39391217-LAPORAN-IODOMETRI

6

Click here to load reader

Transcript of 39391217-LAPORAN-IODOMETRI

Page 1: 39391217-LAPORAN-IODOMETRI

A. PENDAHULUAN

1. TUJUAN PERCOBAAN

a. Dapat melakukan pembakuan sekunder Na2S2O3

b. Dapat menetapkan kadar sample Cu2+

2. DASAR TEORIMetode titrasi iodometri langsung (iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatu

larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri) adalah berkenaan

dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia (Bassett, 1994).

Larutan standar yang digunakan dalam kebanyakan proses iodometri adalah natrium

thiosulfat. Garam ini biasanya berbentuk sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O. Larutan

tidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasi

dengan standar primer. Larutan natrium thiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama (Day

& Underwood, 1981)

Tembaga murni dapat digunakan sebagai standar primer untuk natrium thiosulfat

dan dianjurkan apabila thiosulfat harus digunakan untuk penentuan tembaga. Potensial

standar pasangan Cu(II) – Cu(I), Cu2+ + e ? Cu+ Eo= +0.15 V (Day & Underwood, 1981).

Karena harga E° iodium berada pada daerah pertengahan maka sistem iodium dapat

digunakan untuk oksidator maupun reduktor. I2 adalah oksidator lemah sedangkan iodida

secara relatif merupakan reduktor lemah. Jika Eo tidak bergantung pada pH (pH < eo="

0.535" eo=" 6.21" eo=" +" ph =" 5,0">

Dalam menggunakan metode iodometrik kita menggunakan indikator kanji dimana

warna dari sebuah larutan iodin 0,1 N cukup intens sehingga iodin dapat bertindak sebagai

indikator bagi dirinya sendiri. Iodin juga memberikan warna ungu atau violet yang intens

untuk zat-zat pelarut seperti karbon tetra korida dan kloroform. Namun demikan larutan

dari kanji lebih umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks iodin–kanji

bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitiv untuk iodine.

Dalam beberapa proses tak langsung banyak agen pengoksid yang kuat dapat

dianalisis dengan menambahkan kalium iodida berlebih dan mentitrasi iodin yang

Laporan titrasi iodometri 1

Page 2: 39391217-LAPORAN-IODOMETRI

dibebaskan. Karena banyak agen pengoksid yang membutuhkan larutan asam untuk

bereaksi dengan iodin, Natrium tiosulfat biasanya digunakan sebagai titrannya.

2. PRINSIP

Penetapan secara kuantitatif zat-zat yang dapat tereduksi / tereduksi berdasarkan

pada reaksi redoks

3. PERSAMAAN REAKSI

Reduktor+ I2 →2I-

Na2S2O3+ I2 →NaI+Na2S4O6

B. PROSEDUR

1. Pembakuan Larutan baku sekunder Na2S2O3 0,1 N

2. Penetapan kadar sample Cu2+

Laporan titrasi iodometri 2

100 mg K2Cr2O7

Erlenmeyer 250 ml

Warna mjd biru

Na2S2O3 0,1 N

Na2S2O3 0,1 N

Kuning jerami

Titik akhir titrasi

3 tetes Amilum 0,5 %

50 ml aquadest2 gram KI8ml H2SO4

sampel

Page 3: 39391217-LAPORAN-IODOMETRI

C. DATA dan PERHITUNGAN

1. Pembakuan Larutan Na2S2O3

Volume K2Cr2O7 Volume Na2S2O7

100 mg 19,10

19,80

Rata-rata 19,45

Kadar Larutan Na2S2O3 = m gram K2Cr2O7

BE K2Cr2O7 x V titrasi

Laporan titrasi iodometri 3

Na2S2O3 0,1 N

10 ml

Erlenmeyer 250 ml

Kuning jerami

Aquadest ad 100mlLabu ukur 100 ml

Perubahan warna dari biru njd putih

20 ml KCNS 10%

3ml H2SO4

KI secukupnya

Page 4: 39391217-LAPORAN-IODOMETRI

= 0,1

49,05 X 19,45

= 0,10 N

2. Penetapan kadar Cu2+

Volume sample Volume I2

10ml 4,0

10ml 3,0

10ml 4,0

Rata-rata 3,67

Kadar Cu2+ = V titrasi x N titrasi  Na2S2O3

V sampel

= 3,67 x 0,10

10 ml

= 0,0367

D. PEMBAHASAN

1. Normalitas H2SO4 terlalau pekat seharusnya normalitas H2SO4 yaitu 6 N sehingga

menyebabkan warna zat yang dititrasi menjadi hitam kecoklatan

2. Penetapan kadar sampel dilakukan perkelompok bukan perindividu dikarenakan

jumlah KI yang terbatas dan untuk mengefiseinsikan waktu

3. ketika penambahan amilum kemudian di titrasi kembali dengan Na2S2O3 0,1 N

warna yang terbentuk yaitu ungu bukan biru dan setelah dititrasi warnanayapun

menjadi kehijauan

Laporan titrasi iodometri 4

Page 5: 39391217-LAPORAN-IODOMETRI

4. Setelah ditambahkan 20 ml larutan KCNS 20% warna yang terbentuk / terjadi

adalah putih

E. REFERENSI

Day RA. Jr dan Al Underwood.1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam.Jakarta : Erlanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/iodometri

Laporan titrasi iodometri 5