31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

18
LAPORAN PRAKTIKUM DIAGNOSA WAN KONFIGURASI IPV6 TUNNEL DENGAN AUTOMATIC 6TO4 TUNNELING PADA CISCO ROUTER MENGGUNAKAN GNS3 diajukan untuk memenuhi nilai mata pelajaran Diagnosa WAN OLEH: NAMA : ZULFA KAMILA NUR AZIZAH NO. INDUK : 111009425 TINGKAT : III (TIGA) KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI JALAN MAHAR MARTANEGARA NO. 48 CIMAHI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

description

Laporan IPv6 Auto Tunnel

Transcript of 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

Page 1: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

LAPORAN

PRAKTIKUM

DIAGNOSA WAN

KONFIGURASI IPV6 TUNNEL DENGAN AUTOMATIC 6TO4

TUNNELING PADA CISCO ROUTER MENGGUNAKAN GNS3

diajukan untuk memenuhi nilai mata pelajaran Diagnosa WAN

OLEH:

NAMA : ZULFA KAMILA NUR AZIZAH

NO. INDUK : 111009425

TINGKAT : III (TIGA)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

JALAN MAHAR MARTANEGARA NO. 48 CIMAHI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Page 2: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang

telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan terkait pelaksanaan praktikum konfigurasi ipv6 tunnel

dengan automatic 6to4 tunneling pada Cisco router menggunakan GNS3.

Laporan ini ditujukan sebagai salah satu syarat terpenuhinya nilai mata

pelajaran Diagnosa WAN di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi serta

sebagai bahan pertanggung jawaban tertulis mengenai pelaksanaan praktikum

konfigurasi ipv6 tunnel dengan automatic 6to4 tunneling pada Cisco router

menggunakan GNS3.

Selama melaksanakan praktikum serta pada proses pembuatan laporan ini

penulis mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak sehingga laporan

dengan judul “KONFIGURASI IPV6 TUNNEL DENGAN AUTOMATIC 6TO4

TUNNELING PADA CISCO ROUTER MENGGUNAKAN GNS3” dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Drs. Ermizul, M.Pd. selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Cimahi.

2. Bapak Rudi Haryadi selaku guru mata pelajaran Diagnosa WAN.

3. Bapak Dodi Permana selaku guru mata pelajaran Diagnosa WAN.

4. Kedua orang tua, yang senantiasa memberikan motivasi sehingga laporan

ini dapat terselesaikan.

5. Para Kerabat, yang telah membantu sehingga laporan praktikum ini dapat

terselesaikan.

Page 3: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

ii

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat

secara langsung maupun tidak langsung dan yang telah memberikan dukungan serta

bantuan kepada penulis dalam pembuatan laporan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini banyak terdapat

kekurangan , kesalahan dan jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ilmu

dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan

dukungan dari semua pihak berupa saran dan kritik yang membangun agar

menjadikan laporan ini lebih baik lagi.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya terutama kepada para peserta

didik dalam upaya peningkatan mutu wawasan dan prestasi belajar.

Cimahi, Mei 2014

Penulis

Page 4: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.4 Pembatasan Masalah ................................................................................ 2

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 4

2.1 IPv6 .......................................................................................................... 4

2.2 Keunggulan IPv6 ...................................................................................... 4

2.3 Penulisan IPv6 .......................................................................................... 5

2.4 Jenis Pengalamatan IPv6 .......................................................................... 6

BAB III KONFIGURASI DASAR IPV6 DI CISCO ROUTER ............................ 8

3.1 Skenario .................................................................................................... 8

3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 8

3.3 Langkah Kerja .......................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

Page 5: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak awal tahun 1990-an,organisasi Internet Enginering Task Force (IETF)

mulai menyadari bahwa suatu saat routing protocol IPv4 akan mengalami

keterbatasn dalam penyediaan alamat Internet Protocol (IP) dan mulai mencari

suatu routing protocol pengganti yang dapat menyediakan jumlah alamat IP lebih

banyak.Hal ini yang kemudian mengawali proses pengembangan IPv6 (IP next

generation) sebagai penerus IPv4.Untuk IPv6 ditetapkan menjadi salah satu standar

IETF melalui RCF 2460.

Perubahan ke IPv6 juga mendorong berkembangnya protokol-protokol baru

pada OSI dan TCP/IP sebagai penunjang protocil routing IPv6 itu sendiri,seperti

misalnya protokol baru Internet Control Message Protocol (ICMPv6),Neighbor

Discovery, dan Mlticast Listener Discovery (MLD) [1],[2]. Header IPv6 yang lebih

sederhana sehingga hal ini juga mempengaruhi infrastruktur network keseluruhan.

IPv6 telah dirancang dengan skalabilitas yang tinggi agar dapat digunakan

dalam jangka waktu yang lama untuk terus memungkinkan pertumbuhan

Internet.Namun,penerapan IPv6 masih berjalan lambat dan masih terbatas dalam

jaringan internet tertentu.hal ini terjadi karena perangkat dan infrastruktur yang

secara luas digunakan dalam keseluruhan jaringan internet masih merupakan

perngkat dan infrastruktur dari IPv4, dan sepertinya masih akan terus berlangsung

sampai beberapa waktu ke depan.Akan tetapi cepat atau lambat pada akhirnya IPv6

akan menggantikan dominasi dari IPv4 sebagai routing protocol.

Sebelum perubahan infrastruktur sepenuhnya ke IPv6, maka diperlukan suatu

solusi di mana IPv6 harus dapat berdampingan dengan IPv4, keduanya harus dapat

saling berkomunikasi dengan compability yang sesuai.Apabila selama masa transisi

hal tersebut tidak dapat terpenuhi,maka dapat terjadi kekacauan pada jaringn

internet.Inilah yang membuat transisi dari IPv4 ke IPv6 dilakukan secara

bertahap.Sebagai salah satu solusi dari permasalahan ini adalah dengan

menggunakan metode Tunneling.

Page 6: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

2

Inilah alasan penulis membuat laporan yang berjudul “KONFIGURASI IPV6

TUNNEL DENGAN AUTOMATIC 6TO4 TUNNELING PADA CISCO ROUTER

MENGGUNAKAN GNS3”.

1.2 Tujuan

Tujuan utama pelaksanaan praktikum serta pembuatan laporan mengenai

“KONFIGURASI IPV6 TUNNEL DENGAN AUTOMATIC 6TO4 TUNNELING

PADA CISCO ROUTER MENGGUNAKAN GNS3” adalah sebagai berikut:

1. Memahami materi serta konsep dari IPv6.

2. Memahami cara kerja dari IPv6.

3. Melakukan implementasi IPv6 dengan metode tunneling.

4. Memenuhi salah satu nilai mata pelajaran Diagnosa WAN.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil penulis adalah sebagai berikut:

1. Perangkat apa yang digunakan untuk melakukan konfigurasi IPv6?

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam menyusun laporan dengan judul “KONFIGURASI IPV6 TUNNEL

DENGAN AUTOMATIC 6TO4 TUNNELING PADA CISCO ROUTER

MENGGUNAKAN GNS3” ini penulis membatasi masalah pada:

1. Konfigurasi dasar ipv6 ini menggunakan software simulasi “GNS3”.

Perangkat yang digunakannya adalah Router C2691-AD .

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan praktikum ini terdiri atas beberapa bab. Pembagian ini dimaksudkan

untuk memudahkan gambaran tentang isi laporan praktikum ini. Adapun

sistematika pembahasan dari judul diatas adalah sebagai berikut:

BAB 1

PENDAHULUAN

Membahas tentang alasan (latar belakang) pembuatan laporan, terdiri dari

beberapa subab yaitu:

1.1 Latar Belakang

Page 7: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

3

1.2 Tujuan

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Pembatasan Masalah

1.5 Sistematika Pembahasan.

BAB II

TINJAUAN TEORI

Membahas tentang teori-teori yang menunjang penulis untuk membuat

laporan praktikum, terdiri dari beberapa subab yaitu:

2.1 IPv6

2.2 Keunggulan IPv6

2.3 Penulisan IPv6

2.4 Jenis Pengalamatan IPv6

2.5 Tunneling

BAB III

KONFIGURASI IPV6 TUNNEL DENGAN AUTOMATIC 6TO4

TUNNELING PADA CISCO ROUTER MENGGUNAKAN GNS3

Membahas tahap-tahap konfigurasi serta hasil pengujian dari dynamic

routing BGP menggunakan protocol hybrid pada simulasi routing sederhana, terdiri

dari beberapa subab yaitu:

3.1 Skenario

3.2 Alat dan Bahan

3.3 Langkah Kerja

3.4 Pengujian

BAB IV

PENUTUP

Membahas tentang kesimpulan dari masalah yang dibahas pada BAB III,

serta saran-saran, terdiri dari beberapa subab yaitu:

4.1 Kesimpulan

Page 8: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

4

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 IPv6

Internet merupakan hal yang sudah umum pada jaman sekarang ini. Dimana-

mana internet bisa diakses, mulai dari bandara, sekolah, kantor, dan tempat

umum lainya.

Dengan menjamurnya intenet ini, maka tiap orang pasti juga akan

memiliki device tersendiri untuk mengakses internet tersebut dimana terkadang

tiap orang tidak memiliki satu buah saja melainkan lebih dari satu. Dengan

demikian menyebabkan penggunaan internet yang dari waktu ke waktu semakin

bertambah begitupun juga IP address yang digunakan. Hal tersebut tidak

sebanding dengan ketersediaan IP address yang ada. Pada saat ini IP address yang

digunakan adalah IPv4 yang diperkirakan akan segera habis alokasinya dalam

kurun waktu beberapa tahun mendatang. Belum lagi perkembangan teknik

telekomunikasi sekarang ini yang mulai berubah dari system analog biasa

menjadi digital dan menggunakan system IP yang akan membutuhkan banyak

IP address untuk setiap device-nya. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka

IETF telah membuat system pengalamatan IP selain IPv4 yaitu IPv6.

IPv6 ini merupakan perkembangan dari IPv4 yang dapat menyediakan

lebih banyak IP address karena IPv6 ini panjangnya adalah 128 bit t idak

seperti IPv4 yang panjangnya hanya 32 bit saja. selain itu, masih banyak kelebihan

lain dari IPv6 ini bila dibandingkan dengan IPv4

2.2 Keunggulan IPv6

1. Jumlah IP Address yang sangat banyak

Seperti yang telah diketahui, pada IPv4 panjang satu alamat IP-nya

adalah 32 bit yang berarti dapat menyediakan alamat IP sebanyak

4.294.967.296. mungkin jika dilihat sepintas jumlah tersebut sudah banyak,

tetapi karena implementasi tertentu dalam penggunaanya pada kenyataanya

jumlah IP tersebut masih kurang jika digunakan untuk membuat jaringan pada

seluruh dunia ini. Berbeda dengan IPv6, IPv6 pada satu alamat IP-nya

Page 9: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

5

panjangnya 128 bit atau dengan kata lain dapat menyediakan alamat IP

sebanyak 3.4 x 1038. Jumlah tersebut sangatlah besar sehingga dapat mengatasi

masalah kekurangan IP pada beberapa tahun mendatang.

2. Autoconfiguration

IPv6 dirancang agar penggunanya tidak dipusingkan dengan konfigurasi Ip

address. Komputer pengguna yang terhubung dengan jaringan IPv6 akan

mendapatkan IP address langsung dari router, sehingga nantinya DHCP server

tidak diperlukan lagi.

Autoconfiguration nantinya sangat berguna bagi peralatan mobile internet

karena pengguna tidak direpotkan dengan konfigurasi sewaktu berpindah

tempat dan jaringan.

3. Security

IPv6 telah dilengkapi dengan proto kol IPSec, sehingga semua aplikasi

telah memiliki security yang optimal bagi berbagai aplikasi yang membutuhkan

keamanan, misalnya saja transaksi e-banking. Disamping itu, IPSec dalam

Ipv6 merupakan protokol keamanan yang paling andal saat ini. Dimana ia

menggunakan teknik enkripsi yang rumit sehingga sulit ditebak oleh hacker yang

akan membaca data yang dilewatkan.

4. Quality of Service.

IPv6 memiliki protokol QoS yang terintegrasi dengan baik, sehingga

semua aplikasi yang berjalan diatas Ipv6 memiliki jaminan QoS, terutama bagi

aplikasi yang sensitive terhadap delay seperti VoIP dan streaming video.

2.3 Penulisan IPv6

Tidak seperti IPv4, IPv4 dituliskan dengan bilangan hexadecimal yaitu

0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f. pada IPv6 ini terdapat delapan blok dimana

tiap blok tersebut terdapat empat digit bilangan hexadecimal. Berbeda dengan

IPv4 hanya terdiri dari empat blok saja. selain itu, untuk memisahkan tiap

bloknya pada IPv6 digunakan titik dua, tidak titik seperti pada IPv4. Berikut

merupakan contoh penulisan IPv6:2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:0012

Karena pada IPv6 alamat yang digunakan panjang dalam penulisanya, maka

telah dibuat ketentuan tertentu untuk penyederhanaan untuk alamat IPv6, yaitu:

- Angka 0 didepan bisa dihilangkan

Page 10: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

6

- 0000 yang berurutan bisa dihilangkan dan diganti dengan titik dua

Dengan begitu penulisan alamat IPv6

2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:0012 diatas menjadi

2001:db8::5a55:302:fef6:12

2.4 Jenis Pengalamatan IPv6

Seperti yang telah diketahui, pada IPv4 terdapat suatu pengalamat an IP yang

dibagi menjadi lima kelas yaitu kelas a, b, c, d, dan e. dimana diantara

kelima kelas tersebut hanya kelas a, b ,dan c yang bisa dugunakan karena

kelas D digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan

eksperimental. Berbeda dengan IPv6, pada IPv6 tidak dikenal system

pengkelasan seperti pada IPv4 melainkan pada IPv6 hanya menyediakan tiga

jenis pengalamatan yaitu Unicast, Anycast, dan Multicast

1. Unicast

Pengalamatan unicast mirip dengan IPv4 yaitu dengan sekumpulan

alamat dengan sejumlah bit kontinyu yang sama sesuai dengan alamat subnet-nya

dan Class-less Interdomain Routing (CIDR). Ada banyak jenis pengalamatan

unicast pada IPv6 sesuai dengan tipenya seperti :

- Alamat Link Local : alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu

jaringan local yang saling tersambung dalam satu level

- Alamat Site Local : setara dengan alamat privat, yang dopakai terbatas

dalam satu site sehingga terbatas penggunaanya hanya didalam satu site

sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site ini

- Alamat Global : alamat yang dipakai misalnya untuk ISP (Internet

Service Provider)

2. Anycast

Pengalamatan anycast digunakan untuk mengirimkan packet ke salah

satu anggota dari anycast yang terdekat. Jadi sebuah alamat anycast digunakan oleh

beberapa interface dan setiap packet anycast akan terkirim ke interface anggota

yang terdekat. Model pengalamatan pada anycast hampir sama dengan model

unicast. Jadi secara sintaksis alamat anycast sama saja dengan unicast, hanya

saja sebuah alamat anycast digunakan oleh lebih dari 1 host. Syarat dari

pengalamatan anycast:

Page 11: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

7

a. Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat sumber dari

sebuah packet IPv6.

b. Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat interface pada

router.

3. Multicast

Alamat multicast IPv6 digunakan sebagai identitas sebuah group node. Jika

packet dikirim ke alamat multicast, maka packet tersebut akan diterima oleh

semua node anggota dari group tersebut. Sebuah node dapat menjadi anggota

banyak group multicast.

2.5 Tunneling

Metode tunnel (enkapsulasi) umum digunakan untuk menghubungkan

jaringan IPv6 dengan jaringan IPv6 lainnya melalui jaringan IPv4 yang memiliki

perangkat-perangkat yang tidak mendukung untuk operasional IPv6.

Prinsip dasar tunnel ini adalah membungkus (encapsulate) packet data IPv6

ke dalam format tunnel IPv4 untuk dikirim ke penerima dan dibuka lagi

bungkusnya (decapsulate) yang sebelumnya terlebih dahulu di dilakukan setting

koneksi tunnel IPv4 ini dari pengirim ke penerima serta sebaliknya.

Prinsip ini juga dikembangkan oleh Penyedia Tunnel Broker IPv6,

terutama diperuntukkan bagi user personal menggunakan software (gratis

maupun lisensi) untuk mempermudah koneksi ke jaringan internet berbasis IPv6.

Dynamic multipoint IPv6 tunnel adalah teknik migrasi yang dapat kita gunakan.

Disebut dynamickarena kita tidak menentukan alamat end-point IPv4 milik

kita tapi secara otomatis ditentukan. Kelemahan multipoint IPv6 tunnel adalah tidak

mendukung IPv6 IGP. Kita dapat menggunakanstatic routingatau BGP.

Terdapat dua jenis, yaitu :

• Automatic 6to4

• ISATAP

Kita akan mempelajari automatic 6to4 tunnel untuk melihat bagaimana

metode tersebut berkerja. Kita tidak mengkonfigurasi IPv4 end-point address milik

kita tapi isi IPv4 endpoint address akan dimasukkan ke IPv6 destination address.

Karena IPv4 address hanya 32-bit jadi dapat disisipkan ke 128-bit IPv6 address.

Page 12: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

8

BAB III

KONFIGURASI IPV6 TUNNEL DENGAN AUTOMATIC 6TO4

TUNNELING PADA CISCO ROUTER MENGGUNAKAN GNS3

3.1 Skenario

Mengkonfigurasi IPv6 tunnel dengan tipe tunnel yang digunakan adalah Auto

tunnel

Konfigurasikan IPv4 dan IPv6 sesuai dengan topologi

Konfigurasikan RIP pada IPv4

Konfigurasikan IPv6 Auto Tunnel

Pastikan IPv6 Loopback terkoneksi dari R1 dan R3 melalui IPv4.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini yaitu:

1. Software simulator GNS3

2. Cisco IOS imafe C2691-AD.bin

3.3 Langkah Kerja

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menambah ip address setiap

router interface pada setiap router.

Konfigurasi R1

Page 13: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

9

Konfigurasi R2

Konfigurasi R3

setelah itu, lakukan konfigurasi dynamic routing pada setiap router. Protocol

yang digunakan yaitu RIP versi 2.

Konfigurasi R1

Page 14: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

10

Konfigurasi R2

Konfigurasi R3

Lakukan test ping untuk memastikan bahwa ketiga router telah terhubung.

Lakukan pengujian koneksi dari R1 ke interface f0/0 R3.

Gunakan interface FastEthernet0/0 untuk membangun tunnel. Sejak tunnel

dibuat otomatis, kita harus tahu alamat IPv6 yang equivalent ke alamat IPV4.

R1

R2

Page 15: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

11

Langkah selanjutnya yaitu mengkonfigurasi interface tunnel 0.

Konfigurasi R1

Konfigurasi R3

Tunnel interface memiliki IPv6 address yang dimulai dengan 2002: dan

dilanjutkan dengan IPV6 address dalam hex:

R1: 12.12.12.1 C0C:C01

R2: 23.23.23.1 1717:1701

Tunnel tersebut bersumber (source) dari interface s1/0 R1 juga interface f0/0

R3 dan tidak disebutkan tujuannya (destination). Itulah mengapa kita menggunakan

tunnel mode ipv6ip 6to4. Perintah tersebut memerintah router untuk mendapatkan

IPv4 address dari IPv6 address.

Kemudian kita harus mengkonfigurasi static routing agar dapat menjangkau

interface loopback0.

Page 16: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

12

Static route yang pertama berguna untuk memberitahu router bagaimana cara

menjangkau interface loopback0 di sisi lain. Perintah tersebut merujuk pada IPv6

address yang di dalamnya terfapat IPv4 dalam bentuk hex. Router akan melakukan

recursive routing untuk menemukan daftar untuk 2002:: oleh karena itu ikut

membutuhkan perintah static routing yang kedua.

Kemudian uji koneksi menggunakan perintah ping dari interface loopback0

R1 ke interface loopback0 R3. Begitu pula pada R3, lakukan ping dari interface

loopback0 R3 ke interface loopback0 R1.

R1

R3

Page 17: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

13

BAB IV

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Meskipun sudah berkembang IPV6 sebagai standar internet protocol yang baru

bukan berarti semua device internet yang menggunakan IPV4 diganti dan

dimigrasikan semua ke IPV6. Pasti hal tersebut tidak akan dilakukan karena

membutuhkan biaya yang banyak karena pasti mengganti arsitektur yang sudah ada.

Untuk mengatasi masalah ini maka ISP menggunakan beberapa metode agar

transisi dari IPV4 ke IPV6 atau sebaliknya dapat dijalankan, metode tersebut antara

lain dual stack, tunneling, 6VPE, dll. Dengan automatic tunneling ini, kita tidak

menentukan alamat tunnel tujuan. Kita hanya perlu menambahkan source saja.

Page 18: 31-Zulfa Kamila Nur Azizah-XII TKJ B-Laporan IPv6 Auto Tunnel

14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/cahyod/pengenalan-ipv6

http://www.ietf.org/rfc/rfc2460.txt

http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_6

http://kk.mercubuana.ac.id/files/15034-8-335373637431.doc