3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi...

22
3 PERANCANGAN BANGUNAN Dibuat sebagai pertanggungjawaban atas semua perancangan bangunan yang telah dibuat dengan konsep awal sebelumnya. Isi dari bab ini meliputi hal- hal sebagai berikut: 3.1 Perubahan program ruang Perubahan terutama terjadi luas toilet yang semakin besar karena digabungkan dengan kebutuhan toilet area pameran lantai 1 dan 2. Luas entrance utama berkurang karena dalam perancangan entrance dipisah menjadi dua antara fasilitas komersial dan non-komersial. Untuk sirkulasi pada fasilitas umum ini dibedakan dengan sirkulasi perpustakaan sehingga menjadi lebih kecil daripada luasan pada proposal. Secara keseluruhan luas perpustakaan membengkak karena jumlah tempat duduk yang bertambah. Pada proposal awal terdapat kesalahan perhitungan, yaitu dalam menentukan kapasitas pengunjung hanya berdasarkan teori persentase dari jumlah penduduk. Dalam perkembangannya dari studi banding perpustakaan daerah di Surabaya yang jumlahnya jauh di bawah angka kebutuhan ideal, maka diambil rata-rata kedua perhitungan sehingga kapasitas pengunjung pada perpustakaan lebih realistis dan disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan sampai tahun 2015, yaitu jangka waktu pelayanan perpustakaan yang diasumsikan selesai pada tahun 2000. Peningkatan luas mencapai 60% dari luas semula. Untuk kantor pengelola secara kesluruhan tidak terlalu banyak perubahan, kecuali pada ruang-ruang penyimpanan buku yang membesar karena jumlah buku

Transcript of 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi...

Page 1: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

3 PERANCANGAN BANGUNAN

Dibuat sebagai pertanggungjawaban atas semua perancangan bangunan

yang telah dibuat dengan konsep awal sebelumnya. Isi dari bab ini meliputi hal-

hal sebagai berikut:

3.1 Perubahan program ruang

Perubahan terutama terjadi luas toilet yang semakin besar karena

digabungkan dengan kebutuhan toilet area pameran lantai 1 dan 2. Luas entrance

utama berkurang karena dalam perancangan entrance dipisah menjadi dua antara

fasilitas komersial dan non-komersial. Untuk sirkulasi pada fasilitas umum ini

dibedakan dengan sirkulasi perpustakaan sehingga menjadi lebih kecil daripada

luasan pada proposal.

Secara keseluruhan luas perpustakaan membengkak karena jumlah tempat

duduk yang bertambah. Pada proposal awal terdapat kesalahan perhitungan, yaitu

dalam menentukan kapasitas pengunjung hanya berdasarkan teori persentase dari

jumlah penduduk. Dalam perkembangannya dari studi banding perpustakaan

daerah di Surabaya yang jumlahnya jauh di bawah angka kebutuhan ideal, maka

diambil rata-rata kedua perhitungan sehingga kapasitas pengunjung pada

perpustakaan lebih realistis dan disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan sampai

tahun 2015, yaitu jangka waktu pelayanan perpustakaan yang diasumsikan selesai

pada tahun 2000. Peningkatan luas mencapai 60% dari luas semula.

Untuk kantor pengelola secara kesluruhan tidak terlalu banyak perubahan,

kecuali pada ruang-ruang penyimpanan buku yang membesar karena jumlah buku

Page 2: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

12

yang meningkat dan adanya tambahan area foyer. Peningkatan luas hanya 10%

dari luas semula.

Fasilitas Informasi pendidikan dan penjualan buku tidak banyak mengalami

perubahan, sedangkan fasilitas yang disewakan semakin luas karena tambahan

fasilitas dengan pertimbangan untuk mengimbangi luas fasilitas non-komersial.

Fasilitas yang ditambahkan antara lain ruang-ruang kursus, ruang seminar menjadi

dua ruang, tambahan unit toko buku, dan adanya pujasera di samping kafeteria.

Peningkatan luas ruang mencapai 90% dari luasan semula.

Luas fasilitas pengelola dan fasilitas sevis - MEE secara keseluruhan tidak

berubah, sedangkan fasilitas parkir tertutup meluas mencapai 75% dari luas

semula, karena pertambahan luas dan fasilitas proyek. Secara keseluruhan

peningkatan luas mencapai hampir 50% dari perkiraan semula. Namun dari segi

kelayakan dan komersial bangunan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Program

ruang yang baru dilampirkan pada bagian akhir laporan.

3.2 Pola penataan massa bangunan

Ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: konsep, zonning, tapak, peraturan

bangunan, dan analisa. Bangunan utama terdiri atas dua bagian yang secara

fungsional terpisal, yaitu area non-komersial Perpustakaan dan area komersial

Fasilitas Pendidikan. Dalam hal ini keduanya bersifat sebagai sarana pendidikan

non-formal.

Konsep yang diterapkan adalah konsep umum berupa keseimbangan antara

pendidikan formal dan non-formal sebagai konsep utama penataan massa dan olah

tampak, untuk mengingatkan orang akan fungsi dan integrasi keduanya. Untuk itu

Page 3: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

13

ada tiga massa utama, yaitu elemen vertikal masif yang menyatakan bentukan

formal dan dua elemen non-formal yang digabung sehingga tampak elemen-

elemen non-formal sebagai pendukung elemen formal yang diletakkan di tengah.

Bangunan dibuat dengan orientasi miring 7° dari jalan raya untuk

mendukung konsep sekuen pencapaian yang telah dijelaskan pada sub-bab

Pencapaian Tapak dan juga sesuai dengan kemiringan kontur eksisting tapak.

Pada area penangkap di sebelah Barat Daya tapak diletakkan elemen

melingkar yang bersifat void dengan fakade double-layer yang fungsional

sekaligus estetis sebagai daya tarik bangunan. Area pameran menjadi satu massa

dengan daerah perpustakaan walau secara fungsi dan struktur berbeda.

Bangunan parkir pada area timut laut tapak peletakaannya lebih disebabkan

oleh fungsi dan kemudahan akses menuju bagian bangunan utama dan agak

menjorok ke dalam agar tidak terlalu menonjol dan terpencil tanpa pemandangan.

Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan

akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan bangunan bagian

depan terletak di atas semacam landasan yang lebih tinggi dari permukaan tanah.

3.3 Bentuk dan penampilan bangunan

Olah Tampak paling banyak dilakukan di sisi Selatan dan Barat bangunan.

Pada sisi selatan (tampak depan) bangunan diciptakan kesan seimbang yang

didukung oleh letak elemen vertikal di bagian tengah. Keseimbangan yang

dimaksud adalah keseimbangan non-formal (sesuai sifat proyek) yang asimetri.

Pada bagian kiri sisi selatan didominasi elemen-elemen horisontal seperti jajaran

Page 4: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

14

jendela dan fakade, sedangkan bagian kanan didominasi elemen-elemen vertikal

berupa fakade dan jajaran skylight.

Bentuk massa melingkar dengan fakade double layer horisontal

mencerminkan bagian halaman dari buku-buku yang tersimpan dalam

perpustakaan yang merupakan sarana utama penyebaran informasi kepada

masyarakat, sekaligus secara fungsional sebagai elemen pembayangan bagian

melingkar yang didominasi bahan kaca. Dalam prosesnya teknik layering ini

mengalami perkembangan disain, yaitu pada mulanya bentuk melingkar didisain

bertumpuk 4 dengan ukuran membesar ke atas, tetapi dengan pertimbangan bahwa

efek layering tidak terasa bagi pengunjung dalam bangunan maka diubah

berbentuk fakade double layer.

Gambar3.1 Desain Awal

Gambar 3.2 Perkembangan Desain

Page 5: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

15

3.4 Konsep bangunan

Esensi perpustakaan adalah buku/ bahan pustaka. Sifat-sifat buku sebagai

elemen utama yang akan mengilhami proyek ini adalah antara lain: sumber

informasi, terbagi dalam bab/bagian, layering. Sedangkan perpustakaan itu sendiri

sebagai suatu wadah pendidikan non-formal yang non-komersial dalam proyek ini

akan berdampingan dengan fasilitas pendidikan yang sifatnya komersial, sehingga

sebagai landasan diambil pendidikan sebagai dasar yang bersifat umum dan

mencakup seluruh proyek.

Bentuk massa yang terjadi adalah paduan analisa terhadap tapak dan

lingkungan sekitar dengan konsep pembagian massa dengan pemikiran bahwa

adanya elemen formal yang ditunjang dengan elemen non-formal yang saling

berinteraksi sebagai sumber informasi. Pencahayaan alami dipakai agar dapat

masuk ke dalam bangunan (siang) sedangkan pada malam hari dipakai

pencahayaan buatan yang menyorot ke luar sebagai simbol sumber informasi.

Ilham diambil dari kegiatan pendidikan yang berkesinambungan antara menyerap

ilmu dan menyebarkannya kepada masyarakat. Konsep proyek sebagai pendidikan

non-formal diperkuat dengan pengolahan tampak dengan tampilan keseimbangan

asimetri sedangkan teknik double-layer diterapkan pada area yang menjadi pusat

perhatian utama/ space penangkap lalu lintas, agar bisa dirasakan dari luar

maupun dalam. Kemiringan bangunan 7 derajat dari axis jalan selain untuk

memperkuat posisi bangunan sehingga pandangan bertahap dari pencapaian lalu

lintas tercapai juga angka 7 adalah simbol seni/art pada susunan Dewey Decimal

Classification yang dipakai pada perpustakaan-perpustakaan secara internasional.

Page 6: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

16

Pencapaian utama ke bangunan dengan sekuen berjenjang sebagai

implementasi proses pendidikan yang sifatnya bertahap. Empat jenjang yang

mengacu pada jenjang pendidikan formal yang ada di Indonesia mengingatkan

kedudukan perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan formal yang

diberikan pada sekolah dan perguruan tinggi.

Penerapan konsep late-modern pada bangunan didukung oleh beberapa

persamaan antara konsep dan gaya arsitektur, antara lain:

Ilmu pengetahuan dengan teknologi

- Berkesinambungan, maju terus dengan anti-histori (sejarah hanya sebagai

acuan untuk lebih maju)

- Non-formal dengan formalitas yang tidak menekan (diterapkan pada bentukan

massa dan tampak)

- Mengambil esensi dan pengolahan budaya dengan tidak bermaksud simbol

(tidak vulgar/tempelan)

3.5 Penataan ruang

Pola penataan ruang didasarkan pada fungsi yang meliputi pencapaian,

pemandangan, pengahawaan, kebisingan, pencahayaan, dan sebagainya; serta

estetika yang mengintegrasikan bagian dalam dan luar bangunan. Penataan ruang

bangunan umumnya geometris dengan grid kotak-kotak yang sesuai modul

struktur, kecuali pada bagian melingkar perpustakaan yang memiliki grid radial

dengan void di bagian tengah.

Penataan ruang dipisah secara fungsional sehingga terbagi menjadi 3

kelompok besar kegunaan, yaitu perpustakaan, fasilitas pendidikan, dan ruang

Page 7: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

17

pameran. Untuk perpustakaan dan fasilitas pendidikan dibuat pintu masuk yang

berbeda pada bangunan karena perbedaan jam aktivitas dalam bangunan.

3.6 Pola struktur dan pemilihan bahan bangunan

Secara keseluruhan bangunan didukung oleh struktur kolom - balok beton

bertulang, kecuali pada bagian melingkar yang juga didukung oleh bearing wall

dengan ketebalan 15 cm menuju kolom-kolom radial.

Modul struktur ditentukan oleh fungsi ruang yang bersangkutan dan dipisah

secara struktural (delatasi), yaitu:

- Area Perpustakaan dan fasilitas pendidikan (modul 6 x 6 m tinggi per lantai

4,2 m, ukuran kolom lxl m dan balok prestressed 0,5 x 0,5 m)

- Area Pameran (modul 10 x 12 m tinggi per lantai 6,3 m sebanyak 2 tingkat

sisanya 4,2 m karena dipakai untuk perpustakaan; ukuran kolom .6x.6 m dan

balok 0.4x0.5 m)

- Area parkir mobil tertutup (modul 8 x 8 m tinggi per lantai 3 m dengan sistem

split, ukuran kolom 0,8x0,8 m dan balok 0,6x.0,7m )

- Area melingkar didukung oleh bearing wall melingkar tebal .15 m dengan

kolom-kolom radial bundar di bagian luar dengan diameter 0,6 m yng

dihubungkan dengan bearing wall. Bagian tengah berupa void sehingga tidak

perlu struktur pendukung. Ramp beton melingkar <10 derajat melekat pada

bearing wall sampai dengan lantai 4. Ketebalan lantai tetap 0.12 m pada tiap

area.

Area basemen dengan dinding beton tahan air setebal 20 cm yang dicapai dari

tangga di area parkir khusus untuk servis dan MEE serta hanya boleh

Page 8: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

18

dimasuki karyawan gedung. Hoistway/ Gang vertikal lift dengan konstruksi

beton tahan api tebal 15 cm, demikian halnya dengan tangga-tangga darurat

dan shaft-shaft vertikal.

Akibat adanya perbedaan tinggi antar lantai antara bangunan utama dengan

bangunan parkir diberi tangga transisi untuk akses dari bangunan parkir ke

bangunan utama sampai dengan lantai 4.

Untuk perpustakaan dan fasilitas pendidikan besaran modul dianalisa

berdasarkan kemungkinan peletakan perabot yang paling efisien dan luasan per-

unit komersial yang ideal. Modul ruang pameran yang besar disebabkan

kebutuhannya akan ruang yang lapang walau dengan konsekuensi ukuran kolom-

balok yang besar. Modul parkir dianalisa berdasarkan kebutuhan parkir mobil dan

sirkulasi kendaraan yang efisien dan ketinggian 3 in yang berbeda dengan

bangunan utama sehingga ada tangga transisi menuju bangunan utama.

3.7 Perlengkapan pelayanan dan utilitas bangunan

3.7.1 Sistim distribusi air bersih

Air bersih didistribusikan untuk melayani toilet-toilet dan restoran (lantai 3)

serta kafetaria (lantai dasar), cadangan air untuk kebakaran, air untuk menyiram

tanaman (halaman), serta untuk cooling tower (halaman belakang).

Sistem distribusi air bersih yang dipilih adalah gabungan sistem down-feed

dan up-feed, dengan pertimbangan:

Page 9: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

19

3.7.1.1 Sistem down-feed

Diterapkan pada massa bangunan 5-6 lantai yaitu area perpustakaan dan

pameran serta kantor-kantor pengelola, lebih aman terhadap kemungkinan listrik

padam dan kerusakan pompa karena kerja pompa tidak berlebihan, pipa distribusi

dari tandon atas ke ruang-ruang terbagi 2 yaitu dengan menggunakan pompa

booster dan yang tidak meinakai booster. Pompa booster dipakai untuk distribusi

air pada 2 lantai teratas (tekanan air <1 kg/cm2). PRV ( Pressure Reduction

Valve) tidak dipakai karena tekanan air tidak melebihi 4 kg/cm2.

3.7.1.2 Sistem up-feed

Diterapkan pada massa bangunan 4 lantai yaitu area fasilitas pendidikan,

tanpa tandon atas sehingga tidak ada shaft air yang menembus ruang teater yang

terletas di atasnya dan tidak membebani slruktur bangunan. Pompa untuk

menaikkan air ke tandon atas dan pompa untuk sistem up-feed harus dipisah dan

masing-masing memiliki pompa cadangan untuk berjaga-jaga bila ada kerusakan

atau listrik padam.

3.7.1.3 Sumur

Untuk area ruang luar dan parkir terbuka air berasal dari sumur buatan

dengan pompa untuk menyedot air sehingga tidak memakai air PDAM

(menghemat biaya).

Page 10: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

2()

J=&

TanCrn ***

II II

KETERANGAN: Pipa mcrah -> distribusi air

dengan pompa. Pipa bim -> distribusi air tanpa

Pompa X -> Katup PU -> Pompa utama PC -^ Pompa cadangan M -> Mctcran air

Tfinoon Dawah

Gambar 3.3 Skema Sistem Distribusi Air Bersih

3.7 1.4 Perhitungan kebutuhan air bersih/hari:

Tabel3.1 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH1

BERDASARKAN JUMLAH ORANG (ASUMSI 30% PENGGUNA)

JENIS RUANG

- Perpustakaan Gedung

perkumpulan R

Pameran R Seminar Pusat

informasi - SLTA & lebih tinggi

R. Kursus - Toko pengecer

Unit toko buku

- Restoran umum - Gedung kantor

JML ORANG

1070(321)

2000(600)

450(135) 100(30)

150(45)

200 (60)

160(48) 50(15)

PEMAKAIAN RATA2/ORG/

HARI (liter)

25

150-200

150-200 150-200

80

40

15 80

PERHITUNGAN TOTAL

KEBUTUHAN AIR (liter)

8025

90.000

20.250 4.500

3.600

2.400

720 1.200

TOTAL

JANGKA WKT PEMAKAIAN AtR

RATA2/HARI (jam)

6

Sewaktu-waktu

Sewaktu-waktu 7

7

7

7 7

130.695 1/hari

Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura, Peranccmgan &pemeliharaan Sistem Plumbing, PT Pradnya Paramita, 1993, h. 48, tabel 3.12

Page 11: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

21

Perhitungan kebutuhan air untuk cooling tower dengan mesin AC kapasitas

600 ton refrigerasi. Air yang disirkulasikan rata-rata 13 liter/inenit, lama kerja

mesin per hari 7 jam. Kehilangan air dalam menara 2% dari air yang

disirkulasikan, yaitu: 13 x 600 x 0,02 x 60 x 7 = 65.520 1/hari = 65,5 m3/hari

3.7.1.5 Perhitungan luas dan dimensi tandon

- Kapasitas tandon bawah:

Kebutuhan air/hari (=130,7 m3) + Cadangan 1 hari (= 130,7 m3) + Air PMK

50% (= 65,35 m3)+ Air cooling tower (= 65,5 m3), total = 392,25 m3.

Dimensi tandon bawah = 11,5 x 11,5 x 3,1 m = 410 m3.

- Kapasitas tandon atas:

Kebutuhan air/hari untuk area komersial 4 It (= 32,67 m3) , lama jam

pemakaian(= 7 jam), sehingga kebutuhan air/jam rata-rata (= 4,7 m3) dan

perhitungan kebutuhan pada jam puncak 150-200% (= 9,4 m3). Selang waktu

pompa = 2 jam, sehingga total kebutuhan= 18,8 m3. Dimensi tandon atas =

3x4x1,7 m = 20,4m3

Tandon bawah terletak di semi-basement, dekat dengan ruang-ruang MEE

lainnya dengan beberapa pompa untuk mengangkat air ke tandon atas pada

perpustakaan atau untuk sistem up-feed pada fasilitas pendidikan.

Tandon atas untuk melayani perpustakaan (6 lantai) terletak di penthouse dan

dihubungkan dengan pompa-pompa booster yang melayani lantai lima dan enam

sedangkan lantai-lantai lainnya tidak perlu pompa booster.

Page 12: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

-it

fe: SEMI BA86UEWT

rei

IAHW1MW1

T

H-ifi-;r...

ra~

III

J p a

lANTAIt

Gambar3.4 Denah Tiap Lantai dengan Letak Toilet, Dapur, Wastafel dan Tandon Air

3.7.2 Sistim pembuangan

Yang termasuk sistem pembuangan adalah sistem pembungan air kotor

dan kotoran, drainase air hujan, dan pembuangan sampah.

3.7.2.1 Sistem pembuangan air kotor dan kotoran

Bahan buangan berupa air kotor dan kotoran yang berasal dari peturasan

toilet, wastafel, pantry, dan dapur. Volume buangan diperkirakan sama dengan

kebutuhan air bersih yaitu sekitar 130 m3 per hari. Dengan volume yang termasuk

besar ini maka penggunaan sistem pembuangan konvensional berupa septik tank

dan sumur resapan tidak memungkinkan di samping jenis tanah di daerah

Surabaya Barat yang sulit meresap air meskipun air tanah cukup dalam. Maka

dipilih sistem pengolahan limbah Sewage Treatment Plant (STP) dengan kapasitas

I50m3 per hari dengan perkiraan luas ruang yang dibutuhkan 52 m2. Hasil air

olahan STP ini cukup aman sehingga dapat langsung dialirkan ke saluran kota

melalui pipa pembuangan air kotor tertutup, tetapi sistem ini memerlukan

Page 13: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

23

perawatan dan pengawasan sehingga perlu diperhatikan pencapaian karyawan ke

ruang STP.

Pembuangan air kotor menggunakan pipa-pipa vertikal dan horisontal

(kemiringan 1-2°) dalam shaft air di tiap KM/WC. Untuk mencegah keluarnya

bau dan saluran pembuangan dipasang pipa-pipa ven yang berhubungan dengan

udara luar min. 15 cm dari bidang atap. Pipa ven sebaiknya dibuat min. 150mm di

atas muka air banjir alat plambing tertinggi yang dilayani sebelum dibelokkan

mendatar/ disambungkan pada cabang pipa ven.

Untuk membersihkan kotoran yang mengendap dan benda-benda yang dapat

menyumbat pipa maka perlu dipasang lubang pembersih di dalam gedung dan bak

kontrol pada riol gedung.2 Untuk ukuran pipa sampai dengan 100 mm ukuran

lubang pembersihnya sama dengan ukuran pipa; lebih besar dari itu maka ukuran

lubang pembersihnya dibuat 100 mm.

Untuk mengalirkan air hasil olahan STP ke saluran pematusan harus

menggunakan pompa air kotor vertikal karena letak STP di semi-basement, lalu

dilewatkan ke bak kontrol. Jarak antar bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari 120

kali diameter dalam pipanya dan umumnya dipasang pada percabangan atau

belokan. Dari bak kontrol baru air kotor dialirkan ke saluran pematusan/riol kota.

2 Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura, 'I'erancangan dan Pemeliharaan Sislem Plambing', PT Pradnya Paramita, 1993, halaman 175-176

Page 14: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

24

Ke saluran ! pematusan Bak kontrol

Gambar 3.5 Skema Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

3.7.2.2 Sistem drainase air hujan

Terdiri atas drainase air hujan pada bangunan dan ruang luar. Drainase

pada bangunan terbagi pada beberapa area atap yang dialirkan melalui talang atap

, talang horisontal, dan vertikal, untuk menerima dan menyalurkan air hujan ke

bawah. Air hujan diterima oleh bak kontrol untuk kemudian dialirkan masuk ke

dalam saluran pematusan menuju riol kota. Bak kontrol dipasang dimana pipa

bawah atnah membelok tajam, berubah diameternya, bercabang, atau pada lokasi-

lokasi yang mirip penempatan lubang pembersih.

Area atap fasilitas pendidikan (4 lantai) adalah atap baja galvalum dengan

kemiringan 7 derajat dan luas bidang penampang sekitar 750 m2 dan luas dinding

vertikal sekitar 250m2 (diperhitungkan 50%=120m2) sehingga total luas 870 m2

dibagi menjadi 4 bagian untuk dialirkan melalui talang vertikal (tiap bidang

±220m2). Sesuai dengan tabel beban maksimum yang diijinkan untuk talang atap

Page 15: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

25

maka dipakai talang atap datar terbuka dari beton dengan kemiringan 1% ukuran

200mm / 8 inci. ' Ukuran Pipa tegak air hujan adalah 100 mm/ 4 inci.

Area atap dengan ketinggian 6 lantai adalah atap beton dengan kemiringan 2

derajat untuk pengaliran air hujan dengan luas penampang sekitar 1460 m2 dan

luas dinding vertikal ±150m2 sehingga total luas 1535 m2 dibagi menjadi 6

bagian masing-masing ±260m2. Sesuai tabel maka dipakai talang atap beton

terbuka dengan kemiringan 1% ukuran 200mm / 8 inci. Ukuran pipa tegak air

hujan adalah 100 mm/ 4 inci.

Area atap dengan ketinggian 5 lantai adalah atap beton dengan kemiringan 2

derajat dengan luas penampang sekitar 800m2 dan luas dinding vertikal 200m2

(diperhitungkan 50%=100 m2) sehingga total luas 900 m2 dibagi menjadi 4 (tiap

bidang 225m2), sehingga dipakai talang atap datar terbuka beton dengan

kemiringan 1% dan ukuran 200mm/8 inci. Ukuran pipa tegak air hujan adalah 100

mm/ 4 inci.

Area atap berbentuk melingkar adalah atap beton dengan luas penampang

sekitar 430 m2 dan luas dinding vertikal sekitar 150m2 (50%=75 m2) sehingga

total luas=505 m2 dibagi menjadi 2 bagian (tiap bagian 260 m2) maka dipakai

talang atap beton dengan kemiringan 1% ukuran 200 mm / 8 inci. Ukuran pipa

tegak air hujan adalah 100 mm/ 4 inci.

Area atap skylight adalah atap baja galvalum dengan kemiringan 30 derajat

dan luas penampang sekitar 400m2 dibagi 3 bagian (tiap bagian 100m2) sehingga

dipakai pipa datar pembuang air hujan dengan kemiringan 2% ukuran 65 mm / 2,5

inci. Ukuran pipa tegak air hujan adalah 65 mm/ 2,5 inci.

Page 16: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

26

Area atap bangunan parkir adalah atap beton dengan luas penampang

sekitar 720 m2 dan luas dinding vertikal sekitar 300m2 (50%=150 m2) sehingga

total luas 870 m2 dibagi 4 bagian (tiap bagian 220 m2) atap maka dipakai talang

atap datar terbuka dari beton dengan kemiringan 1% ukuran 200mm / 8 inci.

Ukuran pipa tegak air hujan adalah 100 mm/ 4 inci.

Gambar3.6 Skema Lubang Pipa pada Area Atap Sisi Timur

Gambar3.7 Skema Lubang Pipa pada Area Atap Sisi Barat

Page 17: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

27

3.7.2.3 Sistem pembuangan sampah

Menggunakan carry-out system dengan pertimbangan jumlah buangan

pada bangunan tidak besar dan jenis bungan yang tidak berbahaya. Jenis sampah

adalah sampah basah dan kering. Sampah basah berasal dari dapur restoran dan

kafeteria sedangkan sampah kering berasal dari ruang-ruang lainnya. Tempat

sampah diletakkan di tempat-tempat umum yang membutuhkan lalu disatukan

pada pembuangan sampah di lantai dasar oleh karyawan umum setiap hari untuk

diangkut oleh truk sampah dalam jangka waktu tertentu.

3.7.3 Sistem Pengkondisian Udara

Sistem penghawaan yang akan dipakai adalah sistem udara buatan yang

dilayani oleh sekelompok mesin AC (air conditioner) dan disalurkan menuju

ruang-ruang yang dikondisikan dengan jaringan ducting. Sistem yang dipakai

adalah "all-air system" yaitu variable air volume dengan pendingin mesin media

air (water cooled). Di tiap zona layanan dibutuhkan sebuah mesin pengatur udara

(Air Handling Unit) dan di tiap ruangan yang dikondisikan terdapat alat

pengontrol volume udara yaitu VA V Box.

Beberapa keuntungan sistem ini:

Mudah disesuaikan dengan skema zoning yang kompleks

Mudah mengontrol temperatur dan kelembaban secara akurat shg lebih

ekonomis.

Mudah menggunakan udara luar sebagai "fresh air" yang belum diolah.

Beberapa ,kerugian sistem ini:

Page 18: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

2X

- Perlu pemikiran yang seksama tentang lokasi terminal unit untuk

memudahkan perawatan.

- Ukuran dakting relatif besar memerlukan pertimbangan yang teliti untuk jarak

lantai bangunan.

- Kadang sulit mencegah bunyi aliran udara dalam dakting.

- Seringkali sulit mengisolasi distribusi udara untuk pencegahan kebakaran.

Untuk area umum seperti lobby, selasar, hall, dll tidak perlu VAV Box di

tiap ruangan, tetapi diatur secara sentral dari AHU yang melayani. Untuk area

perkantoran, pertokoan, perpustakaan perlu diberi VAV Box di tiap ruangan.

Sedangkan untuk kantor pengelola umum yang waktu aktivitasnya diperkirakan

bisa melebihi jam buka gedung penghawaannya tidak sentral tetapi memakai unit

AC split dengan 1 outdoor unit tiap beberapa unit AC, sehingga bisa menghemat

pemakaian AC sentral. Kebutuhan air untuk cooling tower yang terletak di

halaman belakang gedung diambil dari tandon bawah dengan perhitungan

kebutuhan yang dicantumkan pada bab sistem distribusi air bersih.

ZONE 3

A.H.U ZONE !

Gambar 3.8 Skema Sistem VAV

Page 19: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

29

COOJM3ICWEB

AREA PERPUSTAKAAN (6 LANTAI)

i n n r^Tx FBJPU5IAXAW

6 6 6 R.CtSttJa.TEAKRW

PSmJBWOMtN

6 6 6 R. M3LBC9 PETA fcAV KWIOR PENGaCLA

~"6~^~3~ F 9 f \ E M ( A W

K*Nio»p»iGaa>

FERftftAKAAN

». PAVWANLt.2

AMU k n n i—iN l t w "SfK) G a c " I 1 PWPU5WAAN

PBIRHAKAAN

inVS&,

-/ o«us V

AREA FASILITAS PENDIDIKAN (4 LANTAI)

j ~ A H U

ICOKSHASAR UnilASlBA

^ ^ 6 7 ^ _rf *HU [TF

6 6 6 6 UNUWTTCWD

6 6 6 6 PUSU M O M M

Gambar 3.9 Skema Distribusi Udara dalam Bangunan

3.7.4 Sistim listrik

Pengaturan sistem listrik yang dipakai adalah listrik dari PLN dibantu

sebagian oleh genset (sebagai beban) yang juga berfungsi sebagai cadangan bila

listrik mati. Untuk suplai listrik dari PLN disalurkan ke gardu listrik menuju trafo

dan panel PLN menuju ATS (Automatic Transfer Switch). Sedangkan listrik dari

genset dihubungkan dengan panel genset juga menuju ATS. Dari ATS listrik

disuplai menuju panel utama ke panel distribusi baru dibagi-bagi ke panel bagian.

Pembagian panel distribusi pada beberapa zona, yaitu:

- Zona Fasilitas Pendidikan (4 lantai) Zona Perpustakaan (6 lantai)

- Zona Ruang Pameran (2 lantai)

Page 20: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

30

- Zona Parkir Tertutup (6 lantai)

- Zona Ruang Luar

3.7.4.1 Estimasi beban listrik

Tabel 3.2 PERHITUNGAN BEBAN LISTRIK

Jcnis Ruang

Galcry - R. Pamcrun

Auditorium - R. Seminar (2)

Cafeteria

Computer Area (Counter pddkn, area internet, r. sirk perpus, area info perpus)

Library - Perpustakaan

Office area (Kantor pgll per-pus, k.pgll umum, k.pgll pusat info, r. kursus)

Hall, closet, corridor -tanpa AC (WC, parkir tertutup) -ber-AC

Storage spaces (Mli, gudang, tangga kebakaran)

Shops - Unit-unit toko buku

Luas (m2)

2000

general™ 446,4

stage = 111,6

216

246

7693

2082,2

7995

1940,2

1195

468

Lighting (VA/sqft)

4,5

1,35 20

3,5

2

2,5

2,5

0,5

0,5

0,25

2,5

Misc. Power

(VA/sqft)

0,5

0,5

0,5

1,5

0,5

1,5

-

-

0,5

AC-Elec (VA/ sqft).

6

16

8

16

6

5,5

5,5

-

5,5

AC-Non-elec

(VA/ sqft)

2,6

6,5

3,5

6,5

2,7

1,85

1,85

-

1,85

Total Faktor

(VA/sqft)

13,6

23,85 20,5

15,5

26

11,7

11,35

0,5

7,85

0,25

10,35

Perhitung an

(VA/m2)

13,6 x 11,11x20

00=

23,85x11 ,11x446,

4= 20,5x11, 11x111,6

15,5x11, 11x216=

26x11,11 x246=

11,7x11, 11x7693

11,35x11 ,11x2082

,2=

0,5x11,1 1x7995 =

7,85x11, 11x1940,

2=

0,25x11, 11x1195

10,35x11 ,11x468=

Total (VA)

302.192

118.285 25.417,5

37.196,3

71.059,6

999.989

262.562,6

44.412,225

169.211,63

3319,1125

53.814,618

Page 21: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

31

Total beban listrik = 2.087.459,586 VA - 2.087 kVA

Perkiraan pertambahan beban dalam 10 tahun (30%) = 2713,1 kVA

Beban total yang ditanggung oleh genset (sbg beban &cadangan)= 2.084.140,474

VA = 2084 kVA

Beban AC = 582.191.092 + 111.588,84 + 27.597,24 + 61.493,85 +

743.301+ 170.029,33+ 158.433,82 + 38.216,178 =1.892.851,35 VA

= 1.893 kVA

Luas 1 Genset 250 kVA -» 2,96 x 1,14 x sirk. 150% = 8,436 m2

Luas r. genset total = 2087 / 250 = 8,3 dibulatkan 9 genset (kcbutuhan sekarang)

2713,1 / 250 =10,85 dibulatkan 11 genset (estimasi

pertambahan beban dim 10 th)

Ditentukan 5 genset membantu beban listrik PLN sedangkan 4 sisanya cadangan

bila listrik padam.

3.7.5 Transportasi Vertikal

Dibagi menjadi 3 zona pelayanan, yaitu: zona perpustakaan, fasilitas

pendidikan, dan ruang pameran.

3.7.5.1 Zona Perpustakaan ( 6 lantai)

Perhitungan jumlah lift yang dibutuhkan:

PHC min. 15% (single purpose), I max. 45 detik (investment). Jumlah penghuni =

1070 orang. HC = 15% x 1070 = 160 orang / 5 menit. Rise = 6 lantai x 14 ft = 84

Page 22: 3 PERANCANGAN BANGUNAN 3 - dewey.petra.ac.id · Kondisi tapak yang berkontur juga menjadi pertimbangan dalam menentukan akses menuju bangunan dan letak basement. Secara keseluruhan

32

ft, lift kecepatan 500 fpm 3000 lb. Selisih 2 ft dari konversi tabel: 500/60 = 8,33

ft/dtk -> 1 ft = 1/8,33 detik. Jadi RT selisih= 5x2x1/8,33x0,4 = 0,48 detik. RT

total = 100 + 0,48 = 100,48 detik, H = 300xP / RT (P=16) = 300x16 / 100,48 =

46,7 dibulatkan 47 orang. N = IIC / h - 160/47 =3,4 lift. Disediakan : 2 lift

penumpang, I ramp, 1 lift servis.

3.7 5.2 Fasilitas Pendidikan ( 4 lantai)

Perhitungan jumlah lift yang dibutuhkan:

PHC min = 15%, I max = 45 detik. Jumlah pengunjung total = 1000 orang ->

karena disediakan eskalator antara lantai 1 & 2 maka perhitungan jumlah

pengunjung dikurangi menjadi 800 orang. HC = 15% x 800 = 120 orang / 5 menit.

Rise = 4 lantai x 14 ft = 56 ft. Lift kecepatan 500 fpm 4000 lb (medium retail

stores recommended)

RT = 100 + 0,48 = 100,48 detik. H= 300 x P / RT = 300 x 22 / 100,48 = 65,69

dibulatkan menjadi 66 orang. N = HC/h = 120/66 = 2 lift. Disediakan : 2 lift

penumpang, I eskalator, I lift servis.

3.7.5.3 Ruang Pameran

Untuk ruang pameran 2 lantai disediakan sepasang eskalator yang

memiliki kapasitas angkut besar dan 1 buah lift servis yang diletakkan

bersebelahan dengan gudang.