39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi)...

9

Click here to load reader

Transcript of 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi)...

Page 1: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

39 � ��� ������ ��������

Bab 39 Penulisan Ilmu

Penjelasan :

Seperti yang telah disinggung sebelumnya pada bab “yang hadir

menyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi)

hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang

pertamakali menyusun hadits dalam sebuah buku yang secara sistematis

adalah dilakukan oleh Imam Az-Zuhriy atas petunjuk kholifah Umar bin

Abdul Aziz pada waktu itu yang mana notabene Imam Az-Zuhri hidup pada

abad kedua hijriyah. Namun sejatinya penulisan hadits sendiri telah ada

pada saat Rasulullah � hidup. Buktinya akan dipaparkan oleh Imam Bukhori

dengan mengetengahkan beberapa hadits dalam bab ini.

Sebagian orientalis yang kemudian diikuti oleh budak-budak anak

Islam, mencoba memberikan keraguan ditengah umat, mereka

mengesankan bahwa hadits-hadits Nabi � baru ditulis setelah seratusan

tahun lebih wafatnya Nabi �. Mereka mengeksploitasi hadits dari Abu Said Al

Khudriy � berikut untuk menanamkan dibenak penggemar orientalis bahwa

Nabi � melarang untuk menulis hadits, demikian haditsnya :

�� ��������� ���� � !" #��� ���� $�%�& �'(�$)*��� �+�,�-%���. “Janganlah kalian menulis hadits dariku, barangsiapa yang menulis dariku selain Al Qur’an,

hendaknya ia menghapusnya (HR. Muslim secara marfu’).

Imam Bukhori dan selainnya mengatakan bahwa hadits ini mauquf.

Namun para ulama tidak tinggal diam saja, lalu bangkitlah Imam Al-

Khothib Al Baghdadiy yang menyusun kitab khusus yang berjudul “Taqyid al-

ilmu”. Berikut akan kami ringkaskan dari penelitian Syaikh DR. Muhammad

Az-Zahrani yang banyak mengambil faedah dari kitabnya Imam Al-Khothib

tersebut.

Pasal Alasan tidak diperbolehkannya menuliskan hadits

Imam Al Khothib menyimpulkan alasan tersebut kata beliau :

Page 2: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

“Telah tetap bahwa sebab generasi pertama dari para sahabat yang melarang kodifikasi

hadits adalah agar tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Al Qur’an, atau orang

menyibukkan diri dengannya dan melalaikan Al Qur’an. Adapun yang saya temukan

tentang dilarangnya penulisan hadits pada awal masa Islam adalah karena sedikitnya

ahli fikih pada waktu itu, begitu pula yang bisa membedakan antara wahyu dengan

selainnya, akrena kebanyakan orang-orang Badui belum paham agama dan mereka

juga tidak belajar kepada para ulama, maka dikhawatirkan mereka menganalogikan

sesuatu yang mereka temukan dengan Al Qur’an dan mereka menganggap sesuatu

yang dikandungnya sebagai Al Qur’an (lihat Taqyidul ilmi hal.57).

Sebab berikutnya juga kata Imam Al-Khothib adalah karena manusia

diperintah menghafal hadits dimana sanadnya masih dekat, kalau mereka

bersandar saja pada tulisan, hal tersebut dapat merusak hafalan mereka.

Pasal Riwayat yang marfu kepada Rasulullah ���� yang membolehkan

penulisan hadits

Riwayat-riwayat inilah yang sebagiannya ditampilkan oleh Imam

Bukhori dalam bab ini.

Pasal merajihkan pendapat dalam hal ini

Shahabat Abu Sa’id � sendiri pernah mengatakan :

�! ��� #��/ �0%1 2& '($*�� 345���" “Dahulu kami tidak pernah menulis sesuatu pun selain Al Qur’an dan Tasyahud”

Imam Al Khothib mengomentari riwayat ini : “padahal Abu Said � sendiri

yang meriwayatkan bahwa Nabi � melarang menulis selain Al Qur’an”.

Telah dimaklumi bahwa Tasyahud bukanlah Al Qur’an, namun ia adalah

hadits dari pengajaran Nabi �, sehingga Abu Said memahami bahwa

pelarangan penulisan hadits adalah sebagaimana alasan sebelumnya,

sehingga jika tidak ada kekhawatiran bercampurnya hadits dengan Al

Qur’an, maka penulisan hadits diperbolehkan.

Penelitian Imam Al-Khothib dalam permasalahan ini sangat penting,

yang dapat menjawab teka-teki selama ini tentang larangan penulisan hadits

pada masa Rasulullah � hidup, sehingga terbungkamlah mulut-mulut budak-

budak orientalis. Inilah hasil yang paling penting yang dapat disarikan dari

buku tersebut :

Page 3: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

1. Sesungguhnya hadits yang menjelaskan larangan menuliskan hadits itu

tidak ada yang shahih kecuali hadits Abu Said Al Khudriy � dalam riwayat

Muslim, disertai dengan perbedaan pendapat antara Imam Bukhori dan

Imam Muslim dalam derajat marfu’ dan mauquf dari hadits tersebut.

2. Sesungguhnya kebolehan penulisan hadits telah ada sejak zaman

Rasulullah �, dapat dilihat hadits-haditsnya dalam bab ini.

3. Kodifikasi dalam makna luas (yaitu pengumpulan) telah dimulai pada

zaman Nabi �.

4. Para ulama yang melarang penulisan sunnah tidak berdalil dengan hadits

Abu Said � ini, namun mereka berdalil :

A. Kekhawatiran manusian disibukkan dengan tulisan, sehingga

melalaikan dari Al Qur’an.

B. Kekhawatiran hilangnya kemampuan menghafal karena bersandar

kepada tulisan.

Demikian nukilan dari bukunya Syaikh DR. Muhammad, dimana

kesimpulannya penulisan hadits sah dilakukan pada zaman Rasulullah �

masih hidup.

Berkata Imam Bukhori :

111 � ���7839 �38-,�! � �� :;�<= �>��? �/$��@�A BC%��" � � �'�%�D�= � � EF�$�G�! � �� ���85�� � � � ��A ��D�%,�H �>��? �I��)? J������ �KL ��)�3���� B����� �>��? �� M N� O ������ �+N��� M �"�A B��4�. �+%�G��)A PK�HQ B����R�! M �"�A �! ��. �S�TL ��D%�,8U�� .�>��? �I��)? �-�. ��. �S�TL ��D%�,8U�� �>��? )K�*���� M �W����." 2�=XY� M ��" )K��*�Z B����R�! :$�.��� �

53535353). Hadits). Hadits). Hadits). Hadits nononono. . . . 111111111111

“Haddatsanaa Muhammad bin Salaam ia berkata, akhbaronaa Wakii’ dari Sufyan dari

Muthorif dari Asy-Sya’biy dari Abi Juhaifah ia berkata, aku bertanya kepada Ali �, apakah

engkau memiliki kitab?’ beliau � menjawab : ‘tidak, kecuali Kitabullah atau pemahaman

yang diberikan kepada seorang Muslim atau apa yang ada dalam lembaran ini’. Aku berkata :

‘apa isi lembaran tersebut?’ Ali � menjawab : ‘diyat dan pembebasan tawanan serta tidak

boleh seorang Muslim dibunuh karena seorang Kafir”.

Muslim meriwayatkannya no. 1370.

Page 4: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

Penjelasan biografi perowi hadits :

1, 2, 3 & 5 Muhammad bin Salaam Al Baghindiy, Waaki ibnu Jaroh, Sufyan bin Sa’id

Ats-Tsauriy dan ‘Aamir Asy-Sya’bi telah berlalu keterangannya.

4. Nama : Abu Bakar Muthorif bin Thorif

Kelahiran : Wafat 141 H

Negeri tinggal : Kufah

Komentar ulama : Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnul Madiniy,

Imam Abu Hatim, Imam Al’ijli dan Imam Ibnu Syahiin.

Hubungan Rowi : Aamir Asy-Sya’bi adalah gurunya dan tinggal senegeri

dengannya, sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.

6. Nama : Abu Juhaifah Wahhab bin Abdullah �

Kelahiran : Wafat 73 H

Negeri tinggal : Kufah

Komentar ulama : Sahabat

Hubungan Rowi : Ali bin Abi Tholib � adalah gurunya, sebagaimana dinukil

oleh Imam Al Mizzi.

(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu

Hajar).

Penjelasan Hadits :

1. Batilnya orang Syiah yang sesat yang mengatakan bahwa Shahabat Ali �

memilki kitab Al Qur’an yang bukan seperti Al Qur’annya umat Islam.

2. Keutamaan Amirul Mukminin Ali � yang juga giat menulis hadits.

3. Shahabat Ali � juga salah satu sekretaris Nabi � yang menulis wahyu

yang turun kepada Beliau �.

Berkata Imam Bukhori :

112 � ���7839 ����A :��%��/ )K�\�D��� � �� : �%���] �>��? ���7839 )'���%1 � � �%�,Z � � � ��A �-��= � � � ��A �̂ $�Z$�L N'�A ���_�@ ��)���? <̀�HQ � �! � �� Ea�%�� ;�� b���. �N�! :K%���* � ���4���! �S�)���? M $ ��@)c�. d���T � e� �8��� � ��f g� +%�� ��=" �

#��$�. �+����9�Q M #�Gh�. �>��*�. » N' O +N��� j�9 � � �N�! �K���*��� � "�A �K%�D��� 8d1 ����A �3��� �+N��� � �kN�=" �� 4�%��� �>��=Q �+N��� � ��f g� +%�� ��=" � l ��!�m�-���" M ���A �48/ O" ���� NK�,� E39XY ������? M ��" nK�,� E39XY o�3��� ���A �48/ O" �IN�9 ��� ̀��= � �! :Q�4/ M ���A �48/ O" �����= �S�TL B;�$9 M �� �����h�Z �4)���1 M ��" �3\���Z �L�$p1 M ��"

Page 5: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

)k�*����� �4���G�?�= N� O E3�5���-�� M � -�. �K��)? ��4�. $�%h � �Z$�q8��� �8! O �'�A �K�*���Z M �8! O" �'�A ]��*�Z )K�L�A K%���*��� « .Xs�p�. PK�HQ � �! K�L�A -%��� �>��*�. �#����� ��� �Z �>��=Q �+N��� .�>��*�. » ��������� � �XY E'�<). « .�>��*�. PK�HQ � �! :t�Z$)? N� O

$�@�uvw� �Z �>��=Q �+N��� M �8/ x�. �+)���p/ ��. ������%�� �/ Q���)?" .�>��*�. e� �8��� � ��f g� +%�� ��=" � » N� O $�@�uvw� M N� O $�@�uvw� « .�>��? ����A �3��� �+N��� )>��*�Z �]��*�Z �F��*��� � .�K%�*�. � �XY �3��� �+N��� eo�A ys��1 #��� �+�� �>��? #��� �+�� �S�TL

���G�h��� 54545454). Hadits). Hadits). Hadits). Hadits nononono. . . . 112112112112

“Haddatsanaa Abu Nu’aim Al-Fadhl bin Dukain ia berkata, haddatsanaa Syaibaan dari

Yahya dari Abi Salamah dari Abu Huroiroh � bahwa suku Khuza’ah telah membunuh

seorang dari Bani Laits pada waktu penaklukan Mekkah karena dulu pernah membunuh salah

satu anggota suku mereka, sehingga mereka pun membunuh orang tersebut. lalu hal ini pun

dikabarkan kepada Nabi �, sehingga Beliau � memacu tunggangannya kesana, lalu

berkhutbah : “Sesungguhnya Allah � telah menahan pembunuhan di kota Mekkah –atau

tentara Gajah, Abu Abdillah ragu-ragu-dan Rasulullah � serta kaum Mukimin telah dibrikan

kekuasaan terhadapnya. Ingatlah pembunuhan di kota Mekkah tidak halal bagi seorang pun

sebelumku dan tidak halal juga bagi seorang pun setelahnya, ketahuilan hal itu dihalalkan

untukku sesaat pada siang hari, ketahuilah bahwa waktu saat ini adalah Haram, tidak boleh

mencabut semak-semaknya dan memotong pepohonannya dan tidak boleh memungut barang

yang jatuh ditempat ini kecuali bagi orang yang memang kehilangan. Barangsiapa yang

dibunuh maka ia mendapatkan dua pilihan yang terbaik, entah minta pembayaran denda atau

dikembalikan kepada keluarganya untuk menuntut qishosh. Lalu datang seorang laki-laki dari

Yaman dan berkata : ‘Tuliskan untukku wahai Rasulullah?’ Nabi � berkata : “tuliskan untuk

Abu Fulan”. Lalu datang seorang dari Quraisy berkata : ‘dikecualikan idkhir wahai

Rasulullah, karena kami jadikan sebagai atap rumah kami dan kubur kami. Maka Nabi �

berkata : ‘kecuali idzkhir, kecuali idzkhir”.

Abu Abdillah berkata, dikatakan Yuqoodu dengan qof. Dikatakan kepada Abu Abdillah : ‘apa

yang ditulis untuknya, Abu Abdillah menjawab : ditulis untuknya khutbah tersebut’.

Muslim mentakhrijnya no. 1355.

Penjelasan biografi perowi hadits :

1, 3, 4 & 5 Abu Nu’aim, Yahya bin Abi Katsir, Abu Salamah dan Abu Huroiroh �

telah berlalu keterangannya.

Page 6: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

2. Nama : Abu Muawiyah Syaibaan bin Abdur Rokhman

Kelahiran : Wafat 164 H

Negeri tinggal : Bashroh

Komentar ulama : Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam Ibnu Ma’in, Imam

Tirmidzi, Imam Ibnu Hibban dan Imam Ibnu Syahiin.

Hubungan Rowi : Yahya adalah gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam

Al Mizzi.

(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu

Hajar).

Penjelasan Hadits :

1. Keharaman kota Mekkah.

2. Hadits ini adalah terjadi pada waktu penaklukan Mekkah, dimana hal

tersebut adalah akhir-akhir menjelang Nabi � wafat, sehingga sekalipun

hadits Abu Sa’id � benar sebagai pelarangan hadits secara mutlak, maka

riwayat ini dapat dijadikan nasikh (penghapus) untuk hukum yang ada

dalam hadits Abu Said � tersebut.

Berkata Imam Bukhori :

113 � ���7839 e���� � �� �3��� �+N��� �>��? ���7839 )'�%�D�= �>��? ���7839 "B$�-� �>��? � /$��@�A �#�L" � �� E+����! � � �+%�@�A �>��? �I���-= ���A �̂ $�Z$�L )>�)*Z �! � �! ��,�f�A �� �8��� � ��f g� +%�� ��=" � B39�A $�z���A �z̀Z�39 �+��� ����! M N� O �! �'��� � �! �3��� �+N��� �� �":$�- �+8/ x�. �'��� �#����Z ��" �#�����A .�+���� B$-��! � � :;�8-L � � � ��A �̂ $�Z$�L

55555555). Hadits). Hadits). Hadits). Hadits nononono. . . . 113113113113

“Haddatsanaa Ali bin Abdullah ia berkata, haddatsanaa Sufyan ia berkata, haddatsanaa Amr

ia berkata, akhbaronii Wahhab bin Munabbih dari saudaranya ia berkata, aku mendengar Abu

Huroiroh � berkata : ‘tidak ada seorang sahabat Nabi � yang paling banyak meriwayatkan

hadits dibanding aku, kecuali apa yang ada pada Abdullah bin ‘Amr, karena beliau � menulis,

sedangkan aku tidak menulis”.

Dikuatkan oleh Ma’mar dari Hammaam dari Abu Huroiroh �.

Page 7: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

Penjelasan biografi perowi hadits :

1, 2 & 6 Ali bin Abdullah, Sufyan bin Uyyainah dan Abu Huroiroh � telah berlalu

keterangannya.

3. Nama : Abu Muhammad ‘Amr bin Dinar

Kelahiran : Wafat 126 H

Negeri tinggal : Mekkah

Komentar ulama : Tabi’I Shoghir. Ditsiqohkan oleh Imam Ahmad, Imam

Sufyan bin Uyyainah, Imam Yahya bin Sa’id, Imam Abu

Zur’ah, Imam Abu Hatim, Imam Nasa’I dan Imam Ibnu

Hibban.

Hubungan Rowi : Wahhab adalah gurunya, sebagaimana dinukil oleh Imam

Al Mizzi.

4. Nama : Abu Abdillah Wahhab bin Munabbih

Kelahiran : Lahir 34 H Wafat 111an H

Negeri tinggal : Yaman

Komentar ulama : Tabi’I Wasith. Ditsiqohkan oleh Imam Abu Zur’ah, Imam

Al’ijli, Imam Nasa’I dan Imam Ibnu Hibban.

Hubungan Rowi : Hammam adalah saudaranya sekaligus gurunya,

sebagaimana dinukil oleh Imam Al Mizzi.

5. Nama : Abu Uqbah Hammaam bin Munabbih

Kelahiran : Wafat 132 H

Negeri tinggal : Yaman

Komentar ulama : Tabi’I Shoghir. Ditsiqohkan oleh Imam Ibnu Ma’in, Imam

Al’ijli dan Imam Ibnu Hibban.

Hubungan Rowi : Abu Huroiroh � adalah gurunya, sebagaimana dinukil

oleh Imam Al Mizzi.

(Catatan : Semua biografi rowi dirujuk dari kitab tahdzibul kamal Al Mizzi dan Tahdzibut Tahdzib Ibnu

Hajar).

Kedudukan sanad :

Riwayat ini dikuatkan dari jalan Imam Abdur Rozaq dalam “Al

Mushonaf” (no. 20489) dari jalan Ma’mar bin Rosyid dari Hammam bin

Munabbih dari Abu Huroiroh �. Ini adalah sanad yang lebih tinggi yang

dimiliki oleh Imam Abdur Rozaq, karena ia tsulatsiyah.

Page 8: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

Penjelasan Hadits :

1. Keutamaan Shahabat Abu Huroiroh � yang memiliki hapalan kuat dan

juga Shahabat Abdullah bin ‘Amr yang rajin menulis apa yang didengar

dari Nabi �.

2. Para ulama hadits dalam menjelaskan dhobith, maka mereka membagi 2,

yaitu dhobith shodr, artinya hapalan yang kokoh didada dan dhobith

kitab, artinya tulisannya shahih dan terjada, kedua-duanya dapat

diterima haditsnya.

Berkata Imam Bukhori :

114 � ���7839 �%�,Z � �� �'�-�%���= �>��? � ��7839 � ��� :#�L" �>��? � /$��@�A �j�/��Z � ��� :��4�1 � � �3�%��� �+N��� �� �3��� �+N��� � ��� :|�8�� �>��? �8-�� 83��1� �� �8��� � � ��f g� +%�� ��=" � �+��H" �>��? » � /����}� :����� � �#�����A ��)��� �~����� �� ��n��\� �S3��� « .�>��? �$-�� N' O 8� �8��� � ��f g� +%�� ��=" � �+����& �CH���� �/3����" ������ �+N��� �����R9

��)D����@��. $)z��" )k�N��� .�>��? » ���!�)? ���� M ��" ������Z o�3���� ������8��� « .�$h�. � ��� :|�8�� )>�)*Z N' O �8Z �8$�� NK)� �8Z �8$�� �! �>�9 �%� >��=Q �+N��� � ��f g� +%�� ��=" � �%�" �+ �����

56565656). Hadits). Hadits). Hadits). Hadits nononono. . . . 114114114114

“Haddatsanaa Yahya bin Sulaiman ia berkata, haddatsanii Ibnu Wahhab ia berkata,

akhbaronii Yunus dari Ibnu Syihaab dari ‘Ubaidillah bin Abdullah dari Ibnu Abbas � ia

berkata, ketika sakit Nabi � bertambah parah Beliau � bersabda : “berikan aku alat tulis,

aku akan menuliskan untuk kalian sesuatu yang kalian tidak akan sesat setelahnya”. Umar �

berkata : ‘Sesungguhnya Nabi sedang dikuasai demam dan kita memiliki Kitabullah yang

mencukupinya, maka orang-orang berselisih dan banyak kegaduhan’. Nabi � bersabda :

“pergilah dariku, tidak selayaknya disisiku terjadi perselisihan”. Maka Ibnu Abbas � keluar

sambil berkata ini musibah semuanya musibah kecuali yang ada pada Rasulullah � dan antara

Kitabnya”.

Muslim menulisnya no. 1637.

Penjelasan biografi perowi hadits :

Semua perowi telah berlalu keterangannya.

Page 9: 39 · PDF filemenyampaikan ilmu kepada yang tidak hadir”, bahwa penulisan (kodifikasi) hadits telah ada sejak zaman sahabat. Memang benar bahwa yang pertamakali

Penjelasan Hadits :

1. Umar � memahami bahwa apa yang ada sekarang berupa Al Qur’an dan

As Sunnah sudah sangat mencukupi, sebagaimana firman Allah � :

����8_/" d�%��� �������� �~/�%���� �K)��� ys��1 o~3�L" ̀-�9Q" o$�5��" l�-���R�-���� “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu

dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” (QS.

An Nahl (16) : 89).

2. Al Hafidz dalam “Al Fath” menukil ucapan Imam Ibnul Jauzi yang

mengemukakan alasan keberatan Shahabat Umar � ketika Nabi �

hendak menuliskan sesuatu, kata Beliau � :

�-8/ O" F�@ $-�� �'�A '�)�Z �! �+�����Z ��. ���9 ����& �$-��� 3 p%�. d���T � �'�)*�.���-��� ��̀% �= ��� O ��NG�� ��. d���u ������-���

“Hanyalah Umar � khawatir apa yang nanti akan ditulis oleh Nabi � ketika sedang

sakit keras akan membuka peluang bagi Munafikin untuk mencela apa yang akan

ditulisnya”.

3. Hadits ini juga dalil yang menguatkan kebolehan untuk menulis hadits

Nabawi.