4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...
Transcript of 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...
26
4 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Kelas yang dijadikan objek penelitian adalah kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak
19 orang yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Penelitian ini didahului dengan dialog awal tentang rendahnya pemahaman siswa pada
mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri Wonosobo 01, Kecamatan Reban,
Kabupaten Batang. Dialog tersebut dilakukan oleh peneliti, kepala sekolah, dan teman
sejawat. Dari dialog tersebut akan dicari penyebab mengapa siswa belum paham tentang
materi matematika yang diajarkan. Kemungkinan yang terjadi adalah siswa belum aktif
mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga siswa cepat merasa bosan dan kurang
memahami materi pelajaran yang dipelajari.
Data kondisiawal dalam penelitian ini diperoleh dari nilai ulangan harian mata pelajaran
matematika yang di adakan di SD Negeri Wonosobo 01. Dari data tersebut (dapat diketahui
bahwa siswa yang memperoleh nilai antara 40 sampai dengan 49 sebanyak 6 siswa, yang
memperoleh nilai antara 50 sampai dengan 59 sebanyak 6 siswa, sedangkan yang
memperoleh nilai antara 60 sampai dengan 69 sebanyak 5 siswa, dan yang memperoleh nilai
antara 70 sampai dengan 79 sebanyak 2 siswa.
Dari hasil ulangan harian tersebut dapat dilihat bahwa sebagaian besar hasil belajar
siswa belum mencapai KKM yaitu 60. Siswa yang telah mencapai KKM hanya 7 siswa. Nilai
rata-rata juga masih rendah di bawah KKM yaitu 57,3. Apabila disajikan dalam grafik maka
seperti gambar di bawah ini (gambar 2. Persentase perbandingan siswa yang tuntas dan
belum tuntas).
27
Gambar 4.1 Persentase perbandingan siswa yang tuntas dan belum tuntas
Hasil belajar siswa yang masih di bawah nilai KKMdisebabkan karena: 1) dalam
pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah, 2) kurangnya perhatian dan minat
siswa terhadap mata pelajaran matematika, 3) Guru tidak menggunakan media pembelajaran.
Dari beberapa kemungkinan tersebut, peneliti akan melakukan tindakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan menerapkan media balok bilangan yang diharapkan dapat
menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga hasil pembelajaran matematika
meningkat.
4.2 Deskripsi Siklus I
4.2.1 Perencanaan
Pada siklus I, akan dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media balok
bilanganagar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran matematika sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar matematika. Rencana Pembelajaran yang dibuat pada siklus I
dilakukan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua pada siklus I adalah proses
pembelajaran dengan menerapkan media balok bilangan, serta penilaian hasil. Kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi:
a. Tujuan
Dengan media balok bilangan:
36.84%
63.15%
Data Awal Siswa
Siswa yang tuntas
Siswa yang belum tuntas
28
a) Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan positif
b) Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan negatif
c) Siswa dapat menjumlahkan bilangan positif dengan bilangan negatif
b. Materi:Operasi hitung bilangan bulat
c. Metode: 1) tanya jawab, 2) kerja kelompok, 3) demonstrasi.
d. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama adalah
sebagai berikut:
Eksplorasi
a. Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat
b. Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan balok bilangan
c. Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa
d. Guru melihat hasil pengerjaan siswa
Elaborasi
a. Siswa mendapat kesempatan untuk mencoba mengerjakan soal tentang penjumlahan
bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan secara
bergantian
b. Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang dan membagi LKS
untuk membahas masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan
dengan menggunakan balok bilangan yang sudah di sediakan.
c. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil
yang sudah dikerjakan.
d. Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok
Konfirmasi
a) Siswa bersama guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan balok bilangan
b) Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami dan guru
membantu menyelesaikan masalahnya.
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam
menghadapi masalahnya
Kegiatan Akhir
29
a. Siswa bersama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b. Guru melakukan penilaian individual atau evaluasi
c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
e. Alat Peraga: Media Balok Bilangan
f. Evaluasi: Tes tertulis
4.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I dua kali pertemuan. Pertemuan pada
siklus I dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2012 dan pada tanggal 29 Maret 2012 di kelas IV
SD Negeri Wonosobo 01. Seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 19 siswa hadir dalam
pelaksanaan tindakan siklus I. Selain itu juga ada satu orang observer yang akan mengamati
jalannya siklus I. Sesuai perencanaan tindakan yang telah disebutkan di atas, maka
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang dipelajari
b) Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali tentang bilangan
bulat, yaitu dengan mengajak siswa mengurutkan bilangan bulat.
c) Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan pada siswa contoh: “
Sebuah kereta bergerak ke timur dan berhenti di stasiun pertama yang berjarak 80 km.
Kemudian, kereta tersebut bergerak lagi dan berhenti di stasiun kedua yang berjarak
60 km dari stasiun pertama. Berapa kilometer jarak yang sudah di tempuh oleh kereta
tersebut? : “ikutilah pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab
permasalahan tersebut.”
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat
b) Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan balok bilangan
c) Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa
d) Guru melihat hasil pengerjaan siswa
Elaborasi
30
e. Siswa mendapat kesempatan untuk mencoba mengerjakan soal tentang penjumlahan
bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan secara
bergantian
f. Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang untuk membahas
masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan dengan
menggunakan balok bilangan yang sudah di sediakan.
g. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil
yang sudah dikerjakan.
h. Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok
Konfirmasi
i. Siswa bersama guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan balok bilangan
j. Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami dan guru
membantu menyelesaikan masalahnya.
k. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam
menghadapi masalahnya
3. Kegiatan Akhir
a) Siswa bersama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran
b) Guru melakukan penilaian individual atau evaluasi
c) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4.2.3 Observasi
Dalam penelitian tindakan kelas, observasi ditujukan untuk memantau proses dan hasil
atau dampak perbaikan yang direncanakan sebagai tindakan perbaikan. Proses dan dampak
yang diamati diinterpretasikan, selanjutnya digunakan untuk menata kembali langkah-langkah
perbaikan.
Observer pada penelitian ini terdiri dari satu orang. Observer melakukan pengamatan
dengan menggunakan lembar pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran matematika.
Hasil pengamatan dan saran dari observer selanjutnya digunakan sebagai masukan dalam
kegiatan refleksi untuk evaluasi selanjutnya.
31
Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan hasil pengamatan dari observer, dapat
diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar berjalan cukup baik. Hasil pengamatan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Dari segi guru: untuk keterampilan membuka pelajaran,
menggunakan alat peraga, memberikan penguatan, dan keterampilan menutup pelajaran
hasilnya sudah baik. Akan tetapi untuk keterampilan menggunaka metode pembelajaran
penggunaan media balok bilangan masih dinilai cukup oleh observer. 2) Dari segi siswa hasil
observer menunjukkan hasilnya belum baik tetapi masih cukup dan masih terlihat bahwa
siswa yang aktif hanya siswa tertentu saja. Hal ini dimungkinkan karena siswa belum terbiasa
dengan penerapan media balok bilangan.
Saran yang diberikan observer untuk siklus I antara lain guru lebih meningkatkan
keterampilan dalam melaksanakan metode pembelajaran menggunakan media balok
bilangan. Siswa didorong agar lebih aktif selama kegiatan belajar mengajar. Dalam
melaksanakan tugas dan membuat bahan yang akan dipresentasikan seharusnya semua
anggota kelompok ikut terlibat dalam membuatnya dan dapat bekerjasama dengan baik dan
dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok, semua anggota kelompok ikut
mempresentasikan hasil diskusi. Selain itu peneliti diharapkan lebih mengaktifkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Formasi tempat duduk sebaiknya juga dibuat lebih bervariasi
agar suasana kelas lebih menyenangkan.
4.2.4 Refleksi
Pada awal-awal pembelajaran siklus I, berdasarkan hasil pengamatan dari observer,
dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar belum berjalan dengan baik dan belum
sesuai dengan harapan yang diinginkan. Selama siklus I berlangsung terjadi beberapa
kendala yaitu penggunaan waktu yang kurang efisien, terutama pada saat pembentukan
kelompok, selain itu pada Siklus I sebagian besar siswa masih kurang aktif. Mungkin hal ini
terjadi karena siswa belum terbiasa membentuk kelompok berdasarkan materi pelajaran yang
mereka sukai. Selain siswa, pada Siklus I guru juga belum dapat menggunakan media balok
bilangan dengan baik.
Langkah-langkah dalam menerapkan media balok bilangan dalam siklus I adalah
sebagai berikut: tahap pertama yaitu pemilihan topik berjalan dengan baik karena topik yang
dibahas merupakan kelanjutan dari materi yang dipelajari sebelumnya. Sedangkan tahap
32
pembentukan kelompok, kebanyakan siswa dalam memilih materi yang akan dipelajari masih
kurang percaya diri, sebagian besar dari siswa memilih materi yang disukai juga oleh
temannya agar dapat menjadi satu kelompok. Mereka masih saling melirik satu sama lain.
Pada tahap Melaksanakan tugas, tugas masih cenderung dkerjakan oleh siswa yang pintar
saja, siswa yang lain hanya menunggu jawaban. Pembuatan bahan yang akan
dipresentasikan juga masih didominasi oleh siswa yang pintar saja. Begitu juga dengan
penyajian hasil diskusi/presentasi.
Dari kekurangan pada Siklus I maka untukmeningkatkan keberhasilan yang dicapai,
maka perlu dilakukan siklus II. Langkah-langkah dan tujuan pembelajaran pada siklus I masih
digunakan pada siklus II. Pada siklus II, peneliti lebih meningkatkan keterampilannya dalam
menerapkan media balok bilangan serta memperbaiki tata bahasa dalam soal tes formatif
agar mudah dipahami oleh siswa.
4.3 Deskripsi Siklus II
4.3.1 Perencanaan
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I sebagai upaya untuk siswa
dapat lebih aktif dalam pembelajaran matematika khususnya tentang materi operasi hitung
bilangan bulat yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan rencana siklus II,
peneliti lebih meningkatkan keterampilannya dalam menerapkan media balok bilangan,
memperbaiki bentuk dan tata bahasa tes formatif, penyampaian hasil kerja kelompok tidak
hanya oleh satu anggota tetapi seluruh anggota kelompok serta melakukan evaluasi proses
kelompok.
Kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
A. Tujuan: Dengan menggunakan media balok bilangan Siswa dapat Melakukan Operasi
hitung campuran bilangan bulat dan Siswa dapat Memecahkan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan bilangan bulat
B. Materi: Operasi hitung bilangan bulat
C. Metode: 1) tanya jawab, 2) demonstrasi, 3) kerja kelompok
33
D. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
Eksplorasi
a. Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat
b. Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa
c. Guru melihat hasil pengerjaan siswa
d. Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan media balok bilangan
Elaborasi
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengerjakan soal tentang
penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan
secara bergantian
b. Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang untuk membahas
masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan dengan
menggunakan media balok bilangan yang sudah di sediakan.
c. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil
yang sudah dikerjakan.
d. Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok
Konfirmasi
a. Guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan media balok bilangan
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami dan membantu menyelesaikan masalahnya.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam
menghadapi masalahnya
E. Alat Peraga: Media Balok bilangan
F. Evaluasi: Tes tertulis
4.3.2 Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II ini, dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 02 April 2012 dan kamis tanggal 05 April 2012 di kelas IV SD Negeri Wonosobo
34
01. Sesuai perencanaan tindakan yang telah disebutkan di atas, maka dilaksanakan sebagai
berikut:
A. Kegiatan Awal
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang dipelajari
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali tentang bilangan bulat.
c. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan pada siswa contoh: “ Ibu
mempunyai hutang pada toko terdekat Rp. 5.000,-. Pada hari berikutnya Ibu membayar
hutang pada toko itu denngan uang Rp. 10.000,-. Berapa sisa uang ibu? : “ikutilah
pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab permasalahan tersebut.”
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menyampaikan materi tentang bilangan bulat secara jelas dan singkat
b) Guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat untuk dikerjakan siswa
c) Guru melihat hasil pengerjaan siswa
d) Guru mendemonstrasikan cara pengerjaan penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan balok bilangan
Elaborasi
e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengerjakan soal tentang
penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan balok bilangan yang sudah disediakan
secara bergantian
f) Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang untuk membahas
masalah atau soal yang sudah diberikan oleh guru untuk di selesaikan dengan
menggunakan balok bilangan yang sudah di sediakan.
g) Guru memberikan kesempatan kepada seluruh kelompok untuk menyampaikan hasil
yang sudah dikerjakan.
h) Guru memberikan nilai secara individual dan kelompok
Konfirmasi
i) Guru mengulangi kembali cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan balok bilangan
j) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami dan membantu menyelesaikan masalahnya.
35
k) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang agar lebih semangat dalam
menghadapi masalahnya
C. Kegiatan Akhir
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
b. melakukan penilaian individual atau evaluasi
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4.3.3 Observasi
Observer melakukan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran matematika
kompetensi dasar Melakukan Operasi hitung campuran bilangan bulat, terfokus pada kegiatan
inti pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan dari observer pada siklus II, dapat diketahui bahwa
kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari segi guru dan
siswa. Menurut observer proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hasil pengamatan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Dari segi guru diantaranya keterampilan
membuka pelajaran, keterampilan menggunakan alat peraga, keterampilan menggunakan
metode pembelajaran menggunakan media balok bilangan,keterampilan memberikan
penguatan, dan keterampilan menutup pelajaran sudah baik. 2) Dari segi siswa juga
mengalami peningkatan, kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan akhir
pembelajaran berjalan dengan baik. Walaupun masih ada beberapa siswa yang pasif saat
presentasi dan kerja kelompok, akan tetapi hal tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
4.3.4 Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dari observer dan pengamatan peneliti pada saat
melaksanakan penelitian tindakan kelas, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tindakan
kelas cukup optimal. Tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan media balok
bilangansudah dilaksanakan dengan baik oleh guru maupun siswa.
Sedangkan untuk tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, guru mengevaluasi kerja
kelompok siswa, selain itu untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan,
36
guru mengadakan evaluasi secara individual. Evaluasi dilakukan dengan cara siswa
menjawab pertanyaan tertulis dari guru. soal berbentuk isian dan soal cerita. Dari hasil tes
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari
kondisi awal maupun siklus I.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama dua siklus, proses pembelajaran dan hasil
evaluasi yang dilakukan siswa dalam operasi hitung bilangan bulat mengalami peningkatan.
Sebelum diadakan tindakan, sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai nilai
KKM (60). Siswa yang telah mencapai nilai KKM hanya 7 siswa dari 19 siswa. Nilai rata-rata
juga masih rendah yaitu 57,3, rata-rata tersebut masih di bawah dari KKM. Dan dari
pengamatan guru siswa masih belum aktif, serta belum mempunyai inisiatif, kerjasama dan
keberanian yang dapat mendukung keberhasilan belajarnya. Hal ini kemungkinan dapat
disebabkan karena: 1) Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah,
belum menggunakan media dan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, 2)
Kurangnya perhatian dan minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika, 3) Kurangnya
pemahaman siswa pada materi pelajaran.
Data dari kondisi awal tersebut di atas penulis sajikan dengan tabel seperti berikut:
37
Tabel 4.1 Daftar nilai kondisi awal
No Induk
No Induk
Nama Siswa KKM Nilai Siswa Keterangan
1 1641 A 60 46 Tidak Tuntas
2 1646 B 60 45 Tidak Tuntas
3 1647 C 60 58 Tidak Tuntas
4 1659 D 60 50 Tidak Tuntas
5 1674 E 60 62 Tuntas
6 1681 F 60 48 Tidak Tuntas
7 1682 G 60 52 Tidak Tuntas
8 1679 H 60 64 Tuntas
9 1676 I 60 56 Tidak Tuntas
10 1687 J 60 48 Tidak Tuntas
11 1692 K 60 58 Tidak Tuntas
12 1694 L 60 69 Tuntas
13 1690 M 60 58 Tidak Tuntas
14 1991 N 60 58 Tidak Tuntas
15 1695 O 60 70 Tuntas
16 1685 P 60 62 Tuntas
17 1697 Q 60 48 Tidak Tuntas
18 1716 R 60 70 Tuntas
19 1696 S 60 67 Tuntas
JUMLAH 10.89
Rata-rata 57,3
Tidak Tuntas 12
Tuntas 7
Tabel 4.2
Rentang Nilai Kondisi Awal
No. Rentang Nilai Frekuensi Ketuntasan
1 40 – 49 5 Tidak Tuntas
2 50 – 59 7 Tidak Tuntas
3 60 – 69 5 Tuntas
4 70 – 79 2 Tuntas
38
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Kondisi Awal
Untuk memperbaiki hasil belajar siswa, peneliti menggunakan media pembelajaran
yaitu balok bilangan.Pada Siklus I semua tahapan sudah dilaksanakan, akan tetapi masih ada
bebarapa kendala, diantaranya adalah waktu pembentukan kelompok kurang efisien, siswa
masih kurang aktif, kerja kelompok masih didominasi oleh siswa tertentu, sedangka siswa lain
hanya menunggu jawaban. Pada sikus I dilaksanakan penilaian hasil belajar yaitu
menggunakan 10 soal. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa setelah penggunaan
media pembelajaran yaitu balok bilanganhasil belajar siswa mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kondisi awal.
Pada siklus II, peneliti berusaha memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I.
Peneliti berusaha terampil dalam penggunaan media pembelajaran yaitu balok bilangan
dalam kegiatan belajar mengajar. Semua tahapan dapat berjalan dengan baik, baik oleh
siswa maupun oleh guru. Untuk tahap pertama yaitu pemilihan topik. Sedangkan untuk tahap
terakhir yaitu tahap evaluasi, guru mengevaluasi kerja kelompok siswa, selain itu untuk
mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, guru mengadakan evaluasi secara
individual. Evaluasi dilakukan dengan cara siswa menjawab pertanyaan tertulis dari guru. Soal
sebanyak 10 soal. Dari hasil tes tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dari kondisi awal, maupun dari siklus I.
Pelaksanaan penggunaan media pembelajaran yaitu balok bilangandalam upaya
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Wonosobo 01 tahun ajaran
2011/2012 mengalami beberapa kendala yang telah dijelaskan pada uraian di atas. akan
tetapi kendala-kendala tersebut dapat diatasi melalui perbaikan-perbaikan yang dilakukan
0
5
10
15
Kondisi Awal
Tidak Tuntas
Tuntas
39
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh, dengan menerapkan
media balok bilangan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD
Negeri Wonosobo 01 Tahun Pelajaran 2011/2012.
4.4.1 Siklus I
Pada pertemuan I, tidak dilaksanakan penilaian hasil belajar, pada pertemuan ini hanya
difokuskan pada proses, yaitu penggunaan metode pembelajaran dengan menerapkan media
balok bilangan.Dari hasil penilaian proses siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: keaktifan
siswa mencapai 42%, inisiatif siswa mencapai 31%, kerjasama mencapai 58%, dan
keberanian siswa mencapai 37%.
Penilaian proses seperti diatas dapat dilihat pada lembar pengamatan seperti berikut:
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
No Nama Siswa Aspek yang dinilai
Ket Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberhasilan
1 A - - √ -
2 B √ - √ √
3 C - √ - -
4 D - √ - √
5 E - - √ -
6 F √ - √ -
7 G √ √ - √
8 H - - √ -
9 I √ √ - √
10 J - - √ √
11 K √ - √ -
12 L √ - √ -
13 M - √ -
14 N - √ √ -
15 O √ - √
16 P - - √ √
17 Q √ - - -
18 R - √ - -
19 S - - √ -
Jumlah 8 7 11 7
Prosentase 42% 31% 58% 37%
40
Gambar 4.3 Diagram Pengamatan Siswa Siklus I
Setelah penilaian proses, dilanjutkan dengan penilaian hasil dengan menggunakan tes
formatif siklus I Kompetensi dasar Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Dari
penilaian hasil siklus I dapat diuraikan bahwa 3 siswa memperoleh nilai 50, 4 siswa
memperoleh nilai 55, 5 siswa memperoleh nilai 60, 3 siswa memperoleh nilai 65, 2 siswa
memperoleh nilai 70, 1 siswa memperoleh nilai 75, dan 1 siswa memperoleh nilai 80.
Dari 19 siswa, yang telah mencapai nilai KKM berjumlah 12 siswa atau
%15,63%10019
12 Jadi, siswa yang belum mencapai nilai KKM berjumlah 8 siswa atau
%85,36%10019
7. Jika disajikan dalam sebuah tabel adalah sebagai berikut :
0
2
4
6
8
10
12
Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberanian
jumlah siswa
41
Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Siklus 1 Kelas IV SDN Wonosobo 01 Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012
No Nama Nilai Keterangan
1. A 50 Tidak Tuntas
2. B 50 Tidak Tuntas
3. C 60 Tuntas
4. D 55 Tidak Tuntas
5. E 65 Tuntas
6. F 50 Tidak Tuntas
7. G 55 Tidak Tuntas
8. H 65 Tuntas
9. I 60 Tuntas
10. J 55 Tidak Tuntas
11. K 60 Tuntas
12. L 70 Tuntas
13. M 60 Tuntas
14. N 60 Tuntas
15. O 75 Tuntas
16. P 65 Tuntas
17. Q 55 Tidak Tuntas
18. R 80 Tuntas
19. S 70 Tuntas
Jumlah Nilai 1160
Nilai Rata-rata 61,05
Ketuntasan Klasikal 63,15%
Siswa yang Tuntas 12 Siswa
Siswa yang Belum Tuntas 7 Siswa
Tabel 4.5
RENTANG NILAI SIKLUS I
No Rentang Nilai Frekuensi Ketuntasan
1 50 – 59 7 Tidak Tuntas
2 60 – 69 8 Tuntas
3 70 – 79 3 Tuntas
4 80 – 89 1 Tuntas
Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut
42
Gambar 4.4 Diagram ketuntasan Siklus 1
Setelah melaksanakan penilaian dan hasil, kemudian dilaksanakan penilaian kelompok.
Nilai kelompok diperoleh dari rata-rata semua anggota kelompok yang diambil dari hasil tes
formatif siklus I. Penilaian kelompok siklus I dapat dlihat pada. Dari hasil tersebut, kelompok I
memperoleh nilai 61, kelompok II memperoleh nilai 73, kelompok III memperoleh nilai 67,.
Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi adalah kelompok II.
4.4.2 Siklus II
Setelah dilakukan beberapa perbaikan yang berasal dari masukan pada siklus I, pada
siklus II diperoleh hasil yang meningkat. Hasil penilaian proses siklus II tersebut dapat dilihat
pada lembar pengamatan sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
Jum
lah
Sis
wa
Belum Tuntas
Tuntas
43
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No Nama Siswa Aspek yang dinilai
Ket Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberhasilan
1 A - -
2 B
3 C -
4 D -
5 E
6 F -
7 G -
8 H - -
9 I -
10 J -
11 K
12 L -
13 M -
14 N
15 O -
16 P
17 Q - - -
18 R
19 S - -
Jumlah 14 15 15 8
Prosentase 70% 75% 75% 85%
Gambar 4.5 Diagram Pengamatan Siswa Siklus II
13
13.5
14
14.5
15
15.5
16
16.5
Keaktifan Inisiatif Kerjasama Keberanian
jumlah siswa
44
Hasil penilaian pada siklus II dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 60
sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa, yang memperoleh nilai 70
sebanyak 4 siswa, yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 80
sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa, sedangkan yang
memperoleh nilai 90 adalah 1 siswa Hasil penilaian proses pada siklus II mengalami
peningkatan. Sebagain besar siswa aktif dan mampu bekerja sama dengan baik.
Dari 20 siswa kelas IV yang telah mencapai nilai KKM adalah 19 siswa, hal ini dapat
diartikan bahwa pada siklus II siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak
%100%10019
19. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar adalah 0%.
Jika disajikan dalam sebuah tabel adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Siklus 2 Kelas IV SDN Wonosobo 01 Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012
No Nama Nilai Keterangan
1. A 70 Tuntas
2. B 75 Tuntas
3. C 75 Tuntas
4. D 80 Tuntas
5. E 70 Tuntas
6. F 65 Tuntas
7. G 60 Tuntas
8. H 60 Tuntas
9. I 90 Tuntas
10. J 85 Tuntas
11. K 70 Tuntas
12. L 85 Tuntas
13. M 80 Tuntas
14. N 75 Tuntas
15. O 60 Tuntas
16. P 80 Tuntas
17. Q 70 Tuntas
18. R 85 Tuntas
19. S 65 Tuntas
Jumlah Nilai 1400
Nilai Rata-rata 73,68
Ketuntasan Klasikal 100%
45
TABEL 4.8 RENTANG NILAI SIKLUS II
No Rentang Nilai Frekuensi Ketuntasan
60 – 69 5 Tuntas
70 – 79 7 Tuntas
80 – 89 6 Tuntas
90 – 99 1 Tuntas
Jika ketuntasan di atas di tuangkan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Siklus 2
Berdasarkan hasil evaluasi proses kelompok, dapat diketahui bahwa proses kerja
kelompok sudah berjalan dengan baik. Tetapi masih ada siswa yang belum dapat
mendengarkan pendapat atau hal yang disampaikan oleh teman dengan baik. Karena
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini
sampai siklus II.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, ternyata dalam pelaksanaan siklus II, ada
peningkatan dan lebih baik dari siklus I. Dengan kata lain, pembelajaran dengan menerapkan
media balok bilangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD
Negeri Wonosobo 01.
Hasilpenelitian dipaparkan berdasarkan dua hal. Yang pertama, berkaitan dengan
proses kelompok dan yang kedua adalah hasil belajar siswa berdasarkan hasil tes formatif.
0
5
10
15
20
Siklus 2
0
19
Jum
lah
Sis
wa
Tidak tuntas
Tuntas
46
Proses kelompok pada siklus I sudah cukup baik, tetapi masih banyak siswa yang
kurang menguasai konsep dan kurang terampil dalam menjelaskan materi. Hasil belajar siswa
pada siklus I berdasarkan tes formatif siklus I mengalami peningkatan.
Pada proses kelompok siklus II, sebagian besar siswa sudah aktif dan mampu bekerja
sama dengan baik. Sebagian besar siswa sudah cukup baik dalam menguasai konsep dan
terampil menjelaskan materi atau konsep tersebut. Hasil belajar siswa pada tes formatif siklus
II mengalami peningkatan. Dari 19 siswa kelas IV yang telah mencapai nilai KKM adalah 19
siswa, hal ini berarti pada siklus II siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak
%100%10019
19 hal tersebut di atas menunjukkan peningkatan pada proses dan hasil
belajar siswa yang cukup optimal. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9 RekapitulasiTingkat Ketuntasan
No Uraian Jumlah Siswa
Tidak Tuntas Tuntas
1. KondisiAwal 12 7
2. Siklus I 7 12
3 Siklus II 0 19
Data pada tabel 3 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut
Gambar 4.7 Diagram Tingkat Ketuntasan
0
5
10
15
20
Kondisi Awal
Siklus 1 Siklus 2
12
7
0
7
12
19
JUM
LAH
SIS
WA
Belum Tuntas
Tuntas
47
Berdasarkan data diatas, dapat dibaca bahwa hasil belajar siswa mengalami kenaikan
yang cukup signifikan dari studi awal dan siklus I.Dari hasil studi awal ke siklus I, angka
ketuntasannaik dari 7 siswa menjadi 12 siswa, berarti mengalami kenaikan 5 siswa atau
26,32%. Sedangkan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan yang berasal dari masukan pada
saat siklus I,angka ketuntasan naik dari 12 siswa pada saat siklus II menjadi 19 siswa,
mengalami kenaikan 7 siswa atau 36,85%.
Disamping itu nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada
kondisi awal sebelum siklus I nilai rata-rata siswa 57,3. Setelah tindakan siklus I nilai rata-rata
siswa meningkat menjadi 61,05. Setelah diadakan siklus II nilai rata-rata siswa naik kembali
menjadi 73,68.
Tabel 4.10 Rekapitulasi nilai rata-rata
No Uraian Nilai rata-rata siswa
1 Nilai Awal 57,3
2 Nilai siklis 1 61,05
3 Nilai ssiklua 2 73,68
Gambar 4.8 Rekapitulasi nilai rata-rata
Dari gambar di grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai juga meningkat dari
kondisi awal sampai dengan siklus kedua.
0
20
40
60
80
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Rekapitulasi Nilai Rata-Rata
grafik rata-rata nilai persiklus