4. gerak vertebrata
-
Upload
putri-rokhmayati -
Category
Documents
-
view
53 -
download
5
description
Transcript of 4. gerak vertebrata
Standar Kompetensi : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia
Kompetensi Dasar : Menjelaskan keterkaitan antara struktur fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia
Indikator :1.Mengidentifikasi struktur dan
fungsi tulang, sendi dan otot dalam sistem gerak
2.Menggambarkan struktur tulang,otot dan sendi
Skeletal And Muscular System(Sistem Gerak)
Tiga kebutuhan untuk dapat melakukan suatu gerak, yaitu:1. Rangsangan: penyebab gerak ke arah yang dituju2. Dorongan: kegiatan tubuh yang melawan habitat3. Keseimbangan: memulihkan keseimbangan yang hilang untuk sementara waktu
A. RANGKA
• Rangka manusia dikatakan rangka dalam (endoskeleton).
• Rangka manusia terdiri atas :a. rangka aksial b. rangka apendikuler
Fungsi Rangka :
• tempat melekatnya otot rangka
• tempat produksi sel-sel darah
• sebagai penegak posisi tubuh
• pemberi bentuk tubuh• tempat menyimpan
zat kapur• pelindung alat-alat
vital (seperti jantung, otak, mata, paru-paru).
Rangka aksial• Merupakan rangka tubuh untuk menjaga
organ-organ utama tubuh• Misalnya otak, sumsum tulang belakang,
paru-paru, dan jantung• Meliputi : tengkorak, tulang belakang,
tulang rusuk(iga), dan tulang dada
1. Tengkorak
1
2
3
456
7 8
9
10
11
1. Tulang dahi (os frontalis)
2. Tulang baji (os sphenoidalis)
3. Tulang air mata (os lacrimalis)
4. Tulang hidung (os Nasalis)
5. Tulang pipi (os zigomatikus)
6. Tulang rahang atas (os maxillaris)
7. Tulang lidah
8. Tulang rahang bawah (os mandibularis)
9. Tulang belakang kepala (os occipetalis)
10.Tulang pelipis (os temporalis)
11.Tulang ubun-ubun (os parietalis)
a).Tulang tempurung kepala (Cranium)• merupakan bagian tengkorak yang
berfungsi sebagai pelindung otak , yang termasuk diantaranya adalah :
1. Tulang dahi (os frontalis)2. Tulang ubun-ubun (os parietalis)3. Tulang pelipis (os temporalis)4. Tulang baji (os sphenoidalis)5. Tulang tapis (os etmoidalis)6. Tulang belakang kepala (os oksipetalis)
b). Tulang pembentuk wajah• Fungsinya untuk membentuk rongga
mata, rongga hidung dan langit-langit pada mulut
Terdiri dari :1. Tulang pipi (os zigomatikus)2. Tulang hidung (os nasalis)3. Tulang rahang atas (os maxillaris)4. Tulang rahang bawah (os mandibularis)5. Tulang langit-langit (os palatum)
2. Tulang belakang (columna vertebralis)
• Pada setiap tulang belakang dilapisi tulang rawan yang disebut diskus vertebralis
• Pada bagian paling atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut tulang atlas
Leher
(vertebra servikalis)
(Vertebra torakalis)
(Vertebra lumbalis)
(sakrum)
(koksik)
3. Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costae)
(Manubrium sterni)
(corpus sterni)
(processus xyphoideusi)
(Costa vera)
(Costa spuria)
(Costa fluktuantes)
Rangka Apendikular• Merupakan rangka tubuh yang
berhubungan dengan pergerakan• Yang termasuk rangka apendikular
antara lain : a. Gelang bahu termasuk anggota
gerak atasb. Gelang panggul termasuk anggota
gerak bawah
a). Gelang bahu dan anggota gerak atas
(Tulang selangka)
(Tulang belikat)
(Tulang lengan atas)
(Tulang hasta)
(Tulang pengupil)
Tulang pergelangan tangan/Tulang telapak tangan/
Tulang jari-jari tangan/
b). Gelang panggul dan anggota gerak bawah
(Tulang paha)
(Tulang tempurung lutut)
(Tulang kering)
(Tulang betis)Tulang pergelangan kaki/
Tulang telapak kaki/
(Tulang jari kaki)
Struktur tulang
• Berdasarkan teksturnya tulang sejati dibagi menjadi:1) Tulang spons; lamela tulang tidak tersusun konsentris,
banyak mengandung rongga yang diisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah sebagai organ hematopoitik. Tulang spons banyak terdapat pada epifisis tulang panjang, tulang pendek atau pipih, dan tulang vertebra.
2) Tulang kompak; lamela tulang tersusun konsentris mengelilingi saluran Havers, tidak terdapat rongga-rongga, melapisi tulang spons atau tulang pipa. Tulang kompak terdiri atas sistem-sistem Havers, yaitu sistem yang dibangun oleh saluran Havers yang berisi pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lamela-lamela dan lakuna-lakuna yang berisi osteosit.
• Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) tulang pipa, misalnya tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang pengumpil, dan tulang hasta
2) tulang pipih, misalnya tulang usus, tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak
3) tulang pendek, misalnya tulang tangan, tulang pangkal kaki, dan ruas-ruas tulang belakang.
Berdasarkan penyusunnya tulang dibedakan atas :• Tulang rawan (kartilago)Ada 3 macam antara lain :1. Tulang rawan hyalin, umumnya terdapat pada ujung
tulang, bertekstur halus2. Tulang rawan elastis, terdapat pada telinga, epiglotis,
dan bersifat elastis3. Tulang rawan fibroblas, terdapat pada tendon dan
ligamen• Tulang keras (osteon)Ada 4 macam antara lain :1. Tulang pendek2. Tulang pipa3. Tulang pipih4. Tulang tidak beraturan
B. SENDI (ARTIKULASI)
Ligamen
Kapsul sendi
Membran senovial
Tulang rawan
Cairan senovial
Sendi dibedakan atas :1. Diartrosis , sendi yang memungkinkan
terjadinya gerak yang sangat bebas2. Amfiartrosis, sendi yang memungkinkan
terjadinya pergerakan yang sangat kecil3. Sinartrosis, sendi yang tidak
memungkinkan timbulnya pergerakan
Macam-macam diartrosis:1. Sendi peluru
berporos tiga, terdapat pada gelang bahu dan gelang panggul.
2. Sendi engsel
berporos satu, gerakan searah. Contoh: siku, lutut, ruas antarjari, dan mata kaki.
3. Sendi putar
berporos satu, gerakan rotasi. Contoh: antara tulang hasta dan pengumpil.
4. Sendi pelanaberporos dua, gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: tulang ibu jari serta tulang antara metakarpal dan karpal (telapak tangan).
5. Sendi kakukedua ujung tulang agak rata, tidak berporos. Contoh: hubungan antara tulang tarsal (tulang pergelangan mata kaki).
C. OTOTStruktur Otot Lurik Struktur otot lurik adalah sebagai berikut :• Empal otot atau ventrikel otot dengan
membran pembungkusnya disebut fasia superfasialis tersusun atas banyak berkas otot
• Berkas otot dengan membran pembungkusnya disebut fasia propria tersusun atas banyak serabut otot atau serat otot atau sel otot
• Serat otot atau sel otot tersusun atas banyak miofibril
Mekanisme dan Energi Kontraksi Otot• Zat penyusun otot terdiri atas senyawa protein
rangkap, yaitu miogen yang berupa larutan serta aktin dan miosin yang sukar larut.
• Dengan bantuan energi dari ATP, aktin dan miosin dapat bereaksi membentuk aktomiosin yang mengakibatkan memendeknya sarkomer pada miofibril yang disebut kontraksi secara singkat.
• Proses tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
1) Mekanisme Kontraksi OtotMekanisme kontraksi otot berlangsung dengan
urutan sebagai berikut.a) Pusat motorik di otak mengirimkan
impuls/rangsang menuju otot melalui saraf motorik (saraf kranial dan saraf spinal).
b) Sesampainya di ujung akson saraf motorik, rangsang dilanjutkan oleh neurohumor (hormon saraf) berupa asetilkolin atau epinefrin (adrenalin) menuju ke otot (reseptor pada otot) yang mempunyai aktin.
c) Setelah rangsang sampai di reseptor, energi dilepaskan, maka aktin akan bergeser, zona H mengecil bahkan menghilang dan sarkomer memendek. Garis Z saling mendekat dan otot berkontraksi (berkerut).
d) Setelah kontraksi, ujung saraf motorik mengeluarkan suatu zat yang dapat menetralisasi/menghambat kerja neurohumor yang dihasilkan sebelumnya, serta kolinesterasi untuk menghambat asetil kolin dan Mono Amina Oksida (MAO) serta menghambat epinefrin/adrenalin, sehingga aktin (miofilamen tipis) dan miosin (miofilamen tebal) merenggang, zona H terbuka, garis Z satu dan garis Z yang lainnya saling menjauh, otot kembali relaksasi.
2) Energi Konstraksi Otot• Energi awal yang diperlukan untuk
kontraksi berasal dari ATP yang tersedia di otot.
ATP ADP + P + Energi• Akan tetapi, ATP yang tersedia hanya
cukup untuk kegiatan otot selama 5 detik.
• Dalam otot selain ATP tersedia pula kreatin fosfat yang berenergi yang dimanfaatkan pada waktu kontraksi otot.
Kreatin P Kreatin + P + Energi ADP + P ATP ATP ADP + P• Energi yang berasal dari ATP dan kreatin
fosfat di dalam otot dapat dimanfaatkan untuk kegiatan otot selama 15 detik.
• Berlangsung secara anaerob
• Jika aktivitas otot berlanjut dan persediaan kreatin P habis, energi diperoleh dari penguraian glukogen yang ada di otot.
• Selain dari penguraian glukogen, glukosa darah juga dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kontraksi otot.
Glukogen Glukosa Glukosa + NAD Asam piruvat + NADH2 + 2 ATP Asam piruvat + O2 CO2 + H2O + 36 ATP
• Berlangsung secara aerob
• Jika energi untuk kegiatan otot secara aerob tidak mencukupi, proses glikolisis dipercepat dan terjadi pembentukan asam laktat.
Asam piruvat + 2 NADH2 Asam laktat + 2 NAD
• Asam laktat yang terbentuk dalam otot akan diuraikan menjadi karbon dioksida dan air. Setelah kegiatan otot berlangsung (selesai), penguraian asam laktat memerlukan oksigen.
Asam laktat + O2 CO2 + H2O
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa energi kontraksi otot diperoleh dari:
a) Sistem fosfagen, yaitu diperoleh dari persediaan kreatin fosfat dan ATP, cukup untuk kegiatan otot selama 15 detik, misalnya, lari 100 m.
b) Sistem glikogen, asam laktat yang menyuplai ATP cukup untuk kegiatan otot selama 30 - 40 detik, misalnya, lari 400 m.
c) Sistem aerobik. Energi yang dihasilkan semuanya diperoleh dari respirasi aerob, misalnya joging.
Struktur Sel OtotBagian-bagian sel otot adalah :• Sarkolema, merupakan membran
plasma sel otot• Sarkoplasma, merupakan sitoplasma sel
otot• Retikulum sarkoplasma, merupakan
retikulum endoplasma sel otot• Nukleus, jumlahnya banyak dan terletak
di sepanjang tepi sel otot
Sifat Kerja Otot• Otot-otot yang bekerja bersama untuk
suatu gerakan disebut sinergis. • Apabila gerak yang ditimbulkan
berlawanan, gerak itu disebut antagonis.
Contoh gerak antagonis adalah sebagai berikut.
1) Ekstensor (meluruskan) dan Fleksor (membengkok), seperti gerak tangan melipat ke atas.
2) Abduktor (menjauh) dan Adduktor (mendekati) seperti gerak tangan sejajar bahu.
3) Supinator (menengadah) dan Pronator (menelungkup) seperti gerak pada telapak tangan.
4) Depresor (ke bawah) dan Elevator (ke atas) seperti menaikkan dan menurunkan dagu.
5) Protraksi (gerakan mendorong mandibula ke luar) dan Rektraksi (gerakan mendorong mandibula ke dalam), seperti gerakan mandibula (rahang).
Contoh gerak sinergis adalah sebagai berikut.
1) Pronator teres dan Pronator kuadratus. Rotasi (gerakan berputar), seperti gerak pada tulang atlas sewaktu memutarkan kepala.
2) Sirkumduksi, gerakan ujung distal satu tulang membentuk satu lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap, seperti gerakan memutar satu lingkaran mengitari sendi bahu.
Kelainan dan Gangguan pada TulangKelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang, antara lain sebagai
berikut.a. Artritis adalah peradangan sendi (bisa terjadi pada tulang rawan,
sinovial, dan ligamen)Ciri-ciri yang menderita artritis, yaitu:1) daerah otot yang terkena memerah;2) sakit, bengkak, dan panas.• Penyebab artritis adalah kuman, deposit asam urat pada sendi
(gout), proses ketuaan, dan beban terlalu berat pada sendi.• Artritis ada beberapa macam, yaitu: 1) artritis eksudatif, yaitu terisinya rongga sendi oleh getah radang; 2) artritis sika, berkurangnya cairan sinovial; 3) infeksi sipilis dan gonorea, dapat menyebabkan artritis sika.b. Fraktura/fisura, yaitu retak/patahnya tulang pipa.c. Layuh semu, yaitu keadaan tulang tidak bertenaga, cakra epifisis
kena infeksi sipilis pada masa bayi.d. Memar, sobeknya selaput sendi.e. Nekrosa, matinya sel tulang karena kerusakan periosteum.
f. Rheumatik, segala sesuatu yang berkaitan dengan rasa sakit dari alat gerak, yaitu otot, tulang ligamen, sinovial, sendi, dan sebagainya.
g. Sprain (keseleo dan salah urat), terjadi jika sendi tidak pada posisinya. Sprain dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah disertai bengkak, sakit, dan daerah yang terkena menjadi kebiru-biruan.
h. Urat sendi, terlepasnya ujung tulang dari sendi.i. Gangguan pada ruas tulang belakang, ada beberapa macam, yaitu: 1) Kifosis (bungkuk), dapat terjadi karena infeksi TBC vertebrae
ataupun proses ketuaan (osteosporosis atau osteomalasi).• 2) Lordosis (tenggeng), lengkung lumbar melekuk ke dalam terjadi
arena perut besar dan memikul beban berat, kehamilan dan sebagainya.
3) Skoliosis, tulang vertebralis membengkok ke arah samping membentuk huruf “S”.