3. Bab 3 Skripsi EQ Liana
-
Upload
dieny-prasilo -
Category
Documents
-
view
40 -
download
5
Transcript of 3. Bab 3 Skripsi EQ Liana
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, yaitu jenis penelitian
yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel
independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat. Tidak semua subyek
penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi
baik variabel independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja.
3.2 Kerangka kerja
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian
Seluruh siswa kelas 1 MAN Wlingi Kab Blitar
Pola asuh (quesioner)
Sampel : 225
EQ(dokumentasi)
Pengumpulan data
Ada hubungan Tidak ada hubungan
Dikumpulkan, tabulasi data melalui uji statistik
Random Sampling
Kesimpulan
29
3.3 Populasi, sampel dan sampling
3.3.1 Populasi
Pada penelitian ini, jumlah populasinya adalah semua siswa di kelas 1
pada sekolah MAN Kota Madya Blitar.
3.3.2 Sample
Sample yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan rumus :
n = N
1+N(d )²
n = 225
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
d : tingkat signifikansi ( d = 0,05 ) ( Nursalam,2001 )
3.3.3 Sampling
Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data secara proportional
stratified random sampling, pengambilan sample dilakukan dengan cara
kombinasi, yaitu dengan mengambil proporsi dari tiap-tiap strata atau kelas secara
acak dari populasi. Maka setiap siswa yang menjadi populasi yang terpilih secara
random dijadikan sampel sebagai responden.
30
3.4 Tempat dan waktu penelitian
Peneliti melakukan kegiatan penelitian di MAN Wlingi Kab Blitar, pada
tanggal 10 September 2007.
3.5 Identifikasi variabel
1) Pola asuh orang tua
2) Tingkat kecerdasan emosional remaja
3.6 Definisi operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini akan diuraikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
31
Tabel 3.1 Definisi Operasional
NO Variabel Definisi ParameterAlat Ukur
Skala Skoring
1 2 3 4 5 6 71. Pola Asuh
Orang TuaUsaha – uaha atau tata cara yang dilakukan orang tua dalam mendidik, mendisiplinkan anak, secara asah asih dan asuh.
1 Otoritera. Peraturan – peraturan mutlak harus ditaati
oleh anakb. Kebijaksanaan ditentukan oleh orang tuac. Komunikasi satu arah saja ( orang tua ke
anak )d. Pendapat dan usulan anak tidak
dipertimbangkan oleh orang tua
2 Demokratisa. Peraturan dibuat
berdasarkan kesepakatan seluruh keluarga
b. Kebijakan didiskusikan bersama.
c. Komunikasi dua arah ( orang tua ke anak dan anak ke orang tua )
d. Pendapat usulan anak dipertimbangkan oleh orang tua.
Quesioner Ordinal Masing–masing pertanyaan memiliki nilai:Ya = 2Tidak = 1Tidak tahu = 0 Kemudian hasilnya dijumlahkan.
Dari ketiga poin, yang memiliki nilai paling banyak adalah tipe pola asuh orang tua yang terapkan pada responden
32
1 2 3 4 5 6 7
3 Bebasa. P
eraturan sangat longgar, anak bebas menentukan dan melakukan pilihanya tanpa campurtangan orang tua.
b. Kebijakan diserahkan sepenuhnya kepada anak.komunikasi tidak dibatsi ( anak bebas menetukan pendapatnya dan bebas melakukan atau melaksanakan keinginannya ).
c. Anak bebas menentukan keinginan dan cita – citanya
2. Kecerdasan emosional
Kemampuan, merasakan, memahami dan dengan efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi,
1. Kesetabilan emosi Kemampuan dalam mengendalikan diri dan emosinya.
2. Penyesuaian sosialKemampuan untuk menyesuaikan diri,berhubungan dengan bergaul dengan orang lain
3. KreativitasKemampuan untuk berpikir alternatif dan
Test Ordinal
33
informasi, dan pengaruh yang manusiawi yang diambil dari test IQ oleh psikolog.
berdaya cipta 4. Percaya diri
Kemampuan dalam mengerjakan tugas dan mengambil keputusan tanpa tergantun pada lingkungan
34
3.7 Instumen, pengumpulan dan analisa data
3.7.1 Instumen pengumpulan data
Alat pengukuran dalam pengumpulan data pada penilitian ini adalah
dengan menggunakan angket atau kuesioner pola asuh orang tua yang
menggunakan kuesioner tertutup, yaitu kuesioner disajikan dalam bentuk pilihan
tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan, sedangkan
variabel tingkat kecerdasan emosional dengan menggunakan hasil test EQ yang
dilakukan oleh psikolog.
3.7.2 Pengumpulan data
Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah setempat, peneliti
mengadakan pendekatan calon responden yang terpilih menjadi sampel untuk
mendapatkan persetujuan menjadi responden penelitian. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan data dengan membagi kuisioner pada responden. Untuk
mendapatkan tingkat kecerdasan emosinal, maka dilihat dokumen hasiltest
kecerdasan emosional oleh psikolog.
3.7.3 Analisa data
Dalam penelitian ini, analisa data dilakukan melalui tahap –tahap sebagai
berikut :
a) Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan adalah:
1) Mengecek kelengkapan identitas responden.
2) Mengecek kelengkapan data dengan memeriksa isi instrumen pengumpulan
data ( termasuk kelengkapan lembar instrumen )
3) Mengecek macam isian data untuk menghindari ketidaktepatan pengisian data.
35
b) Tabulasi data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain :
1) Memberi kode pada item –item yang tidak perlu
diberi skor
2) Memberi kode pada item – item yang perlu diberi
skor
3) Mengubah jenis data, diesuaikan atau dimodifikasi
dengan teknik yang akan digunakan.
c) Analisa data sesuai pendekatan penelitian
Setelah ditabulasi kemudian dilakukan analisis, meliputi:
1) Data pola asuh
Data pola asuh untuk pengukuran pola asuh pada pertanyaan favorabel
yang diberi skor 2, tidak diberi skor 1 dan tidak tahu diberi skor 0, soal 1 – 9
bagian pertama adalah instrumen pola asuh otoriter, 1 – 9 bagian kedua adalah
instrumen pola asuh demokrasi dan 1 – 9 bagian ketiga adalah instrumen pola
asuh bebas. Kemudian jawaban masing –masing responden dari semua pertanyaan
dijumlahkan dan pola asuh yang mendapat nilai paling banyak maka itu adalah
tipe pola asuh yang diterapkan orang tua saat ini. Pola asuh otoriter diberi kode 3,
pola asuh demokrasi diberi 2 dan pola asuh bebas 1.
2) Data tingkat kecerdasan
Untuk daftar nilai dari tingkat kecerdasan emosional maka tiap nilai diberi
predikat nilai:
BS : Baik Sekali
B : Baik
36
CB : Cukup Baik
C : Cukup
HC : Hampir Cukup
K : Kurang
Ks : Kurang Sekali
( Lembaga Psikologi Lazuardi, 2006 )
Denga memberikan skor pada predikat BS adalah 6, untuk predikat B
dengan skor 5, predikatCB dengan skor 4, predikat C dengan skor 3, predikat HC
dengan skor 2, predikat K dengan skor 1, dan untuk predikat KS dengan skor 0.
3) Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional
Selanjutnya untuk mencari hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat
kecerdasan emosional remaja, dihitung dengan korelasi Spearman Rho, dengan
derajat kemaknaan α ≤ 0.05 dalam analisa ini penelitian menggunakan bantuan
SPSS 11for windows. Dikatakan ada hubungan pola asuh dengan EQ bila
koefisien Rho ≤ 0.05 dikatakan ada hubungan bila pola asuh orang tua dengan EQ
3.8 Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin
kepada Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Wlingi Kabupaten Blitar.
Setelah mendapat persetujuan barulah peneliti melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
3.8.1 Lembar persetujuan responden
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang mungkin
37
terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika remaja di Madrasah Aliyah
Negeri Wlingi Kabupaten Blitar bersedia diteliti, maka harus menandatangani
lembar persetujuan tersebut. Jika mereka menolak untuk diteliti maka peneliti
tidak akan memaksa dan tetap meghormati hak –haknya.
3.8.2 Anonimity ( tanpa nama )
Untuk menjaga kerahasiaan pihak yang diteliti, maka peneliti tidak
mencatumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi
nomor kode responden pada masing – masing lembar tersebut.
3.8.3 Confidentality ( kerahasiaan )
Kerahasiaan dan ketenagan yang diberikan kepada pihak yang diteliti
dijamin oleh peneliti.
3.9 Keterbatasan penelitian
3.9.1 Instrumen pengupulan data dirancang sendiri oleh peneliti tanpa
melakukan uji coba terlebih dahulu, sehingga validitas dan reabilitas
kurang.
3.9.2 Pengumpulan data dalam kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup,
sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda sehingga hasil kurang
mewakili secara kualitatif.
38