3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab...

29
25 Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis unsur psikologis yang merupakan bagian dari beberapa tipe gangguan kepribadian yaitu schizoid, borderline, dan avoidant pada tokoh Kimura Julia secara verbal (kata-kata) dan non verbal (tindakan). 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoid Pada Tokoh Kimura Dalam Serial Drama Seito Shokun Gangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki masalah seumur hidup mereka, terutama berkaitan dengan kehidupannya dalam berelasi dengan orang lain. Dan pada penderita schizoid ia tidak menarik diri secara ekstrim dengan mengucilkan dirinya sama sekali dari lingkungannya. 3.1.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoid Pada Tokoh Kimura Dalam Bentuk Verbal. 1) Episode 2, 00:04:44 – 00:04:50 Latar Belakang Cerita : Sekolah tempat dimana Kimura bersekolah sedang mengadakan lomba yang wajib diikuti oleh tiap kelas, dan kegiatan ini rutin diadakan setiap tahunnya. Dalam tahun- tahun yang telah berjalan pun kelas Kimura sama sekali tidak pernah berpartisipasi. Di ruangan kelas, Kitashiro sensei mengajak setiap murid di kelas untuk berpartisipasi dalam lomba antar kelas yang diwajibkan bagi seluruh siswa tanpa terkecuali, Kimura langsung membantah dengan tegas mengenai ajakkan tersebut.

Transcript of 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab...

Page 1: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

25

Bab 3

Analisis Data

Dalam bab ini penulis akan menganalisis unsur psikologis yang merupakan bagian

dari beberapa tipe gangguan kepribadian yaitu schizoid, borderline, dan avoidant pada

tokoh Kimura Julia secara verbal (kata-kata) dan non verbal (tindakan).

3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoid Pada Tokoh Kimura Dalam Serial

Drama Seito Shokun

Gangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki

masalah seumur hidup mereka, terutama berkaitan dengan kehidupannya dalam berelasi

dengan orang lain. Dan pada penderita schizoid ia tidak menarik diri secara ekstrim

dengan mengucilkan dirinya sama sekali dari lingkungannya.

3.1.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoid Pada Tokoh Kimura Dalam Bentuk

Verbal.

1) Episode 2, 00:04:44 – 00:04:50

Latar Belakang Cerita :

Sekolah tempat dimana Kimura bersekolah sedang mengadakan lomba yang wajib

diikuti oleh tiap kelas, dan kegiatan ini rutin diadakan setiap tahunnya. Dalam tahun-

tahun yang telah berjalan pun kelas Kimura sama sekali tidak pernah berpartisipasi.

Di ruangan kelas, Kitashiro sensei mengajak setiap murid di kelas untuk

berpartisipasi dalam lomba antar kelas yang diwajibkan bagi seluruh siswa tanpa

terkecuali, Kimura langsung membantah dengan tegas mengenai ajakkan tersebut.

Page 2: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

26

Gambar 3.1.1.1 Gambar 3.1.1.2

木村 : 学校に 強制されて 何かするの、私は いやなんです、絶対に。 Terjemahan : Kimura : Aku tidak ingin dipaksa berpartisipasi untuk suatu acara di sekolah ini. Analisis :

Menurut penulis, maksud dari pernyataan Kimura adalah ia tidak ingin berpartisipasi

karena ia akan merasa tidak nyaman jika terlibat interaksi dengan orang lain, hal ini

dilakukan dengan menarik diri atau tidak mengikuti kegiatan lomba tersebut. Karena

dengan berpartisipasi dalam lomba tersebut, zona nyaman yang dimilikinya akan terusik

secara tidak langsung. Pernyataan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Fausiah

(2007:146) dalam tipe gangguan kepribadian schizoid, yang menerangkan bahwa

mereka merasa tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain, cenderung introvert, dan

afek mereka pun terbatas. Individu dengan gangguan ini seringkali dilihat oleh orang

lain sebagai individu yang eksentrik, terkucil, dan penyendiri. Biasa dalam kebanyakkan

kasus, individu dengan gangguan kepribadian schizoid biasanya memberikan tampilan

bahwa mereka “dingin” dan penyendiri.

Dari perkataannya juga, tersirat bahwa ia memang memiliki kebutuhan yang sangat

rendah untuk bersosialisasi secara emosional dengan orang lain, pernyataan ini sesuai

Page 3: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

27

dengan ciri gangguan kepribadian schizoid menurut Fausiah (2007:147), bahwa orang-

orang dengan gangguan kepribadian ini sangat sedikit terlibat dalam keseharian secara

teratur, juga minim dalam menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka lebih

menyukai kegiatan yang bersifat individualis, disamping kegiatan tersebut memiliki

tingkat kenyamanan yang tinggi dan kontak sosial yang minim.

Kecenderungan menarik diri dari segala kegiatan lomba antar kelas tersebut juga

dilatarbelakangi oleh ketimampuan Kimura untuk menyesuaikan diri dengan murid-

murid dari kelas lain, karena afeknya yang terbatas untuk berbaur dengan individu lain

dan keterbatasan fisik. Ketidaksanggupan seseorang untuk terjun ke dalam relasi sosial

yang baru membuatnya menolak untuk ikut berpartisipasi, pernyataan ini juga dipertegas

oleh Grebb (1994:127) dalam teori psikologi remaja, bahwa ketidakstabilan emosi yang

dialami remaja muncul akibat tekanan sosial sebagai dampak dari penyesuaian diri

terhadap pola perilaku dan lingkungan sosial yang baru.

Selain itu suatu perasaan yang tidak nyaman juga dapat dibuktikan dari pernyataan

Kimura, didorong oleh perasaan cemas yang berlebihan membuatnya mengambil suatu

tindakan yang jika tidak dilakukan dengan segera maka akan terjadi bahaya yang dapat

mengancam keberadaannya. Oleh karena itu, ia segera membantah dengan tegas untuk

tidak ingin dipaksa sekalipun pihak sekolah mewajibkannya. Bersamaan dengan

timbulnya kecemasan tersebut, ia tidak ingin orang lain tahu bahwa ia memiliki

keterbatasan dalam hal berolahraga. Pernyataan ini sesuai dengan teori Kecemasan

menurut Sigmund Freud, yang menyatakan bahwa kecemasan disebabkan oleh perasaan

tidak berdaya yang luar biasa.

Page 4: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

28

2) Episode 8, 00:06:25-00:06:35

Latar Belakang Cerita :

Seusai pulang sekolah Kimura bergegas untuk segera pulang, tetapi Aoki berusaha

untuk mengejarnya hingga di tengah taman. Aoki berusaha untuk memulai pembicaraan

bahwa sebenarnya Kimura memiliki teman yang dapat diandalkan dalam kondisi apa

pun. Tetapi Kimura hanya terdiam beberapa saat dan hingga akhirnya ia mengatakan

sesuatu tentang perasaannya, Aoki pun sejenak terhentak mendengar pernyataan Kimura.

Gambar 3.1.1.3 Gambar 3.1.1.4

木村 :もうあそこに私は居場所なくなちゃったので。

Terjemahan : Kimura : Aku tak punya tempat untuk berdiri Analisis :

Menurut penulis, arti dari perkataan Kimura diatas sebenarnya menjelaskan bahwa

keberadaannya sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, ia mengukur dirinya dengan

suatu batas dimana masa lalunya merupakan luka yang tidak akan pernah membuatnya

sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika Aoki berusaha untuk menyatakan

bahwa ia peduli kepadanya, Kimura menganggap bahwa kepeduliannya itu palsu.

Prasangka yang keluar dalam benak Kimura kepada orang lain yang berusaha peduli

padanya merupakan reaksi ketidakmampuannya untuk menilai relasi sosial, ia selalu

Page 5: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

29

meragukan ketulusan atau kesungguhan orang lain kepadanya. Memiliki tingkat

kestabilan emosi yang fluktuatif, sejenak individu dapat terlihat normal tetapi di sisi lain

dapat mendadak tampak depresi, juga mengeluh tentang perasaannya.

Setelah percobaan bunuh dirinya di episode sebelumnya, ia tetap masih merasa

sendiri dan tidak memiliki tempat untuk berpijak. Keberadaannya sebagai seorang

pribadi diragukan, karena masa lalunya yang kelam. Berada di bawah tekanan sosial

yang sedemikian rupa, Kimura pun sering menyampaikan rasa kesepiannya secara

implisit, hal ini dapat dilihat bahwa ketika ia menyampaikan bahwa ia kesepian dengan

tidak mengarahkan pandangannya sama sekali kepada Aoki. Seperti yang dikemukakan

Widury (2007) Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV)

bahwa pada penderita gangguan kepribadian schizoid, pernyataan ini sesuai dengan ciri

gangguan kepribadian schizoid menurut Fausiah (2007), bahwa orang-orang dengan

gangguan kepribadian ini sangat sedikit terlibat dalam keseharian secara teratur, juga

minim dalam menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya.

Penderita gangguan kepribadian schizoid memberikan tampilan bahwa ia ‘dingin’

dan penyendiri, ia akan lebih tenang jika merasa sendirian dan tidak diperhatikan secara

terus-menerus. Bentuk perhatian yang diberikan kepada penderita gangguan ini, akan

menjadi satu rasa ketidaknyamanan karena mereka merasa bahwa orang lain menilai

sesuatu yang kurang dalam diri mereka dan hal tersebut akan membuatnya mengalami

penolakkan. Pola tersebut muncul pada setiap situasi serta mengganggu fungsi

kehidupannya sehari-hari, khususnya dalam relasi sosial. Gangguan kepribadian

biasanya muncul dalam berbagai aspek, hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan Larsen

(2005:173) dalam pengertian gangguan kepribadian bahwa ciri-ciri gangguan

Page 6: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

30

kepribadian pada seseorang muncul dalam bagaimana mereka berhubungan dengan

orang lain dan dalam kemampuan mereka mengendalikan kebiasaan mereka.

3.1.2 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoid Pada Tokoh Kimura Dalam Bentuk

Non Verbal.

1) Episode 1, 00:34:43

Latar Belakang Cerita :

Sekolah seperti hari biasanya di Minato, hari ini bertepatan dengan kegiatan olahraga

mingguan siswa kelas dua bergegas untuk bersiap-siap di lapangan. Tetapi Kimura

seorang diri tidak mengikuti kegiatan tersebut, sementara seluruh anggota kelasnya

sedang berolahraga dodge ball di lapangan, ia berdiri tepat di atas balkon depan ruang

kelasnya sambil memperhatikan mereka. Kimura terus-menerus berada di balkon

tersebut hingga kegiatan olahraga selesai.

Gambar 3.1.2.1 Gambar 3.1.2.2

Analisis :

Dari situasi yang digambarkan secara visual di atas, menurut penulis sesuai dengan

situasi dan latar belakang kejadian tersebut ialah bahwa Kimura merupakan pribadi yang

menutup diri dari orang-orang di sekitarnya. Hal ini terbukti di dalam gambar bagaimana

Page 7: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

31

ia menyendiri di atas balkon tepat depan ruang kelasnya, sedangkan di waktu yang

bersamaan seharusnya ia berada bersama dengan teman-temannya untuk berolahraga.

Kimura dalam adegan ini menderita gangguan kepribadian shizoid, hal ini dapat

dibuktikan dari latar belakang cerita yang menjelaskan bahwa ia menyendiri dan merasa

nyaman dengan keadaannya tersebut, tampilan ‘dingin’ yang ditampilkannya juga

menjadi salah satu faktor yang mendukung penjelasan mengapa ia menderita gangguan

kepribadian schizoid.

Tindakan menyendiri yang dilakukan oleh seseorang adalah satu bentuk dimana

seseorang kehilangan kepercayaan diri untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya,

banyak faktor yang melatarbelakangi tindakan menyendiri salah satunya adalah mereka

tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain karena merasa diri kurang dari lawan bicara

mereka. Pernyataan ini sesuai dengan ciri gangguan kepribadian schizoid menurut

Fausiah (2007:147), bahwa orang-orang dengan gangguan kepribadian ini sangat sedikit

terlibat dalam keseharian secara teratur, juga minim dalam menaruh perhatian pada

orang lain disekitarnya. Mereka lebih menyukai kegiatan yang bersifat individualis,

disamping kegiatan tersebut memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi dan kontak sosial

yang minim.

Kecenderungan menarik diri dari kegiatan olahraga juga dilatarbelakangi oleh

ketimampuan Kimura untuk menyesuaikan diri dengan teman-temannya, karena afeknya

yang terbatas untuk berbaur dengan individu lain. Ketidaksanggupan seseorang untuk

terjun ke dalam relasi sosial yang baru membuatnya lebih memilih untuk tidak

bergabung dalam kegiatan tersebut, karena jika ia memilih untuk bergabung maka mau

tidak mau ia harus menyesuaikan diri yang dapat mengancam keberadaannya di zona

Page 8: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

32

nyamannya. Pernyataan ini juga dipertegas oleh Grebb (1994:127) dalam teori psikologi

remaja, bahwa ketidakstabilan emosi yang dialami remaja muncul akibat tekanan sosial

sebagai dampak dari penyesuaian diri terhadap pola perilaku dan lingkungan sosial yang

baru. Tekanan sosial yang dialaminya datang dari perasaan rendah diri, ia merasa tidak

memiliki kebutuhan untuk berolahraga oleh karena itu penderita gangguan kepribadian

schizoid sangat sedikit terlibat dalam keseharian mereka, khususnya dalam interaksi

yang bersifat non individualis.

3.2 Analisis Gangguan Kepribadian Borderline Pada Tokoh Kimura Dalam Serial

Drama Seito Shokun

Individu pada gangguan ini umumnya mengarah kepada gangguan depresi yang

dilatarbelakangi trauma atau berbagai bentuk penolakkan. Walaupun penampilan

luarnya tampak positif, namun apabila menelusuri riwayat kehidupannya, biasanya

dipenuhi dengan perilaku berbohong, membolos, kabur dari rumah, mencuri, menindas,

berkelahi, pemakaian obat-obatan dan lainnya yang biasanya telah dimulai sejak masa

kanak-kanak.

3.2.1 Analisis Gangguan Kepribadian Borderline Pada Tokoh Kimura Dalam

Bentuk Verbal.

1) Episode 7, 00:02:25 – 00:03:10

Latar Belakang Cerita :

Keadaan sekolah yang berjalan seperti kesehariannya tiba-tiba dikagetkan oleh

tindakan Kimura yang berdiri di atas atap sekolah, percobaan bunuh diri ini

dilakukannya karena merasa putus asa karena ia selalu merasa sendiri di dunia ini.

Page 9: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

33

Teman satu grupnya (3TD) Kinoshita Kaoru, memutuskan untuk meninggalkan

kelompok tersebut karena ia merasa tidak nyaman lagi dengan Kimura yang selalu

menuntutnya untuk melakukan hal yang tidak diinginnkan oleh Kaoru. Tetapi akhirnya

tindakan tersebut dicegah oleh Kitashiro sensei yang dalam waktu bersamaan telah

diberitahu oleh penjaga sekolah, ia meraih Kimura dengan kedua tangannya dan

akhirnya ia terjatuh ke belakang atap.

Gambar 3.2.1.1 Gambar 3.2.1.2

Gambar 3.2.1.3 北城 :木村さん、どうしてこんなことを。こんなことをして、皆が悲しむこ

とぐらい分からないの。 木村 : 誰も悲しんだりしない。私はいつだって一人だった、だからもうほっ

と いて。 Terjemahan : Kitashiro : Kimura mengapa kau melakukan ini? Jika kau melakukannya dapat melukai

semua orang Kimura : Tidak seorangpun yang akan perduli. Aku selalu sendiri, karena itu tinggalkan

aku!

Page 10: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

34

Analisis :

Menurut penulis, maksud dari perkataan Kimura menyatakan bahwa ia berkata

demikian karena didorong oleh depresi yang sangat tinggi, dimana baru saja ia

kehilangan salah satu sahabatnya yang selama ini menjadi tumpuan untuk dia dapat

berelasi dani suatu komunitas sosial yang dimilikinya. Oleh karena rasa kehilangan

tersebut ditambah dengan gambar diri yang tidak stabil membuatnya perasaannya terus

berkata ia adalah penyebab mengapa Kaoru meninggalkannya, hal ini sesuai dengan

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV),bahwa penderita

gangguan kepribadian borderline jenis ini memiliki self-image yang sangat tidak stabil,

gejala ini dapat dilihat dari perkataan Kimura sewaktu ia mengatakan bahwa ‘tidak ada

seorangpun yang akan perduli’, rasa kesepian yang kronis yang tergambar dari

pernyataannya membuktikan bahwa dalam keadaan bagaimana pun ia akan selalu

merasa sendiri. Dapat kita telusuri lebih dalam bahwa Kimura sebenarnya masih

memiliki Aoki Kohei dalam kelompok 3TD tersebut, tetapi ia pun tetap merasa sendiri

juga tidak ada yang memperdulikannya walaupun dengan jelas Kitashiro sensei

menolongnya di atap. Seseorang yang memiliki gangguan kepribadian memiliki

perspektif yang berbeda tentang bagaimana mereka memandang suatu bentuk perhatian

dari orang lain tidak berarti sama sekali, mereka menuntut sesuatu yang lebih dari apa

yang bisa diberikan.

Pola pikir Kimura juga dipengaruhi oleh berbagai aspek yang menyatakan

ketidakmampuannya dalam berinteraksi secara sosial, maupun dalam mengendalikan

emosinya. Dalam hal mengendalikan emosi, Kimura memungkiri bahwa sebenarnya ia

membutuhkan orang lain untuk berbagi perasaannya, hal ini juga sesuai dengan salah

Page 11: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

35

satu ciri penderita gangguan kepribadian borderline yang dikemukakan oleh Gunadi

(2007:253), yang mengatakan bahwa individu pada gangguan kepribadian borderline,

emosi marahnya berdaya kuat dan bersifat destruktif sehingga dalam keadaan tertentu,

menyakiti diri sendiri adalah cara untuk mengekspresikan kesepian dan keputusasaan

dalam jiwanya.

Tindakannya tersebut juga dapat digolongkan sebagai suatu tindakan yang bersifat

destruktif, karena bertujuan untuk mengakhiri hidupnya yang terbukti dari perkataannya

bahwa Kimura melakukan bunuh diri didorong oleh rasa kesepian dan tempo emosinya

yang selalu berubah-ubah dan tidak masuk akal.

2) Episode 7, 00:05:20-00:05:32

Latar Belakang Cerita :

Aoki Kohei (salah satu anggota 3TD) dengan Kitashiro mengantar Kimura dan

bibinya ke depan gerang sekolah untuk pulang, bibinya yang mengkhawatirkan keadaan

Kimura setelah sempat ditelepon oleh pihak sekolah bahwa terjadi sesuatu pada

keponakkannya langsung bergegas menuju ke sekolah. Mengetahui berita tersebut

Kimura tampak cemas, tidak tahu bagaimana harus bersikap kepada bibinya yang jelas

akan panik jika mengetahui bahwa dirinya telah diselamatkan karena sempat melakukan

percobaan bunuh diri.

Setelah kedatangan biibnya yang tampak ketakutan menghadap guru dan bertanya

bagaimana keadaan Kimura, di saat yang bersamaan Kitashiro sensei dan Aoki pun

terkejut karena melihat respon Kimura terhadap bibinya dengan ramah dan senyum

sambil mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa, ia hanya terpeleset dari tangga dan

memar sedikit. Ia berbicara seperti demikian untuk membuat bibinya agar tidak panik,

Page 12: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

36

Kitashiro dan Aoki pun kebingungan karena melihat Kimura seketika berubah menjadi

seseorang yang sangat berbeda dari biasa dan kesehariannya di sekolah.

Gambar 3.2.1.4 Gambar 3.2.1.5

古兵 :ジュリア、無理して笑っている。あれはうそのジュリアさ。 Terjemahan : Kohei : Julia memaksakan dirinya tersenyum, itu bukanlah Julia yang sebenarnya. Menurut penulis, maksud dari pernyataan Kohei tentang Kimura di atas adalah ia

ingin memberitahu Kitashiro sensei bahwa Kimura adalah pribadi yang sangat misterius,

hal ini dapat dibuktikan dalam kesehariannya yang berbeda dari kebanyakkan anak pada

umumnya. Selain itu hal ini juga menandakan bahwa Kimura mengalami gangguan

kepribadian borderline, ia merasa berhutang kepada bibinya yang telah membiayai

sekolahnya oleh karena itu dengan segala cara ia tidak ingin bibinya tahu tindakan yang

telah dilakukannya di atap sekolah. Karena dengan hal demikian ia tidak akan membuat

bibinya sedih dan cemas, hal ini juga diperkuat dengan kebingungan Kitashiro sensei

yang akhirnya mengerti bahwa apa yang ditampilkan oleh Kimura dengan responnya,

mengisyaratkan bahwa sebenarnya ia menyayangi bibinya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Fausiah (2007:151), bahwa individu dengan gangguan kepribadian ini

memiliki kecenderungan untuk berbicara hanya dengan orang tertentu, seperti keluarga,

atau pribadi yang memiliki pengaruh terhadap dirinya.

Page 13: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

37

Dalam konteks ini keluarga yang dimaksud adalah bibinya sendiri, yang telah

menyekolahkannya setelah ia sempat berhenti selama tiga tahun karena kesulitan

ekonomi. Respon yang sangat berbeda dari kesehariannya juga lahir dari rasa cemas

dalam diri Kimura, ia merasa di waktu yang bersamaan jika ia menceritakan kejadian

yang sebenarnya maka besar kemungkinan bibinya akan kecewa. Dan hal ini dapat

dibuktikan bagaimana dengan segera ia merubah suasana hatinya sesaat sebelum bibinya

hadir di sekolah, dimana sebelumnya ia masih bersama Kitashiro dan Aoki di ruang guru.

Keadaan yang tidak menyenangkan dapat menjadi suatu tanda bahaya yang akan datang,

perasaan tertekan akan tanda bahaya yang mendorong respon berbeda yang ditampilkan

oleh Kimura, sesuai dengan teori kecemasan menurut Sigmund Freud dalam Semiun

(2006:26) bahwa kecemasan adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak

menyenangkan disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap

bahaya yang akan datang.

3.2.2 Analisis Gangguan Kepribadian Borderline Pada Tokoh Kimura Dalam

Bentuk Non Verbal.

1) Episode 3, 00:19:08 Latar Belakang Cerita :

Ueda Toshiya merupakan satu-satunya orang yang menuruti apa yang dikatakan guru

dengan berpartisipasi dalam kegiatan lomba tahunan antar kelas, ia pun melanjutkan

keinginannya tersebut dengan cara terus berlatih baik dengan gurunya maupun sendiri.

Dan suatu ketika di sebuah lapangan kecil pada petang hari, Ueda sedang berlatih

sendirian dan datanglah 3TD, berusaha meminta penjelasan kepadanya mengapa ia

Page 14: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

38

mengkhianati seluruh anggota kelas yang menolak untuk berpartisipasi dalam lomba

tersebut. Akhir dari penjelasan ini diakhiri dengan menyerang Ueda secara fisik dengan

memukul bagian perut.

Gambar 3.2.2.1 Gambar 3.2.2.2

Gambar 3.2.2.3

Analisis :

Dari gambar yang divisualisasikan di atas, menurut penulis alasan Kimura sebagai

ketua 3TD memperingatkan Ueda dengan cara demikian adalah karena ia mengabaikan

seluruh teman sekelasnya. Kejadian ini dipicu dari sikap Ueda yang setuju terhadap

tawaran orang dewasa, dalam konteks ini Kitashiro sensei yang mempelopori lomba

tahunan antar kelas tersebut. Dengan sikap tersebut, Ueda dilabelkan sebagai

pengkhianat karena menuruti kemauan yang tidak disetujui oleh seluruh anggota kelas.

3TD adalah suatu grup yang terdiri dari Kimura sebagai ketua, Aoki dan Kaoru sebagai

tangan kanannya. Mereka tidak dibentuk secara organisasi, melainkan karena mereka

Page 15: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

39

adalah sosok paling senior di kelas dua sehingga dalam diri mereka masing-masing

melekat karakter pelindung yang sangat kuat.

Penyerangan secara fisik seperti yang dilakukan 3TD dalam adegan tersebut

merupakan bentuk ijime, hal ini dapat dibuktikan dari potongan gambar di atas. Ueda

yang dipukul di bagian perut jelas sangat menggambarkan bahwa mereka berkuasa

sebagai pihak yang lebih kuat dan dominan dari segi jumlah, apa yang menjadi

kehendak mereka ditentang oleh Ueda. Pernyataan ini sesuai dengan salah satu bentuk

ijime yaitu Inshitsu na ijime (陰湿な苛め), yang dikemukakan oleh Nojuu (1989:13)

bahwa ijime merupakan sebuah tindakan serangan yang dilakukan secara sepihak oleh

pihak yang lebih unggul, dan cenderung menindas terhadap pihak yang lebih lemah.

Tindakan ijime tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar Ueda dapat

mengurungkan niatnya untuk mengikuti perkataan gurunya, tujuan 3TD melakukan

tindak menindas ini didasari atas rasa perbedaan yang terdapat pada teman sekelasnya

dengan Ueda. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan ijime dapat melukai tidak hanya

fisik, tetapi juga mental orang yang menerima perlakuan tersebut. Masa remaja

merupakan fase yang akan dilewati oleh semua manusia, oleh karena itu kejadian

apapun yang terjadi akan tersimpan di memori otak. Perkembangan psikis dan emosi

merupakan hal esensi yang harus menempati prioritas tertinggi, karena ketika hal

tersebut diabaikan maka perilaku menyimpang akan sangat mungkin terjadi. Hal ini

sesuai dengan gangguan kepribadian borderline, bahwa individu pada gangguan ini

walau memiliki penampilan luar yang positif, tetapi jika ditelusuri lebih dalam terdapat

banyak perilaku menyimpang yang dilakukannya, termasuk ‘membuli’ atau menjahili

orang salah satunya.

Page 16: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

40

2) Episode 5, 00:15:08

Latar Belakang Cerita :

Lomba tahunan antar kelas pun semakin dekat, seluruh kelas telah bersiap-siap

dengan menyiapkan tim untuk tiap cabang olahraga yang dipertandingkan, sedangkan

kelas dua tetapi tidakmau mengikuti kegiatan tersebut. Di kelas, Kitashiro sensei pun

tetap berusaha untuk membujuk mereka untuk turut serta dalam kegiatan ini, Ueda yang

pernah dikecam untuk hal ini semakin mempertegas keinginannya dengan bangkit dari

tempat duduknya dan menyatakan bahwa ia ingin tetap ikut walaupun hanya sendiri.

Dan Kitashiro sensei ke ruang guru dengan maksud memberikan waktu kepada mereka

untuk berunding bersama-sama, namun yang terjadi sebaliknya Ueda kembali menerima

perlakuan yang tidak menyenangkan dengan cara disiram alkohol oleh salah satu

anggota 3TD yaitu Kaoru dengan persetujuan dari Kimura, dan kali ini disaksikan oleh

seluruh siswa di kelasnya.

Gambar 3.2.2.4 Gambar 3.2.2.5

Analisis :

Dari gambar yang divisualisasikan di atas, dapat tergambar dengan jelas bahwa Ueda

Toshiya merupakan korban dari tindakan 3TD yang diketuai oleh Kimura, tindakan ini

merupakan lanjutan dari tindakan sebelumnya dimana ia sempat diserang secara fisik

dengan dipukul di bagian perut. Perbedaannya, kali ini Kaoru menuang alkohol ke atas

kepalanya hingga membasahi sekujur tubuhnya dan disaksikan oleh seluruh siswa di

Page 17: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

41

dalam kelasnya. Kimura pun diduga menjadi pelopor dari rencana perlakuan ini, hal ini

dapat dibuktikan dengan tatapannya yang dingin sewaktu memperhatikan kejadian

tersebut. Tindakan ini digolongkan sebagai bentuk ijime sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Minoru (1992:61) dalam Shuudan ijime yang diklasifikasikan sebagai

Zannin na ijime (残忍な苛め ) dimana Ueda mengalami pukulan mental terhadap

tindakan 3TD yang menyiram alkohol ke atas kepalanya.

Tindakan ijime yang dilakukan oleh 3TD merupakan gambaran yang jelas bahwa

mereka berkuasa untuk melakukan hal tersebut kepada siapa pun, termasuk guru mereka.

Dengan maksud melindungi teman-teman sekelas, mereka tidak sadar bahwa sebenarnya

perlakuan mereka menyimpang dari nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Kimura sebagai dalang di balik perbuatan ini walaupun tidak melakukan hal tersebut

dengan tangannya sendiri atau secara langsung, adalah otak di balik setiap kejadian yang

terjadi kepada setiap teman-temannya. Masa traumatik yang dirasakan olehnya

membuatnya memiliki kecenderungan untuk menyakiti orang lain agar rasa sakitnya pun

bisa dirasakan oleh orang lain. Oleh karena itu ia menindas orang-orang yang berkhianat

kepadanya, termasuk seluruh kelasnya. Ia tidak sadar bahwa perilaku tersebut dapat

berbuah suatu luka yang serius, tetapi ia menganggap ganjaran itu pantas dan tidak

masalah. Bisa dikatakan bahwa perilaku menyimpang yang dilakukan oleh Kimura

disebabkan oleh masa lalunya yang tidak pernah merasakan kecukupan, kebahagiaan,

dan kasih sayang. Hal ini sesuai dengan gangguan kepribadian borderline yang terdapat,

bahwa individu pada gangguan ini walau memiliki penampilan luar yang positif, tetapi

jika ditelusuri lebih dalam terdapat banyak perilaku menyimpang yang dilakukannya,

termasuk menindas atau menjahili orang salah satunya.

Page 18: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

42

Hal ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan Petronio (1990:497), bahwa perilaku

menyimpang lahir dari berbagai macam pola asuh, remaja yang dididik secara ‘militer’

oleh orang tuanya akan mendambakan kebebasan yang tidak pernah didapatnya ketika

remaja. Perilaku remaja dalam arti kenakalan anak (juvenile delinquency), adalah

tindakan seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang

diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh

petugas hukum ia bisa dikenai hukuman.

3) Episode 5, 00:20:23

Latar Belakang Cerita :

Karena kegigihan gurunya yang berulang-ulang menyuarakan lomba antar kelas,

anak-anak kelas dua pun semakin jengkel terhadapnya, padahal mereka sudah

memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut kecuali Ueda Toshiya dan

beberapa siswa lainnya. Melihat keadaan mereka yang terpecah belah akhirnya salah

satu dari mereka meminta permohonan kepada 3TD untuk menghentikan perbuatan

Kitashiro sensei sebelum lebih banyak yang akan terbujuk untuk mengikuti lomba

tersebut.

Setelah membuat permohonan, maka 3TD pun melakukan permintaan tersebut

dengan dasar melindungi kelompok mereka dalam hal ini teman-teman sekelas mereka.

Pada keesokkan harinya, kira-kira tengah hari Kitashiro sensei yang sedang mencoba

mengambil bola basket di gudang olahraga langsung disergap oleh Kaoru dan Aoki.

Mereka mendorong Kitashiro dan Kimura pun bergegas langsung menguncinya dalam

gudang tersebut, dan dalam saat yang bersamaan Kimura mengancam dengan kata-kata

tajam untuk tidak mencoba memaksa siapapun dalam kelas mereka untuk berpartisipasi

Page 19: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

43

dalam lomba antar kelas tahunan tersebut. Kitashiro pun menjadi marah dan terus

mencari cara untuk mengeluarkan dirinya dari dalam gudang.

Gambar 3.2.2.6 Gambar 3.2.2.7

Gambar 3.2.2.8

Analisis :

Menurut penulis, kejadian diatas menggambarkan bahwa kelompok 3TD merasa

memiliki kekuasaan untuk bertindak dengan semaunya. Hal ini dapat dibuktikan dengan

latar belakang cerita diatas, bahwa mereka semula hanya ‘membuli’ teman sekelas yang

memberontak terhadap apa yang menjadi kehendak seisi kelas. Kemudian kejadian

tersebut memicu tindakan mengunci Kitashiro di dalam gudang karena ia dianggap

sebagai orang yang memaksa mereka untuk melakukan apa yang tidak diinginkan oleh

kebanyakkan anak dalam kelas tersebut. Beberapa kali Kitashiro sensei mencoba

mendobrak pintu gudang dengan pemukul baseball hingga menggunakan bahunya, yang

akhirnya sempat mengalami memar, untuk membuka pintu tersebut.

Page 20: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

44

Tindakan menindas diatas juga dapat diidentikkan dengan ijime selain menggunakan

kekuatan sepihak karena merasa lebih kuat dalam jumlah maupun fisik, tindakan mereka

juga berbuahkan korban yang mengalami cidera. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang

disebutkan oleh Nojuu (1989:13), bahwa tindak ijime adalah memberi serangan secara

sepihak terhadap orang yang lebih rendah atau lemah dari dirinya, dan pelakunya senang

melihat pihak yang lemah tersebut kesal.

Jika diklasifikasikan, bentuk tindakan ijime yang dilakukan oleh Kimura merupakan

kecenderungan dari gangguan kepribadian borderline yang dideritanya. Tindakan ijime

yang disebut dengan Inshitsu na ijime (陰湿な苛め), sesuai dengan pernyataan Minoru

(1992:61) dalam pembagian Shuudan Ijime yang dimana tindakan ini dilakukan secara

sembunyi-sembunyi dengan tujuan agar tidak terlihat oleh orang lain. Perilaku tersebut

digambarkan sebagai tindakan menyimpang yang termasuk dalam bagian kenakalan

remaja (juvenile delinquency), adalah tindakan seseorang yang belum dewasa yang

sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika

perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman,

Petronio (1990:497).

Hal ini sesuai dengan gangguan kepribadian borderline, bahwa individu pada

gangguan ini walau memiliki penampilan luar yang positif, tetapi jika ditelusuri lebih

dalam terdapat banyak perilaku menyimpang yang dilakukannya, termasuk ‘membuli’

atau menjahili orang salah satunya.

4) Episode 8, 00: 08:58

Latar Belakang Cerita :

Page 21: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

45

Keadaan rumah seperti biasa Kimura sedang berada di kamarnya, bibinya sedang

memasak makan malam dengan perasaan gembira ingin memberitahukan Kimura bahwa

anaknya Yasuhito akan pulang besok. Kemudian setelah makan malam telah disajikan,

bibinya pun memanggil Kimura turun untuk makan bersama, sambil makan Kimura pun

memperhatikan pancaran wajah bibinya yang tidak biasa. Tidak lama kemudian ia pun

akhirnya memberitahukan kepada Kimura bahwa anaknya Yasuhito akan pulang ke

Jepang, sebelumnya ia berada di Inggris untuk melanjutkan kuliahnya.

Setelah mendengar dari bibinya tentang berita kepulangan Yasuhito, Kimura

berusaha untuk tersenyum posistif menanggapi berita kepulangan tersebut dengan

tersenyum dingin, dan sambil membayangkan bagaimana ia pernah mengalami

pelecehan seksual. Malam itu ia terpikir bahwa ia harus melakukan sesuatu perihal

kepulangan Yasuhito, dan ia memikirkannya semalaman dengan cemas dan ketakutan.

Sampai pada akhirnya ia benar-benar bingung, dan duduk di tangga dengan bahasa

tubuhnya yang mencerminkan bahwa ia tidak tahu harus berbuat apa.

Gambar 3.2.2.9 Gambar 3.2.2.10

Gambar 3.2.2.11

Page 22: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

46

Analisis :

Dari visualisasi yang ditampilkan dalam adegan di atas, dapat dijelaskan bahwa

Kimura sedang mengalami suatu tekanan emosi yang berat. Trauma akan masa lalunya

membuatnya tidak mampu berpikir jernih untuk mencari solusi bagaimana seharusnya ia

mengatasi kepulangan Yasuhito, di saat yang bersamaan luka yang membekas akibat

perbuatan anak bibinya tersebut pun belum sembuh hingga kini ia beranjak dewasa.

Kimura putus asa dan tidak mampu memutuskan sesuatu dengan kemampuannya sendiri,

hal ini dapat dibuktikan melalui potongan adegan yang menggambarkan bagaimana ia

duduk di tangga dengan harap cemas apa yang seharusnya ia lakukan.

Usaha apa pun untuk menenangkan dirinya menjadi hal yang sia-sia, bahkan semakin

mengisyaratkan kecemasannya yang dirasakannya. Karena pengalaman pelecehan

seksual yang sedemikian melekat serta menghantuinya, membuatnya semakin tidak

mampu untuk berpikir maupun mengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Sigmund Freud (2006:26) dalam teori kecemasan bahwa kecemasan

pada diri seseorang dapat membuat seseorang tidak berdaya secara luar biasa, hal ini

terbukti hingga akhirnya Kimura mengambil solusi terakhir karena emosi yang terus

menekannya akhirnya ia bergegas membereskan barang-barang dan melarikan diri dari

rumah tanpa sepengetahuan bibinya.

Menurut saya, Kimura memiliki gangguan kepribadian borderline, hal ini dapat

dibuktikan dari responnya ketika ia menanggapi bibinya dengan senyum ringan seolah-

olah ia pun turut senang mendengar berita kepulangan Yasuhito. Menurut Fausiah, pada

penderita gangguan kepribadian borderline di bab dua menjelaskan bahwa walaupun

individu memiliki tampilan luar yang positif namun jika dapat ditelusuri bagian jiwanya

yang terdalam mereka cenderung menyembunyikan perasaannya, dimana sebenarnya di

Page 23: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

47

dalam hati mereka sangat tertekan. Kimura berusaha memberi jawaban tersebut kepada

bibinya hanya untuk membuatnya tenang, terbukti ia tidak dapat menyembunyikan rasa

cemas dan takutnya beberapa saat setelah ia menerima informasi tersebut.

Hal berikutnya yang membuktikan bahwa Kimura menderita gangguan kepribadian

borderline dengan tindakannya untuk melarikan diri dari rumahnya, selama dirumah

sewaktu tinggal bersama bibinya Kimura terlihat normal seperti anak remaja

kebanyakkan. Tindakannya dikategorikan sebagai seseorang yang menderita gangguan

kepribadian sesuai dengan yang dijelaskan oleh Fausiah (2007:151).

3.3 Analisis Gangguan Kepribadian Avoidant Pada Tokoh Kimura Dalam Serial

Drama Seito Shokun

Individu dengan gangguan kepribadian ini memiliki keinginan untuk berinteraksi

dengan lingkungan sosial, mereka menginginkan keakraban dan penerimaan dari orang

lain, tetapi mereka menghindari hubungan yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan

tersebut karena kebutuhan mereka yang kuat untuk mempertahankan diri terhadap

penolakkan.

3.3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Avoidant Pada Tokoh Kimura Dalam Bentuk

Verbal.

1) Episode 1, 00: 17:58 – 00:18:25

Latar Belakang Cerita :

Kimura memang dikenal sebagai sosok yang misterius bagi teman-temannya,

perilaku demikian telah ditunjukkannya semenjak pertama kali masuk sekolah. Ia bukan

tidak bergaul sama sekali, tetapi ia hanya menyukai untuk menyendiri dalam berbagai

Page 24: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

48

situasi. Seringkali Kimura mencari tempat yang sepi dan jauh dari jangkauan orang

banyak, hanya untuk menyendiri dan walaupun ingin bersama dengan orang lain, hanya

orang-orang tertentu yang ia izinkan untuk menemaninya.

Kitashiro sensei yang tidak mengetahui latar belakang Kimura, mencoba mencari

tahu apa yang sebenarnya terjadi di kelasnya terutama pada dirinya sendiri, tetapi karena

sifat ingin tahunya itu membuat Kimura merasa tidak nyaman.

Gambar 3.3.1.1 Gambar 3.3.1.2

(00:17:58) 木田白先生 : ねえ、話してくれないかな。あの クラスで 何が

あったのか。 木村 : それ 私が 十七歳 だから 聞くん ですか。病気になった せいで、二年 年上 だから 聞くんですか。 Terjemahan : Kitashiro : Apakah kau tidak ingin bercerita kepadaku, apa yang terjadi di

kelasmu? Kimura : Apakah kau bertanya padaku karena usiaku 17 tahun? karena aku

lebih tua dari yang lain dan pernah disakiti? Analisis :

Menurut penulis, maksud dari perkataan Kimura ketika merespon pertanyaan

Kitashiro sensei dengan jawaban seperti itu adalah bahwa bahwa ia menyadari

perbedaan yang ada pada dirinya dari teman-temannya yang lain. Perbedaan usia dan

trauma masa lalu yang dialaminya membuat Kimura memiliki rasa rendah diri karena

perbedaan tersebut, maka dapat dibuktikan dalam perkataan Kimura yang tersirat bahwa

Page 25: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

49

ia sebenarnya menginginkan Kitashiro Sensei untuk mencari tahu tentang dirinya lebih

dalam lagi, namun juga malu karena perbedaan keadaannya tersebut. Hal ini sesuai

dengan gangguan kepribadian avoidant, bahwa penderita gangguan kepribadian ini

sensitif terhadap penolakkan sehingga akhirnya yang tampak adalah perilaku menarik

diri, Fausiah (2007:130). Hal ini dapat dibuktikan bahwa jika Kimura menceritakan

masa lalunya, besar kemungkinan ia akan mengalami penolakkan karena terbukti bahwa

ia pernah mengalami traumatik yang serius di masa lalunya.

Di sisi lain dari sekilas pernyataan Kimura tentang masa lalunya dalam perkataannya,

Kimura mengisyaratkan bahwa ia sebenarnya memiliki kebutuhan untuk berbagi

perasaannya dan membutuhkan kehangatan berupa penerimaan dari orang lain, dalam

hal ini gurunya sendiri. Penderita gangguan kepribadian ini biasanya selalu mencari

seseorang dimana ia bisa berbagi, tetapi orang yang mampu mendapatkan perhatian dari

penderita pada gangguan kepribadian ini hanyalah orang-orang tertentu saja. Oleh

karena itu, hubungan sosial yang mereka jalin terbatas hanya pada orang-orang dimana

mereka dapat bergantung, Fausiah (2007:130).

2) Episode 8: 00:06:07-00:07:15

Latar Belakang Cerita :

Diketahui bahwa beberapa hari belakangan Kimura tidak masuk sekolah, hal ini

membuat Aoki dan Kaoru keheranan dan akhirnya berusaha mengunjunginya. Kimura

yang ketakutan sedang membereskan seluruh barangnya dari kamar sebelum kepulangan

Yasuhito anak bibinya, mereka terpisah karena Yasuhito harus melanjutkan sekolah di

luar negeri. Sebelumnya Kimura pernah mengalami penganiayaan secara seksual

olehnya, mendengar berita kepulangan dirinya, Kimura pun akhirnya bergegas untuk

melarikan diri karena ia masih mengalami trauma yang belum terobati.

Page 26: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

50

Tetapi di saat yang bersamaan, Yasuhito sudah tiba dirumah dan langsung menuju

lantai dua tempat dimana kamar Kimura berada. Dengan segera Yasuhito mencoba

memperkosanya, dan Kimura menjerit histeris meminta pertolongan. Aoki dan Kohei

tiba di saat yang bersamaan, dan langsung berusaha memukul Yasuhito, Kaoru pun

bergegas mengamankan Kimura dengan membawanya pergi sementara Aoki mencoba

mencegah Yasuhito. Di suatu tempat, Kimura mengunci dirinya dalam suatu penjara

kecil sambil memeluk dirinya sendiri dengan erat disaksikan oleh Aoki dan Kaoru.

Gambar 3.3.1.3 Gambar 3.3.1.4

木村 :どうして心配、何もない ほっといて! Terjemahan : Kimura : Mengapa khawatir, tidak terjadi apa-apa, tinggalkan aku sendiri!

Analisis :

Menurut penulis, maksud dari pernyataan Kimura diatas adalah sebenarnya ia baru

saja mengalami pukulan yang berat tetapi ia menyembunyikan kecemasan dan rasa

takutnya dengan berkata-kata seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ia tahu bahwa tidak akan

ada orang yang pernah dapat mengerti tentang apa yang pernah dan baru dialaminya,

yaitu pelecehan seksual. Oleh karena itu Kimura mencoba menyangkal bahwa terjadi

sesuatu yang serius pada dirinya dengan berkata ‘tidak terjadi apa-apa’, ia tidak ingin

dirinya menjadi pusat perhatian di depan orang lain. Pernyataan ini sesuai dengan apa

Page 27: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

51

yang dikemukakan oleh Widury (2007: 142), bahwa pada penderita gangguan

kepribadian biasanya mereka menolak untuk mendapatkan pertolongan dari terapis dan

menolak atau menyangkal bahwa dirinya memiliki suatu masalah.

Kecemasan yang dirasakan oleh Kimura, mengantarnya pada satu titik psikis dimana

ketakutan dan kecemasan menjadi satu kondisi yang menyebabkan dirinya tidak berdaya

terhadap dampak dari pelecehan seksual yang dialaminya. Hal ini juga dapat dibuktikan

dengan pernyataan Kimura bahwa ia ingin sendiri, dalam kesendiriannya ia berusaha

mengatasi kecemasannya tersebut, seperti yang disampaikan oleh Freud dalam Semiun

(2006:33), mengemukakan gagasan bahwa kecemasan disebabkan oleh perasaan tidak

berdaya yang luar biasa.

Kecenderungan lain yang tersirat dalam perkataan Kimura adalah ia berusaha

menghindar dari orang lain yang dapat menyebabkan identitas masa lalunya terbongkar.

Didorong oleh perasaan cemas akan hal tersebut dan orang-orang yang berada

disekitarnya, dengan sedapat mungkin ia berusaha menghindar dari guru dan temannya

yang sungguh-sungguh menaruh simpati. Tetapi dapat terlihat dalam teriakkan emosinya

merupakan signal dimana ia sebenarnya membutuhkan kehangatan berupa penerimaan

dari orang sekitar. Hal ini sesuai dengan penderita pada gangguan kepribadian avoidant,

bahwa kerap kali dalam relasi sosial mereka memiliki keterbatasan untuk mengatakan

bahwa yang mereka inginkan hanyalah untuk mendapatkan sebuah bentuk penerimaan

sederhana dari sekelilingnya, mereka juga banyak mendapatkan penyiksaan baik secara

fisik dan mental karena mereka tidak dapat membela diri sendiri, Fausiah (2007:130).

3.3.2 Analisis Gangguan Kepribadian Avoidant Pada Tokoh Kimura Dalam Bentuk

Non Verbal.

Page 28: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

52

1) Episode 7, 00:02:49

Latar Belakang Cerita :

Setelah hampir mengalami pelecehan seksual oleh Yasuhito yang akhirnya berhasil

diselamatkan oleh Kaoru dan Aoki, Kimura masih belum dapat melupakan kejadian

tersebut. Hanya Kitashiro sensei yang terus menerus mencoba memberikan dukungan

dengan mengungsikan Kimura kerumahnya, ia pun sadar bahwa luka yang diakibatkan

oleh kejadian yang lalu tidak mudah untuk dilupakan begitu saja. Tetapi Kitashiro sensei

terus mencoba untuk tidak membiarkan Kimura terjerembab makin dalam karena rasa

trauma tersebut dengan menyuruhnya untuk masuk sekolah, akan tetapi ia tetap menolak

karena takut seluruh temannya mengetahui apa yang terjadi pada dirinya dan akhirnya

menjauhi dirinya.

Dengan perasaan tertekan yang dilanda begitu banyak emosi, Kimura berniat tidak

akan pernah ke sekolah lagi karena ia tahu bahwa setelah kejadian tersebut ia akan

menjadi bahan pembicaraan.

Gambar 3.3.2.1 Gambar 3.3.2.2

Analisis :

Menurut penulis, dalam potongan adegan diatas digambarkan bahwa Kimura

menghindari dirinya dari anggapan orang banyak termasuk teman-temannya. Walaupun

Kaoru dan Aoki berhasil menyelamatkannya, hal tersebut tidak menutup kemungkinan

Page 29: 3.1 Analisis Gangguan Kepribadian Schizoidthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00312-JP Bab 3.pdfGangguan kepribadian schizoid, secara umum individu pada gangguan ini memiliki ... Ketidaksanggupan

53

bahwa mereka akan menceritakan tentang kejadian yang menimpanya. Hal ini

dibuktikan dengan ketidakhadirannya yang sudah berhari-hari tidak masuk sekolah, kira-

kira sudah hampir tiga hari semenjak kejadian tersebut Kimura tidak pernah

menampilkan batang hidungnya di sekolah. Hal demikian membuat para siswa dan guru

bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi, Kitashiro sensei yang mengetahui kejadian

tersebut mengerti bahwa ia tidak akan membantu Kimura untuk pulih seandainya ia

mempublikasikan apa yang terjadi pada Kimura, oleh karena itu ia menyembunyikan hal

ini dari para guru.

Tindakan menghindar ini juga dilatarbelakangi karena ketidakpercayaan diri Kimura

untuk berhadapan langsung dengan lingkungan sosialnya, dalam konteks ini sekolah

tempat dimana ia menuntut ilmu. Hal ini dapat dibuktikan dari potongan adegan dimana

digambarkan dengan jelas bahwa keberadaannya duduk di sebuah dermaga menyendiri,

dan kursi tempat biasa dimana Kimura duduk kosong. Kimura menderita gangguan

kepribadian avoidant sesuai dengan pernyataan Semiun (2006:25), bahwa individu pada

gangguan ini berpikir tentang penolakkan, dan oleh karena itu individu menghindari

hubungan dengan orang-orang lain kecuali kalau ada jaminan bahwa mereka akan

diterima tanpa dicela. Penerimaan merupakan elemen penting yang dibutuhkan oleh

penderita gangguan kepribadian menghindar, karena kebutuhannya akan orang lain

diawali dengan bentuk self-acceptance. Dan yang melatabelakangi bentuk penerimaan

terhadap dirinya sendiri adalah penerimaan dari orang lain terlebih dahulu, Semiun

(2006:25).