35080599-netiket
-
Upload
alexsanderz-frei -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
description
Transcript of 35080599-netiket
Pendahuluan
Dengan banyaknya pengguna Internet yang berasal dari berbagai negara, budaya,
bahasa yang berbeda-beda tentunya masing-masing pribadi anggotanya punya
sifat, cara bicara, cara menulis, dan rasa humor yang berbeda-beda pula. Ketidak-
sadaran akan adanya etika tidak tertulis dalam ber-Internet dan kekurang
dewasaan dalam penggunaan email, chatting, dan mailing list dapat menyeret para
penggunanya kepada situasi yang tidak sehat jika salah satu pihak tidak mengerti
budaya di Internet. Maka daripada itu diperlukan petunjuk tentang beretika d internet
dikenal dengan Nama Netiquette atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi
Netiket.
Netiket
Netiquette atau netiket merupakan etika dalam menggunakan Internet. Internet sebagai
sebuah kumpulan komunitas, diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang
sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik
dalam memanfaatkan fasilitas Internet. Sebenarnya Nettiquette ini adalah hal yang
umum dan biasa, sama hal nya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki
komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka. ( Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Netiket )
Netiket diperlukan agar tidak terjadi miss communication antara orang yang satu
dengan yang lainnya karena berbicara lewat media tulisan akan sangat berbeda dengan
berbicara secara langsung. Jika kita berbicara dengan orang lain secara langsung, kita
dapat mengatur intonasi, penekanan kata, maupun ekspresi secara benar sehingga
kemungkinan untuk miss communication sangatlah sedikit. Sedangkan jika kita
berbicara melalui media tulisan, sangat mungkin terjadinya miss communication dalam
mengungkapkan ketiga hal tadi yaitu intonasi, penekanan kata, maupun ekspresi.
1. Butir – butir / aturan netiket
Disini dijelaskan netiket pada one to one communications yaitu kondisi dimana
komunikasi terjadi antarindividu dalam sebuah dialog. Sebagai contoh adalah
komunikasi via electronic mail. Beberapa hal dibawah ini adalah netiket untuk
berkomunikasi dengan email.
Sumber : http://kudusonline.ning.com/forum/topics/12-netiket-dasar
Hati-hati dalam menggunkan huruf kapital
Seperti halnya membaca suratkabar, atau surat elektronik, membaca pesan
email yang menggunakan huruf besar/kapital yang berlebihan tidak enak
dilihat. Tapi di samping itu, terutama dalam tata krama berkomunikasi
dengan e-mail/chat, penggunaan huruf besar biasanya dianggap berteriak.
Mungkin maksud anda untuk memberi tekanan aja, namun bisa
berakibat beda.
Jangan terlalu banyak mengutip
Ketika anda ingin memberi tanggapan terhadap postingan seseorang dalam
satu forum, maka sebaiknya kutiplah bagian terpentingnya saja yang
merupakan inti dari hal yang ingin anda tanggapi dan buang bagian yang
tidak perlu. Jangan sekali-kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa
membebani bandwith server yang bersangkutan dan bisa berakibat kecepatan
akses ke forum tersebut menjadi terganggu. Ini berlaku juga untuk fasilitas
reply pada e-mail, terlebih jika anda aktif dalam suatu milis. Ketika anda
meng-klik tombol "Reply", umumnya sebagian besar program mailer akan
menulis ulang pesan asli yang anda terima secara otomatis ke dalam kotak
surat anda. Jika harus mengutip pesan seseorang dalam jawaban e-mail,
usahakan menghapus bagian-bagian yang tidak perlu, dan ambillah (sebagai
kutipan) bagian yang relevan dengan jawaban anda saja. Gunakan teknik
“Copy Compose Paste” (CCP) berita / isi email.
Perlakukan e-mail secara pribadi
Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi
(private message), anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya kembali ke
dalam forum umum, kelompok grup, atau milis.Email pada dasarnya adalah
alat komunikasi personal.
Hati-hati Dalam Mem-forward
Tidak semua berita yang beredar di internet itu benar adanya. Seperti halnya
spam, hoax juga merupakan musuh besar bagi para kebanyakan netter. Maka,
sebelum anda mem-forward pastikanlah terlebih dahulu bahwa informasi
yang ingin anda kirim itu adalah benar adanya. Jika tidak, maka anda dapat
dianggap sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya kepercayaan orang-
orang di sekitar anda pun akan hilang.
a) Teliti sebuah email sebelum anda forward kepada rekan yang lain, apakah
isi email tersebut memang diperlukan oleh mereka yang menerimanya.
b) Masih tentang surat berantai, bantu untuk menghentikan segala bentuk
Surat Berantai sejenis yang menawarkan hadiah berupa handphone /
komputer dll. dengan hanya melakukan forward email sebanyak-
banyaknya. email semacam ini sering disebut sebagai HOAX mail.
c) Jangan mengirim email yang sama secara berulang-ulang, hal ini tidak
hanya memboroskan biaya internet anda, tapi juga menjadi biaya bagi
penerimanya. Bila anda tidak yakin apakah mereka sudah menerima
email anda, tanyakan tanggapan mereka mengenai email tersebut bila
mereka menjawab tidak menerima email anda maka anda dapat mengirim
ulang email tersebut.
Jangan Gunakan "CC"
Ketika mengirim e-mail ke sejumlah orang, jangan cantumkan nama-nama
pada kolom "CC". Jika anda melakukan hal itu --biasa disebut crossposting--,
semua orang yang menerima e-mail anda, akan bisa melihat alamat-alamat e-
mail orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat e-mailnya dibeberkan
di depan umum. Gunakanlah selalu "BCC". Dengan cara ini setiap orang
hanya bisa melihat alamat e-mailnya sendiri.
Jangan Sembarangan Menggunakan Format HTML
Jika anda mengirim sebuah pesan penting ke rekan anda, jangan gunakan
format HTML tanpa anda yakin bahwa program e-mail rekan anda bisa
membaca kode HTML. Jika tidak, pesan anda sama sekali tidak terbaca atau
kosong. Sebaliknya, gunakanlah format plain text.
Jangan Kirim File (berukuran besar) Melalui Attachment
Peraturan e-mail secara internasional melarang transfer file melalui e-mail,
apalagi di dalam milis. Jangan pernah membayangkan, rekan anda atau
anggota milis yang lain memiliki mailbox/hard disk yang cukup seperti anda.
Pada umumnya penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia 'hanya' memberi
quota space 2-5 MB. Pengiriman file yang besar, akan membuat proses
downloading menjadi lamban, dan ini jelas menambah beban pulsa. Saat file
melebihi kuota, maka proses downloading praktis terganggu. Jika ini terjadi,
anda bisa dituduh telah melakukan bomb-mail, yang di dalam dunia internet,
dianggap sebagai tindakan kriminal. Jika memang harus melakukan transfer
file, sebaiknya minta izin dulu, bahwa anda akan mengirim file, sekaligus
jelaskan besar file-nya. Setelah rekan anda setuju, barulah kirim melalui
attachment. Tapi untuk lebih amannya, gunakanlah situs yang khusus
menyediakan jasa transfer file ini. Selain praktis, semua rekan anda pun bisa
menentukan pilihan, ingin ikut mengunduh atau tidak, tanpa perlu risau e-
mailnya terganggu.
Konsep netiket pada one to many communications yaitu kondisi bahwa satu orang
dapat berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus. Sebagai contoh adalah
mailing list dan net news. Beberapa hal dibawah ini adalah netiket untuk
berkomunikasi bagi pengguna (user) mailing list atau netnews.
Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews satu atau 2 bulan data diskusi,
sebelum memutuskan untuk melakukan posting surat yang pertama kali
kepada mailing list tersebut. Hal itu akan membantu kita untuk mengerti
lingkungan mailing list yang akan dimasukin tersebut.
Tidak menyalahkan moderator atau pengurus system menyangkut perilaku
yang dilakukan oleh anggota system tersebut
Berhati – hatilah dengan kata – kata yang akan ditulis. Ingat bahwa kata –
kata tersebut akan disimpan di suatu lokasi yang bias diakses oleh orang
banyak dan akan tersimpan untuk jangka waktu yang lama.
Artikel atau tulisan yang akan di-postingkan haruslah ringkas dan to the
point.
Buatlah subjek line yang mengikuti aturan atau konvensi yang disepakati
dalam kelompok komunikasi tersebut.
Tidak boleh mengirim artikel yang berbau spoofing (pemalsuan) dan
forgeries (lelucon), kecuali mailing list yang memang bernuansa humor.
Jika dalam melakukan komunikasi terjadi selisih paham atau perdebatan
secara pribadi dengan peserta lain, sebaiknya perdebatan tersebutan
dilanjutkan melalui jalur pribadi (email to email). Jika memang point
perdebatan perlu dikonsumsi oleh peserta mailing list, berikan ringkasan
hasil perdebatan tersebut ke komunitas mailing list ataupun netnews.
Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirimkan teks yang berbau seksual
dan rasialis mengingat bahwa anggota yang berada pada komunitas tersebut
memiliki budaya, ifestyle dan keyakinan yang berbeda.
2. Fenomena atau kasus yang berhubungan dengan kekeliruan dan keselarasan terhadap
butir- butir netiket.
Sumber : http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2006/08/yudho-
netiket.zip
Sebuah konflik sedang terjadi pada milis X. Anggota dari milis X ini minimal adalah
sarjana. Jadi dapat dikatakan bahwa seluruh anggota milis tersebut adalah intelektual,
cendekiawan, singkat kata pintar-pintar semua. Disiplin ilmu dari masing-masing
anggotanya juga beragam. Ditinjau dari jenis kelamin dan usia, anggota milis ini juga
beragam, dari mulai ibu-ibu, bapak-bapak, sampai yang muda-muda yang baru lulus
sarjana.
Alkisah, konflik ini bermula ketika salah seorang peserta milis mengirimkan materi
yang berbau pornografi ke milis tersebut. Terang saja para ibu-ibu langsung protes
yang kemudian diikuti oleh sebagian bapak-bapak. Dengan mengatasnamakan bahwa
milis tersebut milis yg beranggotakan para intelektual, kontan saja si pengirim
diserbu dengan dalih-dalih bahwa tidak seharusnya seorang intelektual berpikir kotor
seperti itu. Si pengirim sendiri sebenarnya juga sudah mencantumkan subyek
‘Swimsuit’ pada email yang dikirimnya. Pembaca juga mestinya sudah bisa menebak
isinya dari subyek e-mail tersebut. Sebagian pembaca yang sudah menggunakan e-
mail sejak lama bisa langsung menghapusnya jika memang tidak berkenan untuk
melihat isinya. Tapi tentunya rasa penasaran manusia kadang tidak kuasa menahan
untuk melihat isinya. Lucunya, salah seorang peserta milis menyatakan bahwa dia
tadinya tidak berminat melihat isinya, tetapi sesudah melihat perdebatan seru yang
terjadi, akhirnya dia buka e-mail tersebut dan kemudian turut berpartisipasi aktif
dalam perdebatan tersebut.
Sebagian besar para peserta milis akhirnya menuntut permintaan maaf si pengirim di
milis, tapi herannya si pengirim tidak mau meminta maaf. Singkat cerita, saking
kesalnya, beberapa orang kemudian mulai mengumpulkan suara untuk mendepak si
pengirim dari milis, bahkan sang moderator mengancam tidak mau mengurusi milis
itu lagi jika si pengirim tidak dikenakan sangsi. Pemungutan suara dilakukan melalui
milis dan akhirnya si pengirim email tersebut dikeluarkan dari milis. Si pengirim
email kemudian mengajukan protes dengan berdalih tidak ada aturan yang
menyebutkan bahwa seseorang dapat dikeluarkan dari milis dan dia juga
menambahkan bahwa bagi yang tidak berkenan seharusnya tinggal men-delete saja
email tersebut karena dari subyeknya mestinya sudah dapat diperkirakan isinya. Tapi
forum tetap menyatakan bahwa si pengirim harus dikeluarkan dari milis.
Karena mereka kumpulan orang pintar, mereka tidak mau terjebak dalam kondisi
yang sama untuk kedua kalinya. Akhirnya, pengurus milis bermusyawarah dan
membentuk sebuah aturan bersama yang mereka sebut dengan Netiket. Mereka
berpendapat bahwa Netiket tersebut dapat dijadikan landasan hukum jika situasi
tersebut muncul kembali. Tetapi sekali lagi karena mereka kumpulan orang pintar
maka orang pintar lainpun akhirnya berkomentar bahwa praktek pengaturan seperti
itu tidak ubahnya merupakan praktek jaman ORBA. Orang pintar lain berpendapat
bahwa Internet itu adalah media bebas oleh karena itu mestinya tidak ada aturan-
aturan seperti itu.
Tanpa adanya Netiket versi milis tersebut, sebagai pengguna Internet mestinya sadar
akan keterbatasan dan aturan protokoler yang berlaku. Lebih jauh, mari kita lihat
poin kelemahan dari masing-masing pihak:
Si Pengirim
Karena milis tersebut adalah milis yang beranggotakan para cerdik-cendekia, jelas
pengiriman materi berbau pornografi sangat salah tempat. Mestinya si pengirim
mengirimkan ke milis yang jelas-jelas menampung materi pornografi atau
mengirimkannya ke email pribadi sebagian orang-orang yang menyukai materi
tersebut dan tidak mengirimkannya ke umum. Kita semua harus selalu berpikir dua
kali sebelum mengirimkan suatu materi. Perkataan ‘maaf’ bukanlah sesuatu yang
mahal jika kita memang berbuat kesalahan atau menyinggung seseorang.
Sang Moderator
Mengancam tidak mengurusi milis lagi sebenarnya merupakan sikap yang kurang
dewasa. Moderator mestinya menjadi penengah jika telah terjadi kondisi seperti di
atas. Layaknya jika terjadi diskusi seru di sebuah seminar, seorang moderator
mestinya bisa mendinginkan suasana dan bukannya ikut-ikutan memperkeruh
suasana. Pendekatan personal (melalui e-mail pribadi) mungkin perlu dilakukan dan
tidak perlu mengambil sikap frontal di milis.
Peserta Milis
Sebagai peserta milis kita diminta untuk bersikap konservatif jika kita mengirimkan
sesuatu tetapi juga dituntut untuk bisa bersikap liberal jika kita menerima sesuatu.
Protes ibu-ibu terhadap materi pornografi sangat dapat dimaklumi tetapi bukan
berarti kemudian bersikap sangat sensitif terhadap semua materi yang agak ekstrim
ke kiri. Masing-masing pihak dituntut untuk tidak memprovokasi ke arah diskusi
yang tidak sehat dan juga tidak mudah terpancing untuk masuk ke diskusi yang
seperti itu.
Dari kasus diatas terdapat kekeliruan terhadap butir – butir netiket pada one to many
communications dalam kasus ini terhadap mailing list yaitu :
1. Jika dalam melakukan komunikasi terjadi selisih paham atau perdebatan secara
pribadi dengan peserta lain, sebaiknya perdebatan tersebutan dilanjutkan melalui
jalur pribadi (email to email). Jika memang point perdebatan perlu dikonsumsi
oleh peserta mailing list, berikan ringkasan hasil perdebatan tersebut ke
komunitas mailing list ataupun netnews.
Dalam kasus diatas terjadi perdebatan diskusi yang seharusnya dapat
diselesaikan lewat jalur pribadi (email to email), tetapi dilanjutkan dengan
diskusi yang menginginkan si pengirim keluar dari milis tersebut
2. Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirimkan teks yang berbau seksual dan
rasialis mengingat bahwa anggota yang berada pada komunitas tersebut
memiliki budaya, ifestyle dan keyakinan yang berbeda.
Dalam kasus diatas si pengirim mengirimkan materi pornografi sehingga
menimbulkan diskusi atau perdebatan dikalangan para peserta milis.
3. Etiket – etiket yang seharusnya dilaksanakan di lingkungan jurusan ilmu computer.
1) Hindari penulisan e-mail atau mengirimkan pesan dalam newsgroups, forum,
blog dan tempat online lain menggunakan huruf besar semua dan gunakan
kata – kata yang sopan dalam penulisan.
2) Hindari melakukan kegiatan pengiriman file dalam jumlah besar ke bentuk
attachment, karena dapat membuat proses downloading menjadi lamban dan
berakibat proes download terganggu.
3) Jika ingin mengirimkan suatu pesan yang komersil atau mengirimkannya
sebagai suatu e-mail, dengan jelas mengidentifikasinya dalam subjek line.
Sehingga orang yang tidak tertarik dapat menghapusnya.
4) Jangan membicarakan orang atau pihak lain, apalagi menjelekkan pihak
tersebut, kita juga harus berhati – hati dengan apa yang kita tulis. Karena e-
mail memiliki fasilitas bernama 'Forward', yang mengizinkan si penerima
akan meneruskannya (forward) ke orang lain.
5) Hindari mengirim pesan yang bersifat pribadi atau hanya relevan untuk
beberapa anggota.
6) Jika ingin mengirim suatu pesan atau memberikan komentar hendaknya tulis
dan eja dengan benar. Tulis seperti menulis sebuah surat. Sehingga si
penerima mudah dalam memahami.
7) Jangan mengirim spam.
8) Tidak mengirimkan hal – hal yang berbau pornografi.