30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

download 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

of 30

Transcript of 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    1/30

    EVALUASIEVALUASI

    PENDIDIKANPENDIDIKAN

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    2/30

    PENGERTIAN EVALUASI PENDIDIKAN

    Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa

    Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M.

    Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971)

    mendefinisikan evaluasi sebagai the process of delineating,

    obtaining, and providing useful information for judging decision

    alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,

    memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk

    merumuskan suatu alternatif keputusan.

    Sedangkan, Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai "setiap

    usaha atau proses dalam menentukan nilai". Secara khusus evaluasi

    atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai

    berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan

    pengambilan keputusan. Dan menurut Anne Anastasi (1978)

    mengartikan evaluasi sebagai "a systematic process of determining

    the extent to which instructional objective are achieved by pupils".

    Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan

    insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu

    secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tuiuan yang

    jelas.

    Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian yang

    pada umumnya diartikan tidak berbeda (indifferent), walaupun pada

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    3/30

    hakekatnya berbeda satu dengan yang lain. Pengukuran

    (measurement) adalah proses membandingkan sesuatu melalui

    suatu kriteria baku (meter, kilogram, takaran dan sebagainya),

    pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah suatu proses

    transformasi dari hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi

    meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai yang

    digunakan dalam rangka pengambilan keputusan.

    Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi siswa/peserta

    pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya

    evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan

    yang telah digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi

    dimana siswa mendapatkan nilai yang mernuaskan maka akan

    memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar siswa

    dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang

    dicapai tidlak mernuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki

    kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian

    stimulus positif dari guru/pengajar agar siswa tidak putus asa. Dari

    sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik

    untuk menetapkan upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

    RUANG LINGKUP

    Evaluasi pendidikan mencakup dua sasaran pokok, yaitu : evaluasi

    makro (program) dan evaluasi mikro (kelas). Secara umum, evaluasi

    terbagi dalam tiga tahapan sesuai proses belajar mengajar yakni

    dimulai dari evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi output.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    4/30

    Setiap jenis evaluasi memiliki fungsi yang berbeda satu dengan

    yang lain. Evaluasi input mencakup fungsi kesiapan penempatan

    dan seleksi. Evaluasi proses mencakup formatif, diagnostik dan

    monitoring, sedangkan evaluasi output mencakup sumatif.

    Fungsi kesiapan penempatan dan seleksi adalah penilaian yang

    ditujukan untuk mengetahui ketrampilan prasyarat yang diperlukan

    bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang

    diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program

    tersebut. Fungsi seleksi yaitu penilaian yang bertujuan untuk

    keperluan seleksi, seperti ujian saringan masuk perguruan tinggi

    tertentu dengan berdasarkan kriteria tertentu.

    Fungsi formatif yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir

    program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan

    proses belajar mengajar. Adapun fungsi diagnostik dan monitoring

    adalah penilaian yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan

    kelemahan siswa dan faktor yang menjadi penyebab serta

    menetapkan cara untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut.

    Fungsi surnatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit

    program, dengan tujuan untuk melihat hasil yang dicapai oleh para

    siswa. Dengan kata lain berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh

    suatu proses pendidikan telah mencapai tujuan yang telah

    ditentukan.

    EVALUASI PROGRAM

    Para ahli evaluasi telah mengembangkan beberapa jenis evaluasi

    program. Jenis evaluasi program tersebut sangat beragarn dan

    variatif, namun kesemuanya dapaat ditsimpulkan bahwa pada

    akhirnya hasil dari evaluasi digunakan sebagai kepentingan

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    5/30

    pengambilan keputusan. Berikut ini diuraikan berbagai jenis

    evaluasi program yang samappai saat ini masih digunakan, sebagai

    berikut:

    CIPP (Context Input Process Product)

    CIPP merupakan salah satu evaluasi program yang dapat dikatakan

    cukup niemadai. Model ini telah dikembangkan oleh Daniel L.

    Stufflebearn dkk (1967) di Ohio State University. CIPP merupakan

    akronim, terdid dari : context evaluation, input evaluation, process

    evaluation dan product evaluation dan setiap tipe evaluasi terikat

    pada perangkat pengambilan keputusan yang menyangkut

    perencanaan dan operasi sebuah program.

    Evaluasi Konteks

    Meliputi analisis masalah yang berhubungan dengan lingkungan

    program yang dilaksanakan, yang secara khusus berpengaruh pada

    konteks masalah yang menjadi komponen dalam piogram. Evaluasi

    konteks menjelaskan atau

    menggambarkan secara jelas tentang tujuan program yang akan

    dicapai. Secara singkat dapat dikatakan evaluasi konteks;

    merupakan evaluasi terhadap kebutuhan, yaitu memperkecil

    kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi yang diharapkan.

    Dapat disimpulkan bahwa evaluasi konteks adalah evaluasi

    terhadap kebutuhan, tujuan pernenuhan dan karakteristik individu

    yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup menentukan

    prioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang

    kesuksesan program. Menurut Gilbert Sax, evaluasi konteks

    merupakan pengambaran dan spesifikasi tentang lingkungan

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    6/30

    program. Evaluasi konteks terutama berhubungan dengan

    intervensi yang dilakukan dalam program.

    Untuk memudahkan memahami evaluasi konteks, evaluator dapat

    menjawab pertanyaan pertanyaan sebagai berikut :

    1) Kebutuhan kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh

    kegiatan program ?

    2) Tujuan program apa saja yang menjadi prioritas pencapaiannya ?

    3) Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan

    pemenuhan kebutuhan ?

    4) Tujuan tujuan manakah yang paling mudah dilaksanakan ?

    5) Tujuan tujuan program manakah yang benar benar sangat

    diinginkan masyarakat ?

    Dalam menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut, stufflebleam

    memberikan saran sebagai berikut, misalnya dalam menentukan

    kebutuhan yang belum terpenuhi dengan meninjau kembali tujuan

    program kemudian menilai pelaksanaan program. Dan kedua hal ini

    diketahui kesenjangannya. Hal itulah yang menjadi kebutuhan yang

    belum terpenuhi.

    Evaluasi Masukan

    Meliputi pertimbangan tentang sumber dan strategi yang akan

    digunakan dalam upaya mencapai suatu program. Informasi

    informasi yang terkumpul selama tahap evaluasi hendaknya dapat

    digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan sumber

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    7/30

    dan strategi analisis masalah yang berhubungan dengan lingkungan

    program yang di dalam keterbatasan dan hambatan yang ada.

    Penilai masukan boleh rnempertimbangkan sumber tertentu apabila

    sumber-sumber tersebut terlalu mahal untuk dibeli atau tidak

    tersedia, dan pada pihak lain terdapat alternatif yang dapat

    digunakan untuk mencapai tujuan program. Demikian juga

    berkaitan dengan tenaga tenaga yang dapat melaksanakan

    program dapat diperhitungkan sebagai sumber masukan.

    Evaluasi masukan membutuhkan evaluator yang memiliki

    pengetahuan luas dan berbagai ketrampilan tentang berbagai

    kemungkinan sumber dan strategi yang akan digunakan mencapai

    tujuan program. Pengetahuan tersebut bukan hanya tentang

    evaluasi saja tetapi juga dalam efektifitas program dan

    pengetahuan subtansi program itu sendiri dan berbagai bentuk

    dalam pengeluaran program yang akan dicapai.

    Menurut Stufflebean evaluasi masukan dilakukan untuk menjawab

    pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

    1) Apakah strategi yang digunakan oleh program sudah sesuai

    dengan pencapaian tujuan?

    2) Apakah sumber sumber termasuk (SDM) yang ada sudah sesuai

    dengan beban program yang akan dijalankan?

    3) Apakah strategi yang diambil ini merupakan strategi yang benar

    benar sudah disepakati bersama oleh pengelola program?

    4) Strategi yang manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah

    cocok untuk pencapaian tujuan yang lalu?

    5) Sumber sumber daya manakah yang benar benar mempunyai

    kontribusi yang paling dominan?

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    8/30

    6) Prosedur dan jadwal khusus manakah yang digunakan untuk

    melaksanakan strategi tersebut?

    7) Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari kegiatan

    yang dilaksanakan di dalam program dan apa pula akibat yang

    ditimbulkannya.

    8) Bagaimanakah urutan prioritas sumber daya dan strategi yang

    paling mempunyai kontribusi terhadap pencapaian program?

    Evaluasi Proses

    Meliputi evaluasi yang telah ditentukan (dirancang) dan diterapkan

    di dalam pratek (proses). Seorang penilai proses mungkin disebut

    sebagai pemonitor sistern pengumpulan data dari pelaksanaan

    program sehari hari. Misalnya saja evaluator harus mencatat secara

    detail apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan program. Pemonitor

    harus mempunyai catatan harian dan perkembangan setiap langkah

    dalarn pelaksanaan program. Tanpa mengetahui catatan tentang

    data pelaksanaan program tidaklah rnungkin pengambil keputusan

    menentukan tindak lanjut program apabila waktu berakhir telah

    tiba. Tugas lain dari penilai proses adalah melihat catatan kejadian

    kejadian yang muncul selama program tersebut berlangsung dari

    waktu ke waktu. Catatan catatan semacam itu barangkali akan

    sangat berguna dalam menentukan kelemahan dan kekuatan atau

    faktor pendukung serta faktor penghambat program jika dikaitkan

    dengan keluaran yang ditemukan.

    Suatu program yang baik (yang pantas untuk dinilai) tentu sudah

    dirancang mengenai siapa diberi tanggung jawab dalam kegiatan

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    9/30

    apa, apa bentuk kegiatannya, dan kapan kegiatan tersebut sudlah

    terlaksana. Tujuannya adalah membantu penanggung jawab

    pemantau (monitor) agar lebih mudah mengetahui kelemahan

    kelemahan program dari berbagai aspek untuk kemudian dapat

    dengan mudah melakukan remedial atau perbaikan di dalam proses

    pelaksanaan program.

    Stufflebean mengemukakan pertanyaan pertanyaan sehubungan

    dengan evaluasi proses ini, yaitu :

    1) Apakah kegiatan program sudah sesuai dengan jadwal yang

    ditentukan ?

    2) Apakah pelaksana sudah melakukan tugasnya sesuai dengan job-

    nya ?

    3) Komponen apa saja yang belum sesuai dengan rancangan yang

    telah dibuat ?

    4) Target komponen apa saja yang kiranya sulit dicapai dalam

    pelaksanaan program ? mengapa ? dan bagaimana solusinya ?

    5) Perlukah para staf pelaksana diberi orientasi kembali mengenai

    mekanisme kegiatan program ?

    6) Apakah fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola telah

    sesuai dengan kegunaan fungsinya ? kalau tidak mengapa ?

    7) Apakah fasilitas dan bahan penunjang lain telah digunakan

    secara tepat ?

    8) Hambatan hambatan penting apakah yang dijumpai selama

    pelaksanaan program berlangsung dan perlu diatasi ?

    Untuk membantu menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut,

    Stufflebeam mengajukan saran kepada penanggung jawab program

    agar setiap kali diadakan diskusi yang diikuti oleh para staf

    pelaksana agar para staf tersebut selalu sadar akan mekanisme

    program. Disamping itu hambatan hambatan yang timbul selama

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    10/30

    dalam proses, segera dapat diidentifikasi, dan sambil jalan dapat

    diatasi dan diperbaiki.

    Evaluasi Hasil

    Adalah evaluasi yang dilakukan oleh penilai di dalam mengukur

    keberhasilan pencapaian tujuan tersebut dikembangkan dan

    diadministrasikan. Data yang dihasilkan akan sangat berguna bagi

    pengambil keputusan dalam menentukan apakah program

    diteruskan dimodifikasi atau dihentikan.

    Pengembangan jenis evaluasi program model CIPP telah

    menekankan kerjasama dan keakraban antara tim penilai, pengelola

    dengan pengambil keputusan tentang program. Setiap bentuk

    evaluasi yang dijelaskan di atas telah menekankan tiga tugas pokok

    yang dilakukan yaitu :

    1) Membeberkan semua jenis informasi yang diperlukan oleh

    pengambil keputusan.

    2) Memperoleh informasi.

    3) Mensintesakan informasi informasi sedemikian rupa sehingga

    secara maksimal dapat dimanfaatkan oleh para pengambil

    keputusan.

    Evaluasi hasil merupakan tahap terakhir di dalam jenis CIPP yang

    dikembangkan oleh Stufflebeam. Fungsinya adalah membantu

    penanggung jawab program dalam mengambil keputusan :

    meneruskan, memodifikasi atau menghentikan program. Evaluasi

    hasil mernerlukan perbandingan antara tujuan yang ditetapkan

    dalarn rancangan dengan hasil program dicapai. Hasil yang dinilai

    dapat berupa skor tes, data observasi, diagram data, sosiometri dan

    lain sebagainya, yang masing masing dapat ditelusuri kaitannya

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    11/30

    dengan tujuan tujuan yang lebih rinci. Kita dapat

    memperbandingkan pencapaian tujuan dengan hasil yang dicapai

    rnelalui presentase tiap tiap komponen program. Kemudian

    membuat analisis kualitatif mengapa sekian persen dicapai dan

    mengapa hal itu terjadi.

    Stufflebeam telah menyarankan beberapa pertanyaan berkenaan

    dengan evaluasi hasil, sebagai berikut:

    1) Tujuan tujuan manakah yang sudah dicapai ?

    2) Pertanyaan pertanyaan seperti apakah yang dapat dibuat yang

    menunjukkan hubungan antara spesifilkasi prosedur dengan hasil

    nyata dari kegiatan program?

    3) Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai

    akibat dari kegiatan program ?

    4) Hasil jangka panjang yang nampak sebagai akibat dan kegiatan

    program ?

    Apabila tujuan yang ditetapkan program telah tercapai maka

    ukurannya tergantung dari kriteria yang telah ditetapkan. Ada

    kriteria (tolak ukur) yang menggunakan 100% sebagai standar, ada

    pula yang hanya 80%. Hal itu tergantung dari kepentingan setiap

    aspek yang diukur misalnya kesulitan pencapaian, kesederhanaan

    aspek bagi program dan sebagainya.

    Eksperimen tentang perlakuan ada kalanya dinilai dengan

    membandingkan keberhasilannya melalui dua program atau lebih.

    Berhasil tidaknya variabel eksperimen dilihat pada akhir pemberian

    eksperimen tersebut. Efektifitas perlakuan yang diterapkan pada

    satu program dapat dilihat dengan cara membandingkan rerata

    (mean) skor akhir kedua program yang satu merupakan kelompok

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    12/30

    eksperimen dengan yang bukan. Tidak jarang terjadi bahwa

    pimpinan yang berstatus sebagai pengambil keputusan, tidak begitu

    memaharni tentang strategi eksperimen. Dalam hal seperti ini

    mereka disarankan bertanya kepada ahli yang rnemahami atau

    pada para pakar di perguruan tinggi.

    Walaupun hasil eksperimen menunjukkan adanya perbedaan antara

    kedua kelompok (yang dikenal eksperimen dan yang bukan) namun

    pengambil keputusan tidak dapat begitu cepat mernutuskan untuk

    meneruskan, memodifikasi atau menghentikan perlakuan tersebut.

    Faktor faktor fain yang harus diikutsertakan sebagai bahan

    pertimbangan misainya biaya yang harus dipikul oleh individu atau

    masyarakat. Kemanfaatan (benefit) program yang nampaknya baru

    dapat dilihat atau dinikmati setelah jangka waktu lama. Perlu

    dipertimbangkan pengambilan kaputusannya dalam jangka waktu

    yang relatif lama pula.

    Model Kesenjangan (Discrepancy)

    Evaluasi kesenjangan program, begitu orang menyebutnya.

    Kesenjangan program adalah sebagai suatu keadaan antara yang

    diharapkan dalam rencana dengan yang dihasilkan dalam

    pelaksanaan program. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk

    mengetahui tingkat kesesuaian antara standard yang sudah

    ditentukan dalam program dengan penampilan aktual dari program

    tersebut.

    Standar adalah: kriteria yang telah dikembangkan dan ditetapkan

    dengan hasil yang efektif. Penampilan adalah: sumber, prosedur,

    manajemen dan hasil nyata yang tampak ketika program

    dilaksanakan.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    13/30

    Langkah Langkah dalam Evaluasi Kesenjangan

    Langkah langkah atau tahap tahap yang dilalui dalam mengevaluasi

    kesenjangan adalah sebagai berikut:

    1. Pertama : Tahap Penyusunan Desain.

    Dalam tahap ini dilakukan kegiatan

    a. Merumuskan tujuan program

    b. Menyiapkan murid, staf dan kelengkapan lain

    c. Merumuskan standar dalam bentuk rumusan yang

    menunjuk pada suatu yang dapat diukur, biasa di dalam

    langkah ini evaluator berkonsultasi dengan pengembangan

    program.

    Contoh rumusan standar:

    "Keberhasilan Program KPSM yang distandarkan adalah 70 %

    Warga Belajar meningkat pendapatannya dan ketrampilannya.

    2. Kedua : Tahap Penetapan Kelengkapan Program Yaitu melihat

    apakah kelengkapan yang tersedia sudah sesuai dengan yang

    diperlukan atau belum. Dalam tahap ini dilakukan kegiatan

    a. Meninjau kembali penetapan standar

    b. Meninjau program yang sedang berjalan

    c. Meneliti kesenjangan antara yang direncanakan dengan yang

    sudah dicapai.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    14/30

    3. Ketiga : Tahap Proses (Process)

    Dalam tahap ketiga dari evaluasi kesenjangan ini adalah

    mengadakan evaluasi, tujuan tujuan manakah yang sudah

    dicapai. Tahap ini juga disebut tahap mengumpulkan data dari

    pelaksanaan program.

    4. Keempat : Tahap Pengukuran Tujuan (Product)

    Yakni tahap mengadakan analisis data dan menetapkan tingkat

    output yang diperoleh. Pertanyaan yang diajukan dalam tahap ini

    adalah .apakah program sudah mencapai tujuan terminalnya?"

    5. Kelima : Tahap Pembandingan (Programe Comparison)

    Yaitu tahap membandingkan hasil yang telah dicapai dengan

    tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini evaluator

    menuliskan semua penemuan kesenjangan untuk disajikan

    kepada para pengambil keputusan, agar mereka (ia) dapat

    memutuskan kelanjutan dari program tersebut. Kemungkinannya

    adalah a. Menghentikan program b. Mengganti atau

    merevisi c. Meneruskan d, Memodifikasi

    tujuannya (?)

    Kunci dari evaluasi discrepancy adalah dalam hal

    membandingkan penampilan dengan tujuan yang telah

    ditetapkan.

    DESAIN EVALUASI

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    15/30

    Sebelum melakukan desain evaluasi maka terlebih dahulu harus

    dilakukan fokus evaluasi yaitu mengkhususkan apa dan bagaimana

    evaluasi akan dilakukan. Bila evaluasi sudah terfokus, maka ini

    berarti proses dan desain dimulai. Ada tiga elernen dalam proses

    pemfokusan, yaitu : mempertemukan pengetahuan dan harapan,

    mengumpulkan informasi, dan merumuskan rencana evaluasi.

    Penyusunan desain evaluasi program merupakan langkah pertama

    dan menyangkut aspek perencanaan. Di dalam tahap perencanaan

    ini diuraikan garis garis besar mengenai hal hal lain yang berkaitan

    dengan kegiatan evaluasi tersebut. Evaluasi program merupakan

    pelayanan bantuan kepada pelaksana program untuk memberikan

    input bagi pengambilan keputusan tentang kelangsungan program

    tersebut. Oleh karena itu, maka pelaksana evaluasi program harus

    memahami seluk beluk program yang dinilai.

    1. Pengambilan keputusan mengeluarkan kebijakan mengenai

    pelaksanaan suatu program.

    2. Kepala Sekolah menunjuk evaluator program (dapat dari bagian

    dalam pengelola ataupun orang luar dari program) untuk

    melaksanakan evaluasi program setelah melaksanakan selama

    jangka waktu tertentu.

    3. Penilai program melaksanakan kegiatan penilaiannya,

    mengumpulkan data, menganalisis dan menyusun laporan.

    4. Penilai program menyampaikan penernuannya kepada pengelola

    program.

    Adapun komponen komponen evaluasi program, sebagai berikut:

    1. Tujuan yang ditetapkan oleh pengambil keputusan dan

    diberitahukan kepada pelaksana program.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    16/30

    2. Kegiatan semua aktifitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

    Oleh karena itu, kegiatan harus relevan benar dengan tujuan

    3. Sarana fasilitas penunjang kegiatan

    4. Person pelaksana kegiatan

    5. Hasil keluaran sebagai akibat dari kegiatan,

    Efektifitas program ditentukan oleh sejauh mana hasil ini telah

    mendekati tujuan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut

    diperlukan seorang evaluator dalam penyusunan desain evaluasi

    program. Sebelum evaluator menyusun desain terlebih dahulu

    harus mengetahui betul apa tugasnya. Secara garis besar terdapat

    tiga hal yang harus ditangani oleh seorang evaluator, yaitu :

    1. Keberhasilan pencapaian tujuan:

    Hubungan antara tujuan dengan hasil merupakan hal utama yang

    harus ditangani oleh seorang evaluator. Mereka harus memusatkan

    perhatiannya terhadap keberhasilan ini. Namun, evaluator tidak

    boleh terpaku terlalu erat dengan tujuan. Hal ini disebabkan, ada

    beberapa program mencanturnkan dengan jelas apa yang ingin

    dicapai dengan kegiatannya akan tetapi ada pula yang ticlak

    merumuskannya sama sekali. Pada kondisi ini, evaluator harus

    mencari informasi mengenai tujuan program tersebut karena ticlak

    mungkin seorang evaluator bekerja tanpa mengetahui tujuan apa

    yang ingin dicapai.

    2. Tujuan program, yang dirumuskan oleh pengembang program.

    Tujuan umum suatu program akan dijadikan titik awal kegiatan

    evaluator dalam menyusun desain evaluasi.

    3. Proses yang terjadi dalam program, meliputi kegiatan, sarana

    penunjang dan personil pelaksana program.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    17/30

    Dalam hal ini, kegiatan merupakan aktualisasi yang ditentukan oleh

    para pengembang program. Kegiatan menunjukkan pada aktivitas

    yang diperhitungkan dari prosedur, teknik dan proses lain yang

    berkaitan dengan sumber pencapaian tujuan. Banyak evaluator

    program hanya terpaku pada hasil pencapaian dan kurang

    memperhatikan kegiatan yang menghasilkan pencapaian tujuan

    tersebut. Sarana biasanya terwujud

    pada peralatan, ruangan, biaya dan hal hal lain yang diperhitungkan

    antara lain: Apakah sarana yang digunakan sudah tepat ? Apakah

    program itu mahal ? Apakah ada biaya yang belum

    diperhitungkan ?; sedangkan Person adalah pelaksana program baik

    yang tergolong sebagai tenaga edukatif, administratif maupun

    pengelola.

    Langkah Penyusunan Desain

    Sesudah memahami tentang isi yang terdapat di dalam program

    yang merupakan objek evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah

    melakukan penyusunan desain. Adapun hal hal yang perlu

    dilaksanakan, antara lain:

    1 . Latar belakang.

    2. Problematika (yang akan dicari jawabannya).

    3. Tujuan evaluasi.

    4. Populasi dan sampel

    5. Instrumen dan sumber data

    6.Teknik analisis data.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    18/30

    Langkah Penyusunan Instrumen

    Adapun langkah langkah yang harus dilalui dalam menyusun

    instrumen, adalah :

    1. Merurnuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang

    akan disusun. Bagi para peneliti pemula, merumuskan tujuan

    seperti ini tidak lazim. Padahal sebenarnya langkah ini sangat

    perlu. Ticlak mungkin kiranya, atau apabila mungkin akan sukar

    sekali dilakukan, menyusun instrumen tanpa tahu untuk apa data

    terkumpul, apa yang harus dilakukan sesudah itu, apa fungsi

    setiap jawab dalam setiap butir bagi jawaban problematika dan

    sebagainya.

    2. Membuat kisi kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel

    dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk mengukur

    bagian variabel yang bersangkutan.

    3. Membuat butir butir instrumen.

    Sesudah memiliki kisi kisi seperti contoh di atas, langkah penilai

    berikutnya adalah membuat butir butir instrumen.

    Menyusun instrumen bukanlah pekerjaan yang mudah. Bagi peneliti

    pemula atau orang yang kurang tertarik pada pekerjaan evaluasi,

    tugas menyusun instrumen merupakan pekerjaan yang

    membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.

    Kriteria Evaluator

    Untuk memperoleh hasil evaluasi yang akurat, maka diperlukan

    kriteria keberhasilan dan kriteria tertentu terutama bagi evaluator

    program, di bawah ini diuraikan kriteria tersebut

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    19/30

    Memahami mated

    Memahami mated yaitu memahami tentang seluk beluk program

    yang dievaluasi, antara lain :

    1 . Tujuan program yang telah ditentukan sebelum dimulai kegiatan

    2. Komponen komponen program

    3. Variabel yang akan diujicobakan atau dilaksanakan

    4. Jangka waktu dan penjadualan kegiatan

    5. Mekanisme pelaksanaan program

    6. Pelaksanaan program

    7. Sistem monitoring kegiatan program

    Kriteria keberhasilan yang ditetapkan adalah dilihat dari mated,

    maka Evaluator membuat format pencapaian materi program yang

    direncanakan

    dibandingkan dengan yang telah digapai berdasarkan penjabaran

    point 1 sampai dengan 7.

    Menguasai Teknik

    Menguasai teknik yaitu menguasai cara cara atau teknik yang

    digunakan di dalarn melaksanakan evaluasi program. Karena

    kegiatan evaluasi program mengenai sejumlah evaluasi, maka

    evaluator program dituntut agar menguasai metodologi evaluasi,

    yang meliputi

    1. Cara membuat perencanaan evaluasi

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    20/30

    2. Teknik menentukan populasi dan sampel

    3. Teknik menyusun instrumen

    4. Prosedur dan teknik pengumpulan data

    5. Penguasaan teknik pengolahan data

    6. Cara menyusun laporan evaluasi

    Untuk metodologi yang terakhir ini evaluator program harus

    menguasai sesuatu yang lebih dibandingkan dengan peneliti karena

    apa yang disampaikan akan sangat menentukan kebijaksanaan

    yang terkadang memiliki resiko lebih besar.

    Kriteria keberhasilannya adalah seorang evaluator harus dapat

    membuat point 1 sampai dengan 6 secara opersional.

    Objektif dan Cermat

    Tim evaluator adalah sekelompok orang yang mengemban tugas

    mengevaluasi program serta ditopang oleh data yang dikumpulkan

    secara cermat dan objektif. Atas dasar tersebut mereka diharapkan,

    mengklasifikasikan, mentabulasikan, mengolah dan sebagainya

    secara cermat dan objektif pula. Khususnya di dalam menentukan

    pengambilan strategi penyusunan laporan, evaluator tidak boleh

    memandang satu atau dua aspek sebagai hal yang istimewa dan

    tidak boleh pula memihak. Kriteria keberhasilan yang dipakai adalah

    apabila hasil penilaian dari evaluator dapat menunjukkan hasil yang

    objektif dengan alasan rasional dan didukung oleh data data yang

    akurat.

    Jujur dan Dapat Dipercaya

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    21/30

    Evaluator adalah orang yang dipercaya oleh pengelola dan

    pengambil keputusan, oleh karena itu mereka harus jujur dan dapat

    dipercaya. Mereka harus dapat memberikan penilaian yang jujur,

    tidak membuat baik dan jelek, menyajikan data apa adanya.

    Dengan demikian pengelola dan pengambil keputusan tidalk salah

    membuat treatment akan programnya.

    Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang

    evaluator agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

    secara tepat, yaitu :

    1. Evaluator hendaknya merupakan evaluator yang otonom artinya

    orang luar yang sama sekali tidak ada ikatan dengan

    pengambilan kebijaksanaan maupun pengelola dan pelaksanaan

    program.

    2. Ada hubungan baik dengan responden dalam arti dapat

    memahami sedalam dalamnya watak, kebiasaan dan cara hidup

    klien yang akan dijadikan sumber data evaluasi.

    3. Tanggap akan masalah politik dan sosial karena tujuan evaluasi

    adalah pengembangan program.

    4. Evaluator berkualitas tinggi, dalarn arti jauh dari biasa. Evaluator

    adalah orang yang mempunyai self concept yang tinggi, tidak

    mudah terombang-ambing.

    5. Menguasai teknik untuk membuat desain dan metodologi

    penelitian yang tepat untuk program yang dievaluasi.

    6. Bersikap terbuka terhadap kritik. Untuk mengurangi dan

    menahan diri dari bias, maka evaluator memberi peluang kepada

    orang luar untuk melihat apa yang sedang dan telah dilakukan

    7. Menyadari kekurangan dan keterbatasannya serta bersikap jujur,

    menyampaikan (menerangkan) kelemahan dan keterbatasan

    tentang evaluasi yang dilakukan.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    22/30

    8. Bersikap pasrah kepada umum mengenai penemuan positif dan

    negatif. Evaluator harus berpandangan luas dan bersikap tenang

    apabila menemukan data yang tidak mendukung program dan

    berpendapat bahwa penemuan negatif sama pentingnya dengan

    penemuan positif.

    9. Bersedia menyebarluaskan hasil evaluasi. Untuk program

    kegiatain yang penting dan menentukan, hasil evaluasi hanya

    pantas dilaporkan kepada pengambil keputusan dalam sidang

    tertutup atau pertemuan khusus. Namun untuk program yang

    biasa dan dipandang bahwa masyarakat dapat menarik manfaat

    dari evailuasinya, sebaiknya hasil evaluasi disebarluaskan,

    khususnya bagi pihak pihak yang membutuhkan.

    10. Tidak mudah membuat kontrak. Evaluasi yang tidak

    memenuhi persyaratan persyaratan yang telah disebutkan

    sebaiknya tidak dengan mudah menyanggupi menerima tugas

    karena secara etis dan moral akan merupakan sesuatu yang

    kurang dapat dibenarkan.

    CONTOH DESAIN EVALUASI

    Latar belakang :

    Dari pengamatan beberapa tahun diketahui bahwa program

    program peningkatan pendapatan dan ketrampilan ternyata kurang

    berhasil dari yang diharapkan. Dit. Diktentis sebagai lembaga yang

    menangani pembinaan teknis edukatif ingin mencoba program baru

    EMPE di SKB. Pedoman disusun oleh tim Dit. Diktentis yang

    dikoordinasikan oleh Direktur Diktentis dan dikirim langsung ke SKB

    dalam bentuk jadi, disertai dengan biaya penunjang.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    23/30

    Setelah program tersebut berlangsung beberapa bulan, Balitbang

    Dikbud ingin mengetahui efektifitas modul, untuk menentulkan

    kebijaksanaan selanjutnya: karena dipikirkan kelangsungan dan

    penyebarannya untuk sekolah sekolah lain.

    Problematika :

    Sebagai problematika umum yang akan dicari jawabannya adalah

    "apakah program EMPE dapat meningkatkan ketrampilan dan

    pendapatan anggotanya dalarn kurun waktu tertentu ? untuk

    mempermudah mencari jawaban, maka dirinci sebagai berikut:

    1. Aspek Warga Belajar, antara lain

    a. Apakah warga belajar aktif dalam kegiatan EMPE ?

    b, Apakah tiap warga belajar mempunyai peran aktif ?

    2. Aspek kegiatan EMPE, antara lain :

    a. Apakah kegiatan EMPE berjalan sesuai rencana ?

    b. Apakah fasilitator dan pengelola aktif dalam kegiatan EMPE ?

    c. Apakah kegiatan EMPE dapat dilaksanakan secara lancar ? Bila

    tidak apa

    sebabnya ?

    d. Bagaimanakah kegiatan pemasaran hasil EMPE ?

    e. Bagaimanakah manajemen EMPE ?

    f. Hambatan apa dalam kegiatan EMPE ?

    3. Aspek sarana, antara lain :

    a. Sesuaikah dan kurangkah sarana/alat yang disediakan untuk

    keperluan kegiatan

    EMPE ?

    b. Apakah warga belajar tidak mengalami kesulitan dalam

    menggunakan sarana / alat

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    24/30

    tersebut ?

    4. Aspek Fasilitator dan pengelola, antara lain

    a. Apakah fasilitator dan pengelola, tidak mengalami kesulitan

    dalam membina dan

    mengelola EMPE ?

    b. Bagaimana hubungan antara Fasilitator dan Pengelola dengan

    warga belajar

    dalam kegiatan EMPE ?

    5. Aspek Hasil Belajar, antara lain :

    a. Secara keseluruhan apakah kegiatan EMPE dapat

    meningkatkan ketrampilan dan

    pendapatan warga belajar ?

    b. Kalau dapat berapa prosen kenaikan tersebut ? dan kalau tidak

    apa sebabnya ?

    berapa prosen ketidakmeningkatan tersebut ?

    6. Aspek Tujuan Evaluasi :

    Tujuan umum: tujuan evaluasi program adalah mengumpulkan

    informasi mengenai efektifitas pelaksanaan kegiatan EMPE.

    Tujuan khusus : dari tujuan umum tersebut dapat dirinci atas

    tujuan-tujuan khusus sebagai berikut :

    a) Untuk mengetahui tanggapan warga belajar, pengelola, tutor,

    fasilitator dan penanggung jawab program terhadap kegiatan

    EMPE.

    b) Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan

    EMPE.

    c) Untuk mengetahui ketepatan sarana dalam menunjang

    pelaksanaan kegiatan EMPE.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    25/30

    d) Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi pengelola, fasilitator,

    penanggung jawab dan orang yang terlibat dalam kegiatan

    EMPE.

    e) Untuk mengetahui prosentase peningkatan ketrampilan dan

    pendapat warga belajar.

    7. Populasi dan sampel

    Evaluasi dilakukan pada SKB yang dilaksanakan EMPE. SKB yang

    akan dijadikan tempat evaluasi dilakukan terhadap populasi

    maupun sampel, menurut variabel yang dinilai.

    8. Instrumen dan sumber data :

    Khusus evalusi program ini cukup banyak dan komprehensif, oleh

    karena itu instrumen untuk rnengumpulkan data perlu bervariasi.

    a. Untuk rnengetahui tanggapan warga belajar tentang kegiatan

    EMPE dengan modul digunakan wawancara dan pengamatan

    dengan sumber data para warga belajar yang aktif dalam

    kelompok.

    b. Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan

    pengelola digunakan :

    1. Pengamatan di dalam kelompok dengan sumber data

    kegiatan langsung dari aktifitas yang diamati.

    2. Wawancara dengan sumber data yaitu : pengelola, tutor dan

    orang orang yang terlibat aktif.

    3. Dokumentasi tentang pelaksanaan kegiatan EMPE dengan

    sumber data buku pengelolaan, buku kerja, buku laporan

    tugas, dan catatan catatan lain (paper).

    4. Angket tentang pengelolaan sarana / alat kepada pengelola.

    5. Untuk mengetahui ketetapan sarana yang digunakan dalam

    kegiatan, data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara,

    dan dokumentasi, sumber data dapat laboratorium, kegiatan

    praktikum warga belajar dan pengelola.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    26/30

    6. Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi dalam

    pelaksanaan sistem EMPE data dikumpulkan melalui

    wawancara dengan fasilitator, warga belajar pengelola dan

    tanggung jawab.

    7. Untuk mengetahui peningkatan ketrampilan dan pendapatan

    warga belajar, datanya dikumpulkan melalui : dokumentasi

    pembukuan, pengamatan terhadap kegiatan warga belajar,

    wawancara kepada warga belajar mengenai hasilnya.

    Sedangkan untuk mengetahui pengelolaan sistem EMPE,

    datanya dikumpulkan melalui wawancara dengan para

    pengelola kelompok.

    9. Teknik analisis data

    Teknik yang digunakan untuk menganafisis data disesuaikan

    dengan bentuk problematika dan jenis data.

    a. Problematika yang mengandung variabel tunggal, dianalisis

    secara diskriptif kualitatif.

    b. Problematika komparasi atau korelasi dijawab dengan jawaban

    dari data yang diolah

    dengan teknik statistik korelasi, t-test, ANAVA.

    BENEFIT MONITORING AND EVALUATION (BME)

    Sistem Evaluasi dan Monitoring Benefit atau biasa disebut sebagai

    Benefit Monitoring and Evaluation (BME) adalah kegiatan monitoring

    dan evaluasi terhadap suatu program atau proyek dalarn rangka

    mengetahui sejauh mana program atau proyek tersebut

    memberikan manfaat sesuai dengan tujuan yang telah

    direncanakan.

    Salah satu pihak yang mempromosikannya adalah ADB (ASIAN

    DEVELOPMENT BANK). BME dirnaksudkan untuk menghimpun

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    27/30

    berbagai informasi berkaitan dengan impact sebuah proyek dan

    atau nilai guna (benefit).

    Pengertian tentang benefit ini sendiri sangat beragam, ada yang

    mengartikannya sebagai keuntungan/laba/profit (berkaitan dengan

    uang), adapula yang memberi arti lebih fieksibel yaitu nilai

    manibatinilai guna (tidak harus berupa uang), dari sebuah hasil

    produksi (barang, jasa, tenaga manusia). Kegunaannya antara lain,

    untuk meningkatkan kebijakan tentang efektifitas dari sebuah

    proses produksi.

    Monitoring dan evaluasi dinilai sebagai himpunan kegiatan penting

    yang memungkinkan para pihak (stakeholders) untuk

    mernperkirakan perkembangan sebuah proyek selarna kegiatannya

    termasuk di dalarnnya adalah intervensi intervensi tentang

    keberhasilan atau kegagalan. Monitoring meliputi pengurnpulan

    data selarna pengernbangan bila intervensi diberlakukan. Adapun

    evaluasi biasanya terkait dengan impact yang meliputi lingkungan

    hidup, misalnya peningkatan akses kepada sumber daya dan asset

    untuk kelornpok khusus kaum miskin, perubahan tentang

    kerniskinan dan kesejahteraan atau tentang kapasitas tertentu

    (latihan, skill, pengetahuan). Evaluasi biasanya dilakukan pada

    pertengahan proyek berjalan (melalui intervensi), pada akhir

    proyek, ataupun setelah proyek dinyatakan selesai. Evaluasi yang

    dilakukan dapat berbentuk formative atau summative.

    Evaluasi formative digunakan untuk membantu peserta dalam

    belajar dari pengalaman dan perubahan tindakan yang terjadi.

    Adapun evaluasi summative digunakan untuk mengembangkan

    gagasan dari keseluruhan impact yang timbul dalam mencapai

    keputusan tertentu.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    28/30

    Evaluasi yang dilakukan juga dapat dipandang secara subyektif atau

    obyektif, dapat pula menggunakan indikator kualitatif atau

    kuantitatif. Indikator kualitatif misalnya persepsi tentang inequality,

    derajat ketidakamanan pangan/food insecurity, persepsi tentang

    kekuatan dan kelemahan. Adapun Indikator kuantitatif misalnya

    pendapatan, belanja dan tabungan, tingkat produksi pertanian, stok

    populasi ternak.

    Dengan kata lain, kegiatan evaluasi dan monitoring benefit

    terhadap suatu program atau proyek dilakukan secara komprehensif

    dan dinamis, mencakup pengkajian berbagai komponen input,

    process, output (hasil) dan outcome (dampak) dari program atau

    proyek yang dilaksanakan. Dari hasil pengkajian terhadap seluruh

    kornponen tersebut diharapkan dapat diketahui seberapa jauh

    manfaat suatu program atau proyek, dibandingkan dengan tujuan

    yang telah direncanakan sebelumnya.

    Namun, terdapat tiga area kesulitan yang menurut Eric Diggest

    sering terjadi dalam supervisi dan pengendalian pada pendidikan

    tinggi, yaitu :

    1. Ukuran, pengalaman inventory, chek list, hasil riset yang tak

    sepadan dapat melernahkan reliabilitas dan validitas.

    2. Trainee bidang konseling bebas untuk mengembangkan

    kernampuan konseling tetapi tidak mendapat gelar akadernik.

    3. Para supervisor tidak dapat mengartikulasikan sasaran supervisi

    yang diinginkan oleh administratur pendidikan tinggi karena

    kurang menguasai teori supervisi.

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    29/30

    Hal yang menjadi penyebab di atas, dikarenakan BME itu sendiri

    terdiri dari tiga kegiatan yang berbeda, yaitu:

    1. Persiapan dan analisis benchmark (baseline) informasi.

    Benchmark informasi meliputi info yang bersifat kualitatif dan

    kuantitatif tentang arti pentingnya karakter sosial ekonomi

    individu dan atau kelompok yang terkait dengan proyek.

    Informasi ini bermanfaat untuk merancang sebuah proyek agar

    sesuai dengan kebutuhan dan kemanfatannya bagi

    user/customer.

    2. Monitoring benefit rneliputi penyampaian pelayanan, kapan dan

    bagaimana pelanggan memanfaatkannya, efek segera dari

    pelayanan yang disediakan melalui proyek.

    3. Tiga Iangkah utama evaluasi benefit meliputi penyiapan TOR

    (terms of reference) untuk organisasi evaluasi, seleksi organisasi

    dan supervisi selama evaluasi beriangsung.

    Dalam bidang pendidikan, kegiatan benefit monitoring and

    evaluating telah banyak dilakukan di Indonesia, terutama terhadap

    program atau proyek yang selama ini sudah dilaksanakan seperti

    proyek pendidikan dasar atau Basic Education Project (BEP), baik di

    lingkungan Departemen Pendidikan Nasional untuk tingkat sekolah

    dasar dan sekolah menengah, dan di Iingkungan Departemen

    Agama untuk tingkat madrasah lbtidaiyah dan Tsanawiyah.

    Sebagai contoh, untuk kegiatan BME BEP di Iingkungan Departemen

    Agama telah dilakukan sejak tahun 2000 sampai tahun 2002 untuk

    mengkaji proyek BEP yang sudah dijalankan pada madrasah

    Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Proyek BEP itu sendiri telah berlangsung

  • 8/3/2019 30098749-Pengertian-Evaluasi-Pendidikan

    30/30

    mulai tahun 1995/1996 sampai tahun 2001. Melalui kegiatan BME,

    dilakukan pengkajian apakah proyek BEP di Departemen Agama

    tersebut dapat memberikan manfaat bagi peningkatan mutu

    pendidikan dasar khususnya di madrasah Ibtidaiyah dan

    Tsanawiyah. Pengkajian dalam hal ini mencakup kelancaran

    distribusi bantuan yang disampaikan dan manfaat bantuan proyek

    BEP bagi sekolah, pembelajar, tenaga pendidik, kepala madrasah,

    pengelola madrasah, yayasan, pengelola proyek, lembaga

    pelatihan, dan masyarakat pada umumnya.

    Dirangkum dari berbagai sumber

    www.sudartokarim.blogspot.com

    also can be seen at Mixing Blogging

    http://mixingblogging.blogspot.com/http://mixingblogging.blogspot.com/