:4. di · dalam Berita Negara pada tanggal 8 Agustus '1950) ; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974...
Transcript of :4. di · dalam Berita Negara pada tanggal 8 Agustus '1950) ; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974...
BUPATI LAMONGAN
PEMTURAN BUPATI LAMONGANNOMOR 7T TAHUN 2OOB
TENTANG
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJMN UMUM CIPTA MRYAKABUPATEN LAMONGAN
DENGAN MHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATILAMONGAN,
Menimbang :4.
Mengingat : 1.
2.
b.
bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan sebagian tugas dinasteknis operasional di wilayah dan untuk melaksanakan ketentuanPasal 31 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 03Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Keria Dinas DaerahKabupaten Lamongan, pedu dibentuk Unit Pelaksana Teknis DinasPekerjaan Umum Cipta Karya ;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a,dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Unit pelaksana
Teknis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun '1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur (diumumkandalam Berita Negara pada tanggal 8 Agustus '1950)
;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-PokokKepegawaian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1g74Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor3890) ;
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 20M tentang PembenlukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 503, Tambahan Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor4389) ;
Undang'Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Republik lndonesia Nomor 4844) ;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
4,
5.
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4438) ;
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor4593) ;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsidan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik lndonesia Nomor 4737) ;
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkal Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor4741\;Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentangPetunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;
Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 03 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Keria Dinas Daerah KabupatenLamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2008
Menetapkan
Nomor 4) ;
11. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 28 Tahun 2008 tentangKedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Kabupaten Lamongan (Berita Daerah Kabupaten Lamongan Tahun
2008 Nomor 29).
MEMUTUSKAN :
: PEMTUMN BUPATI TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA MBUPATEN LAMONGAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerinlah daerah
dan Dewan Penrtakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan denganprinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik lndonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945.
2. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom unfuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setsmpat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3. Dinas, adalah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan.
4. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan.
5. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah di Kabupaten Lamongan,
6. Camat adalah pimpinan dan koordinasi penyelenggaraan pemerintah diwilayah kerja kecamatanyang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintah dari
Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umumpemerlntah.
o,
7,
8.
9.
10.
I10.
7, Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD, adalah unsur pelaksanaan tugasteknis pada Dinas Pekerlaan Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan,
B, Kepala Unit Pelaksana Teknis, adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya Kabupaten Lamongan.Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
Jabatan Fungsional adalah Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenangdan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi
keahlian dan atau keterampilan untuk mencapai tujuan Organisasi,
BAB II
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal 2
UPT Dinas Pekerlaan Umum Cipta Karya, terdiri dari :
1 , UPT Pengelolaan Kebersihan Babat ;
2, UPT Pengelolaan Kebersihan Brondong ;
3, UPT Penanggulangan Kebakaran Lamongan ;
4, UPT Penanggulangan Kebakaran Babat;5. UPT Penanggulangan Kebakaran Paciran.
Pasal 3
UPT Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, mempunyai
1, UPT, Pengelolaan Kebersihan Babat, meliputi Kecamatan Babat ;
2 UPT Pengelolaan Kebersihan Brondong, meliputi Kecamatan Brondong dan Paciran;3, UPT, Penanggulangan Kebakaran Lamongan meliputi wilayah kerja lingkup Kabupaten ;
4, UPT, Penanggulangan Kebakaran Babat, meliputi wilayah Kecamatan Babat dan sekitarnya ;
5, UPT, Penanggulangan Kebakaran Paciran, meliputi wilayah Kecamatan Paciran dan sekitarnya.
Bagian Kesatu
UPT Pengelolaan Kebersihan
Paragraf 1
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 4
(1) UPT Pengelolaan Kebersihan adalah unsur pelaksana tugas teknis dinas, yang dipimpin olehseorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan
secara operasional di wilayah dikoordinasikan oleh Camat ;
UPT. Pengelolaan Kebersihan mempunyai tugas melakukan sebagian tugas dinas dalam rangkapenyiapan bahan perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan dan pengendalianpelayanan pengelolaan kebersihan ;
UPT. Pengelolaan Kebersihan mempunyai fungsi :
a. pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka penyiapan
bahan perumusan kebijaksanaan Dinas, sesuai lingkup dan wilayah kerjanya ;
b. pengurusan rencana dan program kerja, keuangan, kepegawaian, peralatan dan
ketatalaksanaan UPT ;
penyiapan dan pelaksanan teknis operasional pengelolaan kebersihan ;
pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan pengelolaan kebersihan i
(2)
(3)
c.
d,
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan kebersihan ;
pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait dengan pelayanan umum dan iasapenyelenggaraan UPT ;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pangral2Susunan Organisasi
Pasal 5
Susunan Organisasi UPT. Pengelolaan Kebersihan terdiri dari :
a. Kepala UPTb. Sub Bagian Tata Usaha:
1. Petugas Administrasi dan Keuanganc, Pelaksana Operasional :
1. Petugas Sarana dan Prasarana Kebersihan ;
2. Petugas Kebersihan dan Pengangkutan ;
3. Petugas Pemungut Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
d, Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur 0rganisasi UPT. Pengelolaan Kebersihan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I.
Pasal 6
Kepala UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas menyiapkan
data, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan teknis operasional di lapangan, memonitor,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan kebersihan.
Pasal 7
(1) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, adalah unsur
staf yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPT,(2) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a, melakukan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan kerumahtanggaan ;
b, melakukan pengurusan administrasi pengelolaan keuangan ;
melakukan pengumpulan data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja UPT ;
melakukan pengurusan kebersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan Kantor UPT ;
melaksanakan tugas{ugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 8
Petugas Administrasi dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b angka 1,
mempunyai tugas membantu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam :
a, melakukan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, peralatan danperlengkapan serta rumah tangga ;
b. melakukan pengumpulan, penelaahan, analisis dan penyajian data guna perencanaan program
keria UPT;c. melakukan pengurusan kebersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan Kantor UPT ;
f.
(1)
(2)
c,
de,
d.
d. melaksanakan tugastugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha sesualdengan tugas dan fungsinya,
Pasal 9
Petugas Sarana dan Prasarana Kebersihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf cangka 1, mempunyai tugas :
a. melakukan penyediaan sarana dan prasarana kebersihan ;
b. menginventarisasi dan pemanfaatan sarana prasarana kebersihan;c. merawat dan mendishibusikan sarana prasarana kebersihan yang ada dalam rangka
pengelolaan kebersihan ;
melakukan pengawasan pemanfaatan sarana prasarana kebersihan ;
melaksanakan tugas{ugas lain yang diberikan oleh kepala UPT.
Pasal 10
Petugas Kebersihan dan Pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c angka 2,mempunyai tugas :
a. membagi tugas dan menjadwal pengambilan dan pengangkutan persampahan ;
b. melakukan pengurusan tugas teknis operasional pengelolaan kebersihan dan pengangkutan ;
c. melaksanakan tugas{ugas lain yang diberikan oleh kepala UPT.
Pasal 1 1
Petugas Pemungut Rekibusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (1) huruf c angka 3, mempunyai tugas :
a. melakukan penyediaan benda befiarga, dalam rangka pemungutan retribusi dan pelayananpersampahan/ kebersihan ;
b. melakukan tugas teknis operasional pemungutan rehibusi daerah yang terkait denganpelayanan umum, dan jasa pelayanan persampahan/kebersihan ;
memonitor, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan pemungutan rekibusi daerah ;
melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
Bagian Kedua
UPT Penanggulangan Kebakaran
Paragraf 1
Kedudukan Tugas dan Fungsi
Pasal 12
(1) UPT. Penanggulangan Kebakaran adalah unsur pelaksana tugas teknis Dinas, yang dipimpinoleh seorang Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada KepalaDinas;
UPT. Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas melakukan sebagian tugas dinas dalamrangka pengelolaan, pengendalian, pengkoordinasian dan pembinaan teknis operasionalPenanggulangan Kebakaran.UPT. Penanggulangan Kebakaran, mempunyai fungsi :
pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data statistik dalam rangka penyiapanbahan perumusan kebijaksanaan Dinas, sesuai lingkup dan wilayah kerianya;penyiapan dan pengaturan secara teknis Penanggulangan Kebakaran ;
pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Penanggulangan Kebakaran ;
c.
d.
(2t
(3)
a.
b.
c.
d, pengurusan pemungutan retribusi daerah terkait dengan pelayanan umum dan jasa
penyelenggaraan UPT;e. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan UPT. Penanggulangan
Kebakaran ;
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 13
(1) Susunan Organisasi UPT. Penanggulangan Kebakaran terdiri dari :
a. Kepala UPTb. Sub Bagian Tata Usaha:
1. Petugas Administrasi dan Keuangan
c, Pelaksana Operasional :
1. Petugas Unit Personil dan Perlengkapan ;
2. Petugas Unit Jaringan Operasional ;
3. Petugas Penelitian, Pendataan dan Pelaporan.
d, Kelompok Jabatan Fungsional.(2) Struktur 0rganisasi UPT. Penanggulangan Kebakaran sebagaimana tersebut dalam Lampiran ll,
Pasal 14
Kepala UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas menyiapkan
data, mengkoordasikan pelaksanaan kegiatan teknis operasional di lapangan, memonitor,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan Penanggulangan Kebakaran.
Pasal 15
(1) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b, adalah unsur
staf yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha berkedudukan di bawah dan
bertanggungiawab kepada Kepala UPT.
(2) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas:melakukan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan kerumahtanggaan ;
melakukan pengurusan administrasi pengelolaan keuangan ;
melakukan pengumpulan data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja UPT ;
melakukan pengurusan kebersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan Kantor UPT;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan tugas dan
fungsinya,
Pasal 16
Petugas Administrasi dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal '13 ayat (1) huruf b angka
1, mempunyai tugas membantu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam :
a. melakukan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, peralatan dan
perlengkapan seria rumah tangga ;
b. melakukan penyediaan benda berharga, sarana pemungutan retribusi daerah terkait dalam
pelayanan penyelenggaraan UPT Penanggulangan Kebakaran ;
c. melakukan pengumpulan, penelaahan, analisis dan penyajian data guna perencanaan program
kerja UPT Penanggulangan Kebakaran ;
b.
c.
d.
d. melakukan pengurusan adminishasi pemungutan retribusi daerah yang terkait denganpelayanan umum dan penyelenggaraan UPT Penanggulangan Kebakaran ;
e. melakukan pengurusan kebersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan Kantor UPT;f, melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha sesuai
dengan tugas dan fungsinya,
Pasal 17
Petugas Unit Personil dan Perlengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf cangka 1, mempunyai tugas :
a, melakukan penyediaan sarana dan prasarana serta melakukan teknis penanggulangan
kebakaran ;
b. melakukan pengumpulan bahan dan pengurusan terhadap pelaksanaan tugas operasional danperlengkapan dalam rangka penanggulangan kebakaran ;
c. melakukan tugas operasional dan adminsitrasi pelatihan khusus bagi Pelugas Pemadam
Kebakaran ;
d. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
Pasal 18
Petugas Unit Jaringan Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c angka 2,
mempunyai tugas :
a, melakukan pengumpulan bahan dan urusan penyaluran serta upaya-upaya peningkatan peran
serta masyarakat dalam rangka penanggulangan kebakaran ;
b, melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara teknis terhadap gedung-gedung perkantoran
dan bangunan-bangunan industri serta tempat-tempat usaha yang memperdagangkan barang-
barang yang mudah terbakar;c. melakukan pengurusan tugas operasional penanggulangan kebakaran ;
d, melakukan tugas teknis operasional pemungutan retribusi daerah yang terkait denganpelayanan penanggulangan kebakaran ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
Pasal 19
Petugas Unit Penelitian, Pendataan, dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)
huruf c angka 3, mempunyai tugas :
a, melakukan pengumpulan bahan dan urusan penelitian, pendataan dan pelaporan tentangjumlah tempat, jenis serta sebab-sebab kebakaran ;
b. melakukan pengumpulan bahan urusan pengadaan sumur-sumur/ tempat air untuk kepentinganpemadaman ;
c, melakukan pengurusan tugas operasional penelitian, pendataan dan pelaporan tentang jumlah
tempat, jenis serta sebab-sebab kebakaran ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
Bagian Ketiga
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 20
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan .kegiatan sesuai bidang jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(1)
(2)
Pasal 21
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari seiumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh jabatan fungsional senior yang
ditunjuk oleh Kepala Dinas.(3) Jumlbh jabatan tungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja,
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang bedaku.
BAB III
TATA KERJA
Pasal22
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan dan unit organisasi serta kelompok iabatan fungsional
wajib menerapkan prinsp koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja
maupun dengan unit keria IainnYa.
Pasal 23
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UPT walib mengawasi bawahannya masing-masing
dan bili terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal24
setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UPT bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasifan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan
Pasal 25
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UPT waiib dan memaiuhi petuniuk-petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada
waktunya.
Pasal 26
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan
dipergunakan se-bagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan pefunjuk-
petunluk kepada bawahan.
Pasal 27
Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada alasan, tembusan laporan wajib disampaikan
pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerla.
BAB IV
PENGANGMTAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 28
Kepala UPT, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Pejabat Fungsional diangkat dan diberhentikan
oleh Kepala Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui
Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
PEMBIAYMN
Pasal 29
Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
BAB VI
KETENTUAN PEMLIHAN
Pasal 30
Pelabat strukfural yang ada sebelum ditetapkannya peraturan ini tetap melaksanakan tugas dan
fungsinya sampai dengan ditetapkannya pejabat struktural definitif menurut Peraturan ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Keputusan Bupati Lamongan Nomor 46 Tahun
2001 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Kabupaten Lamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2001 Nomor 42 /D3) dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 32
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Peraluran Bupati ini dengan
penempatan dalam Berita Daerah Kabupaten
Diundangkan di Lamongan
Pada tanggal 30 Desember2008
SEKRETARISLA
I(AzuPATEN
,,.{1ffiE-r:..-=r?'
BERITA DAEMH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2()O8 NOMOR 78
Lampiran I Peraturan Bugati Lamongan
Nomor :72 rceun 2008
Tanqqal : lo Dftmbrr 2008
STRUKTUR ORGAN ISASI UPT, PENGELOLAAN KEBERSIHAN
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA MRYAKABUPATEN LAMONGAN
Petugas
Administrasi dan
Keuangan
Operasional
Petugas
Kebersihan dan
i Pengangkutan i
.......,.......'. i
i Petugas Pemungut ii Retribusi Pelayanan iI Persampahan/Kebersihan ;
SUBBAG. TATA USAHA
-i 4 lt','
Lampiran ll Peraturan Bupati Lamongan
Nomor : 7r tchun 2008
Tanoqal : 30 Dtc.Ydd- 2008
STRUKTUR ORGAN ISASI UPT. PENANGGULANGAN KEBAMMNPADA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA MRYA
KABUPATEN LAMONGAN
:"""""""""""""""""":i Petugas :i Administrasi dan :i Keuangan it ''........' ''-.. '.'.. '.-... ''-...:
Operasional
Petugas iUnit Jaringan iOperasional i..........'.
' '..'........,. i
Petugas
Penelitian, Pendataan
dan Pelaporan
SUBBAG. TATA USAHA