3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

download 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

of 10

Transcript of 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    1/10

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave

    menyebutkan bahwa ada tiga era di dalam dunia ini, pertama era pertanian, kedua

    era industri dan terakhir adalah era informasi. Era industri dimulai ketika James

    Watt menemukan mesin uap yang pada akhirnya mampu menggerakkan mesin-

    mesin berat sehingga mengubah seluruh tatanan kapitalis yang ada pada saat itu.

    Seiring dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi, informasi semakin

    memegang peranan penting dalam perkembangan zaman sehingga dibutuhkan

    suatu sistem yang menangani perpindahan informasi yang bukan saja harus akurat

    tetapi juga harus cepat. Perpindahan informasi yang sangat cepat antar individu

    menjadi titik dimulainya zaman baru yang dinamakan era informasi. Pada era

    informasi, mobilitas dan aksesibilitas informasi perlu dibarengi dengan

    infrastruktur-infrastruktur terkait yang berfungsi sebagai penggerak zaman baru

    ini.

    Era informasi kini telah menghampiri Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan

    dengan adanya aksesibilitas informasi mencakup seluruh bidang dan aspek yang

    ada dalam kehidupan sehari-hari. Informasi, kini dapat diakses oleh setiap orang

    tanpa terkecuali, demi menjamin hak asasi setiap warga Indonesia, khususnya

    untuk mendapatkan informasi yang sebebas-bebasnya secara adil dan merata.

    Sehubungan dengan hal itu, pemerintah telah berupaya memberi layanan

    pendidikan yang baik bagi segenap anak bangsa. Pendidikan yang bertujuan untuk

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    2/10

    2

    meningkatkan taraf pendidikan penduduk Indonesia, termasuk pelaksanaan Wajib

    Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang diharapkan tuntas pada tahun

    2008.

    Berbagai indikator menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja

    pembangunan pendidikan nasional mengalami peningkatan yang cukup berarti.

    Adapun angka partisipasi sekolah (APS) atau persentase penduduk yang

    mengikuti pendidikan formal untuk kelompok umur 7-12 tahun tercatat sebesar

    97,4 persen, kelompok umur 13-15 tahun sebesar 84,1 persen, dan kelompok

    umur 16-18 tahun sebesar 53,9 persen (Susenas 2006).

    Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk beragama Islam

    terbesar di dunia. Hal ini dapat dilihat dari data Departemen Agama1

    menyebutkan bahwa dalam rentang tahun 2005-2006, jumlah umat Islam

    Indonesia mencapai 182.083.594 juta jiwa. Jumlah inilah menunjukkan Indonesia

    memiliki penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.

    Dari jumlah yang sangat besar tersebut, maka dapat dikatakan penduduk

    muslim Indonesia kini memiliki latar belakang intelektual dan ekonomi yang

    cukup mapan. Sehingga pendekatan mereka terhadap agamanya (Islam) lebih

    kritis. Hal ini dapat terlihat dari fenomena industri buku di tanah air beberapa

    tahun terakhir ini yang tumbuh pesat. Pertumbuhan ini ditandai dengan

    munculnya penerbit-penerbit baru di berbagai kota di Indonesia dan

    membanjirnya buku-buku baru produk mereka di pasar. Ada yang cukup menyita

    1 http://www.depag.go.id/index.php?a=artikel&id2=pendudukagama

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    3/10

    3

    perhatian dari bergairahnya industri buku tersebut, yakni maraknya penerbitan

    buku-buku agama, terutama buku-buku bertemakan Islam.2

    Dalam kasus Islam dan masyarakat muslim Indonesia, dalam dua dekade

    terakhir, penerbitan Islam di Indonesia begitu pesat pertumbuhannya.3Fenomena

    buku-buku Islam sangat terkait dengan beberapa faktor. Pertama, tingkat

    pendidikan semakin maju, masyarakat semakin sadar kebutuhannya akan ilmu di

    era informasi kini. Kedua, kondisi masyarakat Islam Indonesia yang semakin

    meningkat dalam hal kesadaran beragama. Hal ini dikarenakan orang Indonesia

    ingin menemukan akar budayanya, yaitu Islam. Sejak dulu mereka beragama

    Islam tetapi belum sempat mendalaminya.4Kegairahan baru masyarakat terhadap

    agama yang dimanifestasikan terhadap buku-buku keagamaan sebenarnya bukan

    merupakan persoalan baru. Bahkan, fenomena ini tidak hanya terjadi pada

    kalangan Muslim, tetapi sudah menjadi gejala umum. Tahun 1974, misalnya,

    Alvin Toffler menerbitkan buku yang menjelaskan kegairahan baru orang

    Amerika terhadap agama, dengan munculnya lebih dari 1.000 paguyuban kultus-

    kultus.5 Memang tidak dimungkiri bahwa kemunculan penerbit Islam turut

    memperkaya khazanah intelektualitas khalayak Muslim di negeri ini. Sejarah

    kemunculan dan keberadaan penerbitan literatur Islam di negeri ini membuktikan

    semua itu. Di Indonesia, perkembangan literatur Islam mulai dirasakan sejak

    2Buku-buku Keislaman yang Fenomenal.Dialog Jumat dalam Republika,17 Maret 2006

    3Watson, CW, Islamic Books and Their Publishers: Notes On The Contemporary Indonesian Scene, dalam Journal of

    Islamic Studies16:2, 2005, p. 177

    4Prof. DR. Komaruddin Hidayat dalam wawancara yang dimuat dalam Dialog Jumat (tabloid Republika), 17 Maret 2006

    5Haidar Bagir (Direktur Utama Penerbit Mizan) dalam wawancara yang dimuat di Buku, Islam, Kekayaan dan

    Keragaman Wacana Intelektual. http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0311/15/pustaka/688310.htm tanggal akses 13

    Juli 2008

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    4/10

    4

    tahun 1970-an. Terkait dengan hal ini, Nurcholish Madjid memandangnya sebagai

    salah satu konsekuensi dari fenomena lahirnya kaum terpelajar (sarjana) dari

    kalangan Muslim santri.6

    Di Indonesia sendiri, selain munculnya kalangan intelektual santri yang

    memacu pertumbuhan buku-buku bertemakan Islam, terdapat pula kebutuhan

    yang dirasakan oleh masyarakat kelas menengah akan makanan rohani. Dari sisi

    ekonomi, bisa jadi kalangan ini sudah mampu mencapai kemakmuran. Namun,

    kebahagiaan tampaknya belum melekat sepenuhnya. Kalangan demikian

    tampaknya mengalami gejala kekosongan spiritual, seperti yang dialami

    masyarakat negara maju. Ini menjadi salah satu penyebab, yang menurut Haidar

    Bagir, untuk menjelaskan bahwa konsumen terbesar buku-buku terbitan Mizan

    berasal dari kalangan menengah yang mengalami kegairahan baru terhadap

    agama.

    Kondisi penerbitan di Indonesia memang banyak diwarnai oleh penerbitan

    yang bernuansa keagamaan terutama agama Islam. Berdasarkan data yang

    diperoleh dari IKAPI diketahui bahwa hingga tahun 2008 jumlah anggota IKAPI

    adalah 691 penerbit. Dari jumlah tersebut 137 penerbit di antaranya adalah

    penerbit yang terbitan utamanya adalah buku-buku keagamaan. Penerbit buku

    agama (umum) berjumlah 36 penerbit, penerbit buku agama Islam berjumlah 86,

    penerbit buku agama Kristen/Katolik berjumlah 11, dan penerbit buku agama

    Hindu/Budha berjumlah 4 penerbit.

    6 http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0311/15/pustaka/688310.htm

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    5/10

    5

    Penerbit buku Islam terus meningkat dari tahun ke tahun. Rata-rata

    pertumbuhannya mencapai 10 persen. Dewasa ini jumlah penerbit buku Islam

    mencapai sekitar 50 perusahaan. Sekitar 60 persen berada di Jabotabek. Sisanya

    tersebar di Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. Di luar Jawa

    juga terdapat beberapa penerbit buku Islam, namun jumlahnya relatif sedikit.7

    Usaha lain yang dilakukan dalam rangka menjajaki perkembangan

    perbukuan Islam di lingkungan penerbit Islam juga dilakukan oleh IKAPI Jakarta.

    Dalam Islamic Book Fair 2003 yang diselenggarakan oleh IKAPI Jakarta, terdapat

    sekitar 110 stand penerbit buku-buku Islam yang mengikuti pameran tersebut.

    85% pesertanya terdiri dari penerbit yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Jumlah

    tersebut cukup besar, karena tidak semua penerbit buku Islam di Indonesia

    mengikuti pameran tersebut. Memang sangat sulit untuk memastikan jumlah

    penerbit buku Islam di Indonesia, karena daftar penerbit yang ada di IKAPI pusat

    tidak mencantumkan klasifikasi penerbit dalam jenisnya, yang ada hanya daftar

    penerbit secara umum.

    Selain itu, hadirnya banyak penerbit juga berkaitan dengan keberadaan

    perpustakaan. Perpustakaan tidak dapat berdiri, kalau industri penerbitan buku

    tidak memproduksi buku-buku yang diperlukan, dan penerbitan buku dari

    berbagai jenis yang sebagian besar tergantung pada penjualan buku kepada

    perpustakaan tidak dapat berlangsung tanpa adanya perpustakaan. Maka dari itu,

    perkembangan perpustakaan maupun berkembangnya penerbitan buku tidak dapat

    berlangsung sangat jauh tanpa kerjasama sepenuhnya antara satu sama lain. Hal

    7Sumber ini diperoleh dari keterangan Iwan Setiawan, Wakil Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta, dalam

    www.republika.co.id

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    6/10

    6

    ini karena peredaran buku secara bebas melalui perpustakaan, otomatis akan

    mempertinggi penjualan buku, karena bertambahnya jumlah pembaca baru yang

    akan dikembangkan oleh perpustakaan. (Smith, 1985)

    Begitupula dengan adanya peningkatan penerbitan buku-buku Islam

    selama 25 tahun belakangan ini, tentu saja memperkaya khazanah intelektual

    muslim khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Kekayaan tersebut

    tentu harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya mencerdaskan

    kehidupan bangsa, dan secara khusus adalah umat Islam Indonesia. Oleh karena

    itu khazanah intelektual tersebut juga harus terpelihara dan dilestarikan

    keberadaannya, dan informasi tentangnya juga harus disebarluaskan bagi seluruh

    masyarakat. Upaya pelestarian dan penyebarluasan khazanah tersebut salah

    satunya adalah melalui pengawasan bibliografi (bibliographic control).8

    Secara sederhana, istilah pengawasan bibliografi (bibliographic control)

    mengacu pada usaha-usaha pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem

    pencatatan bagi semua bentuk bahan, baik yang diterbitkan maupun yang tidak

    diterbitkan, yang berbentuk bahan tercetak, bahan audiovisual maupun bentuk lain

    yang menambah khazanah pengetahuan dan informasi (Davinson, 1981: 7).

    Tujuan utama dari pengawasan bibliografi ini adalah menciptakan suatu sistem

    pencatatan bagi semua penerbitan, dan yang lebih penting lagi adalah

    menyediakan sarana akses bagi masyarakat terhadap penerbitan tersebut, yaitu

    dengan menyediakan data yang lengkap mengenai penerbitan tersebut.

    8Siti Maryam dalam Tesis Sikap penerbit buku Islam di Jakarta terhadap UU No.4 tahun 1990 dan hubungannya dengan

    pengawasan bibliografi buku-buku Islam di Indonesia, Program Pasca Sarjana FIB UI, 2007

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    7/10

    7

    Pada tingkat nasional lembaga yang paling bertanggung jawab dalam hal

    pengawasan bibliografi adalah Perpustakaan Nasional. Dalam melaksanakan

    tugasnya Perpustakaan Nasional didukung oleh Undang-undang RI. No. 4 Tahun

    1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Melalui undang-

    undang tersebut setiap penerbit diwajibkan menyerahkan dua kopi dari setiap

    bahan (buku) yang diterbitkannya ke Perpustakaan Nasional sebagai koleksi

    nasional. Pelaksanaan undang-undang tersebut diatur dengan Peraturan

    Pemerintah No. 79/1991.

    Dari hasil serah simpan itulah Perpustakaan Nasional dapat memantau dan

    kemudian mencatat seluruh buku atau bahan lainnya yang terbit di Indonesia.

    Pencatatan dilakukan dan diterbitkan dalam bentuk Bibliografi Nasional

    Indonesia (BNI), Katalog Dalam Terbitan (KDT), dan Daftar Karya Cetak dan

    Karya Rekam Indonesia.

    1.2 Permasalahan

    Ada beberapa pendekatan atau sudut pandang yang akan digunakan dalam

    skripsi ini. Pertama, perkembangan dan tumbuhnya banyak publikasi dan buku

    Islam adalah fenomena baru yang tampak sebagai fakta, tetapi kita tidak dapat

    menjelaskan hal itu tanpa mengetahui awal mula dan perkembangan kemunculan

    fenomena itu. Di sini dibutuhkan pendekatan sejarah, dalam arti perlu melihat

    bagaimana sejarah perkembangan buku Islam di Indonesia, dari awal mula

    pertumbuhan. Kedua, belum adanya penghitungan secara kuantitatif

    perkembangan buku-buku Islam, dilihat dari jumlah judul buku Islam yang

    diterbitkan, jenis terbitan terjemahan atau asli karangan pengarang Indonesia,

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    8/10

    8

    penerbit yang menerbitkan buku Islam pada terbitan Bibliografi Nasional

    Indonesia tahun 2000-2005. Ketiga, belum adanya sumber yang cukup

    memberikan informasi mengenai subjek-subjek dalam satu ilmu maupun

    multidisiplin ilmu dalam terbitan buku Islam.

    Dalam skripsi ini pembahasan akan difokuskan pada penerbit buku-buku

    Islam, baik penerbit yang secara khusus berkonsentrasi dalam menerbitkan buku

    dengan tema-tema mengenai Islam, maupun penerbit buku non Islam tetapi

    memiliki divisi penerbitan buku Islam atau menerbitkan buku-buku bertemakan

    Islam.

    Sesuai denganDaftar Tajuk Subjek Islam dan Klasifikasi Islam : Adaptasi

    dan Perluasan Notasi 297 Dewey Decimal Classification (DDC) yang diterbitkan

    oleh Perpustakaan Nasional RI tahun 2006, maka yang dimaksud dengan buku-

    buku Islam, pada skripsi ini adalah buku-buku yang berisi tentang subjek-subjek

    keIslaman yang terdiri dari sepuluh kelas besar berikut:

    297 Islam

    297.1 Al-Quran dan ilmu yang berkait

    297.2 Hadis dan ilmu yang berkaitan

    297.3 Aqaid dan Ilmu Kalam

    297.4 Fikih

    297.5 Akhlak dan Tasawuf

    297.6 Sosial dan Budaya

    297.7 Perkembangan

    297.8 Aliran dan Sekte

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    9/10

    9

    297.9 Sejarah Islam dan Biografi

    Pada masing-masing kelas tersebut terdapat sepuluh seksi yang tidak perlu

    diuraikan di sini.

    I.3 Pertanyaan Penelitian

    1.

    Bagaimana perkembangan terbitan buku-buku Islam pada Bibliografi

    Nasional Indonesia (BNI) tahun 2000-2005 secara kuantitatif yang terdiri

    dari:

    a.

    Subjek Islam (kelas 297)

    b. Pengarang

    c. Jenis Karya

    d. Penerbit

    e. Kota terbit

    f. Jumlah terbitan buku Islam tahun 2000-2005

    I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan penelitian

    1. Untuk mengetahui perkembangan terbitan buku-buku Islam pada

    Bibliografi Nasional Indonesia(BNI) tahun 2000-2005 secara kuantitatif

    yang terdiri dari:

    a. Subjek Islam (kelas 297)

    b. Pengarang

    c. Jenis Karya

    d. Penerbit

    e. Kota terbit

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008

  • 7/26/2019 3 Gelombang Peradaban (Alfin Tofler)

    10/10

    10

    f. Jumlah terbitan buku Islam tahun 2000-2005

    Manfaat penelitian

    Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini baik bagi dunia

    akademik maupun dunia praktis adalah :

    a. Manfaat terhadap dunia akademik

    Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

    terhadap dunia ilmu pengetahuan tentang dunia penerbitan buku Islam dan

    perkembangannya serta kaitannya dengan pengawasan bibliografi di Indonesia

    serta menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian sejenis.

    b. Manfaat terhadap dunia praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menggambarkan subjek-

    subjek Islam pada terbitan Bibliografi Nasional Indonesia(2000-2005), sehingga

    dapat membantu dalam perencanaan pengembangan koleksi di perpustakaan, baik

    perpustakaan umum maupun perpustakaan khusus bidang Agama Islam.

    Perkembangan buku..., Ceria Isra Ningtyas, FIB UI, 2008