3-Dialog Antar Agama

download 3-Dialog Antar Agama

of 26

Transcript of 3-Dialog Antar Agama

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    1/26

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    2/26

    Dialog Antar Agama 16

    berpaling maka kamu menanggung dosa para petani(rakyatmu)...” (HR. Bukhari )

    Jelaslah, bahwa dakwah kita kepada kepada orang-

    orang non-Islam, adalah dakwah untuk memeluk Islamdan meninggalkan kekufuran.Adapun ide dialog antar agama yang ramai dijaja-

    kan saat ini, adalah ide dari Barat yang sangat keji lagisangat asing. Tidak ada asal usulnya dalam Islam, sebabide ini menyerukan untuk mencari titik temu bersama diantara agama-agama. Bahkan ide tersebut menyerukanuntuk membentuk agama baru yang sengaja direka-rekaagar kaum muslimin memeluknya sebagai ganti agamaIslam, karena penganut ide ini dan para propagandisnyaadalah orang-orang Barat yang kafir.

    Ide ini mulai muncul secara internasional padatahun 1932 tatkala Perancis mengutus delegasinya untukberunding dengan tokok-tokoh ulama Al Azhar (Kairo)mengenai ide penyatuan tiga agama; Islam, Kristen, danYahudi. Kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti denganKonferensi Paris tahun 1933 yang dihadiri oleh paraorientalis dan misionaris dari berbagai universitas diInggris, Swiss, Amerika, Italia, Polandia, Spanyol, Turki,dan lain-lain. Konferensi Agama-Agama Sedunia tahun1936 merupakan konferensi agama terakhir sebelumPerang Dunia II yang telah membuat sibuk negara-negara Eropa untuk menyelenggarakan konferensi-konferensi serupa.

    Pada tahun 1964 Paus Paulus VI menulis sebuahrisalah yang menyerukan dialog antar agama-agama.Kemudian pada tahun 1969 Vatikan menerbitkan

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    3/26

    Dialog Antar Agama 17

    sebuah buku yang berjudul “ Alasan Dialog Antara Kaum Muslimin dan Kaum Kristiani .”

    Sepanjang dasawarsa 70-an dan 80-an abad ini,telah diadakan lebih dari 13 pertemuan dan konferensi

    untuk dialog antar agama dan antara peradaban. Yangpaling menonjol adalah Konferensi Dunia II untukAgama Islam di Belgia, yang dihadiri oleh 400 delegasidari beraneka agama yang berbeda-beda, dan Kon-ferensi Cordoba di Spanyol yang dihadiri oleh delegasi-delegasi muslim dan Kristen dari 23 negara. Keduakonferensi ini diselenggarakan tahun 1974. Kemudiandiselenggarakan pula Pertemuan Islam-Kristen diCarthage di Tunisia tahun 1979.

    Pada dekade akhir abad ini para propagandisdialog antar agama bergiat mengadakan KonferensiDialog Eropa-Arab tahun 1993 di Yordania, yang disusuldengan Konferensi Khartoum untuk Dialog AntarAgama tahun 1994. Pada tahun 1995 diadakan duakonferensi untuk dialog antar agama, yang pertama diStockholm, dan yang kedua di Amman (Yordania).Kedua konferensi lalu disusul dengan Konferensi Islamdan Eropa di Universitas Aalul Bait (Yordania) tahun1996.

    Justifikasi Dialog Antar Agama

    Justifikasi terpenting yang diajukan para pesertakonferensi di berbagai konferensi antar agama, adalahuntuk membendung kekufuran dan ateisme yangterwujud dalam negara Uni Soviet sebelum negara iniruntuh. Sebab, Komunisme dipandang sebagai ajaranateis yang mengancam agama-agama samawi termasuk

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    4/26

    Dialog Antar Agama 18

    prestasi-prestasi peradabannya. Justifikasi lainnya,adalah adanya keprihatinan terhadap umat manusiadan pembelaan terhadap orang-orang beriman di mukabumi. Justifikasi lainnya lagi, adalah perlunya upaya

    mencari kebenaran yang harus dipandang relatif (nisbi),sehingga tak boleh seorang pun mengklaim telahmemonopoli kebenaran, sebab kebenaran harus tundukpada kaidah demokrasi, yaitu pendapat mayoritasmerupakan pendapat yang paling dekat dengankebenaran.

    Rekomendasi-Rekomendasi Peserta Konferensi

    Rekomendasi terpenting dari konferensi-konfe-rensiyang diselenggarakan atas nama dialog antar agama danantar peradaban, serta dialog antara Islam dan Eropa,adalah sebagai berikut :

    • Perlu dicari makna-makna dan dimensi-dimensibaru untuk kata “ kufur ”, “ateis”, “syirik”, “iman”,“islam”, “moderat”, “ekstrem”, dan “ fundamental-isme”sedemikian rupa, sehingga kata-kata itu tidak menjadifaktor pemecah-belah di antara penganut-penganutagama.

    • Perlu dicari titik-temu dari ketiga agama, yang

    meliputi aspek aqidah, akhlaq, dan budaya, untukmenegaskan adanya titik-temu positif di antaraberbagai agama dan peradaban, sebab semua Ahli Kitabadalah orang-orang beriman yang sama-samamenyembah Allah.

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    5/26

    Dialog Antar Agama 19

    • Perlu adanya piagam bersama hak-hak asasi manu-sia, untuk memantapkan perdamaian dan pola hidupberdampingan secara damai di antara penganut agama-agama. Hal ini dilakukan dengan cara meng-hilangkan

    perasaan akan adanya batas-batas prinsipil antaragama, dan dengan menghilangkan persepsipermusuhan dalam budaya berbagai bangsa dan politikberbagai negara.

    • Perlu dilakukan rekonstruksi sejarah dan kurikulumpendidikan, agar jauh dari hal-hal yang dapat mem-bangkitkan kemarahan dan kebencian, serta meng-anggap bahwa pengajaran agama adalah bagian darikajian humaniora yang mendasar, yang ditujukanuntuk membentuk kepribadian yang terbuka denganberbagai kebudayaan umat manusia serta maumemahami agama lain. Karena itu, wajib dijauhkanbeberapa pembahasan tertentu dalam aqidah danibadah.

    • Perlu adanya perhatian pada pembahasan tema-tema tertentu dan menetapkan persepsi yangmempersatukan pada tema-tema tersebut. Tema-tematersebut adalah:“keadilan”, “perdamaian”, “wanita”,“hak asasi manusia”, “demokrasi”, “etos kerja”,“pluralisme”, “kebebasan”, “perdamaian dunia”,“hidup ber-dampingan secara damai”, “keterbukaanperadaban”, “masyarakat madani” ( civil society), dansebagainya.

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    6/26

    Dialog Antar Agama 20

    Sarana dan Cara Dialog Antar Agama

    Setelah orang-orang Barat yang kafir gagal men- jauhkan kaum muslimin dari aqidah mereka melaluipara misionaris dan orientalis, beraneka literatur dan jurnal kebudayaan, serta manipulasi ideologi, politik,dan media, mereka beralih pada lembaga-lembaga resmidi negara-negara mereka dan negara-negara agen-agenmereka. Mereka mulai mengadakan berbagai konferensidan seminar, membentuk kelompok-kelompok aksibersama, dan mendirikan pusat-pusat studi di negeri-negeri mereka ataupun di negeri-negeri Islam, sepertiPusat Studi Islam Universitas Oxford (Inggris), PusatStudi Timur Tengah Universitas Durham (Inggris),College of Holly Cross(Akademi Salib Suci) di Amerika,Rabithah Alam Islami (Liga Dunia Islam) di Arab Saudi, Al Majma’ Al Mulki li Buhuutsil Hadlarah Al Islamiyah(Dewan Kerajaan untuk Pengkajian Peradaban Islam),Universitas Aalul Bait (Yordania), Dewan Gereja-GerejaDunia, dan lain-lain.

    Mereka menggunakan bermacam-macam istilahdan kata yang manis-memikat dengan makna-maknayang tidak jelas untuk menyesatkan dan mengecohkaum muslimin, seperti “pembaharuan”, “keterbukaanter-hadap dunia”, “peradaban umat manusia”, “penge-tahuan universal”, “keharusan hidup berdampingan

    secara damai”, “membuang fanatisme dan ekstrem-isme”, “globalisasi”, dan lain sebagainya.Mereka merancukan persepsi tentang ilmu penge-

    tahuan/sains (‘ ilmu) dengan kebudayaan ( tsaqafah), sertaperadaban ( hadlarah) dengan corak kehidupan fisik(madaniyah). Perancuan ini lalu dijadikan landasan

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    7/26

    Dialog Antar Agama 21

    untuk menyerang orang-orang yang konsisten denganpandangan hidupnya yang khas, karena dianggapmenentang ilmu pengetahuan dan corak kehidupan fisikyang lahir darinya, serta dicap sebagai golongan yang

    terbelakang dan tertinggal. Padahal masalahnyamenurut Islam tidaklah seperti yang mereka dakwakan.Sebab Islam telah membuka diri terhadap ilmupengetahuan beserta corak kehidupan fisik yang lahirdarinya. Tetapi Islam memang menutup diri terhadapkebudayaan dan peradaban apa pun yang bukankebudayaan dan peradaban Islam, sebab kebudayaandan peradaban merupakan pemikiran yang berhu-bungan dengan perilaku manusia yang wajib ditatahanya dengan persepsi Islam tentang kehidupan.

    Mereka membagus-baguskan berbagai pemikiran

    ideologi Kapitalisme di hadapan kaum muslimin, sertamempromosikannya sebagai sesuatu yang tidak menya-lahi ajaran Islam. Akibatnya, sebagian kaum musliminmengira bahwa pemikiran-pemikiran itu berasal dariIslam, seperti pemikiran demokrasi, kebebasan,pluralisme politik, sosialisme, dan lain-lain. Sebaliknya,mereka menyerang sebagian pemikiran Islam danmensifatinya sebagai sesuatu yang tidak berperadabandan tidak layak untuk masa sekarang, seperti jihad,hudud, poligami, dan hukum-hukum syara’ lainnya.

    Mereka menundukkan kajian terhadap nash-nashajaran Islam di bawah metode berpikir ideologiKapitalisme, yang menjadi fakta sebagai sumber hukum,bukannya sebagai tempat (objek) penerapan hukum,yang menetapkan kemanfaatan (kemaslahatan) sebagaistandar untuk mengambil atau menolak suatu hukum,

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    8/26

    Dialog Antar Agama 22

    bukannya standar halal dan haram. Inilah yang men-dorong sebagian kaum muslimin untuk menciptakanbeberapa kaidah untuk memahami Islam yang sebe-narnya tidak ada sandarannya dari nash-nash syara’,

    seperti fiqhul waaqi’ (penetapan hukum yang bertolakdari fakta dengan mengesampingkan nash syara’), fiqhul muwaazanaat (penetapan hukum berdasarkanpertimbangan manfaat dan mudlarat belaka), adldlaruuratu tubiihul mahzhuuraat (kondisi daruratmembolehkan hal-hal yang diharamkan), dan sebagai-nya. Hal ini telah mengakibatkan lunturnya sebagianhukum-hukum Islam serta hilangnya batas-bataspembeda antara ajaran yang palsu dan yang asli, antarakufur dan Islam, sehingga akhirnya riba menjadi mubahdan mati syahid dianggap bunuh diri.

    Orang-orang kafir yang mengendalikan dialogantar agama itu selalu berupaya untuk memperumumdan memperluas medan dialog, sehingga dialog tidakhanya terbatas pada pada konferensi dan seminar saja,tetapi juga menjangkau seluruh komponen masyarakat;laki-laki dan perempuan, para intelektual dan pegawai/buruh, yang dilaksanakan melalui jalur-jalur sekolah,perguruan tinggi, lembaga studi, partai politik, danasosiasi (buruh, pengusaha, pengacara, pedagang, danlain-lain). Jadi, seperti yang diungkapkan oleh parapeserta konferensi, kegiatan ini memang merupakanpengintegrasian diri dengan peradaban Barat dalamaspek ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan lain-lain. Ideologi Kapitalisme --seperti yang merekadakwakan-- dengan ide-ide humanisme dan rasio-nalisme, liberalisme dan demokrasi, dianggap sebagai

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    9/26

    Dialog Antar Agama 23

    peradaban modern yang sukses. Adapun Islam,dianggap agama taklid, mengajarkan kediktatoran, danhanya berkutat pada warisan kebudayaan masa silam.Islam katanya mengajarkan kedaulatan agama,

    perbudakan, dan poligami. Islam tidak berperadaban!Di antara teknik pengecohan atas kaum musliminyang terjadi dalam konferensi-konferensi dialog antaragama, adalah adanya partisipasi peserta-peserta yangberaqidah lain, seperti orang Hindu, Budha, Sikh, danlain-lain, di samping orang Islam, Kristen, dan Yahudi.Ini terjadi pada Konferensi Dunia untuk Agama danPerdamaian di Jepang dan pada sebuah seminar diBeirut (Lebanon) pada tahun 1970. Tujuannya adalahagar kaum muslimin tidak berpraduga bahwa hanyamereka saja yang menjadi sasaran dialog antar agama.

    Heran, bagaimana mungkin mereka yang disebut ulamakaum muslimin itu menerima begitu saja Islamdisetarakan dengan Budha dan agama-agama lain!

    Pandangan Barat Yang Hakiki Terhadap Islam

    Sesungguhnya pihak Barat yang menyerukandialog dengan kaum muslimin dan memimpin berbagaikonferensi dialog antar agama itu, memandang Islamdengan pandangan permusuhan. Pandangan inilahyang menjadi motif bagi dialog antar agama, yang

    dijadikan dasar untuk mengontrol dan mengaturkegiatan tersebut. Ensiklopedi Kebudayaan Perancis,yang menjadi referensi setiap peneliti, mendeskripsikanMuhammad Rasulullah SAW sebagai; “ pembunuh, penculik para wanita, dan musuh terbesar bagi akalumat manusia .” Demikian pula halnya mayoritas

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    10/26

    Dialog Antar Agama 24

    literatur akademis di Eropa Barat, yang menjelaskansifat Rasulullah SAW, Islam, dan kaum muslimindengan sifat-sifat yang sangat keji.

    Sementara itu, dalam buku The End of History karya

    pemikir Amerika Francis Fukuyama, terdapat sebuahpernyataan, ” Sistem Kapitalisme adalah babak penghabisanyang abadi bagi umat manusia di bumi. Akan tetapi Islammeskipun dalam kondisi lemah dan tercerai-berai,sesungguhnya tengah mengancam agama baru yang menangini (yaitu, Kapitalisme).”

    Sekjen NATO Willie Claise pernah mengatakan,”Islam fundamentalis adalah bahaya yang mengancam geopolitik masa depan. ”Sedang orientalis Bernard Lewismenyatakan pandangannya ten-tang Islam danKapitalisme , ”Keduanya bertentangan satu sama lain. Tak

    mungkin ada dialog di antara keduanya.” Samuel P.Huntington , profesor ilmu-ilmu politik di UniversitasHarvard Amerika, dan direktur Institut John M. Ulinuntuk Studi-Studi Strategis di Universitas Harvardberkata, ” Sesungguhnya benturan antar peradaban nantiakan mendominasi politik luar negeri. Batas-batas pemisahantar peradaban di masa depan nantinya akan menjadi batas-batas konfrontasi antar peradaban. ” Dia kemudianmengatakan, ”Agama telah membedakan manusia denganamat tegas dan jelas. Seseorang bisa saja setengah Perancissetengah Arab...Tetapi sangat sulit seseorang menjadi

    setengah Katholik setengah muslim.” Jika demikian halnya pandangan Barat yang hakiki,

    lalu di mana sebenarnya dialog yang mereka serukankepada kita dengan sikap permusuhannya itu?

    Jika berbagai pernyataan di atas dikaitkan denganberbagai aksi permusuhan yang dilakukan oleh Barat

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    11/26

    Dialog Antar Agama 25

    untuk melawan Islam dan umatnya --seperti PerangSalib, pembasmian umat Islam di Spanyol, penghan-curan Khilafah, lalu pendirian negara Yahudi diPalestina, pemberian predikat terorisme dan ekstrem-

    isme terhadap Islam dan gerakan-gerakan Islam--niscaya kita akan dapat memahami target-target daridialog antar agama yang diadakan oleh Barat yang kafirterhadap kaum muslimin.

    Target-Target Dialog Antar Agama

    Sesungguhnya target mendasar yang hendakdiwujudkan oleh para kapitalis dari dialog antar agamadan antar peradaban itu, adalah menghalang-halangikembalinya Islam ke dalam realitas kehidupan sebagaisuatu sistem kehidupan yang menyeluruh, sebab sistemini akan mengancam kelestarian ideologi dan peradabanmereka serta akan dapat memusnahkan segala kepen-tingan dan pengaruh mereka.

    Target-target cabang lainnya untuk merealisasikantarget mendasar itu cukup banyak. Misalnya, merekaberusaha untuk mewarnai dunia dengan warna(shibghah) peradaban Kapitalisme --utamanya wilayah-wilayah yang menjadi tempat hidup kaum muslimin--untuk menggantikan peradaban Islam sehingga Baratdapat lebih mudah menghapus Tsaqafah Islamiyah dari

    benak kaum muslimin. Target ini diupayakan denganmenggoncang kepercayaan kaum muslimin terhadapTsaqafah Islamiyah beserta sumber-sumber dan asas-asasnya. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan Islamdari medan pertarungan peradaban dengan mengo-songkan Islam dari ciri khas terpenting yang

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    12/26

    Dialog Antar Agama 26

    membedakannya dari agama-agama lain --yaitu politik--yang karenanya wajib didirikan negara Khilafah yangakan mengatur seluruh urusan rakyat sesuai hukum-hukum Islam dan mengemban risalah Islam kepada

    seluruh manusia.Mereka juga berusaha untuk membentuk kepri-badian muslim dengan format kepribadian yang baru,yakni pribadi yang tidak akan merasa bersalah bilameninggalkan kewajiban dan mengerjakan keharaman.Mereka juga berusaha merusak perasaan Islami padaseorang muslim dan membunuh semangat ( ghirah) Islamyang ada dalam jiwanya, sehingga muslim tersebuttidak mampu lagi membenci kekufuran dan orang kafir,serta tidak mau memerintahkan yang ma’ruf danmencegah dari yang munkar. Mereka bermaksud pula

    melenyapkan ketahanan budaya dalam tubuh umatIslam --yang dengannya dapat ditangkal setiap unsurpemikiran asing-- serta mera-takan barikade-barikadeberupa pola pikir ( aqliyah) dan pola jiwa ( nafsiyah) yangberpotensi mengancam eksistensi peradaban kapitalis dinegeri-negeri Islam. Dengan demikian, diharapkanpemeliharaan atas segala pengaruh dan kepentinganmereka dapat berlangsung mudah yang pada gilirannyaini akan dapat menjamin kelestarian dan kesinam-bungan eksistensi mereka.

    Dialog antar agama yang direkayasa oleh kaumkafir dan para penguasa negeri-negeri Islam yangmenjadi agen mereka, yang didukung oleh kawan-kawan dekat penguasa tersebut dari kalangan ulamadan intelektual, sebenarnya bermaksud untukmenciptakan agama baru kaum muslimin yang didasarkan

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    13/26

    Dialog Antar Agama 27

    pada aqidah pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme).Padahal aqidah ini menetapkan bahwa membuat hukumadalah hak manusia, bukan hak Allah SWT yang telahmenciptakan manusia. Mengenai para perekayasa

    dialog antar agama itu, Allah SWT telah berfirman :

    ا وْ عُ ا َ ط َ سْ ِن ا ْم ِ كُ ِ ْ ْن دِ ْم عَ كُ دو رُ َ ّ ي ْم حَ كُ َ وْ ُ ل ِ ا قَ ُ َن ي وْ ُ ا َ َ َ ي ال وَ“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampaimereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian(kepada kekafiran) seandainya mereka mampu.”

    (QS Al Baqarah : 217 )

    Demikian pula Allah SWT berfirman :

    “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadakamu hingga kamu mengikuti agama mereka.”

    (QS Al Baqarah : 120 )

    Karena peradaban Islam berasaskan AqidahIslamiyah sementara peradaban Kapitalisme berasaskanaqidah kapitalis (pemisahan agama dari kehidupan),maka titik temu di antara keduanya hakikatnya takmungkin ada. Jadi maksud dialog antar agama yang

    dipimpin oleh Barat yang kafir itu, adalah agar kaummuslimin melepaskan persepsi-persepsi Islam untukkemudian digantikan dengan persepsi-persepsi kapi-talis, sebab Barat telah mengerti bahwa mengkom-promikan dua ideologi yang kontradiktif adalah halyang mustahil.

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    14/26

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    15/26

    Dialog Antar Agama 29

    Perbincangan ini bertujuan untuk memperkuatlegitimasi dialog antara tiga agama, dengan anggapandasar bahwa agama samawi yang tiga itu telah dibawaoleh Nabi Muhammad, Isa, dan Musa AS, yang mem-

    punyai Bapak yang satu, yaitu Ibrahim AS. Karena itu,pemeluk ketiga agama itu harus hidup berdampingansecara damai, karena mereka secara agama adalahberasal dari satu keturunan.

    Ini dari satu segi. Dari segi lain, perbincangan iniadalah untuk mendukung apa yang disebut “prosesperdamaian” dan pembukaan hubungan diplomatikdengan Yahudi, serta melancarkan satu poin di antarapoin-poin konspirasi Barat-Yahudi atas Islam dan kaummuslimin, yaitu mencaplok Palestina dan MasjidilAqsha dan menancapkan pisau beracun dalam dada

    umat Islam. Juga untuk menjustifikasi kerjasama orangYahudi, Kristen, dan Islam guna menjalankan otoritaskeagamaan dalam pengelolaan kota Yerussalem, yangtelah dianggap tempat suci untuk tiga agama. Sebab,orang Yahudi, Kristen, dan Islam kata-nya adalah orang-orang muslim yang berasal dari agama yang satu, yaituagama Ibrahim AS, Bapak para nabi ( Abul Anbiyaa`).

    Untuk menjelaskan kekeliruan pemikiran inisekaligus untuk membantahnya, harus dijelaskan 3(tiga) poin berikut :

    Pertama , Aspek Bahasa. Kata “aslama” di antara maknabahasanya adalah “inqaada” (tunduk, patuh, berserahdiri). Al Qur`an telah menggunakan makna bahasa inidalam kisah para nabi dan pemberian sifat para nabi itusebagai orang-orang yang tunduk-patuh kepada

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    16/26

    Dialog Antar Agama 30

    perintah Allah SWT. Allah SWT telah berfirmanmelalui perkataan Nabi Nuh AS, nabi sebelum IbrahimAS:

    ْن ِْ مِ ِ سْ مُ ْ ا

    َن ِ

    َن وْ كُ َ

    ْن َ

    ُت رْ ِ ُ وَ

    ِ

    ى َ عَ

    ال ِ

    َي رِ جْ َ“Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan akudisuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yangberserah diri (kepada-Nya).” (QS Yunus : 72 )

    Allah SWT berfirman melalui perkataan Nabi NabiIbrahim dan Isma’il AS :

    ً َك ة مَ ِ سْ ً مُ مة ا ُ َ ِ رِ ُ ْن ذ ِ َك وَ َ ِ ْ مَ ِ سْ ا مُ َ لْ عَ جْ ا ا وَ َ ب رَ“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucukami umat yang tunduk patuh kepada Engkau.” (QS AlBaqarah : 128 )

    Allah berfirman tentang kaum Nabi Luth AS :

    ْ مِ ِ سْ ُ َن ْ ٍت ِ ْ َ َ ب يْ َ ا غ هَ يْ ا فِ َ دْ جَ ا وَ مَ َ ف“Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuahrumah dari orang yang berserah diri.”(QS Adz Dzaariyaat : 36 )

    Allah SWT berfirman melalui perkataan Nabi Musa AS:

    ْ مِ ِ سْ ْم مُ ُ ْ ْن كُ ا ِ وْ ُ كل وَ َ ِه ت ْ َ عَ َ ف

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    17/26

    Dialog Antar Agama 31

    “Maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang-orang yang berserah diri.”

    (QS Yunus : 84 )

    Allah SWT berfirman melalui perkataan para Hawa-riyin (pengikut-pengikut setia Nabi Isa AS) :

    “Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwasesungguhnya kami adalah orang-orang yang menye-rahkandiri.” (QS Ali ‘Imraan : 52 )

    Dengan demikian, jelas bahwa kata “muslimun”yang terdapat dalam berbagai ayat tersebut maknanya

    adalah “munqaaduun” (orang-orang yang patuh, tunduk,berserah diri). Jadi bukan berarti mereka itu memelukagama yang satu, yaitu Islam yang diturunkan kepadaMuhammad SAW, sebab Islam belum dikenal olehmereka, disamping mereka memang belumdiperintahkan untuk memeluk Islam. Setiap kaum darimereka mempunyai seorang rasul yang khusus bagimereka. Dan setiap rasul itu menyeru mereka kepadasyari’at (aturan) yang khusus. Allah SWT berfirman :

    ا جً ا هَ نْ ِ وَ

    ً ة عَ رْ شِ

    ْم كُ ْ ِ

    ا َ لْ عَ جَ

    ٍل كُ ِ“Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan syari’at(aturan) dan jalan yang terang.”

    (QS Al Maa`idah : 48 )

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    18/26

    Dialog Antar Agama 32

    Setelah turunnya wahyu kepada Muhammad SAW,wahyu tersebut telah mengarahkan perhatiannya padabeberapa kata Arab tertentu, lalu memindahkan darimakna bahasa yang dibuat pertama kali untuknya,kepada makna syar’i yang dijelaskan oleh nash-nashsyara’ dari Al Qur`an dan As Sunnah. Di antara kata-kata yang telah dipindahkan maknanya ialah kata“Islam”. Makna bahasanya adalah “inqiyaad” (tunduk,patuh, berserah diri). Tetapi makna syar’inya adalahagama yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya MuhammadSAW . Makna ini misalnya terdapat dalam Allah SWTyang ditujukan untuk semua manusia sampai HariKiamat :

    ا ً ْ ي َم دِ َ ال سْ إلِ ُم ْ كُ ُت َ ْ ضِ رَ وَ“...dan telah Kuridlai Islam itu jadi agama bagi kalian.“

    (QS Al Maa`idah : 3)

    Juga dalam firman-Nya :

    ن َ َ ا ف ً ْ ي ِ دِ َ ال سْ إلِ ْ َ يْ َ ِغ غ َ ْ ْن ي مَ هوَ ْ َل ِ َ قْ ي

    “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, makasekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan diadi akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”

    (QS Ali ‘Imraan : 85 )

    Dan juga dalam sabda Rasulullah SAW :

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    19/26

    Dialog Antar Agama 33

    إل ْ َ ِ ٍسُ ْ ى َ َ مُ عَ َ ال …سْ

    “Islam dibangun atas dasar lima perkara...”

    Sebagaimana diketahui, agama-agama selain Islam tidakdibangun atas dasar lima perkara seperti tersebut dalamhadits.

    Setelah pemindahan kepada makna syar’i untukkata “Islam”, maka semua kata yang berasal dari kata“Islam” --seperti fi’il “aslama”, dan isim fa’il “muslim”-- jika diucapkan tanpa suatu qarinah (indikasi), berartiyang dimaksud adalah makna syar’inya, bukan yanglain. Apabila dimaksudkan untuk menunjukkan maknabahasa yang dibuat pertama kali untuknya, diperlukanqarinah yang mengalihkan dari makna syar’inya.Misalnya firman Allah SWT :

    “Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorangNasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagimenyerahkan diri (kepada Allah).”

    (QS Ali ‘Imraan : 67 )

    Ini tidak berarti bahwa Ibrahim AS adalahpenganut agama yang diturunkan oelh Allah kepadaMuhammad SAW (agama Islam), tetapi artinya, IbrahimAS tunduk-patuh ( munqaadun) kepada apa yangditurunkan Allah kepadanya, dan dia bukanlah orangYahudi atau Nashara yang telah mengubah-ubahagama para nabi mereka.

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    20/26

    Dialog Antar Agama 34

    Adapun pendapat yang mengatakan bahwa NabiMuhammad, Isa, dan Musa telah mengikuti agamaIbrahim, maksudnya adalah mereka itu mengimaniaqidah yang sama, yang merupakan dasar (pokok) darisetiap agama yang berasal dari sisi Allah. Inilah yangdimaksud oleh firman Allah SWT :

    ِه ا ِ َ صيْ ا وَ مَ َك وَ ْ َ ا ِ َ يْ حَ وْ ْي َ ذِ ا ا وَ حً وْ ُ ِه ن ى ِ صّ ا وَ ِن مَ ْ دِ ل َن ا ْم ِ كُ َع َ َ شَ

    َ ت ال َن وَ ْ دِ ل ا ا وْ مُ ْ ِ ق ْن َ ى َ سَ ْ عِ ى وَ سَ وْ مُ َم وَ ْ هِ ا َ ْ ب ِ... ِه ْ ا فِ وْ ُ رق َ َ ت“Dia telah mensyari’atkan bagi kalian tentang agama apayang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telahKami wahyukan kepada Nuh dan apa yang telah Kamiwahyukan kepadamu (Muhammad), dan apa yang telah Kamiwasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu ,’Tegakkanagama dan janganlah kalian berpecah belah tentangnya. (QSAsy Syuura : 13 )

    Jadi agama yang terdapat dalam ayat di atas adalahdasar/pokok agama ( ashlud diin), yakni aqidah. Akantetapi syari’at mereka tidak sama, karena ayat tersebuttelah ditakhsis (dikecualikan) oleh firman Allah SWT :

    ا جً ا هَ نْ ِ ً وَ ة عَ رْ ْم شِ كُ ْ ا ِ َ لْ عَ ٍل جَ كُ ِ“Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturandan jalan yang terang.” (QS Al Maa`idah : 48 )

    Kedua , Aspek Hukum Syara’. Allah SWT telah mengutusMuhammad SAW sebagai penutup para nabi kepadaseluruh umat manusia, dimana mereka semua dituntut

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    21/26

    Dialog Antar Agama 35

    untuk meninggalkan agama-agama mereka --baik samawimaupun bukan-- dan mengambil Islam sebagai agamamereka. Barangsiapa yang memenuhi tuntutan ini, berartitelah masuk Islam, sedang yang tidak memenuhinya,berarti telah kafir. Allah SWT berfirman :

    ا وْ دَ َ هْ ِد ا قَ َ ا ف وْ مُ َ سْ ْن َ ِ َ ْم ف ُ مْ َ سْ َ َ َ ْ ِ مِ ُ أل ْ َب وَ ا َ كِ ْ ا ا و ُ وْ َن ُ ْ ذِ ل ْل ِ ُ ق وَد ا َ عِ ْ ا ِ ٌ ِصيْ َ ُ غُ وَ َ ال َ ل َك ْ ْ َ ا عَ َ ِ َ ا ف وْ وَ َ ْن ت ِ وَ

    “Dan katakanlah kepada orang-orang yang diberi Al Kitab danorang-orang yang ummi,’Apakah kalian (mau) masuk Islam)?’Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling,maka kewajiban kamuhanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hanba-Nya.”

    (QS Ali ‘Imraan : 20 )

    Allah SWT berfirman :

    ُم هُ َ ي ِ ْ َ ّ َ حَ ْ كِ َ نْ َ مُ ْ ِ ك ر شْ مُ ْ ا ِب وَ ا َ كِ ْ ِل ا هْ ْن َ ا ِ وْ رُ َ َن كَ ْ ذِ ِن ا كُ َ ْ َ

    ... ِ َن ٌل مِ ُسوْ . رَ ُ ة َ ِ َ ب ْ ا“Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orangmusyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akanmeninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada merekabukti yang nyata. (yaitu) seorang rasul dari Allah(Muhammad)...” (QS Al Bayyinah : 1-2 )

    Jadi, orang-orang Ahli Kitab dan musyrik itu tidakdapat dikatakan meninggalkan kekufuran, kecualidengan cara masuk Islam, yakni mengikuti agama

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    22/26

    Dialog Antar Agama 36

    Muhammad SAW. Selain itu Rasulullah SAW jugapernah bersabda :

    َ ال ي وَ دِ وْ هُ َ مِة ي ُ أل هِ ْ ذِ ْن ه ٌد ِ حَ ُع ِ َ مَ سْ َ َ هِ ال دِ َ مٍد ِ َ ُس ُ فْ َ ْي ن ذِ ا وَ

    ر ا ل ِب ا ا ْصحَ ْن َ َن ِ ا ال كَ ِه ِ ُت ِ لْ سِ رْ ْي ُ ذِ ا ْن ِ ِ ؤْ ُ ْ ي َ ُت وَ وْ ُ َ ُ ِ ا َ صْ َ“Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya,tidaklah mendengar tentang aku seseorang dari umat manusiaini, baik dia Yahudi maupun Nashrani, lalu dia tidakmengimani risalah yang aku bawa, kecuali dia termasuk penghuni neraka.” (HR. Muslim )

    Walhasil, seluruh umat manusia telah diseru untukmemeluk Islam. Siapa saja yang tidak mau memelukIslam setelah diajukan hujjah baginya, berarti dia secarapasti adalah orang kafir. Orang-orang Yahudi danKristen yang hidup setelah diutusnya Nabi MuhammadSAW, jika mereka tetap saja menganut agama merekamasing-masing, maka mereka adalah orang-orang kafir,menurut nash Al Qur`an. Haram hukumnya mensifatimereka sebagai muslim. Barang siapa beri’tiqad bahwaorang-orang Yahudi dan Kristen --serta penganut agamalain selain mereka-- adalah orang-orang muslim,sungguh dia telah kafir. Karena dengan i’tiqadnya itudia telah mengingkari nash-nash syara’ yang qath’itsubut (pasti sumbernya) dan qath’i dalalah (pastimaknanya). Jika dia mati dalam keadaan seperti itu,maka dia termasuk penghuni neraka.

    Ketiga , Perbincangan Tentang Anak-Cucu Ibrahim AS.Sebenarnya perbincangan ini menyeru kepada ikatan

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    23/26

    Dialog Antar Agama 37

    kebangsaan ( rabithah qaumiyah), yang pada faktanyamerupakan ikatan yang emosional dan ber-muturendah, yang lahir dari naluri mempertahankan diri( gharizatul baqa). Ikatan ini tidak manusiawi, sebab tidaklayat untuk menjadi pengikat seorang manusia denganmanusia lain tatkala keduanya berbeda dalam hal asalketurunan (nasab).

    Ikatan anak-cucu Nabi Ibrahim AS telah terhapusoleh jaman, tidak ada lagi faktanya dalam kehidupan,sebab orang-orang yang bernasab kepada Ibrahim danketurunannya telah bercampur baur dengan bangsa-bangsa lain, dikarenakan hubungan perkawinan, per-gaulan, imigrasi, dan peperangan. Maka kini sangatsulit, bahkan mustahil, membedakan mereka darimanusia yang lain. Di samping itu, para pengikut ketiga

    agama tersebut berasal dari segala bangsa dan sukuyang ada di dunia, yang masing-masing telahterintegrasi atas dasar agama, bukan atas dasar asal usulketurunan. Maka dari itu, sebutan “Anak-CucuIbrahim” untuk orang-orang Islam, Yahudi, dan Kristen, juga untuk orang-orang yang tinggal di sekitar MasjidilAqsha atau yang lainnya, adalah sebutan yang gegabah,serampangan, lagipula tidak benar. Maksud sebenarnyaadalah untuk memerangi Islam, menjustifikasi prosesperdamaian yang dipaksakan, serta meligitimasipembukaan hubungan diplomatik dengan negaraYahudi yang bercokol di tanah kaum muslimin yangdirampas. Semua ini adalah dalam rangka memberikanlegalitas terhadap tindakan kriminal yang sangatmenjijikkan yang telah diperbuat oleh para penguasa

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    24/26

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    25/26

    Dialog Antar Agama 39

    َت ْ َ ق وَ َ َك اْ دَ عْ ن وَ ِ ي وَ ِ هْ ْن َ ِ ْ ِ ْ ن ا ِب ِ :رَ َل ا قَ َ ُ ف ٌح ره وْ ُ ى ن دَ ا َ وَ

    ُر يْ َ لٌ غ مَ ُ عَ ه َك ِ ِ هْ ْن َ َس ِ ْ َ ُ ه ُح ِ وْ ُ ا ن َ : َل ا َ . ق َ ْ مِ ِ ك ا َ ُم اْ كَ حْ َ

    .. ٍح ِ ا .صَ

    “Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata, ’YaTuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dansesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkauadalah Hakim yang seadil-adilnya’. Allah berfirman, ’HaiNuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yangdijanjikan akan disela-matkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik.” (QS Huud : 45-46 )

    Allah SWT berfirman mengenai Ibrahim AS :

    ي دِ هْ عَ

    ُل ا َ َ ي

    َ ال :

    َل َ ق

    ِ رِ ُ ذ

    ْن ِ وَ :

    َل ا َ ق

    ا مً ا مَ ِ

    ِس ا ل ِ

    َك ُ ل عِ ا جَ

    ِ ِ :

    َل ا َ ق ْ مِ ِ ا ظ ل ا

    “Allah berfirman, ’Sesungguhnya Aku akan menjadi-kanmuimam bagi seluruh manusia.’ Ibrahim berkata, ’(Dan sayamohon juga) dari keturunanku.’ Allah berfirman, ’Janji-Ku(ini) tidak mengenai orang yang zalim.” (QS Al Baqarah :124)

    Ayat di atas menerangkan, bahwa anak Nabi NuhAS dalam pandangan syara’ bukanlah termasukkeluarganya, sebab dia tidak beriman dengan risalahyang diturunkan Allah kepada ayahnya. Demikian pula,orang-orang zhalim dari keturunan Nabi Ibrahim ASdikecualikan dari janji Allah untuk mendapat kepe-

  • 8/17/2019 3-Dialog Antar Agama

    26/26

    Dialog Antar Agama 40

    mimpinan, sebab mereka tidak mengikuti risalah yangditurunkan Allah kepada Bapak mereka, Ibrahim AS.

    Oleh sebab itu, propaganda ide “Anak-CucuIbrahim AS” saat ini sesungguhnya adalah propaganda jahiliyah yang bersifat politis dan sangat tendensius.Haram hukumnya menyerukan dan mempromosikanide ini, sebab maksud hakiki dari ide itu adalah untukmemerangi Islam, memalingkan kaum muslimin dariagamanya, menjustifikasi proses perdamaian yangkhianat dengan Yahudi yang kafir, menyerahkankepada mereka bumi Palestina yang mereka jarah,mengesahkan hubungan diplomatik dengan mereka,serta menerima eksistensi negara Israel di TimurTengah.