3247

17
1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TEKNIK MENGEJAN YANG BENAR DENGAN LAMA PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEREP KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Umi Salamah 1) , Rini Susanti 2) , Joyo Minardo 3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email :up2m@akbidngudiwaluyo ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TEKNIK MENGEJAN YANG BENAR DENGAN LAMA PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEREP KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG.Teknik mengejan yang benar adalah salah satu faktor yang dapat dikendalikan oleh tenaga ibu,di wilayah kerja Puskesmas Lerep bulan November menunjukkan 60% ibu belum mengetahui tentang teknik mengejan yang benar, disana masih banyak kejadian kasus obstetri seperti laserai, lama persalinan yang akhirnya dirujuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu dan teknik mengejan yang benar dengan lama persalinan pada ibu primigravida di wilayah kerja puskesmas Lerep, Ungaran Barat. Design Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan populasi semua ibu bersalin primigravida di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, dengan teknik sampling accidential sehingga diperoleh sample sejumlah 21 ibu bersalin, alat ukur menggunakan kuesioner dan check list. Analisa data menggunakan spearman rho dengan membandingkan nilai p dengan α=0.05. Hasil data penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar kategori kurang 19,1%, kategori cukup 47,6%, dan kategori baik 33,3%. Hasil data penelitian mengenai teknik mengejan yang benar kategori baik 71,4%, kategori kurang 28,6%. Hasil penelitian data lama persalinan kategori cepat 42,9%, kategori lama 57,1%. Data hasil penelitian tingkat pengetahuan kategori kurang yang mengalami persalinan lama 75%, dan data hasil penelitian teknik mengejannya kurang yang mengalami persalinan lama sebanyak 83,3%. Hasil penelitian menunjukka p-value 0,016<α (0,05), berarti ada Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Transcript of 3247

Page 1: 3247

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TEKNIK MENGEJAN YANG BENARDENGAN LAMA PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEREP

KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Umi Salamah1), Rini Susanti2), Joyo Minardo3)

Akademi Kebidanan Ngudi WaluyoEmail :up2m@akbidngudiwaluyo

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TEKNIK MENGEJAN YANG BENAR DENGAN LAMA PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEREP KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG.Teknik mengejan yang benar adalah salah satu faktor yang dapat dikendalikan oleh tenaga ibu,di wilayah kerja Puskesmas Lerep bulan November menunjukkan 60% ibu belum mengetahui tentang teknik mengejan yang benar, disana masih banyak kejadian kasus obstetri seperti laserai, lama persalinan yang akhirnya dirujuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu dan teknik mengejan yang benar dengan lama persalinan pada ibu primigravida di wilayah kerja puskesmas Lerep, Ungaran Barat.

Design Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan populasi semua ibu bersalin primigravida di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, dengan teknik sampling accidential sehingga diperoleh sample sejumlah 21 ibu bersalin, alat ukur menggunakan kuesioner dan check list. Analisa data menggunakan spearman rho dengan membandingkan nilai p dengan α=0.05.

Hasil data penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar kategori kurang 19,1%, kategori cukup 47,6%, dan kategori baik 33,3%. Hasil data penelitian mengenai teknik mengejan yang benar kategori baik 71,4%, kategori kurang 28,6%. Hasil penelitian data lama persalinan kategori cepat 42,9%, kategori lama 57,1%. Data hasil penelitian tingkat pengetahuan kategori kurang yang mengalami persalinan lama 75%, dan data hasil penelitian teknik mengejannya kurang yang mengalami persalinan lama sebanyak 83,3%. Hasil penelitian menunjukka p-value 0,016<α (0,05), berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar dengan lama proses persalinan.

Dengan demikian diharapkan ibu mengetahui teknik mengejan yang benar sehingga pada waktu persalinan ibu bisa melakukan teknik mengejan yang benar sehingga waktu persalinan dapat berjalan cepat.

Kata kunci : tingkat pengetahuan, teknik mengejan, lama persalinan.

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 2: 3247

2

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL OF KNOWLEDGE AND RIGHT STRAININGTECHNIQUES WITH LONG OF LABOR IN LEREP HEALTH CENTER WORKING AREA, WEST UNGARAN DISTRICT, SEMARANG REGENCY.The right straining technique is one of factor that can control by mothers’ power in lerep health center working area on November show that 60% mothers don’t know about right straining technique and there still many obstetric cases such as laceration and long labor that finally reconciliation.

The purpose of this study was found out the Relationship Between level of knowledge and right strainingtechniques with long of labor in lerep health center working area, west ungaran district. The design of this study used descriptive correlation with cross sectional approach and population was whole primigravida mothers who being in labor in lerep health center working area, west ungaran district, semarang regency. Sampling with accidental sampling and obtainable as much as 21 respondents. Instruments used questioner and check list. Data analysis used spearman rho and compare P value with α=0.05.

The result of this study show that level of mothers knowledge about right strainingtechniques, less category is 19,1%, enough category is 47,6% and good category is 33,3%. The result of this study about right strainingtechniques, good category is 71,4%, less category is 28,6%. The result of this study about long labor, fast category is 42,9%, long time category is 57,1%. Mothers who have less knowledge had long time labor is 75% and mothers who had less strainingtechniques experienced long time labor as many as 83,3%. The result of this study show that P value was 0,016<α (0,05), it mean there a Relationship Between level of knowledge and right strainingtechniques with long time labor. Mothers expected to increase their knowledge about right strainingtechniques so when being in labor they can do that and labor time will be shorter.

Keyword : level of knowledge, strainingtechniques, long of labor.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mortalitas dan mordibitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di suatu Negara.Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada puncak produktivitasnya.Menurut WHO (2010) sebanyak 536.000 wanita meninggal akibat persalinan.Sebanya 99% kematian ibu akibat masalah persalinan terjadi di Negara berkembang.Di ASEAN Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian tertinggi yaitu 228/100000 kelahiran hidup (DepKes, 2010).

Menurut data survey demografi kesehatan Indonesia pada tahun 2007, angka

kematian ibu sebesar 228/100000kelahiran hidup, tahun 2009 kematian ibu sebesar 357/100000 kelahiran hidup, tahun 2010 sebesar 263/100000 kelahiran hidup (WHO, 2011).

Tingginya angka kematian di Indonesia terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung disebabkan oleh lama persalinan 37%, KPD lebih dari 6 jam 17%, perdarahan berlebihan 9%, demam 7%, komplikasi kejang 2%. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya (Dinkes, 2009). Angka kematian ibu di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebanyak 117.02/ kelahiran hidup, angka tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 3: 3247

3

114.42/ kelahiran hidup (DinProv Jateng, 2009).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Faktor penyebab persalinan memanjang atau partus lama yaitu tenaga, jalan lahir dan janin, sampai saat ini yang dapat dimanipulasi atau dikendalikan adalah tenaga atau power. Teknik mengejan yang benar akan membantu mendukung proses persalinan menjadi lebih optimal (Sinsin, 2008). Akibat teknik mengejan salah antara lain dapat menyebabkan persalinan lama, pembuluh mata dapat pecah terkadang disertai kebutaan sementara, jika terjadi persalinan lama akan menimbulkan keletihan maternal, oedema, infeksi, perdarahan atonia uteri, rupture uteri imminens sampai rupture uteri, distress janin, dan kematian ibu dan janin (Rachman, 2006).

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan pada bulan November 2012 di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang bahwa 3 bulan terakhir dari 15 ibu bersalin, terdapat 6 ibu melahirkan dengan lancar, 4 ibu mendapatkan robekan pada perineumnya, 3 ibu dirujuk karena ibu sudah kehabisan tenaga dan mengalami persalinan lama, 2 ibu mengalami oedem pada matanya.

Peneliti melakukan wawancara secara langsung pada ibu hamil primigravida TM III yang periksa di bidan wilayah kerja puskesmas lerep pada bulan November 2012 sebanyak 10 orang, dengan pertanyaan wawancara seperti bagaimana gambaran ibu tentang proses persalinan, 4 ibu menjawab proses saat mengalami persalinan akan sangat sakit, 3 ibu hanya tersenyum saja karena takut untuk membayangkannya, 3 ibu menjawab meski sakit akan menahannya karena bila bayinya sudah lahir akan

merasakan kepuasan menjadi seorang ibu. Pertanyaan ke dua apakah ibu sudah ada gambaran tentang teknik mengejan yang benar 4 ibu menjawab belum tahu bila bersalin akan mengikuti aba-aba penolong, 6 ibu menjawab sudah diberitahu oleh tetangga dan orang tuanya bila mengejan saat pembukaannya sudah lengkap dan seperti orang BAB. Pertanyaan ke tiga pentingkah pendampingan keluarga pada saat bersalin 10 ibu menjawab sangat penting karena dapat membuat ibu merasa tenang. Pertanyaan ke empat posisi meneran seperti apa yang menurut ibu nyaman untuk dilakukan 3 ibu menjawab posisi tiduran terlentang, 2 ibu memilih untuk miring ke kiri, 3 ibu memilih untuk setengah duduk, 1 ibu memilih berjongkok dan 1 ibu memilih untuk berdiri. Pertanyaan ke lima cara pernafasan yang bagaimana untuk mengejan 2 ibu menjawab nafas pendek-pendek, 5 ibu menjawab menahan nafas, 1 ibu menjawab bernafas seperti biasa, 2 ibu menjawab mengambil nafas panjang dahulu sebelum nengejan. Pertanyaan ke enam bila pembukaan lengkap kapan waktu yang tepat untuk mengejan 4 ibu menjawab bila perut mulai merasa sakit, 3 ibu menjawab saat sakit pada puncaknya, 3 ibu menjawab kapanpun sesuka ibu. Pertanyaan ke tujuh bagaimana keadaan mata yang benar saat mengejan 8 ibu menjawab memejamkan mata, 2 ibu menjawab mata terbuka. Pertanyaan ke delapan dengan cara bagaimana ibu mendapatkan perasaan yang rileks/tidak panik saat akan bersalin 5 ibu menjawab perlunya persiapan yang matang sebelum bersalin dan didampingi oleh suami atau keluarganya, 2 ibu memilih didampingi ibunya, 3 ibu memilih didampingi suami. Pertanyaan ke Sembilan apakah pembelajaran teknik mengejan yang benar dapat memberikan manfaat pada saat bersalin 8 ibu menjawab sangat bermanfaat karena dapat memberikan gambaran yang jelas bagaimana cara untuk mengejan yang

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 4: 3247

4

sesuai, 2 ibu menjawab sedikit bermanfaat karena pembelajaran hanya akan diingat saja, tapi untuk menerapkannya akan sulit karena rasa bingung dan takut pada saat bersalin.pertanyaan ke sepuluh apakah mengejan yang tidak benar dapat

menimbulkan komplikasi semua ibu menjawab setuju bahwa mengejan yang tidak benar akan menimbulkan komplikasi selama atau setelah bersalin.

METODE PENELITIAN

Tabel 1. Definisi OperasionalNo Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Variable independentPengetahuan tentang teknik mengejan yang benar

Kemampuan ibu untuk menjawab tentang cara mengejan yang benar

Dengan kuesioner yang terdiri dari pernyataan 55 item dengan skor 1 jika benar dan skor 0 jika salah.

Kuesioner dengan kategori nilai :a. Baik : 42-55 (76-

100%)b. Cukup : 32-54 (56-

75%)c. Kurang :<31 (<56%)

Ordinal

2 Variabel independentTeknik mengejan yang benar

Teknik mengejan adalah cara yang dilakukan ibu untuk melahirkan bayinya dengan memanfaatkan tenaga/kekuatan ibu

Dengan check list terdiri dari 13 penilaian dengan observasi, jika ibu bisa melakukaan nilai 1, jika tidak melakukan nilai 0

Chek list dengan kategori nilai :a. Baik : (>60%)b. Kurang : (<60%)

Ordinal

3 Variable dependentLama proses persalinan

Durasi waktu pada proses persalinan kala II

Penilain lama persalinan dengan menggunakan check list.

a. Cepat(lama persalinan< 2 jam

b. Lambat (lama persalinan> 2 jam

Ordinal

Penelitian ini menggunakan design penelitian deskriptif korelasi yaitu menghubungkan antara pengetahuan dan teknik mengejan ibu dengan lama persalinan, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitan sudah dilaksanakan selama bulan juli 2013 dengan menggunakan teknik sampling accidential sehingga diperoleh responden sejumlah 21 ibu primi melahirkan yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi penelitian ini

adalah ibu bersalin primigravida yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Lerep, Ungaran Barat dan bersedia menjadi responden.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan

satu variabel terikat.Variabel bebasnya yaitu tingkat pengetahuan dan teknik mengejan, sedangkan variabel terikatnya adalah lama persalinan.

Sumber pada penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan mengisi kuesioner dan melakukan pengamatan terhadap teknik mengejan.Peneliti menggunakan kuesioner dan checklist sebagai alat pengumpulan data. Sebelum melakukan pengambilan data peneliti melakukan informed concent dengan responden untuk meminta persetujuan.

Analisa data penelitian ini menggunakan spearman rho untuk mengetahui adanya hubungan antara

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 5: 3247

5

tingkat pengetahuan dan teknik mengejan yang benar dengan lama persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kecamatan Ungaran Barat.

Kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus biccerial. Uji validitas dilaksanakan di wilayah Kerja Puskesmas Ungaran, dari 65 soal kuesioer yang diujikan kepada 15 responden, didapatkan hasil 55 soal kategori valid dan 10 soal kategori tidak Valid. Kuesioner yang valid dilakukan uji realibilitas menggunakan rumus KR-20, dan 55 soal dinyatakan realibil.Kuesioner yang dinyatakan tidak valid tidak dimasukkan untuk penelitian selanjutnya.

Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2005), masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat dalam penelitian. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :

a. Informed consent (lembar persetujuan)Lembar persetujuan diberikan

kepada subjek yang akan diteliti peneliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan, serta dampak yang mungkin terjadi sebelum dan sesudah pengumpulan data, jika subjek menolak untuk diteliti, peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

b. Anonymity (tanpa nama)Untuk menjaga kerahasiaan

responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan member nomor pada masing-masing lembar tersebut.

c. Confidentiality (kerahasiaan)Kerahasiaan informasi dijamin oleh

peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

d. Membina hubungan baik dengan responden

Perilaku yang kita berikan adalah ramah dan melakukan pendekatan yang baik dengan responden.

e. Tidak ada unsur paksaanDalam pengambilan data kepada

responden kami tidak akan melakukan paksaan dan harus ada persetujuan dari responden. Jika responden tidak bersedia kami tidak akan mengambil data.

HASIL PENELITIAN

Analisa Univariat

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Teknik Mengejan yang Benar di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, 2013.

Pengetahuan Frekuensi Presentase(%)KurangCukupBaik

4107

19,147,633,3

Jumlah 21 100,0

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 21 responden ibu bersalin primi di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, sebagian besar tingkat pengetahuan tentang teknik megejan yang benar dalam kategori cukup, yaitu berjumlah 10 orang (47,6%).

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Teknik Mengejan yang Dilakukan Ibu Bersalin

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 6: 3247

6

Primi di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, kab.Semarang, 2013.

Teknik Mengejan

FrekuensiPersentase

(%)KurangBaik

615

28,671,4

Jumlah 21 100,0

Berdasarkan tabel3 dapat diketahui bahwa dari 21 responden ibu bersalin primi di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, sebagian besar teknik mengejannya sudah baik, yaitu berjumlah 15 orang (71,4%).

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Waktu Persalinan Pada Ibu Bersalin Primi di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, 2013.

Waktu Persalinan

Frekuensi Persentase (%)

LamaCepat

912

42,957,1

Jumlah 21 100,0

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 21 responden ibu bersalin primi di wilayah Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab.Semarang, sebagian besar mengalami persalinan dalam waktu yang cepat (<2 jam) sejumlah 12 orang (57,1%).

Analisis Bivariat

Tabel 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan lama Proses Persalinan Pada Ibu Bersalin Primi di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, 2013.

Pengetahuan Lama Persalinan Total

Lama CepatF % f % F %

KurangCukupBaik

351

7550

14,3

156

2550

85,7

4107

100100100

9 42,9 12 57,1 21 100

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa ibu dengan kategori tingkat pengetahuannya kurang yaitu sejumlah 3 orang (75%) mengalami persalinan lama, sedangkan ibu yang pengetahuannya baik yaitu sejumlah 6 orang (85,7%) waktu persalinannya berjalan cepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu dengan tingkat pengetahuannya baik, waktu yang diperlukan untuk bersalin akan lebih cepat.

Tabel 6 Hubungan Tentang Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Proses Persalinan Pada Ibu Primi di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, 2013.

Teknik Mengejan

Lama Persalinan Total

X2 P-valueLama CepatF % F % F %

KurangBaik

54

83,326,7

111

16,773,3

615

100100

0,042 0,016

Jumlah 9 42,9 1257,121 100

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa ibu yang teknik mengejannya kurang sebagian besar mengalami persalinan lama yaitu sejumlah 5 orang (83,3%), sedangkan ibu yang teknik mengejannya baik persalinannya berjalan cepat yaitu sejumlah 11 orang (73,3%) .

Berdasarkan Uji korelasi diperoleh nilai X2 hitung = 0,042 dengan P-Value sebesar 0,016. Oleh karena P-Value = 0,016 < α (0,05),

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 7: 3247

7

maka Ho ditolak, ini berarti bahwa ada hubungan antara Tingkat pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar dengan lama proses persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar di wilayah Kerja Puskesmas Lerep, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang dalam kategori kurang sejumlah 4 orang (19,1%). Kategori cukup sejumlah 10 (47,6%), kategori baik sejumlah 7 orang (33,3%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu bersalin primi di wilayah kerja Puskesmas Lerep dalam kategori cukup yaitu sejumlah 10 orang (47,6%).

Berdasarkan kuesioner yang diberikan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu, sebagian besar ibu tidak memahami tentang macam-macam posisi saat meneran, hal ini dikarenakan keseringan bidan/tenaga kesehatan membiasakan ibu bersalin dengan posisi litotomi (tiduran dengan kedua kaki ditekuk dan dibuka lebar kearah samping), sehingga ibu-ibu yang belum pernah melahirkan mendapatkan informasi dari keluarga ataupun tetangganya hanya posisi litotomi saja, disini ibu juga belum memahami tentang pembelajaran teknik mengejan yang benar, hal ini dikarenakan selama ini ibu tidak mendapat pembelajaran dari tenaga kesehatan atau bidan.

Namun untuk keseluruhannya pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar sudah cukup

baik, hal ini dapat disebabkan karena adanya informasi yang ibu dapatkan dari hubungan sosial antar keluarga, tetangga, dan masyarakat. Ibu-ibu yang sudah melahirkan memberikan gambaran bagaimana waktu menjalani persalinan, seperti cara mengejan yang benar, cara melakukan pernafasan, cara menentukan posisi yang nyaman. Seperti halnya menurut Notoadmojo (2003) bahwa informasi akan didapatkan dari hasil interaksi (hubungan sosial) antar manusia atau individu.

Media masa juga berperan dalam hal ini, karena dengan letak geografis wilayah kerja Puskesmas Lerep itu sendiri disamping perkotaan, sehingga masing-masing rumah sudah mempunyai aliran listrik dan menjadikan mereka mendapatkan informasi salah satunya dari televisi melalui acara telivisi dalam bidang kesehatan, selain televisi mereka dapat mendapatkan informasi tentang seputar persalinan dari Koran, majalah, atau media lain, hal ini sesuai pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa semakin semakin banyaknya media masa menjadikan seseorang terpapar sehingga mereka mendapatkan banyak informasi yang diharapkan.

Hasilpenelitian tentang teknik mengejan yang benar kategori kurang berjumlah 6 orang (28,6%), ibu bersalin dengan teknik mengejan kategori benar berjumlah 15 orang (71,4%), dengan demikian sebagian besar ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Lerep, Kec Ungaran Barat, Kab. Semarang dalam kategori Baik 15 orang (71,4%).

Selain dari pengetahuan teknik mengejan yang benar juga

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 8: 3247

8

dipengaruhi oleh perasaan positif dari ibu bersalin yang berupa kelegaan hati, merasakan kegairahan dan kegembiraan. Seolah-olah pada saat bersalin benar-benar terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu munculnya rasa bangga bisa melahirkan anaknya sehingga mereka berusaha melakukan yang terbaik untuk bisa melahirkan bayinya dengan selamat dan agar proses persalinannya bisa berjalan dengan lancar, Inda (2001), banyak wanita normal bisa merasakan kegembiraan saat merasa kesakitan pada saat melahirkan bayinya karena mereka seolah-olah mendapat kepastian bahwa kehamilan semulanya dianggap sebagai salah satu keadaan yang belum pasti tetapi menjadi hal yang nyata. Perasaan gembira juga dipengaruhi oleh faktor psikologi ibu yang meliputi adanya dukungan dari orang-orang terdekat pada kehidupan ibu yang meliputi adanya dukungan dari orang-orang terdekat pada kehidupan ibu, emosi, persiapan ibu,kelahiran anak pertama. Selain itu yang mempengaruhi teknik mengejan yang benar yaitu terjalinnya komunikasi baik antara ibu dan penolong.

Komunikasi tentang informasi yang berkaitan dengan kemajuan persalinan sangat mempengaruhi proses persalinan. Selain itu memberikan bimbingan selama mengejan dan membantu ibu dalam pemilihan posisi sesuai dengan keinginan ibu agar ibu bisa mengejan dengan efektif.Penolong persalinan menganjurkan ibu untuk meneran bila ada dorongn yang kuat dan spontan untuk meneran.Penolong tidak diperkenankan meminta ibu

untuk meneran secara terus menerus tanpa mengambil nafas, penolong menyarankan ibu untuk beristirahat dalam waktu tidak ada kontraksi. Hal ini dimaksudkan untuk menganstisipasi agar tidak kelelahan.Selain itu komunikasi yang baik membantu mengurangi beban perasaan, pikiran dan mengetahui kebutuhan ibu sehingga ibu merasa nyaman, tenang dan bisa berkonsentrasi dengan baik. Hal ini sesuai dengan teori menurut sumarah (2008), tingkat kecemasan wanita selama bersalin akan meningkat jika ia tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau disampaikan kepadanya. Wanita bersalin biasanya akan mengutarakan kekhawatirannya. Membantu wanita berpartisipasi sejauh yang diinginkan dalam melahirkan, memenuhi harapan wanita akan hasil akhir persalinan, membantu wanita menghemat tenaga dan mengendalikan rasa nyeri merupakan suatu upaya dukungan untuk mengurangi kecemasan pasien.

Dukungan psikologis dari orang-orang terdekat akan membantu memperlancar proses persalinan yang sedang berlangsung. Dengan kondisi psikologis yang positif proses persalinan akan berjalan lebih mudah. Hal ini diperjelas dalam teori menurut Enkiri (2000), dukungan atau pendamping selama persalinan berkaitan dengan hasil persalinan yang lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas diperoleh bahwa ibu yang tingktat pengetahuannya kurang 75% mengalami persalinan lama, hal ini dikarenakan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar. Sebab dengan

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 9: 3247

9

pengetahuan yang kurang dapat mempengaruhi kecemasan yang berlebih pada saat bersalin, sehingga ibu tidak menjalani persalinan dengan tenang, hal ini akan menyulitkan penolong saat memberikan arahan pada ibu untuk mengejan dengan benar, disamping itu persalinan ibu dapat berlangsung lama dan bisa juga menimbulkan komplikasi baik pada ibu atau bayi yang akan dilahirkan.

Selain dari pengetahuan ibu, lama persalinan juga dapat dipengaruhi oleh power/tenaga ibu yang diwujudkan dalam teknik mengejan yang benar, karena hanya power saja yang dapat dimanupulasi dari lima faktor yang berperan dalam persalinan. Menurut data penelitian ibu yang teknik mengejannya kurang 83,3% mengalami persalinan lama, hal ini dikarenakan persalinan memiliki tahap-tahap untuk kemajuan bayi keluar dari jalan lahir, apabila ibu bisa mengejan dengan baik bayi akan keluar sedikit-sedikit sesuai jalan lahir, namun apabila ibu tidak bisa mengejan dengan baik keluarnya bayi akan berjalan lambat. Selain dari tekniknya posisi saat bersalin juga dapat menunjang cepat atau tidaknya janin keluar, karena dengan posisi-posisi tersebut bisa

memanfaatkan gaya gravitasi bumi atau dapat juga memperpendek kurva jalan lahir.

Didukung oleh penelitian Veronika Destriana (2011) diperoleh pengetahuan ibu tentang teknik mengejan yang benar dalam kategori baik 80%.Faktor-faktor yang menyebabkan persalinan dalam kategori cukup 56%. Waktu yang tepat untuk mengejan saat bersalin dalam kategori cukup (88%). Persentase teknik mengejan yang benar saat persalinan dalam kategori cukup 64%.

Selain dari tingkat pengetahuan dan teknik mengejan yang benar, lama persalinan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti jalan lahir, yaitu jalan lahir dalam keadaan normal, bayi yang akan keluar ukuran kepala tidak terlalu besar, bayi tidak terlalu besar, presentasi kepala, letak membujur,psikologi ibu dan penolong.

PENUTUP

Kesimpulan Dari penelitian yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dan teknik mengejan

yang benar dengan lama persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lere, Ungaran Barat.

Saran

1. Bagi Tenaga KesehatanTenaga kesehatan seharusnya

mengajarkan tentang teknik mengejan yang benar pada ibu hamil selama ANC agar ibu-ibu sudah ada gambaran tentang cara mengejan yang benar,

sehingga diharapkan waktu proses persalinan dapat berlangsung cepat.

2. Bagi Institusi KesehatanInstitusi Kesehatan seharusnya

memberikan promosi tentang KIE teknik mengejan yang benar, dengan demikian diharapkan angka kematian serta kasus-kasus obstetri yang berhubungan dengan lama persalinan dapat diperkecil.

3. Bagi Masyarakat

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 10: 3247

10

Bagi ibu bersalin seharusnya menerapkan teknik mengejan yang benar selama bersalin agar waktu yang dibutuhkan untuk bersalin dapat berjalan relative cepat.

4. Bagi penelitiGuna perbaikan dan kesempurnaan

pada penelitian selanjutnya, diharapkan pada peneliti lain agar mampu untuk menganalisa faktor lain yang mempengaruhi proses persalinan seperti faktor lingkungan, dukungan keluarga,dan usia.

DAFTAR PUSTAKA

Ari, S, 2010. Metodelogi Penelitian Kebidanan. Nuha Medika: Yogyakarta

Ari, S, 2010. Askeb Ibu Bersalin. Salemba Medika: Jakarta

Ari, S, 2010. Dari Balik Kamar Bidan. salemba medika: Jakarta

Arikunto, 2006.Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Rineka Putra: Jakarta

Asri, H. 2010. Askeb Persalinan. Nuha Medika: Yogyakarta

Asri. D. 2010 Asuhan Persalinan Normal dan Patologi Persalinan. Nuha Medika: Yogyakarta

Bobak 2000.Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Budiarto, E . 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Chomaria Nurul, S.Psi. 2012. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Alex Media Kompotindo

Depkes RI. Angka kematian ibu ditargetkan menurun dari http://www.digilib.unimus.ac.id 31 maret 2013 jam 14.00 WIB.

Handoko. 2009. statistik kesehatan. Yogyakarta: Mitra Medika

Herry S. 2010. Cara mengejan yang baik saat melahirkan darihttp://www.akhakislam.com/religion/cara-mengejan-yang-baik-saat-melahirkan.htm diakses tanggal 20 november 2012 jam 14.30 WIB.

Hidayat, Aziz. 2003. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.Edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.

Indrawan, WS. 2003. Kamus Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media

Jnpk-kr. 2008.Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: JNPK

Klein S. 2009. Panduan Lengkap Kebidanan Cetakaan 5.Yogyakarta: Palmall

Lis S. 2008. Masa Kehamilan dan Persalina. Jakarta: Alex Media komputindo

Manuaba dkk.2007. Pengantar Kuliah Obstetric. Jakarta: EGC

Notoatmojo S. 2005. Metodelogi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta.

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Page 11: 3247

11

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan Edisi 5. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Sumarah dkk. 2008. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian Cetakan ke17. Bandung: CV Alfabeta

Syaifudin dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonata. Jakarta Yayasan Bina Pustaka

Sylvia V. 2003.Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Jakarta: EGC

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Teknik Mengejan yang Benar dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.