3460_RANGKUMAN OTODA SIAP.pdf

15
PENERAPAN KEBIJAKAN PEMERINTAH OTONOMI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAMPANG RANGKUMAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh: MOHAMMAD MUSTAIN (2004310282) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2009

Transcript of 3460_RANGKUMAN OTODA SIAP.pdf

  • 0

    PENERAPAN KEBIJAKAN PEMERINTAH OTONOMI DAERAH

    TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAMPANG

    RANGKUMAN SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

    Jurusan Akuntansi

    Oleh: MOHAMMAD MUSTAIN

    (2004310282)

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

    2009

  • 1

    1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pertengahan tahun 1997 adalah awal kawasan ASEAN dilanda krisis

    moneter. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberikan dampak positif

    dan negatif bagi upaya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

    Dampak krisis ekonomi diatas terjadi pada sektor anggaran pendapatan dan

    belanja negara (APBN) yakni menjadi labilnya sektor pendapatan pemerintah

    pusat yang pada akhirnya mempengaruhi anggaran pendapatan dan belanja daerah

    (APBD) baik pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah daerah

    kabupaten/kotamadya disebabkan karena ketidakpastian penerimaan pendapatan

    daerah dari pemerintah pusat. Hal ini berakibat pada tingkat pendapatan daerah

    dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Peranan PAD pun semakin menurun

    pada sektor penerimaan daerah.

    Tuntutan reformasi terjadi dimana-mana. Salah satu unsur reformasi total

    tersebut adalah tuntutan pemberian otonomi yang luas kepada pemerintah daerah,

    yang di kenal dengan kebijakan Otonomi Daerah. Penyelenggaraan pemerintahan

    daerah sebagai sub sistem pemerintahan negara dimaksudkan untuk meningkatkan

    efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

    Peranan pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan berbagai

    potensi daerah sebagai sumber penerimaan daerah akan sangat menentukan

    keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan

    masyarakat di daerah. Untuk tujuan itu, telah dikeluarkan UU No 12 Tahun 2008

    tentang pemerintahan daerah (Perubahan kedua atas UU No 32 dan UU no 33

    1

  • 2

    tahun 2004) bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai

    dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

    pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

    menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. diarahkan untuk mempercepat

    terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

    Penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

    PENERAPAN KEBIJAKAN PEMERINTAH OTONOMI DAERAH

    TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAMPANG

    I.2 Rumusan Masalah

    Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

    1. Bagaimana penerapan kebijakan pemerintah otonomi daerah terhadap

    pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang?

    2. Apakah penerapan kebijakan pemerintah otonomi daerah efektif dan

    efisien terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian untuk:

    1. Mengetahui penerapan kebijakan pemerintah otonomi daerah terhadap

    pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang.

    2. Mengetahui efektifitas dan efisiensi penerapan kebijakan otonomi daerah

    terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang.

  • 3

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Otonomi Daerah

    Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 disebutkan bahwa

    Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

    mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

    setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.(Undang-Undang

    Otonomi Daerah 2008)

    2.2.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

    Berdasarkan pasal 179 UU No 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah

    Daerah, APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu

    tahun anggaran. Pada satu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-

    tingginya guna membiayai kegiatan dan proyek daerah selama satu tahun

    anggaran tertentu

    2.2.3 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    Berdasarkan Undang-undang No 12 tahun 2008 Pasal 1 ayat 18

    Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang

    diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Otonomi Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

  • 4

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui penerapan Kebijakan Otonomi Daerah terhadap Pendapatan Asli

    Daerah (PAD) Kabupaten Sampang. Periode penelitian yang digunakan adalah

    tahun 2002 sampai dengan periode tahun 2006.

    3.1 Rancangan Penelitian

    Penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya

    Kebijakan Pemerintah dalam hal ini Otonomi Daerah dapat meningkatkan

    Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sampang. Ditinjau dari tujuan penelitian,

    maka penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jika ditinjau dari teknik

    pengumpulan data, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian observasi

    deskriptif

    3.2 Batasan Penelitian

    Data Laporan Anggaran Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten

    Sampang. Periode anggaran 2002 = 2006.

    3.3 Unit Analisis

    1. Anggaran PAD

    2. Realisasi PAD

    3.4 Data dan Metode Pengumpulan Data

    1. Jenis Data sekunder

    2. Metode Pengumpulan Data engan cara dokumentasi, observasi dan

    wawancara

    3.5 Teknik Analisis Data

    Tehnik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

  • 5

    1. Dalam penelitian ini teknik analisis data dimulai dengan observasi

    terhadap objek penelitian, wawancara

    2. Melakukan Statistik deskriptif

    3. Mengolah data penelitian.

    4 Melakukan pembahasan dan membuat kesimpulan penelitian.

    4.2 Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah di Kabupaten Sampang

    Pelaksanaan otonomi daerah yang dimulai awal Januari 2001

    menimbulkan reaksi yang berbeda-beda bagi daerah. Pemerintah daerah yang

    memiliki sumber kekayaan alam yang besar menyambut otonomi daerah dengan

    penuh harapan, sebaliknya daerah yang miskin sumber daya alamnya

    menanggapinya dengan sedikit was-was. Sama seperti daerah otonom yang lain,

    Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang juga menerapkan kebijakan otonomi

    daerah. Kebijakan otoda yang diterapkan di kabupaten Sampang antara lain ;

    1. Mengelola kekayaan daerah. yaitu pemerintah daerah Sampang diberi

    wewenang untuk mengatur dan mengelola seluruh kekayaan daerah yang ada

    di Sampang untuk kelangsungan hidup masyarakat setempat. seperti BUMD,

    BUMN, serta Perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.

    2. Memungut pajak dan retribusi daerah. yaitu pemerintah daerah diberi kuasa

    untuk memungut dan mengelola hasil dari pajak dan retribusi yang terdapat di

    kabupaten Sampang.

    3. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya

    lainnya yang ada di daerah. yaitu pemerintah daerah berhak mendapatkan bagi

    hasil dari pengelolaan SDA dan sumber daya lain yang terdapat di Sampang.

    contohnya sumber daya alam migas dan non migas.

  • 6

    4. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah. yaitu pemda

    Sampang berhak menerima pendapatan dari sumber-sumber pendapatan lain

    yang sah. seperti Dinas Pemerintahan (Pertanian, Peternakan, Perikanan,dll)

    5. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam perundang-undangan. yaitu

    daerah Kab.Sampang berhak mendapatkan hak lain yang ditentukan dalam

    undang-undang. Antara lain DAU dan DAK.

    Tabel 4.2.1

    ANGGARAN PAD Periode 2002-2006

    ANGGARAN 2002 2003 2004 2005 2006 PAD PD RD PKD LPAD

    8,124,092,000,00 1,293,200,000,00 3,080.392,000,00 55,000,000,00 3,695,500,000,00

    11,672,136,450,001,829,500,000,004,774,136,450,00 5,000,000,005,063,500,000,00

    16,017,621,528,00 2,145,028,500,00 5,108,999,481,00 5,000,000,00 8,758,593,547,00

    13,095,021,875,00 2,256,000,000,00 5,398,728,175,00 5,000,000,00 5,435,293,700,00

    18.114.657.200,002.441.305.400,006.013.752.000,00

    476.000.000,009.180.599.800,00

    0

    2468

    101214161820

    (DalamMilyar Rupiah)

    2002 2003 2004 2005 2006

    ANGGARAN PAD Periode 2002-2006

    PADPDRDPKDLPAD

  • 7

    Tabel 4.2.2

    REALISASI PAD Periode 2002-2006

    REALISASI 2002 2003 2004 2005 2006 PAD PD RD PKD LPAD

    9,051,756,464,03 1,376,887,240,00 2.797,840,885,00

    5,000,000,00 4,872,028.339,03

    11,924,140,358,611,900,226,528,004,078,398,142,00 5,000,000,005,940,515,688,61

    15,104,680,568,79 2,068,849,328,00 4,446,795,502,00 5,000,000,00 8,584,035,738,79

    19,617,722,793,98 2,449,264,097,00 6,261,980,186,00 5,000,000,00 10,901,478,510,98

    25.280.747.941,592.643.875.425,005.708.045.082,00

    612.235.432,5316.316.592.002,08

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    (DalamMilyar Rupiah)

    2002 2003 2004 2005 2006

    REALISASI PAD Periode 2002-2006

    PADPDRDPKDLPAD

    Keterangan ;

    Selama 5 tahun penerapan Otonomi Daerah di Kabupaten Sampang, Hasil

    yang ditunjukkan dari Laporan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah

    positif. Penerimaan pendapatan daerah menunjukkan peningkatan tiap periodenya

    tetapi tidak semua pos-pos yang terdapat dalam PAD tersebut mengalami

    peningkatan disebabkan karena belum maksimalnya pelayanan yang diberikan

  • 8

    Pemerintah Daerah terhadap masyarakat Keadaan ini berjalan selama 3 tahun

    awal penerapan Otonomi Daerah yaitu perioe tahun 2002-2004.

    Terjadi penurunan anggaran tahun 2005, Menurunnya anggaran tahun

    2005 ini disebabkan karena dihapusnya beberapa nama BUMD (Bank

    Pembangunan Daerah dan Perusahaan Daerah Air Minum). Sehingga hanya ada

    satu BUMD yang termasuk dalam pos ini yaitu Perusahaan Daerah Apotik,

    sehingga Pemda Sampang menurunkan Anggaran PAD tahun 2005 menjadi Rp

    13,095,021,875 Namun pada realisasinya penerimaan daerah tahun 2005 terjadi

    peningkatan karena pada tahun tersebut pemerintah daerah Sampang mengambil

    langkah-langkah baru dalam peningkatan pelayanan masyarakat guna

    meningkatkan sektor penerimaan daerah. Hasil dari langkah Pemda Sampang ini

    mendapat tanggapan yang baik dari seluruh masyarakat, terbukti dari laporan

    realisasi penerimaan daerah tahun 2005-2006 mengalami peningkatan pada semua

    pos-pos yang ada dalam PAD.

    4.3 Efisiensi dan Efektifitas Kebijakan Otonomi Daerah Kab.Sampang

    Peran kebijakan otonomi daerah terhadap PAD daerah otonom yaitu

    daerah otonom diberikan hak untuk mengelola dan memungut sumber-sumber

    penerimaan daerah berdasarkan perundang-undangan, salah satunya adalah

    memberikan kompensasi berupa pelayanan yang baik dan perbaikan fasilitas

    umum bagi masyarakat. Efisiensi dan Efektifitas suatu otoda dapat dilihat dari

    kenaikan PADnya, dimana PAD ini akan sangat berperan dalam rencana

    peningkatan kemandirian daerah agar tidak selalu tergantung kepada bantuan dari

    pemerintah pusat dan pemerintah daerah propinsi. Kemudian pemerintah daerah

  • 9

    harus dapat memberikan kemudahan dalam segala jenis kegiatan investasi di

    daerah dengan tujuan dapat meningkatkan pertumbuhan investasi daerah yang

    dapat berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah kabupaten.

    Langkah-langkah pemerintah kabupaten Sampang guna meningkatkan

    penerimaan daerah dari sektor PAD antara lain :

    a. Meningkatkan kualitas pelayanan seluruh instansi pemerintah daerah

    (Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Peternakan dll..)

    b. Membangun dan memperbaiki semua fasilitas masyarakat di Kabupaten

    Sampang (Rumah Sakit, Pasar, Terminal dll..)

    c. Meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan masyarakat

    Tabel 4.3.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG

    TAHUN 2002

    Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah Keterangan :

    4.3.1 PAD Tahun 2002

    Laporan Keuangan Pendapatan Asli Daerah Kab.Sampang menunjukkan

    bahwa nominal anggaran PAD untuk tahun 2002 sebesar Rp 8,124,092,000.00

    NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI

    (Rp)

    LEBIH (KURANG)

    ANGGARAN (Rp)

    %

    1. 1.1 1.2 1.3 1.4

    Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

    8,124,092,000,00

    1,293,200,000,003,080.392,000,00 55,000,000,00

    3,695,500,000,00

    9,051,756,464,03

    1,376,887,240,002.797,840,885,00

    5,000,000,00

    4,872,028.339,03

    927,664,464,03

    83,687,240.00 (282,551,115,00) (50,000,000,00)

    1,176,528,339,03

    11,4

    6.479,1790,9

    31,8

  • 10

    sedangkan realisasi PAD adalah Rp 9,051,756,000.03. Hal ini menunjukkan

    bahwa terdapat kelebihan antara anggaran dengan realisasi sebesar Rp

    927,664,000.03.

    Tabel 4.3.2 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG

    TAHUN 2003

    Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah

    4.3.2 PAD tahun 2003

    1) Pada tahun ini. PAD Kab.Sampang mengalami peningkatan dibandingkan

    dengan jumlah PAD tahun 2002. Total nominal realisasi PAD sebesar Rp

    9,051,756,464 sedangkan nominal PAD yang dianggarkan untuk tahun 2003

    adalah Rp 11,672,136,450 (terjadi peningkatan dari tahun anggaran

    sebelumnya yaitu Rp3,548,044,450). Dengan kata lain. seluruh pos-pos yang

    termasuk dalam PAD juga mengalami peningkatan

    NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI

    (Rp)

    LEBIH (KURANG)

    ANGGARAN (Rp)

    %

    1. 1.1 1.2 1.3 1.4

    Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

    11,672,136,450,00

    1,829,500,000,004,774,136,450,00 5,000,000,00

    5,063,500,000,00

    11,924,140,358,61

    1,900,226,528,004,078,398,142,00 5,000,000,00

    5,940,515,688,61

    252,003,908,61

    70,726,528,00 (695,738,308,00) 0,00

    877,015,688,61

    2,1

    3,814,5

    0

    17,3

  • 11

    Tabel 4.3.3 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG

    TAHUN 2004

    Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah

    4.3.3 PAD Tahun 2004

    Sama seperti tahun 2003, PAD Kab.Sampang untuk tahun 2004 juga mengalami

    peningkatan anggaran. Pemerintah Daerah melakukan peningkatan anggaran ini

    karena Pemda Sampang merasa telah berbenah diri dalam melakukan pelayanan

    yang baik dan perbaikan fasilitas umum bagi masyarakat guna mendapatkan

    penerimaan daerah yang lebih besar lagi. Terbukti pada tahun ini total penerimaan

    PAD Sampang naik sekitar 37,2% dibandingkan tahun 2003 sebesar Rp

    16,017,621,528. Pos-pos PAD di tahun 2004 ini mengalami peningkatan yang

    sukup besar walaupun tidak sesuai dengan dana PAD yang dianggarkan

    sebelumnya.

    NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI

    (Rp)

    LEBIH (KURANG) ANGGARAN

    (Rp) %

    1 1.1 1.2 1.3 1.4

    Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

    16,017,621,528,00

    2,145,028,500,00 5,108,999,481,00 5,000,000,00

    8,758,593,547,00

    15,104,680,568,79

    2,068,849,328,00 4,446,795,502,00 5,000,000,00

    8,584,035,738,79

    (1,510,468,055,27)

    (76,179.172,00) (662,203,979,00) 0,00

    (174,557,808,21)

    9,4

    3,512,9

    0

    1,9

  • 12

    Tabel 4.3.4 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG

    TAHUN 2005

    Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah 4.3.4 PAD tahun 2005

    Setelah 4 tahun Kebijakan Otonomi Daerah berjalan. Di tahun 2005 ini

    penerimaan yang berasal dari PAD dirasa semakin meningkat dari tahun ke

    tahunnya

    Tabel 4.3.5

    PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2006

    Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah

    NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI

    (Rp)

    LEBIH (KURANG)

    ANGGARAN (Rp)

    %

    1. 1.1 1.2 1.3 1.4

    Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

    13,095,021,875,00 2,256,000,000,00 5,398,728,175,00 5,000,000,00 5,435,293,700,00

    19,617,722,793,98

    2,449,264,097,00 6,261,980,186,00 5,000,000,00

    10,901,478,510,98

    6,522,700,920,02

    193,264,097,00 863,252,011 0,00

    5,466,184,810,02

    49,8

    8,515,9

    0

    100,5

    NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI

    (Rp)

    LEBIH (KURANG)

    ANGGARAN (Rp)

    %

    1. 1.1 1.2 1.3 1.4

    Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah

    18.114.657.200,00

    2.441.305.400,006.013.752.000,00

    476.000.000,00

    9.180.599.800,00

    25.280.747.941,59

    2.643.875.425,005.708.045.082,00

    612.235.432,53

    16.316.592.002,08

    7.166.090.741,59

    202.570.025,00307.706.918,00136.235.432,53

    7.135.992.202,08

    139,5

    108,394,9

    127,8

    177,7

  • 13

    4.3.5 PAD Tahun 2006

    Meningkatnya Penerimaan PAD semakin terlihat pada tahun ini. Anggaran

    yang direncanakan sebesar Rp 18,114,657,200 melonjak pesat dengan realisasi Rp

    25,280,747,941. Langkah-langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang dalam

    memaksimalkan seluruh potensi yang ada di daerah guna meningkatkan

    penerimaan daerah mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat setempat.

    Pembangunan fasilitas kota, Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,

    Peningkatan kualitas Usaha Dinas-Dinas (Perkebunan, Peternakan, Perikanan,

    Pertanian) serta Peningkatan kualitas Instansi layanan masyarakat adalah beberapa

    langkah yang diambil pemerintah daerah guna memaksimalkan pendapatan

    daerah. Terbukti masing-masing pos yang terdapat dalam laporan PAD Sampang

    menunjukkan peningkatan nominal realisasi terhadap nominal anggarannya.

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil data analisis deskriptif yang dilakukan, Maka penerapan

    kebijakan otonomi daerah kabupaten Sampang adalah sebagai berikut ;

    1. Pada pelaksanaan otonomi daerah tahap pertama yaitu tahun 2002-tahun 2004

    belum menunjukkan hasil yang begitu besar disebabkan belum maksimalnya

    pelayanan yang diberikan Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang terhadap

    masyarakat

    2. (Periode tahun 2005-2006 adalah masa dimana Pemerintah Daerah

    mendapatkan penerimaan yang cukup besar dari PAD. Terlihat pada tahun

    tersebut berturut-turut realisasi PAD lebih besar daripada dana yang

    dianggarkan sebelumnya. Setiap pos yang terdapat dalam PAD

  • 14

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Maka penerapan otonomi

    daerah di Sampang efektif dan efisien terhadap PAD kabupaten Sampang. Hal ini

    dibuktikan pada masing-masing pos yang terdapat dalam laporan PAD Sampang

    menunjukkan peningkatan, nominal realisasi lebih besar daripada jumlah nominal

    anggaran PAD tiap tahunnya.

    5.2 Saran-saran

    Beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah untuk memperbaiki

    sistem pengumpulan pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat meningkatkan

    PAD antar lain ;

    1. Dimilikinya sistem akuntansi yang memadai sehingga dapat dipastikan bahwa

    uang yang ikumpulkantelah di-posting ke rekening pemerintah daerah secara

    benar, dan ada keamanan yang cukup dari bahaya pencurian, hilang atau salah

    hitung.

    2. Checking system, pada setiap tahap sangat perlu bahwa catatan-catatan

    tersebut di cross-checked, dan pengecekan mendadak (spot check) dilakukan

    oleh staf senior secara acak.

    3. Pelaporan hasil pengumpulan PAD perlu di monitor secara teratur

    dibandingkan dengan target dan potensi, dan hasilnya dilaporkan kepada staf

    senior yang memiliki kewenangan mengambil keputusan bila terjadi masalah