2MODLU
description
Transcript of 2MODLU
Effective Maintenance Management Introduction
MODUL 2
EFFECTIVE MAINTENANCE MANAGEMENT
1. INTRODUCTION
PROFIT dan PRODUKTIVITAS. Dua buah kata yang selalu menjadi tolok ukur
keberhasilan sebuah perusahaan. Profit dan produktivitas memang memiliki kaitan yang
sangat erat. Sebuah perusahaan yang mampu terus-menerus mendapatkan profit yang
tinggi maka akan bisa memberi reward, pelayanan dan penghargaan yang lebih baik
kepada karyawannya. Profit yang tingi akan menjamin perusahaan untuk bisa melakukan
reinvestment- peremajaaan pada mesin dan peralatan yang dimiliki. Reward, pelayanan dan
penghargaan yang tinggi dari perusahaan serta didukung dengan mesin dan peralatan yang
memadai akan mendorong sikap, motivasi dan suasana kerja yang baik pula yang pada
akhirnya akan menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi. Produktivitas yang tinggi
akan menjamin tercapainya rencana/target produksi. Dan selama perusahaan mampu untuk
menjaga atau bahkan meningkatkan penjualan maka profit akan terus mengalir dan
bertambah.
Yang menjadi pertanyaan adalah, Apa yang harus dilakukan jika yang terjadi adalah
yang sebaliknya? Akibat krisis ekonomi dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan
mulai mengalami kesulitan untuk memasarkan produknya. Jangankan meningkatkan
volume penjualan, mempertahankan pada tingkat yang sama setiap bulan saja sudah
semakin sulit. Pada kondisi seperti ini, keinginan untuk meningkatkan profit melalui
peningkatan volume penjualan jelas tidak mungkin dilakukan. Harus dicari jalan yang lain.
Salah satunya lewat penerapan “Manajemen Pemeliharaan yang Efektif dan Efisien.” Lalu
bagaimana hal ini bisa terjadi? Bagaimana Manajemen pemeliharaan yang efektif dan
efisien mampu meningkatkan profit perusahaan dalam kondisi persaingan yang semakin
ketat?
Dimulai dengan mencari definisi yang tepat dari profit/laba/keuntungan. Apa yang
dimaksud dengan keuntungan dan mengapa keuntungan diperlukan ? Menurut Centuri
Dictionary, keuntungan adalah “pendapatan diatas pengeluaran” atau “apa yang sisa”
pendapat atau definisi ini menghasilkan suatu filosofi: melalui bekerja keras dan berdoa
mereka percaya keuntungan akan diperoleh, tetapi berapa, mereka tidak tahu sampai
tahun berakhir.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 1
Effective Maintenance Management Introduction
Definisi ini mengandung suatu “kelemahan”, atau “ketidaktahuan” tentang arti
sebenarnya dari sebuah profit dalam ekonomi kita yang kompetitif. “Pendapatan diatas
pengeluaran” belum tentu merupakan keuntungan. Keuntungan dibutuhkan untuk
memenuhi pengeluaran-pengeluaran tertentu yang diperlukan, yaitu :
1. pajak,
2. deviden,
3. Reinvestment- penanam modal kembali dalam usahanya untuk modal kerja, dan
untuk alat-alat produksi.
Pengeluaran-pengeluaran ini harus dipenuhi bilamana suatu perusahaan hendak hidup
terus (survive) dan berkembang. Suatu perusahaan yang tidak dapat membayar dividen dan
tidak dapat menjaga alat-alat yang modern, tidak akan hidup lama, disamping ini, pajak
merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat dihindari bilamana perusahaan mau sukses.
Suatu kesimpulan yang tidak dapat dihindarkan juga adalah bahwa “keuntungan
sebaiknya dianggap sebagai suatu penegeluaran yang direncanakan”. Masalah sekarang
adalah bagaimana cara merencanakannya. Terdapat suatu rumusan ekonomi dimana
keuntungan atau profit dimunculkan, yaitu :
Profit R O R = x 100 % Investment
R O R adalah singkatan dari Rate of Return, yaitu tingkat pengembalian modal yang
ditanam setelah beberapa lama modal yang ditanam dalam suatu usaha dapat kembali.
Secara lebih lengkap, rumus diatas ditulis sebagai berikut :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 2
Effective Maintenance Management Introduction
Sales Revenue - cost R O R = x 100 % Investment
atau :
( unit sold x selling price ) - cost ROR = x 100 % Fixed asset + stock + liquid
Kaum pengusaha biasanya memakai rumus ini untuk mengetahui apakah modal yang
mereka tanam dalam suatu usaha akan menguntungkan atau tidak (profitability on
investment). Cepat atau lambat kembalinya suatu modal yang ditanam sangat tergantung
dari faktor-faktor yang ada dalam pembilang dan penyebut pada rumus diatas. Bagaimana
pendekatannya, bagaimana perencanaannya. Dalam hal ini pendekatan untuk
memperbesar R O R (agar modal lebih cepat kembali) adalah dengan memperbesar
pembilangnya. Tinggalkan dulu jalan untuk memperkecil penyebutnya.
Bagaimana cara untuk memperbesar/memaksimumkan pembilangnya? Seperti yang
terlihat dalam rumus diatas, pembilang terdiri dari unsur “jumlah produk yang terjual”,
“harga” dan “biaya”. Sehingga untuk memperbesar pembilang adalah dengan memperbesar
“unit yang terjual”, memperbesar/menaikkan harga atau menurunkan biaya. Namun seperti
yang dijelaskan sebelumnya kondisi untuk meningkatkan penjualan atau menaikkan harga
tidak akan berlangsung terus-menerus. Ada saatnya ketika persaingan semakin ketat,
tingkat permintaan cenderung tetap bahkan menurun, maka diperlukan upaya-upaya yang
lebih bersifat internal, untuk membuat perusahaan tetap bisa meningkatkan keuntungan.
Pada saat ini usaha yang dilakukan adalah melalui penekanan / pengurangan biaya
produksi/operasi. Untuk memperkecil biaya/cost, banyak jalan atau cara yang dapat
ditempuh. Salah satunya adalah dengan menerapkan Manajemen Pemeliharaan yang
Efektif dan Efisien (termasuk penggantian mesin/alat) secara baik dan tepat.
Bagaimana dengan produktivitas? Bagaimana cara meningkatkannya? Produktivitas
sangat ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu:
1. Kondisi mesin dan peralatan.
2. Kondisi manusia/operator yang menjalankannya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 3
Effective Maintenance Management Introduction
Faktor mesin/peralatan sangat dipengaruhi oleh ‘kecanggihannya’. Makin canggih sebuah
alat biasanya semakin tinggi pula mutu produk yang dihasilkan dan produktivitasnya juga
tinggi. Namun mesin/peralatan yang canggih juga membutuhkan kemampuan pemeliharaan
yang canggih/meningkat pula. Dan tanggung jawab untuk memelihara mesin/peralatan yang
canggih tersebut berada di pundak / di bagian pemeliharaan. Manajemen pemeliharaan
yang efektif dan efisien akan mampu menjamin keandalan dan ketersediaan
mesin/peralatan dengan baik, yang berarti menjaga produktivitas mesin/peralatan tesebut.
2. INDIKATOR PERFORMANCE
Apa yang menjadi tolok ukur dari Manajemen Pemeliharaan yang Efektif dan Efisien?
Yang menjadi ukuran adalah:
“ Mampu menjalankan fungsi pemeliharaan dengan biaya yang seoptimal mungkin
(minimum cost), dengan waktu pelaksanaan yang minimum dan senantiasa sesuai
standard yang selalu ditingkatkan”. Jadi indikator keberhasilannya adalah:
1. BIAYA PEMELIHARAAN MINIMUM
2. WAKTU PEMELIHARAAN MINIMUM
3. STANDARD KERJA TINGGI
Gambar 1 : Reveals ideal quantity of maintenance
3. SYARAT MENCAPAINYA
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 4
direct maintenance cost, $
prof
it/u
nit p
rodu
ced,
$
1. Low Profit due to penalty of interrupted production
2. Optimum maintenance
3. Too much maintenance
Effective Maintenance Management Introduction
Untuk mencapainya diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan yang efektif.
2. Adanya Pendidikan dan Latihan untuk staff yang cukup/sesuai.
3. Tersedianya bengkel pemeliharaan yang memadai.
4. Tersedianya sistem persediaan/pergudangan yang baik/lancar.
5. Adanya Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan yang baik.
6. Adanya Perencanaan dan pengendalian biaya pemeliharaan
7. Komitment untuk melakukan perbaikan “improvement” secara terus-menerus
dan berkelanjutan.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN dan TERROTEKNOLOGI
Fabel Aesop mengisahkan tentang seorang petani yang memiliki seekor angsa
petelur emas. Angsa itu secara ajaib bertelur emas, satu telur setiap hari secara rutin. Untuk
bisa secara terus menerus bertelur emas, angsa tersebut membutuhkan syarat tertentu
yaitu mendengar nyanyian yang membuat suasana hatinya gembira, disamping makanan
yang cukup dan tempat bertelur yang bersih dan nyaman. Si Petani rupanya tidak terlalu
menyadari hal itu, sehingga ketika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi dan Si Angsa mulai
kehilangan kemampuan menghasilkan telur emasnya (berhenti bertelur) Si Petani menjadi
kesal dan marah. Kemudian didorong oleh keinginan untuk mendapatkan untung secara
cepat, maka si petani mengambil jalan pintas yang diperkirakan akan mengalirkan
keuntungan yang berlipat ganda dalam waktu singkat, yaitu dengan cara memotong
angsanya dengan harapan di dalam tubuhnya masih ditemukan timbunan telur emas.
Tentunya harapan si petani tidak terpenuhi, si angsa mati dan tidak ada lagi telur emas.
Dari cerita tersebut, angsa dapat kita sebut sebagai asset (sarana produksi: mesin-
mesin, peralatan, dll) yang berfungsi untuk menghasilkan telur emas (produk). Si petani
berorientasi secara penuh hanya kepada produksi (telus emas) dan lupa dengan assetnya
yang menghasilkan telur emas. Sehingga dengan melupakan assetnya, melupakan
pemeliharannya maka lambat laun dia akan kehilangan hasil yang diharapkan. Langkah
terakhir yang dilakukan dengan menjual asset sama saja dengan menutup usaha tersebut
selamanya. Dari kisah di atas menjadi jelas tentang pentingnya pemeliharaan asset agar
bisa berproduksi sesuai yang diharapkan dan berkesinambungan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 5
Effective Maintenance Management Introduction
Pentingnya fungsi maintenance dalam industri merupakan hal yang tak terbantahkan.
Tentu saja tidak segemerlap fungsi pemasaran atau penelitian, serta meskipun tidak terlalu
diperhatikan sebagaimana fungsi produksi. Namun demikian tetap disadari bahwa akan
timbul banyak kesulitan apabila maintenance tidak dilakukan. Operasi yang tidak aman,
kemacetan produksi, kerugian daya, panas, penerangan, dan berbagai fungsi sarana lain
yang tidak diketahui untuk masa yang lama.
Selain daripada itu, kebutuhan akan produktifitas yang lebih tinggi dan meningkatnya
keluaran mesin pada tahun-tahun terakhir ini telah mempercepat perkembangan
otomatisasi. Hal ini pada gilirannya telah memperbesar kebutuhan akan fungsi
pemeliharaan pabrik. Para manajer pemeliharaan akan dituntut untuk meningkatkan standar
pemeliharaan dan efisiensi kerja dan pada waktu yang bersamaan mengurangi biaya
operasinya. Anggaran yang disusun dan ditentukan – seringnya oleh manajer non teknik-
menghendaki manajer pemeliharaan untuk beroperasi dalam batas keuangan yang kadang-
kadang tidak mungkin dicapai dengan jenis tenaga kerja, ketrampilan dan sarana yang
tersedia. Oleh karena itu diperlukan sebuah kerjasama yang sangat baik antara berbagai
fungsi di dalam perusahaan dan lebih-lebih di antara sesama personil bidang / departemen
pemeliharaan, untuk menciptakan sebuah sistem pemeliharaan yang efektif dan efisien.
KONSEP PEMELIHARAAN vs PERAWATAN
Jika telah diputuskan untuk membeli suatu mesin tertentu atau fasilitas produksi
untuk digunakan dalam suatu perusahaan tertentu, maka dapat diperdebatkan bahwa yang
telah dipilih adalah kapasitas untuk berproduksi pada suatu tingkat hasil produksi tertentu,
kapasitas untuk menjamin mutu pada suatu tingkat tertentu, kapasitas untuk berproduksi
dengan suatu biaya produksi tertentu, dan sebagainya.
Nilai-nilai dari variabel-variabel tersebut diatas bersama-sama menentukan rencana
yang dibuat bilamana diputuskan untuk membeli suatu fasilitas produksi. Nilai-nilai tersebut
tidak dapat dipertahankan terus dibandingkan dengan lain-lain rencana dalam manajemen
dan dengan berlalunya waktu dan pengaruh cuaca, maka alat produksi tersebut cenderung
untuk kehilangan efisiensinya. Dalam hal ini maka cara-cara yang digunakan untuk
menjaga suatu barang agar dapat mengikuti rencana dicakup dalam apa yang disebut
“PEMELIHARAAN”. Namun yang perlu diingat bahwa, sebaik apapun rencana, program dan
upaya pemeliharaan yang telah dilakukan terhadap sebuah barang/mesin/aset/dll, tidak
menjamin bahwa barang tersebut bebas dari kerusakan. Akan tiba saatnya (pasti akan
terjadi) barang tersebut ‘rusak’ atau mengalami ‘breakdown’. Ketika terjadi breakdown atau
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 6
Effective Maintenance Management Introduction
rusak ini maka dilakukan upaya-upaya untuk memperbaikinya yang disebut dengan istilah
“PERAWATAN”. Jadi Pemeliharaan adalah menjaga barang yang baik, ‘sehat’ untuk tetap
baik dan sehat selama mungkin sedangkan Perawatan adalah mengembalikan, ‘merawat’
barang yang rusak, ‘sakit’ untuk kembali berfungsi seperti semula / kembali sehat.
Obyek Pemeliharaan Perawatan
Mesin/alat produksi pembersihan, pelumasan,
penyetelan, penggantian minor
terjadwal/hasil pemeriksaan, dll.
Reparasi minor diluar
schedul, reparasi major,
overhaul, dll.
Mobil/motor Ganti oli, busi, tune-up, tambah
air aki, radiator, bersihkan
saringan udara, tambah angin,
dll
ganti kopling, balljoint,
bersihkan karbon di ruang
bakar, turun mesin, dll.
Manusia makanan sehat: sayur, buah-
buahan, olah raga, istirahat
cukup, dll.
pergi ke dokter, minum obat,
dirawat di rumah sakit jika
perlu, dll.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN dan TERROTEKNOLOGI
Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak bisa rusak,
tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan
suatu aktifitas yang dikenal sebagai pemeliharaan.
British Standart mendefinisikan pemeliharaan sebagai “ suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang dapat diterima.”
Sedangkan Manajemen Pemeliharaan didefinisikan sebagai “Organisasi
pemeliharaan yang sesuai dengan kebijaksanaan yang disetujui top manajemen”.
Manajemen pemeliharaan berfungsi mengatur seluruh kegiatan pemeliharaan mulai dari
1.perencanaan, 2. pengorganisasian dan penugasan, 3. pengendalian serta 4.peningkatan
(improvement) teknik/metode pemeliharaan agar efektif, effisien dan mencapai suatu
kondisi yang paling optimal yang bisa diterima.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 7
Effective Maintenance Management Introduction
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan pemeliharaan ini
melibatkan berbagai bidang / disiplin ilmu yang menyebabkan bidang ini berkembang
dengan pesat dan mencapai puncaknya dengan ditetapkannya istilah baru untuk
manajemen pemeliharaan ini dengan nama Terroteknologi. Kata Terro berasal dari bahasa
Yunani “terein” yang artinya menjaga dan memelihara. Jadi Terroteknologi berarti teknik
menjaga dan memelihara. Dan Terroteknologi ini kemudian memiliki definisi yang lebih
luas dari British Standard BS3811 : 1974 tentang Pemeliharaan , yaitu :
“ Kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan kegiatan lain yang
diterapkan bagi aset fisik, untuk mendapatkan biaya siklus hidup ekonomis ; hal ini
berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk keandalan serta
kemampupeliharaan pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan dan struktur dengan
instalasinya, pengetesan, pemeliharaan, modifikasi, penggantian dan dengan umpan
balik informasi untuk rancangan, unjuk kerja dan biaya.”
Definisi yang lebih luas tersebut merupakan konsekuensi logis dari semakin pentingnya
peran kegiatan pemeliharaan ini di masa sekarang dan yang akan datang. Hal ini juga
terlihat dari sangat besarnya biaya yang dikeluarkan oleh industri manufaktur di Inggris
untuk kegiatan ini. Menurut survey Kelompok Kerja Rekayasa Pemeliharaan dari
Kementrian Teknologi Inggris pada tahun 1967-1968 biaya yang dihabiskan mencapai £ 3
Milyar dan meningkat 5 % setiap tahun. Sehingga menurut perkiraan pada tahun 2003-2004
akan mencapai sekitar £ 5 Milyar atau setara dengan Rp 650 Trilyun, sebuah nilai yang
sangat besar karena sama dengan setengah total utang pemerintah dan swasta Indonesia
saat ini yakni Rp 1300 trilyun.
TUJUAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
1. Untuk memperpanjang usia aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja,
bangunan dan isinya). Hal ini terutama penting di negara yang sedang berkembang
karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di negara-negara maju
kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada ‘memperbaiki’.
2. Untuk menjamin ketersediaan (availability) optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return on investment) yang
maksimum ; menjamin kapasitas, mutu produksi nyata sesuai dengan rencana
produksi.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 8
Effective Maintenance Management Introduction
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
kondisi darurat setiap waktu, misalnya : unit cadangan, unit pemadam kebakaran,
alat penyelamat, dsb.
4. Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja orang yang menggunakan
sarana tersebut.
5. Pemeliharaan berusaha mengurangi kerusakan yang tidak wajar dan menjaga agar
modal yang ditanam dalam perusahaan dalam waktu yang telah ditentukan dapat
sesuai dengan kebijakan perusahaan dibidang penanaman modal.
6. Departemen Pemeliharaan harus dapat melaksanakan semua hal tersebut diatas
dengan biaya yang serendah mungkin dan harus dapat bekerja sama dengan
departemen-departemen lain dalam perusahaan.
Untuk dapat melaksanakan keenam hal tersebut diatas, maka kegiatan pemeliharaan harus
dapat bekerja menurut pokok-pokok sebagai berikut :
a. data, b. rencana, c. pelaksanaan, d. catatan, e. analisa.
a. Data berarti semua keterangan tentang mesin seperti nomor, jenis, umur,
keadaan / kondisi, beban operasi, rencana jam produksi atau kapasitas, cara
menjalankan mesin, tenaga pemeliharaan, kapasitas dan ketrampilan, dan
sebagainya. Data-data ini memungkinkan penentuan jumlah pemeliharaan
yang dibutuhkan.
b. Rencana berarti rencana pemeliharaan jangka panjang dan pendek seperti
seperti pemeliharaan pencegah, inspeksi, pemeriksa keadaan,
pelumasan ,pembersihan, perbaikan kerusakan. Juga termasuk dalam
rencana ini adalah rencana pendidikan dan pelatihan pegawai,
pembangunan bengkel-bengkel pemeliharaan yang baru.
c. Pelaksanaan berati kegiatan-kegiatan yang direncanakan dengan
menggunakan sarana-sarana yang ada sebaik mungkin.
d. Catatan berarti tidak hanya mencatat jumlah jam dan biaya pemeliharaan,
suku cadang yang dipakai dan sebagainya, tetapi juga hasil-hasil yang
dicapai seperti jumlah jam kerja, jam berhenti, jumlah yang dihasilkan.
e. Analisa berarti memproses data-data yang diperoleh ke dalam statistik,
menganalisa kegagaln-kegagalan dan waktu-waktu berhenti untuk
menentukan jalan lain guna mengurangi biaya pemeliharaan dan akibat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 9
Effective Maintenance Management Introduction
berhenti. Analisa juga berarti menggunakan catatan-catatan untuk
mencegah pembelian mesin-mesin dengan biaya pemeliharaan yng tinggi
atau yang sukar pemeliharaannya, yang menyebabkan terlalu banyak waktu
hilang untuk pemeliharaan.
Prosedur atau cara kerja diatas tidak boleh berhenti, karena dalam hal ini akan
menyebabkan tidak terkendalinya jumlah pemeliharaan dan biaya tidak dapat diarahkan ke
nilai optimum. Dalam kenyataannya adalah sukar untuk menentukan seberapa jauh tingkat
pemeliharaan bagi tiap perusahaan, tetapi pemeliharaan yang dikendalikan berarti bahwa
terdapat kemungkinan untuk mencapai suatu tingkat di sekitar nilai yang optimal.
TARGET SUATU KEGIATAN PEMELIHARAAN.
Setiap kegiatan pemeliharaan yang dilakukan harus mempunyai satu atau lebih diantara
keempat target berikut. Kalau tidak, maka kegiatan tersebut tidak dapat dipertanggung
jawabkan atau tidak dapat disebut kegiatan pemeliharaan yang efektif dan efisien. Hal itu
adalah :
1. Untuk mengurangi atau menghilangkan kebutuhan kegiatan maintenance.
2. Mengurangi keusangan dan mencegah kerusakan yang tidak wajar dan mencegah
break-down.
3. memperbaiki jika terjadi break-down.
4. Turun mesin hanya dilakukan untuk mengembalikan kapasitas dan keadaan mesin
seperti baru.
KESIMPULAN UMUM
Dari garis-garis besar untuk suatu depertemen pemeliharaan dapat dibuatkan kesimpulan-
kesimpulan berikut:
1. Fungsi pemeliharaan merupakan suatu fungsi utama dalam suatu perusahaan yang
semakin penting dari hari ke hari.
2. Untuk dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh top management, departemen
pemeliharaan harus harus dapat bekerja sama dengan lain-lain fungsi dalam
perusahaan.
3. pemeliharaan mempunyai pengaruh langsung terhadap lain-lain fungsi dalam
perusahaan, khususnya pada kapasitas produksi, mutu produksi dan kebutuhan
modal yang ditanam.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 10
Effective Maintenance Management Introduction
4. Pemeliharaan harus direncanakan dan dikendalikan dengan teliti.
5. Pemeliharaan harus memelihara catatan-catatan dan harus menggunakan catatan-
catatan data tentang biaya, waktu berhenti, waktu atau kuantitas produksi, lokasi
kerusakan dan sebabnya, penyusutan dan kerusakan, keadaan dan kualitas mesin
dan sebagainya untuk mendapatkan cara peningkatan pengaruh pemeliharaan pada
mesin-mesin produksi.
6. Efisiensi intern dalam departemen pemeliharaan harus dijaga tinggi, yang dapat
dicapai dengan jalan “perencanaan dan pengaturan waktu” dan juga menggunakan
tenaga yang trampil dan pandai, disamping alat-alat, perkakas, alat-alat pemindahan
dan alat-alat mesin yang baik.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 11