Peranan Pemerintah Desa Memberdayakan Masyarakat Di Era Otoda Pada Desa
3460_RANGKUMAN OTODA SIAP.pdf
-
Upload
zubaidah-ida -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of 3460_RANGKUMAN OTODA SIAP.pdf
-
0
PENERAPAN KEBIJAKAN PEMERINTAH OTONOMI DAERAH
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAMPANG
RANGKUMAN SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi
Oleh: MOHAMMAD MUSTAIN
(2004310282)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA
2009
-
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertengahan tahun 1997 adalah awal kawasan ASEAN dilanda krisis
moneter. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberikan dampak positif
dan negatif bagi upaya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Dampak krisis ekonomi diatas terjadi pada sektor anggaran pendapatan dan
belanja negara (APBN) yakni menjadi labilnya sektor pendapatan pemerintah
pusat yang pada akhirnya mempengaruhi anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) baik pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah daerah
kabupaten/kotamadya disebabkan karena ketidakpastian penerimaan pendapatan
daerah dari pemerintah pusat. Hal ini berakibat pada tingkat pendapatan daerah
dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Peranan PAD pun semakin menurun
pada sektor penerimaan daerah.
Tuntutan reformasi terjadi dimana-mana. Salah satu unsur reformasi total
tersebut adalah tuntutan pemberian otonomi yang luas kepada pemerintah daerah,
yang di kenal dengan kebijakan Otonomi Daerah. Penyelenggaraan pemerintahan
daerah sebagai sub sistem pemerintahan negara dimaksudkan untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.
Peranan pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan berbagai
potensi daerah sebagai sumber penerimaan daerah akan sangat menentukan
keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
masyarakat di daerah. Untuk tujuan itu, telah dikeluarkan UU No 12 Tahun 2008
tentang pemerintahan daerah (Perubahan kedua atas UU No 32 dan UU no 33
1
-
2
tahun 2004) bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai
dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
PENERAPAN KEBIJAKAN PEMERINTAH OTONOMI DAERAH
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAMPANG
I.2 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan kebijakan pemerintah otonomi daerah terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang?
2. Apakah penerapan kebijakan pemerintah otonomi daerah efektif dan
efisien terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk:
1. Mengetahui penerapan kebijakan pemerintah otonomi daerah terhadap
pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang.
2. Mengetahui efektifitas dan efisiensi penerapan kebijakan otonomi daerah
terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Sampang.
-
3
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Otonomi Daerah
Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 disebutkan bahwa
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.(Undang-Undang
Otonomi Daerah 2008)
2.2.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Berdasarkan pasal 179 UU No 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah
Daerah, APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu
tahun anggaran. Pada satu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-
tingginya guna membiayai kegiatan dan proyek daerah selama satu tahun
anggaran tertentu
2.2.3 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan Undang-undang No 12 tahun 2008 Pasal 1 ayat 18
Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang
diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Otonomi Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD)
-
4
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penerapan Kebijakan Otonomi Daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Sampang. Periode penelitian yang digunakan adalah
tahun 2002 sampai dengan periode tahun 2006.
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya
Kebijakan Pemerintah dalam hal ini Otonomi Daerah dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sampang. Ditinjau dari tujuan penelitian,
maka penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jika ditinjau dari teknik
pengumpulan data, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian observasi
deskriptif
3.2 Batasan Penelitian
Data Laporan Anggaran Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten
Sampang. Periode anggaran 2002 = 2006.
3.3 Unit Analisis
1. Anggaran PAD
2. Realisasi PAD
3.4 Data dan Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data sekunder
2. Metode Pengumpulan Data engan cara dokumentasi, observasi dan
wawancara
3.5 Teknik Analisis Data
Tehnik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
-
5
1. Dalam penelitian ini teknik analisis data dimulai dengan observasi
terhadap objek penelitian, wawancara
2. Melakukan Statistik deskriptif
3. Mengolah data penelitian.
4 Melakukan pembahasan dan membuat kesimpulan penelitian.
4.2 Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah di Kabupaten Sampang
Pelaksanaan otonomi daerah yang dimulai awal Januari 2001
menimbulkan reaksi yang berbeda-beda bagi daerah. Pemerintah daerah yang
memiliki sumber kekayaan alam yang besar menyambut otonomi daerah dengan
penuh harapan, sebaliknya daerah yang miskin sumber daya alamnya
menanggapinya dengan sedikit was-was. Sama seperti daerah otonom yang lain,
Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang juga menerapkan kebijakan otonomi
daerah. Kebijakan otoda yang diterapkan di kabupaten Sampang antara lain ;
1. Mengelola kekayaan daerah. yaitu pemerintah daerah Sampang diberi
wewenang untuk mengatur dan mengelola seluruh kekayaan daerah yang ada
di Sampang untuk kelangsungan hidup masyarakat setempat. seperti BUMD,
BUMN, serta Perusahaan milik swasta atau kelompok usaha masyarakat.
2. Memungut pajak dan retribusi daerah. yaitu pemerintah daerah diberi kuasa
untuk memungut dan mengelola hasil dari pajak dan retribusi yang terdapat di
kabupaten Sampang.
3. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya yang ada di daerah. yaitu pemerintah daerah berhak mendapatkan bagi
hasil dari pengelolaan SDA dan sumber daya lain yang terdapat di Sampang.
contohnya sumber daya alam migas dan non migas.
-
6
4. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah. yaitu pemda
Sampang berhak menerima pendapatan dari sumber-sumber pendapatan lain
yang sah. seperti Dinas Pemerintahan (Pertanian, Peternakan, Perikanan,dll)
5. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam perundang-undangan. yaitu
daerah Kab.Sampang berhak mendapatkan hak lain yang ditentukan dalam
undang-undang. Antara lain DAU dan DAK.
Tabel 4.2.1
ANGGARAN PAD Periode 2002-2006
ANGGARAN 2002 2003 2004 2005 2006 PAD PD RD PKD LPAD
8,124,092,000,00 1,293,200,000,00 3,080.392,000,00 55,000,000,00 3,695,500,000,00
11,672,136,450,001,829,500,000,004,774,136,450,00 5,000,000,005,063,500,000,00
16,017,621,528,00 2,145,028,500,00 5,108,999,481,00 5,000,000,00 8,758,593,547,00
13,095,021,875,00 2,256,000,000,00 5,398,728,175,00 5,000,000,00 5,435,293,700,00
18.114.657.200,002.441.305.400,006.013.752.000,00
476.000.000,009.180.599.800,00
0
2468
101214161820
(DalamMilyar Rupiah)
2002 2003 2004 2005 2006
ANGGARAN PAD Periode 2002-2006
PADPDRDPKDLPAD
-
7
Tabel 4.2.2
REALISASI PAD Periode 2002-2006
REALISASI 2002 2003 2004 2005 2006 PAD PD RD PKD LPAD
9,051,756,464,03 1,376,887,240,00 2.797,840,885,00
5,000,000,00 4,872,028.339,03
11,924,140,358,611,900,226,528,004,078,398,142,00 5,000,000,005,940,515,688,61
15,104,680,568,79 2,068,849,328,00 4,446,795,502,00 5,000,000,00 8,584,035,738,79
19,617,722,793,98 2,449,264,097,00 6,261,980,186,00 5,000,000,00 10,901,478,510,98
25.280.747.941,592.643.875.425,005.708.045.082,00
612.235.432,5316.316.592.002,08
0
5
10
15
20
25
30
(DalamMilyar Rupiah)
2002 2003 2004 2005 2006
REALISASI PAD Periode 2002-2006
PADPDRDPKDLPAD
Keterangan ;
Selama 5 tahun penerapan Otonomi Daerah di Kabupaten Sampang, Hasil
yang ditunjukkan dari Laporan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
positif. Penerimaan pendapatan daerah menunjukkan peningkatan tiap periodenya
tetapi tidak semua pos-pos yang terdapat dalam PAD tersebut mengalami
peningkatan disebabkan karena belum maksimalnya pelayanan yang diberikan
-
8
Pemerintah Daerah terhadap masyarakat Keadaan ini berjalan selama 3 tahun
awal penerapan Otonomi Daerah yaitu perioe tahun 2002-2004.
Terjadi penurunan anggaran tahun 2005, Menurunnya anggaran tahun
2005 ini disebabkan karena dihapusnya beberapa nama BUMD (Bank
Pembangunan Daerah dan Perusahaan Daerah Air Minum). Sehingga hanya ada
satu BUMD yang termasuk dalam pos ini yaitu Perusahaan Daerah Apotik,
sehingga Pemda Sampang menurunkan Anggaran PAD tahun 2005 menjadi Rp
13,095,021,875 Namun pada realisasinya penerimaan daerah tahun 2005 terjadi
peningkatan karena pada tahun tersebut pemerintah daerah Sampang mengambil
langkah-langkah baru dalam peningkatan pelayanan masyarakat guna
meningkatkan sektor penerimaan daerah. Hasil dari langkah Pemda Sampang ini
mendapat tanggapan yang baik dari seluruh masyarakat, terbukti dari laporan
realisasi penerimaan daerah tahun 2005-2006 mengalami peningkatan pada semua
pos-pos yang ada dalam PAD.
4.3 Efisiensi dan Efektifitas Kebijakan Otonomi Daerah Kab.Sampang
Peran kebijakan otonomi daerah terhadap PAD daerah otonom yaitu
daerah otonom diberikan hak untuk mengelola dan memungut sumber-sumber
penerimaan daerah berdasarkan perundang-undangan, salah satunya adalah
memberikan kompensasi berupa pelayanan yang baik dan perbaikan fasilitas
umum bagi masyarakat. Efisiensi dan Efektifitas suatu otoda dapat dilihat dari
kenaikan PADnya, dimana PAD ini akan sangat berperan dalam rencana
peningkatan kemandirian daerah agar tidak selalu tergantung kepada bantuan dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah propinsi. Kemudian pemerintah daerah
-
9
harus dapat memberikan kemudahan dalam segala jenis kegiatan investasi di
daerah dengan tujuan dapat meningkatkan pertumbuhan investasi daerah yang
dapat berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah kabupaten.
Langkah-langkah pemerintah kabupaten Sampang guna meningkatkan
penerimaan daerah dari sektor PAD antara lain :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan seluruh instansi pemerintah daerah
(Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Peternakan dll..)
b. Membangun dan memperbaiki semua fasilitas masyarakat di Kabupaten
Sampang (Rumah Sakit, Pasar, Terminal dll..)
c. Meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan masyarakat
Tabel 4.3.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2002
Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah Keterangan :
4.3.1 PAD Tahun 2002
Laporan Keuangan Pendapatan Asli Daerah Kab.Sampang menunjukkan
bahwa nominal anggaran PAD untuk tahun 2002 sebesar Rp 8,124,092,000.00
NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI
(Rp)
LEBIH (KURANG)
ANGGARAN (Rp)
%
1. 1.1 1.2 1.3 1.4
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah
8,124,092,000,00
1,293,200,000,003,080.392,000,00 55,000,000,00
3,695,500,000,00
9,051,756,464,03
1,376,887,240,002.797,840,885,00
5,000,000,00
4,872,028.339,03
927,664,464,03
83,687,240.00 (282,551,115,00) (50,000,000,00)
1,176,528,339,03
11,4
6.479,1790,9
31,8
-
10
sedangkan realisasi PAD adalah Rp 9,051,756,000.03. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat kelebihan antara anggaran dengan realisasi sebesar Rp
927,664,000.03.
Tabel 4.3.2 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2003
Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah
4.3.2 PAD tahun 2003
1) Pada tahun ini. PAD Kab.Sampang mengalami peningkatan dibandingkan
dengan jumlah PAD tahun 2002. Total nominal realisasi PAD sebesar Rp
9,051,756,464 sedangkan nominal PAD yang dianggarkan untuk tahun 2003
adalah Rp 11,672,136,450 (terjadi peningkatan dari tahun anggaran
sebelumnya yaitu Rp3,548,044,450). Dengan kata lain. seluruh pos-pos yang
termasuk dalam PAD juga mengalami peningkatan
NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI
(Rp)
LEBIH (KURANG)
ANGGARAN (Rp)
%
1. 1.1 1.2 1.3 1.4
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah
11,672,136,450,00
1,829,500,000,004,774,136,450,00 5,000,000,00
5,063,500,000,00
11,924,140,358,61
1,900,226,528,004,078,398,142,00 5,000,000,00
5,940,515,688,61
252,003,908,61
70,726,528,00 (695,738,308,00) 0,00
877,015,688,61
2,1
3,814,5
0
17,3
-
11
Tabel 4.3.3 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2004
Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah
4.3.3 PAD Tahun 2004
Sama seperti tahun 2003, PAD Kab.Sampang untuk tahun 2004 juga mengalami
peningkatan anggaran. Pemerintah Daerah melakukan peningkatan anggaran ini
karena Pemda Sampang merasa telah berbenah diri dalam melakukan pelayanan
yang baik dan perbaikan fasilitas umum bagi masyarakat guna mendapatkan
penerimaan daerah yang lebih besar lagi. Terbukti pada tahun ini total penerimaan
PAD Sampang naik sekitar 37,2% dibandingkan tahun 2003 sebesar Rp
16,017,621,528. Pos-pos PAD di tahun 2004 ini mengalami peningkatan yang
sukup besar walaupun tidak sesuai dengan dana PAD yang dianggarkan
sebelumnya.
NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI
(Rp)
LEBIH (KURANG) ANGGARAN
(Rp) %
1 1.1 1.2 1.3 1.4
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah
16,017,621,528,00
2,145,028,500,00 5,108,999,481,00 5,000,000,00
8,758,593,547,00
15,104,680,568,79
2,068,849,328,00 4,446,795,502,00 5,000,000,00
8,584,035,738,79
(1,510,468,055,27)
(76,179.172,00) (662,203,979,00) 0,00
(174,557,808,21)
9,4
3,512,9
0
1,9
-
12
Tabel 4.3.4 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2005
Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah 4.3.4 PAD tahun 2005
Setelah 4 tahun Kebijakan Otonomi Daerah berjalan. Di tahun 2005 ini
penerimaan yang berasal dari PAD dirasa semakin meningkat dari tahun ke
tahunnya
Tabel 4.3.5
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2006
Sumber : APBD Kab.Sampang,diolah
NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI
(Rp)
LEBIH (KURANG)
ANGGARAN (Rp)
%
1. 1.1 1.2 1.3 1.4
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah
13,095,021,875,00 2,256,000,000,00 5,398,728,175,00 5,000,000,00 5,435,293,700,00
19,617,722,793,98
2,449,264,097,00 6,261,980,186,00 5,000,000,00
10,901,478,510,98
6,522,700,920,02
193,264,097,00 863,252,011 0,00
5,466,184,810,02
49,8
8,515,9
0
100,5
NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI
(Rp)
LEBIH (KURANG)
ANGGARAN (Rp)
%
1. 1.1 1.2 1.3 1.4
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah
18.114.657.200,00
2.441.305.400,006.013.752.000,00
476.000.000,00
9.180.599.800,00
25.280.747.941,59
2.643.875.425,005.708.045.082,00
612.235.432,53
16.316.592.002,08
7.166.090.741,59
202.570.025,00307.706.918,00136.235.432,53
7.135.992.202,08
139,5
108,394,9
127,8
177,7
-
13
4.3.5 PAD Tahun 2006
Meningkatnya Penerimaan PAD semakin terlihat pada tahun ini. Anggaran
yang direncanakan sebesar Rp 18,114,657,200 melonjak pesat dengan realisasi Rp
25,280,747,941. Langkah-langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang dalam
memaksimalkan seluruh potensi yang ada di daerah guna meningkatkan
penerimaan daerah mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat setempat.
Pembangunan fasilitas kota, Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,
Peningkatan kualitas Usaha Dinas-Dinas (Perkebunan, Peternakan, Perikanan,
Pertanian) serta Peningkatan kualitas Instansi layanan masyarakat adalah beberapa
langkah yang diambil pemerintah daerah guna memaksimalkan pendapatan
daerah. Terbukti masing-masing pos yang terdapat dalam laporan PAD Sampang
menunjukkan peningkatan nominal realisasi terhadap nominal anggarannya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil data analisis deskriptif yang dilakukan, Maka penerapan
kebijakan otonomi daerah kabupaten Sampang adalah sebagai berikut ;
1. Pada pelaksanaan otonomi daerah tahap pertama yaitu tahun 2002-tahun 2004
belum menunjukkan hasil yang begitu besar disebabkan belum maksimalnya
pelayanan yang diberikan Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang terhadap
masyarakat
2. (Periode tahun 2005-2006 adalah masa dimana Pemerintah Daerah
mendapatkan penerimaan yang cukup besar dari PAD. Terlihat pada tahun
tersebut berturut-turut realisasi PAD lebih besar daripada dana yang
dianggarkan sebelumnya. Setiap pos yang terdapat dalam PAD
-
14
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Maka penerapan otonomi
daerah di Sampang efektif dan efisien terhadap PAD kabupaten Sampang. Hal ini
dibuktikan pada masing-masing pos yang terdapat dalam laporan PAD Sampang
menunjukkan peningkatan, nominal realisasi lebih besar daripada jumlah nominal
anggaran PAD tiap tahunnya.
5.2 Saran-saran
Beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah untuk memperbaiki
sistem pengumpulan pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat meningkatkan
PAD antar lain ;
1. Dimilikinya sistem akuntansi yang memadai sehingga dapat dipastikan bahwa
uang yang ikumpulkantelah di-posting ke rekening pemerintah daerah secara
benar, dan ada keamanan yang cukup dari bahaya pencurian, hilang atau salah
hitung.
2. Checking system, pada setiap tahap sangat perlu bahwa catatan-catatan
tersebut di cross-checked, dan pengecekan mendadak (spot check) dilakukan
oleh staf senior secara acak.
3. Pelaporan hasil pengumpulan PAD perlu di monitor secara teratur
dibandingkan dengan target dan potensi, dan hasilnya dilaporkan kepada staf
senior yang memiliki kewenangan mengambil keputusan bila terjadi masalah