4. Kornea - (2)
-
Upload
mutiara-putri-camelia -
Category
Documents
-
view
265 -
download
2
description
Transcript of 4. Kornea - (2)
Erosi Korneadr. Abdi Kelana, Sp.M
Definisi Erosi Kornea
Ialah suatu keadaan terlepasnya epitel kornea (sel sel skuamosa) akibat trauma tumpul atau trauma tajam pada kornea
Epitel di sekitar erosi cepat bermigrasi menutup kerusakan kornea (menurut penelitian 6 jam)
Keluhan pada Erosi Kornea Sakit pada mata, juga pada setiap
mengedip Lakrimasi Fotofobia Blefarospasme Penurunan visus
Gejala Klinis Erosi Kornea Injeksi siliar (+) Kornea lebih tipis pada daerah erosi Warna iris dibelakang erosi lebih
hitam Terdapat defek epitel (terlihat
dengan tes fluoresein)
Komplikasi Erosi Kornea
Erosi kornea rekuren Ulkus kornea Endoftalmitis Ptisis bulbi
Pengobatan Erosi Kornea Sikloplegia mengurangi rasa sakit,
mengistirahatkan mata Antibiotika tetes (salep
mengganggu epitelisasi) Mata ditutup mencegah
terganggunya pertumbuhan epitel karena kedipan (lensa kontak/bebat tekan )
Cari dan bersihkan benda asing
Erosi kornea rekurens
Trauma yg berulang (pekerjaan) Karena faktor penyakit .misal herpes
simplek terapi tergantung kausa Erosi karena kelainan dystropi
(kongenital) misal:epitel membran dystropi terapi: berat ,transplantasi kornea
Benda asing di kornea
Sensasi adanya benda asing di kornea dari ringan sampai berat.tgt :
banyak/sedikit dan letak ( luar/dalam)
Pemeriksaan :tes flouresensi /dgn
lup.
Benda Asing
Prinsip : setiap benda asing di mata harus dikeluarkan
Menimbulkan peradangan dan kerusakan
Benda asing dari Cu cincin coklat keemasan =bercak Kayser Fleisher
Benda asing Fe : bercak hitam
Benda asing
Th/ ekstraksi sebelum hr ke-7 Benda asing Fe ekstraksi dgn
magnet/ jarum/ pinset benda asing di permukaan
Anestesi lokal dgn pantokain 1-2% cabut
Benda asing > dalam sayatcabut SA 1%, salep AB mata ditutup
(bebat tekan /lensa kontak) Tes fistel …….. Dalam /bocor ……
rujuk
Luka bakar kornea
1. Akibat sinar & tenaga listrik Sinar UV ( ±300 mµ)
resorbsi dilap depan kornea 12-36 jamerosi
kornea,larimasi,berpasir,bleparospasme pd pekerja las tanpa perlindungan,
pembuatan film Th/ anest lokal pantokainpem.fisik
SA,AB,air mata buatan kortison bila luka sdh sembuh
Luka bakar kornea
2. Sinar infra merah- (≥ 800 mµ)- melihat lgsg ke matahari- kerusakan unsur saraf di makula lutea + pergeseran pigmen penurunan visus sentral + skotoma sentral
Luka bakar kornea
3. Sinar Ro dan Radium- setelah bbrp bulan/ tahun katarak - perlindungan baik dgn Pb
4. Tenaga Listrik- elektrokusi, disambar petir katarak elektrika
Luka bakar kornea
5. Luka terbakar- 3 stad. :I. Hiperemia konjungtiva, bnyk sekret,
kekeruhan ringan pada epitel kornea.II. Kemosis konj., nekrosis epitel dan lap luar kornea.III. Nekrosis konj. dan bag dlm kornea.
- Stad. II dan III pseudopterigium, simblefaron, leukoma tebal di kornea/ leukoma adherens, stafiloma kornea, dengan neovaskularisasi
Luka bakar kornea
- terapi : stad. I : AB stad II & III : rujuk pada ahli transplantasi selaput lendir dari bibir ke bag konj. yg nekrosis.Bila kornea sgt keruh transplantasi kornea.Lokal : AB, kortison bila luka sudah
sembuh
Keratitis
Kornea Avaskuler -> tidak mudah meradang
Mekanisme infeksi Makrofag – dilatasi pembuluh darah –
injeksi perikorneal Infiltrasi mononuklear, sel plasma, PMN –
infiltrat – Kerusakan epitel – ulkus kornea Ulkus -> tes fluoresin
Keratitis
Gejala klinis : Iris dan korpus siliar meradang COA keruh Hipopion Keratektasi( peonjolan kornea tipis krn
tio) Descemetocele Peradangan dalam -> makula, nebula,
leukoma Ulkus lebih dalam -> perforasi
Keratitis
Komplikasi perforasi : Endoftalmitis Panoftalmitis Ptisis bulbi Sinekia anterior Prolaps iris Leukoma adherens -> glaukoma
sekunder -> stafiloma kornea (penonjolan leukoma)
Keratitis Tanda fistel :
Tes fistel (+) COA dangkal Iris prolaps TIO
Tanda subjektif keratitis : Sakit (kecuali keratitis neuroparalitik) Fotofobia Lakrimasi Blefarospasme Gangguan visus
Keratitis
Tanda objektif : Injeksi perikornea Injeksi konjungtiva jika hebat Peradangan iris dan badan siliar Edema kornea dan infiltrat
Keratitis
Pemeriksaan keratitis : Tes plasido Tes fluoresin Tes fistel Tes asies visus Bakteriologik dari usapan ulkus kornea Sensibilitas kornea
Keratitis
Pembagian :1. Menurut kausa :
a. Bakteri (diplokokus pneumoni, strep hem., psedo aer, moraksella likuefacies, klebisella pneumoni)
b. Virus (HSV, HZV)c. Jamur (kandida, aspergillus, nocardia)d. Alergie. Defisiensi vitamin (vit A)f. Kerusakan nervus V – (keratitis neuroparalitik)g. Idiopatik (ulkus Moorens)
Keratitis
Pembagian :2. Menurut tempat :
a. Keratitis superfisial• Keratitis epitelial, tes fluoresin (+)• Keratitis subepitelial, tes fluoresin (-) • Keratitis traumal, tes fluoresin (+)
b. Keratitis profunda, tes fluoresin (-)
Keratitis Menurut prof. Salim :
1. Keratitis superfisial nonulseratif :1. Keratitis pungtata superfisial dari Fuchs2. Keratitis numularis dari Dimer3. Keratitis disiformis dari Westhoff4. Keratokonjungtivitis epidemika
2. Keratitis superfisial ulseratif :1. Keratitis pungtata superfisial ulserativa2. Keratitis flikten3. Keratitis herpetika (simplek, zoster)4. Keratitis sika5. Rosacea keratitis
Keratitis3. Keratitis profunda nonulseratif :
1. Keratitis intersisial2. Keratitis pustuliformis profunda3. Keratitis disciformis4. Keratitis skelotikans
4. Keratitis profunda ulseratif : 1. Keratitis et lagoftalmos2. Keratitis neuroparalitik3. Xeroftalmi4. Trakhoma dengan infeksi sekunder5. Gonorrhae6. Ulkus serpens akut 7. Ulkus serpens kronik8. Ulkus ateromatik
Keratitis flikten
Gambar:
Keratitis herpes simplek
Gambar:
Keratitis Herpes Simpleks : Dendritik keratitis
Keratitis Herpes Simpleks : Dendritik keratitis
Keratitis Mikotik
Keratitis Mikotik
Keratokonjungtivitis sika Peradangan kornea dan konjungtiva akibat
keringnya permukaan kornea dan konjungtiva Sebab :
Komponen lemak (ex. Blefaritis) Berkurangnya air mata (ex. Synd Sjogren /kongenital,
diuretik, atropin, orang tua) Kurangnya komponen musin (ex. Avitaminosis A,
penyakit yang menyebabkan cacat konjungtiva seperti trauma kimia, Steven Johnson synd., trakoma)
Penguapan berlebihan (ex. Lagoftalmos, keratitis neuroparalitik, ac,gurun pasir)
Sikatrik kornea
Keratokonjungtivitis sika
Keluhan : Mata gatal Terasa ada pasir Fotofobi Visus menurun Sekret lengket Mata terasa kering
Keratokonjungtivitis sika
Klinis tampak : Sekret mukous Tanda-tanda konjungtivitis dengan xerosis
kornea, sehingga konjungtiva bulbi edema, hiperemi, menebal kering, tak mengkilat, kecoklatan
Infiltrat kecil di kornea, letak epitelial, tes fluoresin (+). Sekret filamen menempel -> keratitis filamentosa
Kelainan menahun
Keratokonjungtivitis sika
I. Sindrom Mickulicz :• Penurunan sekresi gl. Lakrimal dan gl.
Saliva• Pembesaran gl. Parotis
II. Sindroma Sjogren :• Keratokonjigtivitis sika• Faringitis sika• Pembesaran gl. Parotis• Poliartritis kronik
Keratokonjungtivitis sika
Ukur produksi air mata dengan tes Schirmer. N = basah sepanjang 15 mm (5 menit)
Pemeriksaan konjungtiva : sel epitel bertanduk, sel goblet
Pemeriksaan air mata : kadar lysozim menurun
Gejala klinis
Gaatal,berpasir, fotofobia Visus menurun, sekret lengket,panas
dan perih.
Keratokonjungtivitis sika
Pengobatan : (tergantung penyebab) Bila kekurangan komponen air mata,
diberikan air mata buatan, seperti cendoliteers
Jika kekurangan mukous, diberikan lensa kontak
Pada penguapan berlebihan -> penutupan pungtum lakrimal -> air mata yang sedikit cukup untuk membasahi kornea dan konjungtiva
Keratokonjungtivitis sika
Antibiotik lokal -> mencagah infeksi sekunder
Avitaminosis A -> Vit A Mengobati penyebab lain
Edema Kornea Hampir seluruh peradangan kornea edema
kornea Pada glaukoma akut gambaran pelangi sekitar
lampu (haloes) Cairan terkumpul di bawah epitel vesikel
bleb pecah ulkus kornea sakit >>> Terasa sakit karena ada tarikan pada serat saraf Terasa ada benda asing di dalam mata Bila cairan edema di dalam stroma kornea
pembentukan bayangan terganggu penglihatan terganggu
Edema Kornea
Penyakit kornea dapat berasal dari 3 arah :1. Eksogen2. Kelanjutan dari penyakit di jaringan
mata lainnya3. Endogen
Edema kornea Eksogen Di dalam sakus konjungtiva, terdapat
kuman patogen seperti pneumokok, tetapi tidak menyebabkan kerusakan kornea
Kerusakan epitel kornea (port d’ entree) kerusakan kornea
Kecuali: difteri dan gonokok (intraseluler dan mempunyai enzim proteolitik)
Edema kornea
Kelanjutan dari peny. Mata lain
Epitel kornea kelanjutan dari epitel konjungtiva
Stroma kornea kelanjutan dari stroma sklera
Endotel kornea kelanjutan dari endotel iris
Kelainan di konjungtiva, sklera, iris dapat menyebabkan kelainan di kornea
Edema kornea
Endogen
Berasal dari dalam tubuh, misalnya lues, tbc, dan penyakit sistemik lainnya
Keratokonus
=penipisan kornea dan penonjolan bag tengah kornea kedepan, disertai ruptura dari membran Descemet dan pembentukan jar parut superficial di apeks kornea
Jarang Penyebab tdk diketahui ( tendens,resesif,herediter) Dimulai umur 20th
Keratokonus
Tanda klinik : visus ↓ penonjolan kornea Placido test gambaran
tdk teratur
Komplikasi : perforasi Th/ kasus ringan lensa kontak transplantasi kornea perforasibalut tekanjar parut
Keratokonus
Prognosis : bersifat progresif, lambat, seumur
hidup buta (30-60 th) keratoplasti prognosis baik
Xerophtalmia
Kausa : 1. intake vit A rendah 2.daya absorbsi rendah
(usus…gizi) 3. penggunaan vit A
tubuh tdk baik (obst. Empedu )Klinis Stad.I.Hemeralopia (buta senja)Cahaya redup….rodopsin sel batang
(rod)…retinin..tangkap cahaya..retinin…vit A…rodopsin # hemeralopia
Xeroptalmia
Stad.II: *stad.I+Xerosis(kekeringan)konjungtiva
&kornea…hiperkeratinisasi. *bitot spot..dilimbus apeks
kornea(segitiga) *kornea kering…keruh….infiltrat…
vaskularisasi..
erosi….ulkus….(keratomalasi/perlunakan kornea)
Xeropthalmia
Stad.III. II+perforasi….ptisis bulbi…panoftalmia… buta (bisa 2 mata)
Klasifikasi WHO xIA =Xerosis konjungtiva xIB= - ,, - +bitot spot x2 = Xerosis konjungitva x3A=Ulcerasi kornea x3B=Keratomalasi xn=buta
senja xS=Cacat pasca Xeroftalmia
Xeropthalmia
I.reversibel : hemeralopia … bitot spot
II.ireversibel :ulkus kornea…keratomalasia
Pencegahan :balita vit A200.rb IU/6n bln atau
300rb /thn, pendidikan gizi, fortifikasi makanan dgn vit A
Terapi : 1.lokal ; ab topikal 2.KU diperbaiki; vit A
Xeropthalmia
Dosis terapi I.100.rb IU < 1 th (dirawat) minggu berikutnya sama dan waktu
pulang 200 rb IU
Thank you