3212131043 Deka Andalas John Kudiay

4
Nama : Deka Andalas NIM : 3212131043 Mata Kuliah : Kewirausahaan John Kudiay, Pengusaha Muda asal Papua Dunia kewirausahaan Papua boleh berbangga hati dengan hadir seorang pengusaha muda Papua dibidang sektor rill. Dia adalah John Kudiay, SE (25) atau sering disingkat JK. Alumni Fakultas Ekonomi pada Universitas Yapis Papua Jayapura ini, mulai menekuni dunia kewirausahaan sejak awal Januari 2013 lalu dengan membuka sebuah Toko Mini (Mini Market) dikawasan Jalan Drs. Karel Gobay, Karang Tumaritis Nabire. Niat untuk terjun dalam kewirausahaan, telah tumbuh dihati laki- laki asal Suku Mee satu ini sejak ia dibangku kuliah. Awalnya saya sering terlibat dalam forum diskusi kampus bersama teman- teman. Topik yang sering dibincangkan terfokus menggenai peluang- peluang bisnis di Papua. Saya juga sering dimentor oleh para dosen untuk mengarahkan pikiran ke dunia wiraswasta. Ditambah lagi, saya giat membaca referensi, ikut seminar mengenai kewirausahaan. Yang tak kala menarik lagi, saya melihat kondisi para generasi muda papua saat ini lebih cenderung menggejar peluang PNS dan politik praktis. Padahal peluang didua tempat itu sangat sempit dan terbatas. Persoalannya adalah, paradigma berpikir generasi muda Papua kini telah menggarah pada dua hal itu meluluh. Mungkin karena lebih instan (mudah/praktis)) untuk mencapai kesuksesan materi. Diperparah lagi, pola hidup

description

John Kudiay

Transcript of 3212131043 Deka Andalas John Kudiay

Page 1: 3212131043 Deka Andalas John Kudiay

Nama : Deka Andalas

NIM : 3212131043

Mata Kuliah : Kewirausahaan

John Kudiay, Pengusaha Muda asal Papua

Dunia kewirausahaan Papua boleh berbangga hati dengan hadir seorang pengusaha muda Papua

dibidang sektor rill. Dia adalah John Kudiay, SE (25) atau sering disingkat JK. Alumni Fakultas

Ekonomi pada Universitas Yapis Papua Jayapura ini, mulai menekuni dunia kewirausahaan sejak

awal Januari 2013 lalu dengan membuka sebuah Toko Mini (Mini Market) dikawasan Jalan Drs.

Karel Gobay, Karang Tumaritis Nabire.

Niat untuk terjun dalam kewirausahaan, telah tumbuh dihati laki-laki asal Suku Mee satu ini

sejak ia dibangku kuliah. Awalnya saya sering terlibat dalam forum diskusi kampus bersama

teman-teman. Topik yang sering dibincangkan terfokus menggenai peluang-peluang bisnis di

Papua. Saya juga sering dimentor oleh para dosen untuk mengarahkan pikiran ke dunia

wiraswasta. Ditambah lagi, saya giat membaca referensi, ikut seminar mengenai kewirausahaan.

Yang tak kala menarik lagi, saya melihat kondisi para generasi muda papua saat ini lebih

cenderung menggejar peluang PNS dan politik praktis. Padahal peluang didua tempat itu sangat

sempit dan terbatas. Persoalannya adalah, paradigma berpikir generasi muda Papua kini telah

menggarah pada dua hal itu meluluh. Mungkin karena lebih instan (mudah/praktis)) untuk

mencapai kesuksesan materi. Diperparah lagi, pola hidup Masyarakat Papua yang makin

konsumtif. Alur peredaran uang di pasar telah dikuasai oleh masyarakat pendatang. Inilah akar

persoalan meningkatnya angka pengganguran dan kemiskinan di Papua. Padahal jika diukur dari

peluang, sektor kewirausahaan mempunyai harapan sukses lebih terbuka dan menjanjikan.

Hanya orang-orang Non Papua yang mampuh maksimalkan peluang ini, hingga pendapatan

ekonomi mereka juga relatif baik. Segala persoalan sosial ekonomi tersebut yang memicuh saya

harus berpikir produktif hingga saya memilih terjun dalam usaha sektor rill ini, papar JK, ketika

dijumpai di Toko-nya, Selasa, 03-03-2013.

Toko Mini-nya, menyajikan beragam bahan jualan. Mulai dari sembilan bahan pokok makanan

(Sembako), seperti; beras, super mie, gula pasir, makanan kaleng berbagai merk, minyak goreng,

tepung terigu, telur, rokok, perlengkapan MCK, dll. Juga disajikan model pakaian terbaru untuk

Page 2: 3212131043 Deka Andalas John Kudiay

umum, bantal, selimut, alat-alat sekolah, ATK. Bermacam alat kosmetik, seperti parfum macam-

macam merk, minyak rambut, dan alat kosmetik khusus pria dan wanita. JK juga menyajikan

plask disck 1-16 GB, Laoudspeker berbagai ukuran dan aksesories lainnya. Ada juga bahan

jualan yang dikirim ke kabupaten Intan Jaya dan Paniai untuk dipasarkan. Yang menarik dari

Toko ini, semua barang yang disajihkan dijual dengan harga relatif murah, hingga

mempermudah masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pokok mereka. Sejak beroperasi

hingga saat ini, animo masyarakat untuk berbelaja di Toko ini sangat tinggi. Hal itu terbukti dari

larisnya stok barang jualan yang dijajakan.

Untuk membuka usaha ini, JK menggakuh menggunakan danah pribadi sebagai modal awal.

Uang yang dikeluarkan untuk belanja barang, dll, kira-kira sebesar Rp. 1.000.000.000,00”-an

lebih. Dalam proses pendistribusian barang, pemegang mandat sekretaris GAPENSI Kabupaten

Intan Jaya ini mengatakan, ia bekerja sama dengan temannya di Jakarta. “untuk langkah awal

usaha, saya menggunakan danah pribadi. Kira-kira sebesar Rp. 1.000.000.000.00”-an lebih untuk

belanja bahan jualan. Saya bekerja sama dengan teman di Jakarta, dia menjadi distributor utama

untuk belanja dan menggirim barang ke sini. Proses pengiriman barang, biasa menggunakan

trasportasi laut. Saya juga punya seorang karyawan untuk melayani para pembeli” Ujarnya.

Kala ditanya soal untung/rugi dan peluang bisnisnya, Direktur CV. Bogotogo ini mengatakan, “

Kegiatan usaha ini masih dalam tahap awal. Danah masih berputar. “Yah… paling tidak kembali

modal saja kita sudah bersyukur. Apalagi bila untung, kan namanya torang sedang mencoba pasti

ada tantangan. Yang penting tong jangan mundur, itu saja”pungkasnya.

Menurut anak kedua dari pasangan Aser Kudiay dan Ferderika Yogi ini, usahanya mempunyai

keistimewahan tersendiri bagi dirinya. Dimana dia bisah lebih santai mengatur menajemen usaha

tanpa ada perintah. Juga tak terpengaruh dengan pernak-pernik dunia politik yang begitu kotor

dan banyak janji-janji kosong pada rakyat kecil. Apalagi terpenjarah dalam sistem pemerintahan

yang cenderung membatasi ruang gerak aparaturnya. Dia juga menambahkan, untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat asli Papua, sudah saatnya untuk kita bertindak menjemput

peluang-peluang bisnis yang mempunyai prospek baik kedepan agar kita mampu memposisikan

diri sebagai subjek ekonomi. Di zaman yang serba kompetitif ini, setiap individu entah dia

Page 3: 3212131043 Deka Andalas John Kudiay

seorang sarjana atau apa saja, dituntut untuk mampu maksimalkan potensi diri yang iya miliki

untuk mencipkan peluang kerja, tentunya dengan melihat peluang-peluang yang ada, ucapnya.

JK juga menyarankan pada generasi muda papua, untuk tidak meluluh berorientasi menjadi

seorang PNS atau politikus praktis, “ Bagi generasi muda Papua, saya sarankan untuk jangan

terlalu mengharapkan menjadi PNS atau terlibat langsung dalam politik praktis”, Menurutnya,

hal itu hanya akan membunuh potensi diri yang dimiliki. Karena sistem pemerintahan itu ibarat

sebuah membelenggu bagi setiap pribadi yang ada didalamnya ”tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, JK juga berharap agar Pemerintah Pusat melalui Pemerintah

Daerah dan Kabupaten/Kota di Tanah Papua agar bisah berperan aktif dalam mendukung sektor

kewirausahaan, terutama bagi putra-putri asli Papua yang benar-benar ingin dan telah terjun

dalam dunia kewirausahaan dengan tindakan afirmatif action yang sistematis, terprogram dan

berkesinambungan dengan berpatokan pada undang-undang OTSUS Papua, harapnya.