PROTEIN

OLEH

RONA SARI MP, M.KES

RINGKASAN

• PROTEIN TERSUSUN DARI ASAM-ASAM AMINO

• MAKANAN YANG BERASAL DARI HEWAN ATAU TANAMAN SEMUANYA MENGANDUNG PROTEIN

• MASUKAN SEGALA JENIS ASAM AMINO DALAM JUMLAH MEMADAI DIPERLUKAN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERBAIKAN JARINGAN TUBUH

RINGKASAN ( LANJUTAN )

• SEBAGIAN ASAM AMINO DAPAT DIBUAT SENDIRI DALAM TUBUH ( ASAM AMINO NON ESSENSIAL )

• JENIS ASAM AMINO YANG TIDAK DAPAT DISINTESIS TUBUH HARUS TERSEDIA DALAM MAKANAN ( ASAM AMINO ESSENSIAL )

• PROTEIN DALAM MAKANAN MERUPAKAN SATU-SATUNYA SUMBER NITROGEN BAGI TUBUH

ASAM AMINO ESSENSIAL

• TUBUH MANUSIA BUTUH ASAM AMINO UNTUK MEMBUAT BERBAGAI PROTEIN

• SEBAGIAN ASAM AMINO DAPAT TERBENTUK MELALUI REAKSI KONVERSI SATU SAMA LAIN ( TRANSAMINASI )

LANJUTAN

AA ESSENSIAL AA NON ESSENSIAL

LISIN

METIONIN

VALIN

ISOLEUSIN

LEUSIN

TRIPTOFAN

FENILALANIN

TREONIN

ALANIN

AS ASPARTAT

SISTEIN

AS GLUTAMAT

PROLIN

ARGININ

HISTIDIN

TIROSIN

GLISIN

SERIN

AA ESSENSIAL ( LANJUTAN )

• ANGKA KEBUTUHAN ASAM AMINO DALAM PAP ( PROVISIONAL AMINO ACID PATTERN)

AA ESSENSIAL g AAE/100g PROT

LISIN

METIONIN + SISTIN

TREONIN

ISOLEUSIN

LEUSIN

VALIN

FENILALANIN+ TYROSIN

TRYPTOPHAN

5,5

3,5

4,0

4,0

7,0

5,0

6,0

1,0

FUNGSI PROTEIN

• MENGGANTIKAN PROTEIN YANG HILANG SELAMA PROSES METABOLISME YANG NORMAL DAN PROSES PENGAUSAN

• MENGHASILKAN JARINGAN YANG BARU• PEMBUATAN PROTEIN-PROTEIN YANG

BARU DENGAN FUNGSI KHUSUS ( ENZIM, HORMON, HEMOGLOBIN )

• SEBAGAI SUMBER ENERGI

JENIS-JENIS PROTEIN

• BERDASAR KOMPONEN PENYUSUN PROTEIN :

1. PROTEIN SEDERHANA2. PROTEIN KOMPLEKS ( HB, GLIKOPR.)

• BERDASAR SUMBER :1. PROTEIN HEWANI2. PROTEIN NABATI

LANJUTAN

• BERDASAR FUNGSI FISIOLOGIK

1. PROTEIN SEMPURNA

2. PROTEIN SETENGAH SEMPURNA

3. PROTEIN TIDAK SEMPURNA

KLASIFIKASI PROTEIN BERDASAR FUNGSI DALAM TUBUH

JENIS PROTEIN DUKUNG PERTUMBH

DUKUNG PEMELIH JARINGAN

PROTEIN LENGKAP

PROTEIN SETENGAH LENGKAP

PROTEIN TAK LENGKAP

+

-

-

+

+

-

LANJUTAN

SC PER NPU

PROT LENGKAP

STGH LENGKAP

TIDAK LENGKAP

65-100

40-65

< 40

2,5-4

1,0-2,4

<1

70-100

40-69

<40

PARAMETER UNTUK MENILAI KUALITAS PROTEIN

1. SKOR KIMIA

CS= (KUANTUM AA LIMITING PERTAMA/ KUANTUM AA TSB DALAM PAP) X 100

NILAI TINGGI BERARTI PROTEIN KUALITAS TINGGI

LANJUTAN

2. PROTEIN EFFICIENCY RATIO ( PER )

PER= ( GR PERUBAHAN BB/ GR PROT MKNN YANG DIKONSUMSI)

DITENTUKAN DALAM PERCOBAAN BIOLOGIK, GUNAKAN BINATANG PERCOBAAN.

DIGUNAKAN DI INDONESIA

LANJUTAN

3. NET PROTEIN UTILIZATION ( NPU)

NPU= {G RETENSI PROTEIN MAKANAN (N)/ G PROTEIN DIKONSUMSI (N) }X 100

YANG DIUKUR NITROGENPERCOBAAN LABORATORIUM ,GUNAKAN

BINATANG PERCOBAANDIGUNAKAN DI INDONESIAYANG DITELITI MAKANAN BAYI DAN BALITA

LANJUTAN

4. NDpCal%= (KALORI DARI PROTEIN MAKANAN/ KALORI TOTAL YANG DIKONSUMSI )X 100

KADANG DIGUNAKAN

PARAMETER UNTUK MENILAI PARSIAL KUALITAS PROTEIN

• DAYA CERNA ( Dig)= ( N YANG DICERNA/ N YANG DIKONSUMSI )X 100

• NILAI BIOLOGIK ( BV)= ( N YANG DIRETENSI/ N YANG DICERNA) X 100%

• HUBUNGAN ANTARA NPU, DAYA CERNA DAN BV

100 X NPU = BV X Dig

BEBERAPA PARAMETER MENILAI KUALITAS PROTEIN BAHAN MAKANAN

BHN MKN CS PER NPU BV Dig

SBR PROT HEWANI

TELUR ( LENGKAP)

TELUR( PUTIH)

DAGING SAPI

HATI

DAGING BABI

SUSU SAPI

100

-

71

70

-

68

3,8

-

3,2

2,7

3,3

2,9

94

89

76

75

79

86

94

96

76

77

79

90

100

93

99

97

99

95

LANJUTAN

SC PER NPU

PROT LENGKAP

STGH LENGKAP

TIDAK LENGKAP

65-100

40-65

< 40

2,5-4

1,0-2,4

<1

70-100

40-69

<40

BHN MKN CS PER NPU BV DigSBR PROT NABATI

BERAS

JAGUNG

TERIGU

ROTI PUTIH

OAT

KCG KDELAI ( TPG)

KC TNH

KENTANG

UBI JALAR

TAHU

METE

BIJI KELAPA

RAGI

44

28

37

28

46

49

24

-

-

-

60

-

45

1,9

1,2

1,5

1,0

2,2

2,3

1,9

1,5

1,5

-

-

-

0,9

70

49

61

42

61

72

54

60

41

62

69

61

56

75

60

67

45

66

75

56

67

72

65

72

71

63

96

94

91

91

93

96

96

89

57

96

96

86

93

NILAI BIOLOGIS PROTEIN

• BILA DIET MENGANDUNG SEMUA JENIS AA ESSENSIAL DALAM JUMLAH MEMADAI, PROTEIN DAPAT DISINTESIS SENDIRI

• MAKANAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN YANG MEMPUNYAI SEMUA JENIS AA ESSENSIAL MEMILIKI NILAI BIOLOGIS YANG TINGGI

• TIDAK SEMUA MAKANAN MEMILIKI ASAM AMINO TERBATAS

NILAI BIOLOGIS PROTEIN ( LANJUTAN )

MAKANAN ASAM AMINO TERBATAS

GANDUM

KEDELAI

JAGUNG

LYSIN

METIONIN

TRYPTOPHAN

KERJA PROTEIN YANG SALING MELENGKAPI

• KEKURANGAN ASAM AMINO ESSENSIAL DIATASI DENGAN MEMAKAN SECARA BERSAMA-SAMA, MAKANAN PROTEIN LAINNYA YANG MENGANDUNG ASAM AMINO ESSENSIAL TERSEBUT

KESEIMBANGAN NITROGEN

• KESEIMBANGAN NITROGEN, JIKA MASUKAN NITROGEN= KELUARAN LEWAT URIN, FESES, KULIT ( DIET BAGUS KEHILANGAN 14 GR NITROGEN, DIET BURUK LEBIH SEDIKIT )

• KESEIMBANGAN NITROGEN POSITIF ( PERTUMBUHAN, DIRETENSI TUBUH )

KESEIMBANGAN NITROGEN ( LANJUTAN )

• KESEIMBANGAN NITROGEN NEGATIF ( JARINGAN TUBUH ALAMI PEMECAHAN : LUKA BAKAR, KELAPARAN )

• PADA ORANG DEWASA SEHAT, TINGKAT KONSUMSI PROTEINNYA HARUS MEMBERI KONDISI KESEIMBANGAN PROTEIN, TIDAK UNTUK PERTUMBUHAN. HANYA UNTUK MENGGANTI PROTEIN SEL YANG AUS/ RUSAK

PENCERNAAN, PENYERAPAN, PEMBUANGAN

• PROTEIN DIHIDROLISIS MENJADI ASAM-ASAM AMINO DAN PEPTIDA MELALUI PROSES PENCERNAAN

• DARI LAMBUNG, KOMBINASI PH ASAM DGN ENZIM PROTEOLITIK AKAN MGHIDROLISIS PROTEIN MENJADI POLIPEPTIDA YANG BESAR, MASUK KE DUODENUM

LANJUTAN

• POLIPEPTIDA DIHIDROLISIS OLEH ENZIM PROTEOLITIK PANKREAS MENJADI PEPTIDA DAN ASAM AMINO

• ENZIM PROTEOLITIK DISEKRESIKAN DALAM BENTUK INAKTIF, KEMUDIAN DIAKTIFKAN OLEH ENZIM LAIN

• AA DAN PEPTIDA YANG DIHASILKAN MASUK SEL INTESTINAL

LANJUTAN

• AA DAN PEPTIDA YANG DIHASILKAN MASUK SEL INTESTINAL

1. MASUK KE DEPOT AA, DIBGN PROTEIN DAN ENZIM YANG SPESIFIK

2. KONVERSI MENJADI AA LAIN

3. OKSIDASI UNTUK ENERGI

PENYAKIT GIZI YANG BERHUBUNGAN

DENGAN PROTEIN MARASMUS KWASHIORKOR

BB<60%BB STANDAR

BWH KULIT TDK ADA LAP LEMAK

KULIT BERLIPAT-LIPAT DI DAERAH PANTAT

MUKA SERUPA ORTU, MUKA MONYET

TDK ADA PEMBESARAN HATI

INAKTIF, SUHU RENDAH

OEDEMA, BB> 60%BB STANDAR

APATIS, TDK ADA PERHATIAN

MATA REDUP

RAMBUT HALUS, JARANG, TDK MENGKILAT

XEROSIS

KULIT PD LUTUT,TUNGKAI, PANTAT MENGELUPAS

PERUT MEMBUNCIT KRN PEMBESARAN HATI

PENYAKIT GIZI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARBOHIDRAT

• KKP

• DIABETES MELLITUS

• OBESITAS

• LACTOSE INTOLERAN

MASUKAN PROTEIN YANG TIDAK MENCUKUPI

• TERJADI KARENA PENINGKATAN KEBUTUHAN PROTEIN ( PERTUMBUHAN, KEHAMILAN, LAKTASI, PENYEMBUHAN)

• DEFISIENSI PROTEIN TIMBUL AKIBAT MENDERITA SAKIT:

- KEBUTUHAN ENERGI MENINGKAT, PROTEIN UNTUK ENERGI ( KURANG PROTEIN UNTUK PETUMBUHAN DAN PENGGANTIAN JARINGAN YANG RUSAK )

LANJUTAN

- LUKA BAKAR, LUKA AKIBAT PEMBEDAHAN ( PEMECAHAN PROTEIN TUBUH MELAMPAUI MASUKAN PROTEIN )

- KETIDAKMAMPUAN GUNAKAN PROT ( KELAINAN SALURAN PENCERNAAN )

- PENGELUARAN PROTEIN YANG BERLEBIHAN ( PERDARAHAN )

DAFTAR TABEL

• DKBM

• LEMBARAN AKP