teriaknya lantang, "Kwan-toako, kau sungguhmengagumkan, aku bersedia mati bersamamu!"

    Siapa tahu tiba-tiba Kwan Hui-tok berbisik, "Saudara cilik,kalau bisa tidak mati, lebih baik jangan mati dulu!"

    Selesai bicara dia mencengkeram rantai borgol yangmembelenggu di tubuh Tong Keng, kemudian denganbeberapa kali sentakan dia putuskan semua rantai yangmembelenggu kawannya itu.

    Tindakan yang dilakukan ini sangat mendadak dan di luardugaan siapa pun, untuk sesaat Yan Yu-sim dan Yan Yu-gihanya bisa berpaling ke arah Li Wan-tiong dengan pandangan

    melongo.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    42/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Tampaknya Li Wan-tiong sudah dibuat murka oleh ulahKwan Hui-tok yang sama sekali tidak memberi mukakepadanya itu, hardiknya penuh amarah, "Bunuh dia!"

    Kata "bunuh" baru meluncur keluar, dua bersaudara Yan,satu dari kiri yang lain dari kanan sudah melejit ke muka bagaiburung rajawali dan serentak melancarkan serangan.

    Dalam waktu singkat kursi beroda yang diduduki Kwan Hui-tok sudah tergulung oleh semacam tenaga tekanan takberwujud.

    "Blaaam!", kursi itu seketika hancur berkeping-keping, tapipada saat yang bersamaan Kwan Hui-tok sudah melejit keudara, meninggalkan kursi beroda itu.

    Dengan menekankan sepasang tangannya ke sisi bangku,Kwan Hui-tok sudah meminjam tenaga tekanan itu untukmenerkam ke arah Li Wan-tiong.

    Baru beberapa detik dia meninggalkan kursiberoda itu,seluruh bangku kayu itu sudah terhajar dan hancur.

    Tubuhnya segera menyelinap di antara YanYu-sim dan YanYu-gi, sepuluh jari tangannya yang dipentang bagai cakar bajatampaknya segera akan bersarang di tubuh Li Wan-tiong ....

    Mendadak sekilas cahayatajam berkelebat dari udara,tahu-tahu sebuah kapak raksasa sudah meluncur datangmelancarkan bacokan maut.

    Kekuatan serangan ayunan kapak itu sungguh dahsyat,kecepatannya pun bagai sambaran kilat, tanpamenimbulkansedikit suara tahu-tahu sudah di depan mata.

    Kwan Hui-tok membentaknyaring, sepasang telapaktangannya dihantamkan ke muka lalu menjepitmata kapak itukuat-kuat, bersamaan waktunya tubuh merekasama-samameluncur jatuh ke bawah.

    Orang yang melancarkan serangan itu tentusaja Gi Eng-si.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    43/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Begitu bacokan kapaknya dijepit oleh sepasang tanganKwan Hui-tok, ternyata kekuatan serangannya lenyapseketika, bukan saja serangannya gagal bahkan kapak itu

    bagai terjepit oleh batu karang, sama sekali tak mampudicabut lepas, kontan saja kejadian ini membuat Gi Eng-si naikpitam.

    Tapi begitu tubuh mereka sudah mencapai permukaantanah, situasi seketika berubah total.

    Begitu melayang turun ke permukaan tanah, Gi Eng-sisegera memperkuat kuda-kudanya, sedang Kwan Hui-tok di

    pihak yang dirugikan karena ia tidak memiliki kaki, makatubuhnya segera jatuh terjerembab ke bawah.

    Begitu terjatuh, asal dia sedikit kurang waspada, segera GiEng-si akan melepaskan bacokan dengan sepenuh tenagamaka tak sulit untuk membelah tubuhnya menjadi dua bagian.

    Ternyata Kwan Hui-tok tidak sampai roboh terjerembab,karena pada saat yang bersamaan Tong Keng telah memburu

    ke depan dan meletakkan tubuh rekannya itu di atas bahunya.

    "Kwan-toako, kau tak usah takut," teriak Tong Kenglantang, "aku akan menggendongmu, aku akan mendukungtubuhmu...

    Sebenarnya dia masih ingin mengucapkan sesuatu lagi,namun tak sepatah kata pun sempat diucapkan.

    Rupanya pada saat itu Kwan Hui-tok yang didukung di ataskepalanya sudah mulai bertarung sengit melawan Gi Eng-si,bagaimana keadaan pertarungan itu memang tidak terlihatjelas olehnya, namun ia dapat merasakan tenaga tekanan diatas bahunya makin lama semakin berat, saking beratnyanyaris seperti mau mematahkan seluruh tulang pinggang danpinggulnya.

    Tapi Tong Keng mengertak gigi, dia terus bertahan dan

    berusaha mendukung rekannya untuk bertarung.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    44/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Tiba-tiba Gi eng-si mengayunkan kakinya melancarkantendangan, yang diarah adalah pinggangnya.

    Andaikata tendangan ini sampai bersarang telak, bukansaja tubuhnya akan menderita luka parah, bahkan Kwan Hui-tok yang berada dalam gendongannya pun akan ikut roboh.

    Dalam keadaan begini, Tong Keng tak berani bergeserataupun menghindar, sebab bila ia bergeser setengah langkahsaja, maka hal itu sudah pasti akan mempengaruhi keadaanKwan Hui-tok yang sedang bertarung seru. Dia rela terlukaparah daripada menggeser badannya yang akan berakibat

    Kwan-toakonya kehilangan satu jurus serangan.

    Di luar dugaan tendangan Gi Eng-si hanya dilepaskanseparoh jalan, tiba-tiba dia menghentikan tendangannya,sampai lama kemudian baru menarik kembali serangannya itu.

    Sejak itu sudah empat kali Gi Eng-si mencoba menendangdengkulnya, menyapu kakinya atau menendang betisnya, tapisetiap kali serangannya hanya mencapai setengah jalan, dia

    selalu membatalkan kembali ancamannya, sebab begitu diamelakukan tendangan, langkah kakinya justru kacau sendirihingga nyaris tak mampu berdiri tegap.

    Kepandaian silat yang dimiliki Tong Keng pun terhitungbagus, untuk wilayah seputar Soat-say, nama perusahaanekspedisi Sin-wi-piau-kiok cukup berkibar, sementara si nyalimacan kumbang Tong Keng termasuk seorang jago yang

    paling diandalkan perusahaan itu, khususnya ilmu pukulanSiau-lim-sin-kun dan tiga puluh enam jurus ilmu golok Hong-tau-to-hoat yang diyakininya boleh dibilang sangat diseganiorang.

    Dari pertarungan yang sedang berlangsung, dengan cepatTong Keng dapat mengambil kesimpulan bahwa dalampertarungan antara Gi Eng-si melawan Kwan Hui-tok kali ini,jika Gi Eng-si ingin merebut kemenangan, maka dia harus

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    45/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    melukai dulu dirinya agar Kwan Hui-tok kehilangan tumpanganserta tempatnya berpijak.

    Tapi rupanya Kwan Hui-tok tahu taktik musuhnya itu, makasetiap kali pihak lawan menyerang Tong Keng, dia pun segeramelancarkan serangkaian serangan maut yang memaksa GiEng-si harus menarik kembali serangannya di tengah jalan.

    Dari kejadian itu, bisa disimpulkan bahwa Kwan Hui-toktelah berhasil merebut posisi di atas angin.

    Sementara berpikir, tanpa terasa Tong Keng pun menengokke atas, tapi begitu menengok, dia pun terkesiap dibuatnya,ternyata rambut miliknya sudah terpapas kapak hinggasebagian besar telah gundul.

    Bukan hanya begitu, mata kapak berulang kalimenyerempet di atas kulit kepalanya, terkadang menempeljuga di atas hidungnya, cahaya tajam yang berkilauan betul-betul menggidikkan hatinya.

    Tak kuasa lagi keringat dingin bercucuran membasahitubuh Tong Keng, ia segera menundukkan kembali kepalanyadan tak berani menengok ke atas lagi.

    Ditinjau dari keadaan ini, bukankah berarti posisi Gi Eng-siyang berada di atas angin?

    Belum habis ingatan itu melintas, mendadak tampakolehnya tubuh Gi Eng-si sudah mundur sejauh delapanlangkah dengan tubuh sempoyongan.

    Kenyataan ini membuat Tong Keng merasa sangat lega,ketika menengok lagi ke atas, tampak cahaya kapak semakinberkembang ke empat penjuru diiringi suara deruan anginkencang.

    Rupanya Kwan Hui-tok telah berhasil merampas senjatakapak raksasa itu dari tangan Gi Eng-si, kini denganmengandalkan senjata itu menghadapi dua bersaudara Yan.

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    46/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    4. Kehilangan Lengan.

    "Sreeet!", sekonyong-konyong kapak raksasa itu meluncurke depan.

    Dengan cepat Gi Eng-si mengegos ke samping sambilmelambung ke udara, cepat dia menyambar kembali senjatakapak andalannya.

    Kapak raksasa itu semula berada di tangan Kwan Hui-tok,sekarang mencelat ke udara, ini membuktikan dia bukan

    tandingan dua bersaudara Yan.Terbukti juga bahwa kepandaian silat yang dimiliki dua

    bersaudara Yan masih jauh di atas kungfu yang dimiliki GiEng-si!

    Dalam hati Tong Keng merasa terperanjat, selama ini diaselalu beranggapan kungfu yang dimiliki Gi Eng-si masihberada di atas kemampuan dua bersaudara Yan, tapi setelah

    menyaksikan keadaan sekarang, dia baru sadar jika duabersaudara Yan sebenarnya jauh lebih susah dihadapi.

    Kejadian ini membuat perasaannya makin tercekam,perasaan tak tenang mulai mengusik pikirannya.

    Terdengar Kwan Hui-tok berkata setelah menghela napaspanjang, "Ai! Andaikata kakiku dapat bergerak lebih bebas,belum tentu kalian berdua bisa meraih keuntungan."

    Belum sempat dua bersaudara Yan mengucapkan sesuatu,Li Wan-tiong sudah berbicara lebih dulu, "Untung akumengikuti nasehat dua bersaudara Yan dengan mengutungikedua kakimu terlebih dulu, coba kalau kau masih dapatberdiri tegak, belum tentu kami sanggup menahan dirimu disini."

    Mendadak terdengar suara ledakan keras bergema dari

    atap rumah, menyusul suara desingan angin tajam menderu-

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    47/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    deru, pasir dan atap rumah tahu-tahu berguguran ke bawahmenimbulkan kabut tipis yang menyilaukan mata.

    Tong Keng tidak menyangka akan terjadinya hal ini,matanya seketika kemasukan debu sehingga untuk sesaat diatak mampu membuka matanya, dia pun tak tahu peristiwa apayang telah terjadi.

    Terdengar seseorang berteriak keras, "Kwan-toako, kamidatang menolongmu!"

    Diikuti bergemanya suara pertempuran yang amat sengit.

    Tong Keng merasa bahunya bergoncang diikuti getaranyang makin berat, nyaris dia tak kuasa menahan diri.

    Ketika matanya dapat dibuka kembali, terlihat noda darahtelah membasahi ujung bibir Yan Yu-gi, saat itu dia sedangbersandar di tepi dinding berwarna putih itu, sementarapercikan darah menodai seluruh permukaan tembok.

    Tiba-tiba Tong Keng merasa orang yang berada di atas

    bahunya sedikit gontai, baru saja ia akan mengajukanpertanyaan, mendadak ia merasa kepalanya seakan basaholeh cairan kental, lekas dia memeriksa cairan itu yangternyata adalah darah segar.

    "Kwan-toako.... seru Tong Keng terkesiap.

    "Cepat kejar Li Wan-tiong bentak Kwan Hui-tok dengansuara berat, mendadak ucapannya terpotong di tengah jalan,

    tampaknya ia tersedak seperti paru-parunya mendadakkemasukan air.

    "Blaaam!", Tong Keng menyaksikan seorang lelakiberpakaian ringkas roboh bermandikan darah, dalamgenggamannya masih memegang sebilah golok.

    "Cepat!" kembali Kwan Hui-tok berseru.

    Dalam pada itu Li Wan-tiong sudah melompat bangun dariranjangnya, Gi Eng-si dengan wajah pucat berdiri di

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    48/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    sampingnya, sembari bersuit panjang, dia memainkan kapakperaknya ke sana kemari.

    Kembali seorang lelaki berpakaian ringkas terbacok telakhingga roboh bersimbah darah.

    Tong Keng tidak berpikir panjang lagi, dia langsungmenerjang ke arah Li Wan-tiong dengan sepenuh tenaga.

    "Weees!", babatan kapak Gi Eng-si kembali menyambar.

    Tong Keng segera memejamkan matanya sambilmenerjang terus ke muka, dia tak berani memandang

    datangnya bacokan kapak itu.Mendadak bahunya terasa ditekan kemudian badannya

    menjadi enteng, rupanya Kwan Hui-tok sudah melompatmelalui atas kepala Gi Eng-si dan langsung menerkam ketubuh Li Wan-tiong.

    Dalam keadaan seperti ini Gi Eng-si tak sempatmelanjutkan bacokannya lagi ke tubuh Tong Keng, lekas dia

    membalik senjatanya sambil berganti membabat ke atas.Dengan sangat jelas Tong Keng menyaksikan mata kapak

    itu memercikkan bunga darah, lalu menyambar lewat dari sisilambung Kwan Hui-tok.

    Tapi saat itulah Kwan Hui-tok sudah tiba di hadapan LiWan-tiong.

    "Criiing ...!", lekas Li Wan-tiong mencabut pedangnya.

    Kwan Hui-tok mendengus dingin, dengan sebelah tangandia memukul rontok pedang lawan, tangan yang lain langsungmencengkeram tenggorokannya.

    Di saat tubuh Kwan Hui-tok meluncur kembali ke bawah,dia menarik pula tubuh Li Wan-tiong sehingga ikut robohterjerembab ke tanah.

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    49/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Baru saja tubuh kedua orang itu menyentuh tanah, sesosokbayangan manusia telah menerkam tiba, dia adalah Yan Yu-sim.

    Walaupun Yan Yu-sim tiba pada saatnya, namun ia takberani turun tangan secara gegabah, sebab waktu itu Li Wan-tiong sudah terjatuh ke tangan Kwan Hui-tok.

    Tong Keng nyaris tak percaya dengan apa yang dilihat, diatak mengira kalau kepandaian silat yang dimiliki Li Wan-tiongbegitu cetek sehingga tak sampai satu gebrakan ia sudahberhasil ditawan Kwan Hui-tok yang cacad, bahkan sudah

    terluka parah.

    Di belakang tubuh Yan Yu-sim mengikuti tiga orang lelakibertubuh kekar, seorang bersenjata martil berantai, seorangbersenjata sekop bercula, seorang lagi bersenjata golokbergigi, mereka serentak melancarkan tusukan ke punggunglawan.

    Mendadak Yan Yu-sim berpaling, tidak nampak bagaimana

    caranya dia bergerak, tahu-tahu salah seorang lelaki kekar itusudah mencelat ke belakang sementara senjata culanya sudahdirampas dan dipakai untuk menangkis bacokan golok bergigi.

    "Tahan!" bentak Kwan Hui-tok nyaring.

    Yan Yu-sim membuang senjata rampasannya ke tanah, lalumundur ke samping.

    Dalam pada itu Yan Yu-gi dan Gi Eng-si, satu dari depandan yang lain dari belakang sudah mengepung Kwan Hui-tokdengan rapat, meski mereka mengawasi musuhnya denganmata buas, namun tak seorang pun di antara mereka yangberani bergerak.

    "Jika kalian berani turun tangan lagi teriak Kwan Hui-toknyaring, mendadak suaranya tersedak, tampaknya luka dalamyang dideritanya kambuh hingga menimbulkan rasa sakit yang

    luar biasa, "Aku akan membunuhnya!"

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    50/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Sambil bicara, tangannya segera menggencet dengansepenuh tenaga, paras muka Li Wan-tiong yang padadasarnya sudah pucat bagai kertas, begitu kena digencet,

    kontan mukanya berubah merah padam bagai pantat babi.

    Dua bersaudara Yan dan Gi Eng-si saling bertukar pandangsekejap, siapa pun tak berani sembarangan bergerak.

    Sementara itu Li Wan-tiong telah berteriak keras, "Kaliantak usah menggubris aku, cepat maju dan bunuh bajinganini!"

    "Kau tidak takut mati?" hardik Kwan Hui-tok gusar.

    "Hmmm, aku yakin kau tak nanti berani membunuhku!"ujar Li Wan-tiong congkak.

    Cengkeraman Kwan Hui-tok pada tengkuk lawannya segeradiperkeras, Li Wan-tiong kontan mendengus tertahan, tapikembali teriaknya, "Bila kau berani membunuhku, biar kaburke ujung langit pun jangan harap bisa meloloskan diri! Seluruhopas paling tangguh di kolong langit akan dikerahkan untukmengejarmu!"

    "Bagus, kalau begitu biar kubunuh dirimu!" bentak KwanHui-tok sambil tertawa keras, jari tangannya segeradisodokkan ke hulu hati lawan.

    "Kwan-lotoa, tunggu sebentar!" lekas dua bersaudara Yanberteriak cemas.

    "Kalau ada persoalan, mari kita bicarakan secara baik-baik,"sambung Gi Eng-si pula dengan perasaan gelisah.

    Kwan Hui-tok memandang sekejap sekeliling arena,kemudian memandang pula ke arah Tong Keng, setelahmenatap tiga lelaki kekar yang tersisa, ia menarik napaspanjang.

    "Boleh saja kalau tak menginginkan kematiannya," ia

    berkata, "tapi biarkan kami pergi dari sini!"

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    51/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Perasaan serba salah segera terlintas di wajah Gi Eng-si,untuk sesaat dia tak tahu apa yang mesti dikatakan.

    Sedang Yan Yu-sim segera berkata, "Boleh saja kalian pergidari sini, tapi bebaskan dulu Kongcu kami."

    "Jangan biarkan kawanan bajingan itu kabur dari siniteriak Li Wan-tiong lagi.

    Dengan geram Kwan Hui-tok memperkencang cekikannya,kontan suara teriakan Li Wan-tiong terhenti di tengah jalan.

    "Tidak bisa," kembali Kwan Hui-tok berseru, "dia harus

    pergi bersama kami, setibanya di tempat yang aman, akupasti akan membebaskan dirinya."

    Sementara Yan Yu-sim masih nampak ragu, Yan Yu-gisudah berseru, "Kwan ... Kwan-toako, kau ... kau haruspegang janji!"

    Kwan Hui-tok mendengus dingin. "Hmmm, aku bukan duabersaudara Yan, perkataan yang sudah diucapkan selalu

    dianggap sebagai kentut busuk.""Benar, benar, Kwan-toako memang tersohor karena

    pegang janji, setiap ucapan yang telah dikatakan tak pernahdiingkari," lekas Yan Yu-sim dan Yan Yu-gi berseru hampirberbareng.

    Kelihatannya Gi Eng-si kurang setuju dengan keputusan itu,sambil menengok ke arah dua bersaudara Yan, bisiknya ragu,

    "Tapi....

    "Saudara Gi, yang penting sekarang adalah selamatkandulu jiwa Kongcu," tukas Yan Yu-sim cepat.

    "Betul, apalagi setiap janji Kwan-toako selalu ditepati," YanYu-gi menambahkan.

    Dalam keadaan begini, terpaksa Gi Eng-si hanya bisamenelan kembali semua perkataannya, andaikata nyawa Li-toakongcu sampai mengalami sesuatu yang tak beres, biar

    http://kangzusi.com/http://kangzusi.com/
  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    52/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    ada dua puluh orang Gi Eng-si pun belum tentu mampumemikul tanggung jawab ini.

    Di pihak lain, tiga orang lelaki kekar yang semula bersikaptegang dan penuh kewaspadaan, sekarang mengendorkanketegangannya dan menghembuskan napas lega. Dua diantara mereka segera memeriksa keadaan luka yang dideritadua orang rekannya, sedang lelaki bersenjata golok bergigi itusegera berseru, "Kwan-toako, kita segera berangkat!"

    "Aku kan sudah berpesan, kalian tak usah kemari, kenapakalian tak mau menuruti perkataanku!" tegur Kwan Hui-tok.

    "Bukan hanya kami, enci Ting juga ikut datang," kata lelakibergolok itu cepat.

    Mendadak paras muka Kwan Hui-tok berubah menjadigetir, pahit, sedih bercampur aduk menjadi satu.

    Sejak bertemu dengan orang ini, Tong Keng belum pernahmenyaksikan jagoan ini memperlihatkan paras muka yangsedemikian sedihnya.

    Kendatipun wajah Kwan Hui-tok memperlihatkan kepedihanhati, namun sepasang matanya tetap memancarkan cahayayang sangat terang.

    Tong Keng pernah menyaksikan mimik muka semacam ini,yaitu ketika seorang anak buah dalam perusahaannya jatuhcinta pada putri kesayangan pemilik piaukiok, saat iturekannya pun tampak macam orang kehilangan semangat.

    Mimpi pun dia tak menyangka seorang jagoan tangguhmacam Kwan Hui-tok dapat memperlihatkan juga mimiksemacam ini.

    Tampaknya Yan Yu-sim dan Yan Yu-gi kuatir Kwan Hui-toksalah melakukan pembunuhan dalam situasi seperti ini, lekasmereka maju selangkah sambil bersiap.

  • 7/22/2019 4 OPAS - Misteri Lukisan Tengkorak

    53/514

    TiraikasihWebsite http://kangzusi.com/

    Mendadak te