30_DOKTERPOLISI

download 30_DOKTERPOLISI

of 21

Transcript of 30_DOKTERPOLISI

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    1/21

    Peran Dokter dalam Kepolisian

    Michelle Linardi

    [email protected]

    Fakultas Kedokteran ni!ersitas Kristen Krida "acana

    Pendahuluan

    Praktek kedokteran #u$a %erpe$an$ kepada prinsip&prinsip moral kedokteran' prinsip&

    prinsip moral yan$ di#adikan arahan dalam mem%uat keputusan dan %ertindak' arahan dalam

    menilai %aik&%uruknya atau %enar&salahnya suatu keputusan atau tindakan medis dilihat dari se$i

    moral. Pen$etahuan etika ini dalam perkem%an$annya kemudian dise%ut se%a$ai etika %iomedis.

    (tika %iomedis mem%eri pedoman %a$i para tena$a medis dalam mem%uat keputusan klinis yan$

    etis (clinical ethics) dan pedoman dalam melakukan penelitian di %idan$ medis. )ilai&nilai

    materialisme yan$ dianut masyarakat harus dapat di%endun$ den$an mem%erikan latihan dan

    teladan yan$ menun#ukkan sikap etis dan pro*esional dokter. Di dalam kasus terdapat +eoran$

    dokter ,kapten- yan$ %eker#a dikesatuan khusus militer dipan$$iloleh atasannya , colonel-. +an$

    colonel mem%eriktahukan tentn$ situasi politik dan keamanan akhir&akhir ini yan$ telah dipenuhi

    den$an %anyaknya kasus pen$e%oman. +uatu in*ormasi inteli#en #u$a men$atakan %ah a oran$itu telah menempatkan %om di suatu mall' tapi tidak tahu dimana. /entu sa#a apa%ila %om

    terse%ut meledak akan men$ancam hidup %anyak oran$ tidak %erdosa. +an$ kolonel men$atakan

    kepada si kapten $ar mem%antu anak %uahnya dalam melakukan pemeriksaan terhadap tersan$ka

    yan$ mun$kin akan cukup keras . Dokter diharapkan dapat menilai kesehatan tersan$ka dan

    memantau #alannya pemeriksaan. Dokter terse%ut tahu %ah a dokter se%a$ai pro*essional di

    %idan$ perikemnusiaan mestinya tidak %oleh %erpartisipasi dalam suatu pemeriksaan yan$

    keras ,penyiksaan untuk memperoleh pen$akuan- . tapi disisi lain %anyak oran$ tak %erdosa

    %isa men#adi kor%an.

    1

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    2/21

    1. Prinsip etika kedokteran

    a. Prinsip&prinsip etika pro*esi 1

    1 /an$$un$ #a a% /erhadap pelaksanaan peker#aan itu dan terhadap hasilnya. /erhadap dampak dari pro*esi itu untuk kehidupan oran$ lain atau masyarakat pada umumnya.2 Keadilan untuk mem%erikan kepada siapa sa#a apa yan$ men#adi haknya.3 4tonomi menuntut a$ar setiap kaum pro*esional di%eri ke%e%asan men#alankan pro*esinya 1.

    %. Prinsip&Prinsip (tika Pro*esi.

    eauchamp and childress men$uraikan %ah a untuk mencapai suatu keputusan

    etis diperlukan empat kaedah dasar moral dan %e%erapa rules di%a ahnya' yaitu 1

    1 Prinsip ene*icencePrinsip ini miliki arti %ah a seoran$ dokter dan tena$a medis lainnya harus memenuhi

    ke%utuhan pasien den$an men$utamakan keuntun$an pasien se%esar&%esarnya. Keuntun$an dari

    pasien harus le%ih %esar daripada keru$ian mereka. Dokter harus %eker#a den$an semaksimal

    mun$kin untuk mem%uat pasien puas atas pelayanan kesehatannya. Prinsip ini memiki arti

    umum untuk mem%erikan pelayanan den$an mence$ah keru$ian dan men$hilan$kan kondisi

    penye%a% keru$ian terse%ut' dan arti khusus dari prinsip ini adalah mem%erikan yan$ ter%aik %a$i

    masyarakat secara luas seperti menyelamatkan oran$ dari %ahaya' mem%erikan !aksinasi'

    pence$ahan penyakit menular'dll. Prinsip ini #u$a menekankan pada pen$o%atan yan$ murah

    tetapi tetap memiliki khasiat yan$ %aik dan #u$a minimalisasi dari e*ek sampin$ o%at terse%ut

    yan$ merupakan se%uah keru$ian %a$i pasien. 1

    2 Prinsip )on&Male*icenceMale*icence sendiri memiliki arti si*at mencelakakan. 6adi' non&male*icence adalah

    ke%alikannya' yaitu si*at yan$ tidak mencelakakan atau memper%uruk keadaan pasien. Dokter

    tidak %oleh %er%uat #ahat (evil) atau mem%uat derita (harm) pasien. Dokter dituntut untuk

    mence$ah %ahaya dan resiko pasien akan kehilan$an sesuatu yan$ pentin$ ,kesadaran' an$$otatu%uh- den$an tindakan yan$ se$era dan tepat dilakukan dalam keadaan terse%ut. Dokter harus

    men$o%ati den$an proporsional dan tidak lalai saat %ertindak. Dokter #u$a tidak %oleh

    meman*aatkan kesempatan untuk melakukan white collar crime terhadap pasien. Prinsip ini

    %iasanya dilakukan saat menemukan pasien yan$ $a at. 1

    2

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    3/21

    3 Prinsip 7utonomyPrinsip ini adalah %ukti %ah a dokter tetap men$har$ai otoritas pasien terhadap dirinya

    sendiri ,tu%uhnya- dan tindakan apa yan$ akan dilakukan terhadap tu%uhnya. 8al yan$ palin$

    ditekankan dalam prinsip autonomy ini adalah men$enai adanya informed concent yan$

    merupakan se%uah persetu#uan' yan$ %iasanya dalam %entuk surat pernyataan' antara pasien

    ,yan$ kompeten dalam men$am%il keputusan sendiri- atau keluar$a pasien ,%a$i pasien yan$

    tidak kompeten- dan dokter. +urat ini %erisi persetu#uan atas tindakan&tindakan apa sa#a yan$

    akan dilakukan oleh dokter. iasanya informed concent ini di%erikan pada saat dokter akan

    melakukan tindakan yan$ %er%ahaya atau pasien akan kehilan$an sesuatu' seperti pem%edahan'

    amputasi'dll. Dalam pem%erian in*ormed concent ini' pihak yan$ menyetu#ui harus mem%uat

    keputusan dari dirinya sendiri' tidak ada inter!ensi dari pihak&pihak lain. Dokter pun harus tetap

    men$har$ai keputusan terse%ut.1

    Prinsip 6usticePrinsip ini menekankan keadilan. Keadilan yan$ dimaksud dalam prinsip ini adalah

    %a$aimana seoran$ dokter %ertindak secara adil terhadap pasiennya. Dokter harus men$har$ai

    hak sehat pasien dan #u$a tetap men#a$a hak oran$ lain. Dokter harus tidak mem%eda&%edakan

    pasien atas dasar +7:7' status sosial'dll. )amun' dalam keadaan tertentu' seperti musi%ah

    %encana alam' dokter harus mem%erikan pelayanan kepada pasien kritis terle%ih dahulu. Dokter

    #u$a harus mem%erikan kontri%usi yan$ sesuai den$an ke%utuhan pasien. Dalam mem%erikan

    pelayanan' dokter harus mem%erikan sesuai den$an keadaan ekonomi pasien. 1

    2. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

    Deklarasi ni!ersal 8ak 7sasi Manusia se%a$ai suatu standar umum untuk ke%erhasilan

    %a$i semua %an$sa dan semua ne$ara' den$an tu#uan a$ar setiap oran$ dan setiap %adan di dalam

    masyarakat' den$an senantiasa men$in$at Deklarasi ini' akan %erusaha den$an cara men$a#arkan

    dan mem%erikan pendidikan $una men$$alakkan pen$har$aan terhadap hakhak dan ke%e%asan&

    ke%e%asan terse%ut' dan den$an #alan tindakan&tindakan yan$ pro$resi* yan$ %ersi*at nasional

    3

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    4/21

    maupun internasional' men#amin pen$akuan dan pen$hormatannnya yan$ uni!ersal dan e*ekti*'

    %aik oleh %an$sa&%an$sa dari )e$ara&ne$ara 7n$$ota sendiri maupun oleh %an$sa&%an$sa dari

    ilayah& ilayah yan$ ada di %a ah kekuasaan hukum mereka. 2

    Pasal 1

    +emua oran$ dilahirkan merdeka dan mempunyai marta%at dan hak&hak yan$ sama.

    Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya %er$aul satu sama lain dalam

    persaudaraan.

    Pasal 2

    +etiap oran$ %erhak atas semua hak dan ke%e%asan&ke%e%asan yan$ tercantum di dalam

    Deklarasi ini den$an tidak ada pen$ecualian apa pun' seperti pem%edaan ras' arna kulit' #eniskelamin' %ahasa' a$ama' politik atau pandan$an lain' asal&usul ke%an$saan atau kemasyarakatan'

    hak milik' kelahiran ataupun kedudukan lain. +elan#utnya' tidak akan diadakan pem%edaan atas

    dasar kedudukan politik' hukum atau kedudukan internasional dari ne$ara atau daerah dari mana

    seseoran$ %erasal' %aik dari ne$ara yan$ merdeka' yan$ %er%entuk ilyah& ilayah per alian'

    #a#ahan atau yan$ %erada di %a ah %atasan kedaulatan yan$ lain.

    Pasal 3

    +etiap oran$ %erhak atas kehidupan' ke%e%asan dan keselamatan se%a$ai indu!idu.

    Pasal

    /idak seoran$ pun %oleh diper%udak atau diperham%akan; perham%aan dan perda$an$an

    %udak dalam %entuk apa pun mesti dilaran$.

    Pasal 5

    /idak seoran$ pun %oleh disiksa atau diperlakukan secara ke#am' diperlakukan atau

    dikukum secara tidak manusia i atau dihina.

    Pasal

    +etiap oran$ %erhak atas ke%e%asan pikiran' hati nurani dan a$ama; dalam hal ini

    termasuk ke%e%asan %er$anti a$ama atau kepercayaan' den$an ke%e%asan untuk menyatakan

    a$ama atau kepercayaann den$an cara men$a#arkannya' melakukannya' %eri%adat dan

    mentaatinya' %aik sendiri maupun %ersama&sama den$an oran$ lain' di muka umum maupun

    sendiri.

    Pasal 19

    +etiap oran$ %erhak atas ke%e%asan mempunyai dan men$eluarkan pendapat; dalam hal

    ini termasuk ke%e%asan men$anut pendapat tanpa mendapat $an$$uan' dan untuk mencari'

    menerima dan menyampaikan keteran$an&keteran$an dan pendapat den$an cara apa pun dan

    den$an tidak memandan$ %atas&%atas.

    Pasal 20

    ,1- +etiap oran$ mempunyai hak atas ke%e%asan %erkumpul dan %erserikat tanpa

    kekerasan.

    ,2- /idak seoran$ pun %oleh dipaksa untuk memasuki suatu perkumpulan.

    Pasal 21

    7

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    8/21

    ,1- +etiap oran$ %erhak turut serta dalam pemerintahan ne$aranya' secara lan$sun$ atau

    melalui akil& akil yan$ dipilih den$an %e%as.

    ,2- +etiap oran$ %erhak atas kesempatan yan$ sama untuk dian$kat dalam #a%atan

    pemerintahan ne$eranya.

    ,3- Kehendak rakyat harus men#adi dasar kekuasaan pemerintah; kehendak ini harus

    dinyatakan dalam pemilihan umum yan$ dilaksanakan secara %erkala dan murni' den$an hak

    pilih yan$ %ersi*at umum dan sedera#at' den$an pemun$utan suara secara rahasia ataupun den$an

    prosedur lain yan$ men#amin ke%e%asan mem%erikan suara.

    Pasal 22

    +etiap oran$' se%a$ai an$$ota masyarakat' %erhak atas #aminan sosial dan %erhak akanterlaksananya hak&hak ekonomi' sosial dan %udaya yan$ san$at diperlukan untuk marta%at dan

    pertum%uhan %e%as pri%adinya' melalui usaha&usaha nasional maupun ker#asama internasional'

    dan sesuai den$an pen$aturan serta sum%er daya setiap ne$ara.

    Pasal 23

    ,1- +etiap oran$ %erhak atas peker#aan' %erhak den$an %e%as memilih peker#aan' %erhak

    atas syarat&syarat per%uruhan yan$ adil dan men$untun$kan serta %erhak atas perlindun$an dari

    pen$an$$uran.

    ,2- +etiap oran$' tanpa diskriminasi' %erhak atas pen$upahan yan$ sama untuk peker#aan

    yan$ sama.

    ,3- +etiap oran$ yan$ %eker#a %erhak atas pen$upahan yan$ adil dan men$untun$kan'

    yan$ mem%erikan #aminan kehidupan yan$ %ermarta%at %aik untuk dirinya sendiri maupun

    keluar$anya' dan #ika perlu ditam%ah den$an perlindun$an sosial lainnya.

    , - +etiap oran$ %erhak mendirikan dan memasuki serikat&serikat peker#a untuk

    melindun$i kepentin$annya.

    Pasal 2

    8

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    9/21

    +etiap oran$ %erhak atas istirahat dan li%uran' termasuk pem%atasan&pem%atasan #am

    ker#a yan$ layak dan hari li%uran %erkala' den$an tetap menerima upah.

    Pasal 25

    ,1- +etiap oran$ %erhak atas tin$kat hidup yan$ memadai untuk kesehatan dan

    kese#ahteraan dirinya dan keluar$anya' termasuk hak atas pan$an' pakaian' perumahan dan

    pera atan kesehatan serta pelayanan sosial yan$ diperlukan' dan %erhak atas #aminan pada saat

    men$an$$ur' menderita sakit' cacat' men#adi #anda?duda' mencapai usia lan#ut atau keadaan

    lainnya yan$ men$aki%atkannya kekuran$an na*kah' yan$ %erada di luar kekuasaannya.

    ,2- %u dan anak&anak %erhak mendapat pera atan dan %antuan istime a. +emua anak&

    anak' %aik yan$ dilahirkan di dalam maupun di luar perka inan' harus mendapat perlindun$an

    sosial yan$ sama.

    Pasal 2 ,delapan %elas- tahun dan %elum menikah'

    termasuk anak yan$ masih dalam kandun$an apa%ila hal terse%ut adalah demi kepentin$annya.

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    12/21

    =. Komisi 8ak 7sasi Manusia yan$ selan#utnya dise%ut Komnas 87M adalah

    lem%a$a yan$ mandiri yan$ kedudukannya setin$kat den$an lem%a$a ne$aralainnya yan$

    %er*un$si melaksanakan pen$ka#ian' penelitian' penyuluhan' pemantauan' dan mediasi hak asasi

    manusia.

    Per%incan$an men$enai hak asasi manusia dilan#utkan pada pasal 3 yan$ %erkaitan >

    Pasal 3

    ,1- +etiap oran$ dilahirkan %e%as den$an harkat dan marta%at manusia yan$ sama dan

    sedera#at serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup %ermasyarakat' %er%an$sa' dan

    %erne$ara dalam seman$at persaudaraan.

    ,2- +etiap oran$ %erhak atas pen$akuan' #aminan' perlindun$an dan perlakuan hukumyan$ adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yan$ sama didepan hukum.

    ,3- +etiap oran$ %erhak atas perlindun$an hak asasi manusia dan ke%e%asan dasar

    manusia' tanpa diskriminasi.

    Pasal

    8ak untuk hidup' hak untuk tidak disiksa' hak ke%e%asan pri%adi' pikiran dan hati nurani'

    hak %era$ama' hak untuk tidak diper%udak' hak untuk diakui se%a$ai pri%adi dan persamaandihadapan hukum' dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yan$ %erlaku surut adalah hak

    asasi manusia yan$ tidak dapat dikuran$i dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.

    Pasal 5

    ,1- +etiap oran$ diakui se%a$ai manusia pri%adi yan$ %erhak menuntut dan memperoleh

    perlakuan serta perlindun$an yan$ sama sesuai den$an marta%at kemanusiaannya didepan

    umum.

    ,2- +etiap oran$ %erhak mendapat %antuan dan perlindun$an yan$ adil dari pen$adilan

    yan$ o%yekti* dan tidak %erpihak.

    ,3- +etiap oran$ yan$ termasuk kelompok masyarakat yan$ rentan %erhak memperoleh

    perlakuan dan perlindun$an le%ih %erkenaan den$an kekhususannya.

    12

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    13/21

    Pada %a% 3 pasal 9 men$enai 87M dan ke%e%asan manusia

    ,1- +etiap oran$ %erhak untuk hidup' dan mempertahankan hidup dan menin$katkan tara*

    kehidupannya.

    ,2- +etiap oran$ %erhak hidup tenteram' aman' damai' %aha$ia' se#ahtera lahir dan %atin.

    ,3- +etiap oran$ %erhak atas lin$kun$an hidup yan$ %aik dan sehat.

    Dalam %a% yan$ sama' Pasal 1= dise%ut men$enai setiap oran$' tanpa diskriminasi'

    %erhak untuk memperoleh keadilan den$an men$a#ukan permohonan' pen$a#uan dan $u$atan'

    %aik dalam perkara pidana' perdata' maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan

    yan$ %e%as dan tidak memihak' sesuai den$an hukum acara yan$ men#amin pemeriksaan yan$

    o%yekti* oleh hakim yan$ #u#ur dan adil untuk memperoleh putusan yan$ adil dan %enar.

    a$i terdak a pidana dise%ut dalam

    Pasal 1>

    ,1- +etiap oran$ yan$ ditan$kap' ditahan' atau dituntut karena disan$ka melakukan

    sesuatu tindak pidana %erhak dian$$ap tidak %ersalah' sampai di%uktikan kesalahannya secara

    sah dalam suatu sidan$ pen$adilan dan di%erikan se$ala #aminan hukum yan$ diperlukan untuk

    pem%elaannya' sesuai den$an ketentuan peraturan perundan$&undan$an.

    ,2- +etiap oran$ tidak %oleh dituntut untuk dihukum atau di#atuhi pidana' kecuali

    %erdasarkan suatu peraturan perundan$&undan$an yan$ sudah ada se%elum tindak pidana itu

    dilakukannya.

    ,3- +etiap ada peru%ahan peraturan perundan$&undan$an' maka %erlaku ketentuan yan$

    palin$ men$untun$kan %a$i tersan$ka.

    , - +etiap oran$ yan$ diperiksa %erhak mendapat %antuan hukum se#ak saat penyidikan

    sampai adanya putusan pen$adilan yan$ telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

    ,5- +etiap oran$ tidak dapt dituntut untuk kedua kalinya untuk perkara yan$ sama atas

    suatu per%uatan yan$ telah memperoleh putusan pen$adilan yan$ %erkekuatan hukum tetap.

    13

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    14/21

    Pasal 30

    +etiap oran$ %erhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindun$an terhadap ancaman

    ketakutan untuk %er%uat atau tidak %er%uat sesuatu.

    Pasal 33

    ,1- +etiap oran$ %erhak untuk %e%as dari penyiksaan' pen$hukuman' atau perlakuan yan$

    ke#am' tidak manusia i' merendahkan dera#at dan marta%at kemanusiaannya.

    ,2- +etiap oran$ %erhak untuk %e%as dari pen$hilan$an paksa dan pen$hilan$an nya a.

    Pasal 3

    +etiap oran$' tidak %oleh ditan$kap' ditahan' disiksa' dikucilkan' diasin$kan' ataudi%uan$ secara se enan$& enan$ 2

    !. "onvensi #nternasional Penghapusan Pengania$aan

    Pada tahun 199> acharuddin 6usu* 8a%i%ie men$esahkan ndan$&undan$ :epu%lik

    ndonesia no. 5 tahun 199> tentan$ Pen$esahan Convention Against Torture and Other Cruel,

    Inhuman or Degrading Treatment or Punishment ,Kon!ensi menentan$ penyiksaan dan

    perlakuan atau pen$hukuman yan$ ke#am' tidak manusia i' atau merendahkan marta%at

    manusia-. 3

    Pen$esahan ini den$an menim%an$

    a %ah a ne$ara :epu%lik ndonesia yan$ %erdasarkan Pancasila dan ndan$& ndan$ Dasar 19 5

    adalah ne$ara hukum yan$ men#un#un$ tin$$i harkat dan marta%at manusia serta men#amin

    semua ar$a ne$ara %ersamaan kedudukannya di dalam hukum' sehin$$a se$ala %entuk

    penyiksaan dan perlakuan atau pen$hukuman lain yan$ ke#am' tidak manusia i' ataumerendahkan marta%at manusia harus dice$ah dan dilaran$;

    % %ah a %an$sa ndonesia se%a$ai %a$ian masyarakat internasional men$hormati' men$har$ai' dan

    men#un#un$ tin$$i prinsip dan tu#uan Pia$am Perserikatan an$sa& an$sa serta Deklarasi

    ni!ersal 8ak&hak 7sasi Manusia;

    14

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    15/21

    c %ah a Ma#elis mum Perserikatan an$sa& an$sa' di dalam sidan$nya pada tan$$al 10

    Desem%er 19> ' telah menyetu#ui Bon!ention 7$ainst /orture and 4ther Bruel' nhuman or

    De$radin$ /reatment or Punishment ,Kon!ensi Menentan$ Penyiksaan dan Perlakuan atau

    Pen$hukuman Lain yan$ Ke#am' /idak Manusia i' atau Merendahkan Marta%at Manusia- dan

    Pemerintah :epu%lik ndonesia telah menandatan$ani kon!ensi terse%ut pada tan$$al 23 4kto%er

    19>5;d %ah a kon!ensi terse%ut pada dasarnya tidak %ertentan$an den$an Pancasila' ndan$& ndan$

    Dasar 19 5' dan peraturan perundan$undan$an :epu%lik ndonesia serta selaras den$an

    kein$inan %an$sa ndonesia untuk secara terus&menerus mene$akkan dan mema#ukan

    pelaksanaan hak asasi manusia dalam kehidupan %er%an$sa dan %erne$ara;e %ah a %erdasarkan pertim%an$an terse%ut dalam huru* a' %' c' dan d dipandan$ perlu

    men$esahkan Bon!ention 7$ainst /orture and 4ther Bruel' nhuman or De$radin$ /reatment or

    Punishment ,Kon!ensi Menentan$ Penyiksaan dan Perlakuan atau Pen$hukuman Lain yan$

    Ke#am' /idak Manusia i' atau Merendahkan Marta%at Manusia- den$an ndan$&undan$.

    /indak pidana penyiksaan merupakan #enis tindak pidana yan$ %aru dalam hukum pidana

    di ndonesia. Kemunculan pen$aturan men$enai tindak pidana penyiksaan ini tidak lepas dari

    ke a#i%an ndonesia setelah merati*ikasi Kon!ensi Menentan$ Penyiksaan ,Kon!ensi- melalui

    )omor 5 /ahun 199>. Dalam Kon!ensi terse%ut dise%utkan %ah a salah satu ke a#i%an

    )e$ara Pihak adalah men$kriminalisasi per%uatan&per%uatan yan$ di$olon$kan se%a$ai

    ke#ahatan penyiksaan.

    Dalam : K 8P' ke#ahatan penyiksaan hanya diatur dalam satu pasal' yaitu dalam

    a% C tentan$ /indak Pidana 8ak 7sasi Manusia' Pasal 0

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    16/21

    erdasarkan rumusan terse%ut' %isa dilihat elemen&elemen utamanya' yakni setiap pe#a%at

    pu%lik atau oran$&oran$ yan$ %ertindak dalam suatu kapasitas pe#a%at resmi atau setiap oran$

    yan$ %ertindak karena di$erakkan atau sepen$etahuan seoran$ pe#a%at pu%lik' melakukan

    per%uatan yan$ menim%ulkan penderitaan atau rasa sakit yan$ %erat' %aik *isik maupun mental

    terhadap seseoran$ den$an tu#uan untuk

    Memperoleh dari oran$ terse%ut atau pihak keti$a in*ormasi atau pen$akuan Men#atuhkan pidana terhadap per%uatan yan$ telah dilakukannya atau dicuri$ai telah dilakukan 7tau den$an tu#uan untuk melakukan intimidasi 7tau memaksa oran$&oran$ terse%ut 7tau atas dasar suatu alasan diskriminasi dalam se$ala %entuknya

    :umusan tindak pidana penyiksaan dalam : K 8P terse%ut %ila dilihat secara

    sepintas hampir sama den$an rumusan Pasal 1 B7/ , Convention Against Torture and Other

    Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment) ' namun #ika dilihat den$an cermat'

    rumusan ini #u$a men$uran$i pen$ertian dari Kon!ensi terse%ut. Pasal 1 ayat ,1- Kon!ensi' yan$

    menye%utkan

    ntuk tu#uan Kon!ensi ini' istilah penyiksaan %erarti per%uatan yan$ dilakukan

    den$an sen$a#a' sehin$$a menim%ulkan rasa sakit atau penderitaan yan$ he%at' %aik #asmani

    maupun rohani' pada seseoran$ untuk memperoleh pen$akuan atau keteran$an dari oran$ itu

    atau dari oran$ keti$a' den$an men$hukumnya atas suatu per%uatan yan$ telah dilakukan atau

    didu$a telah dilakukan oleh oran$ itu atau oran$ keti$a' atau men$ancam atau memaksa oran$

    itu atau oran$ keti$a' atau untuk suatu alasan yan$ didasarkan pada setiap %entuk diskriminasi'

    apa%ila rasa sakit atau penderitaan terse%ut ditim%ulkan oleh' atas hasutan dari' den$an

    persetu#uan' atau sepen$etahuan pe#a%at pu%lik. 8al itu tidak meliputi rasa sakit atau penderitaan

    yan$ semata&mata tim%ul dari' melekat pada' atau diaki%atkan oleh sanksi hukum yan$ %erlaku.

    Dari pen#elasan pasal diatas dapat disimpulkan %ah a dalam pasal ini terdapat 3 unsur

    pokok didalam maksud penyiksaan' keti$a unsur terse%ut adalah

    8arus adanya rasa sakit atau penderitaan terhadap #asmani dan rohani yan$ luar %iasa 8arus ada suatu tu#uan 8arus ditim%ulkan oleh dan atau hasutan atau den$an persetu#uan atau sepen$etahuan dari

    seseoran$ pe#a%at pu%lik atau seseoran$ yan$ %ertindak di dalam kapasitas pemerintahan

    16

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    17/21

    Ke#ahatan penyiksaan meman$ harus di%edakan dari %entuk perlakuan se enan$& enan$

    , ill-treatment - lainnya' karena terdapat ke a#i%an&ke a#i%an hukum pidana yan$ melekat secara

    khusus pada penyiksaan' misalnya penerapan #urisdiksi uni!ersal. Penyiksaan dan perlakuan atau

    pen$hukuman lain yan$ ke#am' tidak manusia i atau merendahkan marta%at manusia pada

    umumnya di%edakan dari tin$kat keke#aman dan tu#uan .

    6adi' para tersan$ka ataupun tahanan tetap memiliki hak nya untuk diperlakukan secara

    manusia i tanpa adanya siksaan den$an suatu kekerasan dan menim%ulkan rasa sakit dan

    %ahkan sampai menye%a%kan kematian. 8al seperti inilah diperlukannya suatu pen$aturan

    khusus yan$ men$atur tentan$ sesuatu yan$ menentan$ adanya penyiksaan' dimana seharusnya

    manusia den$an kemampuannya %erpikir dan %ela#ar serta den$an perkem%an$an aman manusia

    seharusnya le%ih %isa men$koreksi diri' men$em%an$kan pemikirannya secara rasional %ah a

    tindakan penyiksaan %ukanlah suatu cara yan$ palin$ tepat untuk mencapai ke%enaran.

    Den$an menyadari %ah a tindakan penyiksaan merupakan tindakan yan$ %ertentan$an

    den$an 8ak 7sasi Manusia sehin$$a Pemerintah mencari cara a$ar dalam men$un$kapkan

    ke%enaran tidaklah harus den$an #alan penyiksaan. Den$an itu' lahirlah $erakan anti penyiksaan'

    yan$ dituan$kan dalam Kon!ensi Menentan$ Penyiksaan , Convention Against Torture and

    Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment/ CAT), a$ar tindakan&tindakan

    penyiksaan dan perlakuan pen$hukuman lain yan$ ke#am' tidak manusia i atau merendahkan

    marta%at manusia tidak ter#adi la$i.

    %. Peran Dokter Dala& "epolisian

    Kedokteran Kepolisian atau le%ih dikenal se%a$ai D4KP4L adalah penerapan ilmu

    pen$etahuan dan teknolo$i kedokteran untuk kepentin$an tu$as kepolisian. anyak yan$

    men$ira %ah a D4KP4L identik den$an Kedokteran Forensik' namun se%enarnya %er%eda' oleh

    karena Kedokteran Forensik adalah salah satu ca%an$ ilmu kedokteran yan$ diterapkan di dalamD4KP4L' sehin$$a Kedokteran Forensik merupakan %a$ian dari penerapan D4KP4L. lmu&

    ilmu lain yan$ #u$a merupakan %a$ian terapan dari D4KP4L selain Kedokteran Forensik adalah

    Forensik Klinik' Psikiatri Forensik' Kedokteran Ei$i Forensik' iomolekuler Forensik'

    17

  • 7/25/2019 30_DOKTERPOLISI

    18/21

    Medikole$al' /oksikolo$i Kedokteran Forensik' Kedokteran Ea at Darurat' Kesehatan

    Lapan$an' Kedokteran Lalu Lintas dan se%a$ainya.