3. Bhs.ind. Pertemuan

26
Ir. Ir. Nashrullah Chatib Nashrullah Chatib , , M.T. M.T. 20 20 11 11

Transcript of 3. Bhs.ind. Pertemuan

Ir. Ir. Nashrullah ChatibNashrullah Chatib, M.T., M.T.

20201111

PENGERTIANPENGERTIAN Bahasa Indonesia sebagai alat Bahasa Indonesia sebagai alat

komunikasi dipakai dalam berbagai komunikasi dipakai dalam berbagai keperluan tentu tidak seragam, tetapi keperluan tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan dengan akan berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisisituasi dan kondisi

Keanekaragaman penggunaan bahasa Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa Indonesiabahasa Indonesia

Secara umum, ragam bahasa bermaksud Secara umum, ragam bahasa bermaksud kepelbagaian penggunaan bahasa kepelbagaian penggunaan bahasa menurut konteks.menurut konteks.

RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA

Pemakaian ragam bahasa perlu Pemakaian ragam bahasa perlu penyesuaian antara situasi dan fungsi penyesuaian antara situasi dan fungsi pemakaian.pemakaian.

Terdapat dua jenis ragam bahasa, yaitu Terdapat dua jenis ragam bahasa, yaitu bahasa formal dan bahasa tidak formal.bahasa formal dan bahasa tidak formal.

Dengan adanya keanekaragaman Dengan adanya keanekaragaman bahasa di dalam masyarakat, kehidupan bahasa di dalam masyarakat, kehidupan bahasa dalam masyarakat dapat bahasa dalam masyarakat dapat diketahui, misalnya berdasarkan jenis diketahui, misalnya berdasarkan jenis pendidikan atau jenis pekerjaan pendidikan atau jenis pekerjaan seseorang, bahasa yang dipakai seseorang, bahasa yang dipakai memperlihatkan perbedaan.memperlihatkan perbedaan.

RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA

Suatu komunikasi dikatakan efektif Suatu komunikasi dikatakan efektif apabila setiap penutur menguasai apabila setiap penutur menguasai perbedaan ragam bahasa.perbedaan ragam bahasa.

Penutur bahasa dapat dengan Penutur bahasa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasannya mudah mengungkapkan gagasannya melalui pemilihan ragam bahasa melalui pemilihan ragam bahasa yang ada sesuai dengan yang ada sesuai dengan kebutuhannya.kebutuhannya.

RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA

Kridalaksana (1984: 165) Kridalaksana (1984: 165) mengemukakan bahwa ragam bahasa mengemukakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan menurut pemakaiannya yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan.pembicaraan.

Jadi ragam bahasa adalah variasi Jadi ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang bahasa menurut pemakaiannya, yang timbul menurut situasi dan fungsi yang timbul menurut situasi dan fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut.memungkinkan adanya variasi tersebut.

RAGAM BAHASA INDONESIARAGAM BAHASA INDONESIA

Ragam bahasa yang oleh penuturnya Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai (mempunyai prestiseprestise tinggi), yang tinggi), yang biasanya digunakan di kalangan biasanya digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-(karangan teknis, perundang-undangan) di dalam suasana resmi, undangan) di dalam suasana resmi, atau di dalam surat-menyurat resmi atau di dalam surat-menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut (seperti surat dinas) disebut ragam ragam bahasa bakubahasa baku atau atau ragam bahasa resmiragam bahasa resmi..

RAGAM BAHASA FORMAL & RAGAM BAHASA FORMAL & INFORMALINFORMAL

Bahasa formal ialah bahasa yang Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti digunakan dalam situasi resmi, seperti urusan surat-menyurat, semasa urusan surat-menyurat, semasa mengajar atau bertutur dengan orang mengajar atau bertutur dengan orang yang kita tidak kenal dekat atau lebih yang kita tidak kenal dekat atau lebih tinggi status dan pangkatnya.tinggi status dan pangkatnya.

Berbeda dengan ragam bahasa formal, Berbeda dengan ragam bahasa formal, ragam bahasa informal merupakan ragam bahasa informal merupakan kebalikannya. Ragam bahasa informal kebalikannya. Ragam bahasa informal dilakukan pada situasi santai dan dilakukan pada situasi santai dan kepada orang yang sudah dikenal akrab.kepada orang yang sudah dikenal akrab.

Bahasa formal mempunyai ciri-ciri Bahasa formal mempunyai ciri-ciri berikut:berikut:

1.1. menggunakan unsur gramatikal secara menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;eksplisit dan konsisten;

2.2. menggunakan imbuhan secara lengkap;menggunakan imbuhan secara lengkap;

3.3. menggunakan kata ganti resmi;menggunakan kata ganti resmi;

4.4. menggunakan kata baku;menggunakan kata baku;

5.5. menggunakan EYD; danmenggunakan EYD; dan

6.6. menghindari unsur kedaerahan.menghindari unsur kedaerahan.

Pembakuan bahasa Indonesia digunakan Pembakuan bahasa Indonesia digunakan dalam ragam keilmuan sebagai dalam ragam keilmuan sebagai penyusunan tata bahasa pada ragam tinggi penyusunan tata bahasa pada ragam tinggi bahasa tulis.bahasa tulis.

Bahasa baku sebagai bahasa orang yang Bahasa baku sebagai bahasa orang yang berpendidikan, yakni bahasa dunia berpendidikan, yakni bahasa dunia pendidikan tidak hanya dikaji atau diteliti pendidikan tidak hanya dikaji atau diteliti saja, tetapi juga diajarkan di sekolah-saja, tetapi juga diajarkan di sekolah-sekolah.sekolah.

Ragam bahasa standar atau bahasa Ragam bahasa standar atau bahasa keilmuan memiliki:keilmuan memiliki:

Pertama, sifat Pertama, sifat kemantapan dinamiskemantapan dinamis, yang , yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Baku berupa kaidah dan aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat diubah setiap saat.atau standar tidak dapat diubah setiap saat.

Kemantapan atau ketetapan tidak bersifat Kemantapan atau ketetapan tidak bersifat kaku, tetapi bersifat cukup luwes sehingga kaku, tetapi bersifat cukup luwes sehingga memungkinkan perubahan yang tersistem memungkinkan perubahan yang tersistem dan teratur di bidang kosakata dan dan teratur di bidang kosakata dan peristilahan, dan mengizinkan peristilahan, dan mengizinkan perkembangan berjenis ragam yang perkembangan berjenis ragam yang diperlukan dalam kehidupan modern. diperlukan dalam kehidupan modern.

Ragam baku yang baru dalam Ragam baku yang baru dalam penulisan laporan, karangan penulisan laporan, karangan ilmiah, undangan, dan ilmiah, undangan, dan percakapan telepon (HP) perlu percakapan telepon (HP) perlu dikembangkan lebih lanjut. dikembangkan lebih lanjut.

Kedua, bersifat Kedua, bersifat kecendekiaankecendekiaan. Perwujudan . Perwujudan dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal.logis dan masuk akal.

Proses pencedikiaan bahasa itu amat penting Proses pencedikiaan bahasa itu amat penting karena pengenalan ilmu dan teknologi karena pengenalan ilmu dan teknologi modern masih banyak bersumber pada modern masih banyak bersumber pada bahasa asing, harus dapat bahasa asing, harus dapat dilangsungkandilangsungkan lewat ragam baku bahasa Indonesia.lewat ragam baku bahasa Indonesia.

RAGAM BAHASA FORMALRAGAM BAHASA FORMAL

Kridalakasana (dalam Hans Kridalakasana (dalam Hans Lapoliwa, 2008) mencatat Lapoliwa, 2008) mencatat empat empat fungsi bahasafungsi bahasa yang menuntut yang menuntut penggunaan ragam baku, yaitu (1) penggunaan ragam baku, yaitu (1) komunikasi resmi, (2) wacana komunikasi resmi, (2) wacana teknis, (3) pembicaraan di depan teknis, (3) pembicaraan di depan umum, dan (4) pembicaraan umum, dan (4) pembicaraan dengan orang yang dihormati.dengan orang yang dihormati.

RAGAM BAHASA FORMALRAGAM BAHASA FORMAL

Adanya penyeragaman kaidah Adanya penyeragaman kaidah baku, penyamaan ragam bahasa baku, penyamaan ragam bahasa atau penyeragaman variasi bahasa atau penyeragaman variasi bahasa merupakan ciri bahasa baku merupakan ciri bahasa baku ketiga.ketiga.

Kegunaan dari penyeragaman ini Kegunaan dari penyeragaman ini adalah untuk adalah untuk menyamakan menyamakan persepsipersepsi atas suatu bahasa ke atas suatu bahasa ke dalam bahasa Indonesia (Moeliono dalam bahasa Indonesia (Moeliono dalam Hans Lapoliwa, 2008). dalam Hans Lapoliwa, 2008).

BAHASA BAKUBAHASA BAKU

Menurut Moeliono (dalam Hans Menurut Moeliono (dalam Hans Lapoliwa, 2008) bahasa baku Lapoliwa, 2008) bahasa baku mempunyai empat fungsi: (1) mempunyai empat fungsi: (1) fungsi pemersatu, (2) fungsi fungsi pemersatu, (2) fungsi pemberi kekhasan, (3) fungsi pemberi kekhasan, (3) fungsi pembawa kewibawaan, dan (4) pembawa kewibawaan, dan (4) fungsi sebagai kerangka acuan.fungsi sebagai kerangka acuan.

BAHASA BAKUBAHASA BAKU Bahasa baku memperhubungkan semua Bahasa baku memperhubungkan semua

penutur berbagai dialek bahasa, fungsi penutur berbagai dialek bahasa, fungsi mempersatukan mereka menjadi satu mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bahasa dan meningkatkan masyarakat bahasa dan meningkatkan proses identifikasi penutur orang proses identifikasi penutur orang seorang dengan seluruh masyarakat. seorang dengan seluruh masyarakat.

Fungsi pemberi kekhasan yang diemban Fungsi pemberi kekhasan yang diemban bahasa baku, membedakan bahasa itu bahasa baku, membedakan bahasa itu dengan bahasa lain. Karena fungsi itu, dengan bahasa lain. Karena fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masayarakat kepribadian nasional masayarakat bahasa yang bersangkutan.bahasa yang bersangkutan.

BAHASA BAKUBAHASA BAKU

Fungsi pembawa wibawa Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan mencapai kesederajatan dengan peradaban lain.peradaban lain.

Bahasa Indonesia sudah mencapai Bahasa Indonesia sudah mencapai tingkat ini. Hal ini dapat dibuktikan tingkat ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan pertumbuhan yang pesat pada dengan pertumbuhan yang pesat pada bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang penting di dunia sehingga bahasa yang penting di dunia sehingga banyak dipelajari bangsa lain.banyak dipelajari bangsa lain.

Bahasa baku berfungsi sebagai Bahasa baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaian kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan adanya norma dan bahasa dengan adanya norma dan kaidah yang jelas.kaidah yang jelas.

Norma dan kaidah itu menjadi tolok Norma dan kaidah itu menjadi tolok ukur bagi betul tidaknya pemakaian ukur bagi betul tidaknya pemakaian bahasa orang seorang atau golongan.bahasa orang seorang atau golongan.

Bahasa baku berfungsi sebagai Bahasa baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi fungsi estetika kerangka acuan bagi fungsi estetika bahasa yang tidak saja terbatas pada bahasa yang tidak saja terbatas pada bidang sastra, tetapi juga mencakup bidang sastra, tetapi juga mencakup segala jenis pemakaian bahasa yang segala jenis pemakaian bahasa yang menarik perhatian karena bentuknya menarik perhatian karena bentuknya yang khas seperti dalam permaianan yang khas seperti dalam permaianan kata, iklan, dan tajuk berita. kata, iklan, dan tajuk berita.

Pembakuan atau penstandaran bahasa Pembakuan atau penstandaran bahasa Indonesia dilakukan oleh badan pemerintah Indonesia dilakukan oleh badan pemerintah yang resmi yang disebut Pusat Pembinaan yang resmi yang disebut Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa atau yang biasa dan Pengembangan Bahasa atau yang biasa disebut disebut Pusat Bahasa.Pusat Bahasa.

Penstandaran bahasa baku bahasa Penstandaran bahasa baku bahasa Indonesia selama dari diresmikan sebagai Indonesia selama dari diresmikan sebagai bahasa persatuan sampai sekarang bahasa persatuan sampai sekarang mengalami beberapa perubahan. mengalami beberapa perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah untuk Perubahan yang dimaksud adalah untuk mencapai perkembangan sesuai dengan mencapai perkembangan sesuai dengan kemajuan zaman.kemajuan zaman.

PEMBAKUAN BAHASA PEMBAKUAN BAHASA INDONESIAINDONESIA

Pembakuan bahasa Indonesia yang Pembakuan bahasa Indonesia yang pertama dilakukan pada tahun 1901 pertama dilakukan pada tahun 1901 dengan adanya pembakuan bahasa dengan adanya pembakuan bahasa Indonesia Van Ophuijsen, kedua pada Indonesia Van Ophuijsen, kedua pada tahun 1947 dengan adanya istilah Ejaan tahun 1947 dengan adanya istilah Ejaan Suwandi dan akhirnya dari tahun 1975 Suwandi dan akhirnya dari tahun 1975 sampai sekarang dikenal adanya istilah sampai sekarang dikenal adanya istilah Ejaan Yang Disempurnakan, yang Ejaan Yang Disempurnakan, yang menguraikan kaidah ejaan yang baru menguraikan kaidah ejaan yang baru secara rinci dan lengkap, memenuhi secara rinci dan lengkap, memenuhi syarat kecendikiaan walaupun dalam syarat kecendikiaan walaupun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal.pelaksanaannya masih belum maksimal.

Berbeda dengan ragam bahasa formal, Berbeda dengan ragam bahasa formal, ragam bahasa nonformal merupakan ragam bahasa nonformal merupakan kebalikannya. Ragam bahasa nonformal kebalikannya. Ragam bahasa nonformal dilaksanakan pada situasi santai dan dilaksanakan pada situasi santai dan kepada orang yang sudah dikenal akrab. kepada orang yang sudah dikenal akrab. Situasi tidak resmi akan memunculkan Situasi tidak resmi akan memunculkan suasana penggunaan bahasa yang tidak suasana penggunaan bahasa yang tidak resmi juga.resmi juga.

Kuantitas pemakaian bahasa tidak banyak Kuantitas pemakaian bahasa tidak banyak tergantung pada tingkat keakraban pelaku tergantung pada tingkat keakraban pelaku yang terlibat dalam komunikasiyang terlibat dalam komunikasi

Prinsip yang dipakai dalam bahasa Prinsip yang dipakai dalam bahasa tidak resmi adalah tidak resmi adalah asal orang yang asal orang yang diajak bicara bisa mengertidiajak bicara bisa mengerti..

Dalam situasi tidak resmi, penutur Dalam situasi tidak resmi, penutur bahasa tidak resmi mengesampingkan bahasa tidak resmi mengesampingkan pemakaian bahasa baku atau formal.pemakaian bahasa baku atau formal.

Ragam bahasa nonformal mempunyai sifat Ragam bahasa nonformal mempunyai sifat yang khas, yaitu:yang khas, yaitu:

1. bentuk kalimatnya sederhana, singkat,1. bentuk kalimatnya sederhana, singkat,

kurang lengkap, tidak banyakkurang lengkap, tidak banyak

menggunakan kata penghubung; danmenggunakan kata penghubung; dan

2. menggunakan kata-kata yang biasa dan2. menggunakan kata-kata yang biasa dan

lazim dipakai sehari-hari. Contoh: lazim dipakai sehari-hari. Contoh: bilang,bilang,

bikin, pergi, biarin.bikin, pergi, biarin.

BAHASA GAULBAHASA GAUL Pada perkembangannya bahasa nonformal Pada perkembangannya bahasa nonformal

menciptakan ragam bahasa yang bervariatif menciptakan ragam bahasa yang bervariatif berdasarkan pemakainya, seperti bahasa berdasarkan pemakainya, seperti bahasa gaul pada remaja yang saat ini sedang gaul pada remaja yang saat ini sedang digemari.digemari.

Dari segi fungsinya, bahasa gaul memiliki Dari segi fungsinya, bahasa gaul memiliki persamaan antara slang, jargon, dan persamaan antara slang, jargon, dan prokem. Fungsi slang dan prokem prokem. Fungsi slang dan prokem digunakan untuk merahasiakan sesuatu digunakan untuk merahasiakan sesuatu kepada kelompok lain (Pateda, 1984:70).kepada kelompok lain (Pateda, 1984:70).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1989: 352) disebutkan bahwa jargon (KBBI, 1989: 352) disebutkan bahwa jargon adalah kosakata khusus yang dipergunakan adalah kosakata khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan (lingkungan) tertentu. di bidang kehidupan (lingkungan) tertentu.