3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi

5

Click here to load reader

Transcript of 3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi

Page 1: 3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi

Draft keputusan direktur mengenai :

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI

1. PENDAHULUAN

RSUD Dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur mempunyai misi salah satu

diantaranya adalah memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh

semua lapisan masyarakat. Dalam menjalankan misi tersebut harus didukung oleh semua elemen

yang ada di rumah sakit. Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah bagian yang tak terpisahkan

dari system pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan

pasien, penyediaan obat yang rasional, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Kegiatan pelayanan farmasi Rumah Sakit yang utama adalah pengelolaan dan penggunaan

perbekalan farmasi yang diselenggarakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Dengan

demikian perlu adanya perumusan Kebijakan Pelayanan Farmasi yang sesuai dengan Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor: 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di

Rumah Sakit.

2. FALSAFAH, VISI, DAN MISI INSTALASI FARMASI

Falsafah :

" PELAYANAN FARMASI YANG BERMUTU DAN TERJANGKAU

BERORIENTASI PADA KESEHATAN DAN KEPUASAN PASIEN MERUPAKAN

HARAPAN KAMI "

Visi :

" MENJADIKAN INSTALASI FARMASI YANG MENGUTAMAKAN KUALITAS

PELAYANAN MENUJU TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT DR MURJANI

SAMPIT YANG UTAMA DAN PERTAMA DI KALIMANTAN TENGAH "

Misi :

a. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau berorientasi pada tercapainya hasil

pengobatan yang optimal terhadap pasien dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

b. Menyelenggarakan pelayanan farmasi rumah sakit sesuai dengan standar dan prosedur serta

terakreditasi

Page 2: 3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi

c. Bertanggung jawab atas pengelolaan farmasi rumah sakit yang berdaya guna dan berhasil

guna

3. TUJUAN PELAYANAN FARMASI

a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam

keadaan gawat darurat sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia

b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan professional berdasarkan prosedur kefarmasian dan

etika farmasi serta peraturan pemerintah

c. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat dan alat kesehatan

d. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan dan kaidah yang berlaku

e. Melakukan dan memberi pelayanan yang bermutu melalui analisa,telaah, dan evaluasi

pelayanan serta mengacu pada standart akreditasi

4. FUNGSI PELAYANAN FARMASI

a. Pengelolaan perbekalan farmasi

1. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit

2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal

3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat

sesuai ketentuan yang berlaku

4. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku

5. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian

6. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit

7. Melakukan pencatatan dan pelaporan persediaan perbekalan farmasi di rumah sakit

8. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap persediaan perbekalan farmasi di rumah

sakit

b. Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan

1. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien

2. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan

3. mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat

kesehatan

4. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan

5. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan,pasien/keluarga

6. Memberi konseling kepada pasien/keluarga

7. Melakukan pencatatan setiap kegiatan

8. Melaporkan setiap kegiatan

Page 3: 3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi

5. CAKUPAN PELAYANAN FARMASI

a. Pemilihan perbekalan farmasi

b. Perencanaan perbekalan farmasi

c. Pengadaan perbekalan farmasi

d. Penerimaan perbekalan farmasi

e. Penyimpanan perbekalan farmasi

f. Pengemasan kembali

g. Distribusi perbekalan farmasi

h. Penyediaan informasi dan edukasi

6. SISTEM PELAYANAN FARMASI

a. Pemilihan perbekalan farmasi

Jumlah dan perbekalan farmasi terutama obat yang beredar di Indonesia semakin hari

semakin berkembang, sehingga perlu rasionalisasi di dalam pemilihan dan penggunaan di

Rumah Sakit.

Pemilihan perbekalan farmasi di RSUD dr Murjani Sampit disesuaikan dengan pasien yang

dilayani yaitu pasien umum, perusahaan, Jamkesda Kotim dan sekitarnya, Jamkesmas dan

Jampersal.

Bagi pasien umum dan perusahaan direncanakan disediakan obat-obat yang pemilihannya

berpedoman pada Formularium RSUD Dr Murjani Sampit tahun terbaru yang akan disusun

oleh Komite Farmasi dan Terapi RSUD Dr Murjani Sampit atas usulan dari staf medis

fungsional dan mendapat persetujuan dari Direktur RSUD Dr Murjani Sampit.

Sedangkan bagi pasien Jamkesda, Jamkesmas dan Jampersal Keputusan Menteri

Kesehatan RI No 1455/MENKES/SK/X/2010 tentang tentang Formularium Program Jaminan

Kesehatan Masyarakat dan DOEN 2011.

b. Perencanaan Perbekalan Farmasi

Pengadaan perbekalan farmasi di RSUD Dr Murjani Sampit perlu adanya perencanaan yang

tepat agar tidak terjadi penumpukan atau kekosongan perbekalan farmasi . Perencanaan

dibuat setiap hari dengan metode konsumsi dan memperhitungkan sisa persediaan yang ada.

c. Pengadaan Perbekalan Farmasi

Pengadaan Perbekalan Farmasi dilakukan secara mandiri oleh instalasi farmasi berdasarkan

usulan depo terkait. Pembelian Obat dilakukan secara langsung dari

distributor/PBF/CV/rekanan.

Page 4: 3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi

d. Penerimaan Perbekalan Farmasi

Perbekalan farmasi yang diadakan melalui pembelian setelah dikirim oleh distributor diterima

oleh tim penerima barang di gudang farmasi, diperiksa oleh tim PPHP ( Panitia Pemeriksa

Hasil Pekerjaan ) sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Penyimpanan Perbekalan Farmasi

Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan:

a. dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya,

b. menurut suhu dan kestabilannya,

c. mudah tidaknya terbakar,

d. tahan/tidaknya terhadap cahaya.

e. Penyusunan obat secara alfabetis dan FIFO (First In First Out) serta pertimbangan

tanggal kadaluarsa

f. Distribusi Perbekalan Farmasi

Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan

individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang

pelayanan medis.

Sistem distribusi perbekalan farmasi yang diselenggarakan :

1. Distribusi perbekalan Farmasi untuk pasien rawat inap

Diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem floor stock dan resep perorangan

2. Distribusi perbekalan Farmasi untuk pasien rawat jalan

Diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem resep perorangan

3. Distribusi perbekalan farmasi untuk unit penunjang/instalasi lain

Diselenggarakan secara sentralisasi dengan system floor stock

g. Penyediaan informasi dan edukasi

Penyediaaan informasi dan edukasi dilaksanakan dengan sasaran dokter, perawat, dan

tenaga medis lain, pasien dan keluarga pasien. Informasi dan edukasi masih diberikan

secara lisan dan kasuistik sedangkan untuk pasien rawat jalan diberikan pada saat pasien

atau keluarga pasien menerima obat.

h. Pelayanan farmasi klinik

Ruang lingkup kegiatan pelayanan farmasi klinis adalah meliputi:

1. Melakukan konseling

2. Monitoring efek samping

3. Menganalisa efektifitas dan biaya

Page 5: 3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi

4. Pemantauan penggunaan obat

5. Pengkajian penggunaan obat

6. ORGANISASI PELAYANAN FARMASI

Instalasi farmasi dikepalai oleh seorang Apoteker selaku Kepala Instalasi dan di bantu bagian-

bagian lain yaitu pelayanan gudang farmasi RS, pelayanan depo OK, pelayanan depo rawat

jalan, pelayanan depo rawat inap, pelayanan depo instalasi gawat darurat serta administrasi dan

pelaporan.