4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

22
26 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Kelas yang dijadikan objek penelitian adalah kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini didahului dengan dialog awal tentang rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Wonosobo 01, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang. Dialog tersebut dilakukan oleh peneliti, kepala sekolah, dan teman sejawat. Dari dialog tersebut akan dicari penyebab mengapa siswa belum paham tentang materi matematika yang diajarkan. Kemungkinan yang terjadi adalah siswa belum aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga siswa cepat merasa bosan dan kurang memahami materi pelajaran yang dipelajari. Data kondisiawal dalam penelitian ini diperoleh dari nilai ulangan harian mata pelajaran matematika yang di adakan di SD Negeri Wonosobo 01. Dari data tersebut (dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai antara 40 sampai dengan 49 sebanyak 6 siswa, yang memperoleh nilai antara 50 sampai dengan 59 sebanyak 6 siswa, sedangkan yang memperoleh nilai antara 60 sampai dengan 69 sebanyak 5 siswa, dan yang memperoleh nilai antara 70 sampai dengan 79 sebanyak 2 siswa. Dari hasil ulangan harian tersebut dapat dilihat bahwa sebagaian besar hasil belajar siswa belum mencapai KKM yaitu 60. Siswa yang telah mencapai KKM hanya 7 siswa. Nilai rata-rata juga masih rendah di bawah KKM yaitu 57,3. Apabila disajikan dalam grafik maka seperti gambar di bawah ini (gambar 2. Persentase perbandingan siswa yang tuntas dan belum tuntas).

Transcript of 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

26

4 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

Kelas yang dijadikan objek penelitian adalah kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak

19 orang yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Penelitian ini didahului dengan dialog awal tentang rendahnya pemahaman siswa pada

mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Wonosobo 01, Kecamatan Reban,

Kabupaten Batang. Dialog tersebut dilakukan oleh peneliti, kepala sekolah, dan teman

sejawat. Dari dialog tersebut akan dicari penyebab mengapa siswa belum paham tentang

materi matematika yang diajarkan. Kemungkinan yang terjadi adalah siswa belum aktif

mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga siswa cepat merasa bosan dan kurang

memahami materi pelajaran yang dipelajari.

Data kondisiawal dalam penelitian ini diperoleh dari nilai ulangan harian mata pelajaran

matematika yang di adakan di SD Negeri Wonosobo 01. Dari data tersebut (dapat diketahui

bahwa siswa yang memperoleh nilai antara 40 sampai dengan 49 sebanyak 6 siswa, yang

memperoleh nilai antara 50 sampai dengan 59 sebanyak 6 siswa, sedangkan yang

memperoleh nilai antara 60 sampai dengan 69 sebanyak 5 siswa, dan yang memperoleh nilai

antara 70 sampai dengan 79 sebanyak 2 siswa.

Dari hasil ulangan harian tersebut dapat dilihat bahwa sebagaian besar hasil belajar

siswa belum mencapai KKM yaitu 60. Siswa yang telah mencapai KKM hanya 7 siswa. Nilai

rata-rata juga masih rendah di bawah KKM yaitu 57,3. Apabila disajikan dalam grafik maka

seperti gambar di bawah ini (gambar 2. Persentase perbandingan siswa yang tuntas dan

belum tuntas).

27

Gambar 4.1 Persentase perbandingan siswa yang tuntas dan belum tuntas

Hasil belajar siswa yang masih di bawah nilai KKMdisebabkan karena: 1) dalam

pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah, 2) kurangnya perhatian dan minat

siswa terhadap mata pelajaran matematika, 3) Guru tidak menggunakan media pembelajaran.

Dari beberapa kemungkinan tersebut, peneliti akan melakukan tindakan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan menerapkan media balok bilangan yang diharapkan dapat

menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga hasil pembelajaran matematika

meningkat.

4.2 Deskripsi Siklus I

4.2.1 Perencanaan

Pada siklus I, akan dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media balok

bilanganagar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran matematika sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar matematika. Rencana Pembelajaran yang dibuat pada siklus I

dilakukan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua pada siklus I adalah proses

pembelajaran dengan menerapkan media balok bilangan, serta penilaian hasil. Kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi:

a. Tujuan

Dengan media balok bilangan:

36.84%

63.15%

Data Awal Siswa

Siswa yang tuntas

Siswa yang belum tuntas

28

a) Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan positif

b) Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan negatif

c) Siswa dapat menjumlahkan bilangan positif dengan bilangan negatif

b. Materi:Operasi hitung bilangan bulat

c. Metode: 1) tanya jawab, 2) kerja kelompok, 3) demonstrasi.

d. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama adalah

sebagai berikut:

Eksplorasi

a. Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat

b. Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan

menggunakan balok bilangan

c. Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa

d. Guru melihat hasil pengerjaan siswa

Elaborasi

a. Siswa mendapat kesempatan untuk mencoba mengerjakan soal tentang penjumlahan

bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan secara

bergantian

b. Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang dan membagi LKS

untuk membahas masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan

dengan menggunakan balok bilangan yang sudah di sediakan.

c. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil

yang sudah dikerjakan.

d. Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok

Konfirmasi

a) Siswa bersama guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat

dengan menggunakan balok bilangan

b) Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami dan guru

membantu menyelesaikan masalahnya.

c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam

menghadapi masalahnya

Kegiatan Akhir

29

a. Siswa bersama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran

b. Guru melakukan penilaian individual atau evaluasi

c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

e. Alat Peraga: Media Balok Bilangan

f. Evaluasi: Tes tertulis

4.2.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I dua kali pertemuan. Pertemuan pada

siklus I dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2012 dan pada tanggal 29 Maret 2012 di kelas IV

SD Negeri Wonosobo 01. Seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 19 siswa hadir dalam

pelaksanaan tindakan siklus I. Selain itu juga ada satu orang observer yang akan mengamati

jalannya siklus I. Sesuai perencanaan tindakan yang telah disebutkan di atas, maka

dilaksanakan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang dipelajari

b) Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali tentang bilangan

bulat, yaitu dengan mengajak siswa mengurutkan bilangan bulat.

c) Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan pada siswa contoh: “

Sebuah kereta bergerak ke timur dan berhenti di stasiun pertama yang berjarak 80 km.

Kemudian, kereta tersebut bergerak lagi dan berhenti di stasiun kedua yang berjarak

60 km dari stasiun pertama. Berapa kilometer jarak yang sudah di tempuh oleh kereta

tersebut? : “ikutilah pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab

permasalahan tersebut.”

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat

b) Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan

menggunakan balok bilangan

c) Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa

d) Guru melihat hasil pengerjaan siswa

Elaborasi

30

e. Siswa mendapat kesempatan untuk mencoba mengerjakan soal tentang penjumlahan

bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan secara

bergantian

f. Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang untuk membahas

masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan dengan

menggunakan balok bilangan yang sudah di sediakan.

g. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil

yang sudah dikerjakan.

h. Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok

Konfirmasi

i. Siswa bersama guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat

dengan menggunakan balok bilangan

j. Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami dan guru

membantu menyelesaikan masalahnya.

k. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam

menghadapi masalahnya

3. Kegiatan Akhir

a) Siswa bersama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran

b) Guru melakukan penilaian individual atau evaluasi

c) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4.2.3 Observasi

Dalam penelitian tindakan kelas, observasi ditujukan untuk memantau proses dan hasil

atau dampak perbaikan yang direncanakan sebagai tindakan perbaikan. Proses dan dampak

yang diamati diinterpretasikan, selanjutnya digunakan untuk menata kembali langkah-langkah

perbaikan.

Observer pada penelitian ini terdiri dari satu orang. Observer melakukan pengamatan

dengan menggunakan lembar pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran matematika.

Hasil pengamatan dan saran dari observer selanjutnya digunakan sebagai masukan dalam

kegiatan refleksi untuk evaluasi selanjutnya.

31

Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan hasil pengamatan dari observer, dapat

diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar berjalan cukup baik. Hasil pengamatan tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Dari segi guru: untuk keterampilan membuka pelajaran,

menggunakan alat peraga, memberikan penguatan, dan keterampilan menutup pelajaran

hasilnya sudah baik. Akan tetapi untuk keterampilan menggunaka metode pembelajaran

penggunaan media balok bilangan masih dinilai cukup oleh observer. 2) Dari segi siswa hasil

observer menunjukkan hasilnya belum baik tetapi masih cukup dan masih terlihat bahwa

siswa yang aktif hanya siswa tertentu saja. Hal ini dimungkinkan karena siswa belum terbiasa

dengan penerapan media balok bilangan.

Saran yang diberikan observer untuk siklus I antara lain guru lebih meningkatkan

keterampilan dalam melaksanakan metode pembelajaran menggunakan media balok

bilangan. Siswa didorong agar lebih aktif selama kegiatan belajar mengajar. Dalam

melaksanakan tugas dan membuat bahan yang akan dipresentasikan seharusnya semua

anggota kelompok ikut terlibat dalam membuatnya dan dapat bekerjasama dengan baik dan

dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok, semua anggota kelompok ikut

mempresentasikan hasil diskusi. Selain itu peneliti diharapkan lebih mengaktifkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Formasi tempat duduk sebaiknya juga dibuat lebih bervariasi

agar suasana kelas lebih menyenangkan.

4.2.4 Refleksi

Pada awal-awal pembelajaran siklus I, berdasarkan hasil pengamatan dari observer,

dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar belum berjalan dengan baik dan belum

sesuai dengan harapan yang diinginkan. Selama siklus I berlangsung terjadi beberapa

kendala yaitu penggunaan waktu yang kurang efisien, terutama pada saat pembentukan

kelompok, selain itu pada Siklus I sebagian besar siswa masih kurang aktif. Mungkin hal ini

terjadi karena siswa belum terbiasa membentuk kelompok berdasarkan materi pelajaran yang

mereka sukai. Selain siswa, pada Siklus I guru juga belum dapat menggunakan media balok

bilangan dengan baik.

Langkah-langkah dalam menerapkan media balok bilangan dalam siklus I adalah

sebagai berikut: tahap pertama yaitu pemilihan topik berjalan dengan baik karena topik yang

dibahas merupakan kelanjutan dari materi yang dipelajari sebelumnya. Sedangkan tahap

32

pembentukan kelompok, kebanyakan siswa dalam memilih materi yang akan dipelajari masih

kurang percaya diri, sebagian besar dari siswa memilih materi yang disukai juga oleh

temannya agar dapat menjadi satu kelompok. Mereka masih saling melirik satu sama lain.

Pada tahap Melaksanakan tugas, tugas masih cenderung dkerjakan oleh siswa yang pintar

saja, siswa yang lain hanya menunggu jawaban. Pembuatan bahan yang akan

dipresentasikan juga masih didominasi oleh siswa yang pintar saja. Begitu juga dengan

penyajian hasil diskusi/presentasi.

Dari kekurangan pada Siklus I maka untukmeningkatkan keberhasilan yang dicapai,

maka perlu dilakukan siklus II. Langkah-langkah dan tujuan pembelajaran pada siklus I masih

digunakan pada siklus II. Pada siklus II, peneliti lebih meningkatkan keterampilannya dalam

menerapkan media balok bilangan serta memperbaiki tata bahasa dalam soal tes formatif

agar mudah dipahami oleh siswa.

4.3 Deskripsi Siklus II

4.3.1 Perencanaan

Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I sebagai upaya untuk siswa

dapat lebih aktif dalam pembelajaran matematika khususnya tentang materi operasi hitung

bilangan bulat yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan rencana siklus II,

peneliti lebih meningkatkan keterampilannya dalam menerapkan media balok bilangan,

memperbaiki bentuk dan tata bahasa tes formatif, penyampaian hasil kerja kelompok tidak

hanya oleh satu anggota tetapi seluruh anggota kelompok serta melakukan evaluasi proses

kelompok.

Kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai

berikut:

A. Tujuan: Dengan menggunakan media balok bilangan Siswa dapat Melakukan Operasi

hitung campuran bilangan bulat dan Siswa dapat Memecahkan masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan bilangan bulat

B. Materi: Operasi hitung bilangan bulat

C. Metode: 1) tanya jawab, 2) demonstrasi, 3) kerja kelompok

33

D. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

Eksplorasi

a. Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat

b. Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa

c. Guru melihat hasil pengerjaan siswa

d. Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan

menggunakan media balok bilangan

Elaborasi

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengerjakan soal tentang

penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan

secara bergantian

b. Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang untuk membahas

masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan dengan

menggunakan media balok bilangan yang sudah di sediakan.

c. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil

yang sudah dikerjakan.

d. Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok

Konfirmasi

a. Guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat dengan

menggunakan media balok bilangan

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum

dipahami dan membantu menyelesaikan masalahnya.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam

menghadapi masalahnya

E. Alat Peraga: Media Balok bilangan

F. Evaluasi: Tes tertulis

4.3.2 Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II ini, dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 02 April 2012 dan kamis tanggal 05 April 2012 di kelas IV SD Negeri Wonosobo

34

01. Sesuai perencanaan tindakan yang telah disebutkan di atas, maka dilaksanakan sebagai

berikut:

A. Kegiatan Awal

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang dipelajari

b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali tentang bilangan bulat.

c. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan pada siswa contoh: “ Ibu

mempunyai hutang pada toko terdekat Rp. 5.000,-. Pada hari berikutnya Ibu membayar

hutang pada toko itu denngan uang Rp. 10.000,-. Berapa sisa uang ibu? : “ikutilah

pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab permasalahan tersebut.”

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat

b) Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa

c) Guru melihat hasil pengerjaan siswa

d) Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan

menggunakan balok bilangan

Elaborasi

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengerjakan soal tentang

penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan

secara bergantian

f) Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang untuk membahas

masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan dengan

menggunakan balok bilangan yang sudah di sediakan.

g) Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil

yang sudah dikerjakan.

h) Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok

Konfirmasi

i) Guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat dengan

menggunakan balok bilangan

j) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum

dipahami dan membantu menyelesaikan masalahnya.

35

k) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam

menghadapi masalahnya

C. Kegiatan Akhir

a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan

pelajaran

b. melakukan penilaian individual atau evaluasi

c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4.3.3 Observasi

Observer melakukan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran matematika

kompetensi dasar Melakukan Operasi hitung campuran bilangan bulat, terfokus pada kegiatan

inti pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan dari observer pada siklus II, dapat diketahui bahwa

kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari segi guru dan

siswa. Menurut observer proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hasil pengamatan

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Dari segi guru diantaranya keterampilan

membuka pelajaran, keterampilan menggunakan alat peraga, keterampilan menggunakan

metode pembelajaran menggunakan media balok bilangan,keterampilan memberikan

penguatan, dan keterampilan menutup pelajaran sudah baik. 2) Dari segi siswa juga

mengalami peningkatan, kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan akhir

pembelajaran berjalan dengan baik. Walaupun masih ada beberapa siswa yang pasif saat

presentasi dan kerja kelompok, akan tetapi hal tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

4.3.4 Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dari observer dan pengamatan peneliti pada saat

melaksanakan penelitian tindakan kelas, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tindakan

kelas cukup optimal. Tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan media balok

bilangansudah dilaksanakan dengan baik oleh guru maupun siswa.

Sedangkan untuk tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, guru mengevaluasi kerja

kelompok siswa, selain itu untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan,

36

guru mengadakan evaluasi secara individual. Evaluasi dilakukan dengan cara siswa

menjawab pertanyaan tertulis dari guru. soal berbentuk isian dan soal cerita. Dari hasil tes

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari

kondisi awal maupun siklus I.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama dua siklus, proses pembelajaran dan hasil

evaluasi yang dilakukan siswa dalam operasi hitung bilangan bulat mengalami peningkatan.

Sebelum diadakan tindakan, sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai nilai

KKM (60). Siswa yang telah mencapai nilai KKM hanya 7 siswa dari 19 siswa. Nilai rata-rata

juga masih rendah yaitu 57,3, rata-rata tersebut masih di bawah dari KKM. Dan dari

pengamatan guru siswa masih belum aktif, serta belum mempunyai inisiatif, kerjasama dan

keberanian yang dapat mendukung keberhasilan belajarnya. Hal ini kemungkinan dapat

disebabkan karena: 1) Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah,

belum menggunakan media dan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, 2)

Kurangnya perhatian dan minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika, 3) Kurangnya

pemahaman siswa pada materi pelajaran.

Data dari kondisi awal tersebut di atas penulis sajikan dengan tabel seperti berikut:

37

Tabel 4.1 Daftar nilai kondisi awal

No Induk

No Induk

Nama Siswa KKM Nilai Siswa Keterangan

1 1641 A 60 46 Tidak Tuntas

2 1646 B 60 45 Tidak Tuntas

3 1647 C 60 58 Tidak Tuntas

4 1659 D 60 50 Tidak Tuntas

5 1674 E 60 62 Tuntas

6 1681 F 60 48 Tidak Tuntas

7 1682 G 60 52 Tidak Tuntas

8 1679 H 60 64 Tuntas

9 1676 I 60 56 Tidak Tuntas

10 1687 J 60 48 Tidak Tuntas

11 1692 K 60 58 Tidak Tuntas

12 1694 L 60 69 Tuntas

13 1690 M 60 58 Tidak Tuntas

14 1991 N 60 58 Tidak Tuntas

15 1695 O 60 70 Tuntas

16 1685 P 60 62 Tuntas

17 1697 Q 60 48 Tidak Tuntas

18 1716 R 60 70 Tuntas

19 1696 S 60 67 Tuntas

JUMLAH 10.89

Rata-rata 57,3

Tidak Tuntas 12

Tuntas 7

Tabel 4.2

Rentang Nilai Kondisi Awal

No. Rentang Nilai Frekuensi Ketuntasan

1 40 – 49 5 Tidak Tuntas

2 50 – 59 7 Tidak Tuntas

3 60 – 69 5 Tuntas

4 70 – 79 2 Tuntas

38

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Kondisi Awal

Untuk memperbaiki hasil belajar siswa, peneliti menggunakan media pembelajaran

yaitu balok bilangan.Pada Siklus I semua tahapan sudah dilaksanakan, akan tetapi masih ada

bebarapa kendala, diantaranya adalah waktu pembentukan kelompok kurang efisien, siswa

masih kurang aktif, kerja kelompok masih didominasi oleh siswa tertentu, sedangka siswa lain

hanya menunggu jawaban. Pada sikus I dilaksanakan penilaian hasil belajar yaitu

menggunakan 10 soal. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa setelah penggunaan

media pembelajaran yaitu balok bilanganhasil belajar siswa mengalami peningkatan

dibandingkan dengan kondisi awal.

Pada siklus II, peneliti berusaha memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Peneliti berusaha terampil dalam penggunaan media pembelajaran yaitu balok bilangan

dalam kegiatan belajar mengajar. Semua tahapan dapat berjalan dengan baik, baik oleh

siswa maupun oleh guru. Untuk tahap pertama yaitu pemilihan topik. Sedangkan untuk tahap

terakhir yaitu tahap evaluasi, guru mengevaluasi kerja kelompok siswa, selain itu untuk

mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, guru mengadakan evaluasi secara

individual. Evaluasi dilakukan dengan cara siswa menjawab pertanyaan tertulis dari guru. Soal

sebanyak 10 soal. Dari hasil tes tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dari kondisi awal, maupun dari siklus I.

Pelaksanaan penggunaan media pembelajaran yaitu balok bilangandalam upaya

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Wonosobo 01 tahun ajaran

2011/2012 mengalami beberapa kendala yang telah dijelaskan pada uraian di atas. akan

tetapi kendala-kendala tersebut dapat diatasi melalui perbaikan-perbaikan yang dilakukan

0

5

10

15

Kondisi Awal

Tidak Tuntas

Tuntas

39

dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh, dengan menerapkan

media balok bilangan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD

Negeri Wonosobo 01 Tahun Pelajaran 2011/2012.

4.4.1 Siklus I

Pada pertemuan I, tidak dilaksanakan penilaian hasil belajar, pada pertemuan ini hanya

difokuskan pada proses, yaitu penggunaan metode pembelajaran dengan menerapkan media

balok bilangan.Dari hasil penilaian proses siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: keaktifan

siswa mencapai 42%, inisiatif siswa mencapai 31%, kerjasama mencapai 58%, dan

keberanian siswa mencapai 37%.

Penilaian proses seperti diatas dapat dilihat pada lembar pengamatan seperti berikut:

Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

No Nama Siswa Aspek yang dinilai

Ket Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberhasilan

1 A - - √ -

2 B √ - √ √

3 C - √ - -

4 D - √ - √

5 E - - √ -

6 F √ - √ -

7 G √ √ - √

8 H - - √ -

9 I √ √ - √

10 J - - √ √

11 K √ - √ -

12 L √ - √ -

13 M - √ -

14 N - √ √ -

15 O √ - √

16 P - - √ √

17 Q √ - - -

18 R - √ - -

19 S - - √ -

Jumlah 8 7 11 7

Prosentase 42% 31% 58% 37%

40

Gambar 4.3 Diagram Pengamatan Siswa Siklus I

Setelah penilaian proses, dilanjutkan dengan penilaian hasil dengan menggunakan tes

formatif siklus I Kompetensi dasar Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Dari

penilaian hasil siklus I dapat diuraikan bahwa 3 siswa memperoleh nilai 50, 4 siswa

memperoleh nilai 55, 5 siswa memperoleh nilai 60, 3 siswa memperoleh nilai 65, 2 siswa

memperoleh nilai 70, 1 siswa memperoleh nilai 75, dan 1 siswa memperoleh nilai 80.

Dari 19 siswa, yang telah mencapai nilai KKM berjumlah 12 siswa atau

%15,63%10019

12 Jadi, siswa yang belum mencapai nilai KKM berjumlah 8 siswa atau

%85,36%10019

7. Jika disajikan dalam sebuah tabel adalah sebagai berikut :

0

2

4

6

8

10

12

Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberanian

jumlah siswa

41

Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Siklus 1 Kelas IV SDN Wonosobo 01 Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama Nilai Keterangan

1. A 50 Tidak Tuntas

2. B 50 Tidak Tuntas

3. C 60 Tuntas

4. D 55 Tidak Tuntas

5. E 65 Tuntas

6. F 50 Tidak Tuntas

7. G 55 Tidak Tuntas

8. H 65 Tuntas

9. I 60 Tuntas

10. J 55 Tidak Tuntas

11. K 60 Tuntas

12. L 70 Tuntas

13. M 60 Tuntas

14. N 60 Tuntas

15. O 75 Tuntas

16. P 65 Tuntas

17. Q 55 Tidak Tuntas

18. R 80 Tuntas

19. S 70 Tuntas

Jumlah Nilai 1160

Nilai Rata-rata 61,05

Ketuntasan Klasikal 63,15%

Siswa yang Tuntas 12 Siswa

Siswa yang Belum Tuntas 7 Siswa

Tabel 4.5

RENTANG NILAI SIKLUS I

No Rentang Nilai Frekuensi Ketuntasan

1 50 – 59 7 Tidak Tuntas

2 60 – 69 8 Tuntas

3 70 – 79 3 Tuntas

4 80 – 89 1 Tuntas

Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut

42

Gambar 4.4 Diagram ketuntasan Siklus 1

Setelah melaksanakan penilaian dan hasil, kemudian dilaksanakan penilaian kelompok.

Nilai kelompok diperoleh dari rata-rata semua anggota kelompok yang diambil dari hasil tes

formatif siklus I. Penilaian kelompok siklus I dapat dlihat pada. Dari hasil tersebut, kelompok I

memperoleh nilai 61, kelompok II memperoleh nilai 73, kelompok III memperoleh nilai 67,.

Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi adalah kelompok II.

4.4.2 Siklus II

Setelah dilakukan beberapa perbaikan yang berasal dari masukan pada siklus I, pada

siklus II diperoleh hasil yang meningkat. Hasil penilaian proses siklus II tersebut dapat dilihat

pada lembar pengamatan sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

Sis

wa

Belum Tuntas

Tuntas

43

Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

No Nama Siswa Aspek yang dinilai

Ket Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberhasilan

1 A - -

2 B

3 C -

4 D -

5 E

6 F -

7 G -

8 H - -

9 I -

10 J -

11 K

12 L -

13 M -

14 N

15 O -

16 P

17 Q - - -

18 R

19 S - -

Jumlah 14 15 15 8

Prosentase 70% 75% 75% 85%

Gambar 4.5 Diagram Pengamatan Siswa Siklus II

13

13.5

14

14.5

15

15.5

16

16.5

Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberanian

jumlah siswa

44

Hasil penilaian pada siklus II dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 60

sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa, yang memperoleh nilai 70

sebanyak 4 siswa, yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 80

sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa, sedangkan yang

memperoleh nilai 90 adalah 1 siswa Hasil penilaian proses pada siklus II mengalami

peningkatan. Sebagain besar siswa aktif dan mampu bekerja sama dengan baik.

Dari 20 siswa kelas IV yang telah mencapai nilai KKM adalah 19 siswa, hal ini dapat

diartikan bahwa pada siklus II siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak

%100%10019

19. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar adalah 0%.

Jika disajikan dalam sebuah tabel adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Siklus 2 Kelas IV SDN Wonosobo 01 Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama Nilai Keterangan

1. A 70 Tuntas

2. B 75 Tuntas

3. C 75 Tuntas

4. D 80 Tuntas

5. E 70 Tuntas

6. F 65 Tuntas

7. G 60 Tuntas

8. H 60 Tuntas

9. I 90 Tuntas

10. J 85 Tuntas

11. K 70 Tuntas

12. L 85 Tuntas

13. M 80 Tuntas

14. N 75 Tuntas

15. O 60 Tuntas

16. P 80 Tuntas

17. Q 70 Tuntas

18. R 85 Tuntas

19. S 65 Tuntas

Jumlah Nilai 1400

Nilai Rata-rata 73,68

Ketuntasan Klasikal 100%

45

TABEL 4.8 RENTANG NILAI SIKLUS II

No Rentang Nilai Frekuensi Ketuntasan

60 – 69 5 Tuntas

70 – 79 7 Tuntas

80 – 89 6 Tuntas

90 – 99 1 Tuntas

Jika ketuntasan di atas di tuangkan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Siklus 2

Berdasarkan hasil evaluasi proses kelompok, dapat diketahui bahwa proses kerja

kelompok sudah berjalan dengan baik. Tetapi masih ada siswa yang belum dapat

mendengarkan pendapat atau hal yang disampaikan oleh teman dengan baik. Karena

keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini

sampai siklus II.

Seperti yang telah dikemukakan di atas, ternyata dalam pelaksanaan siklus II, ada

peningkatan dan lebih baik dari siklus I. Dengan kata lain, pembelajaran dengan menerapkan

media balok bilangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD

Negeri Wonosobo 01.

Hasilpenelitian dipaparkan berdasarkan dua hal. Yang pertama, berkaitan dengan

proses kelompok dan yang kedua adalah hasil belajar siswa berdasarkan hasil tes formatif.

0

5

10

15

20

Siklus 2

0

19

Jum

lah

Sis

wa

Tidak tuntas

Tuntas

46

Proses kelompok pada siklus I sudah cukup baik, tetapi masih banyak siswa yang

kurang menguasai konsep dan kurang terampil dalam menjelaskan materi. Hasil belajar siswa

pada siklus I berdasarkan tes formatif siklus I mengalami peningkatan.

Pada proses kelompok siklus II, sebagian besar siswa sudah aktif dan mampu bekerja

sama dengan baik. Sebagian besar siswa sudah cukup baik dalam menguasai konsep dan

terampil menjelaskan materi atau konsep tersebut. Hasil belajar siswa pada tes formatif siklus

II mengalami peningkatan. Dari 19 siswa kelas IV yang telah mencapai nilai KKM adalah 19

siswa, hal ini berarti pada siklus II siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak

%100%10019

19 hal tersebut di atas menunjukkan peningkatan pada proses dan hasil

belajar siswa yang cukup optimal. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9 RekapitulasiTingkat Ketuntasan

No Uraian Jumlah Siswa

Tidak Tuntas Tuntas

1. KondisiAwal 12 7

2. Siklus I 7 12

3 Siklus II 0 19

Data pada tabel 3 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut

Gambar 4.7 Diagram Tingkat Ketuntasan

0

5

10

15

20

Kondisi Awal

Siklus 1 Siklus 2

12

7

0

7

12

19

JUM

LAH

SIS

WA

Belum Tuntas

Tuntas

47

Berdasarkan data diatas, dapat dibaca bahwa hasil belajar siswa mengalami kenaikan

yang cukup signifikan dari studi awal dan siklus I.Dari hasil studi awal ke siklus I, angka

ketuntasannaik dari 7 siswa menjadi 12 siswa, berarti mengalami kenaikan 5 siswa atau

26,32%. Sedangkan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan yang berasal dari masukan pada

saat siklus I,angka ketuntasan naik dari 12 siswa pada saat siklus II menjadi 19 siswa,

mengalami kenaikan 7 siswa atau 36,85%.

Disamping itu nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada

kondisi awal sebelum siklus I nilai rata-rata siswa 57,3. Setelah tindakan siklus I nilai rata-rata

siswa meningkat menjadi 61,05. Setelah diadakan siklus II nilai rata-rata siswa naik kembali

menjadi 73,68.

Tabel 4.10 Rekapitulasi nilai rata-rata

No Uraian Nilai rata-rata siswa

1 Nilai Awal 57,3

2 Nilai siklis 1 61,05

3 Nilai ssiklua 2 73,68

Gambar 4.8 Rekapitulasi nilai rata-rata

Dari gambar di grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai juga meningkat dari

kondisi awal sampai dengan siklus kedua.

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rekapitulasi Nilai Rata-Rata

grafik rata-rata nilai persiklus