39142019 Resume Pkn Lengkap

download 39142019 Resume Pkn Lengkap

of 46

Transcript of 39142019 Resume Pkn Lengkap

RESUME PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dosen Pengampu : Imam Santosa Ciptaning WW

Di susun Oleh :1. Eny Paminingsih 2. Anasia thahira U.A 3. Riandhini Prihastuti 4. Risky Dwinta A 5. Diah Putri W 6. Rizqi Aisyah 7. Arina Nur F 8. Nova Amalia 9. Ita Yuliani

7101409286 5401409022 5401409035 5401409037 5401409060 5401409102 5401409129 5401409153 5401409158

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

BAB 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI A. Pengantar 1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Kelompok MPK Pada hakikatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerus, selaku warga masyarakat, bangsa dan negara, secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasionalnya. Melalui pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan akan dapat dilahirkan generasi yang sadar dan terdidik. Pendidkan dimaksudkan mengarah pada 2 (dua) aspek. Pertama, pendidikan untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalaman akademis, ketrampilan profesional, ketajaman dan kedalaman intelektual, kepatuhan pada nilai-nilai atau kaidah-kaidah ilmu (it is matter of having). Kedua, pendidikan untuk membentuk kepribadian atau jatidiri menjadi sarjana atau ilmuwan yang selalu komited kepada kepentingan bangsa (it is matter of being). Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Tujuan Pendidikan Tinggi adalah: 1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Sesuai dengan harapan, bahwa Pendidikan Tinggi dikembangkan dan peranan perguruan tinggi diarahkan untuk:

1)

Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta pusat kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang.

2)

Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

3)

Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia. Peranan Perguruan Tinggi makin ditingkatkan, antara lain dengan

cara: 1) Menjamin penggunaan kebebasan mimbar akademik dalam bentuk yang kreatif, konstruktif, dan bertanggung jawab, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan. 2) Melanjutkan usaha-usaha ke arah intregasi dan konsolidasi kegiatan mahasiswa dan cendikiawan sesuai dengan disiplin ilmu dan profesinya dalam wadah-wadah yang efektif sehingga mereka dapat mengembangkan prestasi-prestasi serta partisipasi yang positif. Secara umum Visi MPK diperguruan tinggi menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya. Misi MPK diperguruan tinggi bertujuan membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasai dengan rasa tanggungjawab kemanusiaan. Sedangkan kompetensi MPK bertujuan menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusaia intelaktual. Substansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup: (a) Pengantar; (b) Hak Asasi Manusia; (c) Hak dan Kewajiban Warganegara; (d)

Bela Negara; (e) Demokrasi; (f) Wawasan Nusantara; (g) Ketahanan Nasional; (h) Politik Strategi Nasional (Dikti, 2002 : 4). Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warganegara R.I. diharapkan mampu : memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara bersinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Diharapkan melalui Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik akan menjadi manusia warganegara Indonesia terlebih dahulu, sebelum menguasai, memiliki iptek dan seni yang dipelajarinya.

2. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan Bangsa Indonesia bertekad mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pandangan bangsa Indonesia mengenai pembelaan negara tercermin dalam Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 yaitu, (a) bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atasa dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. (b) Pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (c) menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, akan tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan kedaulatannya. Bangsa Indonesia menentang segala macam penjajahan dalam berbagi bentuk dan menganut politik bebas aktif. Oleh karena itu, pertahanan keamanan negara keluar bersifat defensif aktif yang berarti tidak agresif dan tidak ekspansif dan sejauh kepentingan nasional tidak terancam, tidak akan mulai menyerang. Bentuk perlawanan rakyat Indonesia

dalam

rangka

membela

dan

mempertahankan

kemerdekaan

bersifat

kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan. Sejak Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perjuangan bangsa dalam rangka mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang baru diproklamasikan. Pada awalnya keikutsertaan rakyat Indonesia dalam perjuangan bersenjata belum diatur oleh Pemerintah atau belum terorganisasi secara tertib. Dalam rangka melawan kembalinya penjajah di tanah air Indonesia pada waktu itu yang berfungsi sebagai kekuatan pokok bersenjata adalah: Badan Keamanan Rakyat (BKR), kemudian sebagaimana seharusnya bahwa tiap negara mempunyai angkatan perang yang lazim disebut tentara, maka BKR berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan dalam waktu yang tidak lama berubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat yang singkatannya masih tetap TKR. Kemudian nama TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), yang akhirnya nama TRI berubah lagi menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia) sampai sekarang. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah menempuh kebijaksanaan baru, bahwa mulai tahun anggaran 1973/1974 pendidikan Walawa dihentikan, dan untuk selanjutnya menjadi: 1) 2) Pendidikan Kewiraan, dan Pendidikan Perwira Cadangan (PACAD). Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa dan pelajar Indonesia dalam masa revolusi fisik ikut aktif dalam perjuangan bersenjata untuk mempertahankan bangsa dan negaranya. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi dimaksudkan untuk:

1)

dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warganegara terdidik dalam kehidupannya selaku warganegara Republik Indonesia yang bertanggung jawab.

2)

menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional secara kritis dan bertanggung jawab.

3)

memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil, akan menumbuhkan sikap

mental bersifat cerdas, penuh tanggungjawab dari peserta didik dengan perilaku yang: a. b. c. d. e. beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa. berbudi luhur, berdisiplin dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. bersikap rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. bersikap profesional yang dijiwai oleh kesadaran belanegara. aktif memanfaatkan ilmu dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

B. Hak Asasi Manusia 1. Pengertian HAM Dalam Tap MPR No. XVII / 1998, HAM adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia: secara kodrati, universal dan abadi, sebagai anugerah tuhan YME.

Sedangkan dalam UU No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Ketentuan Umum, pasal 1 sub 1).

2. Pengakuan atas Martabat dan Hak-Hak yang Sama sebagai Manusia Hidup di Dunia Adalah suatu kenyataan sejarah bahwa HAM berkembang melalui tahap-tahapan dalam beberapa naskah. Naskah tersebut adalah sebagai berikut (Budiarjo, 1998 : 120-121) :a. b. c.

Magna Charta (Piagam Agung, 1215) Bill of Rights (Undang-Undang Hak, 1689) Declaration des droits de Ihomme et du citoyan (Pernyataan hak-hak manusia dan warga negara, 1789) Bill of Rights (Undang-Undang Hak) Yang sangat terkenal adalah 4 (empat) hak yang dirumuskan oleh

d.

Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Rosevelt pada permulaan PD II. Hakhak tersebut terkenal dengan istilah The Four Freedoms (empat kebebasan) yaitu :a.

Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech) Kebebasan beragama (freedom of religion) Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear) Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want)

b. c. d.

3. Penghargaan dan Penghormatan atas Hak-Hak Manusia dengan Perlindungan Hukum di Indonesia.

Hak-hak asasi yang tercantum dalam UUD 1945 tersebar dalam beberapa pasal, terutama pasal 27 sampai pasal 34. Akan tetapi hak-hak asasi yang dimuat terbatas jumlahnya dan dirumuskan secara singkat. Dalam perkembangannya sesuai tuntutan masyarakat global maka masalah HAM di Indonesia diatur dalam : a. b. c. d. e. Kep. Pres No. 50 Tahun 1993 tentang Komnas HAM Tap MPR No. XVII / MPR / 1998 tentang HAM UU No. 39 / 1999 tentang HAM UU No. 26 / 2000 tentang Pengadilan HAM Perubahan Ke-empat UUD 1945 / 2002

C. Hak dan Kewajiban Warganegara 1. Pengertian Bangsa dan Negara

a. Bangsa Pengertian bangsa kiranya mengandung intisari adanya elemen pokok berupa jiwa, kehendak, perasaan, pikiran, semangat, yang bersama-sama membentuk kesatuan, kebulatan dan ketunggalan serta semuanya itu yang dimaksud adalah aspek kerohaniannya.

b. Negara Negara adalah alat dari sesuatu masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, disamping itu juga menertibkan gejala-gejala kekuasaan yang timbul oleh karena adanya hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat. Terbentuknya suatu negara harus memenuhi beberapa unsur pokok sebagai syarat. Unsur-unsur esensial negara yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

1) Rakyat Rakyat atau penduduk yaitu suatu kelompok manusia yang merupakan suatu kehidupan bersama yang menetap di suatu tempat yang tertentu.

2) Wilayah Wilayah adalah landasan material atau landasan fisik negara.

3) Pemerintah yang berdaulat Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang memiliki kekuasaan tinggi, yang berarti tidak berada di bawah kekuasaan lainnya.

2. Proses Berbangsa dan Bernegara 3. Kerangka Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

a. b. c. d.

Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Ketahanan Nasional sebagai Pendekatan Konsepsional

Keterkaitan (hubungan) antara kedudukan Pancasila sebagai falsafah, ideologi dan dasar negara kesatuan RI yang secara resmi tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

4. Warga negara, Hak dan Kewajiban Warga Negara a. Warga negara

Warga negara adalah salah satu tiang negara, disamping kedua tiang yang lain, yaitu wilayah dan pemerintah. Karena warga negara merupakan tiang atau sokoguru negara, maka kedudukan warga negara sangatlah penting dalam suatu negara.

b. Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak dan kewajiban warga negara, telah diatur menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

D. Bela Negara

1. Makna Bela Negara Dalam menyelenggarakan Hankamnas, setiap warga megara mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dan dijamin oleh UUD 1945 yang merupakan kehormatan dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Upaya Hankamneg mencakup pembentukan dan penggunaan sumber daya buatan dan segenap prasarana fisik dan prasarana psikis bangsa dan negara. Salah satu bentuk keikutsertaan rakyat dalam upaya Hankamneg diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) sebagai bagian tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional. Bela negara adalah sikap dan perilaku warganegara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara (UU No. 3 tahun 2002). Usaha pembelaan negara tertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya.

2. Implementasi Bela Negara Dalam upaya bela negara yang merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara, implementasinya dapat ditempuh melalui: a. Lingkungan Pendidikan - - jalur pendidikan formal. Melalui pendidikan penduluan bela negara (PPBN)

b. Lingkungan pekerjaan - - - jalur pendidikan nonformal. Sasaran yang dicapai adalah membentuk karyawan yang selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Lingkungan Pemukiman - - - jalur pendidikan informal. Sasaran yang dicapai adalah membentuk masyarakat yang dapat memahami nilai-nilai perjuangan bangsa.

E. Demokrasi 1. Konsep demokrasi Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos berarti pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat, atau suatu pemerintahan di mana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara.

2. Demokrasi dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia

a. Masa 1945-1959

Periode

pemerintahan

ini

demokrasinya

adalah

demokrasi

parlementer, karena pada masa ini merupakan kejayaan parlemen dalam sejarah politik Indonesia.

b. Masa 1959-1965 Periode ini adalah periode demokrasi terpimpin.

c. Masa 1965 - ... Pemberontakan G30S / PKI merupakan titik kulminasi dari pertarungan atau tarik ulur politik antara Soekarno, Angkatan Darat, dan PKI.

3. Prospek Demokrasi di Indonesia Satu hal lagi yang sangat jelas adalah peningkatan proporsi orang yang mengalami peningkatan kemampuan politik. Hal ini dapat kita lihat dari besarnya jumlah pemilih muda yang semakin bertambah pada setiap pemilu.

BAB 2 WAWASAN NUSANTARA A. Pengertian Wawasan Nusantara Kehidupan suatu bangsa dalam pertumbuhan dan perkembamgannya di pengaruih oleh berbagai faktor yang bersifat timbal balik , baik bersifat fisik maupun yang bersifat fisik maupun yang bersifat nonfisik . Hakekat Wawasan Nusantara adalah cara pandangan dan menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional Indonesia .Atau dengan pengertian lengkap ,Wawasan Nusantara adalah cara pandangan dan sikap Bangsa Indonesia mengeani diri dan lingkungannya yang serba beragam dan berniali setrategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan tetap menghargai dan menghormati kebhninekaan di dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan .

B. Wawasan Nusantara dan Geopolotik Geopolitik ( geo =bahasa Yunani = bumi ) adalah politik yang tidak lepas dari penagaruh leatak dan kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Inti politik ialah kekuatan .Karena penggunaan kekuatan itu sangat penting ,perlu ada pengertian serta pembatasan ar peti kekuatan dan penggunannya sesuai dengan nilai-nilai moral . Inti pendapat Ratezel ialah konsep ruang yang ditempati oleh kelompok- polotik .Arti Negara harus dapat meningkatkan kekuatan masionalnya Pengembanganya kekuatan nasional itu bertujuan : 1. Ke dalam ,untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis 2. Ke luar ,untuk memperoleh batas-batas negara yang lebih baik .

Pokok-pokok teori Karal Haushofer yang didasarkan pada pandangan Ratszel dan Kjellen : 1. Kekuasaan imperum daratan yang kompak dan mengejar kekuasan imperum maritim dan akan menguasi pengawasan di lautan . 2. Beberapa negara besar di dunia akan timbul ( Jermab, Italia ,Jepang ) dan akan menguasi Eropa , Afrika dan Asia Barat . Sehubungan dengan konsep geopolotik dan geostrategi ,perlu pula diketahi beberapa konsep kekuatan . 1. Konsep kekuatan di darat (wawasan benua ) yang dikemukakan oleh Sir Halford Mackinder (1861- 1947 ) dan Karl Haushofer . 2. Konsep kekuatan di lautan ( Wawasn Bahari ) yang di kemukan oleh Sri Walter Raleigh ( 1554 1618) dan Alferd Thayer Mahan . 3. Konsep kekuatan di udara ( Wawasan Dirgantara ); dicetuskan oleh Mitchell (1877-1946 ) , A. Savensky ( 1894-....) ,Guilio Douchet (1869-1930) , dan J.F. Charles Fuller ( 1878-.....) . 4. Teori derah bats ( Rimland ) dan Nicholas Spykman merupakan wawasan gabungan yang banyak diikuti oleh ahli geopolotik / geostrategi dan negarawan dalam menyusun kekuatan negara dewasa ini . Geopolitik adalah kebijaksanaan dalm rangka mencapi tujuan nasional dengan menfaatkan keuntungan letak geografis tersebut . Sedangkan Geostrategi adalah kebijaksanaan dalam menentukan tujun-tujuan dan saranasarana serta cara penggunan sarana-sarana tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan menfaatkan kontelasi geografis negara . 1.Dasar pemirikan Historis dan Yuridis Formal : Perkembangan Konsep Wwawasan Nusantara

UUD 1945 tidak menentukan batas-batas wilayah Republik Indonesia . Teritorial -Zee en Maritime Kringen Ordonantie : lebar laut wilantai setyah Hindia-Belanda adalah 3 mil di ukur dari garis rendah pulau. Asas nusantara yang di terapkan itu memuaskan kepulauan Indonesia ke dalam satu kesatuan yang bulat dan utuh .Pada tahun 1969 , pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang landas kontinen Indonesia sampai kedalaman laut 200 m ,yang memuat pokok-pokok sebagai berikut : 1. Segala sumber kekayaan alam yang terdapat kontinen Indonesia adalah milik eksekutif negara Republik Indonesia . 2. Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan dari garis batas landas kontinen dengan negara-negara tetangga melalui perundingan . 3. Jika tidak ada perjanjian garis batas ,maka batas landas kontinen Indonesia ialah suatu garis yang ditarik di tengah tengah antara pulau terluar Indonesia dan titik terluar wilayah negara tetangga . 4. Tuntutan ( claim ) di atas tidak mempengaruih sifat dan sus perairan di atas landas kontinen serta udara di atas perairan itu. Agar jelas dalamni kita bahas hubungan ini kita bahas dulu beberapa hal yang penting berkenaan dengan hukum laut . Sejak berabad-abad yang lalu telah dikenal dua anggapan pokok mengenai hak atas laut : 1 Res Nullius , yang beranggapan bahwa laut itu tidak ada yang memiliki sehingga dapat diambil atau dimiliki oleh sipa saja . 2. Res Communis ,yang menyatakan bahwa laut itu milik bersama masyarakat dunia ,sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh siapa pun. Indonesia belum berhasil sepenuhnya dalam perjuangan di dunia internasional , namun sementara itu perjanjian berhasil diadakan : 1. Perjanjian RI-Malaysia di Kuala Lumpur pada tanggal 27 Oktober

1969 mengenai landasan kontinen Selat Malaka dan Laut Natuna ( Laut Cina Selatan ) berlaku mulai tanggal 7 Novenber 1969 . 2. RI-Thailand ,di Bangkok tanggal 17 Desember 1971 mengenai landasan kontinen Selt Malaka Utara dan Laut Andaman berlaku mulai 7 April 1972. 3. RI-Malaysia dan Thailand di Kuala Lumpur tanggal 21 Desember 1971 mengenai landasan kontinen Selat Malaka bagian Utara berlaku mulai tanggal 16 Juli 1973 . 4. RI-Australia di Cambera tanggal 18 Mei 1971 mengenai penetapan garis batas dasar laut tertentu 5. RI Singapura di Jkarta tanggal 25 Mei 1973 mengenai Batas garis Lut 6. RI INDIA di Jakarta tanggal 8 Agustus mengenai garis batas landas kontiutnen Laut Andaman

2 Dasar Pemikiran dari Segi Kepentingan Nasional Sebagai bangsa yang telah menegara bangsa Indonesia selau berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya pada bangsa Indonesia sekarang Perhatikan kata kata berikut : meja, jendela , bendera, bahasa , nirwana, antariksa ,puasa ,aljabar,kudus, unsur, aspek,fakta,trayek, tahu, tongkang dll . Kata-kata tersebut berasal dari bermacam-macam bahasa asing yang terserap kedalam bahasa Indonesia .

3.Batas wilayah Indonesia Batas Wilayah Perairan & Darat Negara menurut poerwadarminta adalah persekutuan bangsa-bangsa di suatu daerah yang tertentu batas-batasnya yang diperintah dan diurus oleh

pemerintah yang teratur.Negara Indonesia adalah Negara Indonesia yang berbentuk Republik.Landasan Idielnya adalah pancasila & landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945.Negara Republik Indonesia adalah Negara kepulauan ,sebuah Archipologis State. Sesuai dengan hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1980,batas republik Indonesia dengan Negara lain,terdiri dari 3 jenis batas laut yaitu: 1.Batas Laut Teritorial 2.Batas Landas Kontinen 3.Batas Zona Ekonomi Eksklusif

4.Aspek kehidupan a.Latar belakang social budaya Budaya atau kebudayaan , dalam arti etimologi adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia .Sosial budaya sebagai salah satu aspek kehidupan nasional (disamping politik ,ekonomi,dan hankam) adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-anggotanya. b.Tinjauan kesejarahan Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-citanya pada umumnya tumbuh dan berkembang akibat latar belakang sejarah. Demikian juga sejarah Indonesia diawali dari Negara-negara kerajaan tradisional yang pernah ada diwilayah nusantara melalui kedatilan sriwijaya dan kerajaan majapahit. Kedua kerajaan tersebut landasanya adalah wujudkan kesatuan wilayah ,meskipun belum timbul semangat bernegara . Batas-batas wilayah RI merupakan warisan

kolonial hindia belanda,dimana batas wilayah perairan ditentukan dan diakui berdasarkan territorial Zee en Martitieme Ordonanti. Konsepsi Nusantara yg dilandaskan pd semangat kekompakan mengacu pada konstekusi geografi RI sebagai Negara kepulauan, dikukuhkan menjadi UU No 4/prp th 1960 yaitu: 1. Perairan Indonesia ialah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia 2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut 3. Periaran pedalaman Indonesia ialah semua perairan yang terletak pada sisi alam dari garis dasar. D. Landasan Wawasan Nusantara 1. Landasan Idiil Landasan idiil Wawasan Nusantara adalah Pancasila. Pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara antara lain mensyukuri anugerah konstelasi dan posisi geografi serta isi dan potensi yang dimiliki oleh wilayah nusantara. 2. Landasan Konstitusional Landasan konstitusional Wawasan Nusantara adalah UndangUndang Dasar 1945, karena undang-undang dasar itulah yang merupakan konstitusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. E. Unsur Dasar Wawasan Nusantara1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya ialah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.2. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan citacita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945. Isi menyangkut dua hal yang esensial, yakni: 1) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama, dan

perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional. 2) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.3. Tata Laku (Conduct)

Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari tata laku bathiniah dan lahiriah. Tata laku bathiniah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. F. Arah Pandang Wawasan Nusantara 1. Arah Pandang ke Dalam Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. 2. Arah Pandang ke Luar Arah pandang ke luar, mengandung arti bahwa bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai yang tertera pada Pembukaan UndangUndang Dasar 1945. G. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

1. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara adalah sebagai Wawasan Nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional, dengan demikian Wawasan Nusantara dijadikan landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. 2. Fungsi Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu, dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat/masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Tujuan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang/aspek kehidupan dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan orang perorangan kelompok golongan suku bangsa atau daerah. H. Implementasi Wawasan Nusantara 1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional Wawasan Nusantara bagi bangsa Indonesia menjadi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam menghadapi, menyikapi, menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. a. Kehidupan Bidang Politik

Dalam

kehidupan

bidang

politik,

Wawasan

Nusantara

diharapkan dapat menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis berarti membangun sistem kenegaraan yang tertata dan sejalan sesuai dengan dinamika masyarakat Indonesia, seperti dibentuknya lembaga-lembaga pemerintahan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. b. Kehidupan Bidang Ekonomi Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan bidang ekonomi diharapkan akan menciptakan tatanan ekonomi yang benarbenar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Pemahaman tersebut mengandung konsekuensi, bahwa pembangunan ekonomi hendaklah bertumpu kepada kekuatan rakyat dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

c. Kehidupan Bidang Sosial Budaya Dalam kehidupan sosial budaya, implementasi Wawasan Nusantara akan menciptakan skap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup di sekitarnya dan sekaligus sebagai karunia dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, Bangsa Indonesia diharapkan lebih mampu menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan golongan dan status sosialnya. d. Kehidupan Bidang Pertahanan Keamanan

Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahaan keamanan diharapkan akan menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa. Dari sinilah diharapkan warga negara Indonesia siap menghadapi setiap ancaman yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara. Kesiapan warga negara Indonesia sesuai dengan jiwa bela negaranya akan mengantisipasi setiap ancaman sekecil apapun yang akan membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan negara dari manapun datangnya. Tanpa jiwa bela negara, maka dimungkinkan Bangsa dan Negara Indonesia di masa mendatang akan selalu terpuruk dan menjadi obyek pengaruh negara lain. Itu menggambarkan bahwa Wawasan Nusantara akan mengarahkan warga negara Indonesia akan sikap, faham, dan semangat kebangsaan yang tinggi sebagai jati diri Bangsa Indonesia. Itulah yang disebut dengan Nasionalisme Indonesia. 2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Hubungan antara Negara Indonesia dengan Bangsa-bangsa Lain di Dunia a. Perhatian pada daerah frontier Ada beberapa prinsip kebijaksanaan yang dapat dikembangkan dalam mengatasi munculnya daerah frontier sebagai berikut: 1) Adanya perbaikan sistem sirkulasi di seluruh wilayah negara, terutama pada daerah-daerah terpencil dan sepanjang daerah perbatasan negara. Hal tersebut untuk menghilangkan rasa keterpencilan atau rasa keterasingan sebagai masyarakat serta meningkatkan efektivitas komunikasi antar golongan masyarakat dan antar daerah di dalam wilayah Negara Indonesia. Di samping itu, perbaikan sistem sirkulasi dapat menghilangkan efektivitas pengawasan dan pengendalian masyarakat oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2) Upaya membangun pusat-pusat pertumbuhan di daerah terpencil atau daerah perbatasan sesuai dengan potensi daerah tersebut. Pembangunan ini diarahkan untuk mewujudkan percepatan pemerataan kesejahteraan rakyat. Pembangunan juga diharapkan memberi daya tarik baru yang mampu mengalihkan perhatian masyarakat di daerah perbatasan dari tempat pertumbuhan di negara-negara tetangga. 3) Upaya mnejalin kerjasama dalam bidang budaya, ekonomi dan politik dengan negara tetangga yang berbatasan. Kerjasama ini dimaksudkan untuk menumbuhkan pusat-pusat kehidupan yang tidak merugikan bagi kedaulatan wilayah negara masing-masing. b. Implikasi Hukum Laut Internasional dan Kaitannya dengan Wawasan Nusantara Hukum Laut Internasional (HLI) telah mengatur secara internasional hubungan hak, kewenangan, dan kewajiban negara atas laut. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah daerah Indonesia. Kewajiban negara ini menjadikan Bangsa Indonesia harus dapat mewujudkan kedaulatan atas wilayah yurisdiksi nasional yang sebagian besar berupa wilayah perairan atau laut. Upaya Indonesia tersebut mendapatkan kesepakatan berdasarkan UNCLOS tahun 1982 yang secara legal mendukung wilayah Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam deklarasi Djuanda sesuai dengan prinsip Wawasan Nusantara. c. Pemanfaatan Ruang Dirgantara Ruang dirgantara menurut pemanfaatannya dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang udara dan ruang antariksa. Ruang udara merupakan ruang yang berada di atas wilayah suatu negara dengan batas-batas tertentu. Sedangkan ruang antariksa merupakan ruang bebas yang berada di atas ruang udara.

Upaya

yang

dapat

dilakukan

Negara

Indonesia

untuk

memanfaatkan ruang dirgantara di masa-masa mendatang dapat menggunakan model sebagai berikut: 1) negara. 2) 3) Pengembangan industri angkutan udara sipil beserta infraPengembangan kekuatan penegak kedaulatan dan penjamin strukturnya yang berdaya saing global keamanan di ruang udara nasional. Pemanfaatan ruang dirgantara yang selalu dikaitkan dengan mempertahankankan kedaulatan dan keamanan

kepentingan

BAB 3 KETAHANAN NASIONAL

A. Latar belakang, konsepsi, dan kondisi ketahanan nasional 1. Latar belakang Ketahan nasional merupakan konsepsi yang dirumuskan dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia dalam membina kehidupan nasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketahanan nasional juga bisa diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dan bisa mengatasi hambatan hambatan atau pun gangguan. 2. Landasan Ketahanan Nasional a. Landasan Idiil yaitu pancasila sebagai dasar falsafah dan ideology Negara.b. Landasan

Konstitusional

yaitu

kondisi

ketahanan

harus

berdasarkan UUD 1945. c. Landasan Visional yaitu ketahanan nasional sebagai wawasan nusantara. 3. Ketahanan Nasional sebagai Suatu Kondisi, sebagai Konsepsi dan Model Berpikir Ketahanan sebagai suatu kondisi yang memberikan gambaran tentang keadaan agar bangsa dapat mempertahankannya. Sedangkan konsepsi yang dimaksudkan adalah pemikiran suatu pengaturan dan penyelenggaraan dan model berfikir yaitu memandang suatu aspek kehidupan. B. Pokok pokok Pikiran tentang Ketahan Nasional1. Pendekatan Asta Gatra Yaitu kehidupan nasional yang melihat 8 gatra

yang saling mempengaruhi. Sebagai insane budaya, manusia menjalin

suatu hubungan antara lain : manusia dengan Tuhan, manusia dengan cita-cita bersama, manusia dengan kekuasaan, dll. Unsure unsure kekuatan : geografi, sumber alam, kapasitas industry, kesiapsiagaan militer, penduduk, karakter nasional, semangat nasional, kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintahan. 2. Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan Kedua hal ini sulit dipisahkan maka ini harus diserasikan agar upaya penciptaan Kesejahteraan rakyat memerlukan suasana yang aman dan tertib. 3. Model Berfikir Komprehensif Integral Yang berarti menyeluruh, dengan memandang, menyikapi, dan berusaha menyelesaikan masalah yang timbul dengan memperhatikan keterkaitan yang saling menyatu. C. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia Nilai-nilai yang terkandung yaitu : madiri, dinamis, wibawa, dan konsultasi serta kerjasama. D. Aspek Alamiah dalam Ketahanan Nasional 1. Letak Geografis Yang menunjukkan keterkaitan letaknya dengan lingkungan. 2. Kekayaan Alam Merupakan segala sumber potensi alam yang terdapat di bumi, laut, dan udara yang berada dalam wilayah kekuasaan Negara. 3. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk

emiliki

suatu

kualitas

untuk

melaksanakan

pembangunan. E. Aspek Sosial dalam Ketahanan Nasional 1. Aspek Ideologi Yang dimsksud adalah manusia dalam kehidupannya yang mempunyai satu gagasan dalam mewujudkan cita-cita danprinsipprinsip suatu masyarakat. a. Ideologi Dunia Ada liberalism, komunisme, sosialisme, dan agama. 1. Ideology liberal Yaitu kebebasan seluas-luasnya kepada setiap individu untuk melaksanakan hak-haknya. 2. Ideology Komunis Masyarakat yang dicita-citakan oleh ideology ini yaitu masyarakat tanpa kelas atau sama rata sama rasa.3. Agama sebagai Ideology

Kitab suci merupakan sumber hokum utama dalam suatu Negara, karena adanya Tuhan. b. Ideology Pancasila Pancasila sebagai gambaran wujud dari cita-cita bangsa Indonesia karena pancasila mempuanyi suatu garis besar yang mengandung banyak makna didalamnya. c. Ketahanan di Bidang Ideology

Nilai-nilai yang terkandung dalam suatu ideology tertentu merupakan suatu ketahanan yang akan melawan dengan pemikiran liberal serta harus relevan dengan system nilai sosial dan budaya bangsa Indonesia. 2. Aspek Politik a. Pengertian Politik Politik bisa diartikan dengan segala hal yang berkaitan dengan pembuatan, pelaksanaan, dan kebijakan. b. Kehidupan Politik di Indonesia Indonesia masih berpegang pada politik luar negeri yaitu bebas aktif tapi tetap menegakkan prinsip dasar dalam Pembukaan UUD 1945. c. Ketahanan di Bidang Politik Yang akan terwujud dengan adanya indicator : 1. Pemerintah yang memiliki legitimasi yang kuat. 2. Kebijakan masyarakat. 3. Masyarakat yang memiliki kesadaran politik yang tinggi. 4. Penegakan supremasi hokum sebagai pengendali bagi pengajuan tuntutan.3. Aspek Ekonomi

pemerintah

yang

sesuai

dengan

aspirasi

a. Ekonomi Secara Umum

Ekonomi adalah segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan kita harus memproduksi suatu barang dan mendistribusikannya. b. Ekonomi Indonesia Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia

berdasarkan UUD 1945 antar lain : 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersana berdasarkan asas kekeluargaan. 2. Cabang yang paling penting dan yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah milik negara. 3. Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung adalah milik Negara untuk kemakmuran rakyat. c. Ketahanan di Bidang Ekonomi Ini berkaitan dengan suatu dimensi yang meliputi : a. Stabilitas Ekonomi b. Tingkat integrasi Ekonomi c. Ketahanan system ekonomi terhadap goncangan dari luar system ekonomi d. Margin of safety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan e. Keunggulan kompetitif produk produk ekonomi nasional f. Kemantaban ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasionalg. Tingkat integrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global

d. Factor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi Factor tersebut yaitu : a. Bumi dan sumber alam antara lain : Kemampuan dalam pemanfaatan sepenuhnya, Adanya bencana, Struktur ekonomi agraris, dan Impor bahan baku. b. Tenaga kerja c. Factor modal d. Factor teknologi e. Hubungan dengan ekonomi luar negeri. f. Prasarana atau infrastruktur g. Factor manajemen 4. Aspek Sosial Budaya Aspek ini merupakan suatu gabungan yang saling berkaitan antar manusia dan kebudayaan yang timbul.a. Struktur Sosial di Indonesia

Struktur sosial di Indonesia sangat unik karena mempunyai lapisan-lapisan kelompok sosial dari yang masyarakat miskin sampai gedongan. b. Kondisi Budaya di Indonesia Kebudayaan di Indonesia sangat beraneka ragam karena adanya berbagai keyakinan atau suku. c. Ketahanan di Bidang Sosial Budaya

Adanya lapisan masyarakat sehingga membentuk suatu integrasi yang mantab, walaupun banyak konflik tapi nilai kesatuan masih ada. 5. Aspek Pertahanan dan Keamanan a. Pokok-pokok pengertian tentang hankam Bahwa Indonesia selalu menyelesaikan masalah dengan cara damai. b. Postur kekuatan hankam Yang mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan dan gelar kekuatan. c. Ketahanan di bidang hankam Merupakan kesiapsiagaan bela Negara yang berisi kemampuan dan ketangguhan yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dankesinambungan dalam pembangunan nasional.

BAB 4 POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL A. Pendahuluan Tujuan nasional bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan nasional tersebut hanya dapat dicapai dengan usaha pambangunan bangsa dan usaha itu hanya mungkin dilaksanakan, apabila kondisi politik nasional yang merupakan faktor lingkungan dari usaha pembangunan berada dalam keadaan stabil, dalam arti sistem konstitusional dengan efektif, demokrasi tumbuh dengan kuat,hukum berjalan dan dapat ditegakkan dengan pasti. Disamping itu tiap - tiap negara mempunyai suatu perangkat kepentingan nasional yang secara akumulatif berpuncak pada kepentingan nasional utama. Dalam pembukaan UUD 1945 dapat ditemukan beberapa kepentingan nasional utama yaitu yang menyangkut kesejahteraan, keamanan, kecerdasan bangsa dan hubungan internasional. Kepentingan nasional tersebut dapat dijabarkan di dalam beberapa kepentingan nasional di tiap tiap bidang kehidupan nasional yang selanjutnya dirumuskan menjadi beberpa sasaran nasional. Sasaran nasional hanya dapat diwujudkan atau dicapai dengan politik dan strategi nasional.

B. Pengertian Politik dan Strategi Nasional 1. Politik Politik (politics) adalah bermacam - macam dalam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu

menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyususunan skala prioritas dari tujuan tujuan yang telah dipilih itu. Untuk melaksanakan tujuan tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan umum (publlic policies) yang menyangkut pengaturandan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari sumbersumber dan resources yang ada. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, perlu dimiliki kekuatan (power) dan kewenangan (authority) yang akan dipakai baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses tersebut. Pengertian politik mengandung aspek aspek negara (state), kekuatan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijaksanaan (policy), dan pembagian (distribution), atau alokasi (allocation) (Budiarjo,1998:8-13). a. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuatan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya. b. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang/suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang/kelompok lain sesuai dengan keinginan dari perilaku. Politik adalah semua kegiatan yang menyangkut masalah merebutkan dan mempertahankan kekuasaan (power struggle). Power struggle ini mempunyai tujuan yang menyangkut kepentingan seluluh masyarakat. c. Pengambilan Keputusan Keputusan adalah membuat pilihan di antara beberapa alternatif. Sedangkan pengambilan keputusan menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai. d. Kebijaksanan Umum

adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelomok politik dalam usaha memilih tujuan tujuan dan cara cara untukmencapai tujuan tujuan itu. e. Pembagian Pembagian atau alokasi adalah pembagian atau penjatahan dari nilai nilai dalam masyarakat. Politik adalah membagikan dan mengalokasikan nilai nilai secara meningkat. Dalam buku ini politik diartikan segala hal yang berkenaan dengan bagaimana kebijakan itu disusun dan bagaimana kebijakan itu dilaksanakan. 2.Politik Nasional Politik nasional adalah azas, haluan, usaha, kebijaksanaan, dari negara dalam mencapai tujuan nasionalnya dengan membina dan menggunakan potensi nasional, sumber daya nasional dan sarana serta prasarana nasional. Hakikat politik nasional adalah kebijaksanaan nasional yang menjadi landasan serta arah baik penyusunan konsep strategi nasional. Kebijaksanaan nasional merupakan manifestasi dan upaya pencapaian tujuan nasional melalui rumusan pokok kegiatan mencapai tujuan. Politik nasional dalam perumusannya dibagi dalam tahap tahap utama yaitu: jangka panjang jangka menengah dan jangka pendek. Politik nasional itu meliputi: a. Politik dalam negeri, yang diarahkan kepada mengangkat, meeninggikan, dan memelihara harkat derajat dan potensi rakyat Indonesia yang pernah mengalami kehinan dan kemelaratan akibat penjajahan menuju sifat sifat bangsa yang terhormat dan dapat dibanggakan.b. Politik luar negeri yang bersifat bebas aktif anti imperalisme dalam segala

bentuk dan manifestasinya, mengabdi, kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat serta diarahkan kepada pembentukan solidaritas

antarbangsa terutama bangsa - bangsa Asia Afrika dan negara negara non-aligned. c. Politik ekonomi yang bersifat swasembada/swadaya dengan tidak berarti mengisolasi diri, tetapi diarahkan kepada peningkatan taraf hidup dan daya kreasi rakyat Indonesia sebesar-besarnya. d. Politik pertahanan keamanan, yang bersifat defentif aktif dan diarahkan kepada pengamanan serta perlindungan bangsa dan negara serta usahausaha nasional dan penanggulangan segala macam tantangan, ancaman, dan hambatan. 3.Strategi Srategi berasal dari kata Yunani srategis yang diartikan sebagai the art of the general atau seni dari para jenderal. Dalam perkembangannya sekarang ini, arti strategi telah meluas jauh dari artinya semula menjadi tanggung jawab dari seorang pimpinan. 4. Strategi Nasional Strategi nasional adalah pelaksanaan dari politik nasional. Bentuk pelaksanaan ini tersusun dalam program nasional yang bersifat lebih konkrit baik dari segi tempatt, waktu, bidang, biaya maupun pelaksanaannya. Strategi nasional adalah seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan kekuatan - kekuatan nasional (IPOLEKSOSBUDHANKAM). Dalam masa damai maupun perang untuk mendukung pencapaian tujuan yang ditetapkan politik nasional, maka strategi nasional sebagai rencana dan pelaksanaan harus kenyal dan dinamis disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan disamping seni. C. Tahap-tahap Pemikiran Strategi Nasional 1. Telaahan Strategi

adalah suatu kajian terhadap lingkungan yang akan berpengaruh kepada strategi yang akan ditempuh.dalam menelaah lingkungan politik nasional ini perlu diperhatikan beberapahal yang menyangkut: a. Pembidangan : Politik nasional mencakup sektor-sektor ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan hankam. b. Sasaran-sasaran masaing-masing bidang ditentukan sehingga tujuan politik nasional dapat dicapai. c. Pedoman nasional yang mencakup 1) Usaha pembiayaan 2) Pengadaan, pengembangan, pengarahan sumber-sumber material, tenaga manusia dan kekuatan inmateriil 3) Pengerahan usaha dan tindakan diantara sikap umum terhadap pengadaan modal, sikap dalam hal yang mengenai Hankamrata, memelihara perdamaian dan lain sebagainya dengan menggunakan prinsip-prinsip prioritasnya 4) Penentuan periode waktu d. Sikap dan pendirian, menggariskan sikap dan pendirian terhadap masalahmasalah nasional maupun internasional. Oleh karenanya sikap ini seterusnya menjadi asas yang tidak dapat diabaikan. e. Pengendalian perencanaan dituangkan dalam strategi nasional, seperti: 1) Sikap Indonesia terhadap masalah hankam dari Asia Tenggara (Perang Indo-Cina), maupun perang terbatas/ketegangan yang terjadi di dunia 2) Sikap politik luar negeri Indonesia bebas aktif terhadapberbagai masalah dunia 3) Sikap Indonesia terhadap perkembamgan rumah tangga ekonomi nasional dan masalah peranan ekonomi wilayah Asia Tenggara. 2. Perkiraan Strategi Nasional

Pada umumnya perkiraan strategi nasional terdiri dari: a. Mempelajari lingkungan b. Pengembangan sasaran alternatif dan secara bertindak c. Analisis kekutaan d. Batas waktu penilaian strategis 3. Tingkat Perencanaan Untuk mencapai sasaran tersebut perlu disusun rencana dalam bentuk programprogram yang meliputi: a. Perencanaan jangka panjang b. Perencanaan jangka menengah c. Perencanaan jangka pendek 4. Anggaran dan Pembiayaan Suatu strategi nasional harus dikembangkan tanpa mengabaikan strategi anggaran, yaitu implikasi anggaran dalam hubungannya dengan ekonomi nasional, dan keseluruhan prospek anggaran serta kebutuhan kebutuhan yang perlu didahului persiapannya dalam menunjang program-program nasional. Umumnya faktor tersedianya biaya dan tenaga yang menentukan luasnya suatu program nasional untuk dapat tidaknya dilaksanakan suatu cara bertindak yang dipilih. 5. Data dan Informasi Data tidak lain dari bahan-bahan untuk dapat informasi, atau dengan kata lain mengolah data, mengungkapkan informasi-informasi tentang faktor-faktor intern dan ekstern yang didapat dari organisasi, yang dinamis. Faktor faktor intern adalah faktorproduksi termasuk waktuyang dikuasai dalam suatu organisasi, sehingga pembuat keputusan dapat mengetahui keseluruhan kemampuan kemampuan yang dimilikinya.

Faktor faktor ekstern adalah semua tantangan yang dihadapi oleh organisasi.

D. Politik Pembangunan Nasional, Manajemen Nasional, dan Implementasi Otonomi Daerah 1. Politik Pembangunan Nasional Politik nasional dewasa ini adalah politik pembangunan. Pelaksanaannya harus melalui tahapan-tahapan pembangunan. Tahap yang satu harus jelas kaitan dan fungsinya denagn tahap yang lain, tahap yang satu merupakan lanjutan dan peningkatan tahap yang sebelumnya, serta tahap yang satu harus dapat menjadi landasan yang kokoh untuk tahap berikutnya. Tahap pembangunan inilah yang dituangkan ke dalam program pembangunan tahunan (Propeta) yang tujuannya untuk memperbaiki taraf hidup lahiriah dan rokhaniah secara utuh dan serasi. 2. Manajemen Nasional Sistem manajemen nasional merupakan suatu perpaduan dari tata nilai, struktur dan proses, yang merupakan himpunan usaha untuk mencapai kekuatan, daya guna dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Proses penyelenggaraan manajemen nasional: a. Perumusan kebijakan (policy formulation) b. Pelaksanaan kebijakan (policy implementation) c. Penilaian hasil kebijakan (policy evaluation) Unsur-unsur pokok simenas dalam bidang ketatanegaraan: a. Negara sebagai organisasi kekuasaan b. Bangsa Indonesia sebagai pemilik negara

c. Pemerintah sebagai pengelola negara d. Masyarakat sebagai unsur penunjang dan pemakai Unsur utama simenas secara strukturtural: a. Tata Laksana Pemerintahan (TLP) b. Tata Administrasi Negara (TAN) c. Tata Politik Nasional (TPN) d. Tata Kehidupan Masyarakat (TKM) Pengambilan keputusan dalam proses simenas dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam TAN dan TLPyang keputusan tersebut bersifat otoritatif, yaitu keputusan yang mengikat dan harus ditaati oleh semua pihak. Keputusan yang diambildidasarkan pada masukan (input) yang berasal dari TKM barupa aspirasi dan diproses sehingga menghasilkan keluaran (output) berupa kebijakan pemerintah yang otoritatif. Simenas menjalankan beberapa fungsi dikelompokkan menjadi input yang meliputi sosialisasi politik, artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, dan seleksi kepentingan. Fungsi pengambilan keputusan meliputi fungsi perencanaan, pengendalian, dan penilaian. Sedangkan fungsi output meliputu fungsi pembuatan aturan, penerapan aturan, dan fungsi penghakiman atau penyelesaian perselisihan. 3. Otonomi Daerah Otonomi daerah adalah kewenangan otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundangan. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai batas daerah tertentu, berwenang mengurus dan mengatur kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masalah otomi daerah diatur dalam UU no. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah menggantikan UU no. 22 tahun 1999. Berdasarkan UU tersebut, kewenangan daerah kabupaten atau kota mencakup kewenangan dalam seluruh bidang-bidang pemerintahan kecuali kewenangan dalam politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan di bidang lain seperti kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, system administrasi negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan SDM, pendayagunaan SDA serta teknologi canggih yang strategis, konservasi,dan standarisasi nasional. Kewenangan propinsi sebagai daerah otonom mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota serta kewenangan bidang tertentu lainnya. Konsekuensi pemberian otonomi terutama adalah pembiayaan, karena semua urusan yang telah diserahkan kepada daerah, pembiayaannya harus didanai pemerintahan yang bersangkutan. Oleh Karena itu, muncullah UU no. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. E. Perencanaan Pembangunan Nasional 1. Pengertian Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah, dan tahunan yang dilaksanakan unsure penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Pendekatan sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup politik. teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down), bawah-atas (bottom-up). Perencanaan pembangunan terdiri dari 4 tahapan, yakni: a. Penyusunan rencana b. Penetapan rencana

c. Pengendalian pelaksanaan rencana d. Evaluasi pelaksanaan rencana Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana yang terdiri atas 4 langkah. Pertama, menyiapkan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Kedua, masing-masing instansi pemerintah menyediakan rancangan rencana kerja dan berpedoman pada rancangan rencana kerja. Ketiga, melibatkan masyarakat dan menyelaraskan rencana pembangunan masing-masing jenjang pemerintahan. Keempat, penyusunan akhir rencana pembangunan. Tahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum yang mengikat semua pihak yang melaksanakannya. Pengendalian pelaksanaan rencana dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan. Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Azas dan tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah bahwa pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. Adapun azas Umum Penyelenggaraan Negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proposionalitas, azas profesionalitas, dan azas akuntabilitas. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk: a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. b. Menjamin teciptanya integrasi, sinkronisai dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah, maupun antar pusat dan daerah.

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. e. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintah. 2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) RPJP merupakan rencana pembangunan nasional 20 tahunan. Penyusuna RPJP dilakukan melalui urutan: a. Penyiapan rancangan awal rencana pembangunan. b. Musyawarah perencanaan pembangunan. c. Penyusunan rencana akhir rancangan rencana pembangunan. 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) atau Renstra RJPM adalah dokumen perencanaan Kementrian/Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun. Menteri menyusun rancangan RPJM Nasional dengan menggunakan rancangan rencana strategis Kementrian/Lembaga (Renstra-KL) dan berpedoman pada RPJP Nasional. RPJM Nasional ditetapkan dengan Peraturan Presiden paling lambat 3 bulan setelah presiden dilantik, sedang Renstra-KL ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan Kementrian/Lembaga, setelah disesuaikan dengan RPJM Nasional. 4. Rencana Pembangunan Tahunan Rencana Pembangunan Tahunan Nasional atau Rencana Kerja Pemerintah adalah dokumen untuk perencanaan nasional untuk periode 1 tahun. F. Implementasi Politik dan Strategi Nasional

Implementasi

politik

dan

strategi

nasional

dalam

bidang-bidang

pembangunan nasional pada masa orde baru dituangkan dalam garis-garis besar haluan negara(GBHN), sehingga GBHN saat itu berfungsi sebagai landasan perncanaan pembangunan nasional. Ketetapan MPR tentang GBHN menjadi landasan hukum presiden yang di jabarkan dalam bentuk Rencana Pembangunan lima tahun (Repelita) dengan DPR selanjutnya bersama pemerintah menyusun APBN. Dokumen perencanaan pembangunan pada periode sekarang adalah rencana pembangunan yang dituangkan dalam peraturan presiden RI No.7 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM) 2004-2009, yang ditetapkan tanggal 19 januari 2005. 1. Visi Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009 a) Terwujutnya kehidupan mayarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai b) Terwujutnya masyarakat bangsa dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia c) Terwujutnya perekonomian Indonesia yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak, serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

2. Misi Pembangunan Nasioanal a) Mewujutkan Indonesia yang aman dan damai b) Mewujutkan Indonesia yang adil dan demokratis c) Mewujutkan Indonesia yang sejahtera.

3. Strategi Pokok Pembangunan Nasional Strategi pokok pembangunan nasional : a) Strategi penataan kembali Indonesia. Strategi ini diarahkan untuk menyelamatkan sisitem ketatanegaraan RI berdasarkan semangat

jiwa, nilai, dan consensus dasar yang melandasi berdirinya suatu negara kebangsaan RI yang meliputi pancasila, undang-undang dasar 1945, tetap tegaknya NKRI dan tetap berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan prinsip-prinsip bhinika tungal ika. b) Strategi pembangunan Indonesia. Strategi ini diarahkan untuk membangun Indonesia di segala bidang yang merupakan wujud dari amanat yang tertera jelas dalam pembukaan UUD 1945, terutama dalam pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.

4. Kaidah Pembanguanan Berdasarkan visi, misi dan strategi pembangunan nasioanal, maka disusunlah agenda pembangunan nasional 2004-2009 yaitu : a) Menciptakan Indonesia yang aman dan damai, dengan sasaran pokok: 1. peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat 2. pengembangan kebudayaan yang berlandasan pada nilainilai luhur 3. peningkatan keriminaltas b) Mewujutkan Indonesia yang adil dan demokratis, dengansasaran pokok : 1. meningkatkan keadilan dan penegakan hukum yang tercemin dari terciptanya sisitem hukum yang adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif 2. terjamninnya keadilan gender bagi peningkatan perempuan dalam berbagai bidang pembangunan keamanan, ketertiban, dan penagulanagn

3. meningkatnya yang baik

pelayanan

kepada

masyrakat

dengan

menyelenggarakan otonomi daerah dan pemerintah daerah 4. meningkatnaya pelayanan birokrasi kepada masyarakat 5. terlaksananya pemilu 2009 secara demokrasi, jujur, dan adil, dengan menjaga momentum konsuldasi demokrasi yang sudah terbentuk berdasarkan hasil pemilu 2004 c) Meningkatkan kesejateraan rakyat Indonesia dengan sasaran pokok : 1. menurunkannya jumlah penduduk miskin 8,2% tahun 2009 serta terciptanya lapangan kerja yang mampu mengurangi pengangguran terbuka 5,1% pada tahun 2009 2. berkurangnya kesenjangan antar wilayah yang tercermin dari meningkatnya peran pedesaan sebagai basis perumbuhan ekonomi 3. meningkatkan kualitas manusia yang secara menyeluruh tercermin dari membaiknya indek pembanguanan manusia(IPM) 4. membaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolahan sumber daya alam yang mengarah pada pengarusutan prinsip pembanguanan berkelanjutan 5. membaiki infra struktur yang ditunjukan oleh meningkatnya kualiata dan kuatitas berbagi sarana penunjang pembangunan.

5.

Kaidah Pelaksanaan Rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional 2004-2009

merupakan penjabaran dari visi, misi dan program hasil pemilu yang dilaksanakan secara langsung 2004. RPJM nasional merupakan pedoman bagi kementerian atau lembanga dalam menyusun Rencana Strategis kementria atau lembaga juga pada pedoman bagi daerah untuk menyusun RPJM daerah.

Untuk itu ditentukan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : a) Kementerian, departemen, lembaga pemerintah non pemerintah, pemerintah daerah, serta masyarakat, termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan program-progaram dalam RPJM nassional 2004-2009 dengan sebaik-baiknya. b) Kementerian, departemen, lembaga pemerintah non pemerintah berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c) Pemerintah daerah berkewajiban menyusun RPJM daerah yang menjabarkan visi, misi, dsn program kepala daerah. d) Kementerian, departemen, lembaga pemerintah non departemen, dan pemerintah daerah berkewajiban menjamin konsistensi antara RPJM nasional 2004-2009 dengan renstra-Kl dan RPJM daerah. e) Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJM nasional 2004-2009, kementerian perencanaan pembangunan nasional atau badan perencanaan pembangunan nasional berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap penjabaran RPJM nasioanal ini ke dalam renstra KL dan RPJM daerah.