3 Unsur-Unsur Adm
Transcript of 3 Unsur-Unsur Adm
BAB III
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
1. Organisasi
Ilmu organisasi menjadi salah satu cabang dari ilmu administrasi, yang
memiliki pokok kegiatan mengelompokkan personil dan menyusun kerangka
kerja, menjalin hubungan kerjasama antar personil.
Organisasi merupakan kesatuan kerja yang disusun melalui suatu peraturan
sebagai wadah dalam menjalankan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Organisasi sendiri memiliki 2 sifat utama, yakni :
1. Bersifat statis
Organisasi merupakan wadah dalam melakukan pembagian tugas dan
wewenang, secara struktural dan fungsional menempatkan individu sesuai
keahliannya.
2. Bersifat dinamis
Organisasi merupakan pembagian tugas dan wewenang serta adanya
komunikasi dalam menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Dari pengertian di atas, organisasi memiliki unsur-unsur pokok yang
menyebabkan timbulnya organisasi, yaitu :
1. Adanya pembagian tugas.
2. Adanya kerjasama.
3. Adanya tujuan yang telah ditentukan.
Perbedaan administrasi dengan organisasi yaitu :
Administrasi Organisasi1. Mencakup proses, fungsi, dan
personil sebagai pelaksana.1. Sebagai wadah melaksanakan
kegiatan sesuai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
13
Administrasi Organisasi2. Di dalamnya ada pengorganisasian
dari proses, fungsi, dan personilnya.
3. Tidak hanya melaksanakan pengorganisasian, namun mencakup proses perencanaan, pengawasan, dan sebagainya.
2. Bagian dari administrasi.
3. Menekankan pada pengorganisasian dari segi proses, fungsi, dan personil-personilnya.
Dalam menyusun kerangka organisasi, beberapa ahli hampir memiliki
persepsi yang sama membuat konsep tentang prinsip-prinsip organisasi, antara
lain :
1. Perumusan tujuan (principle of goals)
2. Pembagian tugas (principle of specialization)
3. Pengkoordinasian (principle of coordination)
4. Rentang pengawasan (principle of span control)
5. Kontinuitas (principle of continuity)
Adapun beberapa hal penting yang harus dipelajari pada ilmu organisasi,
meliputi :
1. Type organisasi
Organisasi garis
Organisasi ini diprakarsai oleh Henry Fayol, dimana biasa disebut
dengan organisasi lini, lurus, maupun militer karena bercirikan :
a. Dipakai pada tingkat organisasi yang sederhana.
b. Tidak ada staff ahli.
c. Wewenang dan tanggung jawab secara verrtikal dari pimpinan ke
bawahan.
d. Kekuasaan dan tanggung jawab sepenuhnya pada pimpinan.
e. Pemilik organisasi merupakan top manajemen.
Kelebihan-kelebihan yang ada pada organisasi garis :
a. Kesatuan perintah sangat jelas.
14
b. Pimpinan dan bawahan, masing-masing memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang sangat jelas.
c. Semua perintah yang diberikan pimpinan, dapat
dengan mudah dan cepat berjalan.
d. Disiplin.
e. Pimpinan dapat melakukan koordinasi dan supervisi,
sehinggan mudah dilaksanakan dan diketahui bawahan.
Kelemahan-kelemahan yang biasanya didapat pada organisasi garis :
a. Dalam pengembangan keahlian pegawai dibatasi bahkan tidak dapat
dipraktekkan secara linier.
b. Pimpinan bersikap otoriter.
c. Tidak ada pembentukan unit-unit organisasi
Organisasi staff
Staff merupakan orang yang ahli dalam bidangnya, dan pada
organisasi ini mereka berfungsi memberikan sumbangan pemikiran, ide,
saran ataupun nasehat kepada pimpinan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Organisasi garis dan staff
Organisasi ini merupakan gabungan dari organisasi garis dan staff.
Organisasi ini diprakarsai oleh Horrington Emperson yang dipraktekkan di
perindustrian. Sedangkan staff, memiliki kedudukan setingkat dengan
pimpinan. Organisasi garis dan staff bercirikan :
a. Bersifat kompleks.
b. Pimpinan memiliki wewenang memerintah bawahan.
c. Dalam kelancaran tugas, pimpinan dibantu staff ahli.
d. Staff ahli bertugas memberikan saran dan bantuan kepada pimpinan,
namun bukan memberikan perintah.
15
e. Staff ahli dimanfaatkan melaksanakan pekerjaan secara efisien dan
efektif.
Kelebihan-kelebihan yang ada pada organisasi garis dan staff :
a. Pembagian tugas pada kelompok garis dan staff sangat jelas.
b. Disiplin dalam bekerja.
c. Adanya koordinasi antara pimpinan dan staff.
d. Fleksibel dalam bekerjasama.
Kelemahan-kelemahan yang biasanya didapat pada organisasi garis
dan staff :
a. Bawahan seringkali membuat persepsi bahwan saran/nasehat dari staff
merupakan perintah dari pimpinan.
b. Terkadang pimpinan melupakan keberadaan staff, sehingga diabaikan
mereka.
Organisasi fungsi
Organisasi fungsi diprakarsai oleh F. W. Taylor (functional type of
organization), diterapkan pada pabrik tempat beliau bekerja. Perintah dari
pimpinan ke bawahan berjalan melalui kepala bagian. Masing-masing
kepala bagian diberi tanggung jawab kepada bawahannya. Organisasi
fungsi bercirikan :
a. Kekuasaan tidak berjalan secara langsung.
b. Tiap kepala bagian memiliki beberapa bawahan.
c. Tiap kepala bagian merupakan orang yang ahli dalam bidangnya.
Kelebihan-kelebihan yang ada pada organisasi fungsi :
a. Pembagian tugas akan tenaga pikir dan tenaga fisik (spesialisasi) sangat
jelas.
b. Menghemat biaya perekrutan staff.
c. Koordinasi pimpinan, kepala bagian dan bawahan dalam satu fungsi
mudah dilaksanakan.
16
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada organisasi fungsi :
a. Kesatuan komando kurang tegas.
b. Timbul perselisihan anat pimpinan karena permasalahan tanggung
jawab.
Organisasi panitia
Organisasi ini sering digunakan melalui beberapa istilah seperti
Dewan, Senat, Komite, Badan, Majelis, Satgas, dan Team. G. R. Terry
sebagai pemrakarsa organisasi ini menyatakan bahwa panitian merupakan
sekelompok orang-orang yang terpilih untuk bersama-sama membahas
masalah yang ada pada organisasi.
Oleh sebab itu, pimpinan dari organisasi ini secara bersama-sama
namun tetap ada ketua panitia. Anggota memiliki hak, wewenang, dan
tanggung jawab yang sama. Anggota diklasifikasikan berdasarkan tugas
yang akan dilaksanakan pada kegiatan. Organisasi panitian bercirikan :
a. Seluruh anggota menjadi pimpinan.
b. Tugas pimpinan dilaksanakan bersama anggota.
c. Hak, tanggung jawab, dan wewenang yang sama untuk anggota.
Kelebihan-kelebihan yang ada pada organisasi panitia :
a. Keputusan bersifat demokratis karena dimusyawarahkan.
b. Kesatuan wewenang.
c. Keselarasan pemikiran sehingga antisipasi akan tindakan yang ceroboh.
d. Kerjasama yang sangat kuat.
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada organisasi fungsi :
a. Proses pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang lama.
b. Pengeluaran biaya yang tidak terkendali (boros).
c. Keputusan kurang obyektif karena bersifat kompromi.
d. Tanggung jawabanggota tidak penuh, sehingga ada permasalahan saling
menuduh.
17
2. Bagan organisasi
Bagan organisasi menjadi alat informasi mengenai struktur organisasi,
sehingga beberapa hal penting yang terkandung di dalamnya yaitu :
a. Isi, luas maupun ruang lingkup organisasi.
b. Aliran komando dan tanggung jawab dari pimpinan ke bawahan atau
sebaliknya.
c. Rincian dari tugas-tugas setiap unit kerja (job description).
d. Nama, jabatan, pangkat dan golongan bila ada.
Menurut para ahli seperti Keith Davis dan Henry Hodges, bentuk bagan
organisasi dapat dibuat berdasarkan tipe organisasi, antara lain :
a. Bentuk vertikal
Saluran perintah, wewenang, dan tanggung jawab mengalir dengan
jelas dari pimpinan sampai ke bawahan. Disusun hanya dengan dua bidang
satuan organisasi yang sejajar dekat dengan pimpinan, selanjutnya disusun
ke bawah. Contoh gambar :
b. Bentuk horizontal
Saluran perintah, wewenang dan tanggung jawab disusun mendatar
(menyamping arah kiri ke kanan) dari pimpinan sampai bawahan. Lebih
tepat diterapkan pada organisasi fungsi. Contoh gambar :
18
c. Bentuk piramida
Disusun dengan mudah, sederhana dan jelas berdasarkan tingkatan
pada tiap satuan tugas organisasi, sehingga diterapkan pada organisasi garis
(lurus). Contoh gambar :
d. Bentuk piramida terbalik
Bentuk ini merupakan dasar dari piramida di atas, namun dibuat
terbalik dimana saluran perintah, wewenang, dan tanggung jawab pimpinan
kepada bawahan dimulai dari arah bawah ke atas. Kreasi bentuk ini pada
dasarnya sama dengan piramida biasa. Contoh gambar :
19
e. Bentuk lingkaran dengan kotak-kotak
Susunan bentuk ini menekankan pada hubungan di antara satuan-
satuan organisasi. Karena jenjang organisasi tidak jelas, maka sangat cocok
hanya untuk jenjang tingkat atas (pimpinan) saja. Contoh gambar :
f. Bentuk setengah lingkaran dan bentuk telur dengan garis-garis
Kreasi bentuk ini merupakan variasi dari bentuk dasar lingkaran.
Satuan tugas disusun hanya dengan menggambar kotak dan garis-garis
pada saluran perintah, wewenang, dan tanggung jawab. Contoh gambar :
20
g. Bentuk lukisan
Saluran perintah, wewenang, dan tanggung jawab terbaca secara jelas
melaui objek (gambar asli/lukisan) dari pimpinan maupun bawahan.
Contoh gambar :
2. Manajemen
Ilmu manajemen termasuk cabang dari ilmu administrasi dengan memulai
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, membina, membimbing,
menggerakkan, dan mengawasi sekelompok personil, serta mengerahkan segenap
fasilitas kerja.
Secara etimologis, manajemen berasal dari beberapa beberapa bahasa yang
turun temurun. Dimulai dengan bahasa Latin, menggunakan kata maneggiare
kemudian bahasa Italia menggunakan kata maneggio. Dari kedua bahasa
tersebut, bahasa Inggris menggunakan kata manage yang kemudian biasa
disebut dengan management. Kata manage memiliki makna :
1. Rumah tangga (house keeping)
2. Menunggang kuda (to train a horse)
21
3. Mengatur dan mengawasi (to direct and control)
Makna di atas menjadi penerapan dalam kehidupan sehari-hari di segala
bidang seperti di sekolah, rumah, bank, dan sebagainya.
Jadi, management disimpulkan suatu seni dalam menjalankan kegiatan
pada organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan di Indonesia, penggunaan istilah management bermacam-
macam namun kandungan yang termaktub sama, misal menggunakan kata
manajemen, kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan,
pengelolaan, dan sebagainya.
Manajemen sebagai salah satu unsur dasar dari administrasi yang
merupakan anak cabang dari ilmu sosial, sebenarnya sejak zaman sejarah dahulu
kala tanpa sengaja (dirasakan) manusia telah melakukan proses dari manajemen.
Akhirnya berkat sumbangsih pemikiran dari pemrakarsa manajemen lahirlah
konsep-konsep nyata manajemen. Beberapa pemrakarsa manajemen secara urut
diawali oleh :
1. Charles Babbage
Pada tahun 1792 – 1871, sarjana matematika tersebut meneliti sekaligus
menjadi sebuah buku dengan judul The Economy of Machinary &
Manufactural. Buku tersebut membahas tentang kinerja pegawai yang
menekankan pada :
a. Efisiensi kerja dalam mencapai tujuan.
b. Perencanaan menentukan anggaran kegiatan dalam proses produksi.
c. Membuat jadwal istirahat pegawai dalam bekerja.
d. Membuat putaran kerja (rolling) antar pegawai
e. Pembagian kerja yang jelas (job description & job specification).
2. Frederick Winslow Taylor
Setelah Charles Babbage belum menuai hasil, pada tahun 1856 – 1955
muncul sarjana pertambangan yang melanjutkan penelitian tersebut di
22
perusahaan tempat F. W. Taylor bekerja. Sehingga tahun 1886 tercetus
Gerakan Manajemen Ilmiah dan disebut sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
Hasil penelitian yang meluas tersebut membahas tentang :
a. System ban berjalan (perputaran).
b. Manajemen perusahaan.
c. Prinsip-prinsip manajemen ilmiah.
d. Pembagian tugas kerja (organisasi fungsional).
Semenjak itu, ilmu manajemen lahir melalui beberapa tahap yakni :
a. Tahap survival
Tahun 1886 diawalinya Gerakan Manajemen Ilmiah, sehingga tahap
ini merupakan perjuangan para pemrakarsa agar manajemen menjadi salah
satu cabang ilmu pengetahuan.
b. Tahap konsolidasi
Tahun 1930, manajemen termasuk cabang ilmu pengetahuan
sehingga konsep-konsep manajemen (prinsip, dalil, rumus) direvisi lagi
agar memiliki kekuatan teori dan para ahli yang telah mempelajari
mendapat gelar kesarjanaan secara resmi dari lembaga perguruan tinggi.
c. Tahap human relation
Tahap berikutnya tahun 1945, pengembangan ilmu menekankan pada
hubungan antar manusia baik secara formal maupun informal agar tercipta
keharmonisan.
d. Tahap behaviouralisme
Tahun 1959, berkembang ke arah perilaku manusia dalam bersikap.
Penelitian dilakukan dengan pengamatan (trial & error) pada kasus yang
ada, sehingga ada solusi untuk mencapai tujuan organisasi.
e. Tahap matematika
Tahun 1990, konsep manajemen lebih matang dan didukung dengan
peralatan teknologi modern seperti komputer untuk mengolah data yang
23
akurat, adanya robot yang mengambil alih tugas manusia sehingga efisiensi
dan efektivitas tercapai. Hal ini berdampak, ilmu manajemen pada
perguruan tinggi mulai difokuskan pada spesialisasi bidang studi seperti
manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen
kinerja, dan sebagainya.
f. Tahap platinum
Tahun 2000, ilmu manajemen berkembang luas dengan
mengkolaborasikan diri dengan software-software yang disediakan
komputer agar dalam proses manajemen, pihak-pihak yang berkepentingan
dapat mengambil kebijaksanaan lebih akurat dan cepat.
3. Henry Fayol
Pada tahun 1841 – 1925, sarjana pertambangan dari Perancis yang juga
mendapat sebutan Bapak Administrasi Modern, berhasil menyumbangkan
pemikiran dengan judul General & Industrial Management yang membahas
tentang :
a. Pembagian kerja (organisasi garis/lini/lurus).
b. 14 prinsip umum manajemen.
c. Fungsi manajemen planning, organizing, commanding, coordinating,
controlling (POCCC).
Uraian di atas merupakan sejarah munculnya manajemen oleh para
pemrakarsa dan selanjutnya bermunculan para ahli dengan berbagai konsep
manajemen dan secara resmi diterapkan di Indonesia.
Agar tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai secara :
a. Efisien (pendayagunaan antara pemasukan dengan pengeluaran).
b. Efektif (pendayagunaan waktu yang setepat-tepatnya).
Maka manajemen didukung beberapa sarana yang mutlak harus ada, yang disebut
The Six M in Management, meliputi :
a. Man (factor manusia)
24
b. Money (anggaran)
c. Methods (system kerja)
d. Materials (perlengkapan pendukung/bahan-bahan)
e. Machines (peralatan teknologi/mesin)
f. Market (pemasaran)
Di dalam proses manajemen pun, dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :
a. Manajemen puncak (Top management)
b. Manajemen madya (Middle management)
c. Manajemen bawah (Lower management)
Hubungan antara administrasi, organisasi, dan manajemen merupakan satu
kesatuan yang saling mengikat, dapat disimpulkan bahwa :
Administrasi merupakan proses penetapan kebijaksanaan dan tujuan dari
organisasi.
Organisasi sebagai wadah yang menyusun dan menempatkan individu (the
right man in the right place) yang melaksanakan kegiatan.
Manajemen menjadi proses pelaksanaan kegiatan pada organisasi dengan
berdasarkan kebijakan administrasi.
3. Komunikasi
Ilmu komunikasi menjadi cabang dari ilmu administrasi yang sekarang
dapat berdiri sendiri dan berkembang pesat dengan program studi yang bertalian.
Ilmu yang membahas mengenai kegiatan menyampaikan berita, pemberian ide,
dan gagasan dari seseorang kepada orang lain, yang bersifat timbal balik antara
pimpinan dengan pimpinan, pimpinan dengan bawahan, baik secara formal
maupun nonformal.
Komponen yang terlibat dalam komunikasi ada 5 faktor yang berperanan,
sebagai berikut :
25
1. Komunikator, adalah asal sumber informasi dikomunikasikan dengan bahasa
yang sederhana .
2. Berita, adalah pengertian yang disampaikan komunikator yang berupa
lambang seperti gerakan, sinar, suara, atau bahasa
3. Media, adalah sarana/tempat berlakunya lambang-lambang tersebut.
4. Komunikan, adalah orang yang menerima berita dari komunikator.
5. Feed Back, adalah tanggapan dari komunikan (umpan balik).
Terkadang terjadi salah pengertian (miss communication) dalam
komunikasi, disebabkan informasi yang disampaikan komunikator kepada
komunikan tidak jelas. Hal ini disebabkan ada beberapa hambatan dalam
komunikasi, antara lain :
1. Berita tidak jelas
Berita menjadi salah satu komponen yang mutlak harus ada dalam
komunikasi. Sebab itu, informasi yang disampaikan harus jelas dimengerti
komunikan.
2. Sarana yang kurang memadai
Demi tercapainya tujuan, sarana penunjang komunikasi harus memadai.
Sehingga komunikator sedapatnya mampu memilih sarana mana yang dirasa
efektif dalam penyampaian informasi.
3. Penggunaan bahasa yang kurang jelas
Komunikasi berhasil bila informasi yang disampaikan dapat diterima
dan dipahami. Informasi yang disampaikan berwujud bahasa baik lisan
ataupun tulisan. Dengan bahasa yang lugas, jelas, dan tepat akan semakin
mudah dimengerti dan diterima oleh komunikan.
4. Faktor lingkungan
Berhasil tidaknya komunikasi, faktor lingkunganpun mempengaruhi.
Entah itu suara gaduh atau gangguan-gangguan teknis yang kadang-kadang
muncul saat komunikasi berlangsung.
26
Komunikasi di dalam organisasi memiliki 2 bentuk yaitu :
1. Komunikasi intern
Adalah komunikasi yang bersifat informal antara pimpinan dengan
bawahan, pimpinan dengan pimpinan, dan bawahan dengan bawahan agar
menciptakan kerjasama yang harmonis diantara para pegawai sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Yang termasuk dalam komunikasi intern antara
lain :
Komunikasi vertikal
Adalah komunikasi yang berlangsung dari pimpinan ke bawahan
(downward communication) atau dari bawahan ke pimpinan (upward
communication). Komunikasi tersebut berlangsung dua arah (two way
communication). Wujud komunikasi seperti instruksi, petunjuk, informasi,
penjelasan, laporan, saran, pengaduan, dsb.
Komunikasi horizontal
Adalah komunikasi antara pimpinan dengan pimpinan atau
bawahan dengan bawahan. Wujud komunikasi seperti rapat dinas, seminar,
lokakarya, dsb.
2. Komunikasi ekstern
Adalah komunikasi yang berlangsung dengan pihak lain di luar
organisasi. Dalam komunikasi ini digolongkan dalam 2 bentuk komunikasi
yaitu :
Komunikasi formal
Adalah komunikasi yang dilakukan organisasi dengan pihak luar
melalui media yang resmi. Wujud komunikasi seperti wawancara dengan
pers, penerbitan brosur, pemasangan iklan, website, penyelenggaraan
pameran, dsb.
Komunikasi informal
Adalah komunikasi yang berlangsung dengan pihak luar secara
tidak resmi, hanya untuk menambah perhatian, dukungan, dan kepercayaan
27
pihak luar terhadap organisasi. Wujud komunikasi ini seperti
memperhatikan sikap/perilaku anggota yang ada dalam organisasi.
4. Informasi
Sebagai cabang ilmu administrasi, ilmu informasi membahas tentang
kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, menyebarkan, dan
menyimpan berbagai keterangan obyektif yang diperlukan. Menurut Prof. Prajudi
Atmosudirdja, ilmu informasi terbagi menjadi 3 jenis ilmu antara lain :
1. Ilmu Intellijens
Adalah ilmu yang tertua dan klasik karena sebelum Masehi atau zaman
kerjaan telah diterapkan dan mempelajari sistem informasi yang diperoleh dari
saluran/media yang sifatnya terbuka dan birokratis, untuk dipakai sebagai alat
mengambil keputusan maupun pengamanan atau tindakan penyelamatan.
Pimpinan biasanya membutuhkan intellijens yang secara otomatis termasuk
orang-orang yang cerdas, jujur, logis, sistematis, dan intuitif.
Berbagai jenis intellijens yang dikelompokkan dalam masing-masing
bidang spesialisasi, misalnya :
Political intelligence
Government intelligence
Military intelligence
Business intelligence
Monetary intelligence
Industrial intelligence
2. Ilmu Tata Usaha
Ilmu tata usaha bersumber dari zaman Mesir Kuno dan di Romawi
Kuno, dengan dimulainya kertas atau perkamen atau papyrus sebagai alat
mencatat informasi. Tetapi, ilmu tata usaha modern berkembang di Eropa
pada abad ke 17. Sistem informasi yang digunakan pada ilmu ini berhubungan
28
dengan pekerjaan kertas (paper work), yang akhirnya menjadi serentetan
pekerjaan rutin yang dilakukan tata usaha, antara lain :
Penerimaan
Pencatatan
Penggandaan
Penyimpanan
Pemilahan
Pengolahan
Pendistribusian
3. Ilmu Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Ilmu sistem informasi manajemen merupakan bentuk tata usaha modern
yang mengkaitkan dengan teknologi komputer sebagai alat pengolahan data
untuk menghasilkan keputusan/kebijaksanaan. Informasi yang disampaikan
pada ilmu ini dapat besifat specified (berdasarkan keperluan) dan
discretionary (pimpinan menentukan sendiri).
5. Personalia
Ilmu personalia (sumber daya manusia) berkembang pesat dan menjadi
bahasan popular saat ini di kalangan masyarakat, sebagai cabang dari ilmu
administrasi, ilmu personalia menekankan pada kegiatan mengatur dan
mengembangkan tenaga kerja.
Secara umum, agar dapat mengisi lowongan pekerjaan biasanya syarat-
syarat utama yang dibutuhkan organisasi antara lain :
1. Pendidikan
Latar belakang pendidikan menjadi syarat mutlak dalam rekruitmen
pegawai. Terlebih lagi pemerintah mencanangkan minimal pendidikan adalah
9 tahun. Namun, di era platinum ini pendidikan pascasarjana menjadi pilihan
banyak orang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sehingga orang
29
berbondong-bondong untuk bisa mengantongi ijasah pascasarjana. Melalui
pendidikan baik formal maupun informal menunjang kualitas hidup manusia.
2. Ketrampilan
Ketrampilan merupakan salah satu talenta atau nilai plus yang dimiliki
oleh calon pegawai. Ketrampilan diperoleh melalui pendidikan formal
maupun informal. Nantinya diharapkan, ketrampilan tersebut dapat
berkembang melalui kegiatan training yang diadakan organisasi.
3. Kepribadian
Kepribadian merupakan watak dari pegawai yang menunjang
keberhasilannya dalam bekerja. Kepribadian utama yang harus dimiliki
pegawai adalah jujur, bertanggung jawab, dan respek terhadap lingkungan.
Bila terjadi lowongan pekerjaan dalam organisasi, maka unit kepegawaian
memiliki tugas menyiapkan rekrutmen pegawai dengan menyebarkan informasi
tersebut ke berbagai media. Informasi tersebut disebarluaskan agar diketahui
pencari kerja. Media yang dipilih diusahakan mampu menarik hati calon tenaga
kerja untuk tertarik melamarnya. Sumber pegawai yang dapat direkrut mengisi
lowongan, ada yang berasal dari sumber intern maupun ekstern. Kedua sumber
tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Sumber tenaga kerja intern
Sumber tenaga kerja dari dalam (intern) meliputi pegawai yang telah
menduduki jabatan dan sudah pula terikat perjanjian kerja dengan organisasi
tempat unit kepegawaian bernaung. Mereka yang berasal dari organisasi
sendiri dan hendak mengisi lowongan pekerjaan biasanya mendapat prioritas
pertama asal memenuhi persyaratan yang ditentukan. Namun, pegawai yang
ditarik dari dalam kalau tidak dipilih dengan cermat dapat menjadi boomerang
di kemudian hari. Terlebih lagi bila hal tersebut dilakukan atas dasar system
kawan (spoil system) karena dapat menimbulkan klik kepegawaian yang
kurang sehat. Berbeda dengan pegawai dari luar organisasi yang membuka
persaingan bebas antar pelamar sehingga unit kepegawaian dapat memilih
30
pelamar yang rata-rata tergolong baik untuk kemudian dibina menjadi
pegawai yang baik.
2. Sumber tenaga kerja ekstern
Rekruitmen pegawai dari luar akan memacu pelamar bersaing secara
terbuka. Akibatnya, jumlah pelamar yang mendaftar kadang-kadang jauh
melebihi jumlah yang dibutuhkan. Jika hal itu terjadi, bagian rekruitmen harus
mampu menyeleksi secara ketat sehingga mendapatkan pegawai yang
berpotensial sesuai persyaratan. Bila rekruitmen kurang cermat, dapat
merugikan karena pegawai yang terpilih hanya ingin mencari pengalaman dan
menyelidiki kondisi perusahaan selama masa percobaan. Dengan demikian,
rekruitmen pegawai baik dari sumber intern maupun ekstern memiliki
keuntungan dan kerugian.
Bagian rekruitmen melakukan penarikan pegawai, baik ekstern maupun
intern dapat bertindak aktif dan pasif. Aktif berarti memanfaatkan berbagai
saluran/media komunikasi untuk memperoleh tenaga kerja, jika pasif berarti
menunggu pelamar yang datang melamar ke organisasi. Sumber penarikan
pegawai baik dari ekstern maupun intern, melalui banyak saluran antara lain :
1. Kawan pegawai
Jika terjadi lowongan pekerjaan, organisasi menginformasikan kepada
pegawai untuk mengusulkan kawan dekatnya menempati jabatan yang
lowong. Hal ini sudah biasa, karena pegawai mengusulkan kawannya dan
secara langsung pegawai yang mengusulkan harus menjadi penjamin kualitas
kawan yang diusulkan.
Namun, pegawai yang mengusulkan kawannya belum sepenuhnya
menjadi penjamin kualitas kerja kawannya yang setaraf dengan dirinya.
Faktor keberuntungan pun menjadi pengaruh rekruitmen serupa.
Meskipun rekruitmen pegawai melalui kawan ini baik, ada
kecenderungan subjektifitas mendominasi. Rekruitmen terkadang kurang
murni, terkadang meletakkan diskriminasi misalnya pegawai mengusulkan
31
kawannya yang satu suku, satu agama, dan lain lain yang dapat menimbulkan
masalah di kemudian hari.
2. Kerabat pegawai
Rekruitmen ini memprioritaskan pegawai yang memiliki hubungan
saudara (nepotisme). Dalam kehidupan sehari-hari, nepotisme terjadi bila
pegawai diterima karena ada hubungan saudara walaupun tidak memenuhi
syarat. Prinsip The Right Man In The Right Place diabaikan.
3. Organisasi profesi
Rekruitmen pagawai menggunakan saluran melalui anggota organisasi
profesi, misalnya : sarjana kedokteran tergabung dalam IDI (Ikatan Dokter
Indonesia), sekretaris tergabung dalam ISI (Ikatan Sekretaris Indonesia).
Organisasi ini menjadi tempat yang dihuni orang-orang terlatih dan terdidik.
4. Depnaker
Departemen tenaga kerja menjadi penghubung antara pencari tenaga
kerja dan calon pegawai, kantor pemerintahan ini sampai pada tingkat
kabupaten dan memiliki balai latihan sampai tingkat kecamatan.
5. Lembaga Pendidikan
Rekruitmen melalui lembaga pendidikan dilakukan dengan cara,
organisasi memberi kesempatan magang bagi siswa lembaga tersebut. Saat
itulah, bagian kepegawaian dapat memonitor siswa yang berpotensi untuk
menjadi pegawai pada organisasi bila sudah lulus pendidikan.
6. Iklan
Rekruitmen pegawai melalui iklan dapat dicetak pada majalah atau
Koran. Majalah/Koran dipilih terlebih dahulu untuk membatasi pelamar, tetapi
bagian kepegawaian pun tetap harus menyediakan waktu, dana, dan tenaga
untuk menyeleksi pelamar.
32
Ada 2 jenis iklan yaitu Want Advertisement & Blind Advertisement.
Jenis iklan Want Advertisement, adalah iklan yang menyebutkan nama
perusahaan, cara melamar, dan syarat-syarat pelamar. Iklan ini akan menarik
minat pelamar. Jenis iklan Blind Advertisement, adalah iklan yang tidak
menyebutkan nama perusahaan dan diganti dengan nomor iklan koran/kotak
pos.
7. Leasing, Walk-in, Open house
Suatu ketika, organisasi mengalami peningkatan pekerjaan sehingga
kekurangan pegawai. Akhirnya, bagian kepegawaian merekrut pegawai
dengan system pegawai lepas atau berdasarkan kontrak kerja saja (parttime
job). Organisasi dapat merekrut melalui leasing yang merupakan lembaga
yang menyediakan tenaga ahli bidang tertentu, kemudian ditawarkan atas
dasar kontrak kerja. Lembaga ini memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin
ilmu yang siap menyelesaikan pekerjaan sesuai permintaan. Pemanfaatan
leasing ini menguntungkan organisasi karena organisasi mendapat pegawai
yang bermutu dan terhindar dari pembayaran seperti tunjangan-tunjangan
pada pegawai tetap.
Kadang kala, organisasi mendapat pegawai yang datang sendiri ke
kantor organisasi tersebut. Rekrutmen itu bersifat kebetulan saja sehingga
disebut Walk-in. pelamar dating secara kebetulan mencari pekerjaan, dan data
pelamar sendiri oleh organisasi disimpan sebagai arsip yang sewaktu-waktu
bila perusahaan membutuhkan pegawai dapat informasi dari file tersebut.
Tetapi, data tersebut disimpan dengan masa tertentu, bila tidak diperlukan
dimusnahkan.
Selain cara-cara di atas, terakhir rekrutmen dengan cara yang disebut
Open House. Rekrutmen ini mengutamakan pegawai yang domisilinya dekat
lokasi pekerjaan. Open house menguntungkan karena organisasi tidak perlu
menyediakan transportasi, penginapan, dan sebagainya terhindar dari
pemborosan waktu yang digunakan pegawai untuk pergi/pulang kantor.
33
Bagian kepegawaian harus melakukan kegiatan seleksi pegawai agar
memperoleh pegawai yang memenuhi persyaratan. Masalah seleksi pegawai
meliputi :
1. Seleksi administratif pelamar
Seleksi administratif menjadi dasar kebijakan bagian kepegawaian,
sebab seleksi ini menitikberatkan pada kebenaran informasi dari surat lamaran
dan dokumen-dokumen pendukung si pelamar.
2. Tes
Selesai seleksi administratif disusul kemudian tes untuk mengetahui
sejauhmana kemampuan seseorang terhadap bidang pekerjaannya. Tes yang
umum digunakan ada dua yaitu tes tertulis dan tes lisan.
3. Wawancara
Wawancara menjadi bagian penting dari seleksi pegawai, dan berhasil
dengan baik jika kedua pihak melakukan persiapan. Pewawancara secara
langsung dapat mengetahui kemampuan, pengetahuan, kepribadian, dan sikap
pelamar. Sedangkan pelamar pun harus menunjukkan sejelas-jelasnya baik
talenta maupun kepribadiannya agar dapat menarik simpati pewawancara.
Pelamar yang lulus seleksi dan diterima sebagai pegawai, akan melalui
tahap masa percobaan (trainee). Umumnya, masa percobaan dilalui selama 3
bulan atau lebih. Masa percobaan menjadi batu loncatan sebagai awal
keberhasilan karier pegawai di kemudian hari. Untuk itu bagian kepegawaian
harus menyiapkan dan melaksanakan program khusus dengan uraian sebagai
berikut :
1. Tujuan latihan masa percobaan
Membantu pegawai masa percobaan agar mudah beradaptasi dengan
lingkungan kerja untuk mencapai efisiensi kerja dan produktivitas
organisasi tidak terganggu karena kehadiran personil baru.
Dengan melatih personil baru, efektivitas pimpinan dan stabilitas produksi
tetap tinggi.
34
Menyamakan persepsi akan pengetahuan dan ketrampilan kerja yang
dimiliki personil baru tentang realita pekerjaan yang dianut pada
organisasi.
2. Orientasi pegawai masa percobaan
Orientasi formal, diterapkan untuk melatih pegawai dalam jumlah besar.
Dilakukan bagian kepegawaian yang bekerjasama dengan pimpinan
masing-masing unit kerja (Kabag/Manajer). Bagian kepegawaian
memberikan uraian umum tentang kebijakan organisasi, serta hak dan
kewajiban pegawai. Sedangkan pimpinan unit kerja (Kabag/manajer)
mengenalkan dan melatih bidang pekerjaan di unitnya.
Orientasi informal, diterapkan untuk melatih pegawai dalam jumlah kecil.
Dengan menekankan pada proses, prosedur, dan teknik pada unit kerja dan
kegiatan yang dilakukan sama hal nya dengan orientasi formal.
3. Kegiatan masa percobaan, hakikatnya sama dengan proses belajar mengajar
dimana bagian kepegawaian membuat rencana terstruktur untuk program
latihan yang diberikan, pelaksanaan latihan (schedule), dan teknik
pelaksanaannya.
Pegawai (sumber daya manusia) termasuk dalam bagian invenstasi
organisasi yang tidak ternilai. Kepada organisasinya, pegawai memberikan
sumbangsih baik tenaga dan pikiran. Oleh sebab itu pembinaan kemampuan kerja
dilaksanakan organisasi melalui bagian kepegawaian semenjak proses rekruitmen
hingga masa percobaan. Pembinaan kemampuan kerja pegawai tersedia dalam 2
model yakni :
1. Preservice training
Pembinaan pegawai ketika masih dalam masa percobaan dikenal dengan
istilah preservice training. Tujuannya agar pegawai siap memasuki dunia
kerja dan mampu segera berkarya, karena pegawai dibekali pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap saat mengampu jabatan dalam bidangnya.
2. Inservice training
35
Pembinaan pegawai yang secara terus menerus berkelanjutan dari
latihan masa percobaan. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan kerja,
mutu kerja, keahlian, ketrampilan yang sesuai dengan jabatannya.
Disiplin organisasi merupakan keadaan tertib para personil yang
tergabung dalam organisasi tersebut, tunduk dan mematuhi segala peraturan yang
dibuat dan ditetapkan. Bila tidak mematuhi disiplin organisasi yang diterapkan,
maka akan terkena hukuman disiplin. Hukum disiplin dibagi menjadi 3 tingkat
yaitu :
1. Hukuman tingkat rendah, contoh : teguran lisan, teguran tertulis, pernyataan
tertulis tidak puas.
2. Hukuman tingkat sedang, contoh : penundaan kenaikan gaji berkala (Seorang
PNS melanggar peraturan, diberi hukuman tingkat sedang dengan cara
memberi penundaan kenaikan gaji berkala yang biasanya diperoleh selama 1
tahun maka 4 bulan sekali menerima kenaikan gaji dari Rp 175.000 menjadi
Rp 185.000), penundaan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi (Dalam
tingkatan pegawai negeri digolongkan menjadi IA-D, IIA-D, IIIA-D, IVA-D.
Untuk guru yang lulusan sarjana memperoleh golongan IIIA melanggr
peraturan. Oleh pimpinan dikenai hukuman disiplin dengan cara menunda
kenaikan pangkat selama 1 tahun. Jika guru tersebut kenaikan pangkat 2 tahun
sekali, misal mengajar tahun 1995 golongan IIIA maka tahun 1997 menjadi
golongan IIIB, tetapi karena hukuman disiplin maka tahun 1998 baru naik
pangkat), dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah (Sama dengan
kenaikan pangkat setingkat lebih tinngi, jika guru tersebut tahun 1995
golongan IIIA maka tahun 1997 golongan IIIB, karena hukum disiplin tahun
1996 golongan IID dan baru tahun 1998 menjadi golongan IIIA kembali.).
3. Hukuman tingkat berat, contoh : pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri (Seorang PNS berusia 50 tahun dengan masa kerja 10
tahun diberhentikan dengn memperoleh hak kepegawiaan seperti askes,
tunjangan anak, pemsiun yang diambil setiap bulan dengan perolehan 80%
36
dari gaji terakhir), pemberhentian tidak dengan hormat (Seorang guru yang
mengajar di suatu daerah dan terlibat dalam organisasi terlarang, oleh
pemerintah diberhentikan tidak dengan hormat karena bertentangan dengan
negara dan si guru tidak mendapatkan hak-hak kepegawaiannya), dan
pembebasan dari jabatan (Seorang guru tahun 1995 menjabat sebagai
Wakasek, karena kasus ia mendapat hukum disiplin tingkat berat maka tahun
1996 ia dicabut dari jabatan tersebut dan tetap menjadi guru).
Langkah penting selanjutnya yang perlu dipelajari dalam ilmu sumber
daya manusia (personalia) adalah administrasi penilaian pegawai. Penilaian
pegawai dilakukan secara objektif berdasarkan catatan yang akurat. Tujuan
diadalannya penilaian ini adalah :
1. Meningkatkan cara kerja pegawai.
2. Sebagai masukan untuk perbaikan agar bekerja lebih efisien.
Ada 2 metode penilaian yang dapat dipilih organisasi, antara lain :
1. Penilaian biasa
Metode penilaian yang dilakukan pimpinan dengan cara mencatat
aktivitas pekerjaan pegawai pada buku catatan yang tersedia, bersifat rahasia
dalam kurun waktu satu tahun.
2. Penilaian sistem kredit
Metode penilaian yang diterapkan khusus untuk jabatan fungsional
seperti dokter, pengacara, hakim, dosen, guru, dan lain-lain. Penilaian yang
dilaksanakan dengan cara digolongkan atas pekerjaan pokok dan pekerjaan
penunjang. Masing-masing unsur dihargai dengan nilai yang ditetapkan,
sehingga pegawai berkewajiban mengumpulkan sesuai nilai (point) yang
diminta.
Tugas akhir dari administrasi kepegawaian adalah kegiatan mutasi dan
pemberhentian pegawai. Mutasi berati pemindahan atau perubahan jabatan dalam
organisasi. Mutasi dapat bersifat positif maupun negatif, beberapa contoh yang
termasuk dalam kegiatan mutasi :
37
1. Promosi, misalnya guru bidang studi yang diangkat menjadi kepala sekolah.
2. Demosi, misalnya kepala sekolah yang diturunkan jabatannya kembali
menjadi guru biasa.
3. Perubahan jabatan yang tidak mengurangi tanggung jawab, misalnya kepala
bidang pendidikan menengah umum propinsi Jatim dipindah menjadi kepala
bidang pendidikan menengah kejuruan propinsi Jatim.
4. Pemindahan dari satu tempat ke tempat lain dalam jabatan yang sama,
misalnya manajer pemasaran cabang Surabaya dipindah menjadi manajer
pemasaran cabang Bali.
Pemberhentian pegawai atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi
bila pegawai dinilai sudah tidak produktif lagi, sehingga organisasi mengambil
keputusan berdasarkan kebijakan dan peraturan pemberhentian yang sedang
berlaku. Pemberhentian digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Atas permintaan pegawai sendiri
Pemberhentian atas permintaan pegawai sendiri dikarenakan beberapa
alasan misalnya : karena sudah lanjut usia, karena cacat atau secara fisik
kondisi pegawai belum menguntungkan sehingga tidak dapat menunaikan
tugas, atau pindah kerja.
2. Atas kehendak organisasi
Pemberhentian atas kehendak organisasi dikarenakan beberapa alasan
misalnya : adanyan pengurangan pegawai, tidak puas dengan cara bekerja
pegawai, pensiun dan sebagainya.
3. Karena terpaksa
Pemberhentian karena terpaksa disebabkan beberapa hal misalnya :
meninggal dunia, terkait dengan organisasi terlarang, tersangkut pidana, dan
sebagainya.
6. Finansia
38
Ilmu finansia (keuangan) menjadi cabang dari ilmu administrasi,
membahas tentang pokok-pokok kegiatan pengaturan dan pengolahan dalam
menggunakan segi-segi pembiayaan sekaligus pertanggungjawaban keuangan
(PPBS).
Definisi kas menurut :
a. Kamus umum bahasa Indonesia, kas adalah tempat penyimpanan uang, tempat
membayar atau menerima uang dan juga peti kayu sebagai alat mengirim
barang.
b. Keuangan , kas adalah kekayaan badan usaha yang tersedia dan dapat
dipergunakan untuk melakukan kewajiban perusahaan. Kas berarti pula alat
penukar berupa uang kertas, uang logam, deposito yang segera dapat ditarik
rekening giro, cek, dan alat penukar uang tersebut, dan sebagainya. Kas dapat
digunakan untuk membayar pinjaman jangka pendek dalam akuntansi
termasuk harta lancar.
Ada beberapa kertas berharga yang tidak tergolong dalam kas :
a. Perangko
b. Cek mundur (cek yang pengambilannya ditangguhkan trlebih dahulu)
c. Kas bon (hutang pegawai)
Semua yang tergolong kas dapat dipakai membayar pinjaman atau hutang
jangka pendek. Istilah uang kas berarti uang tunai yang ada dalam kas. Pendek
kata, kas merupakan alat penukar yang dapat dipergunakan untuk membayar
kewajiban perusahaan jangka pendek (pinjaman).
Dengan demikian, pengurusan kas tidak hanya mengurusi uang tunai
yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi mengurus kertas
berharga juga yang bukan berwujud uang tunai.
Pengurusan kas merupakan pekerjaan yang banyak menanggung resiko
bila dibandingkan dengan bidang pekerjaan keuangan lainnya. Terlebih lagi,
mereka yang bergerak di bidang pengurusan uang tunai. Oleh karena itu, pihak
pimpinan dalam usaha khususnya kepala bagian keuangan harus melakukan
39
pengawasan secara ketat namun bijaksana dalam bidang tersebut. Pengawan
secara preventif dengan mekanisme pengurusan seperti prsedur proses
penerimaan dan pengeluaran kas, spesialisasi pegawai atas tugas penerimaan dan
pengeluaran kas, dan pemisahan fungsi pegawai yang mengurus kas akan banyak
membantu mencegah dan menyalahgunakan keuangan. Rincian kebijakan yang
dipilih untuk ditetapkan dalam mengurus kegiatan pengawasan kas diuraikan
sebagai berikut :
a. Pengawasan penerimaan kas
Kebijakan pencegahan penyelewengan uang terhadap penerimaan kas
sebagai berikut :
Penerimaan kas disetor ke bank secara berkala dan dilakukan setiap hari.
Setiap transaksi yang mengakibatkan penerimaan uang tunai harus disertai
dokumen yang sah (kuitansi, nota, dsb)
Perpindahan uang kas dari pegawai yang satu ke pegawai yang lain
dilakukan dengan bukti pertanggungjawaban.
Penerima kas harus tidak bertugas ganda, jadi khusus menerima kas saja.
Bila penerima kas juga merangkap tugas mengeluarkan kas, saat mencatat
transaksi dan rekonsiliasi bank memberi peluang penyelewengan keuangan.
Hal serupa harus diantisipasi.
b. Pengawasan pengeluaran kas
Pengawasan pengeluaran uang dari kas dilakukan melalui kebijakan
sebagai berikut :
Pengeluaran kas sebaiknya tidak dengan uang tunai tetapi dengan cek.
Pengeluaran kas dengan uang tunai untuk kas kecil dibatasi hanya untuk
hal-hal yang perlu saja.
Setiap transaksi didukung dengan dokumen sah dan harus disahkan pejabat
untuk bahan pemeriksaan.
40
Petugas yang mengurus cek tidak merangkap sebagai petugas yang
mengurus kas.
c. Pengawasan saldo kas
Upaya mencegah penyalahgunaan saldo kas ditempu dengan cara
sebagai berikut :
Saldo kas diawasi secara ketat.
Dana kas disimpan dengan aman.
Dana yang disimpan dengan aman, sebaiknya sering dihitung secara
mendadak.
Petugas penyusun rekonsiliasi tidak diserahi tugas menerima kas atau
menandatangani cek.
Semua cek yang ditandatangani petugas yang menyusun rekonsiliasi bank
sebaiknya dilakukan secara tertutup.
Penatausahaan Keuangan Negara
Kekayaan negara dinilai dengan uang, dan itu menjadi medan kegiatan
ilmu administrasi keuangan negara dalam arti luas. Keuangan negara harus
diurus sesuai dengan anggaran belanja yang telah ditetapkan olah undang-
undang. Jadi, pengurusan keuangan negara pada umumnya diselenggarakan
dengan berpedoman pada anggaran (budgeting) dan pemeriksaan (auditing). Atas
dasar pemikiran tersebut, kegiatan penatausahaan meliputi bidang penyediaan
anggaran keuangan negara, pembukuan uang negara, pertanggungjawaban dan
pengawasan uang milik negara.
Istilah anggaran dalam bahasa Belanda “begroooting” dan dalam bahasa
Inggris “budget”. Sesungguhnya anggaran meliputi taksiran tentang :
a. Jasa, aktivitas, dan proyek-proyek yang merupakan isi dari rencana kerja.
b. Jumlah biaya yang dikeluarkan.
c. Sumber yang dapat digunakan menutup biaya tersebut. (Westra Pariata,
1980:12)
41
Negara termasuk rumah tangga yang mementingkan pelayanan kepada
masyarakat (public service). Dengan demikian, negara harus ditopang dengan
hak menguasai keuangan negara agar dapat melaksanakan kewajibannya.
Pelaksanaan kewajiban memerlukan dana yang harus deprogram secara cermat
dalam anggaran negara.
Negara mempunyai kewajiban menjalankan pemerintahan dan membayar
tagihan pihak ketiga yang harus dibayar pemerintah. Kewajiban negara kita
dirumuskan dalam UUD 1945 negara diberi hak istimewa berkaitan dengan
keuangan negara agar pelaksanaan kewajiban negara berhasil mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Hak itu meliputi : hak mencetak uang, hak mengadakan
perjanjian pinjaman, hak mengadakan pinjaman paksa kepad rakyat, hak menarik
pajak, hak memungut iuran, dan hak melakukan pungutan yang sah.
Hak dan kewajiban negara inilah yang merupakan hakikat keuangan
negara. Oleh karena itu, definisi keuangan negara adalah ….. “seluruh kekayaan
negara, termasuk di dalamnya segala bagian-bagian harta milik kekayaan itu dan
segala hak dan kewajiban yang timbul karenanya, baik kekayaan yang berada
dalam pengurusan para pejabat atau lembaga termasuk pemerintahan maupun
berada dalam penguasaan dan pengurusan bank pemerintahan dengan status
hukum perdata”. (UU No 7 tahun 1965)
Tegasnya, keuangan negara adalah hak dan kewajiban negara serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut yang dinilai
dengan uang. Penggunaan keuangan negara dianggarkan setiap tahun dalam satu
kebijakan negara yang kemudian dijadikan undang-undang APBN yang disusun
sesuai dengan daur/siklus anggaran.
Pengurusan Umum dan Khusus Keuangan Negara
Pengurusan umum lebih menekankan pada penguasaan uang dan barang
milik negara, sedangkan pengurusan khusus lebih mengutamakan pada
pelaksanaan perintah yang dikeluarkan badan yang bertindak dalam lingkup
42
pengurusan umum. Pengurusan umum dan khusus dilakukan badan-badan yang
disebut otorisator dan ordonator. Kedua badan itu memiliki fungsi :
1. Memutuskan kebijakan keuangan (moneter) yang berakibat penerimaan
negara/pengeluaran negara.
2. Mengatur dan mengusahakan agar penerimaan negara yang dikelola adalah
lembaga departemen, nondepartemen, ABRI/POLRI dan perusahaan milik
negara masuk kas negara sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
3. Menerima dan mengkaji tagihan kepada negara, kemudian membebankan
kepada mata anggaran yang sudah ditetapkan.
4. Menerima jumlah penerimaan negara yang dilakukan oleh lembaga
departemen, nondepartemen, perusahaan milik negara dan ABRI/POLRI.
Fungsi pada no 1 dan 2 di atas, dibebankan kepada Badan Otorisasi
sedangkan fungsi no 3 dan 4 dijalankan oleh Badan Ordonator. Pemisahan
pelaksana fungsi itu sesuai dengan undang-undang yaitu Badan Otorisator tidak
boleh merangkap sebagai Badan Ordonator.
Dalam praktek pengurusan keuangan negara di Indonesia, Badan
Otorisator dipercayakan kepada Presiden sebagai mandataris MPR. Dalam tugas
sehari-hari, Presiden mendelegasikan kembali kepada para Menteri, Kepala
Lembaga Negara, Panglima ABRI/POLRI, dan pimpinan perusahaan negara.
Presiden dan mereka yang menerima pelimpahan wewenang itulah yang
menjalankan fungsi no 1 dan 2 di atas. Mereka yang bertindak sebagai Badan
Otorisasi keuangan negara. Selanjutnya, Presiden menunjuk Menteri Keuangan
untuk bertindak sebagai Badan Ordonator. Ia dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari dibantu oleh Kepala Kantor Perbendaharaan Negara yang berdomisili
di setiap propinsi, kabupaten, serta lembaga ABRI/POLRI di bawah Panglima
yang menguasai keuangan negara atas angkatannya masing-masing.
Asas Penyusunan Anggaran
Anggaran negara disusun berdasarkan asas-asas tertentu misalnya :
43
1. Asas universalitas = asas brutto (jumlah anggaran belanja ditetapkan secara
bulat tanpa dipotong).
2. Asas keseimbangan (anggaran pendapatan belanja harus ditutup dengan
anggaran pendapatan, pengaturan dasar seperti ini bertujuan agat tidak terjadi
defisit).
3. Asas pemerincian (rincian anggaran disesuaikan dengan fungsi kegiatan yang
dijalankan oleh tiap organisasi pemerintahan, penyusunannya harus
menggambarkan obyek yang dibiayai).
Komponen Anggaran Negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara memiliki 2 komponen :
1. Komponen belanja yang direncanakan akan dikeluarkan oleh pemerintah guna
melakukan kewajiban negara.
2. Komponen pendapatan yang diharapkan untuk menutup belanja.
Komponen Anggaran Belanja Negara
Pengeluaran negara ada yang rutin dan tidak rutin. Pengeluaran rutin
menyangkut pengeluaran yang bersifat konsumtif dan operatif, yang tidak rutin
biaya yang bersifat investasi dan disebut biaya pembangunan.
Jadi, komponen APBN meliputi belanja pegawai, belanja barang, belanja
pemeliharaan, belanja subsidi daerah otonom, biaya bantuan proyek dan juga
anggaran belanja yang mengantisipasi hutang pemerintah (public debt),
sedangkan hutang luar negeri disebut foreign debt.
Ketika pembuatan APBN pemerintah menetapkan pengeluaran yang
dibutuhkan dalam bentuk belanja negara terlebih dahulu, kemudian menutupnya
dengan menetapkan anggaran pendapatan dari sumber-sumber penerimaan
negara.
Komponen Anggaran Pendapatan Negara
44
Penerimaan negara diperoleh dari dalam negeri dan luar negeri.
Penerimaan dalam negeri meliputi : pendapatan dari sector minyak bumi, gas
alam, dan penerimaan di luar sector minyak yang utama adalah pajak dan bukan
pajak. Penerimaan bukan pajak meliputi : penerimaan hasil bersih perusahaan
negara, milik pemerintah, penerimaan dari retribusi, denda, iuran, dan lain-lain.
7. Perbekalan
Ilmu perbekalan (logistik) yang termasuk dalam cabang ilmu administrasi
membahas tentang kegiatan perencanaan, pengadaan, pengaturan menggunakan
peralatan/perlengkapan (operasional) kerja, pengimpanan, pengendalian, dan
perawatan serta penyingkiran barang-barang keperluan kerja.
Bekal berarti barang atau uang persediaan untuk digunakan dalam
perjalanan. Perbekalan berkaitan erat dengan masalah penyediaan bekal berupa
barang, peralatan, perabot, atau perlengkapan untuk membantu pencapaian tujuan
suatu usaha kerjasama. Dalam bahasa Inggris disebut supply.
Fungsi perbekalan untuk menyediakan informasi tentang kebutuhan
perbendaharaan kantor yang terdiri dari perabot kantor, peralatan kantor, dan
perlengkapan kantor. Fungsi perbekalan berpedoman pada kegiatan :
1. Perencanaan kebutuhan dilakukan dengan memperhatikan rumus 5 W dan 2 H
(what, when, where, why, who, how much, how), meliputi :
a. Rencana pengadaan barang (membeli, menyewa atau membuat sendiri).
b. Rencana penimbunan, pendistribusian, dan penyerahan barang-barang
perbekalan.
c. Rencana pemeliharaan barang perbekalan.
d. Rencana penghapusan barang perbekalan.
2. Penganggaran, meliputi penetapan alokasi dana khusus untuk persediaan
pengadaan barang perbekalan, sehingga barang-barang tersebut mampu
mendukung kegunaan usaha mencapai target keuntungan yang maksimal.
Adapun anggaran perbekalan itu itu hendaknya disusun sekurang-kurangnya
45
berisi anggaran pembelian, perbaikan, pemeliharaan, penyimpanan,
penyaluran, penelitian dan pengembangan.
3. Pengadaan, adalah pemenuhan kebutuhan barang perbekalan dengan berbagai
cara, misalnya membeli, menyewa, meminjam, menerima hibah/hadiah,
memperbaiki/membuat sendiri. Adapun langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam pengadaan perbekalan, yaitu :
Pembelian
Beberapa prinsip yang perlukan dipahami dalam melakukan
pembelian barang perbekalan, antara lain :
a. Barang tidak perlu mewah, namun sesuai kebutuhan.
b. Kualitas barang lebih diutamakan.
c. Harus sesuai dengan rencana pengadaan dan fungsinya bagi unit
pemakai.
Sewa, pinjam, hadiah, hibah
Sewa dapat dilakukan bila :
a. Barang/perlengkapan hanya digunakan pada musim fluktuasi kerja
memuncak.
b. Harga peralatan sangat tinggi dan sangat dibutuhkan.
c. Peralatan tersebut langka.
Sedangkan peminjaman dilakukan pada instansi lain dalam
kaitan adanya kerjasama. Kalau hibah/hadiah merupakan pemberian cuma-
cuma dari organisasi yang lain.
Membuat/memperbaiki barang perbekalan
Membuat barang sendiri dilakukan organisasi dengan
pertimbangan :
a. Membeli barang baru jauh lebih mahal disbanding membuat sendiri.
b. Tersedianya bahan baku yang cukup.
c. Pembuatan sendiri dilakukan untuk melatih teknisi dalam negeri.
d. Tersedianya tenaga yang produktif untuk membuat sendiri.
46
Sedangkan kegiatan memperbaiki dilakukan organisasi dengan alasan
yaitu :
a. Biaya perbaikan jauh lebih murah disbanding membeli barang baru.
b. Barang yang diperbaiki, jangka waktu kegunaannya imbang dengan
biaya perbaikan.
c. Peralatan yang diperbaiki sudah tidak diproduksi lagi, tetapi suku
cadang dapat diperoleh dengan mudah.
4. Pengumpulan/penggudangan/penyimpanan, kegiatan ini membutuhkan
ruangan agar barang itu tetap aman dari kerusakan yang disebabkan oleh
alam, binatang, maupun manusia. Sehingga memerlukan dana, guna
penyediaan ruangan (gudang), sarana, dan biaya operasional. Contoh skema
jenis gudang sesuai kondisi ruangan yang dimiliki :
Keterangan :
a. Gudang terbuka, dengan ciri-ciri tidak memiliki atap, berwujud padang
luas dibatasi pagar, untuk menampung barang yang tidak mudah rusak
karena pengaruh cuaca :
Gudang terbuka tidak diolah, lantainya tanah atau yang diratakan saja.
47
Gudang terbuka diolah, lantainya diratakan atau diaspal.
b. Gudang semi tertutup disebut lumbung (open shed), cirinya : bangunannya
beratap, berdinding samping kiri, kanan, dan belakang, cocok untuk transit
barang.
c. Gudang tertutup, dengan ciri-ciri beratap, berdinding kiri, kanan, dan
belakang :
Gudang transit untuk menimbun barang yang akan dipindah ke tempat
lain, misalnya : yang akan dimuat di kapal, truk, lori, umumnya
berlokasi dekat pelabuhan, gudang kereta api, stasiun kereta api,
pangkalan udara atau pangkalan truk.
Gudang serbaguna, biasanya bersusun/bertingkat dengan sarana
pengangkut (troli, lori, dan pengungkit katrol, forklift).
Gudang kedap udara, tertutup rapat sehingga harus menggunakan AC,
untuk menyimpan barang perbekalan agar tahan lama (bertahun-tahun).
Gudang pendingin, terdiri dari 2 ruangan :
- ruangan pendingin (sejuk)
- ruangan pembeku (menyimpan barang kimia yang mudah terbakar,
mengawetkan makanan)
d. Gudang bertangki kering, dibuat dari baja berlantai beton kuat untuk
menyimpan barang persediaan masa puluhan tahun mendatang, misal :
penyimpanan senjata, roket, dan sebagainya.
e. Gudang tahan api, untuk menyimpan barang api yang mudah
menyala/terbakar, misal : jenis minyak cat, cat, bahan kimia yang mudah
terbakar, memiliki konstruksi bangunan yang mampu menahan serangan
api.
f. Gudang igloo, seperti kubu orang Eskimo dibuat dari beton kuat beratap
kubah kemudian ditimbun tanah tampak seperti gundukan tanah. Untuk
menyimpan bahan peledak, dinamit, bom, mesin, dan lain-lain supaya tidak
mudah meledak.
48
Pengaturan barang dalam gudang, hendaknya memperhatikan lokasi tempat
penyimpananannya, ruangan yang tersedia, metode penyimpanan, dan denah
tempat penyimpanan yang jelas. Pencarian kembali barang akan mudah
ditelusuri kembali bila digunakan dengan peletakan barang, kode lokasi
barang, dan jalur transportasi. Selain itu, penempatan barang seharusnya
menggunakan pedoman barang yang pertama disimpan maka yang pertama
juga dibongkar (first in first out / FIFO)
5. Pendistribusian barang perbekalan adalah kegiatan bongkar muat dari gudang
sampai pemakai barang. Kelancaran pendistribusian barang dipengaruhi :
a. Prosedur penatausahaan barang perbekalan (kedua fisik barang, ketertiban
administrasi, kemudahan pengurusan dokumentasi barang).
b. Prosedur penyampaian berita pengiriman barang (kesiapan penerima
adalah pemakai barang).
c. Prosedur pelaksanaan dan pengangkutan (kesiapsiagaan petugas
pengangkut, kelengkapan alat pengangkutan).
d. Kecepatan, kecekatan, dan ketepatan proses bongkar muat dari atau ke
awal pengangkutan dan kemana barang dalam perjalanan.
e. Tenaga pelaksana pendistribusian.
Di dalamnya pun terdapat lima organisasi perbekalan, antara lain :
1. Bagian analisis kebutuhan perlengkapan, bertugas sebagai badan perencanaan
perbekalan/perlengkapan.
2. Bagian pengadaan, bertugas mengusahakan agar ada persediaan perbekalan.
3. Bagian penyimpanan dan pemeliharaan, bertugas menyimpan dan memelihara
barang perbekalan.
4. Bagian penyaluran, bertugas mendistribusikan barang perbekalan.
5. Bagian inventarisasi dan penghapusan, bertugas mengendalikan barang
perbekalan dan mengadakan penghapusan bila barang perbekalan sudah tidak
bermanfaat.
49
Berikutnya kegiatan perbekalan setelah melakukan penyimpanan adalah
kegiatan penghapusan barang perbekalan, diartikan sebagai tindakan yang
dilakukan berdasarkan atas prosedur dan tata cara perbekalan guna meniadakan
barang dari daftar inventaris. Faktor-faktor yang mempengaruhi penghapusan
barang perbekalan adalah :
a. Kehilangan (karena pencurian, penggelapan, atau perampokan).
b. Teknis ekonomis (secara teknis dan ekonomis sudah tidak bermanfaat atau
tidak menguntungkan).
c. Absolute (dinilai kurang layak, kurang efektif, kurang efisien, dan tidak
menguntungkan lagi sehingga dihapuskan dan diganti yang baru).
d. Kadaluarsa (sudah mengalami keausan/deteriorisasi atau barang yang umur
masa berlakunya sudah kadaluarsa).
e. Spilage (barang yang disimpan busuk, berubah-ubah atau berkurang
kualitasnya karena pengaruh alam).
f. Surplus (kelebihan barang, yang tidak dapat digunakan, dimanfaatkan untuk
kegiatan unit instansi sendiri).
g. Ekses (kelebihan barang dalam suatu unit tidak dapat digunakan untuk unit itu
sendiri tetapi dapat dimanfaatkan pada unit yang lain).
h. Barang tak bertuan (penumpukan barang yang tidak jelas pemiliknya dan
tidak diurus oleh pemiliknya).
i. Barang rampasan (barang yang disita, dirampas, atas dasar bukti
pidana/perdata).
Kegiatan akhir yakni pemeliharaan barang perbekalan (maintenance)
adalah usaha/proses memperpanjang umur kondisi barang dan menjaga daya
tahan dan daya guna barang perbekalan agar tetap maksimal. Tahap
pemeliharaan dilakukan melalui :
a. Tahap perencanaan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap pasca pemeliharaan
50
Sedangkan cara yang dilakukan dalam pemeliharaan misalnya : merawat,
memperbaiki, dan menyempurnakan kondisi barang.
8. Humas
Unsur terakhir yang menjadi bagian dari ilmu administrasi adalah ilmu
hubungan masyarakat (humas) yang memiliki pokok bahasan tentang kegiatan
hubungan dan dukungan yang baik dari lingkungan masyarakat sekitar.
Dari segi etimologis, humas berasal dari bahasa Inggris yakni public
(masyarakat) dan relation (hubungan). Menurut Ensiklopedi, humas adalah
kegiatan organisasi menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi
dengan public yang berkepentingan untuk mendapat dukungan secara sukarela.
Asal mula kata humas dipromosikan oleh Thomas Jefferson tahun 1804
pada suatu kongres. Pada tahun tersebut, humas diistilahkan public relation tetapi
masih dihubungkan dengan istilah foreign relation (hubungan internasional).
Istilah tersebut lahir di negara Amerika.
Dalam humas dibedakan menjadi 2 hubungan yakni :
1. Hubungan internal
Hubungan antara pimpinan dengan bawahan yang harus diterima terus
menerus untuk kelancaran tugas maupun kepentingan pribadi sehingga tercita
suasana kerja yang menyenangkan, hubungan yang harmonis, saling
pengertian dan saling kerjasama baik dalam hubungan vertikal maupun
horisontal. Hubungan ini dilakukan dengan cara mengadakan :
Rapat
Pengumuman
Majalah/Buletin intern
Rekreasi
Laporan
2. Hubungan eksternal
51
Hubungan yang dilakukan organisasi dengan masyarakat di luar
organisasi yang bersangkutan untuk memperoleh citra perusahaan baik di
mata masyarakat ditinjau dari organisasi, nama, maupun produk yang
ditawarkan, dilakukan dengan cara :
Mencari pelanggan
Memperkenalkan produksi
Mencari modal dan hubungan
Memecahkan persoalan yang dihadapi organisasi
Memperbaiki hubungan dengan serikat kerja/SPSI (pemogokan sdm,
mempertahankan sdm yang produktif dan loyal)
Hubungan eksternal dikelompokkan menjadi :
Hubungan dengan masyarakat sekitar (Community relations)
Hubungan dengan jawatan pemerintahan (Government relations)
Hubungan dengan pers/wartawan (Press relations)
Hubungan pimpinan dengan pelanggan
Hubungan organisasi dengan organisasi yang lain (studi banding,
pembangunan, pertemuan dengan pihak ketiga, surat menyurat)
Pada pokoknya dalam pelaksanaan proses kegiatan humas meliputi 6
tahap yaitu :
1. Mengadakan riset
Yaitu mengadakan penelitian baik ke dalam maupun ke luar instansi
misalnya :
- Riset ke dalam berupa penyelidikan kegiatan unit-unit instansinya yang
menemukan dan menyimpulkan fakta-fakta yang diperlukan.
- Riset ke luar untuk mendapatkan gambaran siapa, instansi mana yang
sekiranya akan dijadikan obyek kegiatan.
2. Mempersiapkan dan merencanakan riset
Merencanakan berarti memilih dan menghubungkan fakta yang satu
dengan fakta yang lain, kemudian melanjutkan tindakan untuk memperkirakan
52
masa depan agar perencanaan dapat tercapai maka harus dipersiapkan segala
fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan rencana kegiatan tersebut.
3. Pelaksanaan riset
Setelah rencana dan alat dipersiapkan maka proses selanjutnya adalah
pelaksanaan mengadakan kegiatan, misalnya mengadakan publisitas dengan
menggunakan media massa.
4. Mengadakan pengecekan tentang tanggapan masyarakat
5. Hasil akhir
Untuk hasil akhir dipergunakan menilai apakah kegiatan tersebut
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
6. Memberikan saran kepada pimpinan
Jika rencana kegiatan yang dilakukan sudah tepat dan dapat diterima
oleh massa, kegiatan humas merupakan proses kontinu yang selalu berusaha
menyempurnakan kegiatan dari tugas.
Jika terjadi hubungan komunikasi dari human relation, dan komunikasi
itulah yang menjadi dasar dari pola humas, antara lain :
1. Pola mata rantai (Chain pattern)
Pola ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya
dalam bahasa Jawa diartikan gethuk tular. Pola ini individu terlibat
penyampaian pesan kepada orang lain, kemudian pesan tersebut disampaikan
ke pihak lain begitu juga seterusnya. Jika menerapkan pola ini, kemungkinan
besar akan terjadi pemalsuan pesan atau secara sengaja ataupun tidak
53
mengubah isi pesan dimana timbul gossip/issu karena tidak menjamin pesan
yang disampaikan. Kebaikan pola ini karena tidak membutuhkan media.
2. Pola pohon (Tree pattern)
Pola ini sering disebut dengan pola perantara, dalam hal ini yang
bertindak sebagai perantara adalah B. Pola ini, komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikator secara perseorangan, kemudian komunikan
bertindak sebagai komunikator menyempaikan pesan kepada kelompok
komunikan yang lain. Yang menjadi humas biasanya si B karena orang yang
menyampaikan ingormasi secara timbal balik.
3. Pola roda atau bintang (Wheel or Star pattern)
Pada pola ini, A bertindak sebagai komunikator yang menyampaikan
pesan kepada komunikan. Komunikan dalam pola ini adalah sebagai anggota
54
kelompok dan tidak saling berkomunikasi. Dalam pola ini tidak terjadi
komunikasi.
4. Pola roda atau bintang yang idsempurnakan (Improved wheel or star pattern)
Dalam pola ini, komunikasi yang dilakukan dapat efektif dan efisien
sehingga pesan yang disampaikan mudah menimbulkan umpan balik (feed
back) yang lebih akurat sesuai dengan pesan komunikator karena pola ini
adalah pola perbaikan dari roda atau bintang.
5. Pola terbuka (Open structured pattern)
Dalam pola ini, setiap anggota dapat saling menggunakan daya nalarnya
dalam menanggapi pesan dari komunikator. Komunikator dan komunikan
dapat terlibat dalam komunikasi tanpa ada perantara yang lebih tepat
(komunikasi langsung). Pola ini terbaik dari pola humas yang lain.
Dalam perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia
yang makin maju, usaha public relation akan lebih banyak dikerjakan oleh orang-
55
orang yang terpilih pada organisasi tersebut. Karena hubungan masyarakat
terdapat 2 hubungan yakni hubungan internal dan eksternal, maka media humas
pun dibedakan menjadi 2 yakni :
1. Media komunikasi ekternal, yang termasuk adalah :
Media visual, contoh : film, plakat, pameran, brosur, dsb
Keuntungannya : menghemat waktu dan tenaga, pembuatan dan
penggunaannya lebih mudah, informasi yang disampaikan lebih jelas, biaya
yang dikeluarkan lebih murah.
Kelemahanya : kemungkinan timbul gangguan yang tidak diinginkan,
menimbulkan rasa bosan, perlu adanya waktu yang cukup guna
menafsirkan pengertiannya.
Media auditif, adalah media yang dapat didengar, yang termasuk jenis
media ini telepon, tape recorder, radio, dsb. Media ini digunakan dalam
komunikasi antar personal yang biasanya banyak digunakan di lingkungan
kantor.
Media cetak, adalah segala barang cetak. Media ini bisa disampaikan
melalui faximile, contohnya surat kabar, majalah, brosur, bulletin, tabloid,
dsb.
Media audio visual, adalah media yang dapat dilihat dan didengar,
contohnya televisi, wawancara, kunjungan, pertemuan, dsb.
2. Media komunikasi internal, biasanya dilakukan hanya antara pimpinan dengan
bawahan contohnya rapat, kunjungan, pertemuan, seminar, dsb.
Perwujudan kegiatan humas dalam organisasi adalah :
1. Memberi penjelasan tentang hasil produksi baik berupa barang maupun jasa
dari organisasi yang bersangkutan.
2. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan pimpinan organisasi yang
penjelasannya dititikberatkan bahwa penjelasan itu dapat
dipertanggungjawabkan.
56
3. Membantu public untuk menentukan dan mengetahui kebutuhan yang
sebenarnya.
4. Membantu kelancaran komunikasi di dalam dan di luar organisasi.
5. Mengusahakan agar organisasi dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan
public yang sebenarnya.
6. Mempertahankan reputasi/nama baik organisasi dan menangkis serangan yang
bermaksud menjatuhkan nama perusahaan.
57