3707
-
Upload
rahman-bimantara -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of 3707
-
PENGARUH PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
DAN HASIL BELAJAR FISIKA
Annalisa Martina W1, Suharyanto
2
1. Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNY 2. Dosen Progam Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNY
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan guided discovery learning
terhadap hasil belajar siswa dan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Materi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah materi getaran dan gelombang. Kelas eksperimen menggunakan
pendekatan guided discovery learning dan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pretest untuk memperoleh data
kemampuan awal hasil belajar siswa, lembar observasi untuk memperoleh data kemampuan berpikir
kritis siswa, dan posttest untuk memperoleh data kemampuan akhir hasil belajar siswa. Teknik
analisis data terdiri dari teknik pengujian prasyarat analisis dan pengujian hipotesis. Teknik
pengujian prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan teknik
pengujian hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji hipotesis, diketahui bahwa : (1) ada
pengaruh penggunaan pendekatan guided discovery learning dalam pembelajaran fisika materi
getaran dan gelombang tehadap hasil belajar siswa, (2) ada pengaruh penggunaan pendekatan
guided discovery learning dalam pembelajaran fisika materi getaran dan gelombang tehadap
kemampuan berpikir kritis siswa,
Kata kunci : pendekatan guided discovery learning, hasil belajar fisika, berpikir kritis.
ABSTRACT
This study aimsed to determine the effect of guided discovery learning approach against
learning outcomes of students and the students' critical thinking skills. The subject used in this study
is concept of vibration and wave. Experimental class uses guided discovery learning approach and
classroom control using conventional approaches. Data ware gathered by giving a pretest to obtain
achievement on student learning outcomes prior knowledge, observation sheet to obtain data on
students' critical thinking skills, and posttest to obtain achievement on the ability of the end of
student learning outcomes. Data were analysis through testing techniques the prerequisite analysis
and hypothesis testing. Testing requirements analysis techniques using normality test and
homogeneity tests, while the technique of hypothesis testing using the t test. Based on the results of
hypothesis testing, it is known that: (1) there is an effect of using guided discovery learning
approach in physics instruction of vibrations and waves against student learning outcomes, (2)
there is an effect of using guided discovery learning approach in physics instruction of vibrations
and waves against students critical thinking skills.
Keywords: guided discovery learning approach, achievement of physics learning, critical thinking.
-
PENDAHULUAN
Fisika merupakan bagian dari sains
tentang dunia fisik seperti kimia, geologi, dan
astronomi. Tidak hanya bagian dari sains
dunia fisik, fisika juga merupakan
pengetahuan dasar sains yang diperoleh dan
dikembangkan dengan berlandaskan pada
serangkaian penelitian yang dilakukan oleh
para saintis dalam mencari jawaban tentang
berbagai gejala alam serta penerapannya
dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Kerangka pemikiran pembelajaran
fisika akan lebih mudah dipahami saat
pembelajaran itu dilakukan dengan
melakukan kegiatan belajar secara nyata
sehingga peserta didik akan mendapatkan
pengalaman belajar secara langsung. Dengan
melakukan kegiatan langsung, siswa akan
diberi kesempatan untuk menemukan konsep,
fakta, atau prinsip melalui dirinya sendiri.
Berdasarkan survei peneliti waktu PPL
(Praktik Pengalaman Lapangan) di SMK N 3
Wonosari ditemukan beberapa kendala pada
proses pembelajaran. Pertama, selama ini
siswa kurang telibat aktif dalam pembelajaran
fisika atau dengan kata lain pembelajaran
masih berpusat pada guru (teacher centered),
selain itu siswa juga cenderung berperan
sebagai pendengar sehingga daya berpikir
kritis siswa kurang begitu terasah.
Kedua, sebagian besar siswa masih
menganggap fisika merupakan mata pelajaran
yang sulit. Anggapan tersebut berpengaruh
besar terhadap minimnya minat belajar siswa
terhadap pembelajaran sehingga guru sulit
membuat siswa tertarik belajar fisika dan
secara otomatis juga sulit untuk membuat
siswa mau mengikuti proses pembelajaran
fisika dengan konsentrasi yang penuh.
Apalagi siswa hanya diberi informasi
pengetahuan tanpa diberi kesempatan untuk
menemukan konsep dan pengetahuan itu
sendiri.
Ketiga, pembelajaran fisika banyak
mengandung prinsip, konsep dan teori yang
sulit dipahami oleh siswa, ditambah belum
digunakannya LKS yang merupakan pedoman
aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika.
Ketidak mampuan siswa untuk memahami
sepenuhnya tentang konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan hukum-hukum fisika dalam
memecahkan masalah tentunya juga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal
tersebut ditunjukan dengan hasil belajar fisika
yang diperoleh siswa cukup rendah. Nilai
rata-rata ulangan akhir bab Gelombang dan
Bunyi semester 1 kelas XII sebesar 46 masih
berada di bawah nilai kkm, yakni 60.
Untuk memecahkan permasalahan
pembelajaran tersebut perlu dilakukan upaya
antara lain dengan perbaikan strategi
pembelajaran yaitu mengubah pendekatan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi
terjadinya komunikasi antara siswa dengan
guru dan guru dengan siswa sehingga mampu
menumbuhkan berpikir kritis siswa dan
tentunya meningkatkan hasil belajar siswa.
Pendekatan guided discovery learning
merupakan salah satu pendekatan yang tepat
untuk digunakan. Dalam belajar menemukan
-
ini, siswa dapat lebih berperan saat proses
pembelajaran, karena siswa diberi kesempatan
untuk mencoba sendiri mengenai konsep yang
mereka peroleh, sehingga siswa akan terlibat
dalam proses belajar mengajar dengan begitu
kemampuan berpikir kritis siswa akan
semakin terasah.
Untuk itu, perlu diadakan penelitian
mengenai perbedaan pendekatan guided
discovery learning dan pendekatan
konvensional ditinjau dari kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMK
Negeri 3 Wonosari pada materi pokok getaran
dan gelombang.
KAJIAN PUSTAKA
Fisika adalah bagian dari sains.
Menurut Udin (1993: 123), sains merupakan
kumpulan pengetahuan, cara berpikir, dan
cara memecahkan masalah. Sains sebagai
kumpulan pegetahuan dapat berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum, teori, dan model.
Sumaji, dkk (1998: 112), menyatakan
bahwa pelaksanaan pembelajaran fisika
adalah menempatkan aktivitas nyata anak
dengan berbagai objek yang dipelajari
merupakan hal utama untuk dapat
dikembangkan. Fisika dipandang sebagai
suatu proses dan sekaligus produk sehingga
dalam pembelajaran perlu
mempertimbangkan strategi atau pendekatan
pembelajaran yang efektif dan efisien salah
satunya melalui kegiatan praktik.
Pembelajaran menemukan sering
disebut juga sebagai discovery learning.
Menurut Sugihartono (2007:111), pelopor
pendekatan penemuan (discovery) adalah
teori belajar Brunner, yaitu anak harus
berperan secara aktif di dalam kelas.
Discovery terjadi bila individu terlibat,
terutama dalam penggunaan proses-proses
mentalnya untuk menemukan beberapa
konsep dan prinsip. Jadi, seorang siswa
dikatakan melakukan "discovery" atau
diskoveri bila anak terlihat menggunakan
proses rnentalnya dalam usaha menemukan
konsep-konsep atau prinsip-prinsip. Proses-
proses mental yang dilakukan, yakni
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
dan penentuan.
Dalam berpikir kritis tentunya terdapat
keterampilan- keterampilan berpikir yang
digunakan sebagai landasan. Edward Glaser
(Fisher, 2008:7) mendaftarkan kemampuan
untuk: (a) mengenal masalah, (b) menemukan
cara- cara yang dapat dipakai untuk
menangani masalah itu, (c) mengumpulkan
dan menyusun informasi yang diperlukan, (d)
mengenal asumsi- asumsi dan nilai- nilai yang
tidak dinyatakan, (e) memahami dan
menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan
khas, (f) menganalisis data, (g) menilai fakta
dan mengevaluasi pernyataan- pernyataan, (h)
mengenal adanya hubungan yang logis antara
masalah- masalah, (i) menarik kesimpulan-
kesimpulan dan kesamaan- kesamaan yang
diperlukan , (j) menguji kesimpulan-
kesimpulan dan kesamaan- kesamaan yang
seseorang ambil, (k) menyusun kembali pola-
pola keyakinan seseorang berdasarkan
-
pengalaman yang lebih luas; dan (l) membuat
penilaian yang tepat tentang hal- hal dan
kualitas- kualitas tertentu dalam kehidupan
sehari- hari.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen yang menggunakan rancangan
eksperimen pretest-posttest .
Terdapat dua kelas dalam penelitian
ini, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas eksperimen melakukan pembelajaran
dengan pendekatan guided discovery learning
dan pada kelas kontrol melakukan
pembelajaran dengan pendekatan
konvensional.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil perhitungan pada
nilai hasil belajar kognitif fisika siswa dapat
dilihat harga t adalah 5,421 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Berdasarkan Tabel, nilai t
untuk df= 58 adalah 2,000. Karena nilai thitung
> tTabel (5,421 >2,000) maka Ha diterima. Hal
ini juga dapat dilihat pada taraf signifikansi
(0,000 tTabel (2,826
>2,000) maka Ha diterima. Hal ini juga dapat
dilihat pada taraf signifikansi (0,006
-
guided discovery learning lebih berpengaruh
pada kemampuan berpikir kritis siswa dari
pada pembelajaran dengan pendekatan
konvensional.
Hasil yang diperoleh ternyata sesuai
dengan teori yang ada yaitu pendekatan
guided discovery learning lebih baik dan
berpengaruh terhadap hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa. Pendekatan
ini memiliki kelebihan, antara lain: siswa
dapat mengerti konsep dasar lebih baik,
membantu dalam menggunakan ingatan,
pengetahuan mudah ditransfer pada situasi
proses belajar yang baru, mendorong siswa
berpikir dan bekerja atas inisatif sendiri,
memberi kepuasan instrinsik, serta
pembelajaran lebih baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan yang telah dikemukakan maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada pengaruh penggunaan pendekatan
guided discovery learning dalam
pembelajaran fisika materi getaran dan
gelombang tehadap hasil belajar
siswa.
2. Ada pengaruh penggunaan pendekatan
guided discovery learning dalam
pembelajaran fisika materi getaran dan
gelombang tehadap kemampuan
berpikir kritis siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alec Fisher. 2008. Berpikir Kritis Sebuah
Pengantar. Jakarta: Erlangga
Sugihartono. et.all. 2007. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang
Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.
Udin Winatapura. 1994. Materi Pokok
Strategi Belajar Mengajar IPA.
Jakarta: Depdikbud.
Reviewer,
Prof. Dr. Mundilarto
NIP. 19520324 197803 1 003
Yogyakarta, 24 Juli 2013
Mengetahui
Pembimbing,
Suharyanto, M.Pd.
NIP. 19511126 197603 1 001